BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan regresi berganda (multiple regression). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel independen yang
diantaranya
pendapatan
komprehensif
(comprehensive
income)
dan
konservatisme (conservatism) terhadap variabel dependen yaitu biaya modal ekuitas (cost of equity capital) dengan menggunakan variabel kontrol yaitu asimetri informasi (asymmetry information), manajemen laba (earnings management), ukuran perusahaan (size), dan beta (β). Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dimana nama - nama perusahaan dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dengan pengambilan data dari periode 2006-2010.
B. Variabel Penelitian dan Pengukurannya Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan sebelumnya, terdapat tiga variabel yang akan dianalisis. Ketiga variabel tersebut dapat dibedakan menjadi variabel bebas (Independent Variable), variabel terikat (Dependent Variable), dan variabel kontrol.
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
1.
Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel independen adalah variabel yang dapat berdiri sendiri atau variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: a) Pendapatan Komprehensif adalah perubahan ekuitas (asset netto) suatu entitas selama satu periode yang berasal dari transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya dari sumber yang bukan berasal dari pemilik.
Laba Bersih Pendapatan Komprehensif Lainnya: +/- Keuntungan (kerugian) kepemilikan efek yang belum direalisasi +/- Penyesuaian translasi valuta asing +/- Penyesuaian tambahan kewajiban pension minimum +/- Keuntungan (kerugian) kepemilikan instrument derivatif yang belum direalisasi
xxx
xxx xxx xxx
xxx xxx
Pendapatan Komprehensif
xxx
b) Konservatisme Ukuran konservatisme ex-ante dan ex-post i. ex-ante conservatism Penelitian ini menggunakan rasio book-to-market (B/M) sebagai proksi untuk konservatisme ex ante.
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
Book-to-market ratio = (B/M ratio)
Book Value Market Capitalization
ii. ex-post conservatism Penelitian ini menggunakan pengukuran ex-post conservatism sebagai berikut : Xit = α0+α1Dit+ β0(Rit – Rmt)+ β1(Rit – Rmt)Dit +μit Pit-1
Dimana : Xit : laba per saham (earnings pershare) perusahaan i pada tahun t Pit-1 : harga saham penutupan pada tahun t-1 Dit : variabel dummy perusahaan i pada tahun t, dimana angka 1 jika perusahaan memiliki laba negatif dan angka 0 jika perusahaan memiliki laba positif Rit : return saham tahunan individu perusahaan. Sedangkan
return
saham
diukur
dengan
return
saham
yang
sesunggunghnya dengan formulasi sebagai berikut : R =
( Pt - Pt-1 ) Pt-1
R adalah return saham Pt adalah harga saham penutupan pada tahun ke t Pt-1 adalah harga saham penutupan pada tahun t-1
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
Rmt : return pasar yang diperoleh dari IHSG pada hari t ditambah IHSG pada hari t-1 dibagi IHSG pada hari t-1 Selanjutnya dihitung dengan mengurangkan antara β untuk Bad News 1
dengan β untk Good News atau diformulasikan : 2
p
BN (p)
C =(β
GN (p)
–β
1
2
).
Dimana : p
C adalah laba konservatisma BN
β
BN
(β
1
1
) adalah slop koefisien regresi antara earnings pershare pada
kondisi bad news. GN
β
2
GN
(β
2
) adalah slop koefisien regresi antara earnings pershare pada
kondisi good news.
2.
Variabel Terikat (Dependent Variable) Dalam hal ini, variabel terikat adalah variabel yang tidak bebas atau dipengaruhi dan tergantung dengan variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a) Cost of Equity Capital Estimasi cost of equity capital dilakukan dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu : (i) Gordon Model Model ini mengasumsikan bahwa nilai saham sama dengan nilai tunai (present value) dari semua dividen yang akan diterima di masa yang
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
akan datang (diasumsikan pada tingkat pertumbuhan konstan) dalam waktu yang tidak terbatas. Rumus yang digunakan (Gordon, 1962) : D1 Ks =
+ g P0
Keterangan: Ks
: cost of common stock equity
P0
: harga saham pada awal periode
D1
: dividen yang diharapkan pada akhir tahun pertama, dihitung dengan rumus D1 = D0 ( 1 + g )
g
: tingkat pertumbuhan dividen konstan
(ii) Capital Asset Pricing Model (CAPM) Model yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan CAPM yang telah dilakukan oleh Komalasari dan Baridwan (2001). Skala pengukuran variabel dependen adalah skala rasio. Rumus CAPM (Jogiyanto, 2003) yaitu:
CECit = Rft + βit ( Rmt – Rft ) Keterangan: CECit : estimasi cost of equity capital perusahaan i pada tahun t Rft
: risk free rate (return bebas risiko) yang diproksi dengan
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
tingkat bunga SBI 1 bulan βit
: risiko tidak sistematis (beta) untuk setiap saham perusahaan
Rmt
: return pasar yang diperoleh dari IHSG pada hari t ditambah IHSG pada hari t-1 dibagi IHSG pada hari t-1
(iii) Model Ohlson Cost of capital (biaya modal) dihitung berdasarkan tingkat diskonto yang investor untuk menilaitunaikan future cash flow (Ohlson : 1995, Botosan : 1997, Botosan dan Plumlee : 2002). Model Ohlson ini juga pernah digunakan Wiwik Utami (2006) di dalam penelitiannya. T
Pt = Bt + ∑ ( 1 + r ) –τ Et { Xτ+1 – rBτ+t-1 } …………… (1)
t=1
Keterangan: Pt
: harga saham pada tahun t
Bt
: nilai buku per lembar saham tahun t
Xτ+1
: laba per lembar saham pada tahun t+1
r
: biaya modal
Untuk mengestimasikan laba per saham pada tahun t+1 digunakan model Random Walk sebagai berikut : Et ( Xt+1 ) = X1 + δ
………… (2)
Keterangan: Et ( Xt+1 )
: estimasi laba per lembar saham pada tahun t+1
Xt
: laba per lembar saham actual pada tahun t
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
δ
: drift term yang merupakan rata-rata perubahan laba per lembar saham
Dengan demikian estimasi biaya modal pada persamaan (1) dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut : Pt = Bt + ( 1 + r ) –1 [ Xτ+1 – r Bt ] …… (3) Keterangan: Xτ+1
: laba per lembar saham tahun t+1 yang diestimasi dengan model random walk seperti persamaan (2)
Setelah disederhanakan secara matematik maka persamaan (3) menjadi: ( Pt - Bt ) ( 1 + r ) = ( Xτ+1 – r Bt ) r = ( Bt + Xτ+1 - Pt ) / Pt
3. Variabel Kontrol adalah variabel yang digunakan sebagai pembanding atau dengan kata lain variabel ini mempunyai fungsi yang hampir sama dengan variabel independen. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah: a. Asimetri Informasi (Asymmetry Information) Pada penelitian ini asimetri informasi diukur dengan menggunakan bid-ask spread seperti halnya pada penelitian yang dilakukan oleh Komalasari & Baridwan (2000) dan Mardiyah (2001) sebagai berikut.
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
Rumus yang digunakan : ( ask i,t - bid i,t ) SPREAD i,t
=
x 100 ( ask i,t + bid i,t ) / 2
Penggunaan bid-ask spread sebagai proksi asimetri informasi dalam praktiknya mengalami 4 kelemahan,, yaitu :
Spread diasosiasikan dengan biaya pemrosesan pesanan dan penyimpanan sediaan yang dihadapi oleh pedagang sekuritas (Stoll, 1989 dalam Komalasari, 2001). Masalah kesalahan dalam variabel ini menimbulkan bias uji statistic yang mengarah ke nilai nol, dan hal ini tidak mudah untuk diatasi.
Bid-ask spread yang dapat diobservasi mengalami perbedaan secara institusional karena persentase spread (dalam harga saham) utamanya merupakan fungsi dari tingkat harga saham.
Bid-ask spread tidak terlalu sensitif terhadap perubahan lingkungan informasi.
Quoted bid-ask spread merupakan ukuran likuiditas yang kasar (noisy measure) karena banyak perdagangan besar terjadi di luar spread dan banyak perdagangan kecil terjadi di dalam spread (Lee, 1993 dalam Komalasari, 2001).
Guna mengatasi kelemahan di atas, maka pada penelitian ini peneliti menggunakan spread yang sudah disesuaikan (AdjSpread) sebagai proksi asimetri informasi.
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
SPREAD i,t = α0 + α1PRICEi,t + α2TRANSi,t + α3VARi,t + α4DEPTHi,t + ϵi,t Keterangan: Bidi,t
: harga bid terendah saham perusahaan i pada tahun t
Aski,t
: harga ask tertinggi saham perusahaan i pada tahun t
PRICEi,t
: harga penutupan saham perusahaan i pada tahun t
TRANSi,t : jumlah transaksi (volume) suatu saham perusahaan i pada tahun t VARi,t
: varian return bulanan selama periode penelitian pada saham perusahaan i pada bulan ke t. Return bulanan merupakan persentase perubahan harga saham pada bulan ke t dengan harga saham pada bulan sebelumnya (t-1)
DEPTHi,t : rata-rata jumlah saham perusahaan i dalam semua quotes (jumlah saham yang tersedia pada ask ditambah jumlah yang tersedia pada saat bid dibagi 2) ϵi,t
: residual error yang digunakan sebagai ukuran spread yang telah disesuaikan (AdjSpread) dan digunakan sebagai proksi asimetri informasi untuk perusahaan i pada tahun t
b. Manajemen Laba Variabel manajemen laba ini diproksikan berdasarkan rasio akrual modal kerja dengan penjualan. Perhitungan manajemen laba diukur sebagai berikut (Wiwik Utami, 2006) :
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
Manajemen Laba (ML) =
Akrual Modal Kerja (t) Penjualan (t)
Keterangan : Akrual modal kerja = ∆ AL - ∆ HL - ∆ Kas Dimana : ∆ AL : perubahan aktiva lancar pada periode t ∆ HL : perubahan hutang lancer pada periode t ∆ Kas : perubahan kas dan ekuivalen kas pada periode t Data akrual modal kerja dapat diperoleh langsung dari laporan arus kas aktivitas operasi, sehingga investor dapat langsung memperoleh data tersebut tanpa melakukan perhitungan yang rumit. Penjualan (t) : Penjualan pada periode t
c. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan pada penelitian ini diukur dengan nilai pasar ekuitas yaitu dengan mengalikan jumlah lembar saham yang beredar dengan stock closing price, kemudian hasil dari pengalian tersebut di ln agar hasilnya tidak terlalu besar (Gulo, 2000).
d. Beta Saham Beta saham yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan beta yang diestimasikan dari model regresi sebagai berikut :
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
Rit = α + βit Rmt + ϵit Dimana: Rit
: return bulanan perusahaan i pada periode t, yang dihitung dengan rumus : Rit
=(
Pit - Pit-1 ) / Pit-1
Keterangan: Pit
: harga penutupan saham pada hari terakhir bulan t
Pit -1
: harga penutupan saham pada hari terakhir bulan t-1
Rmt
: return bulanan IHSG pada periode I, yang dihitung dengan rumus : Rmt = ( IHSGit – IHSGit-1 ) / IHSGit-1
Keterangan: IHSGit
: IHSG pada hari terakhir bulan t
IHSGit-1 : IHSG pada hari terakhir bulan t-1
C. Definisi Operasional Variabel Definisi variabel penelitian merupakan penjelasan dari pengertian teoritis variabel agar dapat diamati dan dievaluasi dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Adapun variabel yang diteliti dalam skripsi ini adalah :
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
1. Pendapatan Komprehensif (Comprehensive Income) Pendapatan komprehensif merupakan perubahan ekuitas (aktiva bersih) dari suatu entitas selama periode dari transaksi dan kejadian dan keadaan dari sumber non-pemilik. Variabel di skala rasio. 2. Konservatisme (Conservatism) Penelitian ini menggunakan pengukuran konservatisme dalam dua jenis, yaitu ex ante konservatisme dan ex post konservatisme. Chen dan Lin berpendapat bahwa ex ante dan ex post konservatisme berhubungan dalam cara yang berbeda untuk sifat laba dan biaya modal ekuitas. Ex ante konservatisme diukur dengan menggunakan rasio book-to-market (B/M ratio), sedangkan ex post konservatisme diukur menggunakan laba konservatisme dengan slope koefisien regresi dari hubungan laba dengan return saham, yang selanjutnya dihitung dengan mengurangkan antara slope koefisien regresi antara earnigs per share pada kondisi bad news dengan slope koefisien regresi antara earnigs per share pada kondisi good news. Variabel di skala rasio. 3. Cost of Equity Capital Pengukuran biaya modal saham biasa (biaya modal ekuitas), dipengaruhi oleh model penilaian perusahaan yang digunakan. Ada beberapa model penilaian perusahaan, antara lain: a. Model penilaian pertumbuhan konstan (constant growth valuation model) Dasar pemikiran yang digunakan adalah bahwa nilai saham sama dengan nilai tunai (present value) dari semua deviden yang akan diterima di masa yang akan datang (diasumsikan pada tingkat pertumbuhan konstan) dalam
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
waktu yang tidak terbatas (Model ini dikenal dengan sebutan Gordon model). b. Capital Asset Pricing Model (CAPM) Berdasarkan model CAPM, biaya modal saham biasa adalah tingkat return yang diharapkan oleh investor sebagai kompensasi atas risiko yang tidak dapat dideversifikasi yang diukur dengan beta. c. Model Ohlson Model Ohlson digunakan untuk mengestimasi nilai perusahaan dengan mendasarkan pada nilai buku ekuitas ditambah dengan nilai tunai dari laba abnormal. 4. Asimetri Informasi (Assymetri Information) Asimetri informasi timbul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa depan dibanding pemegang saham dan stakeholder lainnya. Komalasari (2000) meneliti hubungan antara asimetri informasi dan cost of equity capital, dimana asimetri informasi diukur dengan menggunakan bid-ask spread. Variabel di skala rasio. 5. Manajemen Laba (earnings management) Variabel manajemen laba ini diproksikan berdasarkan rasio akrual modal kerja dengan penjualan (Wiwik Utami, 2005). Variabel di skala rasio. 6. Ukuran Perusahaan (size) Menurut Panjaitan et. al (2004) Size merupakan besaran dari ukuran sebuah perusahaan. Dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan logaritma dari total asset perusahaan. Variabel di skala rasio.
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
7. Beta (β) Menurut Panjaitan et. al (2004) Beta merupakan pengukur risiko sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relative terhadap risiko pasar. Variabel di skala rasio.
D. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif sekunder karena data mengacu pada informasi yang ada dari sumber yang telah disediakan. Data pendapatan komprehensif, konservatisme dan cost of equity capital, didapatkan peneliti dari laporan keuangan lengkap perusahaan mulai tahun 2006-2010. Selain itu, data variabel kontrol didapatkan peneliti dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD), Jakarta Stock Exchange (JSX), dan IDX Statistics. Jenis data sekunder ini termasuk panel data karena peneliti menggunakan data laporan keuangan beberapa perusahaan selama beberapa tahun. Objek sampel akan diperoleh dengan metode purposive sampling, yaitu penentuan sampel dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu yang ditentukan oleh peneliti. Adapun kriteria yang ditentukan adalah sebagai berikut: a. Perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga tahun 2010 dan tidak pernah mengalami delisting dari BEI sehingga bisa terus menerus melakukan perdagangan saham di BEI selama periode pengamatan. b. Perusahaan yang sahamnya tetap aktif beroperasi sampai bulan Desember 2010, serta mempublikasikan laporan keuangannya secara rutin.
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
c. Perusahaan yang memiliki empat komponen lengkap pendapatan komprehensif selama periode pengamatan. d. Memiliki data variabel yang digunakan dalam pengamatan ini. Tabel 3.1 Pengambilan Sampel dengan Purposive Sampling Jumlah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 Jumlah perusahaan yang sahamnya tidak aktif beroperasi sampai bulan Desember 2010 Jumlah
perusahaan
yang
tidak
memiliki
pendapatan
komprhensif selama periode pengamatan Total Sampel
140 perusahaan
2 perusahaan
102 perusahaan 36 perusahaan
Periode Pengamatan (2006-2010) Total Observasi (36 x 5)
5 tahun 180 perusahaan
E. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pengujian statistik deskriptif, uji normalitas, uji asumsi klasik. Uji hipotesis melalui uji T, uji F dan koefisien determinasi. Pengujian penelitian menggunakan program komputer SPSS versi 13 for windows. Pengujian tersebut adalah: 1.
Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan, peringkasan, penyajian data kedalam bentuk yang lebih informatif. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik data didalam suatu
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
penelitian. Statistik deskriptif adalah bagian dari ilmu statistik yang hanya mengolah, menyajikan data tanpa mengambil keputusan. Dengan kata lain hanya melihat gambaran secara umum dari data yang didapatkan. Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata (mean) dan standar deviasi.
2.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable terikat dan variable bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak (Ghozali, 2001). Uji Normalitas dilakukan dengan analisis Grafik Normal P-P Plot. Jika berdasarkan Grafik Normal P-P Plot, uji normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan Grafik Normal P-P Plot:
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.
Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian regresi terlebih dahulu dilakukan pengujian pelanggaran asumsi klasik untuk model yang digunakan dalam penelitian, yang meliputi :
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
3.1 Uji Multikolinearitas Multikolinearitas mempunyai
menunjukkan
hubungan
bahwa
langsung
antara
(korelasi)
variable yang
independent sangat
kuat.
Multikolinearitas terjadi jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih besar dari 10 atau nilai Tolerance lebih kecil 0,10 (Hair et, al, 1998). Ho : tidak ada multikolinearitas Ha : ada multikolinearitas Pengambilan keputusan : Jika VIF < 10, maka Ho diterima (tidak ada multikolinearitas) Jika VIF > 10, maka Ho ditolak (ada multikolinearitas)
3.2 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi yang dilakukan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu (error) pada periode sekarang (t) dengan kesalahan pengganggu (error) pada periode sebelumnya (t-1), dimana pada asumsi klasik hal ini tidak boleh terjadi. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Durbin Watson. Jika nilai Durbin Watson berkisar diantara nilai batas atas (d U) maka diperkirakan tidak terjadi pelanggaran autokorelasi. Hipotesa Autokorelasi : Ho
: tidak ada Autokorelasi
Ha
: ada Autokorelasi
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
Dasar pengambilan keputusan uji autokorelasi lebih jelasnya ditampilkan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesa Nol (H0) Keputusan
Kriteria
Tidak ada autokorelasi positif
Ditolak
0 < dw
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada keputusan
dL ≤ dw ≤ dU
Diterima
d U < dw < 4-dU
Tidak ada autokorelasi negatif
Tidak ada keputusan
4-dU ≤ dw ≤ 4-d L
Tidak ada autokorelasi negatif
Ditolak
4-dL < dw < 4
Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif
Sumber : Basic Econometrics, Hal 470, Gujarati, (2003)
Yang dinyatakan dengan gambar adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Uji Autokorelasi
Autokorelasi positif
Tidak Ada Autokorelasi
Inconclusive
0
dL
dU
2
Autokorelasi negatif Inconclusive
4-d U
4-dL
4
3.3 Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
disebut homokedasitas dan jika berbeda disebut sebagai heterokedasitas (Ghozali, 2001). Model regresi yang baik adalah yang bersifat homokedasitas dan tidak bersifat heterogen (mengandung heterokedastisitas). Pengujian dilakukan dengan uji Glejser Test. Hipotesa Heteroskedastisitas : Ho
: tidak ada Heteroskedastisitas
Ha
: ada Heteroskedastisitas
Dasar Pengambilan Keputusan : Jika probabilitas > 0,05, Ho diterima varians error homogen (tidak ada heteroskedastisitas). Jika probabilitas < 0,05, Ho ditolak varians
error heterogen (ada
heteroskedastisitas).
4.
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis meliputi: (1) pengujian goodness of fit model (uji koefisien determinasi) yang dilihat dari Adjusted R2; (2) pengujian secara serentak atau simultan (uji F); dan (3) pengujian parsial atau individu (uji t). 4.1 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Ghozali, Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, 2002). 4.2 Uji Signifikansi 4.2.1 Uji Signifikansi Serentak (Uji F Statistik) Uji F digunakan untuk menguji apakah secara bersama-sama seluruh variable independent mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependent. Pengambilan keputusan : Jika Sig. < alpha 0,05 maka Ho ditolak Jika Sig. > alpha 0,05 maka Ho diterima.
4.2.2 Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji t Statistik) Untuk menguji hipotesa dilakukan pengujian secara parsial untuk melihat
signifikansi
dari
pengaruh
masing-masing
variabel
independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan variabel lain adalah konstan. Dasar pengambilan keputusan Jika sig dari t < 0,05 maka Ho ditolak artinya terdapat pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependennya. Jika sig dari t > 0,05 maka Ho diterima artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependennya. Pengujian ini dapat dirumuskan sebagai berikut (Ohlson, 1995):
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
(Pengaruh masing-masing variabel independen terhadap Biaya Modal Ekuitas). CECi,t = α0 + α1 βi,t + ϵi,t Keterangan: CEC
: cost of equity capital
α
: parameter
βi
: koefisien variabel bebas
ɛ
: error / tingkat kesalahan pengganggu
Berdasarkan hipotesa sebelumnya dilakukan suatu pengujian apakah perubahan dari variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Untuk menguji seluruh hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan regresi berganda dimana persamaannya yang dibentuk berdasarkan gabungan persamaan regresi yang dirumuskan (Ohlson, 1995). Penelitian ini menggunakan regresi berganda untuk menguji pangaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Model 1 persamaan CEC diproksi dengan menggunakan model Gordon, pada Model 2 persamaan CEC diproksi dengan menggunakan model CAPM, dan pada Model 3 persamaan CEC diproksi dengan menggunakan model Ohlson. Persamaan yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut :
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335
Model Gordon, CAPM Model, dan Ohlson Model :
CECi,t = α0 + α 1CIi,t + α2CON1i,t + α3CON2i,t + α4ASSYMETRYi,t + α6MLi,t +
α6SIZEi,t +
α7BETAi,t + ϵi,t
Keterangan: CEC
: cost of equity capital
α
: intercept
CIi,t
: pendapatan komprehensif (comprehensive income)
CON1 i,t
: konservatisme ex-ante (ex-ante conservatism)
CON2 i,t
: konservatisme ex-post (ex-post conservatism)
ASSYMETRYi,t
: ADJ. SPREAD
MLi,t
: proksi manajemen laba
SIZEi,t
: logaritma normal dari nilai pasar ekuitas perusahaan i pada tahun t
BETAi,t
: beta saham perusahaan i pada tahun t
ϵ
: error / tingkat kesalahan pengganggu
PENGARUH PENDAPATAN KOMPREHENSIF DAN KONSERVATISME TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Anggraini Retnawati Artikel ini di-digitalisasi oleh Perpustakaan Fakultas Ekonomi-Universitas Trisakti, 2012. 021-5663232 ext.8335