BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian menguraikan tentang jadwal penelitian dilaksanakan dan lokasi dimana penelitian dilakukan, yang juga mencakup gambaran umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga tahun terakhir perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu tahun 2009, 2010, dan 2011. B. Desain Penelitian Rancangan dari penelitian ini merupakan pengujian hipotesis, yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antarvariabel. Tipe hubungan dari variabel-variabel ini adalah hubungan sebab-akibat. Maka penelitian ini disebut dengan
penelitian kausal. Penelitian ini bertujuan mengetahui
bagaimana hubungan positif dan negatif antara variabel independen dengan variabel dependen. C. Variabel dan skala pengukuran Penelitian ini mengambil beberapa variabel yang akan diuji. Variabel independen dalam penelitian ini adalah perputaran kas, perputaran piutang,dan perputaran persediaan, sedangkan variabel dependennya adalah rentabilitas ekonomi. D. Metode pengumpulan data Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu : 41
1.
Studi pustaka Penelitian ini dengan
mengumpulkan data dan teori
yang relevan
terhadap permasalahan yang akan diteliti dengan melakukan studi pustaka terhadap literatur dan bahan pustaka lainnya seperti artikel, jurnal, buku dan penelitian terdahulu. 2.
Studi dokumenter Pengumpulan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari website dari Bursa Efek Indonesia.
E. Jenis dan Sumber data Jenis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan merupakan data sekunder yaitu
data
yang yang
dikumpulkan, diolah, dan
disajikan oleh pihak lain. data sekunder ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2011. Laporan keuangan yang digunakan sebagai data dapat di download di www.idx.co.id
F.
Populasi, Sampel, Dan Teknik Pengumpulan Data Populasi yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009, 2010 dan 2011 sejumlah 30 perusahaan perdagangan. Dari populasi tersebut diambil sejumlah 16 perusahaan perdagangan sebagai sampel. Sampel menurut Priyatno (2008:65) merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Pengembalian sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan t e k n i k purposive
42
sampling. Purposive sampling yaitu teknik pengumpulan sampel dengan kriteriakriteria tertentu. Dalam penelitian ini, kriteria yang ditetapkan adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode 2009-2011 dan tidak terdelisting selama dalam masa pengamatan. 2. Perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan secara lengkap dan kontinyu terdiri dari neraca dan laba rugi. 3. Perusahaan yang mempunyai laporan keuangan dengan nilai ROA positif. Berikut daftar perusahaan yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini.
43
Tabel 3.1. Daftar Perusahaan go public Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011 No 1
Nama Perusahaan AKR Corporindo Tbk
Kode AKRA
2
Colorpak Indonesia Tbk
CLPI
3
Enseval Putra Megatrading Tbk
EPMT
4 5 6
Intraco Penta Tbk. Dayaindo Resources International Tbk. Perdana Bangun Pusaka Tbk
INTA KARK KONI
7
Lautan Luas Tbk.
LTLS
8
MICE
9
Multi Indocitra Tbk Millennium Pharmacon International Tbk.
10
Tira Austenite Tbk
TIRA
11
United Tractors Tbk
UNTR
12
Trikomsel Oke Tbk
TRIO
13 14
Tunas Ridean Tbk. Ace Hadware Indonesia, Tbk
TURI ACES
15 16
Hero Supermarket Tbk Sona Topas Tourism Industry Tbk
HERO SONA
SDPC
Aktivitas Produsen bahan kimia Memproduksi dan produsen tinta cetak Distributor produk-produk farmasi Industri pertambangan dan konstruksi Perdagangan batubara Distributor alat fotografi Produsen dan distributor bahan kimia Distributor alat-alat kecantikan dan kesehatan Distributor produk farmasi Perdagangan, industry, dan gas Memproduksi kendaraan dan bahan-bahan suku cadang distributor dan ritel untuk produk telekomunikasi di Indonesia dan Brightstar Corp, distributor dan penyedia layanan wireless Memproduksi dan produsen tinta cetak Ritel perbaikan rumah Supermarket dan hipermarket Hotel dan Pariwisata
44
Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari laporan keuangan perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2009-2011 yang bisa di lihat dari situs www.idx.co.id
G. Definisi Operasional Variabel Agar konsep yang digunakan dapat diukur secara empiris untuk menghindari kesalapahaman serta penafsiran yang berbeda, maka penelitian ini mendifinisikan variabel sebagai berikut :
1.
Variabel bebas (X) Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau dapat menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas didalam penelitian ini adalah variabel yang merupakan komponen dari modal kerja. variabel ini terdiri dari : a.
Perputaran kas (Turnover Cash) Yaitu menunjukan berapa kali uang kas berputar dalam satu periode (1 tahun), uang kas disini adalah uang dan surat berharga lainnya yang disetarakan dengan kas yang dapat diuangkan segera. Didalam penelitian ini, perputaran kas menjadi variabel (X1). Perbandingan antara penjualan dengan jumlah rata-rata kas menggambarkan tingkat perputaarn kas (cash turnover).
Perputaran kas =
Penjualan Rata-rata kas
Penjualan disini yang dimaksud adalah penjualan bersih dan 45
rata-rata kas merupakan hasil dari saldo kas awal ditambah saldo kas akhir perusahaan dibagi dua.
b. Perputaran piutang Perputaran piutang (X2) merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar, artinya piutang akan tertagih pada saat tertentu dan akan timbul lagi akibat penjualan begitu seterusnya. Periode perputaran piutang tergantung pada panjang pendeknya ketentuan waktu yang dipersyaratkan dalam syarat pembayaran kredit. Karena sulit untuk mendapatkan data penjualan kredit, maka digunakan total penjualan bersih (Agnes Sawir, 2005 : 16). Sehingga rumusnya adalah:
Perputaran piutang usaha =
Rata-rata piutang usaha =
Penjualan bersih Rata-rata piutang usaha
Piutang usaha awal + Piutang usaha akhir 2
c. Perputaran persediaan Perputaran persediaan (X3) menujukkan berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan berputar dalam suatu periode. Untuk mengukur efisiensi persediaan maka perlu diketahui perputaran persediaan yang terjadi dengan membandingkan antara jumlah HPP yang dijual dengan nilai persediaan yang dimiliki oleh perusahaan
Perputaran Persediaan =
Harga Pokok Penjualan Rata-rata persediaan
46
2.
Variabel Terikat (Y) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah Rentabilitas Ekonomi dengan alat ukur return on assets (ROA). rumus :
ROA
= Profit Margin =
H.
x Operating Assets Turnover
Laba Usaha x Penjualan Bersih Penjualan Bersih Total Aset
x 100%
Metode analisis data Dalam penelitian ini, data yang sudah dikumpulkan akan diolah menggunakan software statistik SPSS for Windows. Software statistik membantu pengolahan data menjadi lebih cepat dengan hasil yang akurat sepanjang data yang digunakan tepat dan terhindar dari penyakit-penyakit statistik. Penelitian dilakukan untuk lebih dari dua variabel sehingga alat analisis yang digunakan adalah statistik multivariate dependence dengan regresi berganda. Setelah data dimasukkan kedalam software SPSS 17, akan dihasilkan persamaan regresi berganda. Selanjutnya, tahap-tahap pengujian yang perlu dilakukan meliputi :
47
1.
Uji asumsi klasik Model regresi yang dihasilkan dalam penelitian harus terhindar dari penyakit asumsi klasik. Jika terdapat asumsi klasik harus dilakukan tindakan penyembuhan terhadap model yang dihasilkan agar model yang dihasilkan menjadi akurat untuk penelitian tersebut. Uji asumsi klasik meliputi : a.
Multikolinearitas Uji Multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi
antar
variabel
independen
berarti
ada
multikolinearitas.
Multikolinearitas dapat dideteksi dengan mengamati hasil analisis regresi dengan menggunakan SPSS for Windows yaitu pada tolerance value atau variance inflation factor (VIF) adalah 10. Jika tolerance value dibawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10 maka dapat dipastikan telah terjadi multikolinearitas. Selain menggunakan VIF, dapat dengan melihat besarnya nilai koefisien korelasi antarvariabel bebasnya. Jika nilai koefisien korelasi antara masingmasing variabel bebasnya tidak lebih dari 0,5 maka model tersebut tidak mengandung unsur multikolinear.
b.
Uji Heteroskedastisitas Untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
varian dari residual. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas sedangkan regresi yang baik tidak ada heteroskedastisitas (Ghozali, 2005). Cara menguji: 48
dengan melihat Grafik scatterplot, Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Berikur dasar analisinya : 1). Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2). Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. c.
Uji Autokorelasi Pengujian asumsi ke-empat dalam model regresi linier klasik adalah autocorrelation. Untuk menguji keberadaan autocorrelation dalam penelitian ini digunakan metode Durbin-Watson test, dimana angka-angka yang diperlukan dalam metode tersebut adalah dl, du, 4 – dl, dan 4 – du. Jika nilainya mendekati 2 maka tidak terjadi autokorelasi, sebaliknya jika mendekati 0 atau 4 terjadi autokorelasi (+/-). Posisi angka Durbin-Watson test dapat digambarkan dalam gambar 3.1 Positive indication Autocorrelation autocorrelation
0
dl
no-auto indication correlation
du
2
4-du
negative
4-dl
Gambar 3.1: Posisi Angka Durbin Watso 49
d.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan menguji apakah error dari regresi berdistribusi normal. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov. Error yang berdistribusi tidak normal menyebabkan tidak bisa digunakan untuk penelitian regresi dan harus disembuhkan terlebih dahulu.
2.
Analisis regresi berganda Tujuan dari uji ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).
Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varian sample tidak menggambarkan varians populasinya. Lebih jauh lagi, model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir variabel dependen pada nilai variabel independen tertentu. Untuk mendiagnoisis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat dilakukan melalui pengujian terhadap nilai Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut : (Alfigari, 1997) Kurang dari 1,10 : Ada autokorelasi 1,10 hingga 1,54 : Tanpa kesimpulan 1,55 hingga 2,46 : Tidak ada autokorelasi 2,46 hingga 2,90 : Tanpa kesimpulan Lebih dari 2,91
: Ada autokorelasi 50
3.
Uji hipotesis Pada penelitian ini, penulis akan menguji 4 hipotesis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen penelitian. Untuk mendukung hasil penelitian, penulis juga melakukan: a.
Pengujian secara parsial (uji t) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan uji dua
arah dengan hipotesis sebagai berikut: Uji keberartian koefisien (bi) dilakukan dengan statistik-t (studentt). Hal ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Adapun hipotesis dirumuskan sebagai berikut: Ha : b1 > 0, atau Ho : b1 = 0 maka Ha diterima dan Ho ditolak Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen (X1 s/d X3) terhadap variabel dependen (Y). Dengan
α
=
5%
maka
untuk
menentukan
apakah
pengaruhnya signifikan atau tidak, dilakukan analisis melalui peluang galatnya (p) dengan criteria sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1994) : ƒ P>0,05 maka dinyatakan non signifikan atau Ho diterima ƒ 0,05>P>0,01 maka dinyatakan signifikan atau Ho ditolak 51
ƒ P<0,01 maka dinyatakan sangat signifikan atau Ho ditolak Untuk menilai t hitung digunakan rumus : t hitung = Koefisien regresi b1 Standar deviasi b1 Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : a. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t
hitung
tabel.
Artinya
variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. b. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t
hitung
>t
tabel.
Artinya
variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Jika Thitung > T-tabel (a, k – 1, n – k), maka Ho ditolak dan Ha diterima atau dikatakan signifikan, artinya secara parsial variable bebas (X1) berpengaruh signifikan terhadap variable dependen (Y) = hipotesis diterima. Jika Thitung < T-tabel (a, k – 1, n – k), maka Ho diterima dan Ha ditolak maka dikatakan tidak signifikan, artinya secara parsial variable bebas (X1) berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen (Y) = hipotesis ditolak Secara grafik daerah kedudukan Ha dan Ho ditunjukkan dalam gambar 3.2 sebagai berikut:
T(t) 52
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
0
t-tabel
Gambar 3.2 : Daerah Penerimaan Hipotesis Uji-T Jika t-hitung > t-tabel (α, n – k – 1), maka Ho ditolak, dan Jika t-hitung < t-tabel (α, n – k – 1), maka Ho diterima.
b.
Pengujian secara simultan (uji F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara bersamasama apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Imam Ghozali:2007). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut: 1. Ho : b1 = b2 = b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas secara bersama-sama.
2. Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas secara bersama-sama.
Penentuan besarnya Fhitung menggunakan rumus :
53
Keterangan : R = koefisien determinan n = jumlah observasi Jika Fhitung > F-tabel
(a, k – 1, n – k), maka Ho
ditolak dan Ha
diterima atau dikatakan signifikan, artinya secara bersama-sama variable bebas (X1 s/d X3) berpengaruh signifikan terhadap variable dependen (Y) = hipotesis diterima.
Jika Fhitung < F-tabel (a, k – 1, n – k), maka Ho diterima dan Ha ditolak maka dikatakan tidak signifikan, artinya secara bersama- sama variabel bebas (X1 s/d X3) berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen (Y) = hipotesis ditolak Secara grafik daerah kedudukan Ha dan Ho ditunjukkan dalam gambar 3.3. sebagai berikut: F(t) Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
0
f-
tabel Gambar 3.3 : Daerah Penerimaan Hipotesis Uji f
54