perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
Menurut tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis karena menguji pengaruh karakteristik perusahaan yang diproksikan oleh ukuran perusahaan, umur perusahaan, leverage, profitabilitas, listing status, dan ukuran KAP terhadap sustainability reporting. Menurut horizon waktunya, penelitian ini menggunakan data time series karena sampel pengamatan diambil dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010-2012. A. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Sekaran & Bougie (2010) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian (cuplikan) dari populasi yang masih memiliki ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi dan mampu mewakili keseluruhan populasi penelitian. Proses pemilihan sampel disebut dengan sampling. Ada lima tahap dalam sampling, yakni menjelaskan populasi, menentukan sample frame, sampling design, sampling size, dan melaksanakan sampling. Populasi (population) merupakan keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran & Bougie, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI untuk tahun 2010-2012 dengan mengambil informasi yang terdapat di website
masing-masing
perusahaan
dan
website
BEI
yakni
di
http://www.idx.co.id. Tahun tersebut dipilih karena sesuai dengan hasil
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
pertemuan G20 di Pitsburgh pada September 2009, Indonesia selaku anggota G20,
kedepannya
akan
mengimplementasikan
berkomitmen
model
sustainable
untuk
turut
development
aktif
dalam
yakni
dengan
memperhitungkan dimensi sosial dan lingkungan dari pembangunan ekonomi. Indonesia juga berkomitmen untuk mengatasi permasalahan climate change (http://www.bi.go.id, 2009). Oleh karena itu, tahun 2010-2012 dipilih sebagai tahun penelitian untuk mengetahui sejauh mana perusahaan-perusahaan di Indonesia melaksanakan komitmen tersebut. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil sampel berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan tujuan penelitian (Sekaran & Bougie, 2010). Adapun kriteria sampel yang akan digunakan adalah: 1. Semua perusahaan yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan stand alone sustainability report dan annual report selama periode 2010-2012 secara berturut-turut; 2. Mempublikasikan stand alone sustainability report setiap satu tahun sekali dengan tahun buku 1 Januari
31 Desember;
3. Stand alone sustainability report tersedia di website perusahaan; 4. Data yang tersedia lengkap, baik data mengenai praktik CSR, karekteristik, maupun CG perusahaan. Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh lima belas perusahaan, dengan jumlah sampel sebanyak 45. Ukuran sampel sudah memenuhi kriteria penelitian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
karena ukuran sampel yang tepat untuk kebanyakan penelitian adalah lebih dari 30 dan kurang dari 500 (Sekaran & Bougie, 2010). B. Data dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah disusun dan dipublikasikan oleh sumber yang sudah ada. Data sekunder yang digunakan adalah stand alone sustainability report dan annual report perusahaan yang listed di BEI antara tahun 2010-2012. Stand alone sustainability report digunakan untuk melihat praktik keberlanjutan perusahaan, sedangkan annual report untuk melihat karakteristik perusahaan dan pengungkapan corporate governance. C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Menurut Sekaran & Bougie (2010), variabel merupakan suatu yang memiliki nilai yang dapat berbeda atau berubah. Nilai ini dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk orang atau objek yang sama atau dapat juga berbeda pada waktu yang sama untuk objek yang berbeda. Adapun definisi dan pengukuran variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan di bawah ini: a. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sustainability reporting. Sustainability reporting adalah praktik pengukuran, pengungkapan, dan pertanggungjawaban kepada stakeholder internal dan eksternal demi terciptanya kinerja perusahaan menuju tujuan pembangunan berkelanjutan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
(GRI, 2011a). Sustainability reporting diukur menggunakan teknik scoring dengan menggunakan indeks dari GRI, jika perusahaan mengungkapkan item-item yang ada di GRI maka diberi nilai 1, dan 0 untuk sebaliknya. Indeks sustainability reporting dihitung dengan (Haniffa & Cooke, 2005):
Dimana: CSDIj = Corporate Sustainability Disclosure Index nj
= jumlah
Xij
= 1 jika item ith diungkapkan, 0 jika item ith tidak diungkapkan
b. Variabel Independen 1. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari besar kecilnya modal yang digunakan, total aktiva yang dimiliki atau total penjualan yang diperoleh (Ferri & Jones, 1979). Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan (Higginson et al., 2006; Chih et al., 2009; Barnea & Rubin, 2010; Harjoto & Jo, 2011; Bayoud et al., 2012):
2. Umur Perusahaan Umur perusahaan menunjukkan seberapa lama (tahun) perusahaan telah berkecimpung dalam suatu bisnis, sehingga umur perusahaan menunjukkan sejarah dari perusahaan (Bukh et al., 2005). Umur
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
perusahaan diukur dari semenjak perusahaan didirikan hingga sekarang (Dilling, 2011; Oh et al., 2011; Michelon & Parbonetti, 2012; Lee et al., 2013). 3. Leverage Leverage menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar total utang yang dimiliki perusahaan (Banghøj & Plenborg, 2008). Rasio ini diukur dengan (Barnea & Rubin, 2010; Oh et al., 2011; Cahaya et al., 2012; Jo & Harjoto, 2012; Zhang et al., 2012):
4. Profitabilitas Profitabilitas merupakan gabungan pengaruh dari kebijakan-kebijakan likuiditas, manajemen aktiva, dan manajemen utang pada hasil-hasil operasi,
yang
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan keuntungan (Brigham & Houston, 2009). Profitabilitas dapat dilihat dari nilai ROE, ROA, profit margin, dan net income (Aljifri et al., 2014). Indikator penilaian profitabilitas dalam penelitian ini dilihat dari nilai ROA perusahaan, yang diukur dengan (Vries, 2010; Amann et al., 2011; Dam & Scholtens, 2012; Faisal et al., 2012):
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
5. Listing Status Listing status diukur menggunakan variabel dummy, jika perusahaan terdaftar di lebih dari satu bursa efek maka diberi nilai 1, dan jika hanya terdaftar di satu bursa efek diberi nilai 0 (Cooke, 1992; Haniffa & Cooke, 2005; Oliveira et al., 2011; Elzahar & Hussainey, 2012; Michelon & Parbonetti, 2012). 6. Ukuran KAP Ukuran menunjukkan besar kecilnya suatu entitas bisnis. KAP dibagi menjadi KAP besar (big 4) dan kecil (non big 4). KAP big 4 secara luas tersebar di seluruh dunia, sementara KAP non big 4 beroperasi di dalam negeri (Alsaeed, 2006). Ukuran KAP diukur menggunakan variabel dummy, jika perusahaan diaudit oleh KAP big 4 (Deloitte and Touche, KPMG, PWC, Ernst and Young) maka diberi nilai 1, dan jika tidak diaudit oleh KAP big 4 diberi nilai 0 (Oliveira et al., 2006; Huafang & Jianguo, 2007; Cassell et al., 2012; Leventis & Dimitropoulos, 2012). c. Variabel Kontrol Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah indeks corporate governance (CG). Indeks tersebut menggambarkan mekanisme pengawasan internal dan dalam penelitian ini menggunakan indeks dari Subramanian & Reddy (2011). Indeks CG diukur menggunakan teknik scoring, jika perusahaan mengungkapkan item-item tersebut maka diberi nilai 1, dan jika tidak mengungkapkan diberi nilai 0 (Ntim et al., 2012; MacAulay et al., 2009).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
Cara menghitung indeks CG (Ammann et al., 2010):
D. Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan statistik deskriptif dan pengujian hipotesis menggunakan regresi berganda. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS release 16. a. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rerata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum (Ghozali, 2011). b. Pengujian Hipotesis Sebelum melakukan analisis regresi berganda, maka dilakukan clean up data dengan pemenuhan uji asumsi klasik untuk memastikan bahwa data tersebut valid, tidak bias, konsisten dan penaksiran koefisien regresinya efisien (Gujarati & Porter, 2010). 1) Uji Normalitas Screening terhadap normalitas data merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk setiap analisis. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yakni dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2011). Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Kriteria pengujian apabila
value > 0,05 maka data tersebut berdistribusi
normal (Ghozali, 2011). 2) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2011). Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya VIF (Variance Inflation Factor), yaitu jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, dapat diartikan tidak terdapat multikolinearitas dalam data penelitian tersebut. 3) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2011). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dilakukan dengan melakukan run test. Jika probabilitas melebihi 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat autokorelasi.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
4) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011). Untuk mengetahui apakah suatu model regresi terdapat heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Apabila polanya acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Persamaan regresi berganda untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1FSIZE 6
3LEV
2 7CGDI
4PROF
+e
Tabel 3.1 Keterangan Persamaan Analisis Regresi Simbol Keterangan CSDI Corporate Sustainability Disclosure Index Konstanta Koefisien Regresi 1- 7 FSIZE FAGE LEV Leverage PROF Profitability LSTAT Listing Status AFSIZE CGDI Corporate Governance Disclosure Index e Error
5LSTAT
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t (Ghozali, 2011). a) Koefisien Determinasi Menurut Ghozali (2011), koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai
yang
mendekati
satu
berarti
variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Jika jumlah variabel independen lebih dari dua, sebaiknya menggunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan yaitu adjusted R2. b) Nilai Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Pengujian hipotesis dengan uji statistik F dilakukan dengan menggunakan significance level penerimaan atau penolakan hipotesis adalah jika nilai F > 4,00 dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
fisien regresi signifikan). c) Nilai Statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Pengujian hipotesis dengan uji statistik t dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05
signifikan) dan sebaliknya.