BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskriftif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dirancang untuk analisis tayangan televisi dengan tujuan deskriptif analisis, yaitu melihat gambaran kecenderungan kekerasan yang ditayangkan pada program sinetron Putri Yang Di Tukar di RCTI periode Juni 2011. Tipe penelitian ini bersifat deskriptif karena berusaha melukiskan secara sistematis kecenderungan kekerasan pada program Putri yang ditukar secara faktual dan cermat 1 . Metode penelitian deskriptif memiliki beberapa ciri – ciri umum 2 , antara lain : 1. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 2. Metode deskriptif mencari teori, bukan menguji teori. 3. Metode desktiptif bertitik berat pada observasi dan sarana alamiah ( naturalistis setting ) peneliti bertindak sebagai pengamat, ia hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasinya. Jadi penelitian deskriptif hanya melaporkan situasi atau peristiwa dan tidak menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis ataupun membuat prediksi. 3 Dalam penelitian ini digunakan juga metode kuantitatif, pendekatan kuantitatif yang dimaksud pada hakikatnya hanyalah penambahan analisis yang lebih cermat dan sistematis. 1
Jalalludin Rakhmat.Metode Penelitian Komunikasi.Remaja Rosdakarya,2004.22 Ibid. 25- 26 3 Sukardi.Metode penelitian pendidikan.Bumi Aksara Jakarta hal 121-127 2
Kuantitatif berate hasil analisa isi di perlihatkan dalam bentuk tabel, distribusi frekuensi, prosentase, atau dalam bentuk lain. 4
3.2 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis isi ( content analysis ) tayangan yang ditayaangkan program sinetron Putri yang ditukar di RCTI. Teknik penelitian untuk menderskripsikan secara obyektif, sistematik, dan kuantitatif isi komunikasi yang tampak (manifest). Metode analisi isi digunakan untuk mengetahui karakteristik isi tayangan mengenai kekerasan yang bersinggungan oleh Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran yang cenderung ditayangkan pada program sinetron putri yang ditukar. Analisis isi ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis isi dari siaran media. Kerliner dalam ( Wimmer dan Dominick 2000 ) merumuskan analisis isi sebagai suatu metode untuk mengkaji dan menganalisis komunikasi dengan cara sistematis, obyektif, dan kuantitatif untuk variable. Analisis isi mempunyai pendekatan sendiri dalam penel menganalisis data dan menurut Klans krippendroff dalam analisa isi pengantar untuk referensi – referensi yang dapat ditiru dan sahih, data dengan memperhatikan konsekuennya. Jadi penel ini mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat penggunaan data. Sedangkan menurut Bernard barelson, analisis isi adalah sebuah teknik penelitian untuk mendeskripsikan isi komunikasi secara objektif, sistematis dan pemaparan secara kuantitatif tentang manifestasi komunikasi. 5 Barelson sendiri member batasan analisisi isi lebih lanjut : 4 5
Burhan Bungin. Metode penelitian kuantitaif.Rajawali Press. Jakarta 1993.Hal 159 Setiawan bambang,1993, Analisis isi dan jaringan, Yogyakarta: Hal 69
a) Menggambarkan kecenderungan dalam isi media b) Menelusuri perbedaan dalam isi c) Melihat isi komunikasi yang dihadapkan dengan tujuan komunikasi. d) Mengidentifakasi maksud dan sifat lain dari komunikasi. Dari pengertian diatas dimana krippendorff membatasi analisis isi sebagai teknik penelitian untuk mendapatkan kesimpulan yang menjawab dan valid dari data sesuai konteksnya, ditambah dengan pengertian barelson, maka analisis isi dimengerti sebagai deskripsikuantitatif dari manisfestasi isi komunikasi. Metode analisis isi terbagi dalam dua jenis pendekatan yaitu analisis isi tradisional dan analisis isi struktural ( semiologi atau semiotika ) yang membedakan analisis isi structural dan analisis tradisional adalah analisis metode ini pada hal – hal yang masih tersembunyi, itulah yang dianggap pokok. Analisis structural tidak menekankan pada prosedur sampling dan menolak gagasan bahwa semua “unit” isi harus diberlakukan sama dalam penerapan berbagai teks berbeda. 6 Analisis isi juga digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi kmunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambing. Analisis isi dapat juga untuk menganalisis semua bentuk komunikasi 7 Metode penelitian analisis isi adalah metode yang mengamati dan mengukur isi komunikasi. “ Tidak seperti mengamati secara langsung perilaku orang atau meminta orang untuk menjawab skala – skala atau mewawancarai orang, seorang peneliti hanya mengambil
6 7
Micquail denis. Teori komunikasi massa suatu pengantar,erlangga. Jakarta.1994.Hal 183 Ibid.89
komunikasi – komunikasi yang telah ada dan mengajukan pertanyaan – pertanyaan tentang komunikasi – komunikasi itu. 8
3.2.1 Unit Analisis Pada analisis isi unit analisisnya adalah isi tayangan – tayangan Putri yang ditukar mencakup gambar dan dialog pemain periode Juni 2011. Seberapa banyak suatu adegan kekerasan baik secara verbal maupun non verbal muncul dan kategorinya masuk pada pasal berapa pada P3 Dan SPS.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis dalam penelitian. Atau dengan kata lain populasi adalah kumpulan objek penelitian. 9 Pengertian populasi menurut indriantoro dan supomo adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri – cirinya akan diduga. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah 30 episode dari tayangan sinetron Putri yang ditukar yang ditayangkan setiap hari oleh RCTI periode bulan Juni yang diperoleh dari KPI ( komisi penyiaran Indonesia).
8
Ferd and Kerlinger, Foundations of Behavioral Rescarch.Holt, Rinehard and Winston.inc.1973.Hal 525 9 Ibid. 78
3.3.2 Sampel Suatu hal yang menakjubkan dalam penelitian adalah kenyataan bahwa kita dapat menduga sifat – sifat suatu kumpulan objek penelitian hanya dengan mempelajari dan mengamati sebagian dari kumpulan itu. Bagian yang diamati itu di sebut sampel. Menurut kountur, sampel atau sampling ialah suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh, artinya tidak mencakup seluruh objek penelitian, akan tetapi hanya sebagian populasi saja yaitu hanya mencakup sampel yang dapat di ambil dari posisi tersebut. Teknik penarikan sampel yang penulis gunakan adalah purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan kekerasan pada tayangan sinetron putri yang ditukar, maka sampelnya adalah tayangan kekerasan per episode yang ada pada populasi, dalam hal ini penulis mengambil setengah dari populasi atau 50 % dari populasi dengan jumlah 15 episode dari keseluruhannya 30 episode.
3.4 Definisi Konsep dan Operasionalisasi Kategori 3.4.1 Definisi Konsep Kecenderungan adalah hasrat atau keinginan yang selalu timbul berulang-ulang (Sudarsono, 1997). Selain itu, kecenderungan juga merupakan susunan disposisi untuk berkelakuan dalam cara yang benar (Anshari, 1996). Kekerasan adalah tindakan agresif bernuansa fisik seperti memukul, menendang, mencekik, melukai, menghancurkan harta benda atau rumah dan dapat menimbulkan dampak
yang negatif serta dapat menyebabkan kesakitan fisik, luka, kerusakan temporer atau permanen, bahkan menyebabkan kematian. 10 Sinetron adalah sinetron merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersama. Masing – masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri – sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. Akhir cerita sinetron cenderung selalu terbuka dan bisa berakhir sedih atau senang. Pogram acara Putri Yang Ditukar adalah Sinetron Putri yang ditukar tayang setiap hari pada pukul 18.30 sampai dengan 20.30 WIB di stasiun swasta RCTI. Sinetron yang berdurasi kurang lebih dua jam ini menceritakandua purti yang ditukar, yaitu Amira dan Zahira. Disinilah awal mula masalah kerap terjadi dan selalu mengedepankan kekerasan dalam adegan yang diperankan oleh tokohnya.Sinetron Putri yang ditukar selain memiliki nilai hiburan juga terdapat unsur kekerasan baik secara verbal maupun non verbal, karena alur cerita yang membuat pemirsa terhibur itu justru memiliki kecenderungan kekerasan. Diantara kekerasan itu yaitu dengan memukul, menusuk, menampar,dan membentak. Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran adalah Kode etik yang mengatur perilaku lembaga penyiaran dan lembaga lain yang terlibat dalam dunia penyiaran Indonesia, yang mengandung ketentuan – ketentuan mengenai apa yang boleh dan yang tersajidalam siaran. Perspektif adala sudut pandang, pandangan, tinjauan suatu objek.
3.4.2 Operasionalisasi Kategori Operasionalisasi kategori dalam penelitian ini adalah :
10
Kristi.Poerwandari, Mengungkap selubung kekerasan telaah filsafat manusia, Bandung.2004
No.
Kategori
Sub Kategori
Indikator
(Pasal P3 & SPS) 1
Kekerasan Verbal
1.Menghardik
Berbicara dengan nada tinggi terhadap orang lain.
( Pasal 27 ) 2.Memaki
Berbicara bernada tinggi, bermaksud melecehkan orang lain.
3.Menghina
Berbicara bernada tinggi bermaksud merendahkan orang lain.
4.Mengancam
Berbicara bernada tinggi bermaksud menakuti orang lain.
5.Memiliki makna
Anjing,
babi,
monyet,
binatang.
gorilla.
6.Memiliki makna
Berhubungan dengan seks,
Vulgar.
perstubuhan.
7.Memiliki makna
Tahi.
kotoran manusia.
2.
Kekerasan Non
8.Memiliki makna
Berkata alat kelamin laki –
kelamin.
laki atau perempuan.
1.Memukul
Perbuatan
kasar
secara
Verbal.
fisik,hingga melukai orang
( Pasal 26 )
lain. 2.Menusuk
Melukai orang lain dengan sebuah benda tajam.
3.Mengeroyok
Perlakuan dilakukan
kasar
yang
sekelompok
orang terhadap orang lain. 4.Menembak dengan
Perbuatan yang melukai
jarak dekat.
atau membunuh sadis seseorang dengan alat senjata api.
5.Membacok
Perbuatan melukai atau membunuh orang lain dengan benda tajam.
6.Bunuh diri.
Membunuh diri sendiri dengan cara yang tidak wajar.
7.Mutilasi
Perbuatan Memotong – motong tubuh manusia.
8.Membakar
Perbuatan yang melukai atau membunuh orang lain dengan api.
3.5. Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer Data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian atau sumber dimana sebuah data dihasilkan. Data primer digunakan sebagai acuan utama untuk pembahasan penelitian ini. Data primer diperoleh dari menonton tayangan – tayangan per episodenya pada program sinetron Putri yang ditukar
periode Juni 2011 yang diperoleh peneliti dari KPI (komisi penyiaran
Indonesia). 3.5.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua dari data yang kita butuhkan. Yaitu sumber data kedua sesudah sumber data primer. Karena sesuatu dan lain hal, peneliti tidak atau sukar memperoleh data dari data primer saja. Sumber data sekunder diharapkan dapat berperan membantu mengungkap data yang diharapkan. Sumber data sekunder juga dapat membantu memberikan keterangan, atau data pelengkap sebagai bahan pembanding. Dalam hal ini penulis memperoleh data dengan mencari berbagai referensi dari buku – buku, internet,dan skripsi yang terkait untuk menunjang dan melengkapi skripsi ini.
3.6 Reliabilitas dan Validitas Syarat bagi seorang peneliti adalah reliabilitas. Reliabilitas sama dengan konsistensi, suatu instrument penelitian dikatakan nilai reliabilitasnya tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. 11
11
Sukardi. Metode Penelitian Pendidikan.Bumi Aksara Jakarta. Hal 121- 127
Reliabilitas menurut budd, Thorp dan Donehew adalah suatu hasil perhitungan yang dilakukan berulang kali oleh para peneliti, dimana dicari suatu hasil dengan hasil konsistensi tinggi. Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur ( kategorisasi ) dapat dipercaya atau diandalkan bila dipakai lebih dari satu kali untuk mengukur gejala yang sama. 12 Adapun cara yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan cara Holsti ( 1969 ) dengan formulanya. 13
Reliabilitas :
2M -------------N1 + N2
2M 2.100 200 -------------- = ------------- = ------------ = 0,92 N1 + N2 110 + 107 217
Dari hasil yang diperoleh, Jadi nilai koefisien kehandalannya adalah 92%. Hasil ini dapat dikatakan reliable atau dapat dipercaya kehandalannya. 3.7 Analisa data Analisa data adalah proses penyederhana data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini seringkali digunakan statistic, salah satu fungsi pokok statistik adalah menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami. 14 Data – data akan disederhanakan dengan membuat tabel sesuai unit analisis penelitian yang kemudian data diolah dengan menggunakan analisis, lalu hasil tersebut ditampilkan dalam 12
Burhan bungin. Metode Penelitian kuantitatif. Rajawali Press. Jakarta 1993.Hal 159 Ibid.Hal 159 14 Singarimbun,masri dab sofyan effendi,Metode penelitian.LP3Es,1989:263 13
bentuk frekuensi dan presentase. Tabel frekuensi dan presentase ini akan mendeskripsikan apakah benar sinetron verbal.
Putri yang ditukar cenderung menampilkan adegan kekerasan baik