BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Camison dan Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing, yaitu penelitian yang mencoba menjelaskan sifat dari suatu hubungan tertentu, melihat perbedaan – perbedaan tertentu dalam beberapa kelompok dan independensi dari dua faktor atau lebih dalam suatu situasi.
B. Variabel dan Pengukuran
Variabel dan pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Variabel dan Pengukuran Variabel Fleksibilitas manufaktur
1. 2. 3.
4.
Indikator Penyesuaian tingkat kapasitas produksi terhadap permintaan pasar. Kemampuan sistem manufaktur dalam memproduksi berbagai macam produk yang berbeda. Kemampuan sistem manufaktur dalam menangani penambahan dan pengurangan kapasitas produksi dari waktu ke waktu. Kemampuan sistem manufaktur untuk melakukan perubahan pada produk seperti dan permintaan pelanggan.
22 Pengaruh Fleksibilitas Manufaktur Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Peran Mediasi Dari Inovasi Produk Pada PT. Aqua Golden Mississippi, Bekasi Maya Julianty Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
23
Lanjutan Tabel 3.1 Variabel Inovasi produk
1.
2. 3. 4. 5.
Kinerja perusahaan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Indikator Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan atau menciptakan produk baru sebagai pengganti produk sebelumnya. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan berbagai jenis produk. Kemampuan perusahaan dalam menciptakan produk yang ramah lingkungan. Kemampuan perusahaan dalam memperbaiki produk. Kemampuan perusahaan dalam mengurangi waktu proses penciptaan produk batu sampai diluncurkan ke pasar. Tingkat keuntungan ekonomi rata-rata perusahaan (keuntungan pra-bunga dan pra-pajak / aset total). Tingkat keuntungan keuangan rata-rata perusahaan (keuntungan setelah pajak / keuangan perusahaan). Tingkat keuntungan penjualan rata-rata (penjualan / keuntungan pra-bunga dan pra-pajak). Tingkat pertumbuhan penjualan tahunan. Peningkatan pangsa pasar. Tingkat produktivitas buruh kerja. Tingkat kepuasan pelanggan perusahaan. Tingkat kepuasan stakeholder lainnya. Tingkat kekuatan positif kompetitif perusahaan.
Dalam penelitian ini masing – masing item diukur dengan menggunakan Skala Interval.
Skala tersebut memungkinkan peneliti untuk menghitung rata-rata dan
standar deviasi dari responden terhadap variabel-variabel. Skala dihitung dengan menggunakan skala Likert lima point (1 = jauh lebih buruk, 2 = lebih buruk, 3 = cukup baik, 4 = lebih baik, dan 5 = jauh lebih baik).
Pengaruh Fleksibilitas Manufaktur Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Peran Mediasi Dari Inovasi Produk Pada PT. Aqua Golden Mississippi, Bekasi Maya Julianty Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
24
C. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. . Fleksibilitas manufaktur Fleksibilitas diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk merespon atau mengikuti, menghadapi situasi atau kondisi baru dengan efektif dan efisien yang berhubungan dengan proses, produk dan infrasturktur dalam kegiatan manufaktur. b.
Inovasi produk Inovasi produk adalah merupakan proses untuk meningkatkan dan mengembangkan sesuatu yang baru baik itu produk, proses, maupun rancangan yang berbeda dari kondisi sebelumnya yang akan diperkenalkan kepada masyarakat atau konsumen yang membutuhkan.
c.
Kinerja perusahaan Kinerja perusahaan merupakan hasil pekerjaan yang memberikan kontribusi pada ekonomi yang merupakan nilai dari tingkat keuangan, penjualan, keuntungan saham dan kinerja kepuasan yang ditunjukkan oleh produktivitas karyawan, kepuasan dari pelanggan, kepuasan stakeholder dan kekuatan posisi kompetitif pada perusahaan.
Pengaruh Fleksibilitas Manufaktur Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Peran Mediasi Dari Inovasi Produk Pada PT. Aqua Golden Mississippi, Bekasi Maya Julianty Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
25
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data diperoleh dengan menggunakan metode – metode sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden yang merupakan karyawan pada bagian produk, karyawan pada bagian gudang produk dan karyawan pada bagian gudang bahan pada PT. Aqua Golden Mississippi di Bekasi. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling atau judgment sampling, yaitu metode penarikan sample berdasarkan pertimbangan atau kriteria terteantu (Hermawan 2003 : 56). Dalam bukunya, Imam Ghozali (2005) mengutip teori Hair et al. dan menyatakan bahwa dalam penelitian yang akan melakukan analisis dengan SEM, ukuran sampel yang disarankan untuk penggunaan estimasi maksimum likelihood adalah sebesar 100-200 sampel. Sesuai dengan pernyataan tersebut, maka target responden yang dituju dalam penelitian ini adalah sebanyak 140 responden, ditambah 10 responden untuk mengantisipasi kuesioner yang tidak kembali, total yang digunakan menjadi 150 responden.
2. Studi Kepustakaan Dilakukan untuk memperoleh data sekunder berupa laporan perusahaan yang dilakukan untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara membaca atau mengutip data yang diperlukan dari sumber – sumber yang memiliki keterkaitan
Pengaruh Fleksibilitas Manufaktur Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Peran Mediasi Dari Inovasi Produk Pada PT. Aqua Golden Mississippi, Bekasi Maya Julianty Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
26
dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini data yang didapat dari perusahaan, yaitu berupa profil perusahaan dan jumlah responden yang akan digunakan.
E. Uji Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya. 1. Uji Validitas Uji Validitas dilakukan untuk membuktikan bahwa alat yang dibuat untuk mengukur adalah benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Uji Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek peneliti, berarti terdapat korelasi antar pernyataan sehingga pernyataan-pernyataan tersebut memang mengukur aspek yang sama. Apabila hasil korelasi menunjukkan ketidaksamaan antara data, artinya pernyataan tersebut bertentangan dengan pernyataan lainnya atau tidak valid. Sebuah instrumen dikatakan valid, jika mampu mengkur apa yang diinginkan atau dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Yarnest (2004), pengujian validitas dilakukan dengan mencari korelasi dari setiap indikator terhadap skor totalnya dengan menggunakan rumus teknik korelasi Pearson product moment. Dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah sebagai berikut : Jika p-value < α 0,05 item pernyataan valid Jika p – value > α 0,05 item pernyataan tidak valid
Pengaruh Fleksibilitas Manufaktur Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Peran Mediasi Dari Inovasi Produk Pada PT. Aqua Golden Mississippi, Bekasi Maya Julianty Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
27
2. Uji Reliabitas Uji reliabilitas adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Reliabilitas data pada penelitian ini diuji dengan menggunakan Inter-item Consistency. Reliability
yang melihat Cronbach’s coefficient alpha sebagai
koefisien dari reliabilitas. Cronbach’s alpha adalah koefisien reliabilitas yang menunjukkan bagaimana bagian-bagian dari suatu set berkorelasi secara positif satu sama lainnya (Sekaran, 2003: 307). Suatu instrumen dianggap reliable jika memiliki koefisien alpha (α) sebesar 0,6 atau lebih. Dasar pengambilan keputusan menurut Sekaran (2003: 307) untuk instrumen yang reliable adalah: a) Jika Cronbach’s coefficient alpha (α) pengujian lebih besar dari (≥) 0,6 maka pertanyaan dalam kuesioner layak digunakan (reliable). b) Jika Cronbach’s coefficient alpha (α) pengujian kurang dari (<) 0,6 maka pertanyaan dalam kuesioner tidak layak digunakan (tidak reliable).
Rumus Alpha Cronbach α=
kr 1 + (k-1) r
Dimana :
α= Alpha Cronbach r= Rata-rata korelasi antar item k= Jumlah item
Pengaruh Fleksibilitas Manufaktur Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Peran Mediasi Dari Inovasi Produk Pada PT. Aqua Golden Mississippi, Bekasi Maya Julianty Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
28
F. Metode Analisis Data
1. Structural Equation Model (SEM) Metode yang digunakan untuk untuk menganalisis data dalam peneliitian ini adalah SEM (Structural Equation Model), yaitu sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan
yang
secara simultan. SEM juga sering disebut sebagai Path Analysis atau Confirmatory Factor Analisis. 2. Uji Kesesuaian Model Pengujian kesesuaian model (goodness-of-fit model) dilakukan dengan melihat beberapa kriteria pengukuran. Para peneliti menganjurkan untuk menggunakan satu atau lebih dari masing-masing jenis pengukuran. Berdasarkan hal tersebut, pengukuran goodness-of-fit yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Absolute Fit Measures yaitu mengukur model fit secara keseluruhan (baik model structural maupun model pengukuran secara bersamaan). Kriterianya dengan melihat nilai: a) The Likehood – Ratio Chi Square Statistic Tingkat signifikansi minimum yang diterima adalah 0,05 dan 0,01. pada tingkat pengukuran chi-square, peneliti mencari perbedaan yang non signifikan dikarenakan tes ini diantara matriks aktual dan prediksi. Pengukuran chi-square sangat bergantung pada jumlah sampel, karena itu
Pengaruh Fleksibilitas Manufaktur Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Peran Mediasi Dari Inovasi Produk Pada PT. Aqua Golden Mississippi, Bekasi Maya Julianty Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
29
beberapa peneliti menganjurkan untuk menggabungkan pengukuran ini dengan pengukuran lain. b) Goodness – Fit Index (GFI) Semakin tinggi nilai GFI, semakin fit sebagai model. Tidak ada nilai yang dapat dijadikan acuan, tetapi beberapa peneliti merekomendasikan nilai GFI sebesar 0,90 atau lebih. c) The Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) Adalah sebuah indeks yang dapat digunkan untuk mengkompensasi chisquare statistik dalam sampel yang besar. Nilai RMSEA menunjukkan goodness-of-fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi, RMSEA dapat digunakan bila nilai chi-square signifikan. Nilai yang dibutuhkan agar RMSEA dapat dikatakan fit adalah < 0.8. 3. Path Analysis Analisa jalur merupakan analisa yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausalitas antara satu atau beberapa variabel. Path Model adalah dasar yang digunakan untuk menganalisa jalur guna mengestimasi kekuatan dari hubungan-hubungan kausal yang digambarkan dalam Path Model. Path Analysis didasarkan pada perhitungan kuatnya hubungan kausal atau kovarian dari beberapa Construct dengan melihat standardized regression weights.
Pengaruh Fleksibilitas Manufaktur Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Peran Mediasi Dari Inovasi Produk Pada PT. Aqua Golden Mississippi, Bekasi Maya Julianty Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194
30
4. Kriteria Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode Path Analysis dengan bantuan software Amos version 6.0. Adapun dasar pengambilan keputusan uji hipotesis adalah dengan membandingkan besarnya p-value dengan level of significant sebesar 5% (alpha 0,05). Jika p-value kurang dari alpha 0,05 maka hipotis nol (Ho) ditolak, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antar kedua variabel. Demikian pula sebaliknya jika p-value lebih besar dari alpha 0,05 maka hipotesis nol (Ho) gagal ditolak, yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan diantara kedua variabel. Jika p-value alpha (0.05), maka Ho ditolak Jika p-value alpha (0.05), maka Ho diterima.
Pengaruh Fleksibilitas Manufaktur Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Peran Mediasi Dari Inovasi Produk Pada PT. Aqua Golden Mississippi, Bekasi Maya Julianty Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2011, telp. 5663232 ext. 8112, 8113, 8114, 8151, 8194