BAB III METODOLOGI
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif, dalam pengertian bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha untuk mengungkapkan fakta. Penelitian yang bersifat deskriptif mempunyai tujuan yaitu mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala-gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi, dan menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.1 Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti di dalam makalah ini menggunakan tipe penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu.2
3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini adalah survey. Menurut Masri Singarimbun penelitian 1
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998, Hal. 25 2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2010, Hal. 8
survey adalah “Penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok”.3
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik (unit/individu) hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. Alasan peneliti memilih Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana sebagai objek penelitian adalah karena peneliti seharihari banyak terlibat kegiatan dengan responden yang diteliti dan dapat memudahkan peneliti dalam mengambil populasi dan menentukan sampel. Tabel 3.1 Data Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Kelas Reguler Universitas Mercu Buana Pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2011/2012 NO.
PROGRAM STUDI
1
Broadcasting
911
2
Public Relations
353
3
Marketing Communication
250
4
Visual Communication
239
Total Mahasiswa *Sumber data : SIA Reguler per tanggal 18 Agustus 2011
3
JUMLAH
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, LP3S, Jakarta, Hal. 3
1753
3.3.2 Sampel Sampel merupakan unit bagian dari populasi yang paling tidak mempunyai satu ciri yang sama dengan populasinya untuk mewakili populasi. Untuk menentukan sampel, paling tidak harus mempunyai satu ciri yang sama. Nilai/ukuran yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap anggota sampel disebut statistik.4
3.4 Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Adapun pengertian sampel menurut Sugiyono:5 Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini jumlah populasi yang sudah diketahui yaitu sebesar 1753 orang. Adapun rumus yang digunakan untuk mendapatkan sampel dari populasi adalah rumus Taro Yamane.6 n = N/Nd² + 1 n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = Presisi sebesar 10%
4
Nana Danapriatna, Rony Setiawan, Pengantar Statistika, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005, Hal. 5 Sugiyono, op.cit., Hal. 81 6 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, cetakan kesembilan PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Hal. 82 5
n
= 1753/(1753)(0,1)² + 1
n
= 1753/18,53
n
= 94,6 (dibulatkan menjadi 95 orang)
Berdasarkan hasil penghitungan diatas, maka jumlah responden yang akan diambil sebagai sampel untuk kemudian dibagikan pertanyaan kedalam bentuk kuesioner adalah 95 orang mahasiswa fakultas ilmu komunikasi Universitas Mercu Buana.
3.5 Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep 3.5.1 Definisi Konsep Ada beberapa elemen dalam iklan televisi yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dan sikap khalayak. Bermacam-macam elemen ini saling bekerjasama untuk membentuk gambar visual dari iklan televisi tersebut. Elemen gambar dan suara tidak berdiri sendiri. Mereka harus diletakkan kedalam pengaturan, dialog juga mempengaruhi tema, pemilihan model iklan yang sesuai dan beberapa elemen lain yang membangun iklan televisi. Setiap elemen harus mampu mempengaruhi sampai dengan sikap khalayak. pengaturan. Adapun definisi operasional dan indikator dari masing-masing variabel sebagai berikut: 1. Pengetahuan (Knowledge) Khalayak mengetahui produk dan kegunaan produk. 2. Menyukai (Liking) Khalayak mempunyai sikap positif terhadap produk-produk dan jasa yang ditawarkan.
3. Pesan Pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. 4. Music/Jingle Jingle merupakan melodi iklan, musik dan lagu yang menjadi salah satu unsur/elemen yang penting atau utama dalam iklan radio dan televisi. 5. Copy of Script Copy of Script merupakan dialog yang terdapat di dalam sebuah iklan dan seringkali disebut dengan naskah, biasanya script ini digunakan untuk radio, televisi, sinema, drama, teater maupun iklan. 6. Endorser/Model Endorser merupakan penggunaan tokoh sebagai penyampai atau untuk menyampaikan pesan iklan kepada khalayak. 7. Slogan Signature Slogan merupakan kalimat penutup yang terdapat di dalam iklan televisi. 8. Packaging Packaging adalah pengemasan atau dapat disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan suatu produk. Packaging merupakan proses menentukan desain pembuatan bungkus atau kemasan suatu barang. 9. Setting Setting merupakan tempat untuk melakukan tindakan.
3.5.2 Operasionalisasi Konsep Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel operasionalisasinya sebagai berikut: Tabel 3.2 Operasionalisasi Konsep Variabel
Atribut/Sub Variabel
Pengetahuan Pesan Khalayak
Indikator
Pertanyaan
Skala Pengukuran
Isi pesan
Apakah anda
-Sangat Tahu
dalam iklan
mengetahui isi
-Tahu
Clear Men
pesan dalam iklan
-Ragu-ragu
Clear Men?
-Tidak Tahu -Sangat Tidak Tahu
Musik
Latar
Apakah anda
-Sangat Tahu
belakang
mengetahui latar
-Tahu
musik iklan
belakang musik
-Ragu-ragu
Clear Men
iklan Clear Men?
-Tidak Tahu -Sangat Tidak Tahu
Script/Dialog Dialog iklan Clear Men
Apakah anda
-Sangat Tahu
mengetahui dialog
-Tahu
dalam iklan Clear
-Ragu-ragu
Men?
-Tidak Tahu -Sangat Tidak Tahu
Endorser
Endorser
Apakah anda
-Sangat Tahu
dalam iklan
mengetahui
-Tahu
dan profesi
endorser dalam
-Ragu-ragu
endorser
iklan Clear Men?
-Tidak Tahu -Sangat Tidak Tahu
Apakah anda
-Sangat Tahu
mengetahui profesi
-Tahu
endorser?
-Ragu-ragu -Tidak Tahu -Sangat Tidak Tahu
Slogan
Slogan dalam
Apakah anda
-Sangat Tahu
iklan Clear
mengetahui slogan
-Tahu
Men
dalam iklan Clear
-Ragu-ragu
Men?
-Tidak Tahu -Sangat Tidak Tahu
Packaging
Kemasan
Apakah anda
-Sangat Tahu
produk dan
mengetahui
-Tahu
jenis produk
kemasan produk
-Ragu-ragu
dalam iklan
yang ditayangkan
-Tidak Tahu
Clear Men
dalam iklan Clear
-Sangat Tidak
Men?
Tahu
Apakah anda
-Sangat Tahu
mengetahui jenis
-Tahu
produk yang
-Ragu-ragu
ditayangkan dalam
-Tidak Tahu
iklan Clear Men?
-Sangat Tidak
Tahu Setting
Setting dan
Apakah anda
-Sangat Tahu
alur iklan
mengetahui lokasi
-Tahu
Clear Men
(setting) dalam
-Ragu-ragu
iklan Clear Men?
-Tidak Tahu -Sangat Tidak Tahu
Apakah anda
-Sangat Tahu
mengetahui jalan
-Tahu
cerita (alur) dalam
-Ragu-ragu
iklan Clear Men?
-Tidak Tahu -Sangat Tidak Tahu
Sikap
Pesan
Khalayak
Isi pesan
Apakah isi pesan
-Sangat Setuju
dalam iklan
dalam iklan Clear
-Setuju
Clear Men
Men dapat diterima
-Ragu-ragu
oleh anda?
-Tidak Setuju -Sangat Tidak Setuju
Musik
Latar
Apakah anda
-Sangat Menyukai
belakang
menyukai latar
-Menyukai
musik iklan
belakang musik
-Ragu-ragu
Clear Men
iklan Clear Men?
-Tidak Menyukai -Sangat Tidak Menyukai
Script/Dialog Dialog iklan
Apakah isi dialog
-Sangat Setuju
Clear Men
dalam iklan Clear
-Setuju
Men dapat diterima
-Ragu-ragu
oleh anda?
-Tidak Setuju -Sangat Tidak Setuju
Endorser
Endorser
Apakah anda
-Sangat Menyukai
dalam iklan
menyukai endorser
-Menyukai
dan profesi
dalam iklan Clear
-Ragu-ragu
endorser
Men?
-Tidak Menyukai -Sangat Tidak Menyukai
Slogan
Slogan dalam
Apakah isi slogan
-Sangat Setuju
iklan Clear
dalam iklan Clear
-Setuju
Men
Men dapat diterima
-Ragu-ragu
oleh anda?
-Tidak Setuju -Sangat Tidak Setuju
Packaging
Kemasan
Apakah anda
-Sangat Menyukai
produk dan
menyukai kemasan
-Menyukai
jenis produk
produk yang
-Ragu-ragu
dalam iklan
ditayangkan dalam
-Tidak Menyukai
Clear Men
iklan Clear Men?
-Sangat Tidak Menyukai
Apakah anda
-Sangat Menyukai
menyukai jenis
-Menyukai
produk yang
-Ragu-ragu
ditayangkan dalam
-Tidak Menyukai
iklan Clear Men?
-Sangat Tidak Menyukai
Setting
Setting dan
Apakah anda
-Sangat Menyukai
alur iklan
menyukai lokasi
-Menyukai
Clear Men
(setting) dalam
-Ragu-ragu
iklan Clear Men?
-Tidak Menyukai -Sangat Tidak Menyukai
Apakah anda
-Sangat Menyukai
menyukai jalan
-Menyukai
cerita (alur) dalam
-Ragu-ragu
iklan Clear Men?
-Tidak Menyukai -Sangat Tidak Menyukai
3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah pengumpulan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan alat lainnya. Data primer diperoleh sendiri secara mentah-mentah dari masyarakat dan masih memerlukan analisa lebih lanjut.7 Untuk mendapatkan data ini, cara yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang terpilih.
7
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2006, Hal. 87
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.8 Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, terlebih dahulu peneliti menanyakan apakah responden tersebut pernah menyaksikan iklan shampo Clear Men Cristiano Ronaldo versi “total perlindungan tiga masalah kulit kepala” di televisi. Selanjutnya kuesioner tersebut diberikan kepada para responden hanya yang menonton iklan tersebut. Dalam kuesioner ini terdapat tiga (3) bagian, antara lain: • Bagian I: mengenai data responden yaitu jenis kelamin, usia dan jurusan perkuliahan yang diambil. • Bagian II: mengenai terpaan media. • Bagian III: mengenai daftar pertanyaan yang akan diisi responden.
3.7 Teknik Analisa Data Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, artinya setelah semua data dihimpun dan disusun secara sistematis, kemudian data tersebut dipelajari dan dianalisa secara deskriptif. Metode yang bersifat deskriptif ini hanya digunakan untuk mengungkapkan fakta dari fenomena tertentu dan tidak mencari atau menjelaskan hubungan serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Untuk mengetahui akumulatif data secara keseluruhan, digunakan
8
Sugiyono, op.cit., Hal. 142
perhitungan dengan menggunakan rumus interval yang terdapat dalam buku Sutrisno Hadi yang berjudul Statistika I , yaitu:9 Interval (i) = Jarak Pengukuran (R) Skala
Jarak pengukuran / Range (R) dapat diperoleh dengan menggunakan rumus: R= (Xt x P) – (Xr x P)
Keterangan: R: Range, yaitu jarak antara nilai yang tertinggi dengan nilai yang terendah. Xt: Nilai Tertinggi, dalam penelitian ini nilai tertinggi dari setiap pertanyaan= 5 Xr: Nilai Terendah, dalam penelitian ini nilai terendah dari setiap pertanyaan= 1 Skala: Skala yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini skala yang telah ditentukan adalah 5. P: Jumlah pertanyaan yang telah ditentukan dalam setiap variabel. a. Tingkat Pengetahuan Interval (i)= (Xt x P) – (Xr x P) Skala = (5 x 10) – (1 x 10) 5 = (50) – (10) 5 = 40
=8
5
9
Sutrisno Hadi, Statistika Jilid I, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2000, Hal. 13
Tabel 3.3 Akumulasi Interval Penilaian Variabel Tingkat Pengetahuan No.
Skala
Skor
1.
Sangat Tidak Tahu
10 – 17
2.
Tidak Tahu
18 – 25
3.
Ragu – Ragu
26 – 33
4.
Tahu
34 – 41
5.
Sangat Tahu
42 – 50
Berdasarkan jumlah total nilai akhir yang diperoleh, dikelompokkan responden sebagai berikut: 1. Sangat Tidak Tahu: adalah mahasiswa yang menyatakan bahwa mahasiswa sangat tidak mengetahui iklan Clear Men, dan bila jawaban bernilai antara 10 sampai dengan 17. 2. Tidak Tahu: adalah mahasiswa yang menyatakan bahwa mahasiswa tidak mengetahui iklan Clear Men, dan bila jawaban bernilai antara 18 sampai dengan 25. 3. Ragu-Ragu: adalah mahasiswa yang menyatakan bahwa mahasiswa raguragu terhadap iklan Clear Men, dan bila jawaban bernilai antara 26 sampai dengan 33. 4. Tahu: adalah mahasiswa yang menyatakan bahwa mahasiswa mengetahui iklan Clear Men, dan bila jawaban bernilai antara 34 sampai dengan 41.
5. Sangat Tahu: adalah mahasiswa yang menyatakan bahwa mahasiswa sangat mengetahui iklan Clear Men, dan bila jawaban bernilai antara 42 sampai dengan 50. Pada perhitungan akumulasi penilaian variabel tingkat pengetahuan dengan menggunakan skala likert, terdapat 10 pertanyaan dengan jumlah tertinggi adalah 10 x 5 = 50 dan jumlah terendah adalah 10 x 1 = 10. Sepuluh buah pertanyaan mengenai tingkat pengetahuan ini akan dibagikan kepada responden yang berjumlah 95 orang. Jadi, apabila seluruh responden menjawab seluruh pertanyaan dengan nilai tertinggi, maka untuk mencari jumlah skor tertinggi dari ke 95 responden tersebut adalah total pertanyaan x skor tertinggi x jumlah responden, sehingga akan didapat: Jumlah skor tertinggi dari seluruh responden = 10 x 5 x 95 = 4750 Sedangkan apabila seluruh responden menjawab seluruh pertanyaan dengan nilai terendah, maka untuk mencari jumlah skor terendah dari ke 95 responden tersebut adalah total pertanyaan x skor terendah x jumlah responden, sehingga akan didapat: Jumlah skor terendah dari seluruh responden = 10 x 1 x 95 = 950 Setelah itu, untuk mengukur interval dari jumlah skor keseluruhan responden adalah: Interval (i)= Xt seluruh responden – Xr seluruh responden 5 = (4750) – (950) 5
= 3800
= 760
5 Berdasarkan jumlah total nilai diatas, maka dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 3.4 Akumulasi Skala Likert Tingkat Pengetahuan Responden No.
Skala
Skor
1
Sangat Tidak Tahu
950 – 1709
2
Tidak Tahu
1710 – 2469
3
Ragu – Ragu
2470 – 3229
4
Tahu
3230 – 3989
5
Sangat Tahu
3990 – 4750
Hal ini secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut: Kontinum Skala Likert: Sangat Tidak Tahu
950
Tidak Tahu
1900
b. Sikap Interval (i)= (Xt x P) – (Xr x P) Skala = (5 x 9) – (1 x 9)
Ragu-Ragu
2850
Tahu
3800
Sangat Tahu
4750
5 = (45) – (9) 5 = 36
= 7,2 (dibulatkan menjadi 7)
5 Tabel 3.5 Akumulasi Interval Penilaian Variabel Sikap No.
Skala
Skor
1.
Sangat Tidak Menyukai
9 – 15
2.
Tidak Menyukai
16 – 22
3.
Ragu – Ragu
23 – 29
4.
Menyukai
30 – 36
5.
Sangat Menyukai
37 – 45
Berdasarkan jumlah total nilai akhir yang diperoleh, dikelompokkan responden sebagai berikut: 1. Sangat Tidak Menyukai: adalah mahasiswa yang menyatakan bahwa mahasiswa sangat tidak menyukai iklan Clear Men, dan bila jawaban bernilai antara 9 sampai dengan 15. 2. Tidak Menyukai: adalah mahasiswa yang menyatakan bahwa mahasiswa tidak menyukai iklan Clear Men, dan bila jawaban bernilai antara 16 sampai dengan 22.
3. Ragu-Ragu: adalah mahasiswa yang menyatakan bahwa mahasiswa raguragu terhadap iklan Clear Men, dan bila jawaban bernilai antara 23 sampai dengan 29. 4. Menyukai: adalah mahasiswa yang menyatakan bahwa mahasiswa menyukai iklan Clear Men, dan bila jawaban bernilai antara 30 sampai dengan 36. 5. Sangat Menyukai: adalah mahasiswa yang menyatakan bahwa mahasiswa sangat menyukai iklan Clear Men, dan bila jawaban bernilai antara 37 sampai dengan 45. Pada
perhitungan
akumulasi
penilaian
variabel
sikap
dengan
menggunakan skala likert, terdapat 9 pertanyaan dengan jumlah tertinggi adalah 9 x 5 = 45 dan jumlah terendah adalah 9 x 1 = 9. Sembilan buah pertanyaan mengenai sikap ini akan dibagikan kepada responden yang berjumlah 95 orang. Jadi, apabila seluruh responden menjawab seluruh pertanyaan dengan nilai tertinggi, maka untuk mencari jumlah skor tertinggi dari ke 95 responden tersebut adalah total pertanyaan x skor tertinggi x jumlah responden, sehingga akan didapat: Jumlah skor tertinggi dari seluruh responden = 9 x 5 x 95 = 4275 Sedangkan apabila seluruh responden menjawab seluruh pertanyaan dengan nilai terendah, maka untuk mencari jumlah skor terendah dari ke 95 responden tersebut adalah total pertanyaan x skor terendah x jumlah responden, sehingga akan didapat: Jumlah skor terendah dari seluruh responden = 9 x 1 x 95 = 855
Setelah itu, untuk mengukur interval dari jumlah skor keseluruhan responden adalah: Interval (i)= Xt seluruh responden – Xr seluruh responden 5 = (4275) – (855) 5 = 3420
= 684
5 Berdasarkan jumlah total nilai diatas, maka dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 3.6 Akumulasi Skala Likert Sikap Responden No.
Skala
Skor
1
Sangat Tidak Menyukai
855 – 1538
2
Tidak Menyukai
1539 – 2222
3
Ragu – Ragu
2223 – 2906
4
Menyukai
2907 – 3590
5
Sangat Menyukai
3591 – 4275
Hal ini secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut: Kontinum Skala Likert: Sgt Tdk Menyukai
855
Tidak Menyukai
1710
Ragu-Ragu
2565
Menyukai
3420
Sangat Menyukai
4275
c. Akumulasi Penilaian Tingkat Pengetahuan dan Sikap Interval (i)= (Xt x P) – (Xr x P) Skala = (5 x 19) – (1 x 19) 5 = (95) – (19) 5 = 76
= 15,2 (dibulatkan menjadi 15)
5 Tabel 3.7 Akumulasi Interval Penilaian Variabel Tingkat Pengetahuan dan Sikap No.
Skala
Skor
1.
Sangat Negatif
19 – 33
2.
Negatif
34 – 48
3.
Netral
49 – 63
4.
Positif
64 – 78
5.
Sangat Positif
79 – 95
Pada perhitungan akumulasi secara keseluruhan dengan menggunakan skala likert, terdapat 19 pertanyaan dengan jumlah tertinggi adalah 19 x 5 = 95 dan jumlah terendah 19 x 1 =19. Sembilan belas buah pertanyaan ini akan dibagikan kepada responden yang berjumlah 95 orang. Jadi, apabila seluruh responden menjawab seluruh pertanyaan dengan nilai tertinggi, maka untuk
mencari jumlah skor tertinggi dari ke 95 responden tersebut adalah total pertanyaan x skor tertinggi x jumlah responden, sehingga akan didapat: Jumlah skor tertinggi dari seluruh responden = 19 x 5 x 95 = 9025 Sedangkan apabila seluruh responden menjawab seluruh pertanyaan dengan nilai terendah, maka untuk mencari jumlah skor terendah dari ke 95 responden tersebut adalah total pertanyaan x skor terendah x jumlah responden, sehingga akan didapat: Jumlah skor terendah dari seluruh responden = 19 x 1 x 95 = 1805 Setelah itu, untuk mengukur interval dari jumlah skor keseluruhan responden adalah: Interval (i)= Xt seluruh responden – Xr seluruh responden 5 = (9025) – (1805) = 5 Berdasarkan
7220
= 1444
5 jumlah total nilai diatas, maka dapat dikelompokkan
sebagai berikut: Tabel 3.8 Akumulasi Skala Likert Tingkat Pengetahuan dan Sikap Responden No.
Skala
Skor
1
Sangat Negatif
1805 – 3248
2
Negatif
3249 – 4692
3
Netral
4693 – 6136
4
Positif
6137 – 7580
5
Sangat Positif
7581 – 9025
Hal ini secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut: Kontinum skala Likert: Sangat Negatif
1805
Negatif
3610
Netral
5415
Positif
7220
Sangat Positif
9025
Dalam penelitian ini, tahapan analisa data diawali dengan pengolahan data dari jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Kemudian data dianalisa dengan menyajikan data-data tersebut ke dalam bentuk tabel frekuensi. Data berskala ordinal dari pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner bisa diperoleh dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.10
10
Sugiyono, op.cit., Hal. 93