BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembebanan
aktuaria
merupakan
kewajiban
bagi
aktuaris
untuk
menghitung dana pensiun bagi peserta program pensiun. Aktuaris perlu menghitung iuran pensiun, kewajiban aktuaria, dan manfaat pensiun. Metode yang digunakan oleh aktuaris dari masing-masing perusahaan berbeda-beda. Menurut Grizzle (2005: 3), metode pembebanan aktuaria dibagi menjadi dua, yaitu metode benefit allocation cost dan metode cost allocation cost. Metode benefit allocation cost adalah metode yang menekankan pada manfaat pensiun yang jatuh tempo pada suatu tanggal, sedangkan metode cost allocation cost adalah metode yang menekankan pada proyeksi manfaat pensiun ketika mencapai usia pensiun. Metode benefit allocation cost dan metode cost allocation cost terbagi menjadi beberapa metode. Adapun metode yang termasuk dalam metode benefit allocation cost maupun metode cost allocation cost terdapat pada Tabel 12. Tabel. 12 Pembagian Metode Pembebanan Aktuaria Metode Pembebanan Aktuaria Metode benefit allocation cost
Metode cost allocation cost
1. Metode unit credit
1. Metode entry age normal
2. Metode projected unit credit
2. Metode individual level premium 3. Metode aggregat 4. Metode attained age normal
53
Penjelasan dari masing-masing metode adalah sebagai berikut: Metode benefit allocation cost dibagi menjadi dua yaitu metode unit credit dan projected unit credit. 1. Metode unit credit menentukan accrued benefit terlebih dahulu yang biasanya digunakan ketika manfaat benefit accrual tahunan yaitu jumlah penghasilan tetap atau persentase konstan dari gaji tahunan peserta pada saat ini. Iuran pensiun berdasarkan metode ini meningkat menurut manfaat program peserta sepanjang tahun tersebut, dikalikan dengan seluruh anuitas hidup yang dimulai pada saat pensiun dan didiskontokan atas bunga mortalita (Grizzle, 2005: 4). 2. Metode projected unit credit adalah metode penghitungan aktuaria dengan membagi total manfaat pensiun yang kemudian dialokasikan selama masa kerja. Perbedaan antara unit credit dengan projected unit credit berdasarkan asumsi aktuaria yang sama adalah alokasi untuk setiap tahunnya (Grizzle, 2005: 17). Metode projected unit credit menghasilkan kewajiban aktuaria yang lebih besar sehingga menghasilkan dana yang lebih besar. Metode projected unit credit lebih konservatif daripada metode unit credit. Metode projected unit credit lebih konservatif karena manfaat pensiunnya lebih besar dari manfaat tetap. Pada metode projected unit credit peningkatan biaya normal tidak signifikan. Metode cost allocation cost merupakan metode yang menunjukkan nilai manfaat pensiun berdasarkan jasa yang telah diberikan pegawai sampai dengan
54
tanggal penghitungan. Metode ini mengalokasikan biaya dari manfaat pensiun secara merata selama masa kerja pegawai (Grizzle, 2015: 20). Metode cost allocation cost dibedakan menjadi 4 yaitu: 1. Metode entry age normal yaitu metode yang mengasumsikan setiap pegawai sudah menjadi peserta pensiun ketika pertama kali dipekerjakan atau segera setelah pegawai tersebut memenuhi syarat. Biaya jasa kini adalah tingkat jumlah tahunan atau persentase tetap dari gaji, yang jika diinvestasikan pada tingkat bunga yang diasumsikan, cukup untuk membayar manfaat pensiun sesuai dengan yang ditetapkan. Biaya jasa lalu adalah nilai sekarang dari kelebihan proyeksi manfaat pensiun terhadap jumlah yang diharapkan tersedia dari iuran di masa pensiun mendatang berdasarkan jasa masa kini (Winklevoss, 1993: 75). Ada 2 metode dalam metode entry age normal yaitu constant dollar dan constant percent. Metode constant dollar menetapkan manfaat pensiun yang akan datang (PVFB) untuk setiap tahun masa kerja dalam jumlah tetap. Metode constant dollar digunakan dimana manfaat tidak berdasarkan gaji dan menggunakan rumus manfaat flat dollar. Sedangkan metode constant percent menunjukkan iuran pensiun di setiap tahun menggunakan persentase konstan perkiraan gaji peserta dari tahun ke tahun. Metode constant percent menggunakan rumus manfaat gaji selama bekerja dan gaji n tahun terakhir (Grizzle, 2015: 20). 2. Metode individual level premium adalah metode penghitungan aktuaria dengan mengalokasikan total manfaat pensiun secara merata sejak tanggal
55
penghitungan aktuaria dengan tingkat jumlah tahunan atau persentase tetap dari gajinya. Pada metode ini biaya jasa lalu tidak dihitung terpisah seperti metode yang lain karena seluruh biaya dari manfaat akhir telah dialokasikan mulai menjadi peserta sampai usia pensiun. Biaya jasa kini akan lebih tinggi dari hasil entry age normal, karena dalam jasa kini terkandung unsur biaya jasa lalu. 3. Metode aggregat tidak berbeda dengan metode individual level premium, namun dalam penerapannya seluruh peserta pensiun dianggap sebagai satu kesatuan dan bukan dilihat secara individual. Manfaat pensiun dialokasikan selama estimasi sisa masa kerja rata-rata pegawai aktif. Akibatnya, biaya jasa kini yang relatif tinggi, pada awal masa kerja berkurang jika dibandingkan dengan metode individual level premium. Biaya jasa lalu dan kewajiban aktuaria tidak diidentifikasikan secara terpisah tetapi disebarkan ke periode-periode di masa yang akan datang (Grizzle, 2015: 26). 4. Metode attained age normal hampir sama dengan metode aggregat dan individual level premium tetapi, dalam metode ini biaya jasa lalu dihitung dan diidentifikasi menggunakan accrued benefit. Jadi, biaya jasa kini ditentukan dengan menggunakan metode aggregat, namun hanya diterapkan untuk sisa jasa yang akan datang. Besar manfaat pensiun yang akan dibayarkan sama setiap tahun selama masa pensiun. A. Metode Projected Unit Credit Metode projected unit credit merupakan metode pembebanan aktuaria yang menekankan pendanaan pada tahun
atas manfaat pensiun yang
56
menjadi hak peserta. Manfaat pensiun peserta yang berusia
pada metode
projected unit credit dihitung berdasarkan manfaat pensiun yang akan datang pada usia pensiun normal r. Manfaat pensiun pada usia pensiun normal dibagi dengan total masa kerja kemudian dialokasikan ke setiap tahun selama masa kerja (Bowers, 1997: 3). Metode
projected unit credit biasanya disebut
metode benefit prorate yang dibedakan menjadi dua, yaitu metode constant dollar dan metode constant percent (Winklevoss, 1993: 74). 1. Constant dollar Penghitungan dana pensiun menggunakan metode projected unit credit constant dollar yaitu menetapkan berapa jumlah dana yang menjadi hak peserta program dana pensiun dengan membagi besarnya proporsi gaji yang diakumulasikan sampai usia pensiun selama masa kerja. Iuran pensiun yang dibayarkan oleh peserta program dana pensiun adalah besarnya nilai sekarang manfaat pensiun berkala yang akan diterima dibagi dengan lama masa kerja. Iuran peserta setiap tahun sampai pada usia pensiun normal menggunakan metode projected unit credit constant dollar adalah (Winklevoss, 1993: 85): (
) ̈ (
Kewajiban
aktuaria
)
(3.1.1) menggunakan
metode
constant
dollar
didefinisikan sebagai nilai sekarang manfaat pensiun pada masa kerja sebelum penghitungan dan dirumuskan sebagai berikut (Winklevoss, 1993: 74):
57
(
) ̈ (
)
(3.1.2)
2. Constant percent Penghitungan dana pensiun menggunakan metode projected unit credit constant percent yaitu menetapkan berapa persentase gaji yang akan dialokasikan untuk manfaat pensiun. Iuran pensiun yang dibayarkan oleh peserta program dana pensiun menggunakan metode projected unit credit constant percent dihitung berdasarkan persentase dari nilai sekarang manfaat pensiun atas gaji setiap tahun. Iuran pensiun setiap tahun sampai pada usia pensiun normal adalah (Winklevoss, 1993: 85): (
) ̈ (
)
(3.1.3)
Kewajiban aktuaria menggunakan metode constant percent adalah besarnya akumulasi gaji setiap tahun dibagi dengan akumulasi gaji selama masa kerja dikalikan besar nilai sekarang manfaat pensiun seperti pada persamaan berikut (Winklevoss, 1993: 74): (
) ̈ (
)
(3.1.4)
58
B. Metode Individual Level Premium Metode individual level premium adalah cara penghitungan pembebanan aktuaria yang mengalokasikan nilai sekarang manfaat pensiun secara merata pada setiap tahun masa kerja, yaitu sejak tanggal penghitungan aktuaria hingga usia pensiun normal. Kenaikan gaji akan memicu kenaikan iuran pensiun sesuai dengan masa kerja yang dicapai. Metode tersebut menggunakan asumsi kenaikan gaji dengan besar anuitas yang telah ditentukan berdasarkan masa kerja yang akan datang (Farrimond, 1999: 355). Karakteristik dari metode individual level premium adalah sebagai berikut (Farrimond, 1999: 357): 1. Dana yang terkumpul dari setiap peserta program dana pensiun akan digunakan untuk membiayai manfaat pensiun. 2. Kenaikan gaji akan menambah besar manfaat pensiun yang akan diterima peserta program dana pensiun. 3. Kenaikan gaji akan menyebabkan kenaikan iuran pensiun sehingga perusahaan tidak akan mengalami kerugian. 4. Jika terjadi kerugian akibat: terminasi, investasi, dan kematian akan diatasi dengan peserta yang memiliki gaji tinggi tetapi dengan masa kerja yang pendek. Besar pembayaran berkala iuran pensiun yang dilakukan setiap awal tahun sebesar NC dimulai dari peserta masuk program pensiun (usia x tahun) sampai memasuki usia pensiun (usia
tahun). Pada dasarnya, iuran
pensiun yang dibayarkan peserta secara berkala pada saat peserta berusia x
59
tahun sampai usia
tahun digunakan untuk membayarkan manfaat
(PVFB) yang akan diterima peserta pada saat pensiun. Sehingga, nilai sekarang dari iuran pensiun saat peserta berusia x tahun,
(
)
nilainya akan sama dengan nilai sekarang dari manfaat pensiun saat peserta berusia x tahun ( (
)
) . Oleh karena itu, diperoleh persamaan:
(
)
(3.2.1)
Pembayaran berkala iuran pensiun selama masa kerja pada peserta dari usia x tahun sampai berusia
tahun adalah: ̈ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ )
(3.2.2)
Nilai sekarang iuran pensiun saat peserta berusia x tahun yang (
dinotasikan dengan
) adalah akumulasi besarnya iuran pensiun
dari usia x tahun sampai berusia
tahun. Dapat dituliskan dengan
persamaan berikut: (
)
(
) ̈ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
(3.2.3)
Diasumsikan bahwa usia peserta saat masuk program pensiun sama dengan usia peserta saat masuk kerja. Maka dari itu, diperoleh persamaan: (
)
( (
= (
)
( )
( ) ( )
) ̈ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ ( )
)
( )
̈
( )
(3.2.4)
( ) ( )
(3.2.5)
Penghitungan iuran pensiun dengan metode individual level premium saat peserta berusia x tahun dapat dirumuskan sebagai berikut (Farrimond, 1999: 355):
60
(
)
̈ (
( ) ( )
( )
)
(3.2.6)
Kewajiban aktuaria yang dihitung menggunakan metode individual level premium yaitu besarnya nilai sekarang manfaat pensiun dikurangi besarnya nilai sekarang iuran pensiun. Kewajiban aktuaria dari metode individual level premium adalah sebagai berikut (Winklevoss, 1993: 81): (
)
(
) ̈
(
) (
) (
( )
( ) ( )
)
(3.2.7)
C. Program Pensiun PT Taspen (Persero) Program pensiun adalah penghasilan yang diterima oleh penerima pensiun setiap bulan atau manfaat pensiun yang diterima sekaligus saat peserta sudah memasuki usia pensiun sebagai jaminan hari tua dan penghargaan atas jasa-jasa Pegawai Negeri selama bertahun-tahun bekerja dalam Dinas Pemerintah berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda /Duda Pegawai (Taspen, 2014). Program dana pensiun dapat dimanfaatkan untuk pengembangan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan. Dasar hukum pemberian dana pensiun adalah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Adanya program dana pensiun, kesejahteraan pegawai di hari tua akan terjamin sehingga pegawai dapat bekerja dengan lebih tenang dan diharapkan produktivitas pegawai akan meningkat. Untuk perusahaan sendiri hal tersebut menguntungkan, karena dengan loyalitas yang tinggi akan dapat menekan tingkat perputaran pegawai.
61
Penyelenggaraan pembayaran pensiun dilakukan berdasarkan UndangUndang Nomor 11 Tahun
1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun
Janda/Duda Pegawai. Sesuai dengan UU tersebut, sumber dana pembayaran pensiun berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sejak tahun 2009, pembayaran pensiun PNS sepenuhnya (100%) berasal dari APBN (Taspen, 2014). Adapun penerima pensiun adalah sebagai berikut (Taspen, 2014): 1.
Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah Otonom.
2.
Penerima Pensiun Pejabat Negara.
3.
Penerima Tunjangan Perintis Kemerdekaan. Dibayarkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1958 tentang Pemberian Penghargaan/Tunjangan kepada Perintis Pergerakan Kebangsaan/Kemerdekaan.
4.
Penerima Uang Tunggu.
5.
Penerima Pensiun anggota ABRI yang diberhentikan dengan hak pensiun sebelum April 1989.
6.
Penerima Tunjangan Veteran. Dibayarkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2014 tanggal 10 Agustus 2014 tentang Pelaksanaan UU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Veteran Republik Indonesia.
7.
Penerima Pensiun PT KAI.
62
Pegawai PT KAI eks PNS pada Departemen Perhubungan kembali menjadi peserta program pensiun PT Taspen (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2007. 8.
Penerima Tunjangan Dana Kehormatan. Penerima Dana Kehormatan (DAHOR) dilaksanakan sejak tanggal 21 Oktober
2008
dan
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
151/PMK.05/2008 tentang Tata Cara Pembayaran Dana Kehormatan Veteran
Republik
Indonesia.
Dibayarkan
berdasarkan
Peraturan
Pemerintah Nomor 67 Tahun 2014 tanggal 10 Agustus 2014 tentang Pelaksanaan UU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Veteran Republik Indonesia. Hak-hak penerima pensiun adalah sebagai berikut (Taspen, 2014): 1.
Pensiun Sendiri.
2.
Pensiun Janda/Duda.
3.
Pensiun Yatim Piatu.
4.
Pensiun Orang Tua.
5.
Uang Duka Wafat (UDW).
6.
Bagi peserta yang berhenti bukan karena pensiun atau meninggal dunia (keluar tanpa hak pensiun) memperoleh hak pemgembalian iuran pensiun (4,75%) beserta pengembangannya. Sedangkan kewajiban dari penerima pensiun adalah (Taspen, 2014):
1.
Membayar iuran sebesar 4,75% dari penghasilan pegawai (gaji pokok ditambah tunjangan istri dan tunjangan anak) setiap bulan.
63
2.
Melaporkan perubahan data peserta dan keluarganya. Pegawai Negeri Sipil wajib membayar iuran Program Pensiun sebesar
4,75% dari penghasilan setiap bulan untuk melaksanakan seluruh program PT Taspen, sehingga PT Taspen dapat membayar sebesar 20% dari pengeluaran pensiun sebagai manfaat pensiun yang diberikan ketika memasuki usia pensiun. Dana pensiun PT Taspen lebih banyak memberikan manfaat kepada pesertanya. Atas pengelolaan Dana Pensiun PNS dan pembayaran pensiun PNS, pemerintah melalui Surat Menteri Keuangan Nomor
S-1517/MK.013/1987
Penyelenggaraan
Pensiun.
mengatur Ketentuan
tentang
Penggantian
Biaya
besarnya
Biaya
tentang
Penyelenggaraan Pensiun mengalami perubahan setiap tahun, dan pada tahun 2008
ditetapkan
41/MK.06/2008
berdasarkan tanggal
21
Surat
Menteri
Januari
2009
Keuangan perihal
Nomor
Formula
S-
Biaya
Penyelenggaraan Dana Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah direvisi dengan Surat Menteri Keuangan Nomor S-559/MK.02/2013 perihal Biaya Penyelenggaraan Program PNS tahun 2013. Formula manfaat pensiun pada PT Taspen (Persero) terdapat pada Tabel 4 berikut ini (Taspen, 2014): Tabel 4. Formula Manfaat Pensiun PT Taspen (Persero) Uraian Pensiun Besar Meninggal Manfaat Keluar Peserta Pribadi Manfaat Meninggal Asuransi Isteri/Suami Kematian Meninggal Anak Meninggal
Formula (0,6 x MI1 x P1) + (0,6 x MI2 x (P2 - P1)) (0,6 x Y1 x P1) + (0,6 x Y2 x (P2 - P1) (F1 x P1) + (F2 x (P2 – P1)) 2(1 + 0,1B/12)P2 1,5(1+0,1C/12)P2 0,75(1+0,1C/12)P2
64
Dasar Hukum: KMK Nomor 478/KMK.06/2002 Tanggal 19 Nopember 2002 dan Nomor 500/KMK.06/2004 Tanggal 19 Oktober 2004. Keterangan: P1
: penghasilan terakhir sebulan sesaat sebelum berhenti sebagai PNS, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1997 tentang Peraturan Gaji Pokok PNS yang terdiri dari Gaji Pokok, Tunjangan Isteri/Suami, dan Tunjangan Anak.
P2
: penghasilan terakhir sebulan sebelum peserta berhenti sebagai PNS berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2001 tentang Peraturan Gaji PNS yang menjadi dasar potongan iuran, terdiri dari Gaji Pokok, Tunjangan Isteri/Suami, dan Tunjangan Anak.
MI1
: masa iuran sejak menjadi peserta sampai dengan diberhentikan sebagai peserta yang dihitung dalam satuan tahun.
MI2
: masa iuran sejak Tanggal 1 Januari 2001 sampai diberhentikan sebagai peserta yang dihitung dalam satuan tahun.
Y1
: selisih antara batas usia pensiun 56 tahun dengan usia peserta pada saat mulai menjadi peserta, atau selisih antara usia saat meninggal dunia dengan usia pada saat mulai menjadi peserta.
Y2
: selisih antara batas usia pensiun 56 tahun dengan usia peserta pada Tanggal 1 Januari 2001, atau selisih antara usia saat meninggal dunia dengan usia peserta pada Tanggal 1 Januari 2001.
65
B
: jumlah bulan yang dihitung dari tanggal peserta diberhentikan dengan hak pensiun sampai dengan tanggal peserta meninggal dunia.
C
: jumlah bulan yang dihitung dari tanggal peserta diberhentikan dengan hak pensiun atau meninggal dunia sampai dengan tanggak isteri/suami/anak meninggal dunia.
F1
: faktor yang dikaitkan dengan masa iuran sejak menjadi peserta sampai dengan diberhentikan sebagai peserta yang dihitung dalam satuan tahun.
F2
: faktor yang dikaitkan dengan masa iuran sejak atau setelah Tanggal 1 Januari 2001 sampai dengan diberhentikan sebagai peserta yang dihitung dalam satuan tahun.
D. Contoh Penghitungan Seorang Pegawai Negeri Sipil laki-laki dengan golongan 4B, mulai menjadi peserta pada usia 20 tahun 2 bulan (
) dan mulai terhitung
pensiun pada tanggal 01 Nopember 2015 dengan usia 60 tahun 1 bulan (
). Gaji pokok pada tahun pertama ( ) yang diterima dalam satu
bulan adalah Rp 642.300. Proporsi gaji yang dipersiapkan untuk manfaat pensiun sebesar 4,75% (
) per bulan dari gaji pokok sesuai dengan
Iuran Wajib Pegawai (IWP) pada program dana pensiun PT Taspen (Persero) tingkat kenaikan gaji sebesar 6% (i = 6%) per dua tahun masa kerja (sesuai dengan kenaikan gaji golongan PNS), dan skala gaji yang terdapat pada Tabel
66
2. Akan dihitung iuran pensiun, kewajiban aktuaria, dan manfaat pensiun menggunakan metode projected unit credit dan individual level premium. Penyelesaian: Penghitungan pembiayaan pensiun baik metode projected unit credit maupun individual level premium, didasarkan pada tabel mortalita pada Lampiran 3 dan tabel penghitungan pada Lampiran 5. Kemudian, dalam penghitungan pembiayaan pensiun pada skripsi ini dihitung manfaat pensiun normal yang menggunakan dengan gaji selama bekerja. Langkah-langkah penyelesaian masalah di atas adalah sebagai berikut: 1. Menghitung nilai akumulasi dari gaji awal. Nilai akumulasi dari gaji awal sebesar Rp 642.300 dengan tingkat kenaikan gaji sebesar 6% per dua tahun masa kerja (sesuai dengan kenaikan gaji golongan PNS) dan skala gaji pada Tabel 2. Penghitungan besar gaji tahun pertama dengan masa kerja 0 ( ) seorang peserta program dana pensiun dengan gaji awal sebesar Rp 642.300 sesuai dengan Persamaan (2.5.2) adalah sebagai berikut: (
) (3.4.1)
Gaji untuk tahun pertama yaitu:
(3.4.2)
67
(
) (3.4.3)
Gaji untuk tahun kerja kedua yaitu:
(3.4.4) Kemudian, dihitung gaji setiap tahun sampai usia pensiun. Sedangkan, untuk akumulasi gaji peserta dari usia masuk (y) 20 tahun 2 bulan sampai usia pensiun (r) 60 tahun 1 bulan dengan masa kerja selama 39 tahun 11 bulan sesuai dengan Persamaan (2.5.1) adalah sebesar: ∑ (3.4.5) Jadi, akumulasi gaji peserta dari usia masuk (y) 20 tahun 2 bulan sampai usia pensiun (r) 60 tahun 1 bulan dengan bunga sebesar 6% (sesuai BI Rate) dan skala gaji pada Tabel 2 adalah sebesar Rp Untuk gaji pada tahun ke x masa kerja disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Gaji pada Tahun ke x Masa Kerja Usia ( )
Masa kerja ( )
Besar gaji setiap bulan
20 21 22 23 24 25 26 27 28
0 1 2 3 4 5 6 7 8
642.300 671.203,5 742.794,26 774.793,64 855.922,3 890.563,34 982.246,62 1.020.496,1 1.122.270,3
Besar gaji pada tahun masa kerja ke ( ) 7.707.600 8.054.442 8.913.531,096 9.297.523,728 10.271.067,6 10.686.760,05 11.786.959,4 12.245.953,15 13.467.243,7
Akumulasi gaji pada tahun masa kerja ke ( ) 7.707.600 15.762.042 24.675.573,1 33.973.096,82 44.244.164,42 54.930.924,48 66.717.883,87 78.963.837,02 92.431.080,72
68
Usia ( )
Masa kerja ( )
Besar gaji setiap bulan
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1.164.436,5 1.278.139,4 1.322.835,6 1.450.494,8 1.497.872,8 1.638.931,6 1.689.152,2 1.844.759 1.897.992,9 2.068.300,4 2.124.728,3 2.309.725 2.368.388,4 2.570.236,3 2.629.980,8 2.848.524,1 2.907.976 3.144.103,7 3.204.382,8 3.457.637,3 3.517.176,6 3.786.700,9 3.843.655,4 4.131.383,1 4.185.228,1 4.489.958,4 4.538.386,3 4.860.189,7 4.902.356,6 5.239.251,5 5.276.175,1
Besar gaji pada tahun masa kerja ke ( ) 13.973.238,41 15.337.672,6 15.874.026,98 17.405.937,63 17.974.473,28 19.667.178,85 20.269.826,64 22.137.107,64 22.775.914,3 24.819.604,21 25.496.739,27 27.716.700,51 28.420.660,54 30.842.835,14 31.559.770,11 34.182.288,98 34.895.712,43 37.729.244,28 38.452.593,63 41.491.647,27 42.206.119,14 45.440.411,35 46.123.864,69 49.576.597,08 50.222.737,56 53.879.501,1 54.460.635,93 58.322.276,91 58.828.279,31 62.871.018,51 58.037.925,56
Akumulasi gaji pada tahun masa kerja ke ( ) 106.404.319,1 121.741.991,7 137.616.018,7 155.021.956,3 172.996.429,6 192.663.608,5 212.933.435,1 235.070.542,8 257.846.457,1 282.666.061,3 308.162.800,6 335.879.501,1 364.300.161,6 395.142.996,7 426.702.766,9 460.885.055,8 495.780.768,3 533.510.012,6 571.962.606,2 613.454.253,5 655.660.372,6 701.100.783,9 747.224.648,6 796.801.245,7 847.023.983,3 900.903.484,4 955.364.120,3 1.013.686.397 1.072.514.677 1.135.385.695 1.193.423.621
2. Menghitung proporsi gaji yang dialokasikan untuk manfaat pensiun. Setelah menghitung nilai akumulasi gaji selama bekerja, dihitung besar proporsi gaji yang dialokasikan untuk manfaat pensiun. Besarnya proporsi gaji selama bekerja sesuai dengan Persamaan (2.6.4) adalah sebagai berikut:
69
.
(3.4.6)
Jadi, besar proporsi gaji untuk manfaat pensiun adalah Rp . 3. Menghitung besar iuran pensiun masing-masing metode. a. Metode projected unit credit i. Constant dollar Besarnya iuran peserta program dana pensiun pada tahun pertama dengan gaji awal sebesar Rp
menggunakan metode
projected unit credit constant dollar sesuai dengan Persamaan (3.1.1) adalah sebagai berikut: (
( )
)
̈
. (
)
(3.4.7)
∑
( (
)
) (
)
(
)
(3.4.8) Jadi, iuran peserta program dana pensiun pada tahun pertama dengan metode projected unit credit constant dollar adalah Rp . Iuran peserta selama masa kerja adalah Rp
70
ii. Constant percent Besar iuran peserta program dana pensiun yang dihitung menggunakan metode projected unit credit constant percent menggunakan tabel gaji pada tahun ke x masa kerja. Sehingga, besar iuran pada tahun pertama dengan gaji awal sebesar Rp sesuai dengan Persamaan (3.1.3) adalah sebagai berikut: (
( )
)
̈ (3.4.9)
∑
(
) (
)
(
)
(
)
(3.4.10) Jadi, iuran peserta program dana pensiun pada tahun pertama dengan metode projected unit credit constant percent adalah Rp Iuran selama masa kerja sebesar Rp b. Metode individual level premium Penghitungan besarnya iuran pensiun dengan metode individual level premium dengan gaji awal Rp
pada tahun pertama sesuai
dengan Persamaan (3.2.5) adalah sebagai berikut: (
) ̈
(
( ) ( )
( )
) (3.4.11)
71
∑
(
) (
)
(
)
(
.
)
(3.4.12)
Jadi, iuran pensiun yang dihitung menggunakan metode individual level premium pada tahun pertama dengan gaji awal sebesar Rp adalah Rp
Memang jumlah iuran pensiunnya sangat
kecil untuk tahun pertama, tetapi akan naik secara signifikan untuk tahun berikutnya apalagi ketika mendekati usia pensiun. Jumlah iuran pensiun selama masa kerja sebesar Rp
.
4. Menghitung kewajiban aktuaria masing-masing metode. a. Metode projected unit credit i. Constant dollar Penghitungan kewajiban aktuaria pada usia
untuk tahun
pertama bekerja sesuai dengan Persamaan (3.1.2) adalah sebagai berikut: (
( )
) .
̈ (3.4.13)
Jadi, kewajiban aktuaria menggunakan metode projected unit credit constant dollar tahun pertama adalah Rp
. Sehingga,
dana yang terkumpul pada tahun pertama hanya digunakan untuk melunasi iuran pensiun. Tetapi, dengan bertambahnya masa kerja dana yang terkumpul akan semakin banyak. Kewajiban aktuaria
72
selama masa kerja yaitu sampai usia 60 tahun 1 bulan sebesar Rp 420.373.169,2. ii. Constant percent Sedangkan, untuk menghitung kewajiban aktuaria menggunakan metode projected unit credit constant percent pada tahun pertama sesuai dengan Persamaan (3.1.4) adalah sebagai berikut: (
( )
)
̈ (3.4.14)
Jadi, besar kewajiban aktuaria setiap bulan pada tahun pertama dengan metode projected unit credit constant percent adalah Rp Sehingga, dana yang terkumpul pada tahun pertama hanya dapat melunasi iuran pensiun. Tetapi, dengan bertambahnya masa kerja dana yang terkumpul akan semakin banyak. Kewajiban aktuaria selama masa kerja sebesar Rp 419.497.391,7. b. Individual Level Premium Kewajiban
aktuaria
yang
dihitung
menggunakan
individual level premium dengan gaji awal Rp
metode
sesuai dengan
Persamaan (3.2.7) adalah sebesar: (
)
( )
̈
(
)
(
) (3.4.15)
73
Kewajiban
aktuaria
yang
dihitung
menggunakan
metode
individual level premium pada tahun pertama dengan gaji awal sebesar Rp
adalah Rp
Kewajiban aktuaria selama masa
kerja yaitu pada umur 60 tahun 1 bulan adalah sebesar Rp 373.574.197,4. 5. Menghitung manfaat pensiun masing-masing metode. Manfaat pensiun yang diberikan kepada peserta sekaligus ketika memasuki usia pensiun adalah 20% dari selisih kewajiban aktuaria dan iuran pensiun sesuai dengan pengeluaran PT Taspen (Persero) untuk pembiayaan pensiun. Kemudian, 80% dari selisih kewajiban aktuaria dan iuran pensiun akan dibagikan setiap bulan. Penghitungan manfaat pensiun masing-masing metode akan dijelaskan sebagai berikut: a. Metode projected unit credit i. Constant dollar Penghitungan manfaat pensiun yang diberikan kepada peserta program dana pensiun menggunakan metode projected unit credit constant dollar adalah sebagai berikut: [
(
)
∑
(
) ] (3.4.16)
Jadi besar manfaat yang dibagikan kepada peserta yang dihitung menggunakan metode projected unit credit constant dollar adalah Rp
74
ii. Constant percent Penghitungan manfaat pensiun yang diberikan kepada peserta program dana pensiun menggunakan metode projected unit credit constant percent adalah sebagai berikut: (
[
)
∑
(
) ] (3.4.17)
Jadi, besar manfaat yang dibagikan kepada peserta program dana pensiun menggunakan metode projected unit credit constant percent adalah Rp b. Metode individual level premium Penghitungan manfaat pensiun yang diberikan kepada peserta program dana pensiun menggunakan metode individual level premium adalah sebagai berikut: [
(
)
∑
(
) ] (3.4.18)
Jadi, besar manfaat yang dibagikan kepada peserta program dana pensiun dengan metode individual level premium adalah Rp
Iuran pensiun, kewajiban aktuaria, dan manfaat yang dibagikan kepada peserta program dana pensiun yang dihitung menggunakan metode projected unit credit dan individual level premium dengan gaji awal sebesar Rp , usia masuk 20 tahun 2 bulan, dan usia pensiun 60 tahun 1 bulan disajikan pada Tabel 6.
75
Tabel 6. Iuran dan Kewajiban Aktuaria Masing-masing Metode Iuran pensiun Metode Usia Projected Unit Credit ( ) Constant Dollar ( ) 20 7.532,68 21 10.956,02 22 15.553,22 23 21.595,43 24 29.381,55 25 39.243,63 26 51.535,92 27 66.647,01 28 84.984,54 29 106.995,46 30 133.160,51 31 164.024,42 32 200.148,93 33 242.149,03 34 290.778,71 35 346.819,50 36 411.191,81 37 484.997,14 38 569.477,74 39 666.038,44 40 776.336,40 41 902.338,21 42 1.046.295,07 43 1.211.059,07 44 1.399.745,87 45 1.616.159,16 46 1.864.697,51 47 2.150.273,26 48 2.479.090,67 49 2.858.105,48 50 3.295.578,21 51 3.800.965,48 52 4.384.985,33 53 5.060.681,52 54 5.841.859,50 55 6.745.269,35
Kewajiban Aktuaria Metode Projected Unit Credit Constant Dollar ( ) 7.532,68 21.912,05 46.659,67 86.381,73 146.907,77 235.461,79 360.751,46 533.176,04 764.860,87 1.069.954,59 1.464.765,58 1.968.293,09 2.601.936,06 3.390.086,36 4.361.680,66 5.549.112,03 6.990.260,87 8.729.948,53 10.820.077,08 13.320.768,76 16.303.064,45 19.851.440,57 24.064.786,59 29.065.417,79 34.993.646,77 42.020.138,09 50.346.832,82 60.207.651,19 71.893.629,58 85.743.164,46 102.162.924,6 121.630.895,4 144.704.515,9 172.063.171,9 204.465.082,5 242.829.696,7
Iuran pensiun Metode Projected Unit Credit Constant Percent ( ) 1.941,91 2.951,53 4.636,92 6.715,66 10.093,69 14.027,32 20.317,55 27.298,12 38.280,56 50.005,99 68.311,61 87.087,39 116.522,64 145.578,93 191.277,68 235.132,78 304.456,30 369.466,13 472.749,67 567.993,77 719.699,36 857.754,79 1.079.364,44 1.278.376,55 1.600.331,57 1.886.322,02 2.353.131,16 2.765.533,54 3.440.430 4.034.719,16 5.008.797,97 5.863.801,40 7.271.173,31 8.500.980,64 10.527.719,66 12.286.880,74
Kewajiban Aktuaria Metode Projected Unit Credit Constant Percent ( ) 1.941,91 5.775,97 12.836,52 24.538,99 43.480,09 72.101,74 115.003,74 176.022,64 262.734,8 380.788,87 542.219,94 754.982,96 1.037.781,97 1.401.133,46 1.873.794,39 2.470.057,19 3.232.974,73 4.182.731,47 5.384.062,08 6.864.977,91 8.721.538,22 10.994.825,7 13.828.278,13 17.284.245,46 21.577.516,6 26.799.916,54 33.274.428,41 41.135.892,85 50.866.778,29 62.678.244,93 77.280.818,63 94.995.876,3 116.863.203,5 143.372.003,1 176.030.941,8 215.539.991,6
Iuran pensiun Metode Individual Level Premium ( ) 214,33 322,04 473,35 682,27 966,53 1.348,46 1.856,22 2.525,28 3.400,36 4.537,97 6.009,59 7.905,81 10.341,38 13.462,43 17.455,56 22.558,95 29.078,28 37.406,83 48.051,69 61.669,35 79.114,19 101.503,24 130.303,92 167.457,69 215.544,26 278.026,08 359.587,66 466.641,52 608.086,49 796.451,27 1.049.732,49 1.394.371,51 1.870.409,45 2.540.756,95 3.509.125,39 4.957.572,10
Kewajiban Aktuaria Metode Individual Level Premium ( ) 299.879,69 436.048 618.834,19 858.965,04 1.168.245,19 1.559.762,79 2.047.446,11 2.646.533,14 3.372.952,53 4.244.108,33 5.278.643,01 6.497.607,61 7.922.566,71 9.577.000,79 11.489.644,78 13.690.017,78 16.212.746,01 19.099.124,04 22.395.389,82 26.153.425,92 30.434.088,18 35.309.163,77 40.860.069,92 47.189.762,48 54.408.963,87 62.652.028,54 72.072.271,09 82.837.902,81 95.160.187,93 109.271.026,7 125.441.170,3 143.973.686,1 165.201.584,5 189.522.927,8 217.337.633,4 249.117.640,5
76
Iuran pensiun Metode Usia Projected Unit Credit ( ) Constant Dollar ( ) 56 7.521.171,50 57 8.395.863,86 58 9.385.580,15 59 10.509.329,23 ∑
Kewajiban Aktuaria Metode Projected Unit Credit Constant Dollar ( ) 278.283.345,4 319.042.826,5 366.037.625,9 420.373.169,2 (
)
Iuran pensiun Metode Projected Unit Credit Constant Percent ( ) 14.671.671,69 16.520.042,93 19.736.550,81 20.400.767,99 ∑
(
Kewajiban Aktuaria Metode Projected Unit Credit Constant Percent ( ) 255.005.030,8 301.181.484,5 356.421.734,3 419.497.391,7
)
Iuran pensiun Metode Individual Level Premium ( )
Kewajiban Aktuaria Metode Individual Level Premium ( )
7.235.077,32 11.257.010,79 19.694.784,37 45.923.194,33
275.527.909,6 304.814.575,9 337.358.005,6 373.574.197,4
∑
(
)
Dari Tabel 6, dapat diketahui besarnya iuran pensiun dan kewajiban aktuaria peserta program dana pensiun dari masing- masing metode dengan gaji awal Rp 642.300 dan masa kerja 39 tahun 11 bulan. Setelah iuran dan kewajiban aktuaria diketahui, manfaat pensiun dapat dihitung yaitu sebesar 20% dari selisih jumlah iuran dan kewajiban aktuaria selama masa kerja. Pada metode projected unit credit baik constant dollar maupun constant percent, dana yang terkumpul pada tahun pertama hanya dapat digunakan untuk melunasi iuran pensiunnya saja. Sedangkan, pada metode individual level premium besarnya iuran pensiun pada tahun pertama sangat kecil, tetapi ketika mendekati usia pensiun besar iurannya naik secara signifikan. E. Perbandingan Penghitungan Dana Pensiun Data pada skripsi ini diperoleh dari PT Taspen (Persero) Cabang Yogyakarta yang merupakan data sekunder peserta aktif pensiun pertama yang ada pada Lampiran 2. Pensiun pertama artinya peserta yang memasuki usia pensiun normal. Contoh lembar penghitungan dan tanda terima terdapat
77
pada Lampiran 1. Hasil penghitungan iuran, manfaat pensiun, dan kewajiban aktuaria ada pada Lampiran 6. Perbandingan dalam hal ini, adalah mengukur kesalahan prediksi dengan MAPE untuk manfaat dan iuran pensiun antara penghitungan PT Taspen (Persero) dengan metode projected unit credit dan individual level premium. Penghitungan manfaat dan iuran PT Taspen (Persero) Cabang Yogyakarta diasumsikan paling ideal. 1. Manfaat Pensiun Akan dihitung MAPE manfaat pensiun antara penghitungan PT Taspen (Persero) dengan masing-masing metode yaitu projected unit credit dan individual level premium. Salah satu contoh penghitungan manfaat pensiun menggunakan metode projected unit credit untuk data ke1 ada pada Tabel 6. Tabel 7 menunjukkan penghitungan persentase kesalahan manfaat pensiun untuk metode projected unit credit: Tabel 7. Penghitungan Persentase Kesalahan Manfaat Pensiun Metode Projected Unit Credit
Data Gaji ke- Awal 1 2 3 … 33 ∑
642.300 642.300 642.300 … 546.402 |
̂|
Manfaat Taspen ( ) 53.840.900 59.474.500 58.695.100 … 45.361.200
Manfaat PUC | Constant Dollar ( ̂ ) 67.036.914,52 60.510.918,05 65.352.673,71 … 19.875.299
̂|
24,51% 1,74% 11,34% … 56,18% 479,47%
Manfaat ̂| | PUC Constant Percent ( ̂ ) 55.191.699 2,51% 56.273.927 5,38% 61.124.671 4,14% … … 17.309.398 61,84 489,15%
78
Setelah persentase kesalahan diketahui, MAPE manfaat pensiun menggunakan metode projected unit credit constant dollar dan projected unit credit constant percent dapat dihitung yaitu sebagai berikut: ̂
∑
̂
∑
Jadi, nilai MAPE manfaat pensiun menggunakan metode projected unit credit constant dollar adalah
Sedangkan, nilai MAPE
manfaat pensiun menggunakan metode projected unit credit constant percent adalah
.
Salah satu contoh penghitungan manfaat pensiun menggunakan metode individual level premium untuk data ke-1 terdapat pada Tabel 6. Kemudian, penghitungan persentase kesalahan manfaat pensiun antara pendekatan penghitungan PT Taspen (Persero) dengan metode individual level premium disajikan pada Tabel 8.
79
Tabel 8. Penghitungan Persentase Kesalahan Manfaat Pensiun Metode Individual Level Premium
Data ke-
Gaji Awal
Manfaat Taspen ( )
1 2 3 … 33
642.300 642.300 642.300 … 546.402
53.840.900 59.474.500 58.695.100 … 45.361.200
∑
|
Manfaat ̂| | Individual Level Premium ( ̂ ) 54.133.836 0,54% 57.827.322 2,76% 61.495.132 4,77% … … 18.937.531 58,25%
̂|
377,28%
Setelah persentase kesalahan diketahui, MAPE manfaat pensiun menggunakan metode individual level premium dapat dihitung sebagai berikut: ∑
̂
Jadi, nilai MAPE manfaat pensiun menggunakan metode individual level premium adalah 11,43%. Tabel penghitungan persentase kesalahan manfaat pensiun dari masing-masing metode ada pada Lampiran 7. Dari penghitungan MAPE manfaat pensiun dapat disimpulkan bahwa: a. Error terkecil menggunakan metode projected unit credit constant dollar sebesar 0,51% yaitu peserta dengan usia masuk 25 tahun 5 bulan dengan masa kerja 34 tahun 8 bulan.
80
b.
Error terkecil menggunakan metode projected unit credit constant percent sebesar 1,50% yaitu peserta dengan usia masuk 23 tahun 4 bulan dengan masa kerja 36 tahun 8 bulan.
c. Error terkecil menggunakan metode individual level premium sebesar 0,03% yaitu peserta dengan usia masuk 23 tahun 5 bulan dengan masa kerja 36 tahun 8 bulan. d. Nilai MAPE manfaat pensiun terkecil menggunakan metode individual level premium yaitu sebesar 11,43%. 2. Iuran Pensiun Selanjutnya, akan dihitung MAPE iuran pensiun antara penghitungan PT Taspen (Persero) dengan masing-masing metode yaitu projected unit credit dan individual level premium. Contoh penghitungan iuran pensiun menggunakan metode projected unit credit untuk data ke-1 terdapat pada Tabel 6. Tabel 9 menunjukkan penghitungan persentase kesalahan iuran pensiun untuk metode projected unit credit. Tabel 9. Penghitungan Persentase Kesalahan Iuran Pensiun Metode Projected Unit Credit Data ke-
Gaji awal
1 2 3 … 33
642.300 642.300 642.300 … 546.402
∑
|
̂|
Iuran Taspen ( ) 95.473.889 81.831.641 87.022.066 … 23.503.318
Iuran PUC constant dollar ( ̂ ) 85.188.597 82.017.441 85.726.890 … 34.402.998
̂ | Iuran PUC constant percent ( ̂ ) 10,77% 143.538.896 0,23% 134.465.687 1,49% 137.299.491 ... … 46,38% 42.972.028 |
360,61%
|
̂|
64,32% 57,78% 58,77% … 64,32% 1870,01%
81
Setelah persentase kesalahan diketahui, MAPE iuran pensiun menggunakan metode projected unit credit constant dollar dan projected unit credit constant percent dapat dihitung yaitu sebagai berikut: ∑
∑
̂
̂
Jadi, nilai MAPE iuran pensiun menggunakan metode projected unit credit constant dollar adalah 10,93%. Sedangkan, nilai MAPE manfaat pensiun menggunakan metode projected unit credit constant percent adalah 56,67%. Salah satu contoh penghitungan iuran pensiun menggunakan metode individual level premium untuk data ke-1 terdapat pada Tabel 6. Kemudian, penghitungan persentase kesalahan iuran pensiun antara pendekatan penghitungan PT Taspen (Persero) dengan metode individual level premium disajikan pada Tabel 10.
82
Tabel 10. Penghitungan Persentase Kesalahan Iuran Pensiun Metode Individual Level Premium
Data ke-
642.300 642.300 642.300 … 546.402
1 2 3 … 33 ∑
Gaji Awal
|
Iuran Individual Iuran Level Taspen ( ) Premium (̂ ) 95.473.889 102.905.017 81.831.641 88.200.470 87.022.066 93.795.151 … … 23.503.318 25.319.372
̂|
̂|
|
7,78% 7,78% 7,78% … 7,73% 256,7%
Setelah persentase kesalahan diketahui, MAPE iuran pensiun menggunakan metode individual level premium dapat dihitung sebagai berikut: ∑
̂
Jadi, nilai MAPE iuran pensiun menggunakan metode individual level premium adalah 7,78%. Tabel penghitungan persentase kesalahan iuran pensiun dari masingmasing metode ada pada Lampiran 8. Dari penghitungan MAPE iuran pensiun dapat disimpulkan bahwa: a. Error terkecil menggunakan metode projected unit credit constant dollar sebesar 0,23% yaitu peserta dengan usia masuk 22 tahun 1 bulan dengan masa kerja 38 tahun.
83
b.
Error terkecil menggunakan metode projected unit credit constant percent sebesar 46,46% yaitu peserta dengan usia masuk 20 tahun 1 bulan dengan masa kerja 39 tahun 11 bulan.
c. Error terkecil menggunakan metode individual level premium sebesar 7,73% yaitu peserta dengan usia masuk 34 tahun 4 bulan dengan masa kerja 25 tahun 8 bulan. d. Nilai MAPE iuran pensiun terkecil menggunakan metode individual level premium yaitu sebesar 7,78%. Tabel 11. Hasil penghitungan MAPE manfaat dan iuran masing-masing metode Projected Unit Credit
Individual
Constant
Constant
Level
Dollar
Percent
Premium
Manfaat
14,52%
14,82%
11,43%
Iuran
10,93%
56,67%
7,78%
Perbedaan
Dari Tabel 11, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode individual level premium merupakan metode yang paling mendekati dengan penghitungan PT Taspen (Persero) Cabang Yogyakarta.
84