83
BAB III METODOLOGI
3.1. Gambaran Umum Pada sub bab ini, akan dijabarkan mengenai latar belakang, visi dan misi, tujuan dan sasaran, struktur organisasi, dan tugas dan fungsi dari masing-masing instansi yang terkait dalam topik tesis ini.
3.1.1.Latar Belakang Instansi Ditjen PPHP merupakan salah satu unit kerja Eselon I dibawah Kementerian Pertanian, yang terletak di Jl.Harsono RM No.3, gedung D Lantai 2 Ragunan-Jakarta Selatan, sedangkan khusus untuk Direktorat PUI terletak di Lantai 3. Sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 9 dan 10 Tahun 2005, Ditjen PPHP ditugaskan untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan strandarisasi teknis di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Ditjen PPHP didukung oleh enam unit kerja Eselon II, yaitu Sekretariat Direktorat Jenderal, Direktorat PUI, Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian, Direktorat Mutu dan Standardisasi, Direktorat Pemasaran
Domestik,
dan
Direktorat
Pemasaran
Internasional.
Untuk
operasionalisasi pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, khususnya di bidang mutu dan standarisasi peralatan pengolahan dan pemasaran, Ditjen PPHP didukung oleh Balai Pengujian Mutu Alat dan Mesin Pertanian, yang
83
84
bertugas untuk melaksanakan pengujian mutu dalam rangka standardisasi dan sertifikasi alat dan mesin pertanian. Sesuai
SK
Menteri
Pertanian
No.16/Permentan/OT.140/10/2010,
Direktorat PUI didirikan untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Ditjen PPHP melalui pengembangan usaha dan investasi di bidang agribisnis.
3.1.1.1 Ditjen PPHP 3.1.1.1.1
Visi dan Misi Ditjen PPHP
Visi Ditjen PPHP adalah “menjadi institusi yang peduli dan memiliki komitmen tinggi untuk mewujudkan masyarakat pertanian sejahtera, handal dan berdaya saing di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian melalui penyelenggaraan birokrasi yang profesional dan berintegritas”. Untuk mencapai visi tersebut, maka misi Ditjen PPHP dibagi menjadi lima, yaitu : 1. Menumbuhkembangkan kelembagaan usaha petani yang merupakan basis ekonomi perdesaan, sebagai wadah peningkatan peran dari petani produsen menjadi petani pemasok melalui penerapan manajemen, teknologi dan permodalan secara profesional. 2. Mengembangkan
sistem
agroindustri
terpadu
di
perdesaan
melalui,
keterpaduan sistem produksi, penanganan paska panen, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, sehingga mampu memberikan peningkatan pendapatan petani, kesempatan kerja di perdesaan dan peningkatan nilai tambah produk pertanian secara adil serta profesional.
85
3. Mengembangkan penerapan sistem jaminan mutu hasil pertanian secara efektif dan operasional untuk meningkatkan daya saing produk segar dan olahan, baik di pasar domestik maupun internasional. 4. Meningkatkan daya serap pasar domestik dan ekspor hasil pertanian melalui kebijakan promosi dan proteksi produk pertanian yang efektif dan efisien. 5. Mengembangkan kapasitas institusi Ditjen PPHP yang profesional dan berintegritas moral tinggi.
3.1.1.1.2
Tujuan dan Sasaran Ditjen PPHP
Tujuan yang ingin dicapai Ditjen PPHP dalam periode 2010-2014 adalah: 1.
Membangun sistem manajemen pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian
2.
Meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk pertanian.
3.
Memantapkan ketahanan dan keamanan pangan.
4.
Meningkatkan daya serap pasar domestik dan ekspor melalui peningkatan daya saing dan nilai tambah hasil pertanian, proteksi, promosi dan kerjasama internasional.
5.
Menumbuhkembangkan usaha pengolahan dan pemasaran hasil pertanian yang memacu pertumbuhan ekonomi perdesaan. Sedangkan sasaran strategis Ditjen PPHP yang ingin dicapai dalam periode
2010-2014 adalah: 1.
Meningkatnya kapasitas, kemampuan dan kemandirian petani dan pelaku bisnis lainnya dalam usaha agroindustri.
2.
Menurunnya tingkat kehilangan hasil pertanian.
86
3.
Tercapainya kemandirian dan ketahanan pangan dengan harga yang terjangkau.
4.
Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk pertanian.
5.
Meningkatnya daya serap pasar domestik dan devisa negara dari ekspor produk pertanian.
6.
Meningkatnya keragaman produk olahan hasil pertanian
7.
Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani
3.1.1.1.3 Struktur Organisasi Ditjen PPHP Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Ditjen PPHP didukung oleh enam unit kerja Eselon II, dimana didalam penulisan tesis ini akan difokuskan kepada kegiatan investasi yang berada di naungan Direktorat PUI. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi yang berjalan di Ditjen PPHP dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
61
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Ditjen PPHP (pphp.deptan.go.id/organisasi/struktur_pphp.html)
87
61
88
Tugas dan fungsi masing-masing unit kerja Eselon II dibawah Ditjen PPHP, antara lain : •
Sekretariat Direktorat Jenderal: bertugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal.
•
Direktorat
PUI:
bertugas
melaksanakan
penyiapan
perumusan
dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan usaha dan investasi lingkup pertanian. •
Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian: bertugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengolahan hasil pertanian.
•
Direktorat Mutu Dan Standardisasi: bertugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar,norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang mutu dan standardisasi pertanian.
•
Direktorat
Pemasaran
Domestik:
bertugas
melaksanakan
penyiapan,
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemasaran domestik. •
Direktorat Pemasaran Internasional: bertugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemasaran internasional.
88
89
3.1.1.2 Direktorat PUI 3.1.1.2.1
Visi dan Misi Direktorat PUI
Visi Direktorat PUI adalah “mempercepat terwujudnya kesejahteraan petani melalui pengembangan usaha dan investasi di bidang agribisnis yang tangguh, berdaya asing dan berkelanjutan”. Untuk mencapai visi tersebut, maka misi Direktorat PUI dibagi menjadi tiga, yaitu : 1
Mendorong
dan
menumbuhkembangkan
wirausaha,
kemitraan
dan
kelembagaan usaha mandiri yang efisien dan efektif 2
Mendorong dan menumbuhkembangkan investasi sektor pertanian
3
Mendorong dan menumbuhkembangkan akses pasar dan daya saing komoditas dan produk olahan hasil pertanian melalui promosi di dalam dan luar negeri
3.1.1.2.2
Tujuan dan Sasaran Direktorat PUI
Tujuan dari Direktorat PUI meliputi: 1.
Meningkatkan kemampuan dan keberdayaan petani dan atau pelaku usaha agribisnis dalam mengembangkan kewirausahaan agribisnis yang tangguh, efisien, berdaya saing dan berkelanjutan antara lain melalui kemitraan dan kewirausahaan
2.
Menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk sektor pertanian
3.
Meningkatkan akses pasar dan daya saing komoditas dan produk olahan pertanian melalui promosi dalam dan luar negeri.
90
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai Direktorat PUI adalah : 1.
Meningkatnya kemampuan dan keberdayaan petani dan atau pelaku usaha melalui pengembangan kelembagaan usaha, kemitraan dan kewirausahaan.
2.
Terciptanya iklim investasi yang kondusif untuk sektor pertanian melalui berbagai upaya advokasi dan pelayanan investasi.
3.
Meningkatnya akses pasar dan daya saing komoditas dan produk olahan pertanian.
4.
Meningkatnya keragaman dan jumlah produk pertanian yang diterima oleh pasar di dalam dan luar negeri.
5.
Berkembangnya usaha dan produk industri kreatif berbasis agribisnis.
3.1.1.2.3
Tugas dan Fungsi Direktorat PUI
Fungsi-fungsi dari Direktorat PUI antara lain: a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kemitraan dan kewirausaan, investasi, serta promosi dalam dan luar negeri b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kemitraan dan kewirausahaan, investasi, promosi dalam negeri c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kemitraan dan kewirausahaan, investasi, promosi dalam dan luar negeri d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kemitraan dan kewirausahaan, investasi, promosi dalam dan luar negeri e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat PUI
91
Sedangkan tugas dan fungsi masing-masing unit kerja dibawah Direktorat PUI antara lain: •
Subdirektorat Kemitraan dan Kewirausahaan Tugas dari Subdit Kemitraan dan Kewirausahaan adalah melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kemitraan dan kewirausahaan. Sedangkan fungsi-fungsi dari Subdit Kemitraan dan Kewirausahaan antara lain: o
Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang kemitraan, kewirausahaan dan ekonomi kreatif
o
Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang kemitraan, kewirausahaan dan ekonomi kreatif
o
Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang kemitraan, kewirausahaan dan ekonomi kreatif
o
Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kemitraan, kewirausahaan dan ekonomi kreatif.
•
Subdirektorat Investasi Tugas dari Subdit Investasi adalah melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang investasi pertanian. Sedangkan fungsi-fungsi dari Subdit Investasi antara lain: o Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang investasi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan
92
o Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang investasi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan o Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang investasi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan o Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang investasi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. •
Subdirektorat Promosi Dalam Negeri Tugas Subdit Promosi Dalam Negeri adalah melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang promosi dalam negeri. Sedangkan fungsi-fungsi Subdit Promosi Dalam Negeri antara lain: o Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang daya saing, eksibisi dan expo hasil pertanian o Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang daya saing, eksibisi dan expo hasil pertanian o Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang daya saing, eksibisi dan expo hasil pertanian o Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang daya saing, eksibisi dan expo hasil pertanian.
•
Subdirektorat Promosi Luar Negeri Tugas dari Subdit Promosi Luar Negeri adalah melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
93
promosi luar negeri. Sedangkan fungsi-fungsi dari Subdirektorat Promosi Luar Negeri antara lain: o Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang daya saing, eksibisi dan expo hasil pertanian o Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang daya saing, eksibisi dan expo hasil pertanian o Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang daya saing, eksibisi dan expo hasil pertanian o Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang daya saing, eksibisi dan expo hasil pertanian. •
Subbagian Tata Usaha Tugas dari Subbag Tata Usaha adalah melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan surat-menyurat, serta kearsipan Direktorat Pengembangan Usaha dan Investasi
3.1.1.3 PUSDATIN Pertanian 3.1.1.3.1
Visi dan Misi PUSDATIN Pertanian
Visi PUSDATIN adalah “menjadi sumber data dan informasi pertanian yang lengkap, akurat dan terpercaya untuk mendukung pembangunan pertanian”. Untuk mencapai visi tersebut, maka misi PUSDATIN dibagi menjadi empat, yaitu : 1.
Mengembangkan metodologi pengumpulan, pengolahan dan penyajian data, dan informasi pertanian
94
2.
Melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebaran data, dan informasi pertanian
3.
Membangun dan mengembangkan sistem informasi pertanian
4.
Membina sumber daya manusia, dan kelembagaan bidang statistik dan sistem informasi pertanian. Tugas
utama
dari
PUSDATIN
adalah
melaksanakan
pembinaan,
pengembangan sistem informasi pertanian, dan pelayanan data dan informasi pertanian. Sedangkan fungsi-fungsi PUSDATIN mencakup sebagai berikut: 1. Penyediaan dan pelayanan data dan informasi komoditas pertanian 2. Penyediaan dan pelayanan data dan informasi non komoditas pertanian 3. Pengelolaan dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi Kementerian Pertanian 4. Pelaksanaan administrasi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
3.1.1.3.2
Tujuan dan Sasaran PUSDATIN Pertanian
Tujuan dari PUSDATIN meliputi: 1.
Menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu dan terpercaya
2.
Menyediakan metodologi dan sistem pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi pertanian yang baku
3.
Menyediakan infrastruktur, dan sistem informasi pertanian yang mampu mendukung penyediaan dan penyebarluasan data dan informasi pertanian
95
4.
Membina kelembagaan yang kuat dalam bidang statistik dan sistem informasi pertanian
5.
Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang statistik dan sistem informasi pertanian Sedangkan sasaran yang ingin dicapai PUSDATIN adalah :
1.
Tersedianya data yang berkualitas, yaitu lengkap, akurat, tepat waktu dan terpercaya
2.
Mudahnya aksesibilitas data dan informasi oleh pengguna
3.
Tersedianya infrastruktur jaringan dan sistem informasi pertanian
4.
Tersedianya sumber daya manusia perstatistikan dan sistem informasi yang berkualitas
3.1.1.3.3
Struktur Organisasi PUSDATIN Pertanian
Sesuai
Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
61/Permentan/OT.140/10/2010, PUSDATIN mempunyai empat unit kerja Eselon III, sembilan unit kerja Eselon IV, serta Kelompok Jabatan Fungsional. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi yang berjalan di PUSDATIN dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
61
96
Gambar 3.2. Struktur Organsiasi PUSDATIN (www.deptan.go.id/pusdatin/pusdatin1.htm)
61
97
Tugas dan fungsi masing-masing unit kerja Eselon III dan IV dibawah PUSDATIN, antara lain : •
Bagian Umum o Tugas dari Bagian Umum adalah menyusun rencana, program, anggaran dan keuangan, serta pelaksanaan urusan kepegawaian dan rumah tangga PUSDATIN Pertanian. Sedangkan fungsi-fungsi dari Bagian Umum adalah: Menyiapkan penyusunan rencana, program dan anggaran Melaksanakan keuangan Melaksanakan urusan kepegawaian Melaksanakan urusan organisasi dan tata laksana, kehumasan dan rumah tangga o Subbagian dari Bagian Umum meliputi: Subbagian
Perencanaan
dan
Keuangan
yang
bertugas
untuk
menyiapkan bahan penyusunan rencana, program anggaran dan laporan pelaksanaan kegiatan, serta pelaksanaan urusan keuangan Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga yang bertugas untuk melakukan urusan kepegawaian, organisasi dan tata, serta kehumasan dan rumah tangga •
Bidang Data Komoditas o Tugas dari Bidang Data Komoditas adalah menyiapkan pembinaan, menyediakan dan melayani data dan informasi mengenai tanaman pangan, peternakan, hortikultura dan perkebunan. Sedangkan fungsi-fungsi dari Bidang Data komoditas meliputi:
97
98
Menyiapkan
penyusunan
rencana
dan
program
pembinaan,
melaksanakan pengumpulan penyediaan, melayani, serta mengelola data dan informasi tanaman pangan dan peternakan Menyiapkan
penyusunan
rencana
dan
program
pembinaan,
melaksanakan pengumpulan penyediaan, melayani, serta mengelola data dan informasi hortikultura dan perkebunan o Subbagian dari Bidang Data Komoditas meliputi: Subbidang Data Tanaman Pangan dan Peternakan bertugas menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan, pelaksanaan, pengumpulan, penyediaan dan pelayanan, serta pengelolaan data dan informasi tanaman pangan dan peternakan Subbidang Data Hortikultura dan Perkebunan bertugas menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan, pelaksanaan, pengumpulan, penyediaan dan pelayanan, serta pengelolaan data dan informasi hortikultura dan perkebunan •
Bidang Data Non Komoditas o Tugas dari Bidang Data Non Komodiatas adalah menyiapkan pembinaan, penyediaan dan pelayanan data informasi lahan dan sarana, serta data sosial ekonomi pertanian. Sedangkan fungsi-fungsi dari Bidang Data Non Komoditas meliputi: Menyiapkan pelaksanaan,
penyusunan pengumpulan,
rencana
dan
penyediaan
program dan
pengelolaan data dan informasi prasarana pertanian
pembinaan,
pelayanan,
serta
99
Menyiapkan pelaksanaan,
penyusunan pengumpulan,
rencana
dan
penyediaan
program dan
pembinaan,
pelayanan,
serta
pengelolaan data dan informasi sosial ekonomi pertanian o Subbidang dari Bidang Data Non Komoditas meliputi: Subbidang Data Prasarana bertugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
rencana
dan
program
pembinaan,
pelaksanaan,
pengumpulan, penyediaan dan pelayanan, serta pengelolaan data dan informasi lahan dan sarana pertanian meliputi data lahan, data irigasi, data teknologi pertanian, data sumber daya manusia pertanian, data tenaga kerja, penyuluh, petani, kelompok tani, kemiskinan dan data iklim, serangan organisme pengganggu tanaman, perbenihan, serta pupuk dan pestisida. Subbidang Data Sosial Ekonomi Pertanian bertugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan, pelaksanaan,
pengumpulan,
penyediaan
dan
pelayanan,
serta
pengelolaan data dan informasi ekonomi pertanian meliputi data nilai tukar petani, produk domestik bruto, investasi, ekspor dan impor pertanian, pembiayaan, konsumsi dan kesejahteraan, serta moneter. •
Bidang Pengembangan Sistem Informasi o Tugas Bidang Pengembangan Sistem Informasi adalah melaksanakan penyiapan pembinaan dan pengembangan sistem informasi pertanian. Sedangkan fungsi-fungsi Bidang Pengembangan Sistem Informasi meliputi:
100
Penyiapan
penyusunan
rencana
dan
program
pembinaan
dan
pengembangan, serta pengelolaan sistem jaringan komputer Penyiapan
penyusunan
rencana
dan
program
pembinaan
dan
pengembangan, serta sosialisasi aplikasi sistem informasi Penyiapan
penyusunan
rencana
dan
program
pembinaan
dan
pengembangan, serta sosialisasi multimedia dan website o Subbidang dari Bidang Pengembangan Sistem Informasi meliputi: Subbidang Sistem Jaringan Komputer yang bertugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengembangan, serta pengelolaan sistem jaringan komputer Subbidang Aplikasi Sistem Informasi yang bertugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengembangan, serta sosialisasi aplikasi sistem informasi Subbidang Aplikasi Multimedia yang bertugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan
rencana
dan
program
pembinaan
dan
pengembangan, serta sosialisasi aplikasi multimedia dan website •
Kelompok Jabatan Fungsional o Tugas Kelompok Jabatan Fungsional adalah melakukan kegiatan sesuai dengan jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku o Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional Pranata Komputer, Statistisi dan Jabatan Fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang keahliannya, dimana masing-masing
101
Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Pusat o Jumlah tenaga fungsional akan disesuaikan dengan kebutuhan dan beban kerja o Jenis dan jenjang fungsional diatur sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
3.2
Kerangka Pikir Kerangka pikir yang digunakan dalam penulisan tesis ini, digambar pada
gambar berikut:
Gambar 3.3. Kerangka Pikir
102
Kerangka
pikir
dari
penulisan
tesis
ini
dimulai
dengan
mengidentifikasikan tujuan, masalah, sasaran dan ruang lingkup, kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal, baik dari sisi bisnis maupun teknologi. Analisis lingkungan internal bisnis meliputi analisis SWOT untuk faktorfaktor internal (strengths dan weakness) dengan menggunakan tabel IFAS, analisis CSF untuk menentukan faktor-faktor penting yang harus diperhatikan agar tujuan instansi dapat tercapai, dan analisis proses yang berjalan menggunakan rich picture dan pemetaan matrik fungsional metode James Martin. Sedangkan analisis lingkungan eksternal bisnis meliputi analisis SWOT untuk faktor-faktor eksternal (opportunities dan threats) dengan menggunakan tabel EFAS. Setelah mendapatkan hasil dari tabel IFAS dan EFAS, hasil tersebut akan digabungkan dengan matrik SWOT untuk menentukan strategi apa yang akan dilakukan Direktorat PUI. Analisis lingkungan internal SI/TI meliputi analisis infrastruktur SI/TI (jaringan, perangkat keras dan perangkat lunak), dan analisis IT BSC dari empat perspektif (kontribusi instansi, orientasi pengguna, penyempurnaan operasional, dan orientasi masa depan) untuk mengukur kondisi dan kinerja divisi TI (PUSDATIN) saat ini dalam mendukung pencapaian visi dan misi Direktorat PUI. Sedangkan analisis lingkungan eksternal SI/TI meliputi analisis trend teknologi yang ada saat ini yang mungkin juga dapat digunakan oleh Direktorat PUI di masa depan. Selain itu, akan dilakukan analisis portofolio aplikasi saat ini menggunakan metode McFarlan’s Strategic Grid terhadap sistem/aplikasi yang
103
sudah digunakan oleh Direktorat PUI saat ini. Dari hasil analisis-analisis diatas, akan diperoleh informasi-informasi yang diperlukan untuk proses perumusan strategi SI/TI, yang nantinya akan diturunkan menjadi tiga bentuk strategi, yaitu Strategi Bisnis SI, Strategi Manajemen SI, dan Strategi TI. Dari strategi-strategi tersebut, akan disusun sebuah rencana untuk portofolio aplikasi di masa mendatang, dimana pada usulan portofolio aplikasi ini, Direktorat PUI dapat melihat prioritas investasi terhadap teknologi apa yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan proses investasi di masa mendatang. Pada tahap terakhir, akan dilakukan gaps analysis dari portofolio aplikasi saat ini dan usulan portofolio aplikasi di masa mendatang yang akan didasarkan pada kebutuhan bisnis. Analisis ini bertujuan untuk menentukan sumber daya apa yang dibutuhkan Direktorat PUI untuk memenuhi kebutuhan bisnis dimasa mendatang. Berdasarkan keseluruhan analisis yang sudah dilakukan, maka akan didapatkan suatu rekomendasi strategis yang akan menghasilkan sebuah dokumentasi EA Direktorat PUI menggunakan kerangka dokumentasi EA, seperti gambar berikut:
104
Gambar 3.4. Kerangka Enterprise Architecture Direktorat PUI Dalam kerangka EA akan dibagi menjadi sembilan level hirarki, yaitu: • Strategic Goals and Inisiatif Didalam level ini, penulis akan melakukan pendokumentansian terhadap strategi, arah dan tujuan Direktorat PUI dengan menggunakan analisis SWOT dan analisis IT BSC. Analisis SWOT disini akan mendokumentasikan faktorfaktor internal dan eksternal yang mempengaruhi Direktorat PUI, dan menentukan area-area yang harus ditingkatkan dan area-area yang harus dihindari
oleh
Direktorat
PUI.
Sedangkan
analisis
IT
BSC
akan
mendokumentasikan pengukuran kinerja divisi TI (PUSDATIN) yang dilihat
105
dari keempat perspektif, dimana pengukuran kinerja ini akan dibandingkan terhadap target-target yang sudah ditentukan terlebih dahulu oleh Direktorat PUI. Hasil dari kedua analisis ini digunakan untuk masukkan dalam perencanaan strategi. • Business Products and Services Didalam level ini, penulis akan melakukan pendokumentasian terhadap layanan produk (proses dan prosedur) Direktorat PUI dan kontribusi dari teknologi yang mendukung proses ini dengan menggunakan diagram usecase dan diagram proses bisnis. Diagram usecase ini akan mendokumentasikan interaksi antara pengguna dengan sistem, layanan dan aplikasi yang dibutuhkan untuk dikembangkan. Sedangkan diagram proses bisnis mendokumentasikan proses yang berjalan di Direktorat PUI dengan menggunakan rich picture. • Data and Information Didalam level ini, penulis akan melakukan pendokumentasian bagaimana aliran informasi yang berjalan di Direktorat PUI saat ini dan bagaimana aliran informasi tersebut akan terlihat di masa mendatang dengan menggunakan entity/function matrix. Entity/function matrix akan mendokumentasikan pemetaan entitas data yang terkena dampak dari aktivitas bisnis dengan menggunakan tipe transformasi dasar (CRUD) terhadap data yang ada. Sedangkan logical data model akan mendokumentasikan model data baru dengan menggunakan model relasional. • System and Application Didalam level ini, penulis akan melakukan pendokumentasian terhadap SI dan aplikasi yang digunakan Direktorat PUI dengan menggunakan web application
106
diagram. Web application diagram akan mendokumentasikan hubungan logis antara web based information service, dimana diagram tersebut akan berinteraksi melalui protokol standar dan interface yang memungkinkan pertukaran data yang bebas dari kebergantungan platform teknologi. • Network and Infrastructure Didalam level ini, penulis akan melakukan pendokumentasian terhadap jaringan suara, data dan video, dan infrastruktur teknologi yang digunakan Direktorat PUI (Ditjen PPHP) saat ini dan jaringan yang akan digunakan Direktorat PUI (Ditjen PPHP) di masa depan dengan menggunakan network connectivity diagram. • Security Didalam level ini, penulis akan melakukan pendokumentasian terhadap perencanaan keamanan untuk TI. • Standards Didalam level ini, penulis akan melakukan pendokumentasian terhadap technical standard profile yang digunakan untuk meningkatkan integrasi antara komponen-komponen.
Technical
standard
profile
ini
akan
mendokumentasikan daftar teknologi yang diterima Direktorat PUI sebagai standar utama/kedua. • Workforce Didalam level ini, penulis akan melakukan pendokumentasian terhadap struktur organisasi, dan knowledge and skill profile Direktorat PUI. Struktur organisasi disini akan mendokumentasikan diagram hirarki, garis otoritas, hubungan kerja, serta kepemilikan sumber daya, produk dan proses. Sedangkan
107
knowledge and skill profile akan mendokumentasikan kebutuhan SDM TI pada Direktorat PUI (Ditjen PPHP) yang menyangkut mengenai apa saja yang harus mereka ketahui dan lakukan.
3.3
Metode Penelitian
3.3.1 Jenis Penelitian Dalam melakukan analisis pada Direktorat PUI, penulis menggunakan metode deskriptif, dengan melakukan penelitian terhadap kondisi bisnis dan TI saat ini dan di masa mendatang yang hendak dicapai dalam tiga tahun kedepan (2012-2014) yang kemudian akan dibandingkan dengan teori-teori yang berkaitan dengan perencanaan strategis SI. Dengan metode ini, diharapkan hasil yang dicapai akan maksimal dan mencakup segala bidang serta akan mendukung rencana bisnis Direktorat PUI tiga tahun kedepan.
3.3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan pada Direktorat PUI Kementerian Pertanian yang terletak di Jl.Harsono RM No.3, gedung D lantai 3, Ragunan-Jakarta Selatan, dan untuk memperoleh beberapa data penunjang, penulis juga akan melakukan penelitian di PUSDATIN Pertanian yang terletak di Jl. Harsono RM No.3, gedung D lantai 4, Ragunan-Jakarta Selatan. Penelitian akan berlangsung dalam jangka waktu kurang lebih delapan bulan, yang dimulai pada Agustus 2011 sampai dengan Februari 2012.
108
3.3.3 Sumber Data Data yang akan digunakan dalam penulisan tesis ini, dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: 1. Data Primer Data primer merupakan data yang bersumber langsung dari PUSDATIN dan Direktorat PUI, dimana data tersebut diperoleh melalui proses wawancara dan kuesioner dengan pihak-pihak yang berkepentingan. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui observasi data terhadap dokumen-dokumen di Direktorat PUI dan PUSDATIN.
3.3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penulisan tesis ini antara lain: 1. Desk Research Penelitian ini meliputi study literatur dari text book, jurnal ilmiah maupun penelitian-penelitian
sebelumnya,
dan
browsing
Internet,
baik
yang
berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan masalah yang akan dibahas dalam tesis ini. 2. Field Research Penelitian ini meliputi: •
Wawancara, baik wawancara terbuka dan tertutup yang dilakukan secara langsung (face to face) kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam
109
penulisan tesis ini, baik dari pihak PUSDATIN maupun pihak Direktorat PUI •
Observasi data, penulis melakukan observasi terhadap data yang diperlukan dalam penulisan tesis ini, seperti data mengenai proses yang berjalan, data statistik hasil komoditas pertanian selama lima tahun terakhir, data tingkat perkembangan investasi dan potensi investasi, data infrastruktur penunjang, dan data penting lainnya.
•
Kuesioner, penulis memberikan daftar pertanyaan, baik pertanyaan terbuka maupun tertutup secara langsung kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam penulisan tesis ini.
3.3.5 Teknik Analisis Metodologi yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah kombinasi metodologi IS Strategic Planning versi Ward dan Peppard dengan analisis proses bisnis versi James Martin dan Enterprise Architecture versi Scott Benard. Dimana menurut Ward dan Peppard, metodologi ini terdiri dari beberapa langkah, yaitu: •
Tahapan Masukkan : 1. Analisis Lingkungan Internal Bisnis terdiri dari : a. Analisis SWOT Analisis ini merupakan penganalisisan kondisi instansi dilihat dari faktor internal (kekuatan dan kelemahan). b. Analisis CSF Analisis ini merupakan penganalisisan faktor-faktor apa saja yang merupakan faktor kritis yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan
110
suatu performa/strategi Direktorat PUI. Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut harus menerima perhatian khusus dari pihak Direktorat PUI. c. Analisis proses yang berjalan Analisis ini merupakan pemetaan proses yang berjalan yang menggambarkan bagaimana arus data/informasi berjalan dalam proses investasi tersebut. Analisis ini akan meliputi rich picture dan pemetaan matrik fungsional. 2. Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis terdiri dari: a. Analisis SWOT Analisis ini merupakan penganalisisan kondisi instansi dilihat dari faktor eksternal (peluang dan ancaman). 3. Analisis Lingkungan Internal SI/TI terdiri dari: a. Analisis IT BSC Analisis ini meliputi pengukuran kinerja dari divisi TI (PUSDATIN) yang dilihat dari empat perspektif, yaitu kontribusi instansi, orientasi pengguna, penyempurnaan operasional dan orientasi masa depan. b. Analisis Infrastruktur SI/TI saat Ini Analisis ini meliputi pemetaan perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan yang sudah dimiliki dan digunakan oleh Direktorat PUI. 4. Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI terdiri dari: Trend teknologi yang berkembang saat ini yang mungkin dapat digunakan oleh Direktorat PUI dikemudian hari.
111
5. Analisis Portofolio Aplikasi saat ini menggunakan McFarlan’s Strategic Grid Analisis ini meliputi pemetaan aplikasi yang sudah dimiliki dan digunakan oleh Direktorat PUI kedalam sebuah portofolio sesuai dengan kontribusi dan tingkat resiko aplikasi-aplikasi tersebut. Dimana ada empat kategori berdasarkan penilaian, yaitu aplikasi strategis, operasional utama, pendukung dan inovatif berpotensi tinggi. •
Tahapan Keluaran: 6. Proses Strategi SI/TI Setelah melakukan analisis-analisis yang diperlukan, maka akan dilakukan perumusan dan perencanaan SI/TI yang disesuaikan dengan strategi SI/TI. Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam metode ini adalah : •
Penyelerasan SI/TI dengan bisnis untuk mengidentifikasikan aspek SI/TI apa yang memberikan kontribusi paling besar
•
Memperoleh keunggulan kompetitif dari peluang-peluang yang diciptakan dengan memanfaatkan SI/TI.
•
Membangun infrastruktur masa depan yang fleksibel dan hemat biaya.
•
Memperkuat sumber daya dan kompetensi dalam memanfaatkan SI/TI
7. Memberikan rekomendasi Strategi SI/TI yang terdiri dari: a. Strategi bisnis dan SI/TI baru yang dapat membantu perusahaan untuk dapat terus berkembang dan dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari para pesaing.
112
b. Portofolio aplikasi masa mendatang Membuat sebuah usulan portofolio aplikasi mendatang yang disesuaikan dengan kebutuhan, dimana pihak Direktorat PUI dapat melihat prioritas investasi apa yang sebaiknya dilakukan oleh instansi sesuai dengan kontribusinya di masa mendatang. c. Infrastuktur SI/TI yang dapat menunjang usulan portofolio aplikasi masa datang. d. Kebijakan manajemen SI/TI yang meliputi sumber daya, keamanan, prosedur dan sebagainya. 8. Gap Analysis Analisis yang merupakan penganalisisan suatu gap antara keadaan portofolio aplikasi saat ini dan usulan portofolio aplikasi di masa mendatang yang didasarkan pada kebutuhan Direktorat PUI yang sudah diidentifikasikan sebelumnya. Hasil dari analisis ini dapat digunakan untuk menentukan strategi dan sumber daya apa saja yang dibutuhkan Direktorat PUI untuk mencapai kebutuhan di masa mendatang.