22
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbasis TQM dalam menganalisa produktivitas. Dalam menganalisa terkait dengan peningkatan produktivitas kelapa sawit, tool TQM yang digunakan adalah diagram sebab – akibat yang dikenal juga sebagai diagram Ishikawa atau fishbone diagram dan 5 W + 1 H. a)
Fishbone Diagram Fishbone Diagram menggunakan metode tulang atau sirip ikan untuk memetkan masalah berdasarkan sebab akibat dan akar penyebabnya. Dengan adanya pemetaan permasalah akan dapat membantu dalam mencari penyebab dari terjadinya suatu masalah. Keuntungan penggunaan diagram ini adalah dorongan bagi perusahaan dalam
mempertimbangkan segala kemungkinan
penyebab dari permasalahan dari tersebut hingga menjadi jelas. Diagram sebab-akibat dapat digunakan untuk menyusun sesi brainstorming dan dengan cepat dapat digunakan untuk mengurutkan permasalahan-permasalahan ke dalam kategorikategori
yang
sangat
berguna.
Fishbone
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
diagram
juga
23
memperlengkapi metode untuk menunjukkan permasalahan dan kategori potensial dari penyebab secara visual pendekatan ini merupakan
kombinasi
dari
cara
bertukar
pikiran
dengan
menggunakan peta konsep. Variasi yang diperoleh dari diagram sebab akibat adalah menghasilkan emmeration diagram (diagram yang menyebutkan satu – per – satu permasalahan), process fishbone (fishbone mengenai proses), timer – delay fishbone (fishbone mengenai keterlambatan atau jeda waktu), CEDAC atau cause – and – effect diagram with the addition of cards (diagram sebab – akibat dengan tambahan kartu), desiredresult fishbone (fishbone untuk hasil yang diinginkan), reverse fishbone diagram (fishbone diagram yang berkebalikan). Berawal dari kepala ikan yang menyatakan akibat utama, lalu diruntun faktor penyebab utama dan turunannya pada tulang ikan besar, sedang dan kecil. Berikut
langkah
–
langkah
untuk
menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan diagram sebab – akibat : 1.
Mengidentifikasi masalah Menuliskan permasalahan yang dihadapi (apa permasalahan, kapan dan dimana itu terjadi dan siapa yang terlibat di dalamnya).
2.
Pencarian kendala utama Selanjutnya mengidentifikasi faktor – faktor apa yang memberikan kontribusi dalam permasalahan tersebut (personel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
yang terlibat, sistem peralatan, bahan atau materi, kondisi eksternal dan sebagainya). 3.
Mengidentifikasi penyebab yang memungkinkan terjadinya masalah Berdasarkan langkah kedua, penyebab yang mungkin telah terungkao dapat diganbarkan sebagai garis yang lebih kecil dari tulang yang sudah ada sebelumnya, jika penyebab itu besar atau kompleks, sebaiknya dilakukan sub-causes.
4.
Lakukan dengan diagram perusahaan Dengan ketiga langkah di atas, perusahaan telah mendapatkan diagram penyebab
yang yang
menunjukkan telah
keseluruhan
terpikirkan.
kemungkinan
Tergantung
dari
kompleksitas dan tingkat penyeba-penyebab yang ada. Hal ini dapat
dilakukan
dengan
cara
mengatur
penyelidikan,
mengadakan survey dan lain-lain.
Gambar 3.1. Contoh Fishbone Diagram
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
b) Analisa 5W + 1 H Analisa 5W + 1H adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk melakukan penanggulangan terhadap setiap akar permasalahan yaitu : What (Apa Penanggulangannya ?) Disini menjelaskan tentang langkah penanggulangan masalah yang diambil untuk memecahkan permasalahan yang ada. Why (Mengapa Ditanggulangi ?) Penjelasan mengenai penanggulangan yang dilakukan. How (Bagaimana Penanggulangannya ?) Pada bagian ini berisikan tentang detail langkah-langkah penanggulangan yang dilakukan didalam menanggulanngi permasalahan. Where (Dimana Penanggulangannya ?) Tempat dilakukannya penanggulangan masalah.
3.1.
Tahap Penelitian Tahap penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap diantaranya : tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, survey lapangan, analisa hasil dan kesimpulan. 3.1.1. Tahap Persiapan a)
Studi Pustaka, yaitu mencari dan memperlajari informasi dari literature – literature yang berkaitan dengan penelitian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
b)
Pengumpulan data sekunder, seperti data deskripsi daerah penelitian, profil perusahaan, data potensi produksi per produsen dan data – data sekunder lainnya yang dibutuhkan untuk penelitian.
3.1.2. Tahap Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data merupakan tahap yang menjelaskan cara pengambilan atau perolehan data baik data sekunder maupun data primer yang digunakan dalam penelitian. a)
Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak langsung dari survey lapangan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai literatur terkait dengan perkebunan kelapa sawit khususnya tentang peningkatan produktivitas kelapa sawit. Data – data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini, antara lain : 1. Data tentang faktor
– faktor
yang mempengaruhi
produktivitas kelapa sawit 2. Data standar produktivitas kelapa sawit berdasarkan standar dari PPKS yang merupakan salah satu Pusat Penelitian Kelapa sawit yang terletak di Medan 3. Data potensi produksi per produsen yang diperoleh dari Buku Panduan Lengkap Kelapa Sawit karangan dari Iyung
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Pahan tahun 2008. Buku penduan tersebut merupakan buku dasar bagi tingkat pemula – menengah yang mempelajari perkebunan kelapa sawit. b)
Data Primer Data Primer merupakan data yang diperoleh dari survey lapangan sehingga data yang diperoleh sesuai dengan keadaan di lapangan. Dalam penelitian ini data yang termasuk data primer adalah data produktivitas kelapa sawit di estate SBHE, data realiasi pemupukan, data tentang teknis pemupukan yang berkualitas dan data kondisi perkebunan kelapa sawit.
3.1.3. Tahap Pengolahan Data a)
Pengumpulan Data Pengumpulan
data
merupakan
tahap
awal
dalam
pengolahan data dimana tingkat keakuratan data dalam proses input akan sangat menentukan tingkat keakuratan dari informasi yang dihasilkan nantinya. Input data yang dilakukan dalam pengolahan data berupa benchmark dari data – data yang berpengaruh terhadap produktivitas kelapa sawit melalui tools TQM, yaitu fishbone diagram. Dalam pengolahan data tersebut
dilihat
dan
dikaitkan
faktor
mempengaruhi produktivitas kelapa sawit.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
–
faktor
yang
28
b)
Pemrosesan Data Tahap pemrosesan data dilakukan dengan menggunakan fishbone diagram dan analisa 5W + 1 H yang diintegrasikan dengan standar produktivitas kelapa sawit menurut standar PPKS Kelas II.
c)
Output Output merupakan hasil pengolahan sebuah data untuk menghasilkan sebuah informasi baru yang dapat digunakan untuk
keperluan
tertentu.Output
yang
diperoleh
dari
pengolahan data, yaitu faktor yang paling berpengaruh terhadap produktivitas dan data produktivitas kelapa sawit di SBHE
setelah
dilakukan
kegiatan
pemupukan
yang
berkualitas.
3.1.4. Tahap Analisa Hasil dan Kesimpulan Analisa data dilakukan untuk melihat pengaruh dari pemupukan yang berkualitas terhadap produktivitas kelapa sawit dan membuat kesimpulan terkait dengan hasil penelitian yang telah dilakukan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Data Produktivitas 2006 - 2010
Data Standar Produktivitas Menurut PPKS Kelas II
Data Faktor – Faktor yang Berpengaruh Terhadap Produktivitas Kelapa Sawit
Selisih Produktivitas yang belum tercapai
Pembuatan Fishbone Diagram Faktor yang Paling Berpengaruh Terhadap Produktivitas Kelapa Sawit
Analisa Masalah dengan 5 W + 1 H
Implementasi
Data Produktivitas Kelapa Sawit 2012
Analisa hasil
Hasil dan Kesimpulan
Keterengan : : Input
: Proses
Output Gambar 3.2. Diagram Alir Penelitian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
: