BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian ini menggunakan paradigma Konstruktivisme (constructivism). Konstruktivisme beranggapan bahwa dunia dikonstruksi (constructed) dan bukan diterima (Given). Dunia dalam hal ini dipahami dalam arti luas termasuk relasi, komunikasi, persepsi, perasaan. Jadi apa yang kita lihat, rasakan, alami, dan ketahui bukanlah diterima tetapi dikonstruksi atau diciptakan. Hal ini hanya mungkin dibuat oleh manusia. Manusialah yang memiliki dan mengembangkan kemampuannya untuk menginterpretasi dan mengkonstruksi realita.1 Dalam paradigma kontrusionis, fakta merupakan konstruksi atas realitas, kebenaran suatu fakta bersifat relatif, berlaku sesuai konteks tertentu. Karena fakta itu diproduksi dan ditampilkan secara simbolik, maka realitas tergantung pada bagaimana ia dilihat dan bagaiman fakta tersebut dikonstruksi. Paradigma konstruksionis mempunyai posisi dan pandangan tersendiri terhadap media. Dalam pandangan konstruksionis, media bukanlah sebuah saluran yang bebas, ia juga subjek yang mengkonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias, dan pemihakannya. Di sini media dipandang sebagai agen konstruksi sosial yang mendefinisikan realitas.2 Pengguanan paradigma konstruksionis pada penelitian ini disebabkan peneliti ingin menangkap konstruksi tanda-tanda dalam iklan politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan versi “Gotong Royong”. Disamping itu peneliti 1
J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif jenis , karakterisik, dan keunggulan,Grasindo, Jakarta 2010 hal 11 2 Ibid. hal 20
52 http://digilib.mercubuana.ac.id/
juga akan fokus pada pemaknaan simbol-simbol yang terdapat dalam iklan tersebut.
3.2. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengekplorasi dan memahami makna yang – oleh sejumlah individu atau sekelompok orang – dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Siapa pun yang terlibat dalam bentuk penelitian ini harus menerapkan cara pandang penelitian yang bergaya induktif, berfokus terhadap makna individual, dan menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan.3 Berdasarkan pengkajian dan sintesis dari karya Bogdan dan Biklen, serta Lincoln dan Guba, Lexy J. Moleong mengatakan bahwa penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakan dengan penelitaian lain, antara lain: 1. Latar Alamiah : Penelitian kualitatif melakuka penelitian pada latar belakan alamiah atau fokus pada konteks dari suatu keutuhan (entity). 2. Manusia Sebagai Instrumen : Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. 3. Deskriptif : Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kat, gambar, dan bukan angka-angka. 4. Lebih Mementingkan Proses Daripada Hasil : Hal ini disebabkan bagianbagian yang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses. 3
Jhon W. Crewell. Reserch Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.2010 hal 12
53 http://digilib.mercubuana.ac.id/
5. Desain Yang Bersifat Sementara : Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus-menerus disesuaikan dengan kenyataan dilapangan. 6. Analisis Secara Induktif : Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan jamak sebagai yang terdapat dalam. Dan dengan analisis induktif dapt menguraikan latar belakang secara penuh. 7. Adanya Batasan yang Ditentuka Oleh Fokus : Penelitian kualitatif menghendaki ditetapkan adanya batas dalam penelitian atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian.4
3.3. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Semiotik. Teknik semiotik ini dianggap mampu untuk dapat mengungkap makna dibalik tanda-tanda. Menurut Peirce salah satu bentuk tanda adalah kata-(kata). Objek adalah sesuatu yang dirujuk oleh tanda. Sedangkan interpretan adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk oleh sebuah tanda. Jika ketiga elemen makna tersebut berinteraksi dalam pikiran seseorang, munculah makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut.
4
Lexy J. Moleong. Metodologi Peneliti Kualitatif. Edisi Revisi. Remaja Rosdakarya. Bandung 2010, hal 8-13
54 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bagan II Elemen Makna Peirce5
Sign
Interpretan
Objek
3.4 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah iklan politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan versi “Gotong Royong” yang berdurasi 29 detik. Iklan politik ini ditayangkan melalui media masa televisi nasional pada masa kampanye pemilihan umum legislatif 2014.
3.5 Teknik Pengumpulan Data Penelitian iklan politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan versi “Gotong Royong” memerlukan data-data yang mencakup isi dari keseluruhan iklan tersebut. Yang datanya akan dipenuhi dengan cara sebagai berikut : a) Data Primer dalam penelitian ini adalah tampilan visual dari iklan politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan versi “Gotong Royong” di televisi.
5
Ibnu Hamad. Loc.cit. hal 18
55 http://digilib.mercubuana.ac.id/
b) Data skunder diperoleh dari studi kepustakaan seperti; buku, dan website
3.6. Teknik Anailisis Data Data akan dianalisa menggunakan teknik semiotika, yaitu dengan cara mengamati sistem tanda, kemudian memaknai dan menginterpretasikannya dengan menggunakan semiotika Pierce seperti tergambar dalam bagan 3.
Bagan III Klasifikasi Tanda Menurut Peirce
Sign
Objek
Interpretan
Ikon
Rheme
Indeks
Dicisign
Simbol
Argument
56 http://digilib.mercubuana.ac.id/