BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Profil Perusahaan PT Abadi Karya Mulia berdiri berdasarkan Akte Notaris Beni Aguselyanto, SH, Sp. Not. No : 02 tanggal 07/01/2011 di Jakarta. PT Abadi Karya Mulia adalah sebuah perusahaan yang beralamatkan di JL. Melati Tugu No. 1 A Jakarta 14260, bergerak di bidang jasa surveyor dan konsultasi kapal di dalam rangka pengawasan dalam pembangunan kapal. Pada tahun 2011 PT Abadi Karya Mulia telah bersangkutan untuk mengembangkan profesionalisme dan memuaskan pelanggan dengan menyediakan informasi yang akurat dan data khususnya di bidang kelautan. Selain itu, dengan mengandalkan tenaga ahli PT Abadi Karya Mulia dan terutama surveyor yang sebagian besar adalah insinyur kelautan yang berbakat. Dengan label pendatang baru di pangsa pasar jasa surveyor dan konsultasi kapal PT Abadi Karya Mulia berharap bisa bersaing di pasar surveyor kelautan. 2. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi bagi perusahaan sangatlah diperlukan, karena dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka dapat diketahui kedudukan dan tugas masing-masing sumber daya manusia yang ada. Dengan demikian bagian-bagian
46
47
yang ada dalam perusahaan dapat mengetahui dengan jelas mengenai tugas dan tanggung jawabnya, serta diharapkan kerjasama yang baik antara satu bagian dengan bagian yang lain. Berikut adalah bagan struktur organisasi dari PT Abadi Karya Mulia berdasarkan tugas dan wewenang dari masing-masing jenjang struktur organisasi yang ada. Presiden Direktur
Direktur Keuangan
Direktur Konsultan
Direktur Surveyor
Administrasi dan finansial
Senior Konsultan
Surveyor Operasional
Surveyor Mesin
Surveyor Elektro
Surveyor Lambung Kapal
Sumber : PT Abadi Karya Mulia a. Presiden Direktur 1) Memberikan konsep arah dan tujuan perusahaan.
48
2) Memberikan tugas dan tanggung jawab pada masing-masing direktur yang ada. 3) Memberikan keputusan tentang perluasan usaha atau hal-hal yang berkenaan dengan penanaman modal. b. Direktur Keuangan 1) Menentukan kebijakan-kebijakan di bidang keuangan. 2) Bertanggung jawab terhadap departemen keuangan yang dipimpimnya. 3) Berkoordinasi dengan direktur-direktur yang lain untuk menentukan kebijakan perusahaan. c. Direktur Konsultan 1) Menentukan kebijakan-kebijakan di bidang konsultan. 2) Bertanggung jawab terhadap pengawasan dan pembangunan kapal. 3) Berkoordinasi dengan direktur-direktur yang lain untuk menentukan kebijakan perusahaan, terutama di bidang Konsultan d. Direktur Surveyor 1) Menentukan kebijakan-kebijakan di bidang surveyor. 2) Menentukan perencanaan surveyor operasional perusahaan.
49
3) Berkoordinasi dengan direktur-direktur yang lain untuk menentukan kebijakan perusahaan, terutama di bidang surveyor. e. Departemen administrasi dan financial 1) Membantu direktur keuangan. 2) Memberi input serta pengecekan keuangan. 3) Menetapkan kebijaksanaan dan mengkoordinasi pelaksanaan pembukuan, perpajakan serta membuat laporan keuangan. f. Departemen Senior Konsultan 1) Membantu
direktur
Konsultan
dalam
rangka
pengawasan
dan
pembangunan kapal. 2) Membantu para staff di dalam pelaksanaan tugas pembangunan kapal. g. Departemen Surveyor Operasional 1) Membantu direktur surveyor dalam pelaksanaan perencanaan operasional surveyor. 2) Melakukan pengecekan langsung mengenai kapal di pelabuhan. h. Staff Surveyor Mesin
50
1) Membantu Direktur konsultan dan Senior Konsultan terhadap pengawasan dan pembangunan kapal, terutama mengenai Mesin Kapal. 2) Melakukan pengecekan langsung terhadap mesin kapal. i. Staff Surveyor Elektro 1) Membantu Direktur Konsultan dan Senior Konsultan terhadap pengawasan dan pembangunan kapal, terutama mengenai Listrik perkapalan. 2) Melakukan pengecekan langsung terhadap listrik perkapalan. j. Staff Surveyor Lambung Kapal 1) Membantu Direktur Konsultan dan Senior Konsultan terhadap pengawasan dan pembangunan kapal, terutama mengenai Lambung Kapal. 2) Melakukan pengecekan langsung terhadap Lambung Kapal B. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini akan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai Penerapan Perencanaan Pajak Sebagai Upaya Meminimalkan Beban Pajak Wajib Pajak Badan Pada PT Abadi Karya Mulia.
51
C. Definisi Operasional Variabel Pengertian teoritis dari variable-variabel yang digunakan : 1. Perencanaan Pajak Analisa atas berbagai pilihan strategi perlakuan perpajakan yang berlaku dengan maksud untuk meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan celah dari peraturan yang ada tanpa melanggar ketentuan yang telah di tetapkan. 2. Pajak Penghasilan Pajak yang langsung dikenakan terhadap subjek pajak (Perorangan, Badan, Bentuk Usaha Tetap) atas penghasilan yang diterimanya atau diperoleh dalam tahun pajak. 3. Wajib Pajak Badan Yang dimaksud dengan Badan adalah suatu bentuk usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik Negara atau daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, firma, kongsi, koperasi, yayasan, lembaga dana pension, bentuk usaha tetap, serta bentuk usaha lainnya yang merupakan subjek pajak.
52
D. Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dengan cara: 1. Penelitian Lapangan (Field Research), dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada perusahaan yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer (data yang diambil langsung dari perusahaan). Data primer ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut: a. Metode pengamatan (Observasi), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang sedang diteliti, diamati atau kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam penulisan laporan ini, penulis mengadakan pengamatan langsung di Kantor PT Abadi Karya Mulia. b. Wawancara (Interview), yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara tanya jawab langsung dengan pihak- pihak yang terkait langsung dan berkompeten dengan permasalahan yang penulis teliti. 2. Studi Pustaka (Library Research), merupakan data sekunder penelitian yang dilakukan
untuk
menghimpun
teori-teori,
pendapat-pendapat
yang
dikemukakan oleh para ahli yang diperoleh dari buku-buku kepustakaan serta literatur lainnya yang dijadikan sebagai landasan teoritis dalam rangka melakukan pembahasan.
53
E. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan melalui wawancara dan observasi langsung ke perusahaan. 2. Data Sekunder, yaitu data yang dikumpulkan dan disusun oleh pihak perusahaan yang digunakan oleh peneliti sebagai penelitiannya, data diperoleh dalam bentuk Laporan Keuangan Tahun 2011 dan SPT PPh Badan Tahun 2011 beserta sejarah perusahaan. F. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menganalisa baik secara kualitatif maupun kuantitatif. 1. Metode Deskriptif Kualitatif. Dalam metode ini, data-data yang telah diperoleh, dianalisa untuk mendapatkan makna yang lebih luas dengan membandingkan data-data dengan teori-teori yang telah ada dan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan yang logis.
54
2. Metode Deskriptif Kuantitatif Analisis deskrptif kuantitatif adalah analisa data dengan berdasarkan pada angka-angka, dalam hal ini menggunakan laporan keuangan perusahaan dan SPT PPh Badan. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menghitung seberapa besarnya jumlah pajak yang dapat ditekan dalam rangka untuk meminimalkan beban pajak perusahaan pada akhir tahun pajak.