BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Model Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang menjelaskan sifat hubungan-hubungan tertentu atau menetapkan perbedaanperbedaan antara dua faktor (kelompok) independen atau lebih dalam sebuah situasi (Sekaran, 2006). Pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji tingkat pendidikan, jumlah penduduk, kemampuan keuangan daerah, dan tingkat kemandirian daerah terhadap pengungkapan informasi non-keuangan pada website pemerintah daerah di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah imliah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis (Sugiyono, 2009). Penelitian ini dapat dikatakan penelitian yang menggunakan metode kuantitatif karena data-data yang dipakai berupa angka, yaitu nilai-nilai yang tercantum pada laporan keuangan. Selain itu, data-data tersebut dapat diujikan melalui pengujian statistik dalam menguji hipotesisnya.
35
36
3.2 Populasi dan Sampel Populasi merupakan wilayah generalisasi yng terdiri atas: subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono:2009). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah website resmi pemerintah daerah di Pulau Jawa dan Sumatera. Alasan memilih website resmi pemerintah daerah di Pulau Jawa dan Sumatera adalah untuk mengetahui apakah pengungkapan informasi non-keuangan terjadi di Pulau Jawa dan Sumatera secara merata atau hanya pada wilayah tertentu saja. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut (Sugiyono:2009). Sedangkan menurut Sekaran (2006) sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya diselidiki dan dianggap dapat mewakili populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah website pemerintah daerah kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Sumatera. Sampel ditetukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling merupakan metode pemilihan sampel pada karakteristik populasi yang telah diketahui sebelumnya. Adapun kriteria-kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah : 1. Pemerintah daerah kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Sumatera tahun 2014 2. Pemerintah daerah kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Sumatera yang mempunyai website resmi dan website tersebut dapat diakses.
37
3. Pemerintah daerah kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Sumatera yang menerbitkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang telah diaudit oleh BPK dan menyajikan data serta informasi untuk pengukuran variabel penelitian. 3.3 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada diperoleh secara tidak langsung melalui adanya media perantara (Sekaran, 2006). Data pada penelitian ini berupa laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia tahun 2014 yang diperoleh dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sedangkan data mengenai jumlah penduduk dan tingkat pendidikan diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data variabel dependen yaitu tingkat pengungkapan informasi non-keuangan dalam website resmi pemerintah daerah yang diperoleh dengan mengamati langsung website resmi yang dimiliki oleh pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia pada November – Desember 2015. Daftar website resmi pemerintah daerah kabupaten/kota dapat diperoleh dari www.kemendagri.go.id. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dokumentasi
dan
studi
pustaka.
Metode
dokumentasi
yaitu
dengan
mengumpulkan dan mempelajari kembali data-data yang diperoleh melalui Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Kementrian Dalam Negeri. Sementara metode studi pustaka merupakan data sekunder yng
38
dikumpulkan berupa data-data teoritits yang dapat mendukung penelitian ini, termasuk hasil dari penelitian terdahulu.
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel merupakan apapun yang dapat membedakan atau yang membawa variasi pada nilai (Sekaran, 2006). Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen dan empat variabel independen sebagai berikut. 3.4.1
Variabel Dependen Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pengungkapan informasi non-keuangan pada website resmi pemerintah daerah.Variabel ini diukur dengan menggunakan jumlah skor checklist yang dinilai dengan angka 1 (diungkapkan) dan 0 (tidak diungkapkan) untuk setiap item checklist, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Martani dkk (2014) di mana checklist dikembangkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah no. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah
antara
Pemerintah,
Pemerintah
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. 3.4.2
Variabel Independen
3.4.2.1 Tingkat Pendidikan Variabel ini diproksikan dengan menggunakan tingkat pendidikan masyarakat dalam suatu pemerintah daerah. Tingkat pendidikan akan diukur dengan rata-rata lama sekolah dari penduduk suatu pemerintah
39
daerah. Sumber data diperoleh dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. 3.4.2.2 Tingkat Kemandirian Daerah Variabel tingkat kemandirian daerah diukur berdasarkan rasio antara jumlah pendapatan asli daerah (PAD) dengan total pendapatan yang diterima oleh pemerintah daerah. Semakin tinggi angka rasio ini menunjukkan bahwa tingkat kemandirian keuangan pemerintah daerah tersebut juga tinggi. 3.4.2.3 Kemampuan Keuangan Daerah Dalam penelitian ini, variabel kemampuan keuangan daerah diproksikan dengan rasio antara jumlah belanja (setelah dikurangi belanja pegawai) dibagi dengan jumlah penduduk (per kapita). APBD diluar belanja pegawai ini kemudian dibagi dengan jumlah penduduk dengan asumsi jika jumlah penduduk lebih banyak, maka makin banyak penduduk yang harus dilayani sehingga mengurangi kapasitas anggaran yang dapat digunakan untuk belanja di bidang sistem informasi atau belanja pembangunan lainnya. 3.4.2.4 Jumlah Penduduk Jumlah penduduk yang semakin besar maka akan meningkatkan permintaan terhadap transparansi publik (Piotrowski dan Bertelli (2010) ; Garcia-Sanchez et al. (2013)). Berdasarkan penelitian tersebut, maka dalam penelitian ini juga menggunakan jumlah penduduk yang ada pada
40
daerah kabupaten/kota sebagai salah satu variabel yang berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan informasi publik. 3.5 Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini meliputi : statistik deskriptif dan pengujian hipotesis dengan analisis regresi berganda. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 21. Sebelum melakukan analisis regresi berganda, terlebih dulu dilakukan uji asumsi klasik yang digunakan untuk memastikan bahwa data penelitian valid, tidak bias, konsisten dan penaksiran koefisien regresinya efisien. 3.5.1
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menghasilkan gambaran dan deskripsi
dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Gambaran atau deskripsi dari data dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis maupun skewness (Ghozali, 2006). Sedangkan menurut Latan (2014) statistik deskriptif merupakan prosedur statistik untuk menggambarkan, mengatur, dan menyimpulkan karakteristik utama dari data sampel, yaitu berkaitan dengan informasi mean, median, mode, nilai minimum, nilai maksimum, dan standar deviasi dari setiap variabel. 3.5.2
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model regresi yang
digunakan dalam penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan. Uji aumsi klasik harus terpenuhi sebelum melakukan analisis regresi berganda untuk pengujian hipotesis.
41
3.5.2.1 Uji Normalitas Data yang baik adalah data yang berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi di mana variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi yang normal atau tidak (Ghozali, 2006). Untuk menguji data yang berdistribusi normal digunakan alat uji normalitas, yaitu one-sample Kormogorov-Smirnov.
Dasar
pengambilan
keputusan
dengan
menggunakan alat uji tersebut adalah jika hasil one-sample KormogorovSmirnov di atas tingkat signifikansi yaitu 0,05 atau 5% menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, maka model regresinya pun memenuhi asumsi normalitas, begitu pula sebaliknya. 3.5.2.2 Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali (2006), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Disebutkan juga oleh Ghozali (2006) bahwa model regresi yang
baik
adalah
ketika
tidak
adanya
korelasi
pada
variabel
independennya. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi yaitu dengan melihat Tolerance dan Variance Infaltion Factors (VIF) dengan menggunakan program SPSS. Kriteria umum yang digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10.
42
3.5.2.3 Uji Heterokedastisitas Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya heterokedastisitas di mana variance residual satu pengamatan ke pengamatan lain akan tetap. Dalam
penelitian
ini,
uji
heterokedastisitas
dilakukan
dengan
menggunakan Uji Park, yaitu dengan meregresi nilai seluruh variabel independen dengan nilai logaritma dari kuadrat residual sehingga dihasilkan probability value. Apabila koefisien parameter beta > 0,05 maka tidak terjadi masalah dalam heterokedastisitas tersebut.
3.5.3
Uji Hipotesis
3.5.3.1 Analisis Regresi Berganda Penelitian ini menggunakan model regresi berganda (multiple regression) dalam melakukananalisis data penelitian. Seperti yang dinyatakan Sekaran (2006) dan Latan (2014) bahwa model regresi berganda digunakan untuk menguji hubungan antara satu variabel dependen dan beberapa variabel independen. Persamaan regresi berganda yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε Y
= Pengungkapan Informasi Non-Keuangan pada Website Resmi Pemerintah Daerah
β0
= Konstanta
43
β1-β5
= Koefisien Regresi
X1
= Tingkat Pendidikan
X2
= Tingkat Kemandirian daerah
X3
= Kemampuan Keuangan Daerah
X4
= Jumlah Penduduk
ε
= kesalahan pengganggu
3.5.3.2 Uji Regresi Parsial (Uji t) Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yang digunakan dalam model penelitian mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Dalam pengujian ini menggunakan uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Kriteria pengujiannya: 1. Membandingkan antara t hitung dengan t tabel
Jika t hitung < t tabel, maka variabel bebas secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
Jika t hitung < t tabel, maka variabel bebas secara individual berpengaruh terhadap variabel terikat.
44
2. Berdasarkan nilai signifikansi -
H0 diterima Ha ditolak apabila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05. Hal ini berarti variabel bebas secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
-
H0 ditolak Ha diterima apabila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05. Hal ini berarti variabel bebas secara individual berpengaruh terhadap variabel terikat.
3.5.3.3 Uji Regresi Simultan (F) Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig. Sebagai contoh, kita menggunakan taraf signifikansi 5% (0,05), jika nilai probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamasama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Namun, jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. 3.5.3.4 Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji Koefisien Determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu tingkat pendidikan, jumlah penduduk, kemampuan keuangan daerah dan tingkat kemandirian daerah terhadap
45
variabel dependen yaitu pengungkapan informasi non-keuangan pada website resmi pemerintah daerah di Indonesia. Koefisien determinasi R2 merupakan
suatu
ukuran
penting
dalam
regresi
karena
dapat
menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisiensi determinan R2 yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai R2 yang besar atau mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variasi dependen, begitu pula sebaliknya.