BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Gambaran Umum Perusahaan
Nokia berasal dari nama sebuah komunitas yang tinggal di sungai Emakoskidi Negara Finlandia Selatan. Sejarah Nokia ditemukan oleh Fredrik Idestam untuk perusahaan mesin penggilingan bubur kayu pada tahun 1865. Kemudian dikembangkan menjadi mesin bubur kayu dan pembuat kertas pada tahun 1920 dan merupakan pabrik pembuat kertas terkemuka di Eropa. Tahun 1950-an chief executive officer (CEO) Björn Westerlund meramalkan, masa depan pertumbuhan beberapa sektor ini (bubur kayu dan kertas) akan terbatas dan sebagai gantinya dibangun sebuah divisi elektronik di pabrik kabel Helsinki (disini sudah mulai menjurus ke seluler). Selama 15 tahun Nokia elektronik mengalami masa percobaan dari beragam kesalahan. Akan tetapi, dari semua kesalahan dan percobaan itu, secara bertahap justru terbangun keterampilan substansial dari sekumpulan ahli yang berbakat. Tahun 1970-an Nokia dan pabrik pembuat televisi Salora bergabung untuk mengembangkan telepon genggam (telepon seluler). Dan tahun 1980-an seluruh Salora terintegrasi menjadi Nokia. Pada saat yang sama Nokia memperoleh operasi jaringan telepon dari Perusahaan Telekomunikasi Pemerintah Televa. Namun, tidak semua usaha yang dilakukan Nokia menjadi produsen telepon seluler terkemuka di dunia berjalan sukses. Tahun 1980-an perusahaan ini
1
membeli pabrik televisi Jerman, SEL, tetapi terpaksa meninggalkannya karena tidak berjalan mulus. Pada awal 1981, Nokia berhasil meluncurkan produk bernama Nordic Mobile Telephony (NMT). NMT merupakan jaringan selular multinasional pertama di dunia. Karena itu, sepanjang dekade 1980-an NMT diperkenalkan ke sejumlah negara dan mendapat sambutan yang luar biasa. Pada awal 1990-an Nokia sempat krisis, tetapi CEO yang baru, Jorma Ollila, memutuskan untuk memfokuskan pada telepon seluler dan jaringan telepon. Hasilnya, telepon GSM pertama kali di dunia muncul di Finlandia tahun 1991. Kemudian pasar telepon seluler global mulai berkembang sangat cepat pada pertengahan 1990-an dan Nokia menjadi nomor satu. Kini sebanyak 2.100 seri ponsel Nokia mendulang sukses. Target penjualan sebanyak 500 ribu unit berhasil diraih pada 1994. Dengan tenaga kerja sebanyak 54 ribu orang, produk Nokia terjual di 130 negara. Sekarang mungkin setiap orang mengetahui telepon seluler yang mudah dalam pengoperasiannya adalah Nokia.
3.2
Desain Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya
serta seberapa besar pengaruhnya mengenai persepsi pembelian Nokia. Oleh karena itu dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis kausal (sebab akibat). Analisis kausal adalah penelitian untuk megetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (Independent Variabel) terhadap variabel tertentu (Dependent Variable) yang memerlukan uji hipotesis.
2
3.3
Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang
diteliti yang kebenarannya perlu di uji secara empiris. Jawaban tersebut adalah dasar dari penelitian yang dilakukan penulis yang kemungkinan besar menjadi suatu kebenaran. Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: “Diduga Persepsi Mempengaruhi
Keputusan
Pembelian
Konsumen”.
Kemudian
Hipotetis
statistiknya adalah:
H0
:β=0:
Tidak terdapat pengaruh antara persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian produk Nokia
Ha
:β≠0:
Terdapat pengaruh antara persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian produk Nokia
Dengan uji t sebagai uji Hipotesis sebagai berikut (Santoso dan Tjiptono, 2001) : Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima Jika thitung < ttabel maka Ha ditolak dan H0 diterima 3.4
Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Definisi Operasional adalah konsep yang diubah kedalam bentuk yang
dapat diukur secara empiris, dalam hal ini konsep – konsep yang digunakan dalam penelitian ini diubah menjadi definisi operasional , sedangkan variabel ini adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian ini yang merupakan suatu konsep. Jadi definisi operasional variabel adalah objek pengamatan yang merupakan suatu konsep yang diubah dalam bentuk yang dapat diukur secara empiris. 3
Definisi operasional variabel ini diharapkan dapat membantu penelitian dalam hal pengukuran suatu variabel sehingga dapat diketahui baik buruknya pengukuran tersebut. Adapun definisi operasional yang dipergunakan adalah : a. Variabel X (Independent) Dalam penelitian ini adalah persepsi, yaitu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu dengan diterimanya rangsangan – rangsangan yang berupa warna, bentuk, aroma dan rasa oleh indera penerima. Kemudian rangsangan – rangsangan yang telah diterima tersebut diseleksi, diorganisir dan interpretasikan informasinya, sehingga diperoleh suatu pandangan yang menciptakan suatu gambaran yang bermakna. b. Variabel Y (Dependent) Adalah variabel tergantung dan merupakan variabel terikat, dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian, yaitu suatu tindakan yang langsung terikat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghasilkan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahui dan disusul oleh tindakan.
4
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Persepsi
Variabel
Dimensi
Persepsi
Produk
Konsumen
Indikator ● Secara keseluruhan, kualitas produk NOKIA lebih baik dan berkualitas ● Pilihan tipe produk NOKIA beraneka ragam ● Dibandingkan produk lain, fitur yang di tampilkan oleh NOKIA lebih bervariasi
Harga
● Harga NOKIA tidak masalah di bandingkan kelebihannya ● Harga NOKIA dapat di jangkau oleh setiap konsumen ● Harga bersaing dengan produk yang lainnya ● Harga sesuai harapan
Promosi ● Iklan yang ditampilkan oleh NOKIA sangat menarik ● Bonus yang diberikan NOKIA beragam Tempat
● Lokasi untuk mendapatkan NOKIA mudah di temui ● Jangkauan pemasaran NOKIA sudah tersebar diberbagai wilayah
Sumber : Kotler & Keller ( 2007 ) Management Pemasaran
5
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian Keputusan Pembelian Konsumen
Variabel
Dimensi
Indikator
Keputusan
Pengenalan ● Saya ingin mengganti handphone yang
Pembelian
Kebutuhan
lama dengan yang baru ● Saya membeli produk NOKIA karena
Konsumen
mudah penggunaannya Pencarian Informasi
● Saya mencari informasi produk NOKIA melalui
media
cetak
dan
media
elektronik ● Saya mencari informasi produk NOKIA melalui teman dan lingkungan sekitar Evaluasi Alternatif
● Dari banyak pilihan handphone, handphone NOKIA lah yang saya pilih ● Saya memilih handphone NOKIA karena sesuai dengan kebutuhan saya dalam beraktifitas
Keputusan Pembelian
● Saya membeli NOKIA karena keputusan sendiri ● Saya membeli NOKIA karena keputusan keluarga ● Saya membeli NOKIA karena keputusan teman
Perilaku
● Setelah membeli NOKIA dan saya
setelah
tertarik untuk membeli kembali
Pembelian
● Saya puas memakai NOKIA dan menceritakannya kepada orang lain
Sumber : Kotler dan Amstrong (2006) Management Pemasaran
6
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah persepsi konsumen pada produk NOKIA terhadap keputusan pembelian. Skala yang digunakan adalah skala Likert, untuk persepsi konsumen (X) digunakan lima penilaian yaitu : sangat setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju, sangat tidak setuju dengan masing – masing bobot 5, 4, 3, 2, 1. Begitu juga untuk keputusan pembelian konsumen (Y) digunakan lima penilaian yaitu: sangat setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju, sangat tidak setuju dengan masing – masing bobot 5, 4, 3, 2, 1.Pengukuran skala ordinal yang dinilai berdasarkan tingkatan sebagai berikut: 1. Nilai 5 untuk jawaban Sangat Setuju 2. Nilai 4 untuk jawaban Setuju 3. Nilai 3 untuk jawaban Biasa Saja 4. Nilai 2 untuk jawaban Tidak Setuju 5. Nilai 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju 3.5
Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini penulis menggunakan suatu teknik penelitian untuk
memperoleh data – data yang digunakan, yaitu data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian dengan membagikan kuesioner (angket) pada pengguna produk NOKIA yang telah memilih produk tersebut. Penulis memilih komunikasi tidak langsung menggunakan kuesioner karena teknik pengumpulan data ini lebih efisien bila variabel yang akan diukur bisa diketahui dengan pasti dan sesuai dengan harapan konsumen. Disediakan 5
7
alternatif jawaban sebagai alat pengumpulan data dan digunakan untuk menyusun rangkaian pertanyaan. Kuesioner diberikan kepada 50 responden dan menggunakan metode sampel Convenience Sampling, yaitu sampel yang diambil dari siapa saja yang menggunakan produk NOKIA.
3.6
Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan oleh penulis,yaitu menggunakan data
primer, dimana data primer adalah data mentah yang dikutip dan diolah langsung oleh data peneliti dari responden individual. Penulis menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data penelitian .
3.7
Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai
kesamaan karakteristik tertentu. Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Kuncoro (2003) “Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian”. Dalam penelitian ini, populasi yang diteliti adalah Warga Kalideres tepatnya di Jln. Peta Selatan Rt. 006 Rw. 08 Bulak Teko Kelurahan Kalideres, Jakarta Barat yang menggunakan NOKIA.
8
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu, mewakili karekteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap dapat mewakili populasi, maka pengambilan sampelnya harus tepat. “Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi”. Kuncoro (2003). Penelitian mengenai persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian produk Nokia ini dilaksanakan dengan menggunakan penarikan sampel secara tidak acak (non probabilty sampling). Menurut Sugiono (2005) dalam non probality sampling ini yang digunakan adalah Convenience Sampling dimana semua responden yang menggunakan produk nokia yang mudah ditemui di sekitar lingkungan Jalan Peta Selatan Rt. 006 Rw. 08 Bulak Teko Kelurahan Kalideres Jakarta Barat.Menurut Sugiono (2005) bahwa “Sampel penelitian meliputi sejumlah elemen atau responden yang lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 30 responden atau lebih dari 30 responden”. Untuk penelitian pemula 50 buah sampel sudah cukup mewakili dari seluruh populasi. Maka penulis menggunakan sampel sebanyak 50 responden.
3.8
Metode Analisis Data
3.8.1
Analisis Deskriftif Kuantitatif Yaitu analisa data yang berdasarkan angka, persentase dan frekuensi guna
mengetahui dan menguji pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian produk Nokia.
9
3.8.2
Analisis Regresi Linear Sederhana Untuk
mengetahui
apakah
variabel
X
(Independent
Variabel)
mempengaruhi terhadap variabel Y (Dependent Variabel). Adapun persamaannya adalah sebagai berikut :
Y = a + bX Dimana : a = nilai konstanta b = koefisien regresi X = persepsi konsumen Y = keputusan pembelian konsumen Sumber : Sugiono (2005)
3.8.3
Uji t Uji t digunakan untuk menguji signifikan pengaruh parsial variabel bebas
terhadap variabel terikat. Untuk itu, diperlukan perhitungan dengan menggunakan rumus : √ √
Dimana: t = thitung yang selanjutnya dibandingkan dengan ttabel r = korelasi parsial yang ditemukan n = jumlah sampel Sumber : Sugiono(2005)
10
Nilai t diatas disebut sebagai thitung (th) kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan nilai ttabel (tt) dengan dasar sebagai berikut : H0 : β = 0 (persepsi konsumen tidak mempengaruhi keputusan pembelian produk nokia) Ha : β ≠ 0 (persepsi konsumen mempengaruhi keputusan pembelian produk nokia) Dengan uji t sebagai uji Hipotesis (Santoso dan Tjiptono, 2001) : Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima Jika thitung < ttabel maka Ha ditolak dan H0 diterima Gambar 3.3 Gambar Kurva Uji t Daerah penerimaan Ha dan penolakan H0
Daerah Penerimaan Daerah Penolakan
Ha
Daerah Penolakan
H0
H0
Gambar 3.3 Daerah Penerimaan Ha dan Penolakan H0
11