BAB III METODOLOGI A. Metode dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode merupakan salah satu bagian penting dalam melakukan penelitian yang berfungsi sebagai strategi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan quasi eksperimen, yang merupakan pengembangan dari true experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,
tetapi tidak berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variable luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain quasi eksperimen digunakan mendapatkan
kelompok
kontrol
karena yang
pada kenyataannya sulit
digunakan
untuk
penelitian.
(Sugiyono,2008:77). Dalam penggunaannya, peneliti mengambil salah satu bentuk quasi eksperimen yaitu nonequivalent control group design. Dalam Desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih tidak secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. (Sugiyono, 2008: 77-78). Hal itu sesuai dengan apa yang dikemukakan Millan (2001), bahwa dalam membuat desain quasi eksperimen
harus membentuk
kelompok kontrol dan dan kelompok eksperimen yang dilakukan tanpa acak atau dalam menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan cara ditentukan oleh peneliti. Dengan desain ini sampel dibagi dalam 2 kelompok yaitu satu kelompok dengan eksperimen dan satu kelompok lagi dengan kelompok 110
111
kontrol. Kelompok eksperimen mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model quantum teaching sedangkan kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran dengan model konvensional. Terhadap dua kelompok dilakukan pre test - post test untuk melihat efektivitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge). Hal tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.1 Tabel Penelitian Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
O1 O3
X
O2 O4
Sumber : Sugiyono (2008:79) 2.
Alur Penelitian Alur penelitian diawali dengan studi literatur, mengkaji kurikulum
Pendidikan Kewarganegaraan SMK, Buku Paket Pendidikan Kewarganegaraan kelas XII dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah pembelajaran yang dijadikan sumber dalam penyusunan instrumen berupa angket., lembar observasi proses pembelajaran, bahan ajar, dan selanjutnya dilakukan validasi tes pada siswa SMK yang telah mempelajari materi pokok globalisasi. Validasi tes dilakukan untuk menganalisis validitas instrumen, daya pembeda, dan reliabilitas tes.
112
Penerapan model dilakukan pada satu kelas yang telah ditentukan sebelumnya. Tahap ini dimulai dengan pre test untuk mengetahui kemampuan awal siswa, kemudian diberikan perlakuan berupa penerapan model dan diakhiri dengan post test dengan mengisi angket untuk mengetahui minat, motivasi, tanggapan
dan kemampuan siswa setelah melalui proses pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan baik untuk kelas kontrol maupun untuk kelas yang mendapatkan perlakuan (kelas eksperimen). Langkah terakhir diadakan analisis data dan temuan yang diperoleh berupa data untuk menyusun laporan.
Untuk
lebih jelas bagaimana alur penelitian
dijalankan dapat dilihat pada gambar berikut ini:
113
Gambar 3.1. Alur penelitian
Studi Pendahuluan mengenai Pembelajaran Pkn di SMA Merumuskan masalah dan menentukan tujuan peneltian Studi literatur tentang : • Buku –buku yang berkaitan dengan PKN • Kurikulum Pkn 2006 dan Kompetensi siswa • Model Quantum Learning • Buku-buku tentang pembelajaran
Penyusunan instrumen penelitian Pembelajaran PKn dengan Model Quantum Learning
Implementasi Model Pembelajaran PKn dengan model Quantum Learning
Uji coba, Validasi,
Kelompok Kontrol
Model Pembelajaran
Konvensiona l
Test Awal (Pre test)
Kelompok Eksperimen
Test Akhir (Post test)
Model Pembelajaran PKN Dengan Model Quantum Learning
Analisis
Angket
Temuan Observasi Kesimpulan
114
B. Populasi dan Sampel Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMK Negeri 2 Sumedang Kabupaten Sumedang sebanyak delapan kelas dan yang dijadikan sampel adalah kelas XII AK 1 yang ditentukan sebagai kelompok eksperimen yang akan diberikan perlakuan setelah diberikan pretest terlebih dahulu yang akan dibandingkan dengan
XII AK 2 sebagai
kelompok kontrol yang juga diberikan pre-test terlebih dahulu. C. Instrumen Penelitian Untuk menjawab permasalahan penelitian dibuat instrumen penelitian sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data- Instrumen yang digunakan berupa : lembar observasi pembelajaran, lembar penilaian keterampilan proses, angket tanggapan siswa dan tes pemahaman konsep. 1.
Pedoman Observasi Pembelajaran. Observasi dilakukan dengan tujuan memperoleh gambaran langsung tentang proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui model quantum teaching. Observasi pembelajaran dilakukan oleh guru yang dilibatkan sebagai asisten peneliti dengan mencatat hasil observasi pada lembar observasi dengan memberikan tanda cek.
2.
Angket Angket digunakan untuk mengungkap persepsi, dan tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui model quantum learning dalam meningkatkan pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge). Kisi-kisi angket dapat dilihat dalam tabel berikut :
115
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel
SubVariabel
Komponen Dan Deskripsi
Pembelajaran 1. Lingkunga a. Suasana yang Pendidikan n belajar memberdayakan: Kewarganega yang Kekuatan terpendam raan dengan efektif niat, Jalinan rasa simpati Model (X1) dan saling pengertian, Quantum Keriangan dan Teaching (X) ketakjuban, Pengambilan risiko, Rasa saling memiliki, teladan b. Landasan yang kokoh: Tujuan, Prinsip-prinsip, Keyakinan akan kemampuan pelajar, belajar, dan mengajar, Kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan peraturan, Menjaga komunitas tetap berjalan dan tumbuh c. Lingkungan yang mendukung: Lingkungan sekeliling (poster simbol, poster afirmasi), Alat bantu, Pengaturan bangku, Pegaturan meja dan kursi diubah dengan berbagai bentuk U, lingkaran, Memberi tanaman, hiasan lain di luar maupun di dalam kelas, Pengecatan warna ruangan, meja, dan kursi yang menjadi keinginan dan kebanggaan kelas, Tumbuhan, aroma, hewan peliharaaan dan unsur organik lainya, Musik dan belajar. d. Kesesuaian materi pembelajaran dengan kurikulum: Program tahunan, Program semester, RPP , Silabus e. Kesesuaian
materi
Jum. Butir 5
Nomor
Alat Ukur Pertanyaa
SSHA (Survey of Study Habits and Attitudes) dari Brown dan holtzman yang sudah diadakan penyesuaian dengan 7 lingkungan budaya indonesia dengan skala : a. tidak pernah b. jarang sekali c. sering d. selalu 6
2
2
n 1, 2, 3,4,5
6,7,8,9, 10, 11, 20
13, 14, 15, 16,17, 22
18, 19,
12,
116
Variabel
SubVariabel
Komponen Dan Deskripsi
Jum. Butir
Nomor
Alat Ukur Pertanyaa n 21
pembelajaran dengan tingkat kemampuan siswa: RPP, Latar belakang siswa 2. Merancan a. Materi pembelajaran g diangkat dari realitas kurikulum kehidupan siswa: Lingkungan keluarga, (X2) Lingkungan masyarakat sekitar siswa, Lingkungan masyarakat global b. Materi pembelajaran diorganisasikan dari praktek menuju teori : Fakta data , Konsep, Teori c. Materi pembelajaran akurat ditinjau dari segi keilmuan d. Materi pembelajaran aktual dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. e. Menjembatani antara dunia pengajar dengan pembelajar: Membangun jalinan/kemitraan, Membuat hasil belajar lebih melekat, Menumbuhkan minat belajar f. Tandur, kerangka perancangan quantum teaching: Tumbuhkan, sertakan diri mereka, pikat merekadan puaskan AMBAK, Alami, memberikan pengalaman belajar; tumbuhkan kebutuhan untu mengetahui. Namai, berikan data tepat saat minat memuncak, Mendemonstrasikan, mengulangi materi, merayakan hasil
3
3
23, 24, , 26
25,28, 29,
1
27,
1
28
5
30, 31, 32, 33, 34
8
35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42,
117
Variabel
SubVariabel
Komponen Dan Deskripsi g. Kecerdasan berganda dan slim-n-bil: Menggambar, mensketsa, mencoratcoret, visualisasi, citra, grafik, desain dan sejenisnya, Memimpin, mengorganisasi, berinteraksi, berbagi, menyayangi, berbicara, sosialisasi, manipulasi, kerjasama, Menyanyi, bersenandung, irama, melodi, alat musik, Jalan-jalan di alam terbuka, berinteraksi dengan binatang, simulasi, penemuan, Menari, berlari, melompat menciptakan merakit,membongkar, permainan. h. Penggunaan metapora, perumpamaan, dan sugesti: Tes dan kuis sebagai prestasi, Peta pikiran, Penggunaan grafik, Niat, Penggunaan lingkungan sekeliling, Penggunaan bahasa positif dan non verbal i. Evaluasi : Pre test, Evaluasi proses, Post test
3. Menyamp a. Guru sebagai quantum aikan isi teacher: Antusias, (X3) Berwibawa, Positif, Supel, Humoris, Luwes, Fasih berkomunikasi, Tulus, Spontan, Menarik dan tertarik , Menganggap peserta didik mampu, Menetapkan dan memlihara harapan tinggi,
Jum. Butir
Nomor
Alat Ukur Pertanyaa n
7
3
43, 44, 5,46, 47, 48, 49
50, 51, 52,
53, 54, 55
8
56, 57, 58,
59, 60, 61,
62, 63,
118
Variabel
Pengetahuan Kewarganega raan siswa
SubVariabel
Komponen Dan Deskripsi
Jum. Butir
Nomor
Alat Ukur Pertanyaa
b. Pencocokan modalitas:Bayangkan, Dengarkan. Rasakan.
2
n 64, 65,
c. Komunikasi yang baik dalam pembelajaran: Munculkan kesan,Arahkan fokus, Bersifat, mengajak, Tepat sasaran d. Pengaruh komunikasi nonverbal: Kontak mata, Ekspresi wajah, Nada suara, Gerak tubuh, Sosok atau postur e. Paket presentasi efektif: Penemu, Pemimpin, Pengarah
2
66, 67
1
68,
2
69, 70
f. Guru memahami perasaan dan sikap siswa: Tour bersama, makan bersama, Bernyanyi ,bersama, Menyediakan forum komunikasi untuk menyampaikan emosi atau permasalahan melalui guru BP/BK atau guru itu sendiri
3
71, 72, 73
4. Memudah a. Keadaan prima untuk kan proses belajar: Duduk tegak di belajar kursi mereka, Condong (X4) ke depan, Bertanya, Menganggukan kepala, Berbicara kepada guru b. Mengorganisasi informasi: Peta pikiran, Tulis dan susun (TS), Belajar memutar (circuit learning) c. Memunculkan kreatifitas siswa: Memunculkan rasa keingintahuan, Konsentrasi yang terpusat, Membaca, Mengulang
2
74, 75,
a. Mendeskripsikan proses, aspek, dan
2
76, 77
4
6
78, 79, 80, 81
Tes Pilihan Ganda ( Merujuk pada
82,83, 84,86, 93, 99,
119
Variabel SMK dalam konsep globalisasi (Y)
SubVariabel
Komponen Dan Deskripsi
Jum. Butir
n
dampak globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
b. Mengevaluasi pengaruh globalisasi terhadap kehidupan Bangsa dan Negara Indonesia c. Menentukan sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia
Nomor
Alat Ukur Pertanyaa Civics Assesment Database dari National Center For Learning and Citizenship)
4
85, 87, 97, 88,
4
90, 91, 96, 100.
Sebelum disebarkan kepada responden, instrumen tersebut terlebih dahulu diuji cobakan pada satu kelas yang nantinya tidak termasuk pada sampel penelitian. Uji coba instrumen penelitian ini, dilaksanakan di SMK Negeri 2 Sumedang, dengan mengambil responden sebanyak 30 orang siswa kelas XII yang sudah menerima materi globalisasi. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui keterbacaan pertanyaan dan maksud yang diungkap dalam pertanyaan. Selain itu, data hasil uji coba instrumen tersebut kemudian digunakan untuk mengetahui sejauh mana validitas dan reliabilitas instrumen penelitian yang telah disusun, karena alat ukur harus mempunyai kriteria validitas dan reliabilitas (Notoatmodjo, 2002). D. Analisis Instrumen Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut: 1. Validitas
120
Validitas adalah sejauhmana tes telah mengukur apa yang hendak diukur. (Arikunto, 2006). Validitas setiap butir soal diuji dengan mengkorelasikan skorskor yang ada pada setiap butir soal dengan skor total dukungan setiap butir soal dinyatakan dalam bentuk kesejajaran atau korelasi dengan tes secara keseluruhan sehingga untuk mendapatkan validitas suatu butir soal dapat digunakan rumus korelasi. Salah satu persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung koefesien korelasi adalah rumus korelasi product moment pearson seperti berikut:
rxy =
N ∑XY−∑X ∑Y
N ∑X2 −∑X2 [N∑Y2 −∑Y2 ]
(Arikunto, 2006) Keterangan : rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y dua variabel yang dikorelasikan N : jumlah peserta tes X : skor item Y : skor total
Kriteria validitas berdasarkan besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut : 0,80 sampai dengan 1,00
: sangat tinggi
0,60 sampai dengan 0,79
: tinggi
0,40 sampai dengan 0,59
: cukup
0,20 sampai dengan 0,39
: rendah
0,00 sampai dengan 0,19
: sangat rendah
Setelah dilakukan uji validitas terhadap instrumen penelitian tersebut, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
121
df
:n–2 : 30 – 2 : 28 Dengan nilai derajat kebebasan df= 28 dan derajat kemaknaan sebesar 5 %
diperoleh nilai rtabel = 0,361. Jika nilai koefisien korelasi tiap butir pernyataan yang diperoleh lebih besar dari nilai rtabel, maka butir item pernyataan tersebut dinyatakan valid, dan bila nilai koefisien korelasi tiap butir pernyataan yang diperoleh lebih kecil dari nilai rtabel, maka butir item pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Perhitungan uji validitas tersebut dilakukan menggunakan komputer dengan perangkat lunak berbasis statistik. Hasil lengkap mengenai uji reliabilitas dan validitas ini, dapat dilihat pada lampiran 3. Dari hasil uji validitas didapat bahwa item nomor 5, 6, 8, 9, 10,11, 12, 13, 16, 18, 19, 21, 24, 25, 26, 28, 30, 31, 32, 33, dan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20 pada bagian V variabel Penetahuan Kewarganegaraan (Y) tidak valid. Hal tersebut dikarenakan bentuk kalimat pernyataannya masih membingungkan responden, karena bisa mempunyai arti ganda. Untuk mengantisipasinya secara lebih lanjut, kemudian dilakukan revisi terhadap item yang tidak valid tersebut, berupa pemilihan kata yang lebih tepat dan tidak mengandung arti ganda, serta pengefektifan kata dalam tiap pernyataannya. Untuk lebih meyakinkan dan menguatkan keabsahan data yang diperoleh pada saat penelitian, maka hasil revisi instrumen penelitian tersebut kemudian
122
diujicobakan kembali terhadap responden. Data hasil uji coba instrument penelitian ini, kemudian digunakan kembali untuk proses analisis lebih lanjut, disatukan dengan data penelitian terhadap sampel lainnya. Data hasil uji coba yang kedua kalinya ini, dapat dilihat pada lampiran D. Dari hasil perhitungan validitas instrumen yang kedua kalinya ini, diperoleh bahwa koefisien korelasi tiap butir item, seluruhnya lebih besar dari rtabel, hal ini menunjukkan bahwa tiap butir item pada instrumen penelitian tersebut dinyatakan valid. 2.
Reliabilitas Kriteria berikutnya yang diperhatikan adalah reliabilitas item secara
keseluruhan. Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketepatan suatu tes apabila diteskan pada subjek yang sama (Arikunto, 2006). Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini dilakukan secara eksternal yaitu dengan test-retest (stability), yaitu dengan cara mencobakan
instrumen beberapa kali pada
responden yang sama dalam waktu yang berbeda. Reliabilitasnya diukur dari koefesien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefesien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. Selanjutnya harga skor total dari kedua uji coba dimasukan ke dalam tabel penolong, (lampiran D.5)
agar
perhitungan koefesien korelasi dapat
dilakukan dengan mudah. Dengan menggunakan korelasi product moment dapat dihitung harga ri sebagai harga untuk mengukur reliabilitas instrumen digunakan rumus :
123
ri =
∑∑ ∑
[ ∑ ∑ ] [∑ ∑ ]
Setelah diperoleh harga ri hitung selanjutnya untuk dapat diputuskan instrumen tersebut reliabel atau tidak, harga tersebut dikonsultasikan dengan harga r tabel.
Kriteria besarnya reliabilitas adalah sebagai berikut : 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi 0,60 sampai dengan 0,79 : tinggi 0,40 sampai dengan 0,59 : cukup 0,20 sampai dengan 0,39 : rendah 0,00 sampai dengan 0,19 : tidak reliabel
Suatu instrumen dikatakan reliabel, apabila nilai rtabel yang tertera lebih kecil dari nilai rhitung atau nilai alpha yang diperoleh. Untuk menentukan reliabel tidaknya item butir uji coba tahap 1 maupun tahap 2, di konsultasikan pada kriteria validitas dengan menggunakan daftar koefisien korelasi pada tingkat kepercayaan 5%, dan banyak sampel 30 orang, sehingga didapat harga rtabel = 0,361Terhadap data hasil uji coba instrumen, kemudian dilakukan uji reliabilitas. Hasilnya dapat dilihat dari tabel berikut:
124
Tabel 3.3 Rekapitulasi Reliabilitas Instrumen Penelitian
Tahap ujicoba
I
II
Variable Proses belajar Merancang Kurikulum Pembelajaran efektif Penyampaian isi Pengetahuan Kewarganegaraan Proses belajar Merancang Kurikulum Pembelajaran efektif Penyampaian isi Pengetahuan Kewarganegaraan
Koef alpha cronbach 0,402 0,775 0,595 0,716
Kategori reliabilitas
0,452 0,509 0,746 0,760 0,774 0,684
Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Dari data pada tabel 3.3 diatas menunjukan bahwa instrumen penelitian yang disusun teruji reliabel untuk selanjutnya bisa digunakan dalam penelitian. E. Pelaksanaan Penelitian Tahapan pelaksanaan penelitian ini meliputi : tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pengumpulan data dan pengolahan data.
1. Tahap persiapan Pada tahap ini studi pendahuluan tentang pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMK. Kemudian dilakukan studi literatur buku pelajaran, kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan 2006 dan kompetensi siswa, model pembelajaran quantum learning/teaching. Setelah itu dilakukan penyusunan Rencana Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan model quantum teaching mengacu pada Kurikulum 2006, dan buku-buku pelajaran Pendidikan
125
Kewarganegaraan yang sesuai. Untuk menentukan tempat penelitian terlebih dahulu dilakukan survey terhadazcp sekolah yang mendukung penerapan model pembelajaran ini. Kemudian dilakukan pengurusan izin dan survey awal terhadap karakteristik sekolah.
2. Tahap pelaksanaan Pada tahap ini terlebih dahulu dilaksanakan pre test untuk mengetahui konsep awal siswa tentang globalisasi.
Berikutnya adalah melaksanakan
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan model Quantum Teaching selanjutnya diadakan post-test. 3. Pengumpulan Data. Penelitian ini menggunakan dua cara pengumpulan data, yaitu dengan, observasi proses pembelajaran, dan angket. Observasi pembelajaran dilakukan oleh guru pendamping selama kegiatan berlangsung, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh
gambaran
tentang
kegiatan
pembelajaran.
Data
observasi
pembelajaran diperoleh melalui pengamatan langsung selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara pengisian lembar pedoman observasi. Angket diberikan kepada siswa yang dijadikan sampel penelitian baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen melalui tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). 4. Analisis Data Setelah dari proses penelitian diperoleh data-data mentah, untuk memudahkan analisis data, maka terlebih dahulu dilakukan tabulasi terhadap data
126
yang terkumpul melalui kuesioner, dimana data selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel. Melalui langkah-langkah berikut: 1. Editing, yaitu meneliti kembali keseluruhan data-data yang diperoleh dari daftar pertanyaan untuk mengetahui lengkap tidaknya suatu jawaban, relevansi jawaban serta menjamin validitas dan reliabilitas. 2. Tally, yaitu mendata frekuensi tiap modus data pendukung, yang berpengaruh terhadap penganalisisan data dan pengambilan kesimpulan 3. Coding, yaitu mengklarifikasikan jawaban masing-masing responden menurut jenisnya dengan cara memberi kode pada masing-masing jawaban sesuai dengan kriteria yang dipakai. 4. Entry, yaitu memasukan data-data untuk diolah dengan bantuan komputer dengan tujuan untuk menghitung distribusi dan menganalisa data. 5. Transformasi data kualitatif-kuantitatif, yaitu mengubah bentuk data kualitatif menjadi data kuantitatif, sesuai dengan kriteria-kriteria instrumen yang sudah ditetapkan sebelumnya. Untuk tiap variabel penelitian, dibuat pertanyaan dan bentuk SSHA (Survey of Study Habits and Attitudes) dari Brown dan holtzman yang sudah diadakan penyesuaian dengan lingkungan budaya indonesia dengan skala : a. tidak pernah, b. jarang sekali, c. Sering, d. selalu Untuk pernyataan bentuk positif : -
Selalu (SL)
: skor 4
-
Sering (SR)
: skor 3
-
Jarang Sekali (JR)
: skor 2
127
-
Tidak pernah (TP)
: skor 1
Untuk pernyataan bentuk negatif : -
Selalu (SL)
: skor 1
-
Sering (SR)
: skor 2
-
Jarang sekali (JR)
: skor 3
-
Tidak pernah (TP)
: skor 4
6. Transformasi data ordinal-interval, yaitu mengubah bentuk data dari skala ordinal menjadi bentuk data skala interval, dengan menggunakan skor baku. 7. Menyajikan data tiap variabel yang sudah berbentuk skala interval, untuk keperluan analisis statistik lebih lanjut. Selanjutnya
dilakukan pengolahan agar dari data tersebut dapat
memberikan gambaran nyata mengenai permasalahan yang diteliti dan memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: a. Penggunaan Statistik dalam Pengujian Hipotesis Pada bagian ini dikemukakan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi, rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut:
=
1 − 2
1 2 + − 2! " $ " $ √ √
128
Keterangan : %̅ 1 = nilai rata-rata hasil kelas eksperimen %̅ 2 = nilai rata-rata hasil kelas control 1 = banyaknya subyek kelompok eksperimen 2 = banyaknya subyek kelompok control 1 = standar deviasi kelompok control 2 = standar deviasi kelompok eksperimen (Sudjana, 2002)
Menilai konfirmasi pencapaian tiap variabel berdasarkan kriteria tingkat kemampuan oleh Arikunto (1990) seperti pada tabel berikut : Tabel 3.4 Konfirmasi Pencapaian Tiap Variabel Tafsiran Kategori (%) Pencapaian 81-100
Sangat
61 -80,99
Tinggi
41-60,99
Sedang
21-40,99
Rendah
0-20,99
Sangat
X1
X2
X3
71,28-88,00 106,92-132,0 58,32-72,00
X4
Y
25,92-32,0
16,2-20,00
53,68-71,27 80,52-106,92 43,92-58,31 19,52-25,91 12,2- 16,19 36,08-53,67 54,12-80,51 29,52-43.91 13,12 – 19,51 8,2 -12,19 18,48-36,07 27,72-54,11 15,12 -29,51 6,72 – 13,11 0-18,47
0 -27,71
0 – 15,11
0 – 6,71
Rendah
Keterangan: X1 : Lingkungan belajar yang efektif X2 : Merancang kurikulum X3 : Menyampaikan isi X4 : Memudahkan proses belajar Y : Pengetahuan Kewarganegaraan siswa SMK dalam konsep globalisasi
4,2 -8,19 0 – 4,19
129
b. Analisis Regresi Linier Ganda Dalam menganalisis pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, digunakan teknik analisis regresi ganda (multiple regression).
Dalam konteks ini, data
dikelompokan dalam satu atau lebih variabel bebas serta variabel terikat. Secara konseptual, akan dibuktikan bahwa variabel terikat memiliki hubungan dengan variabel bebas yang telah diidentifikasi. Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti dengan maksud untuk meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Uji linieritas garis regresi dengan menggunakan tabel anova, dilakukan untuk mengambil keputusan model regresi yang akan digunakan. Dalam melakukan pengujian linieritas garis regresi ini, diajukan hipotesis sebagai berikut: (1) Ho: model regresi berbentuk non linier; (2) Ha : Model regresi berbentuk linier. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: tolak Ho dan terima Ha jika nilai signifikan dari deviation from Linearity > dari nilai α yang ditetapkan sebesar 5% . berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil uji linieritas sebagai berikut: Sig : deviation from Linearity variabel Y terhadap X masing-masing adalah sebagai berikut: X1 = 0,00; X2 = 0,00; X3 = 0,00; X4= 0,00. Data ini menunjukan bahwa seluruh variabel memiliki nilai sig. deviation from Linearity ≤ 0,05. Dengan demikian, pengujian menolak Ho dan menerima Ha, yang berarti distribusi data
130
berpola linier. Merujuk kepada data tersebut, tampak bahwa semua hubungan
antara variabel dependen (Y) dan variabel independen (X)
berbentuk Linier. Persamaan regresi untuk n prediktor adalah: Y = a +b1X1+b2X2+...+bnXn.
c. Menguji hipotesis yang pertama Hipotesis yang pertama dalam penelitian ini adalah: Ho
: tidak terdapat perbedaan proses pembelajaran Kewarganegaraan model
quantum teaching
Pendidikan dengan model
konvensional. Ha
: terdapat
perbedaan
Kewarganegaraan
proses
model
pembelajaran quantum
Pendidikan dengan
model
konvensional.
Atau bisa juga ditulis dalam bentuk: Ho Ha
: '(
'
: ' ) '
Untuk hipotesis ini digunakan uji-t dua fihak ( two tailed test) tujuan dari hipotesis ini adalah untuk mencari signifikansi perbedaan N-gain kedua kelompok kelas. Ketentuan uji-t dua fihak (two tailed test) yaitu jika t hitung < t tabel berarti hipotesis nol diterima sedangkan jika t hitung > t tabel berarti hipotesis nol ditolak atau hipotesis alternative diterima.
131
d. Menguji hipotesis yang kedua Hipotesis yang kedua dalam penelitian ini adalah: Ho
: Tidak terdapat perbedaan tingkat pengetahuan Kewarganegaraan siswa
SMK
setelah
proses
pembelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan menggunakan model quantum teaching dengan model konvensional Ha
: Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan Kewarganegaraan siswa SMK setelah proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menggunakan model quantum teaching dibanding dengan model konvensional.
Atau bisa juga ditulis dalam bentuk: Ho Ha
: '(
'
: ' ) '
Untuk hipotesis ini digunakan uji-t dua fihak ( two tailed test) tujuan dari hipotesis ini adalah untuk mencari signifikansi perbedaan N-gain kedua kelompok kelas. Ketentuan uji-t dua fihak (two tailed test) yaitu jika t hitung < t tabel berarti hipotesis nol diterima sedangkan jika t hitung > t tabel berarti hipotesis nol ditolak atau hipotesis alternatif diterima. e. Menguji hipotesis yang ketiga Hipotesis yang ketiga dalam penelitian ini adalah: Ho
: tidak terdapat perbedaan efektifas
pembelajaran, antara siswa
SMK yang menggunakan model quantum teaching dengan model
132
konvensional
dalam
meningkatakan
pengetahuan
kewarganegaraan. Ha
: terdapat
perbedaan
efektifas
pembelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan, antara siswa SMK yang menggunakan model quantum
teaching
dengan
model
konvensional
dalam
meningkatakan pengetahuan kewarganegaraan. . Atau bisa juga ditulis dalam bentuk: Ho Ha
: '(
'
: ' ) '
Untuk hipotesis ini digunakan uji-t dua fihak ( two tailed test) tujuan dari hipotesis ini adalah untuk mencari signifikansi perbedaan N-gain kedua kelompok kelas. Ketentuan uji-t dua fihak (two tailed test) yaitu jika t hitung < t tabel berarti hipotesis nol diterima sedangkan jika t hitung > t tabel berarti hipotesis nol ditolak atau hipotesis alternatif diterima.