58
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian Sifat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian yang hanya memaparkan situasi dan peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi, melainkan hanya melukiskan variabel demi variabel71. Penelitian
deskriptif
menurut
Koentjaraningrat
bertujuan
untuk
menggambarkan secara tepat sifat suatu individu. Keadaan, gejala atau kelompok tertentu atau menentukan frekuensi atau penjabaran suatu gejala lainnya dalam masyarakat72. Penelitian deskriptif menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan teori atau mengidentifikasikan pertanyaan untuk diteliti lebih lanjut, karena itu metode penelitian deskriptif tidak bertujuan menguji teori73.
58 71
Jalaludin Rakhmat. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1995 hal 24. Koentjaraningrat. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : LP3ES, 1998 hal 42. 73 Wawan Ruswanto dkk. Penelitian Komunikasi. Jakarta : PT. Unversitas Terbuka, 1995 hal 23. 72
59
Penelitian deskriptif bertujuan untuk: a. Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. b. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi atau praktek yang berlaku. c. Membuat perbandingan atau evaluasi. d. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan tentang strategi promosi program X-Factor Indonesia dalam mencari pemasang iklan yaitu pada tahap-tahap strategi promosi yang telah ditentukan dari proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian dan tujuan apa yang ingin dicapai perusahaan dengan menggunakan strategi promosi tersebut.
60
3.2 Metode Penelitian Pada penelitian ini jenis metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Metode penelitian ini berguna untuk menyelidiki gejala aktual, dalam konteks kehidupan nyata, dimana batas-batas antara gejala dan konteksnya tidak tergambar jelas dan menyusun akan sumber fakta ganda74. Penelitian ini akan menjabarkan dan akan mengacu kepada teori berdasarkan wawancara yang bersifat mendalam atau depth interviews. Untuk pencarian data yang dibutuhkan, peneliti tidak hanya berdasarkan tatap muka langsung tetapi dengan adanya media informasi dan komunikasi yang sudah ada, peneliti dapat mencari informasi melalui internet dan dokumentasi. 3.3 Subyek Penelitian Dalam memperoleh data dan informasi yang tepat serta akurat, diperlukan narasumber terpercaya pada bidang yang sesuai dengan persoalan penelitian. Pemilihan narasumber yang dilakukan penulis berdasarkan atas kredibilitas dan kompetensi yang berhubungan dengan penelitian strategi promosi berkaitan dalam upaya mendapatkan klien pemasang iklan di RCTI khususnya pada program X-Factor Indonesia.
74
Narbuk, Tholid, dan Avu Achmadi. Metode Penelitian. Jakarta:Bumi Aksara, 1997 hal 46-49.
61
Pada pendekatan kualitatif ini, peneliti akan melakukan wawancara mendalam kepada beberapa department di RCTI, antara lain yaitu Sales & Marketing Dept untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan. Selain itu penulis juga akan melakukan wawancara dengan salah satu klien pemasang iklan pada program acara X-Factor Indonesia. Setelah data terkumpul, penulis mencoba untuk menganalisa secara mendalam, mengenai strategi promosi untuk mencapai tujuan promosi berdasarkan pengumpulan data dari pihak yang terkait. Para narasumber tersebut, antara lain: 1. Bapak Sukma Arci selaku Head Of Marketing Analyst & Research Dept di RCTI karena marketing bertugas membuat breakdown/slot iklan/paket iklan. 2. Ibu Anastasia Kambey selaku Account Manager Dept di RCTI karena beliau berhubungan langsung dengan klien pemasang iklan dan juga dengan biro iklan. 3. Janto Djojo selaku Direktur Marketing Cross Mobilephone karena beliau adalah salah satu pengiklan pada program acara X-Factor Indonesia.
62
3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Merupakan data yang diperoleh dari sumber perorangan atau individual, yaitu dengan melakukan wawancara mendalam atau depth interview. Istilah wawancara mendalam secara historis berarti wawancara satu persatu secara relatif tidak berstruktur75. Peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan narasumber dari departemen RCTI yaitu Sales & Marketing department dan juga salah satu pengiklan pada program X-Factor Indonesia. 2. Data Sekunder Merupakan data-data yang dijadikan sebagai pelengkap guna melancarkan proses penelitian. Data sekunder diperoleh dari dokumendokumen perusahaan, studi kepustakaan, buletin, pendapat para ahli yang berkaitan langsung dengan informasi tentang perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian atau mencari data pada website X-Factor Indonesia.
75
Carl Mc Danie, Jr., Roger Gates. Riset Pemasaran Kontemporer, Edisi Pertama. Jakarta:2001 hal 132.
63
3.5 Definisi Konsep dan Fokus Penelitian 3.5.1 Definisi Konsep Dalam penelitian ini konsep yang didefinisikan adalah sebagai berikut: 1. Strategi promosi adalah suatu rencana untuk penggunaan yang optimal atas sejumlah elemen-elemen promosi, yaitu periklanan,` hubungan masyarakat, penjualan pribadi, pemasaran langsung dan promosi penjualan dengan fungsi utama dari suatu strategi promosi para pemasar adalah untuk meyakinkan target pelanggan bahwa barang dan jasa yang ditawarkan tersebut memiliki keunggulan yang berbeda dibandingkan pesaing, sehingga dapat dikatakan peran promosi sangatlah penting dalam mensukseskan suatu produk atau jasa yang ingin diperkenalkan dengan berbagai tujuan promosi. 2. Pemasang iklan adalah pemilik produk barang atau jasa yang akan dipasarkan dan juga penyedia dana yang akan digunakan untuk iklan dan promosi. Dalam hal ini pemasang iklan bisa langsung berhubungan dengan pihak media tanpa melalui biro iklan.
64
3.5.2 Fokus penelitian Dalam penelitian ini, peneliti fokus meneliti tentang hal-hal yang berkaitan dengan strategi promosi pada program X-Factor Indonesia di RCTI dalam mencari klien pemasang iklan. Peneliti akan menjabarkan secara terperinci dan terarah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Dimana dalam merancang promosi yang efektif akan melewati tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan atau implementasi, kemudian terakhir tahap pengendalian. Tentunya dengan menggabungkan beberapa elemen yang terdapat dalam bauran promosi, seperti advertising, personal selling, sales promotion, public relation, dan direct marketing. 3.6 Teknik Analisis Data Hasil penelitian yang telah dikumpulkan dianalisis secara kualitatif. Analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data di lapangan secara berkesinambungan. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun oranglain76.
76
Prof. Dr. Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Afabeta, 2007 hal 89.
65
Tujuan analisis data adalah mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola dan kategori, sehingga dapat ditemukan jawaban dari tema yang ditentukan seperti yang didasarkan pada data yang diperoleh. Setelah itu penelitian akan melakukan pembahasan mengenai strategi promosi program X-Factor Indonesia di RCTI dalam mencari pemasang iklan. 3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam suatu penelitian, penting untuk melakukan keabsahan data. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh dapat sesuai dengan fakta atau realita yang ada. Dalam teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada 77. Tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih kepada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.
Nilai dari teknik pengumpulan data dengan triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh secara convergent (meluas), tidak konsisten atau kontradiksi. Oleh karena itu, dengan menggunakan teknik trangulasi dalam pengumpulan data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti.
77
Prof. DR. Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif dan Kualitatif &RD. Bandung:CV Alfabeta, 2012 hal 83.
66
Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi waktu78:
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data, dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui berbagai sumber.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data, dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar, karena dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda.
78
Sugiyono. Op.cit., 273-274
67
3. Triangulasi Waktu
Waktu
juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, itu akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data, dapat dilakukan dengan cara pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.