BAB III PENGUMPULAN ANALISA DAN PERANCANGAN 1.1
Profil Perusahaan PT.XYZ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan
jasa, yaitu sebagai perusahaan pembuat perangkat lunak yang berfungsi sebagai switching bagi aplikasi lainnya, berdiri pada tahun 1999 kemudian memfokuskan bisnis pada pengembangan perangkat lunak bagi perbankan, perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan instansi pemerintah salah satunya seperti aplikasi Surat Perjalan Republik Indonesia (SPRI), SPRI sendiri merupakan mega proyek yang berkelanjutan,sistem operasi untuk komputer klien didesain dengan menggunakan teknologi protokol Ata over Ethernet (AoE) menggantikan teknologi sebelumnya yang menggunakan installasi sistem operasi standar. Selain itu PT.XYZ merupakan perusahaan pertama yang bertanggung jawab dan mempunyai izin dalam mengeloloa visa card yang digunakan untuk berbagai transaksi,baik offline maupun online, adapun misi dari PT.XYZ yaitu membantu klien mulai dari bekerja sama sampai memberikan solusi bagi klien guna mendukung berkembangnya proses bisnis yang dijalankan klien, sedangkan untuk visi nya, yaitu memberikan pelayanan terbaik dan megutamakan kepuasan klien serta tumbuh dan berkembang bersama klien, dengan menyediakan support IT 1 x 7 x 24 x 360 hari.
1.2
Gambaran Umum Booting sistem operasi melalui server adalah proses booting sistem operasi
windows XP oleh komputer klien menggunakan layanan server dengan cara melakukan broadcasts MAC addres komputer klien. Untuk melakukan proses booting dibutuhkan komputer yang dijadikan sebagai server dan host (komputer klien yang sudah diberi alamat IP) yang berada di subnet yang sama untuk dapat melakukan proses booting system operasi tersebut digunakan protokol AoE menggunakan modul GPXE/PXE. Protokol AoE dinilai tepat untuk digunakan pada
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
implementasi teknologi ini, karena pada saat melakukan proses booting komputer klien, image sistem operasi yang dikirimkan dari server ke komputer klien tidak memerlukan media penyimpanan di lokal, melainkan sistem opeasi akan dimuat dan diletakkan pada memory itulah yang menyebabkan penerapan teknologi protokol AoE. Sedangkan pada proses sistem sebelumnya untuk setiap komputer klien,menggunakan sistem operasi windows XP, akan tetapi tidak dapat melakukan booting melalui server , melainkan booting dari media penyimpanan yang ada disetiap lokal komputer masing masing klien. Dengan menggunakan sistem yang lama ,atau dengan kata lain menggunkan sistem operasi windows XP dengan media penyimpanan berada pada lokal komputer, terdapat masalah masalah yang hampir setiap minggu, bulan selalu ada dan selalu berulang ulang, untuk masalah masalah tersebut meliputi install ulang komputer klien karena sistem operasi rusak,serangan virus , jadwal proses perawatan sistem yang harus melakukan kunjungan kesetiap daerah yang termasuk cabangnya , dari hal tersebut sudah dapat terlihat berapa banyak waktu yang harus digunakan, serta cost yang lumayan besar untuk setiap melakukan kunjungan jika terjadi masalah pada setiap kantor cabang. Kebutuhan untuk melakukan booting melalui server menggunakan modul GPXE/PXE dengan protokol Ata over Ethernet (AoE)dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Server, PC, switch dan kabel jaringan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
1.3
Kebutuhan Pembuatan Prototipe Untuk melakukan pembuatan prototipe pada saat proses pembuatan booting
system operasi windows XP menggunakan teknologi SAN dengan protokol AoE dan modul GPXE/PXE dibutuhkan perlengkapan, sebagai berikut : 1. Perangkat keras a. Sebuah server / PC Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor dan RAM yang besar serta memiliki kemampuan yang besar dan dilengkapi dengan sistem operasi jaringan (network operating system).
Gambar 3.2 Server dhcp, tftp dan vblade
b. PC klien PC klien ialah sebuah komputer klien yang digunakan untuk pengolahan data-data yang berpusat di server. Adapun spec yang digunakan yaitu PC Compaq 6000 pro small form factor dengan spesifikasi sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
a)
Prossesor : Intel (R) Core (TM) 2 Duo CPU E7500 @2.93.00 GHz.
b)
VGA : Integrated Intel Graphics Media Accelerator 4500.
c)
RAM : 2 GB.
d)
HDD : 160 GB.
c. Switch / access point Switch adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN yang terpisah serta menyediakan filter paket antar LAN. Selain itu, switch memiliki banyak port yang mendukung satu workstation, jaringan Ethernet atau jaringan Token Ring. Switch juga dapat meningkatkan kinerja jaringan dengan cara menyediakan dedicated bandwidth pada masing-masing port, tanpa mengganti peralatan yang ada seperti NIC, hub, pengkabelan, router atau bridge yang sudah terpasang.
d. Kabel Jaringan Kabel jaringan adalah kabel yang menghubungkan antara komputer dengan komputer, dari server ke switch/hub dll. Salah satu contoh dari kabel jaringan adalah kabel Unshielded Twister Pair (UTP). Kabel UTP umumnya digunakan untuk LAN dan telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45.
2. Perangkat lunak. Perangkat lunak yang yang akan digunakan pada saat pembuatan server yang berfungsi sebagai SAN, yang akan digunakan dalam proses pembuatan system operasi booting by network yaitu sistem operasi Suse Linux Enterprise 11 SP 1 X86-64 (dapat juga menggunakan OS 32 bit),
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Sistem Operasi Windows XP Proffesional SP 2, Package aoe : winaoe0.97g.zip, package gpxe , dhcpd (Linux DHCP Daemon) , TFTP ,Vblade , dan Aoetools .
1.4
Membuat Rancangan Booting Sistem Pada tahapan membangun rancangan booting system dan prototype SAN maka dilakukan perancangan dan pembuatan booting system operasi windows XP melalui request image sistem operasi windows XP ke server dengan menggunakan protokol Ata over Ethernet (AoE) dan modul GPXE/PXE.
1.4.1
Membuat Skema dan Konfigurasi Pada tahapan membuat skema dan konfigurasi dilakukan pembuatan diagram
alir, perancangan skema jaringan beserta alokasi alamat IP serta membuat konfigurasi file menggunakan notepad atau vi. Skenario Implementasi pada saat akan melakukan proses booting dari PC klien yaitu sebagai berikut : 1. PC klien melakukan booting dari Ethernet card atau NIC dengan cara melakukan broadcast mac address pada server dhcp. 2. Server dhcp melakukan pengecekan mac address dengan cara mencocokkan mac address yang dikirimkan oleh PC klien dengan mac address yang ada pada tabel address resolution protokol (ARP) atau pada berkas konfigurasi dhcp.conf. 3. Apabila mac address yang dikirimkan ditemukan dalam tabel address resolution protokol (ARP) atau pada berkas konfigurasi dhcp.conf, maka server dhcp akan menjawab permintaan tersebut dan memberikan alamat IP beserta netmask sesuai dengan konfigurasi yang terdapat pada dhcp.conf diikuti dengan informasi berkas modul gpxe/pxe yang akan diproses oleh PC klien. 4. PC klien akan melakukan permintaan sekali lagi pada server dhcp dengan melakukan booting menggunakan modul gpxe/pxe.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
5. Dhcp server akan menerima permintaan tersebut, kemudian dhcp server akan melakukan pencarian root path yang telah dimapping pada server dhcp. 6. Apabila root path yang diinginkan PC klien terdapat pada server dhcp, maka dhcp server akan memberikan informasi root path kepada PC klien yang akan digunakan untuk melakukan permintaan kepada server vblade. 7. Setelah server vblade menerima permintaan dari PC klien dengan mengirimkan root path yang ada,server vblade akan melakukan pencarian root map image yang ada, apabila root map image yang ada pada server sesuai dengan yang diminta oleh PC klien, maka server akan membalas permintaan tersebut dengan mengirimkan image yang telah dipetakan sesuai root path. 8. Sehingga PC klien dapat melakukan proses booting sistem operasi windows XP beserta kegiatan baca tulis secara normal tanpa menggunakan media penyimpanan yang ada di lokal PC klien, secara transparan. Diagram alir proses booting image sistem operasi windows XP dapat dilihat pada Gambar 3.3.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Gambar 3.3 Diagram alir booting image sistem operasi windows XP
Pembuatan rancangan skema jaringan beserta alokasi alamat IP untuk membuat SAN dibutuhkan server dan PC klien. Masing-masing PC klien dikelompokkan dalam 3 kelompok yaitu kelompok A, B dan C. Masing-masing kelompok diberikan alokasi alamat IP sebanyak 20 alamat dari kelas C dengan subnet 255.255.255.0. Tiap PC klien dihubungan dengan switch yang memiliki konfigurasi yang sama antara kelompok A, B dan C. Skema jaringan menggunakan modul GPXE/PXE dengan protokol Ata over Ethernet (AoE) dapat dilihat pada Gambar 3.4.sedangkan skema jaringan pada sistem lama dapat dilihat paga Gambar 3.5.
Gambar 3.4 Skema jaringan SAN menggunakan modul GPXE/PXE dengan protokol Ata over Ethernet (AoE)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Gambar 3.5 Skema jaringan lama menggunakan sistem operasi window XP berada pada media penyimpanan
Konfigurasi menggunakan notepad (sistem operasi Windows) atau vi (sistem operasi Linux). Untuk file konfigurasi sistem booting image dibagi menjadi 2 file yaitu tftp.conf dan dhcpd.conf. a. Dhcpd.conf b. File dhcpd.conf berisi baris kode inisialisasi dari dhcp. Adapun baris kode yang harus diinisialisasi yaitu alamat interface dan chrooted nya. Berikut ini isi dari file dhcpd.conf yaitu: /*inisialisasi dhcpd*/ DHCPD_INTERFACE="eth0" DHCPD_RUN_CHROOTED="yes" DHCPD_CONF_INCLUDE_FILES="" DHCPD_RUN_AS="dhcpd" DHCPD_OTHER_ARGS=""
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
DHCPD_BINARY="" option space gpxe; option gpxe-encap-opts code 175 = encapsulate gpxe; option gpxe.bus-id code 177 = string; default-lease-time 600; max-lease-time 7200; ddns-update-style none; ddns-updates off; log-facility local7; /*setting booting image berdasarkan skema*/ subnet 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0 { range dynamic-bootp 192.168.1.6 192.168.1.200; option broadcast-address 192.168.1.255; option routers 192.168.1.1; option domain-name "grup B"; option domain-name-servers 192.168.1.1; }
c. Tftp.conf Isi file konfigurasi tftp.conf yaitu :
service tftp { socket_type = dgram protokol = udp wait = yes user = root server = /usr/sbin/in.tftpd server_args = -s /tftpboot disable = no }
1.4.2
Perancangan perangkat lunak untuk pengujian Untuk melakukan pengujian sistem operasi windows XP dengan media
penyimpanan berada pada lokal komputer dan media penyimpanan berada pada server serta pengujian terhadap proses baca dan tulis berkas ketika proses booting maka dibuatkan aplikasi pembantu dan penggunaan scripting yang dibuat menggunakan
bahasa
pemrograman
visual
basic
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menggunakan
lingkungan
36
pengembangan terintegrasi (IDE) VB6.dan bahasa pemograman bash yang akan dijalankan pada komputer klien dan pada server boot image. yaitu : 1. Perangkat lunak untuk testing tool 2. Perangkat lunak untuk testing server 1.4.2.1 Perangkat lunak untuk testing tool Perangkat lunak untuk testing tool merupakan sebuah program kecil yang dibuat menggunakan bahasa pemograman visual basic menggunakan lingkungan pengembangan terintegrasi (IDE) VB6. Memiliki 2 fungsi yang akan dijalankan pada komputer klien yang media penyimpanannya berada pada lokal komputer dan berada pada server yaitu sebagai berikut : 1.
Fungsi baca berkas Adapun langkah langkah pada fungsi baca berkas yaitu sebagai berikut : a. Pada proses baca berkas pertama-tama dilakukan inisialisasi variable. b. Melakukan set nilai variabel starting menjadi now (). c. Melakukan pembukaan berkas yang bernama test.txt yang terdapat pada path C:\test.txt yang diikuti dengan proses pembacaan jumlah baris yang ada didalam berkas test.txt.dimana berkas test.txt tersebut bertindak juga sebagai nilai input yang seolah-olah dimasukan oleh user pada box input parameter untuk proses baca berkas, sehingga proses baca baris isi dalam berkas dapat dilakukan. d. Seteleh proses pembacaan isi baris yang ada didalam berkas test.txt selesasi dilakukan,pada saat itu juga akan ditampilkan jumlah baris dari isi berkas test.text. pada kotak list box aplikasi untuk melihat apakah baris yang dibaca didalam baris test.text jumlahnya sama dengan yang ditampilkan pada text box aplikasi. e. Apabila proses baca berkas telah selesai, maka berkas test.txt yang dibuka akan ditutup kembali. f. Proses penghitungan baris dihentikan dan akan ditampilkan sebuah kotak pesan yang berisi waktu dimulainya proses penghitungan baris
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
dan waktu berahirnya penghitungan baris dari program yang berjalan serta total waktu yang dibutuhkan pada saat melakukan proses baca isi berkas. Diagram alir untuk fungsi baca berkas dapat dilihat pada Gambar 3.6.
2.
Fungsi menulis berkas Adapun langkah langkah pada fungsi tulis berkas yaitu sebagai berikut : a. Pada proses alur menulis kedalam sebuah berkas diawali dari dilakukannya proses inisialisasi variable. b.
Kemudian dilakukan set pada variabel starting menjadi now () atau dengan kata lain program mulai dijalankan.
c. Memasukkan nilai input ke dalam text box yang akan digunakan sebagai parameter dari jumlah baris yang akan ditulis kedalam sebuah berkas bernama test.txt, yang akan diletakkan pada path C:\test.text. d. Berkas test.txt akan dibuka. e. Ketika program telah menerima nilai input, program akan memasukan nilai input tersebut ke dalam variabel yang telah ditentukan. f.
Kemudian akan dilakukan proses menulis kedalam berkas test.txt yang telah dibuka sebelumnya.
g. Counter time enable yang menandakan proses penghitungan lama waktu proses tulis baris ke dalam berkas sejumlah inputan dilakukan telah dimulai. h. Setelah proses menulis kedalam berkas selesasi dilakukan,maka akan ditampilkan kota pesan yang berisi waktu dimulainya proses menulis dan waktu berahirnya proses menulis kedalam berkas test.text, di ikuti dengan ditampilkannya jumlah baris pada kotak list box sejumlah dari nilai yang input i. Apabila proses menulis kedalam berkas telah selesai,maka akan ditampilkan kotak pesan berisi waktu dimulainya proses penulisam baris dan waktu berahirnya penulisan baris dari program yang berjalan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
serta total waktu yang dibutuhkan pada saat melakukan proses menulis ke dalam berkas, berkas test.txt yang statusnya terbuka akan ditutup dan diikuti dengan berakhirnya kerja program. Diagram alir untuk fungsi menulis berkas dapat dilihat pada Gambar 3.7.
Gambar 3.6 Diagram alir untuk fungsi baca berkas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
Gambar 3.7 Diagram alir untuk fungsi menulis berkas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
1.4.2.2 Perangkat lunak untuk testing server Perangkat lunak untuk testing server merupakan sebuah script tambahan yang digunakan untuk menghitung lama proses menyala dari sistem operasi windows XP dengan menggunakan media penyimpanan yang berada dilokal komputer klien dan sistem operasi windows XP yang media penyimpanannya berada di server. Adapun fungsi dari script perangkat lunak untuk testing server yang di jalankan pada sistem operasi linux yang ada di server , untuk script proses testing server ke komputer klien yang media peyimpanannya berada dilokal hanya terdapat fungsi yang menghitung lama proses menyala sistem operasi windows XP, sedangkan untuk script yang digunakan untuk pengujian sistem operasi windows XP yang media penyimpanannya berada di server terdapat fungsi atau perintah yang sekaligus menjalankan proses menaikkan image untuk komputer klien , sehingga pada saat script tersebut dijalankan , image yang telah dipetakan sesuai dengan komputer klien akan secara otomatis berjalan dan komputer klien akan mendapatkan sistem operasi windows XP dari server. Untuk proses penggunaan script nya sendiri dibedakan menjadi dua proses yaitu : 1. Fungsi perangkat lunak untuk testing server ke komputer klien dengan media peyimpanan di server. Adapun langkah langkahnya pada fungsi perangkat lunak testing server untuk pengujian komputer klien yang menggunakan sistem operasi dengan media penyimpanan berada di server yaitu : a. Pada proses script perangkat lunak untuk testing server diawali dengan deklarasi variable date yang akan ditampung di variabel dateprn. b. Kemudian akan di tampilkan waktu request on yang diambil dari variable dateprn. c. Setelah itu akan di jalankan perintah vbladed 1 0 eth0 image.img & yang memiliki fungsi untuk menjalankan service image.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
d.
Kemudian akan dilakukan proses ping ke host yang telah ditentukan,dan lama waktu ping ke host akan ditampung pada variabel date2.
e. Kemudian dilakukan deklarasi variabel rest2 , dimana terdapat proses ping ke host . Apabila pada saat dilakukan ping jawabannya Unreachable 100 % packet loss , maka string tersebut dihapus dari variabel rest2. f. Pada variabel bylen akan dianggap 0 isinya , karena sudah dikosongkan dan dianggap tidak ada respon dari komputer host. g. Apabila pada variabel bylen isinya sudah satu yang berarti sudah mendapat jawaban dari komputer host,maka akan dilakukan print date yang akan ditampung pada variabel dateprn2 , kemudian ditampilkan pesan response on dari date2. h. Lalu dijalakan fungsi diff yang digunakan untuk mencari selisih waktu antara date2 dan date1. i. Kemudian akan ditampilkan pesan request on dan response on berdasarkan hari , bulan, tanggal, waktu dimulainya proses dan waktu berahirnya proses beserta selisih waktu yang dibutuhkan sampai memperoleh jawaban dari komputer host. Diagram alir untuk fungsi perangkat lunak testing server ke komputer klien dengan media penyimpanan berada di server dapat dilihat pada Gambar 3.8
2. Fungsi perangkat lunak untuk testing server ke komputer klien dengan media peyimpanan di lokal komputer. Adapun langkah langkah dari proses pengujian yang dilakukan untuk sistem operasi yang media penyimpanannya berada di lokal komputer yaitu : a. Pada proses script perangkat lunak untuk testing server diawali dengan deklarasi variable date yang akan ditampung di variabel dateprn.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
b. Kemudian akan di tampilkan waktu request on yang diambil dari variable dateprn. c. Kemudian akan dilakukan proses ping ke host yang telah ditentukan , dan lama waktu ping ke host akan ditampung pada variabel date2. d. Kemudian dilakukan deklarasi variabel rest2,dimana terdapat proses ping ke host . Apabila pada saat dilakukan ping jawabannya Unreachable 100 % packet loss , maka string tersebut dihapus dari variabel rest2. e. Pada variabel bylen akan dianggap 0 isinya , karena sudah dikosongkan dan dianggap tidak ada respon dari komputer host. f. Apabila pada variabel bylen isinya sudah satu yang berarti sudah mendapat jawaban dari komputer host , maka akan dilakukan print date yang akan ditampung pada variabel dateprn2 , kemudian ditampilkan pesan response on dari date2. g. Lalu dijalakan fungsi diff yang digunakan untuk mencari selisih waktu antara date2 dan date1. h. Kemudian akan ditampilkan pesan request on dan response on berdasarkan hari , bulan , tanggal, waktu dimulainya proses dan waktu berahirnya proses beserta selisih waktu yang dibutuhkan sampai memperoleh jawaban dari komputer host. Diagram alir untuk fungsi perangkat lunak untuk testing server ke komputer klien dengan media penyimpanan berada dilokal komputer klien dapat dilihat pada Gambar 3.9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Gambar.3.8
Diagram Tes ping dari server ke komputer klien dengan media penyimpanan di server
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Gambar.3.9
Diagram Tes ping dari server ke komputer klien dengan media penyimpanan di lokal komputer
http://digilib.mercubuana.ac.id/