BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis merupakan cara pandang yang didasarkan pada paham yang dikembangkan oleh aliran konstruktivisme yang menganggap bahwai lmu pengetahuan merupakan hasil dari proses konstruksi pemikiran1. Semua realitas yang ada bukanlah terbentuk dengan sendirinya namun lebih disebabkan oleh pembentukan pemikiran sesorang melalui kemampuan berpikir yang dimilikinya. Pengamatan dan objektivitas merupakan instrument yang digunakan pada paradigma konstruktivis untuk membentuk sebuah realitas atau menemukan ilmu pengetahuan2. 3.2 Tipe Penelitian Tipe penelitian studi kasus Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas tentang pengertian studi kasus, maka terlebih dahulu penulis kemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian, menurut Depdikbud (1997: 2) menjelaskan bahwa “studi kasus adalah suatu studi atau analisa yang komprehensif dengan menggunakan berbagai teknik, bahan dan alat mengenai gejala atau ciri-ciri
1
Arifin, Zaenal. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, Bandung, Rosdakarya: 2012
Hidayat, Dedy. 2013. Paradigma dan Metodelogi Penelitian Sosial Empiric Klasik, Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI
2
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
karakteristik berbagai jenis masalah atau tingkah laku menyimpang baik individu maupun kelompok”. Menurut Wibowo (1984: 79) menjelaskan bahwa “studi kasus adalah suatu teknik untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seseorang secara mendalam dengan tujuan untuk mencapai penyesuaian diri yang lebih baik”. Berdasarkan kedua pendapat tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa studi kasus adalah suatu teknik yang mempelajari keadaan seseorang secara detail dan mendalam, baik fisik maupun psikisnya. Selanjutnya dapat meningkatkan perkembangan dan upaya untuk membantu individu, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan baik dengan lingkungannya. Studi kasus merupakan teknik mengadakan persiapan konseling yang memakai ciri-ciri yaitu mengumpulkan data yang lengkap, bersifat rahasia, terus menerus secara ilmiah, dan data diperoleh dari beberapa pihak. (Mungin Eddy Wibowo,1984: 80) 3.3 Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriftif kualitatif, dimana penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa dan tidak mencari atau menjalaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Metode penelitian yang digunakan disini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Menurut
Adi
Nugroho3
:
“Metode
deskriftif
bertujuan
untuk
menggambarkan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu secara faktual dan cermat”, peneltian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa,
3
Nugroho, Metode Penelitian, hal 35, 1996
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesa atau membuat prediksi.4 Metode deskriptif mempunyai ciri ialah titik berat pada observasi dan suasana alamiah yaitu penliti terjun kelapangan bertindak sebagai pengamat. Jadi, penelitian deskriptif itu selain menjabarkan dan mengklasifikasi tetapi juga memadukan (sintesis) dan organisasi. Tujuan dan dari penelitian deskriptif anatara lain: 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadpai masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Adapun penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : studi kepustakaan, wawancara mendalam, observasi dan dokumen berperan serta. Kemudian dalam penelitian ini melalui tahap-tahap penelitian, yaitu tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan analisis data. Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan, peneliti mengambil kesimpulan Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, hal. 24, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1995 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
bahwa perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dalam melaksanakan penanganan krisis dengan Media Relations sangat berguna untuk pemulihan krisis perusahaan melalui bentuk kegiatan, teknik komunikasi dan strategi Media Relations yang dijalankan oleh pihak Humas dengan media terkait. 3.4. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi Key Informan adalah orang yang menjabat dalam struktur bidang Humas PT Pupuk Kaltim Kantor Perwakilan Jakarta yaitu: 1. Kepala Bagian Humas dan Kesekretariatan Bapak Wijaya Laksana beliau selain sebagai
Penanggung
Jawab Humas Pupuk Kaltim kantor
Perwakilan Jakarta beliau juga konseptor dan pelaksana teknis Media Relations . 2. Selain dari humas kantor Perwakilan Jakarta, peneliti pun menjadikan Manajer Departemen Humas Pupuk Kaltim Bontang, Bapak M. Eduarsyah SY, sebagai informan pendukung sesuai dengan perintah atau yang ditunjuk
dari key
informan hal tersebut
karena
penelitian
ini
menggunakan teknik snowball sampling, peneliti dapatkan dirasa kurang memadai penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. 3. Peneliti juga menjadikan Kepala Bagian Publikasi Dokumentasi Departemen Humas Pupuk Kaltim Bontang, Bapak Sugeng Suedi sebagai informan pendukung sesuai dengan perintah atau yang ditunjuk dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
key informan hal tersebut karena penelitian ini menggunakan teknik snowball
sampling,
penelitian
ini.
peneliti
Teknik
dapatkan
pengumpulan
dirasa
data
kurang
memadai
yang dilakukan dengan
wawancara dan dokumentasi. 4. Peneliti juga memilih informan dari kalangan pers, yaitu wartawan senior Publik Khatulistiwa TV dan Klik Bontang, Bapak Dwi Hendro Basuki yang sering melakukan liputan terhadap Pupuk Kaltim dan sudag lama berkecimpung di dunia pers. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam teknik pengumpulan data berdasarkan pendekatan kualitatif, penulis menggunakan dua data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer meliputi strategi dan kegiatan media handling yang dijalankan oleh Humas Pupuk Kaltim Kantor Perwakilan Jakarta. Menggunakan teknik pengumpulan data wawancara mendalam (depth interview) dengan key informan dan informan yang telah penulis tentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang mendukung. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini berasal dari observasi. Dalam observasi ini penulis mengamati secara langsung strategi media handling yang dijalankan Humas Pupuk Kaltim.
3.5.1 Data Primer
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
1. Wawacara Wawancara ( interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Wawancara adalah alat re-cheking atau pembuktian
terhadap
informasi
atau
keterangan
yang
diperoleh
sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Key informant atau sumber kunci yang diwawancarai adalah Kepala Bagian Humas PT. Pupuk Kaltim Perwakilan Jakarta Bapak wijaya Laksana. 2. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi merupakan kegiatan pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti. Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Peneliti menggunakan observasi metode visual dalam buku Arianto (2010:182). Visual biasanya menggunakan film, video, dan fotografi namun peneliti menggunakan handphone sebagai alat pengganti recorder. Alat-alat tersebut sebagai alat untuk mencatat dan mendokumentasikan kehidupan sosial yang terdapat pada perusahaan tersebut. Model ini juga sering disebut dengan cermin ingatan (a mirror with memory) sebab mampu membawa seorang peneliti langsung ke dunia nyata.
Peneliti
merekam
semua
pembicaraan
narasumber
agar
mendapatkan data-data mengenai strategi yang dilakukan oleh Humas Pupuk Kaltim. 3.5.2 Data Sekunder 1. Meliputi Dokumen (perusahaan) danstudi literature (buku) istilah lainya studi kepustakaan. Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain. 2. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan kegiatan mencari data-data penunjang dari buku ilmiah. Teknik pengumpulan data ini digunakan agar pencarian sumber-sumber penelitian dan informasi dapat membantu peneliti dalam mengerjakan penelitian ini serta mempelajari buku-buku dari bahan-bahan tertulis seperti buku reverensi, catatan dan sebagainya. 3.6 Teknik Analisis Data Analisis data dalam pendekatan kualitatif konstuktivitas dilakukan untuk mengetahui trustworthiness. Trustworthiness yaitu menguji kebenaran dan kejujuran subyek dalam mengungkap realitas menurut apa yang dialami, dirasakan atau dibayangkan. Trustworthiness ini dapat diuji dengan menggunakan teknik authenticity, yaitu memperluas konstruksi personal yang diungkapkan5. Peneliti memberi kesempatan dan memfasilitasi pengungkapan konstruksi personal yang lebih detai, sehingga mempengaruhi mudahnya pemahaman yang lebih mendalam, seperti peneliti memberi peluang subjek untuk bercerita panjang lebar tentang apa yang dialaminya dalam konteks wawancara yang informal dan santai sesuai teknik authenticity untuk mengungkap trustworthiness dari subjek penelitian, mendesripsikan hasil wawancara dengan data berupa dokumen. 5
Rachmat kriyanto. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Jakarta. 2012 Hal 71
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Analisis data kualitatif dimulai dari analisi berbagai data yang berhasil dikumpulkan peneliti di lapangan. Data tersebut dikumpulkan baik melalui obeservasi, wawancara mendalam, maupun dokumen-dokumen kemudian data tersebut diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori tertentu utnuk memberikan penjelasan rinci, setelah itu dilakukan penarikan kesimpulan oleh peneliti. 3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibitiy (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability(reliabilitas), dan confirmability (objektivitas). Teknik keabsahan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis triangulasi yang menganalisi jawaban subjek dengan data empiris (sumber data lainnya) yang tersedia. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk kepentingan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi metode menunjuk pada upaya peneliti membandingkan temuan data yang diperoleh dengan menggunakan suatu metode tertentu dengan data yang diperoleh menggunakan metode yang lain. Usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan riset (Rahmat Kriyantono, 2006) Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan bermacam-macam metode pengumpulan data (observasi, wawancara, studi dokumentasi, dsb). Sesuai dengan uraian pada bagian sebelumnya, didalam penelitian ini akan menempuh beberapa metode untuk mengumpulkan data, yaitu dengan wawancara, pengamatan langsung dan studi dokumentasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Untuk menguji kredibilitas data tentang strategi media relation Departemen Humas Pupuk kaltim, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dilakukan ke bawahan yang di pimpin Kepala Bagian Publikasi dan Dokumentasi dan Kepala Bagian Hubungan Eksternal yang langsung turun kelapangan untuk melakukan kegiatan media relations, ke atasan yaitu Manager Humas Pupuk Kaltim yang menugasi dan teman kerja yang merupakan kelompok kerjasama dalam hal ini Departemen Pelayanan Promosi dan Departemen Pemasaran. Dari ketiga sumber tersebut, tidak bisa dihitung dengan angka seperti dalam penelitian kualitatif, tetapi dideskripsikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari sumber data tersebut. Data yang dianalisis dan dibandingkan oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan dengan tiga sumber data tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/