BAB III PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 5 BATANG A.
Tinjauan Umum SMP N 5 Batang 1. Letak Sekolah SMP N 5 Batang didirikan pada tahun 1984 dengan luas tanah ± 7.700 M2
Luas seluruh bangunan saat ini 3.378 M2 yang terdiri dari 21 lokal (ruang kelas), ruang
laboratorium,
perpustakaan,
musholla,
ruang
guru,
ruang
praktek/keterampilan, ruang OSIS dan UKS, ruang Tata Usaha (TU), ruang kepala sekolah, kamar mandi/WC guru dan siswa, ruang penjaga, ruang BP/BK, serta tempat parkir kendaraan. Adapun lokasi sekolah ini di Jalan RE.Martadinata No. 138 Batang desa/kelurahan Karang Asem Selatan RT 01 RW 06 Batang Jawa Tengah. Secara geografis sekolah tersebut terletak ditepi jalan raya , posisi sekolah tidak berada di pelosok atau pedalaman sehingga memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya. Hal ini dibuktikan dengan akses jalan raya menuju sekolah yang relatif bagus dan beraspal. Dengan demikian, masyarakat dapat dengan mudah menuju sekolah baik menggunakan kendaraan bermotor, kendaraan roda empat maupun
dengan
transportasi
150
150
Data Dokumentasi SMPN 5 Batang Tahun Pelajaran 2014/2015
72
lainnya
73
2.
Visi dan Misi Sekolah Secara umum, kurikulum pada dasarnya disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyusuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada pada masing-masing sekolah. Dalam hal ini, sekolah sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan tersebut, diantaranya menyangkut : (1) aspek perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, (2) aspek globalisasi, yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas dan lintas sektor serta tempat, (3) aspek reformasi, (4) aspek pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, (5) aspek berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, serta (6) aspek perdagangan bebas. Tantangan sekaligus peluang itu harus direspon oleh sekolah, sehingga visi sekolah diharapkan dapat sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi sekolah tidak lain adalah citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa yang akan datang. Kendati demikian, visi sekolah harus tetap dalam koridor
kebijakan
pendidikan
nasional
serta
memperhatikan
dan
mempertimbangkan potensi yang dimiliki sekolah juga harapan masyarakat yang dilayani sekolah. Dalam mewujudkan visi tersebut, diperlukan komitmen secara
74
kolektif baik antara guru, karyawan, siswa, orang tua, masyarakat dan pemerintah.151 Sejalan dengan pemikiran tersebut, SMP Negeri 5 Batang mencoba dengan usaha sungguh-sungguh menampilkan visi : “Terbentuk manusia yang berakhlak mulia, berkualitas dalam berpikir dan bertindak, berbudaya, serta berdisiplin tinggi dan mandiri”. Sedangkan misi SMP N 5 Batang adalah : a. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan bimbingan secara efektif dan efisien serta terprogram, sehingga kemampuan dasar siswa dapat berkembang secara optimal b. Memotivasi dan membantu kepada setiap siswa untuk mengenali potensi yang dimiliki sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. c. Menumbuhkan semangat penghayatan terhadap ajaran agama yang diyakini, melalui pendalaman bacaan al-quran dan pelaksanaan shalat dhuhur berjamaah sebagai sumber keimanan dan budi pekerti luhur. d. Membiasakan budaya sportif dalam setiap even lomba dengan menanamkan rasa disiplin tinggi, sehingga mampu mengimplementasikan dalam setiap kegiatan e. Mengembangkan apresiasi seni melalui kegiatan kreasi seni secara beregu dalam kegiatan kesenian f. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah152 Dari visi dan misi tersebut di atas, SMP Negeri 5 Batang berupaya untuk turut serta mencerdaskan kehidupan masyarakat, sekaligus mengentaskan pendidikan sekurang-kurangnya sembilan tahun sesuai dengan program pemertintah yakni “Wajib Belajar 9 (Sembilan) Tahun”. 3.
Struktur Organisasi Pada dasarnya, struktur organisasi suatu sekolah sangat diperlukan dalam
proes penyelengaraan dan pengelolaan pendidikan. Karena dengan adanya sturktur yang jelas dapat mengantarkan pelaksanan kegiatan pembelajaran secara
2015
151
Achmad Suroso, S.Pd, Kepala SMPN 5Batang, Wawancara pada tanggal 3 Februari
152
Data Dokumentasi SMPN 5 Batang Tahun Pelajaran 2014/2015
75
efektif dan efisien sesuai dengan tujuan sekolah. Struktur organisasi sekolah juga didedikasikan sebagai acuan dalam pembagian tugas dan wewenang seluruh unsur warga sekolah, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam menjalankan kinerja masing-masing personal. Untuk mengetahui strukur organisasi/ kepengurusan SMP Negeri 5 Batang secara lengkap dapat dilihat dalam lampiran 3.1. 4.
Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa Guru yang mengajar di SMP Negeri 5 Batang berjumlah 37 orang dan
secara umum lulusan Sarjana Strata 1 (S1) yang professional di bidangnya. Daftar guru-guru SMP Negeri 5 Batang disertai mata pelajaran yang diampunya dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut ini. Tabel 3.1 Keadaan Guru SMP Negeri 5 Batang Tahun Pelajaran 2014/2015*) No 1
Nama Achmad Suroso, S.Pd
Mata Pelajaran Seni Budaya
Tugas Tambahan Kepala Sekolah
2
Drs. Bambang Riyanto, S.Pd
IPS
Wakasek
3
Slamet Rozikin, S.Pd
B.Indonesia
Ur. Kurikulum
4
Drs. Prabawa
BK
Ur. Kesiswaan
5
Drs. Suharto
Penjas
Ur. Sarana
6
Dra. Ida Tasilawati
IPS
Ur. Humas
7
Kastomo, S.Pd
IPA
Ka. Lab.IPA
8
Setyo Dwi Susyanto, S.Pd
Matematika
-
9
Drs. Aris S, M.Sc
BK
-
10
Sriyanto, A.Md.Pd
Matematika
-
76
11
Sugeng, S.Pd
B. Indonesia
Wali Kelas VIII A
12
Drs. Sutarto
IPS
13
Hj.Sri Susilowati, S.Pd
PKn
14
Nunuk Prasetyaningsih, S.Pd
Bahasa Jawa
15
Yuliarti, S.Pd
PKn
Wali Kelas VIII D
16
Drs.Sriwidodo
B.Indonesia
Wali Kleas IX A
17
A.Mutohar, S.Pd.Fis
IPA
Wali Kelas VIII E
18
Waluyo, S.Pd
Penjas
Wali Kelas VIII C
19
Sri Umikarti, S.Pd
IPA
Wali Kelas IX D
20
Siswadi, A.Md.Pd
IPA
21
Nurkhasanah, S.Pd
IPS
Wali Kelas IX E
22
Khoirul Adib, S.Pd
Matematika
Wali Kelas IX B
23
Wiwik S,S.Pd
B.Inggris
Wali Kelas IX C
24
Wiwik M, S.Pd
Keterampilan
Wali Kelas IX F
25
Chuzaenudin, S.Pd
B.Indonesia
Wali Kelas VII E
26
Maisyaroh, S.Pd
B.Inggris
Wali Kelas VII B
27
Tri Prasetyo W, S.E
TIK
Wali Kleas VII G
28
Umul Fadlilah, S.Ag
PAI
Wali Kelas VIII B
29
Pratama Imanda F, S.Pd
Seni Budaya
Wali Kelas VIII G
30
Rina Dyah S, S.Pd
Seni Budaya
Wali Kelas VII D
31
Galuh Mandiri P, S.Pd
B.Inggris
Wali Kelas VIII F
32
Akhmad Zabidi, S.PdI
PAI
Wali Kelas VII A -
-
-
77
33
Purwanita Puji L, S.Pd
Matematika
Wali Kelas VII H
34
Rima P, S.Pd
Matematika
Wali Kelas VII C
35
Yuhrotunnisa, S.Pd
Bahasa Jawa
Wali Kelas VII F
36
Yoti Deviyana, S.Pd
IPA
-
37
Latifah L, S.Pd
Bahasa Inggris
-
*) Sumber dari dokumentasi SMP Negeri 5 Batang Tahun Pelajaran 2014/2015 Sedangkan keadaan karyawan / tenaga kependidikan SMP Negeri 5 Batang pada tahun Pelajaran 2014/2015 berdasarkan data personalia dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut ini. Tabel 3.2 Keadaan Karyawan SMP Negeri 5 Batang Tahun Pelajaran 2014/2015*) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nama Keterangan Mulyono, S.Pd Ka. Ur TU Inggit Widiastuti Kepegawaian Ima Pamorsih Bedahara BOS Karyoso Pesuruh Sri Giyanti Kesiswaan Siti Aisah Pustakawan Akhmad Fauzan, S.PdI Pengurus Barang Kiptiyah Bendahara Rutin Muzazin Penjaga Malam A.Khumaidi Tukang Kebun Ighowati, A.Md Operator Komputer Dwi Astuti, S.E Agendaris Andika Arga P Laboran/Pembantu Umum A.Yoga Pradana Satpam/Keamanan *) Sumber dari dokumentasi SMP Negeri 5 Batang Tahun Pelajaran 2014/2015 Adapun jumlah siswa SMP Negeri 5 Batang pada tahun Pelajaran 2014/2015 berdasarkan data siswa dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut.
78
Tabel 3.3 Jumlah Siswa SMP Negeri 5 Batang Tahun Pelajaran 2014/2015*) Kelas
Lk
Pr
Jml
VII A
19
18
37
VII B
18
20
38
VII C
17
19
36
VII D
17
20
37
VII E
17
20
37
VII F
15
20
35
VII G
17
19
36
VII H
17
10
27
Jumlah KL.VII VIII A
137
146
283
19
20
34
VIII B
18
20
36
VIII C
19
18
37
VIII D
20
20
40
VIII E
20
20
40
VIII F
21
18
39
VIII G
17
16
33
Jumlah KL.VIII IX A
134
132
259
21
17
38
IX B
21
17
38
IX C
18
20
38
IX D
16
22
38
IX E
20
18
38
IX F
14
23
37
Jumlah KL.IX Jumlah
110
117
227
381
395
769
*) Sumber dari dokumentasi SMP Negeri 5 Batang Tahun Pelajaran SETotal 2014/2015
79
Kondisi siswa SMP Negeri 5 Batang sendiri beragam karena latar belakang yang berbeda-beda. Sebagian besar orang tua siswa SMP Negeri 5 Batang bekerja sebagai buruh dan nelayan. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini. Tabel 3.4 Keadaan Siswa SMP Negeri 5 Batang dilihat dari Pekerjaan Orang Tua Pada Tahun Pelajaran 2014/2015*) No
Jenis Pekerjaan
Jumlah
1
PNS
16
2
Peg.Swasta
48
3
TNI
4
4
Wiraswasta
67
5
Pensiunan
1
6
Dagang
67
7
P. Desa
5
8
Tani
109
9
Nelayan
186
10
Buruh
273
Jumlah
769
*) Sumber dari dokumentasi SMP Negeri 5 Batang Tahun Pelajaran 2014/2015 5.
Sarana dan Prasarana Dalam rangka mendukung kelancaran proses pendidikan, SMP Negeri 5
Batang memiliki beberapa fasilitas pendukung pembelajaran, seperti :
80
a. Gedung/Ruang Gedung/ruang yang ada di SMP Negeri 5 Batang yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.5 seperti terangkum di bawah ini. Tabel 3.5 Data Gedung /Ruang SMP Negeri 5 Batang Tahun Pelajaran 2014/2015*)
NO 1 1
JENIS 2 Ruang Kepala
JML 3 1
KEADAAN RUSAK RUSAK BAIK RINGAN BERAT 4 5 6 1 -
Ket. 7
Sekolah 2
Ruang Tata Usaha
1
1
-
-
3
Ruang Guru
1
-
1
-
4
Ruang BP/BK
1
1
-
-
5
Ruang Perpustakaan
1
-
1
-
6
Ruang Laboratorium
1
1
-
-
7
Ruang Kelas
21
5
10
6
8
Ruang UKS
1
1
-
-
9
Ruang Mushola
1
1
-
-
10
Ruang Koperasi
1
-
1
-
11
Ruang Komputer
1
1
-
-
12
Ruang Ketrampilan
1
-
1
-
PKK
R.Kelas)
13
Ruang Kesenian
1
-
1
-
14
Ruang Perlengkapan
1
1
-
-
15
Ruang Gudang Olah
1
1
-
-
Raga
(Pakai
81
16
Kamar Kecil Guru
1
-
1
-
17
Kamar Kecil Siswa
6
-
1
-
18
Kamar Kecil KS/TU
1
-
1
-
*) Sumber dari dokumentasi SMP Negeri 5 Batang Tahun Pelajaran 2014/2015 b. Tempat Penunjang Tempat yang menunjang proses pembelajaran di SMP Negeri 5 Batang dapat dilihat pada tabel 3.6 seperti terangkum di bawah ini. Tabel 3.6 Tempat Penunjang Proes Pembelajaran di SMP Negeri 5 Batang Tahun Pelajaran 2014/2015*) KEADAAN NO
JENIS
JUMLAH
BAIK
RUSAK
RUSAK
RINGAN
BERAT
1
2
3
4
5
6
1
Lapangan Upacara
1
-
-
1
2
Lapangan
1
1
-
-
Basket/Volly 3
Lapangan Volly
1
-
-
1
4
Lapangan Bulu
1
-
1
-
Tangkis *) Sumber dari dokumentasi SMP Negeri 5 Batang Tahun Pelajaran 2014/2015 6.
Model Pembelajaran di SMP Negeri 5 Batang Menurut Achmad Suroso, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 5 Batang
mengatakan bahwa “salah satu model pembelajaran yang masih berlaku dan banyak digunakan oleh guru SMP Negeri 5 Batang adalah model pembelajaran konvensional
(ceramah)”.
Pembelajaran
konvensional
adalah
metode
82
pembelajaran tradisional atau disebut juga metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan siswa dalam proses belajar dan pembelajaran. 153 Pernyataan kepala sekolah tentang pembelajaran
konvensional
(ceramah) tersebut disetujui oleh Slamet Rozikin, S.Pd selaku wakil kepala sekolah urusan kurikulum mengatakan bahwa “metode ceramah merupakan metode yang paling banyak dipakai oleh guru-guru di SMP Negeri 5 Batang”. Model pembelajaran konvensional (ceramah) lebih pada penguasaan konsep/deklaratif saja tidak sampai pada penguasaan procedural/ ketermpilan siswa. Di dalam proses pendidikan dan pengajaran guru menyampaikan pengertian-pengertian materi pengajaran kepada siswa yang dilaksanakan dengan lisan oleh guru di dalam kelas.
Siswa hanya memperhatikan keterangan guru , tidak diberi
kesempatan untuk mempraktekan pengetahuan dan keterampilan dalam proses pembelajaran. Aspek keterampilan lebih banyak hanya sebagai tugas di rumah dari pada dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan guru berpendapat karena sangat terbatasnya jumlah jam yang tersedia di sekolah sedangkan materi yang harus diajarkan mencakup materi yang sangat banyak.154 Ahmad Zabidi, S PdI, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mengakui bahwa “pembelajaran dengan metode ceramah yang dipakai di SMP Negeri 5 Batang dipandang efektif” . Karena dengan ceramah
dapat
153
Hasil Wawancara peneliti dengan Kepala SMP Negeri 5 Batang, Achmad Suroso, S.Pd, 3 Februari 2015 154
Hasil wawancara peneliti dengan Waka Kurikulum SMP Negeri 5 Batang, Slamet Rozikin, S.Pd, 5 Februari 2015
83
menyampaikan informasi dengan cepat, dan mudah digunakan dalam proses belajar mengajar.155 Sedangkan menurut Drs. Bambang Riyanto, S.Pd sebagai wakil kepala sekolah SMP Negeri 5 Batang mengatakan bahwa “metode konvensional (ceramah) ini memiliki kelebihan tetapi juga memiliki kelemahan”. Kelemahan ceramah
yaitu tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan
mendengarkan sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa yang dipelajari, siswa tidak mengetahui apa tujuan mereka belajar pada hari itu, dan cepat hilang karena bersifat menghafal. 7.
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 5 Batang Menurut Ahmad Susanto, mata pelajaran pendidikan agama Islam adalah
usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran Islam (knowing), terampil melakukan atau mempraktekan ajaran Islam (doing), dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari (being). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka tujuan mata pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah ialah agar siswa memahami, terampil, melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.156 Strategi pembelajaran langsung merupakan satu model yang menggunakan peragaan dan penjelasan guru yang digabungkan dengan latihan untuk membantu 155
Hasil Wawancara peneliti dengan Ahmad Zabidi S.PdI, guru Agama SMP Negeri 5 Batang, 5 Februari 2015 156
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013), hlm. 278
84
siswa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan nyata yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.157 Proses
pembelajaran
pendidikan
agama
Islam
dengan
strategi
pembelajaran langsung melalui pemahaman deklaratif dan procedural dapat meningkatkan keterampilan dasar dan keterampilan akademik siswa yang dicapai melalui tahap demi tahap. Dan ini sesuai dengan tujuan pendidikan agama Islam yaitu
agar siswa memahami, terampil, melaksanakan ajaran agama dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Carin bahwa Direct Instruction secara sistematis menuntut dan membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar dari masing-masing tahap-tahap demi tahap.158 Sebagaimana tertuang dalam kurikulum 2004 tentang standar kompetensi Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, ruang lingkup pendidikan agama Islam terfokus pada aspek keimanan, Al-qur’an /hadits, akhlak, fiqh/ibadah dan tarikh.159 Pelaksanaan ruang lingkup pendidikan agama Islam di SMP Negeri 5 Batang dilaksanakan dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam. Menurut Ahmad Suroso S.Pd selaku kepala sekolah, seperti yang tertulis dalam KTSP SMP Negeri 5 Batang, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
157
Paul Eggen dan Don Kauchak, Strategi dan…, hlm.363
158
Muh. Makhrus dan Satutik Rahayu, Pengembangan Kompetensi Merancang dan Melakukan Eksperimen bagi Siswa kelas X Dengan Model Pengajaran Langsung pada Pokok Bahasan Hukum-hukum Newton tentang Gerak di MA Mu’allimat NW Pancor, artikel ini diakses padatangggal 09 November 2014 di http://satutikrahayu.blogspot.com/2014/11/pdm.html 159
Depdiknas, Kurikulum 2004 tentang Standar Kompetensi Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas, 2003), hlm. 8
85
adalah mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh seluruh siswa SMP Negeri 5 Batang yang beragama Islam. Mata pelajaran pendidikan Agama Islam di ajarkan pada siswa dua jam pelajaran per minggu untuk kelas 7 dan 8 sedangkan pada kelas 9 alokasi waktu untuk mata pelajaran pendidikan Agama Islam menjadi tiga jam perminggu.
Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan
keimanan, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman siswa tentang agama Islam, menjadi
manusia
muslim yang terus berkembang dalam keduniaan, ketaqwaan kepada allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dan untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.160 Mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas VIII diajarkan guru diantaranya mengacu pada buku ajar yang berjudul Pendidikan Agama Islam Untuk SMP Kelas VIII. Buku ini ditulis oleh Sofwan Iskandar dan Muhammad Lutfi Ubaidillah. Buku ini sesuai dengan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) yang mengacu pada standar isi, standar kompetensi pembelajaran dan kompetensi dasar. Buku ini ditulis menyesuaikan standar isi kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tahun 2008. Materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas VIII semester dua lebih dititik beratkan pada kemampuan siswa memahami ayat, hadits dan mempraktekan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari. Dan pada aspek keruntutan (sistematika) dan pemaparan materi yang terbagi menjadi enam bab. 160
Dokumen KTSP SMP Negeri 5 Batang
86
Tujuan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 5 Batang pada semester dua dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini. Tabel 3.7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Semester Dua Tahun Pelajaran 2014/2015*) Standar Kompetensi 10. Menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf
1.
Meningkatkan keimanan kepada Rasul Allah
2.
Membiasakan perilaku terpuji
3.
Menghindari perilaku tercela
4.
Memahami hukum Islam tentang hewan sebagai sumber makanan
Kompetensi Dasar 10.1 Menjelaskan hukum bacaan mad waqaf 10.2 Menunjukan contoh hukum bacaan mad dan aqaf dalam surat-surat al-Qur’an 10.3 Mempraktikan bacaan mad dan waqaf dalam bacaan surat-surat al-qur’an 11.1Menjelaskan pengertian beriman kepada Rasul Allah 11.2 Menyebutkan nama dan sifatsifat Rasul Allah 11.3 Menjelaskan rasul-rasul yang termasuk rasul ulul azmi 11.4 Menjelaskan cara meneladani sifat-sifat para rasul 12.1 Menjelaskan adab makan dan minum 12.2 Menampilkan contoh adab makan dan minum 12.3 Mempraktikan adab makan dan minum dalam kehidupan seharihari 13.1 Menjelaskan pengertian perilaku dendam dan munafik 13.2 Menjelaskan cirri-ciri pendendam dan munafik 13.3 Menghindari perilaku pendendam dan munafik dalam kehidupan sehari-hari 14.1 Menjelaskan jenis-jenis hewan yang halal dan haram dimakan
87
5.
14.2 Menghindari makanan yang bersumber dari binatang yang diharamkan Memahami sejarah dakwah Islam 15.1 Menceritakan sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam sampai masa Abbasiyah
15.2 Menyebutkan tokoh ilmuwan Muslim dan perannya sampai masa daulah Abbasiyah *) Sumber dari silabus Pendidikan Agama Islam, SMP Negeri 5 Batang Tahun Pelajaran 2014/2015
B. Pelaksanaan Eksperimen Pelaksanaan eksperimen
ini terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap
perencanaan, pelaksanaan pre-test, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran langsung dan pelaksanaan post-test. Tahaptahap tersebut dapat dilihat pada uraian di bawah ini. 1.
Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan pelaksanaan strategi pembelajaran langsung ini
ada beberapa hal yang peneliti lakukan, yaitu: a.
Menyusun desain pembelajaran Pada proses ini peneliti menentukan perumusan tujuan pembelajaran, dan
merancang manipulasi yang berbasis–media untuk
mempermudah terjadinya
proses belajar mengajar. Dalam merancang pembelajaran ini berdasarkan pada teori belajar yang sudah teruji secara pedagogis sehingga siswa aktif dalam pembelajaran dengan dipandu oleh guru, Hasil dari pembelajaran ini dapat diamati secara langsung dan dapat diukur secara ilmiah.
88
Dalam penelitian ini, peneliti sebagai perancang pembelajaran dan bekerja sama dengan guru PAI SMP Negeri 5 Batang. Adapun materi pelajaran yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian adalah pada standar kompetensi meningkatkan keimanan kepada Rasul Allah yang terdiri dari empat kompetensi dasar dan terbagi menjadi empat pertemuan. Untuk kelas eksperimen menggunakan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
dengan
strategi/model
pembelajaran langsung yang di dalamnya meliputi beberapa tahap yang harus dilakukan oleh guru yaitu menjelaskan dan menetapkan tujuan pembelajaran, mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan, memberikan latihan dan bimbingan, mengevaluasi dan memberikan umpan balik pada siswa dan terakhir guru harus memberikan latihan lanjutan yang bersifat mandiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 3.2. Sedangkan untuk kelas kontrol menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 5 Batang. b.
Menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Kelas uji coba adalah kelas VIII yang terdiri dari tujuh kelas. Sebagai
kelas eksperimen adalah kelas VIII A yang terdiri dari 34 siswa (lampiran 3.3) sedangkan sebagai kelas kontrol adalah kelas VIII B yang terdiri dari 36 siswa (lampiran 3.4). Masing-masing kelas memiliki karakteristik hampir sama hanya berbeda dalam penggunaan strategi pembelajaran. Jumlah siswa kelompok eskperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 3.8 di bawah ini.
89
Tabel 3.8 Jumlah Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol*) Kelas Uji Coba
Jumlah laki-laki
Jumlah Perempuan 18
Jumlah Keseluruhan 34
Kelompok 16 Eksperimen Kelompok 17 19 36 Kontrol *) Sumber dari rekapitusai siswa, SMP Negeri 5 Batang Tahun Pelajaran 2014/2015
c.
Menyiapkan tempat atau ruangan pelaksanaan kegiatan pembelajaran Tempat kegiatan pembelajaran dilaksanakan di kelas VIII A untuk
kelompok eksperimen dan untuk kelompok kontrol di kelas VIII B. Masingmasing kelas memiliki fasilitas dan kondisi yang sama sehingga cukup memadai untuk diberlakukannya treatment. d.
Membuat jadwal pelaksanaan eksperimen Eksperimen dilakasanakan selama satu bulan yaitu bulan Februari 2015,
dimulai pada tahap pre-test, perlakuan/treatment, post test. Untuk lebih jelasnya rincian jadwal terdapat pada tabel 3.9 di bawah ini.
Tabel 3.9 Jadwal Eksperimen No 1. 2. 3. 4.
Tahap Penelitian Pre- test Pelaksanaan treatment Post-test Pengolahan dan analisa data
Waktu 31 Januari 2015 3, 10, 17, 24 Februari 2015 28 Februari 2015 Minggu pertama Maret 2015 s/d selesai
90
e.
Menyusun instrument penelitian
1) Angket Motivasi Belajar Instrument yang penulis gunakan dalam pre-test dan post-test adalah angket motivasi belajar. Proses pengisian data secara rinci pada angket dapat dilihat pada lampiran 3.6 dan lampiran 3.7. Yaitu responden hanya perlu memberi tanda checklist pada item pernyataan yang dianggap paling sesuai atau paling mendekati dengan keadaan responden. Kuisioner yang telah diisi oleh responden yaitu SL = selalu, SR = sering, J = jarang dan TP = tidak pernah. Skor yang digunakan untuk item positif : SL = 4, SR = 3, J = 2 dan TP = 1, sedangkan untuk item negatif : SL = 1, SR = 2, J = 3 dan TP = 4. Angket yang dibuat peneliti sebelum uji coba sebanyak 36 item (lampiran 3.5) meliputi 6 indikator motivasi belajar . Setelah melalui uji coba ada 11 item yang gugur dan sisanya 25 item yang peneliti gunakan dalam pre-test ataupun post-test penelitian ini (lampiran 3.7) Rincian item angket dari masing-masing indikator motivasi belajar dibawah ini.
setelah melalui uji coba dapat dilihat pada tabel
91
Tabel 3.10 Indikator Motivasi Belajar dan Item Angket No
Indikator
1.
Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2.
Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3.
Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4.
Adanya penghargaan dalam belajar
5.
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6.
Adanya lingkungan belajar yang kondusif
No item angket 1,7,13,19 2,8,14 3,9,15,20 4,10,16,21,24 5,11,17,22 6,12,18,23,25
Ada empat pernyataan pada indikator adanya hasrat dan keinginan belajar yang terdapat pada angket nomor 1,7,13, dan 19. Tiga pernyataan untuk indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, pernyataan tersebut terdapat pada angket nomor 2,8, dan14. Empat pernyataan untuk indikator adanya harapan dan cita-cita masa depan, pernyataan tersebut terdapat pada angket nomor 3,9,15, dan 20. Lima pernyataan untuk indikator adanya penghargaan dalam belajar, pernyataan tersebut terdapat pada angket nomor 4,10,16,21, dan 24. Empat pernyataan pada indikator adanya keinginan yang menarik dalam belajar, pernyataan tersebut terdapat pada angket nomor 5,11,17, dan 22. Sedangkan untuk indikator adanya lingkungan belajar yang kondusif terdapat lima pernyataan yaitu terdapat pada angket nomor 6,12,18,23, dan 25.
92
2) Menyusun Lembar Pengamatan / observasi Dalam hal ini peneliti menggunakan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa (lampiran 3.10) yang digunakan untuk menilai semua kegiatan / aktivitas guru dan siswa selama proses belajar mengajar di kelas eksperimen. Lembar observasi guru digunakan untuk melihat apakah guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah strategi pembelajaran langsung yang telah ditentukan. Dan lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui
aktivitas
siswa
selama
pembelajaran
menggunakan
strategi
pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran langsung berlangsung. 2.
Tahap Pelaksanaan pre-test Pre-test
dilaksanakan
pada
awal
sebelum
pembelajaran menggunakan stretegi pembelajaran langsung untuk mengetahui motivasi belajar siswa SMP Negeri 5 Batang sebelum dilaksanakannya treatment. Penulis menyebarkan 70 angket motivasi belajar kepada semua siswa kelas VIII A dan VIII B (kelas eksperimen dan kelas kontrol). Secara rinci tahapan proses penelitian dan data yang dihasilkan dapat dipaparkan sebagai berikut. a.
Kelas eksperimen Sebelum pembelajaran, dalam kelas eksperimen dilakukan pre-test. Pre-
test adalah tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa SMP Negeri 5 Batang sebelum diberi perlakuan strategi pembelajaran langsung. Pre-test dilakukan dengan cara peneliti membagi angket motivasi belajar untuk mengukur motivasi belajar siswa
93
awal. Setelah angket dibagi kemudian dikumpulkan kembali kepada peneliti dan diketahui motivasi belajar siswa SMP Negeri 5 Batang awal berdasarkan skor pretest siswa. Dari hasil pre-test diketahui nilai tertinggi pada kelas eksperimen yaitu 86, nilai terendah 59 dan setelah dihitung melalui paired samples statistics diketahui rata-rata nilai yang diperoleh adalah 70,00 (lampiran 3.11). b.
Kelas kontrol Seperti dalam kelas eksperimen, kelas kontrol juga dilaksanakan pre-test,
pelaksanaan pre-test dalam kelas kontrol ini juga mempunyai tujuan sama seperti pre-test yang dilaksanakan pada kelas eksperimen yaitu untuk mengetahui motivasi belajar siswa awal sebelum perlakuan dengan model pembelajaran konvensional (ceramah). Pre-test dilakukan dengan cara siswa mengisi angket motivasi belajar siswa , skor yang diperoleh sebagai data awal untuk mengetahui kondisi awal sampel. Dari hasil pre-test diketahui nilai tertinggi pada kelas kontrol yaitu 80, nilai terendah 52 dan setelah dihitung melalui paired samples statistics diketahui rata-rata nilai yang diperoleh adalah 71,33 (lampiran 3.12). 3.
Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Langsung Berikut tahapan pelaksanaan strategi pembelajaran langsung mata pelajaran
pendidikan agama Islam, yaitu : a.
Tahap persiapan strategi pembelajaran langsung
1) Menentukan tujuan pembelajaran
94
2) Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar dan sebagainya) 3) Memilih materi pelajaran 4) Menentukan topik-topik ynag harus dipelajari siswa 5) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa 6) Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke komplek b.
Prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran langsung dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam pada kompetensi dasar Iman kepada rasul Allah. Untuk melihat prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran langsung secara lengkap dapat dilihat pada tabel 3.11 di bawah ini. Tabel 3.11 Prosedur Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Langsung
Per Metode te yang mu diguna an kan 1 Ceramah Diskusi Tanya Jawab Demons trasi Cerita Resitasi
Waktu 2x40’
Tahap 1. Menjelaskan dan menetapkan tujuan
Kegiatan Guru a) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan b) Memberikan informasi pentingnya materi iman kepada rasul c) Mempersiapkan siswa untuk belajar d) Memotivasi siswa
Kegiatan Siswa Mengikuti appersepsi
95
2. Mendemontrasi a) Menjelaskan kan pengertian iman pengetahuan kepada rasul atau Allah keterampilan b) Mendemonstrasikan bacaan dalil naqli tentang iman kepada rasul Allah c) Menjelaskan tugas para rasul
Mengamati penjelasan yang disampaikan oleh guru
3. Memberikan latihan dan memberikan bimbingan
a) Membimbing pelatihan awal dengan cara meminta siswa melakukan kegiatan latihan membaca dalil naqli tentang iman kepada rasul b) Membimbing pelatihan awal dengan cara meminta siswa menerangkan kembali pengertian iman kepada rasul
a) Latihan membaca dalil naqli tentang iman kepada rasul b) Menjelaska n kembali pengertian iman kepada rasul
4. Mengevaluasi pemahaman siswa dan memberikan umpan balik
Mengamati kegiatan siswa untuk mengetahui kebenaran pekerjaannya sambil memberi umpan balik
Siswa melakukan kegiatan mengerjakan latihan soal yang telah ditentukan oleh guru
5. Memberikan latihan lanjutan/mandi ri
Menyiapkan latihan lanjutan pada situasi yang lebih kompleks yaitu dengan
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru yaitu
96
memberikan membaca pekerjaan rumah kisah-kisah yang berkaitan rasul dengan materi yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya 2
Ceramah Diskusi Tanya jawab Demons trasi Drill Resitasi
2x40’
1. Menjelaskan dan menetapkan tujuan
a) Menjelaskan Mengikuti tujuan appersepsi pembelajaran yang akan dilaksanakan b) Memberikan informasi pentingnya mengetahui kisah-kisah rasul Allah c) mempersiapka n siswa untuk belajar d) Memotivasi siswa
2. Mendemontrasik a) Menjelaskan an pengetahuan kisah-kisah atau rasul Allah keterampilan b) Mendemonstra sikan bacaan dalil naqli tentang kisahkisah rasul Allah 3. Memberikan latihan dan memberikan bimbingan
Mengamati penjelasan yang disampaikan oleh guru
a) Membimbing a) Latihan siswa membaca membacakan dalil naqli dalil naqli tentang tentang kisahkisah-kisah kisah rasul rasul Allah Allah b) Menceritaka b) Membimbing n kembali pelatihan awal kisah-kisah dengan cara rasul Allah meminta siswa
97
menceritakan kembali kisahkisah rasul Allah
3
Ceramah Diskusi Tanya Jawab Demonst rasi Drill
2x40’
4. Mengevaluasi pemahaman siswa dan memberikan umpan balik
Mengamati kegiatan siswa untuk mengetahui kebenaran pekerjaannya sambil memberi umpan balik
5. Memberikan latihan lanjutan/man diri
Menyiapkan latihan lanjutan pada situasi yang lebih kompleks yaitu dengan memberikan pekerjaan rumah yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya
Siswa melakukan kegiatan mengerjakan latihan soal yang telah ditentukan oleh guru Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru tentang rasul-rasul ulul azmi
1. Menjelaskan a) Menjelaskan Mengikuti dan tujuan appersepsi menetapkan pembelajaran tujuan yang akan pembelajaran dilaksanakan b) Memberikan informasi pentingnya mengetahui rasul ulul azmi berserta sifat-sifatnya c) mempersiapkan siswa untuk belajar d) Memotivasi siswa
98
2. Mendemontrasik a) a) Menjelaskan Mengamati an pengetahuan b) sifat-sifat rasul penjelasan atau c) Allah dan yang keterampilan d) artinya disampaikan e) b) Menjelaskan oleh guru f) rasul-rasul yang g) termasuk rasul h) ulul azmi c) c) Mendemons d) trasikan ayate) ayat tentang f) rasul ulul azmi g) d)Menjelaskan h) sifat-sifat rasul i) azmi j) 3. Memberikan a) Membimbing a) Menjelaskan latihan dan pelatihan awal kembali memberikan dengan cara materi yang bimbingan meminta siswa telah menjelaskan disampaikan kembali sifatguru sesuai sifat rasul Allah dengan b) Membimbing perintah guru siswa b) Membimbing membacakan siswa dalil naqli membacakan tentang rasuldalil naqli rasul ulul azmi tentang kisah rasul-rasul ulul azmi 4. Mengevaluasi Mengamati Siswa pemahaman kegiatan siswa melakukan siswa dan untuk mengetahui kegiatan memberikan kebenaran mengerjakan umpan balik pekerjaannya latihan soal sambil memberi yang telah umpan balik ditentukan oleh guru 5. Memberikan latihan lanjutan/man diri
Menyiapkan latihan lanjutan pada situasi yang lebih kompleks yaitu dengan memberikan
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
99
pekerjaan rumah yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya 4
Ceramah Tanya Jawab Resitasi Diskusi Cerita
2x40’
1. Menjelaskan dan menetapkan tujuan pembelajaran
a) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan b) Memberikan informasi pentingnya meneladani sifat-sifat rasul c) Mempersiapkan siswa untuk belajar d) Memotivasi siswa 2. Mendemontrasi a) Menjelaskan kan cara meneladani pengetahuan sifat-sifat para atau rasul keterampilan b) Menjelaskan hikmah beriman kepada rasul Allah 3. Memberikan a) Membimbing latihan dan pelatihan awal memberikan dengan cara bimbingan meminta siswa menjelaskan kembali cara meneladani sifat-sifat para rasul b) Membimbing siswa untuk menceritakan kembali kisah kesabaran para rasul
Mengikuti appersepsi
Mengamati penjelasan yang disampaikan oleh guru
a) Menjelaskan kembali cara meneladani sifat-sifat para rasul b) Menceritaka n kisah kesabaran para rasul
100
4. Mengevaluas i pemahaman siswa dan memberikan umpan balik
Mengamati kegiatan siswa untuk mengetahui kebenaran pekerjaannya sambil memberi umpan balik
5.
Menyiapkan latihan lanjutan pada situasi yang lebih kompleks yaitu dengan memberikan pekerjaan rumah yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya
Memberika n latihan lanjutan/ma ndiri
Siswa melakukan kegiatan mengerjakan latihan soal yang telah ditentukan oleh guru Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Seperti yang sudah diuraikan dalam tabel 3.11 di atas, pada tahap pelaksanaan pembelajaran dengan strategi pembelajaran langsung peneliti mengamati semua aktifitas guru dan siswa serta mencatat semua kemajuankemajuan yang dihasilkan dalam pembelajaran. Dari hasil pengamatan peneliti didapat aktivitas siswa mengalami peningkatan dan suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Dari lembar pengamatan guru di ketahui bahwa guru dapat membangkitkan siswa untuk ikut serta aktif dalam proses pembelajaran dari awal kegiatan pembelajaran sampai dengan penutup. Siswa menjadi bersemangat dalam belajar dan kondisi kelas menjadi lebih kondusif.
101
4.
Tahap Pelaksanaan Post- test Post-test
dilaksanakan setelah seluruh kegiatan pembelajaran mata
pelajaran pendidikan agama Islam dengan strategi pembelajaran langsung selesai dilaksanakan. Untuk post-test sendiri dilaksanakan semua kelas, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. a.
Kelas Eksperimen Post-test adalah tes yang diberikan pada akhir pembelajaran pendidikan
agama Islam dengan strategi pembelajaran langsung selesai dilaksanakan. Tujuannya untuk mengetahui mengetahui sampai dimana motivasi belajar siswa setelah mengikuti pelajaran pendidikan agama Islam dengan menggunakan strategi pembelajaran langsung dan sebagai data akhir untuk mengetahui kondisi akhir sampel. Dari hasil post-test diketahui nilai tertinggi pada kelas eksperimen yaitu 89, nilai terendah
64 dan setelah dihitung melalui paired samples statistics
diketahui rata-rata nilai yang diperoleh adalah 75,94 (lampiran 3.10). b.
Kelas Kontrol Seperti dalam kelas eksperimen, kelas kontrol juga dilaksanakan post-test.
Pelaksanaan post-test dalam kelas kontrol ini juga mempunyai tujuan yang sama seperti post-test yang dilaksanakan pada kelas eskperimen. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa SMP Negeri 5 Batang setelah diberlakukannya pembelajaran konvensional (ceramah).
102
Dari hasil post-test diketahui nilai tertinggi pada kelas kontrol yaitu 82, nilai terendah 51 dan setelah dihitung melalui paired samples statistics diketahui rata-rata nilai yang diperoleh adalah 72,13 (lampiran 3.11). C.
Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan perolehan skor pre-test (lampiran 3.8) diketahui bahwa nilai
tertinggi pre-test untuk kelas eksperimen sebesar 86, nilai terendahnya sebesar 59. Sedangkan untuk kelas kontrol nilai pre-test tertinggi sebesar 52 dan nilai tertinggi sebesar 80 (lampiran 3.9). Dari nilai pre-test yang diperoleh antara kelas kontrol dan kelas eksperimen diketahui nilai terendah motivasi belajar siswa ada pada kelas kontrol dan untuk nilai tertinggi motivasi belajar siswa terdapat pada kelas eksperimen. Berdasarkan capaian skor motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berikut akan disajikan rata-rata skor pre-test antara kelas kontrol dan kelas eksperimen pada tabel 3.12 Tabel 3.12 Rerata Skor Pre-Test Kelas Uji Coba
Skor Rata-Rata Pre-Test
Kelas Eksperimen
70,00
Kelas Kontrol
71,33
Berdasarkan pada tabel 3.12 diketahui skor rata-rata pre-test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelompok kontrol diketahui memiliki rata-rata skor motivasi belajar siswa sebesar 71,33 sedangkan kelompok eksperimen memiliki rata-rata skor sebesar 70,00.
103
Jika dilihat rata-rata skor motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ternyata kelas kontrol memiliki rata-rata motivasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan kelompok eksperimen sebelum kedua kelompok tersebut diberi perlakuan strategi pembelajaran langsung pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional (ceramah) pada kelas kontrol. Daftar perolehan nilai post-test (lampiran 3.10) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol (lampiran 3.11) setelah mengisi angket motivasi belajar dan setelah diberlakukannya treatment strategi pembelajaran langsung dan pembelajaran konvensional (ceramah). Berdasarkan data hasil post-test yang diperoleh, diketahui skor tertinggi yang dicapai oleh kelompok eksperimen yaitu sebesar 89 dan perolehan skor terendah sebesar 64. Untuk kelas kontrol nilai post-test tertinggi sebesar 82
dan nilai terendah sebesar 51. Berdasarkan keseluruhan
perolehan nilai post-test motivasi belajar siswa bahwa nilai tertinggi diperoleh oleh kelas eksperimen dan nilai terendah didapat oleh kelompok kontrol. Berikut disajikan rata-rata skor post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada tabel 3.13. Tabel 3.13 Rerata Skor Post-Test Kelas Uji Coba Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Rerata Post-Test 75,94 72,13
Berdasarkan tabel 3.13 perolehan skor post-test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diketahui bahwa nilai rat-rata post-test motivasi belajar siswa kelas eksperimen sebesar 75,94 sedangkan rata-rata post-test motivasi belajar siswa kelas kontrol sebesar 72,13. Dari rata-rata motivasi belajar siswa tersebut
104
diketahui bahwa motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata-rata motivasi kelas kontrol. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui skor motivasi belajar siswa kelas eksperimen bahwa sebagian besar siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan motivasi belajar yang tinggi. Walaupun masih terdapat 3 siswa yang tidak mengalami peningkatan dalam motivasi belajarnya. Namun demikian peningkatan jumlah skor motivasi belajar siswa masih sangat signifikan karena sebagian besar siswa mengalami peningkatan nilai yaitu dari hasil pre test 70,00 menjadi 75,94 setelah dilaksanakan post test. Berdasarkan data yang diperoleh oleh kelas kontrol diketahui bahwa masing-masing siswa kurang mengalami peningkatan motivasi belajar, dari perolehan skor post-test pada kelompok diketahui pula bahwa beberapa siswa tidak begitu memperhatikan motivasi belajar setelah diberlakukannya model pembelajaran konvensional (ceramah).