BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran objek penelitian yang berisi profil perusahaan, struktur organisasi, dan personalia, serta konsumen perusahaan yang menjadi objek penelitian. Bagian bab ini juga berisi laporan hasil dari magang kerja dan pembahasan mengenai topik permasalahan yang diteliti. Pembahasan masalah terkait dengan kebijakan perusahaan dengan hasil yang diterima oleh konsumen setelah proses pembelian. A. Gambaran umur perusahaan 1. Sejarah perusahaan PT Solo grafika Utama merupakan salah satu anak perusahaan PT Aksara Solopos, selain PT Solo Audio Utama yang diresmikan pada bulan April 2004 dan berorientasi pada bidang broadcasting. PT Solo Grafika Utama mengawali kegiatan produksinya berdasarkan order dari PT Aksara Solopos untuk mencetak harian Solopos. Surat Kabar harian Solopos sendiri diluncurkan pada tanggal 19 september 1997, setelah dilakukan persiapan yang memadai selama enam bulan, dimulai dengan persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) sampai dengan persiapan percetakan koran. Tahap pertama solopos dicetak sekitar 10.000 (sepuluh ribu) eksemplar, pada tahun pertama Solopos telah dapat mencetak 40.000 (empat puluh ribu) eksemplar.
22
Meski diterbitkan oleh PT Aksara Solopos, tetapi perusahaan belum mampu untuk melakukan proses percetakan sendiri dan lebih memilih menggunakan jasa percetakan di luar perusahaan. Persiapan penerbitan Solopos telah dilakukan sejak 13 April 1997 dan diintensifkan lagi setelah Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) turun pada tanggal 12 Agustus 1997. SIUPP disebutkan Solopos terbit tujuh kali dalam seminggu, untuk edisi Minggu terbit kali pertama tanggal 28 Juni 1998. Berbeda dengan koran-koran daerah lain yang umumnya mengklaim sebagai Koran Nasional yang terbit di daerah. Pasalnya Solopos ingin menjadi besar di daerah bersama dengan meningkatnya dinamika masyarakat Surakarta. Melihat para pembaca Solopos yang semakin meningkat, PT Aksara Solopos yang merupakan penerbit harian Solopos, sekaligus induk dari dari PT Solo Grafika Utama, merasa perlu untuk melakukan kegiatan percetakannya sendiri dengan membuka anak perusahaan yang akan membantu kegiatannya dalam proses mencetak harian Solopos untuk memenuhi kebutuhan tersebut, didirikan anak perusahaan yaitu PT Solo Grafika Utama. PT Solo Grafika Utama diresmikan pada tanggal 9 Juli 2003, meski sebelumnya sudah melakukan operasi sejak bulan Mei 2003. Pendiri dari PT Solo Grafika Utama ini adalah pimpinan umum dari Harian Bisnis Indonesia yang merupakan induk dari PT Aksara Solopos, yaitu Prof. Dr. Sukamdani Gito Sarjono. PT Solo Grafika
23
Utama resmi berdiri dengan diterbitkannya akta pendirian pada tanggal 13 Desember 2002 dengan nomos C29073. Ht.01. 01. PT Solo Grafika Utama mengawali kegiatan produksinya perusahaanya berdasarkan order dari perusahaan induknya PT Aksara Solopos untuk mencetak harian umum Solopos, namun seiring dengan perkembangan perusahaan, kini PT Solo Grafika Utama menghasilkan produk-produk lain, seperti buku pelajaran, tabloid-tabloid, Lembar Kerja Siswa (LKS), majalah ataupun pesanan-pesanan untuk mencetak harian umum lain. Walaupun PT Solo Grafika Utama menerima order dari selain PT Aksara Solopos tetapi Harian Umum Solopos tetap menjadi produk utama dari PT Solo Grafika Utama. 2. Tujuan PT Solo Grafika Utama adalah : a. Memenuhi kebutuhan cetak Koran harian umum Solopos. b. Melayani kebutuhan jasa cetak pihak luar (umum). c. Mencapai efisiensi biaya terutama biaya cetak, yang akan lebih rendah bila dicetak sendiri dibanding bila diserahkan kepada pihak luar. d. Mencapai efisiensi waktu, lokasi PT Solo Grafika Utama menjadi satu dengan redaksi Koran harian umum Solopos, sehingga tidak banyak waktu terbuang dibandingkan bila diserahkan kepada pihak luar. e. Memudahkan control terhadap kualitas produk karena proses percetakan dapat diawasi pada setiap tahapannya.
24
3. Visi dan Misi a. Visi Menjadi percetakan terdepan, terpercaya dengan pengelolaan usaha yang professional. b. Misi 1) Memberikan layanan cetak media dan komersial terbaik. 2) Membentuk sumber daya manusia yang kompeten, professional dan bermoral. 3) Selalu memberikan kepuasan layanan, waktu dan hasil maksimal. 4) Mensejahterakan stakeholder. 4. Lokasi Perusahaan Pemilihan Surakarta sebagai basis tempat terbit Solopos dilandasi oleh pertimbangan ekonomis dan historis. Kota Surakarta dalam tempo yang tidak lama diperkirakan akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang menarik dalam kaitannya dengan pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi Yogyakarta-Solo-Semarang. Sedangkan secara historis, Surakarta dikenal sebagai cikal bakal pertumbuhan pers nasional, namun sampai sekarang tidak satupun surat kabar yang tersisa, sehingga hanya koran-koran dari luar kota yang mengisi kekosongan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Surakarta. Hal ini dipandang sebagai peluang, karena masyarakat membutuhkan alternatif surat kabar yang berbasis dan memiliki
25
orientasi terhadap kotanya. Peluang inilah yang dilihat PT Aksara Solopos untuk kemudian hari menerbitkan harian Solopos. Seiring dengan berjalanya waktu, dengan meningkatnya pembaca Solopos, perusahaan semakin berkembang dan membutuhkan lokasi yang lebih luas dan strategis. Oleh karena itu pada tanggal 8 Juni 2002 kantor PT Aksara Solopos dipindahkan dari kawasan jalan Slamet Riyadi nomor 135 Surakarta ke kawasan jalan Adisucipto nomor 190 Surakarta. Di lokasi baru ini gedung lebih besar dan berada di tepi jalan utama sehingga memudahkan transportasi. Lokasi ini juga yang dijadikan sebagai lokasi PT Solo Grafika Utama, sehingga sampai sekarang PT Solo Grafika Utama sebagai anak perusahaan, belum memiliki gedung sendiri. Pemilihan lokasi di jalan Adi Sucipto ini memiliki beberapa alasan, antara lain : a. Untuk mencapai efisiensi, karena lokasi yang berada ditengah kota memudahkan jangkauan transportasi. b. Lokasi berada di tengah kota, yang mana memudahkan perusahaan berinteraksi dengan para konsumennya dan juga dengan dunia industri di wilayah sekitarnya. c. Alasan komersial, dengan lokasi yang mudah terjangkau dan berada di pusat kota, biaya produksi dapat ditekan dan menghasilkan keuntungan lebih.
26
1. Produk yang Dicetak di PT Solo Grafika Utama a. Produk Koran Produk koran merupakan produk cetak koran dari pihak Koran Solopos atau dari perusahaan koran lainnya. Produk Koran lain yang dicetak di PT Solo Grafika Utama yaitu Koran O, Solo Raya, Joglo Politan, Harian Jogja, Jogja Express, Indopers, dan Kisah Nyata b. Produk Non Koran Produk non koran merupakan produk selain koran yang terdiri dari buku, Lembar Kerja Siswa (LKS), Al Quran, tabloid, majalah, brosur, dan lain sebagainya. 2. Struktur Organisasi Perusahaan Menurut Hasibuan (2011) struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe organisasi, pembagian organisasi, kedudukan dan jenis wewenang jabatan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi. Tabel III.1Jumlah Karyawan PT Solo Grafika Utama KaryawanJumlah General Manager Bagian Keuangan Bagian Produksi Bagian Umum Bagian SDM Bagian PMP Bagian Pemasaran Sumber: Data Primer SDM,2016
1 3 29 6 2 1 2
27
Pada Tabel III.1 dapat dilihat bahwa PT Solo Grafika Utama tercatat memiliki 44 orang karyawan dan terbagi menjadi beberapa bagian. Karyawan tersebut memiliki tugas dan wewenang masingmasing dan pertanggung jawaban mereka terhadap atasan. Berikut tugas dan masing-masing untuk setiap bagian a. General Manager 1) Memimpin dan mengkoordinasi semua manager. 2) Bertanggung jawab kepada direktur atas seluruh kegiatan operasional perusahaan. 3) Membentuk dan mencari konsep dan strategi dalam rangka pengembangan perusahaan. 4) Mengadakan rapat evaluasi setiap tiga bulan. b. Bagian Produksi 1) Mengawasi
dan
memastikan
semua
proses
produksi
dilaksanakan secara efektif dan efisien dan memastikan hasilnya sesuai dengan kualitas yang telah ditentukan. 2) Memberikan otorisasi terhadap tahapan-tahapan serta laporanlaporan yang dihasilkan. 3) Mengambil segala tindakan yang diperlukan untuk memastikan aktivitas-aktivitas tersebut telah dilakukan dengan baik dan benar. 4) Mengkoordinir penyusunan laporan-laporan lainnya yang dibutuhkan.
28
5) Melakukan
perencanaan
produksi
yang
baik
dan
mengembangkan teknologi yang akan menciptakan proses produksi yang lebih efektif dan efisien. 6) Menyusun anggaran tahunan dan memonitor alokasi material sesuai dengan anggaran. 7) Melakukan analisa varians dari anggaran dan mengusulkan tindakan atau rencana korektif yang diperlukan. 8) Mempersiapkan spesifikasi dan perhitungan sehubungan dengan penggunaan bahan baku untuk produksi 9) Memeriksa semua laporan yang akan diterbitkan untuk memastikan akurasinya sebelum didistribusikan kepada bagian terkait. 10) Memastikan
pemeriksanaan
prosedur
produksi
telah
dilaksanakan sesuai dengan peraturan Standard Operating Procedure (SOP) yang baku. 11) Melakukan pemeriksaan dansupervise atas pekerjaan staff. 12) Mengembangkan dan mengevaluasi kinerja staff yang meliputi rekomendasi promosi sesuai dengan kinerja staff yang bersangkutan dan kebijakan perusahaan. 13) Melaksanakan tugas dan fungsi lain yang diperintahkan oleh atasan yang berkaitan dengan ruang lingkup kerja. 14) Melakukan koordinasi dan pengawasan atas pelaksanaan semua aktivitas di bagian produksi demi terciptanya lingkungan kerja yang baik sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang baik.
29
c. Bagian Pemasaran 1) Melakukan korespondensi dengan konsumen. 2) Mencatat order cetak yang masuk. 3) Melakukan rekapitulasi dan Filling order cetak yang masuk. 4) Membuat laporan administrasi marketing. 5) Menginventarisasi film/barang/order yang masuk. 6) Melakukan pencatatan terhadap keluar-masuk order cetak dengan SOP (System Operational Procedure). 7) Mampu melakukan analisa, evaluasi dan laporan kerja tertulis secara periodik dan continue. 8) Meng-update
pengetahuanserta
bisa
memahami
metode
pencatatan persediaan sesuai dengan perkembangan kebutuhan perusahaan. 9) Memberikan masukan kepada manajer marketing yang berkaitan dengan peningkatan mutu dan profesionalisme kerja di bagian marketing d. Bagian Umum 1) Beratnggung jawab atas surat-surat dan laporan yang dikeluarkan oleh Bagian Umum. 2) Bertanggung jawab atas penyusunan anggaran Bagian Umum dan memonitor pelaksanaannya serta memastikan anggaran tersebut tercapai dengan baik. 3) Mengeluarkan Surat Peringatan kepada karyawan yang menyalahi peraturan atau kebijakan perusahaan.
30
4) Menjaga hubungan dengan bagian lainnya dalam penerapan yang telah disepakati bersama. 5) Mengembangkan dan mengevaluasi kinerja staff Bagian Umum yang meliputi rekomendasi promosi sesuai dengan kinerja staff yang bersangkutan dan kebijakan perusahaan. 6) Mengembangkan dan mengkaji deskripsi pekerjaan dari setiap bagian secara berkala termasuk melakukan penambahan yang diperlukan. 7) Memastikan semua prasarana kerja yang dimiliki oleh perusahaan berada dalam kondisi baik. 8) Memastikan kegiatan pelayanan pelayanan umum dapat berjalan dengan baik yang meliputi kegiatan pendistribusian dokumen atau data, keamanan lingkungan kerja dan pelayanan kepada pihak ketiga. 9) Melaksanakan tugas dan fungsi lain yang diperintahkan oleh atasan. 10) Melakukan koordinasi dan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan
operasional
Bagian
Umum
demi
terciptanya
lingkungan kerja yang baik sehingga diperoleh hasil yang baik. e. Bagian keuangan 1) Melakukan pengawasan atas kegiatan penyajian laporan keuangan secara periodik yang meliputi : a) Melakukan pemerikasaan atas akurasi informasi data dan akun yang digunakan dalam proses pencatatan akuntansi.
31
b) Melakukan
pemeriksaan
dan
verifikasi
atas
semua
dokumen dan data pendukung yang dibutuhkan yang diposting oleh bagian akuntansi. c) Memeriksa perhitungan harga pokok penjualan yang berkaitan dengan operasi perusahaan. 2) Memonitor dan mengarahkan pelaksanaan Standard Operating Prosedure (SOP)perusahaan yang telah ditentukan. 3) Memeriksa
rekonsiliasi
hutang/piutang
afiliasi
antar
perusahaan. 4) Memeriksa perhitungan jumlah pajak yang harus dibayar dan dilaporkan oleh perusahaan yang sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku. 5) Menyusun analisa laporan keuangan mengenai perbandingan antara aktual dengan budget termasuk melakukan revisi atas budget perusahaan. 6) Melakukan
analisa
perbandingan
dan
industri
dengan
perusahaan sejenis yang telah public termasuk melakukan analisa atas semua investasi yang dilakukan. 7) Mengawasi kegiatan pelaksanaan audit oleh auditor eksternal atas laporan keuangan perusahaan. 8) Melakukan pemeriksaan dan supervise atas pekerjaan staff di bawahnya. 9) Mengembangkan dan mengevaluasi kinerja staff bagian akuntansi yang meliputi rekomendasi promosi, dan mutasi
32
sesuai dengan kinerja staff yang bersangkutan dan kebijakan perusahaan. 10) Melaksanakan tugas dan fungsi lain yang diperintahkan oleh atasan. 11) Melakukan koordinasi dan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan operasional demi terciptanya lingkungan kerja yang baik sehingga diperoleh hasil yang baik. f. Bagian SDM 1) Mengikuti perkembangan pengetahuan yang erat kaitannya denganpeningkatan pengetahuan dan ketrampilan
karyawan
sesuai dengan perkembangan lingkungan internal dan eksternal. 2) Memberikan masukan kepada General Manager & Direktur Produksi dan SDM dalam perumusan dan penyusunan kebijakan di bidang Personalia, seperti berhubungan dengan seleksi,
penempatan,
penilaian
prestasi,
peningkatan
pendidikan dan ketrampilan, struktur penggajian dan promosi, kesejahteraan, pensiun, jamsostek. 3) Mengatur penyelenggaraan seleksi dan penempatan karyawan yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, sesuai dengan tingkatan dan jabatan yang ada dalam Perusahaan. 4) Mengatur
dan
mengawasi
data
personal,
administrasi,
administrasi kekaryawanan, termasuk perhitungan gaji, iuran asuransi, pensiun serta mengawasi pelaksanaan pembayaran gaji, tunjangan, penggantian biaya dan pinjaman karyawan.
33
5) Mengatur, mengawasi dan merekam masukan pelaksanaan sistem penilaian prestasi karyawan untuk promosi, mutasi dan Pemutusan Hubungan Kerja. 6) Bekerja sama dengan Bagian Keuangan dalam mengatur pelaksanaan
pembayaran
gaji,
tunjangan,
penggantian
biaya,dan pinjaman karyawan. 7) Menganalisis
laporan-laporan
berkala
serta
mengambil
langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. g. Bagian PMP (Planning Monitoring Producting) 1) Mengatur jadwal order cetak dan disesuaikan dengan urutan pesanan konsumen. 2) Membuat jadwal cetak yang selanjutnya diserahkan pada devisi produksi untuk naik cetak. 3) Sebagai perantara antara AE (Account Exekutive) dan devisi produksi agar jadwal naik cetak tidak bertabrakan. 4) Mengontrol hasil cetakan akhir. B. Laporan Magang Kerja 1. Pengertian Magang Kerja Magang kerja adalah kegiatan mengikuti kegiatan kerja di suatu instansi atau pekerjaan tertentu dengan penerapan teori-teori yang telah dipelajari selama perkuliahan. Adanya kegiatan magang kerja diharapkan dapat memberikan pengetahuan secara nyata mengenai kegiatan di dunia kerja dan sebagai penunjang perkuliahan. Kegiatan magang juga diharapkan dapat memberikan pengalaman dan
34
keterampilan sebelum mahasiswa benar-benar terjun di dunia kerja, dan akan terbentuk etos kerja yang disiplin penuh tanggung jawab serta keuletan dalam diri mahasiswa. 2. Tujuan Magang Kerja a. Lewat kegiatan magang kerja diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan memahami permasalahan yang timbul serta memberikan alternatif pemecahan permasalahan tersebut di dalam dunia kerja. b. Mahasiswa mendapatkan pengalaman secara langsung mengenai aktifitas nyata dalam dunia kerja c. Melalui kegiatan magang kerja mahasiswa dapat berlatih untuk bekerja secara professional dan dapat bekerja dalam tekanan yang sesungguhnya. 3. Pelaksanaan Magang Kerja a. Tempat dan Waktu Magang kerja Tempat
: PT Solo Grafika Utama Jalan Adi Sucipto No.190, Laweyan, Surakarta
Waktu
: 4 Januari - 30 Januari 2016 Hari senin – jumat 08.00-16.00 WIB
35
b. Kegiatan Magang Kerja Tabel III.2Tabel Kegiatan Magang Kerja 2016 No. 1
Waktu Kegiatan 4 Januari 2016
Kegiatan a. Pengarahan dan pengenalan dari kepala bidang pemasaran kepada seluruh karyawan kantor PT Solo Grafika Utama. b. Pengenalan dan pemahaman tentang mesin produksi dan alur percetakan dari kepala bidang produksi c. Pengarahan cara input data pemasaran d. Mengarsip data pemasaran
2
5 januari 2016
a.
Mengarsip data pemasaran
b. Input data pesanan cetak 3
6 januari 2016
c.
Input data pemasaran
a.
Membantu arsip data bidang keuangan
b. Scan data bidang keuangan c. Input data pesanan cetak d. Input data pemasaran 4
5
7 Januari 2016
8 Januari 2016
a. Input data pemasaran b. Input data bidang PMP c. a.
Input data pemasaran Cek data dari bidang produksi
b. Input data dari bidang produksi c. Input data pesanan cetak 6 7 8 9 10
9 Januari 2016 11 Januari 2016 12 Januari 2016 13 Januari 2016 14 Januari 2016
d. Input data pemasaran a. Input data pesanan cetak b. Input data pemasaran a. Input data pesanan cetak b. Input data pemasaran a. Input data pesanan cetak b. Input data pemasaran a. Input data pesanan cetak b. Input data pemasaran a. Merekap data dari bidang keuangan b. Input data pesanan cetak Bersambung
36
Lanjutan 11
15 Januari 2016
a. Input data pesanan cetak b. Input data pemasaran
12
16 Januari 2016
a. Input data pesanan cetak b. Input data pemasaran
13
18 Januari 2016
a. Menemui konsumen cetak non koran b. Mencatat data dan pesanan konsumen
14
19 Januari 2016
a. Input data pesanan cetak b. Input data pemasaran
20 Januari 2016
c. Membantu input data bidang PMP d. Menyerahkan data PMP ke bidang produksi a. Input data cetak dari bidang produksi b. Mengarsip data bidang produksi
15
c. Mencetak data dari bidang keuangan d. Merekap data cetak per bulan 16
17
21 Januari 2016
a. Kunjungan ke konsumen cetak non koran b. Mencatat data dan pesanan konsumen
22 Januari 2016
c. Membantu input data bahan baku dari bidang umum a. Mencocokkan data penjualan dan mengarsip data penjualan dari bidang keuangan b. Olah data penjualan c. Input data pesanan cetak
18 19
20
21
23 Januari 2016 25 Januari 2016 26 Januari 2016
27 Januari 2016
d. Input data pemasaran a. Input data pesanan cetak b. Input data pemasaran a. Input data pesanan cetak b. Input data pemasaran c. Input data jadwal cetak dari PMP a. Input data pesanan cetak b. Input data pemasaran c. Mencocokkan surat order dengan jumlah hasil cetakan a. Merekap data konsumen b. Merekap data jumlah oplah c. Input data pesanan cetak Bersambung 37
Lanjutan 22
28 Januari 2016
23
29 Januari 2016
24
a. Membantu input data konfigurasi koran dari bidang produksi b. Menghitung total oplah per bulan dari bidang produksi a. Input data pesanan cetak b. Input data pemasaran a. Input data pesanan cetak
30 Januari 2016
b. Input data pemasaran
C. Pembahasan Penelitian 1. Profil Narasumber a. Berdasarkan Daerah Bisnis Narasumber Pemasaran PT Solo Grafika Utama awalnya hanya untuk daerah Solo dan sekitarnya namun, semakin berkembangnya perusahaan maka di perluas lagi. Perluasan daerah pemasaran kini mulai menyebar sampai keluar daerah Solo Raya. Maka dari itu, daerah konsumen tidak aktif non koran juga tersebar di sebagian Pulau Jawa. Berikut data daerah bisnis narasumber Tabel III.3 Daerah Bisnis Narasumber Daerah Solo Klaten Sukoharjo Magelang Semarang Jakarta Madiun Surabaya Yogyakarta Sragen Cepu Sumber: Data Primer,2016
Jumlah 18 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1
38
Berdasarkan tabel III.3 maka penelitian dilakukan dengan 2 cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pertama, penelitian secara langsung dilakukan dengan menemui pihak konsumen tidak aktif non koran di daerah bisnisnya dan memperoleh 7 hasil wawancara. Kedua, karena daerah bisnis narasumber yang berada di luar jangkauan peneliti maka, penelitian dilakukan dengan menggunakan media telepon milik PT Solo Grafika Utama. Wawancara melalui media telepon milik PT Solo Grafika Utama memperoleh hasil 24 jawaban narasumber. b. Berdasarkan Lama Narasumber Menjadi Konsumen PT Solo Grafika Utama Mencetak di PT Solo Grafika Utama didasarkan pada setiap semester. Hitungan ini karena rata-rata konsumen mencetak buku sekolah dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Tiap 1 semester artinya konsumen mencetak selama 6 bulan. Tabel III.4 Narasumber Menjadi Konsumen Waktu (Semester) >1 Semester <1 Semester Sumber: Data Primer,2016
Jumlah 17 14
Berdasarkan tabel III.4 diketahui bahwa konsumen tidak aktif non koran yang mencetak selama lebih dari 1 semester sejumlah 17 orang. Sedangkan 14 orang pernah mencetak di PT Solo Grafika Utama kurang dari 1 semester atau kurang dari 6 bulan.
39
2. Deskripsi Wawancara PT Solo Grafika Utama merupakan perusahaan percetakan yang menerima order cetak dengan jumlah yang banyak. Kini PT Solo Grafika Utama sudah memiliki banyak konsumen dari berbagai daerah, bukan hanya daerah Solo Raya tetapi juga beberapa kota di Pulau Jawa. Penelitian ini ditujukan untuk konsumen non koran yaitu, konsumen yang melakukan cetak produk non koran seperti buku, LKS, Al Quran, majalah, tabloid, dan lain sebagainya. Konsumen non koran dibagi dalam 2 jenis konsumen. Pertama, konsumen aktif yaitu konsumen yang berlangganan cetak di PT Solo Grafika Utama. Konsumen aktif menjadi pelanggan dalam kurun waktu lebih dari 5 semester atau 2,5 tahun sampai sekarang. Bagi konsumen aktif terdapat banyak keuntungan yang didapat dari perusahaan PT Solo Grafika Utama. Konsumen yang sudah aktif biasanya diperbolahkan membayar tagihan cetak dengan kredit dan pengiriman gratis dari perusahaan atau sesuai perjanjian. Kedua, konsumen tidak aktif yaitu konsumen yang melakukan jasa percetakan hanya sekali atau dalam beberapa semester. Konsumen tidak aktif biasanya setelah melakukan cetak diambil sendiri dan membayar tagihan secara tunai. Pendataan konsumen tidak aktif, tidak di data secara lengkap oleh perusahaan karena setelah proses pembelian konsumen tidak aktif cenderung tidak kembali lagi mencetak.
40
Selama 5 tahun terdapat 44 nama penerbit atau perorangan yang pernah melakukan cetak di PT Solo Grafika Utama yang terbagi dalam 2 jenis konsumen. Datanya dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel III.5 Jumlah Konsumen PT Solo Grafika Utama Jenis Konsumen Konsumen aktif Konsumen tidak aktif Sumber: Data primer PT Solo Grafika Utama,2016
Jumlah 13 31
Dilihat dari tabel III.3 jumlah konsumen tidak aktif lebih banyak jumlahnya daripada konsumen aktif hal ini menunjukkan adanya ketidakpuasan konsumen PT Solo Grafika Utama. Pada dasarnya konsumen yang puas menilai hasil yang didapat sesuai dengan harapan dan memberikan sikap positif dengan melakukan pembelian ulang. Jumlah 31 konsumen tidak aktif ini terindikasi tidak puas akan hasil yang mereka dapatkan dengan yang diharapkan karena setelah proses pembelian mereka tidak menunjukkan sikap positif. Peneliti ingin mengetahui faktor apa saja yang menyebebkan ketidakpuasan pada konsumen tidak aktif non koran. Peneliti melakukan wawancara kepada konsumen non koran dengan memberikan pertanyaan sebanyak 4 item pertanyaan. Wawancara ditujukan kepada wakil konsumen non koran yang berhubungan langsung dengan pihak PT Solo Grafika Utama. Wawancara dilakukan secara langsung dan mendapatkan hasil sebanyak 7 data dan 24 data dilakukan melalui media telepon milik PT
41
Solo Grafika Utama sehingga terkumpul data sebanyak 31 jawaban dari para konsumen tidak aktif. Hasil wawancara ini akan membantu peneliti untuk menentukan faktor apa saja yang menyebabkan konsumen non koran tidak mencetak lagi di PT Solo Grafika Utama. Pada wawancara tersebut konsumen tidak aktif diminta untuk memberikan alasan agar dapat memperkuat jawaban. 3. Respon Narasumber Setelah wawancara yang dilakukan oleh peneliti maka akan ditunjukkan dengan menggunakan prosentase respon narasumber. Setiap hasil wawancara akan dibahas berikut ini a. Apakah mencetak di percetakan PT Solo Grafika Utama sudah memenuhi harapan Anda ? Pertanyaan ini diajukan peneliti untuk mengetahui tingkat harapan konsumen terhadap kinerja keseluruhan dari PT Solo Grafika Utama. Pada pertanyaan ini akan menunjukkan penilaian konsumen tidak aktif non koran apakah sudah sesuai harapanatau belum dengan kinerja yang diberikan PT Solo Grafika Utama. Jawaban narasumber atas Kepuasan dan ketidakpuasan ditampilkan dalam chart berikut ini
42
Gambar III.1 Hasil Wawancara Harapan Konsumen
Sumber : Data primer yang diolah,2016 Berdasarkan gambar III.1 diatas dapat dilihat bahwa sejumlah 3 orang (10%) narasumber menyatakan sudah sesuai dengan harapan. Kinerja yang diberikan oleh PT Solo Grafika Utama menurut para narasumber sudah baik dan maksimal. Selanjutnya, 28 orang (90%) menyatakan kinerja yang diberikan oleh PT Solo Grafika Utama belum sesuai dengan harapan narasumber. b. Bagaimana pendapat Anda tentang harga yang ditetapkan oleh PT Solo Grafika Utama ? Apakah sudah sesuai dengan yang Anda inginkan ? Pertanyaan
ini
diajukan
untuk
mengetahui
seberapa
berpengaruh harga terhadap faktor yang menyebabkan konsumen tidak aktif non koran tidak mencetak lagi di PT Solo Grafika Utama. Harga dianggap sangat sensitif oleh para narasumber karena berpengaruh pada pengeluaran bisnisnya masing-masing. Berikut hasil wawancara mengenai harga
43
Gambar III.2 Hasil Kesesuaian Harga
Sumber: data primer yang diolah,2016 Berdasarkan gambar III.2 diatas dapat dilihat bahwa sejumlah 20 orang (65%) menyatakan bahwa sudah sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh PT Solo Grafika Utama. Narasumber menilai harga yang ditetapkan sesuai denganapa yang dihasilkan. Sedangkan, 11 orang (35%) menyatakan tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan karena dinilai relatif masih tinggi. c. Apakah hasil cetakan sudah sesuai dengan keinginan atau pesanan Anda ? Pertanyaan mengenai hasil yang dimaksud di sini adalah cetakan yang dihasilkan oleh PT Solo Grafika Utama. Banyak penilaian yang mempengaruhi konsumen tidak aktif non koran atas hasil yang didapatkan. Berikut hasil wawancara dengan para narasumber
44
Gambar III.3 Kesesuaian Hasil
Sumber: data primer yang diolah,2016 Berdasarkan gambar III.3 diatas bahwa 11 orang (35%) memberikan penilaian sudah sesuai dengan hasil yang didapat dari PT Solo Grafika Utama. Sedangkan untuk 20 orang (65%) menilai tidak sesuai dengan hasil yang didapatkan dengan memberikan alasan d. Apakah Anda pernah melakukan komplain pada percetakan PT Solo Grafika Utama ? Pada pertanyaan keluhan ini mengacu kepada metode mengukur kepuasan konsumen. Pertanyaan ini dapat mengukur tindakan konsumen yang merasa tidak puas dengan hasil yang didapat. Hal lain yang dapat diperoleh dari pertanyaan ini adalah dapat memberikan masukan untuk PT Solo Grafika Utama. Berikut hasil wawancara dengan narasumber
45
III.4 Hasil Komplain Konsumen
Komplain S
23%
pernah melakukan komplain
77%
tidak pernah melakukan komplain
Sumber: data primer yang diolah,2016 Berdasarkan gambar III.4 diatas menerangkan bahwa 7 orang (23%) menyatakan pernah melakukan komplain terhadap PT Solo Grafika Utama. Narasumber mengatakan selama melakukan complain kerusakan cetakan pihak PT Solo Grafika Utama menanggapi dengan baik. Bukan hanya menanggapi dengan baik tetapi narasumber juga menilai bahwa PT Solo Grafika Utama berusaha untuk memperbaiki kesalahan. Sedangkan 24 orang (77%) tidak pernah melakukan komplain. Narasumber menilai kesalahan cetakan atau yang lainnya masih dibatas wajar dan narasumber mau menerima kesalahan cetak tersebut. 4. Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode wawancara maka akan dibahas lebih detail sesuai hasil yang didapatkan.
Pertanyaan
yang
diajukan
oleh
peneliti
kepada
narasumber yaitu para konsumen pasif non koran sekaligus 46
mendapatkan alasan mengapa narasumber tidak mencetak lagi di PT Solo Grafika Utama. Total 31 narasumber telah memberikan respon kepada peneliti tentang penilainnya kepada PT Solo Grafika Utama. Total 20 narasumber menjawab sesuai dengan kebijakan harga yang ditetapkan oleh PT Solo Grafika Utama. Para narasumber yang sesuai dengan harga memberikan alasan bahwa harga yang ditetapkan lebih murah atau sebanding dengan harga pesaing. Sedangkan lainnya sejumlah 11 narasumber tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan karena dinilai masih relatif lebih tinggi. Narasumber mengatakan agar PT Solo Grafika Utama untuk mengkaji ulang harga yang ditetapkan. Memilah dan memilih dengan cermat pembelian pasokan bahan utama percetakan dan pengeluaran biaya lain-lain agar kebijakan harga yang ditetapkan dapat bersaing di pasaran. Selanjutnya, kebijakan harga yang ditetapkan juga harus sesuai dengan cetakan yang dihasilkan. Keseimbangan antara harga dan hasil cetakan harus diperhatikan dari segala aspek mulai awal mencetak sampai hasil cetakan berada di tangan konsumen. Terdapat 20 konsumen
yang
menyatakan
tidak
sesuai
atau
merasakan
ketidakpuasan atas hasil yang diperolah setelah proses pembelian dengan alasan sebagai berikut:
47
1) Hasil cetakan tidak sesuai dengan harapan karena warna cetakan tidak rata atau mblobor. 2) Jumlah hasil cetakan tidak sesuai dengan pesanan. 3) Waktu pengerjaan cetak tidak sesuai dengan jadwal. 4) Konsumen menemukan banyak hasil cetakan yang rusak atau cacat. Terdapat 11 Narasumber menilai hasil cetakan sudah rapi dan tidak mengalami kesalahan cetak. Kertas dan tinta yang digunakan untuk pengaturan konfiguarsi warna sudah rata dan sesuai dengan keinginan narasumber. Total keseluruhan sebanyak 31 narasumber, 9 menyatakan tidak sesuai dengan dengan harga dan hasil yang diperoleh dari PT Solo Grafika Utama. Konsumen menyatakan ketidakpuasan karena dinilai dari keseluruhan hasil yang diterima belum maksimal. Total 31 narasumber 3 diantaranya menyatakan mencetak di PT Solo Grafika Utama sudah sesuai harapan dan menyatakan kepuasan namun tidak kembali lagi mencetak karena beberapa alasan berikut ini 1) Narasumber tidak mencetak lagi karena oplah perusahaannya menurun sehingga tidak mencetak lagi di PT Solo Grafika Utama. Narasumber memilih lokasi yang lebih dekat dengan lokasi bisnisnya.
48
2) Narasumber
mengalami
kerugian
dan
sedang
berusaha
meminimalkan biaya percetakan. 3) Narasumber sudah memiliki mesin percetakan sendiri Selanjutnya, untuk komplain yang disampaikan oleh konsumen kepada PT Solo Grafika Utama ditanggapi dengan baik. Walapun, sebagian konsumen tidak melakukan komplain karena merasa enggan untuk menyampaikan saran dan keluhan yang dialami konsumen. Konsumen memilih untuk langsung tidak mencetak lagi setelah proses pembelian berlangsung.
49