BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian
PT BANDO INDONESIA jln. Gajah tunggal km 7 Tanggerang Kel .Pasir Jaya Kec .Jatiuwung Kotamadya. Tanggerang
3.1.1 Sejarah PT. BANDO INDONESIA, Tbk adalah salah satu perusahaan terkemuka dibidang automotif dan industri tali pembangkit tenaga dan produksi tali kendaraan pengangkut barang. Perusahaan ini memilki pabrik yang berpusat di Tangerang serta kantor marketing di Jakarta Pusat. Perusahaan ini, yang merupakan joint venture antara perusahaan Indonesia. PT. KEMBAR MADYA UTAMA dengan Bando Chemical Industries , Ltd Jepang yang didirikan pada tahun 1987. Bando Chemical Industries, Ltd Jepang didirikan pada tahun 1906 di Kobe, Jepang Perusahaan ini merupakan pelopor dalam industri tali pembangkit tenaga dan tali kendaraan pengangkut barang, produk – produk untuk pembangunan, plastik dan produk – produk multimedia terkait. Tali transmisi Pembangkit Tenaga Bando ini telah diterima dipasaran dalam negeri maupun asing karena kualitas produknya, yang membuat perusahaan ini mendominasi pangsa pasar di Indonesia dan mengisi kebutuhan ekspor ke
30
31
Singapura (untuk diekspor kembali ke Asia Tengah, Asia, Australia dan Afrika), Jepang, Eropa dan Amerika. Tali kendaraan Bando telah digunakan sebagai OEM ( Original Equipment Manufacturing ) dibeberapa industry mobil jepang seperti Honda, Toyota, Nissan, Mitsubishi, Suzuki, Mazda, Isuzu serta industry mobil Amerika, General Motors Indonesia. Industri tali Bando telah digunakan juga dibidang pertanian, industri mesin, dan banyak sector industri lainnya. Tali kendaraan pengangkut barang mereka pun telah digunakan berbagai industri penting di Indonesia terutama dibidang pertambangan, pupuk, bubur kayu dan kertas dan semen. Bersama dengan komitmen kami terhadap kualitas produk, kualitas pelayanan dan kemajuan terus menerus, kami juga menyediakan bantuan teknik kepada para pelanggan, yang telah membuat tali pembangkit Tenaga Bandomerupakan perusahaan yang paling terpercaya di Indonesia. PT. BANDO INDONESIA menerima sertifikat JIS K 6323 ( Japanese Industrial Standard ) pada bulan Desember 1992 dan sertifikat ISO 9002 pada bulan September 1996. Perusahaan ini juga menerima sertifikat QS 9000 pada bulan Maret 2000, yang membuat perusahaan ini menjadi salah satu pemegang banyak sertikat penghargaan diantara beberapa perusahaan di Indonesia.
32
3.1.2 Visi dan Misi Visi Menjadi perusahaan yang terbaik dan terkemuka dalam bidang v-belt conveyor belt. Misi 1. Menyediakan produk dan layanan yang berkualitas untuk memenuhi kepuasaan dan kepercayaan pelanggan 2. Meningkatkan pertumbuhan pemasaran dengan melakukan inovasi produk dan pengembangan produk 3. Meningkatkan operasional perusahaan dengan standard internasional serta melakukan perbaikkan dan efisiensi 4. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja, kesejahteraan karyawan dan memelihara kelestarian lingkungan 5. Berpartisipasi dan peduli sosial terhadap masyarakat sekitar sebagai kontribusi dalam pembangunan Indonesia 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kausal. Menurut Sugiyono ( 2009 : 56 ), desain kausal berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat dengan memerlukan pengujian hipotesis dengan uji statistik.
33
3.3 Hipotesis Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara menurut Sugiyono ( 2009 ) Pengujian secara hipotesis bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel – variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Hipotesis penelitian ini adalah “ diduga terdapat pengaruh secara simultan antara gaya kepemimpinan dan kedisiplinan kerja terhadap kinerja karyawan, pengaruh secara parsial antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dan kedisiplinan kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT BANDO INDONESIA. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H0 1 : Tidak ada pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Ha 1 : Terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan H0 2 : Tidak ada pengaruh antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Ha 2 : Terdapat pengaruh antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan H0 3 :Tidak ada pengaruh antara gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Ha 3 :Terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
34
3.4 Skala Pengukuran Skala Pengukuran Data penelitian memiliki skala ordinal, Skala ordinal adalah untuk mengurutkan data dari tingkat yang paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak menyusun item – item instrument yang dapat berupa pertanyaan Sugiyono ( 2009 : 132 ) Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.1 Skala Likert Jawaban Sangat setuju ( SS ) Setuju ( S ) Netral ( N ) Tidak setuju ( TS ) Sangat tidak setuju ( STS ) Sumber : Sugiyono ( 2009 : 133 )
Skor 5 4 3 2 1
35
3.5 Operasional Variabel Definisi operasional variabel didalam penelitian ini adalah : 3.5.1 Variabel bebas ( Independent variabel ) Variabel bebas ( variabel X ) adalah variabel stimulus, predictor dan antecedent. Merupakan Variabel bebas yang mempengaruhi dan yang akan menjadi sebab perubahannya. Variabel X dalam penelitian ini ada dua yaitu : a. Gaya kepemimpinan ( Variabel X1 ) Kepemimpinan adalah suatu inisiatif untuk berprakarya dan bertindak dalam rangka mencari alternatif solusi dari problema yang dihadapi bersama melalui pola tertentu.dan merupakan tulang punggung pengembangan organisasi, karena tanpa kepemimpinan yang baik akan sulit untuk mencapai tujuan organisasi. b. Kedisiplinan Kerja ( Variabel X2 ) Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma – norma sosial yang berlaku ( Hasibuan 2009 : 194 ) dalam penelitian ini disiplin kerja adalah variabel X ( independent).
36
3.5.2 Variabel terikat ( dependent variabel ) Variabel tidak bebas yang merupakan variabel output, kriteria dan konsekuen. Variabel terikat atau variabel tidak bebas ( Y ) adalah variabel yang dipengaruhi yang menjadi akibat, dikarenakan adanya variabel bebas . Variabel Y dalam penelitian ini adalah : c. Kinerja Karyawan Kinerja karyawan adalah prestasi kerja atau hasil kerja yang dilihat baik dari sisi kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan dengan indikator : kesetiaan, prestasi kerja, kejujuran, kedisiplinan,kreatifitas,kerjasama,kepemimpinan,kepribadian,prakasa, kecakapan,tanggung jawab 3.5.3 Bagan Operasional Variabel Dalam penelitian ini penulis membuat bagan operasional variabel dari beberapa sumber dengan membuat skema kuesioner untuk 3 variabel yaitu : Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja karyawan.
37
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Gaya Kepemimpinan Variabel
Dimensi Gaya Demokratis
Gaya Kepemimpinan ( X1 )
Gaya Partisipasi
Gaya Otoriter
Sumber : Thoha ( 2010 )
Indikator 1. Apabila ada masalah pimpinan berusaha untuk mencari cara penyelesaian meskipun tidak sempurna 2. Menerima secara jujur setiap pendapat, sikap, gagasan dari karyawan 3. Apabila ada perbedaan pendapat antara karyawan pemimpin berusaha untuk tidak memihak dan mencari jalan tengah untuk keduanya. 4. Membatasi hubungan dengan karyawan sesuai dengan kaidah norma yang berlaku 1. Memiliki kemampuan dan keyakinan yang kuat untuk memimpin karyawan dengan cara sesuai 2. Menelaah dan mencari informasi yang menjadi penyebab terjadinya masalah sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan 3. Menunjukkan hubungan yang saling mempercayai dan menghargai sesama anggota organisasi serta memilki selera humor yang tinggi 1. Memberi arahan dan petunjuk kepada karyawan agar pekerjaan dapat diselesaikan secara baik dan tepat waktu 2. Apabila hasil kerja yang diperoleh tidak sesuai dengan yang seharusnya, pemimpin memacu karyawan untuk mencapai apa yang seharusnya 3. Memaksa karyawan agar mau menerima setiap sikap, gagasan, dan pendapat pribadinya
38
Tabel 3.3 Definisi Operasional Disiplin Kerja Varibel
Dimensi 1. Tujuan dan Kemampuan 2. Teladan Pimpinan
3. Balas Jasa
4. Keadilan Disiplin Kerja ( X2 ) 5. Pengawasan Melekat ( Waskat ) 6. Sanksi Hukuman
7. Ketegasan
8. Hubungan Masyarakat
Sumber : Hasibuan ( 2009 : 194 )
Indikator 1. Pekerjaan yang saya lakukan sudah sesuai dengan kemampuan saya 1. Pimpinan sudah menerapkan sikap disiplin 2. Pimpinan sudah menjadi teladan yang baik bagi para pegawai 1. Fasilitas untuk para karyawan sudah dipenuhi 2. Pelatihan diselegarakan untuk meningkatakna kinerja para karyawan 1. Pimpinan selalu bersikap adil terhadap semua karyawannya 2. Pimpinan selalu bijaksana dalam mengambil setiap keputusan 1. Tanpa pengawasan pun saya dapat bekerja sesuai aturan 2. Saya selalu melaksanakan tata tertib yang ada ditempat saya bekerja 1. Sanksi hukuman bersifat mendidik dan menjadi alat motivasi untuk memelihara kedisiplinan dalam organisasi 1. Atasan akan memberikan teguran apabila pekerjaan tidak dapat diselesaikan 2. Atasan yang tegas akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahan 1. Hubungan saya dengan karyawan lain sangat baik 2. Kerjasama yang saya lakukan dengan orang lain turut menentukkan kedisiplinan saya
39
Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel Kinerja Karyawan Variabel
Dimensi Kesetiaan Prestasi
Kejujuran Kedisiplinan Kreatifitas
Kerjasama Kinerja Karyawan (Y)
Kepemimpinan
Kepribadian
Prakarsa
Kecakapan
Tanggung jawab
Sumber : Hasibuan ( 2009 : 95 )
Indikator Kesetiaan terhadap tugas, pekerjaan dan jabatannya Karyawan dapat melaksanakan pekerjaan dengan teliti sesuai dengan waktu yang telah ditentukan pemimpinan Melakukan semua pekerjaan dengan penuh kejujuran sesuai peraturan perusahaan Kedisiplinan datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan peraturan perusahaan Kreatifitas merupakan aktifitas berfikir untuk menghasilkan sesuatu yang sifanya baru, bermanfaat dan dapat dimengerti oleh orang lain Karyawan memiliki kerjasama yang tinggi dalam satu tim kerja Kemampuan mengarahkan orang lain untuk dapat bekerja dengan maksimal seperti yang diharapkan perusahaan Berpenampilan sopan. bersahabat, selalu semangat dan bertutur kata baik pada semua karyawan sehingga memberikan keharmonisan didalam perusahaan Kemampuan menyelesaikan masalah yang muncul didalam pekerjaan sesuai dengan ketentuan Kecakapan dan menguasai segala seluk beluk tugasnya, akan menghasilkan kinerja yang baik bagi perusahaan Kesanggupan karyawan didalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan
40
3.6 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini dilakukan dengan melakukan kuesioner. Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan ( angket ) atau daftar isian terhadap objek yang diteliti populasi sampel
( Hasan 2006 : 24 ).
3.7 Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama. Dalam hal ini data primer penulis dapatkan melalui kuesioner yang telah diisi oleh responden PT. BANDO INDONESIA, Tbk. Data sekunder adalah data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer maupun pihak lain dalam hal ini pihak dari karyawan PT. Bando Indonesia, Tbk 3.8 Populasi dan Sampel Penelitian 3.8.1 Populasi Menurut Sugiyono ( 2009 ), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
41
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. BANDO INDONESIA, Tbk 3.8.2 Sampel Sampel menurut Sugiyono ( 2009 ), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Untuk pengambilan sampel penulis mengambil sampel sebanyak 60 orang karyawan pada PT. BANDO INDONESIA, Tbk . 3.9 Metode Analisis Data Analisis data adalah alat yang digunakan dalam menganalisis dan menguji hipotesis yang dikemukakan. Guna memudahkan penelitian terhadap data yang terkumpul, maka metode analisis data yang digunakan yaitu : 3.9.1 Uji Validitas Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrument ( kuesioner ) yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item – item yang tersaji dalam kuesioner benar – benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti
42
Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang di maksud. Rumus:
=
∑ √[ ∑
(∑ )(∑ )
(∑ ) ][ ∑
(∑ ) ]
r
= Koefisiensi korelasi variabel bebas dan variabel terikat
n
= Banyaknya variabel
x
= Skor tiap item
y
= Skor total variabel
3.9.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan teknik alpha cronbach, dimana suatu
43
instrument dapat dikatakan handal ( reliable ) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. Rumus:
∑
Dimana :
=
∑
−
∑
= reliabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varians butir = jumlah varians total 3.9.4 Teknik Analisa Data Untuk mempermudah analisa digunakan aplikasi pengolah data SPSS 19. 3.10 Uji Asumsi Klasik Agar dapat diperoleh nilai pemikiran yang tidak bias dan efisien dari persamaan regresi, maka dalam pelaksanaan analisis data harus memenuhi
44
beberapa asumsi klasik sebgai berikut ( pengolah data dengan komputerisasi menggunakan program SPSS ). 3.10.1 Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal ( Santoso 2002 : 212 ). Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov. Jika nilai signifikan dari nilai uji Kolmogorov – Smirnov ≥ 0,05 ,maka terdistribusi normal atau sebaliknya terdistribusi tidak normal. 3.10.2 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikoloneritas atau variabel – variabel tidak ortoginal. Variabel ortoginal adalah variabel independen sama dengan nol. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, ( Ghozali 2005 : 90 ). Pedoman suatu model yang bebas multikolineritas yaitu mempunyai nilai VIF ≤ 4 atau 5.
45
3.10.3 Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas menggunakan gambar grafik scatterplot SPSS 19, yang menunjukkan bahwa titik – titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu
dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
terjadi
heterokedastisitas. 3.10.4 Uji Linier Berganda Digunakan untuk memeriksa kuatnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. maka dalam penelitian ini regresinya adalah sebagai berikut: Y=a+
+
Y
= Variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan
a
= Konstanta
.
= Koefisien determinasi = Gaya kepemimpinan = Disiplin Kerja
e
=Standart error
+e
46
3.11 Uji Hipotesis Untuk mengetahui hipotesi yang diajukan bermakna atau tidak bermakna maka digunakan uji statistik, sebagai berikut : 3.11.1 Uji F ( Uji Simultan ) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama – sama ( simultan ) koefisien variabel bebas mempunyai pengaryh nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel . Apabila F hitung > F tabel dengan signifikan dibawah 0,05 % maka secara bersama – sama ( simultan ) variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, begitu juga sebaliknya. Rumus yang digunakan oleh Sugiyono ( 2006 : 109 ) adalah sebagai berikut : Rumus:
F=
(
)
(
)
Keterangan : F
= Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel
47
R
= Koefisien korelasi ganda
k
= Jumlah variabel bebas
n
= Jumlah sampel
Kriteria pengambilan keputusan: a. Jika F hitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya dua atau lebih variabel bebas secara bersama – sama ( simultan ) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. b. Jika F hitung < F tabel ,maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya dua atau lebih variabel bebas secara bersama – sama ( simultan ) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap 3.11.2 Uji t ( Uji Parsial ) Uji t digunakan mengetahui apakah masing – masing variabel bebas secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan nilai tabel. Apakah t hitung > t tabel dengan signifikan dibawah 0,05 % maka secara parsial atau individual variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, begitu juga sebaliknya.
48
Rumus uji t hitung adalah :
T=
Keterangan : T
= besarnya t hitung
bi
= koefisien regresi
sbi
= Standar error koefisien regresi
Kriteria pengambilan keputusan : a. Jika t hitung < t tabel ,maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. b. Jika t hitung > t tabel ,maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.