48
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Program Studi Pendidikan kewarganegaraan (Prodi PKn), merupakan salah satu program studi pendidikan yang ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (Unlam). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi. Oleh karena itu, subjek penelitian ini tidak menggunakan cara randomisasi untuk memasukkan subjek ke dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, melainkan menggunakan kelompok subyek yang sudah ada sebelumnya (Seniati, 2008: 39). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester enam prodi PKn FKIP Unlam yang terdiri dari dua kelas dengan jumlah 40 orang. Randomisasi (undian) dilakukan untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dari dua subyek kelas yang telah ada. Untuk itu, tidak diperlukan penarikan sampel dari populasi. Sehingga penelitian ini bukanlah penelitian yang bersifat generalisasi. Roscoe dalam buku Research Methods For Business (1982: 253) sebagaimana yang dikutip oleh Sugiyono (2012: 90-91) memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d 20. Berkaca dari pendapat tersebut, penelitian ini dengan jumlah populasi 40 siswa, masing-masing kelompok eksperimen dan kontrol berjumlah 20 siswa dapat dianggap telah memadai. Jadi, dari hasil undian diperoleh kelas A sebagai kelompok eksperimen yang berjumlah 20 orang mahasiswa dan kelas B sebagai kelompok kontrol yang
48 Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
49
juga berjumlah 20 orang mahasiswa. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012/ 2013. B. Metode dan Desain Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. “Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivistik yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan” (Sugiyono, 2011: 8). Dari pendekatan kuantitatif tersebut dipilih menggunakan metode penelitian eksperimen dalam penelitian ini. Karena penelitian eksperimen termasuk dalam pendekatan kuantitatif. Cresswell (2009: 15) menyatakan: “experimental research seeks to determine if a specific treatment influence an outcome in a study. This impact is assessed by providing a specific treatment to one group and withholding it from another group and then determining how both groups score on an outcome”. Beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan adalam penelitian yakni: “Pre-Experimental design, True Experimental design, Factorial Experimental design, dan Quasi-experimental design” (Sugiyono, 2011: 111). Dari beberapa bentuk jenis penelitian tersebut, dalam penelitian ini menggunakan bentuk Quasi eksperimental designs (eksperimen kuasi). Dalam penelitian, yang mejadi fokus adalah model Pembelajaran Kontekstual untuk meningkatkan kompetensi mengajar (pedagogis) pada Microteaching bagi mahasiswa PPL. Penelitian bermaksud melihat hubungan sebab akibat. Variabel bebasnya adalah model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual, sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan mengajar mahasiswa PPL. Eksperimen kuasi dilakukan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan
Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
50
eksperimental sesungguhnya, dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mengontrol atau mengendalikan semua variabel. Guna mendapatkan gambaran implementasi model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan kemampuan mengajar mahasiswa PPL digunakanlah metode quasi eksperimen (Fraenkel: 1993). Dengan desain ini sampel dibagi dalam 2 kelompok yaitu satu kelompok dengan eksperimen dan satu kelompok lagi dengan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mendapatkan pembelajaran microteaching berbasis pembelajaran kontekstual sedangkan kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran dengan model konvensional. Terhadap ke dua kelompok diberikan angket tingkat pengetahuan mahasiswa, yaitu angket sebelum dan sesudah pelaksanaan microteaching serta lembar observasi untuk melihat pengaruh pembelajaran dengan model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual terhadap kemampuan mengajar mahasiswa PPL seperti yang digambarkan di bawah ini: Tabel: 3.1 Desain Eksperimen Kuasi Kelompok
Random
Tes awal
Perlakuan
Tes akhir
Eksperimen
R
O1
X
O2
Kontrol
R
O3
-
O4
Sumber: Sugiyono (2011: 75) Keterangan: R X O1 O2 O3 O4
= Random = Perlakuan (penerapan microteaching berbasis pembelajaran PKn kontekstual) = Microteaching konvensional = Kondisi Awal Kelas Esperimen = Kelas Esperimen Setelah Mendapatkan Perlakuan Microteaching berbasis pembelajaran PKn kontekstual = Kondisi awal Kelas Kontrrol = Kelas Kontrol menggunakan Microteaching konvensional
Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
51
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Melihat kesesuaian dengan objek penelitian ini, maka ada dua variabel utama yang dijadikan fokus penelitian, yakni variabel model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual sebagai variabel terikat (X) dan variabel kompetensi mengajar (pedagogis) mahasiswa sebagai variabel bebas (Y). Dari variabel di atas, maka hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah paradigma penelitian sederhana yang terdiri atas satu variabel independen dan dependen (Sugiyono, 2012: 42). Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.1 Paradigma Penelitian Sederhana
X
r
Y
Sumber: Sugiyono (2012: 42) Keterangan: X
= variabel terikat (microteaching berbasis pembelajaran PKn kontekstual)
Y
= variabel bebas (kompetensi mengajar/ pedagogis Mahasiswa)
2. Definisi Operasional Definisi operasional dirumuskan untuk menghindari kesalahan persepsi dan interpretasi terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Sebagaimana di sampaikan oleh Christensen (1988: 18), definisi operasional adalah “operationism means that terms must be defined by the steps or operations used to measure them”. Terlebih lagi, setiap terminologi memiliki makna yang berbeda dalam konteks dan dalam lapangan studi yang berbeda. Dalam penelitian ini menggunakan 2 (dua) definisi operasional yang menggambarkan variabel-variabel penelitian, sebagai berikut: Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
52
a. Model microteaching berbasis kontekstual (Variabel X) Microteaching adalah merupakan suatu teknik atau metode latihan yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan mengajar, baik keterampilan-keterampilan baru, maupun keterampilan-ketarampilan lama yang telah dimiliki oleh calon guru/ guru (bersifat remedial), yang dilakukan
dengan
cara
mengisolasikan
komponen-komponen
keterampilan mengajar, sehingga setiap komponen keterampilan mengajar tersebut dapat dikuasai dengan baik oleh calon guru/ guru dalam situasi dan kondisi pengajaran yang disederhanakan atau dimikrokan. Di dalamnya memuat materi dan keterampilan tentang kemampuan pembelajaran kontekstual bagi mahasiswa yang kelak dapat diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. b. Kompetensi pedagogis (mengajar) mahasiswa calon guru (Variabel Y) Menurut Kementerian Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Peningkatan
Mutu
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan
(2010).
Kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan aspek-aspek pedagogik, yaitu: 1) Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional dan intelektual. 2) Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3) Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu. 4) Menyelenggarakan
kegiatan
pengembangan
yang
mendidik.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik. Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
53
5) Memfasilitasi
pengembangan
potensi
peserta
didik
untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. 6) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. 7) Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Untuk memudahkan peneliti dalam membuat instrument penelitian maka aspek dan indikator kompetensi pedagogis di atas di kolaborasi dan di substitusikan dengan aspek dan indikator keterampilan dasar mengajar (Membuka sampai menutup pembelajaran) yang harus dikuasai oleh mahasiswa. D. Alur Penelitian (Perlakuan) Alur penelitian diawali dengan studi literatur, mengkaji kurikulum Prodi PKn, buku pedoman PPL 1 dan buku-buku lainnya yang relevan, yang dijadikan sumber dalam penyusunan instrumen berupa tes, bahan ajar, angket dan lembar observasi. Kemudian dilakukan validasi angket pada mahasiswa yang telah mempelajari microteaching. Validasi angket dilakukan untuk menganalisis tingkat pemahaman angket dan reliabilitas angket. Penerapan model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual dilakukan pada satu kelas yang telah ditentukan dengan suatu mekanisme sebelumnya. Tahap ini dimulai dengan mahasiswa mengisi angket pertama untuk mengetahui kemampuan awal mahasiswa, kemudian diberikan perlakuan berupa model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual dan diakhiri dengan mengisi angket bagian kedua. Selanjutnya dosen mata kuliah mengisi lembar observasi dan dilakukan wawancara terhadap beberapa mahasiswa untuk mengetahui minat, motivasi dan tanggapan mahasiswa terhadap model yang diterapkan dalam pembelajaran. Langkah terakhir diadakan analisis data dan Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
54
temuan yang diperoleh berupa data untuk menyusun laporan. Alur penelitian tersebut dapat digambarkan dalam bagan berikut ini: Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian Studi pendahuluan tentang model microteaching pada matakuliah PPL 1 mahasiswa PKn FKIP Unlam Merumuskan masalah dan tujuan penelitian Studi literatur tentang: Kurikulum Prodi PKn Buku Panduan PPL 1 Buku-buku sumber lainnya Penyusunan sintak microteaching berbasis pembelajaran kontekstual
Pengaruh model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual
Validasi, Uji coba, Revisi Kelompok Kontrol
Angket Pertama
Model microteaching konvensional
Angket Kedua Analisis data
Temuan
Kelompok eksperimen Model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual Angket dan lembar ovservasi
Kesimpulan Observasi
Sumber: Diolah oleh peneliti Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
55
E. Instrumen Penelitian Untuk menjawab permasalahan penelitian dibuat instrumen penelitian sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan berupa: tes pemahaman konsep, angket tanggapan mahasiswa dan lembar penilaian dosen terhadap mahasiswa PPL I pada pembelajaran microteaching mengenai implementasi tindakan (intervensi) yang dilakukan. Tabel: 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian No
1
Variabel Kompetensi Pembelajaran PKn
Sub. Variabel 1. Materi Pembelajaran PKn
Indikator Alat ukur 1. Sesuai kurikulum skala 2. Sesuai tingkat kemempuan bertingkat 3. Disampaikan secara (rating scale) sistematis 4. Memberikan contoh aktual 2. Metode 1. Sesuai dengan materi yang pembelajaran disampaikan PKn berbasis 2 Menggunakan metode yang kontekstual bervariasi 3. Menuntut partisipasi aktif 4. Metode yang digunakan mampu meningkatkan motivasi belajar 3 Media 1. Menggunakan media pembelajaran bervariasi PKn berbasis 2. Sesuai dengan materi kontekstual pembelajaran 3. Mendukung materi pembelajaran 4. Digunakan dengan baik dan tepat 4
Sumber pembelajaran PKn
Subjek Mahasiswa
1. Berasal dari buku paket 2. Berasal dari lingkungan sekitar 3. Perpustakaan sebagai sumber belajar
Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
56
5
Evaluasi pembelajaran PKn
Kompetensi 1. Keterampilan Pedagogis guru/ membuka dan calon guru PKn menutup dalam pembelajaran pembelajaran microteaching berbasis kontekstual 2. Pengelolaan kelas
3. Keterampilan menjelaskan 2 4. Keterampilan mengadakan variasi
5. Keterampilan melakukan penguatan 6. Keterampilan bertanya dasar lanjut 7. Keterampilan membimbing kelompok
1. Menggunakan tes tulis dan lisan 2. Ada self assesment 3. Menentukan KKM 4. Memberikan tugas 4. Mengadakan Pengayaan dan remidial 1. Menarik perhatian peserta skala didik bertingkat 2. Menumbuhkan motivasi (rating scale) 3. Memberi acuan 4. Membuat kaitan 5. Meninjau kembali 6. Mengevaluasi 1. Bersikap tanggap 2. Membagi perhatian 3. Memusatkan perhatian kelompok 4. Menurut tanggung jawab siswa 5. Petunjuk yang jelas 1. Kejelasan 2. Penggunaan contoh 3. Pengorganisasian 4. Penekanan pada yang penting 1. Suara 2. Mimik dan gerak 3. Kesenyapan 4. Kontak pandang 5. Perubahan posisi 6. Memusatkan 7. Variasi visual 8. Variasi oral 1. Penguatan verbal 2. Penguatan non-verbal 1. Bertanya dasar 2. Bertanya lanjut
1. Merumuskan perhatian 2. Memperjelas masalah dan urutan pendapat
Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
57
3. Menganalisis pandangan siswa 4. Meningkatkan urutan siswa 5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi 6. Menutup diskusi
Berdasarkan kisi-kisi instrumen di atas maka disusunlah instrument penelian yang digunakan berupa: tes pemahaman konsep, angket tanggapan mahasiswa dan lembar penilaian dosen terhadap mahasiswa PPL I pada pembelajaran microteaching (terlampir). F. Instrumen Pengumpulan Data 1. Strategi Pengembangan Instrumen Suatu instrumen pengukuran yang kredibel harus memenuhi syarat validitas dan reliabelitas. Suatu instrumen memenuhi syarat validitas jika dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Sementara reliabelitas menunjuk pada konsistensi, akurasi, dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran. Berdasarkan hal itu, maka strategi pengembangan instrument dilakukan melalui prosedur sebagai berikut: a. Melakukan
analisis
induktif,
yaitu
mengembangkan
instrumen
berdasarkan teori model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual dan kompetensi pedagogis (mengajar) yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, serta merupakan hasil adaptasi dan elaborasi dari alat penilaian kemampuan guru (APKG 1dan 2) dari Kemendikbud dengan Instrumen dari Kokom Komalasari (2008) dari disertasi yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Kontekstual dalam PKn terhadap Kompetensi Kewarganegaraan Siswa SMP”. Hal ini untuk memenuhi validitas isi, yaitu bahwa item-item instrument mencerminkan domain konsep dari variable yang akan diteliti. Untuk itu maka dibuat kisi-kisi instrument Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
58
penelitian yang dikembangkan dari definisi operasional variabel. Instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual (Variabel X) berupa aspek pengetahuan menggunakan skala bertingkat (rating scale) dengan pilihan dari rentang: 0 1 2 3 4
= bila sama sekali belum tahu = telah mengetahui sampai dengan 25% = telah mengetahui sampai dengan 50% = telah mengetahui sampai dengan 75% = telah mengetahui 100% (semuanya)
Sedangkan, variable kompetensi mengajar (pedagogis) mahasiswa (Variabel Y) berupa aspek praktik keterampilan kompetensi mengajar (pedagogis) menggunakan skala bertingkat (rating scale) dengan pilihan rentang 1 sampai 5 yaitu: 1=tidak baik; 2=kurang baik; 3=biasa-biasa, 4=baik; 5=sangat baik. b. Melakukan analisis induktif dengan mengumpulkan data terlebih dahulu melalui penyebaran instrument uji coba yang kemudian dianalisis dengan teknik korelasi product moment dari Pearson. Rumus yang digunakan menghitung validitas keseluruhan adalah korelasi product moment. (Arikunto, 2007: 53) Ada 3 unsur yang digunakan untuk menentukan koefisien korelasi ini, yaitu:
Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
59
Dari ketiga rumus di atas akan didapat koefisien korelasi (r) lalu diinterpretasikan. Untuk interpretasi dapat dilihat tabel berikut: Tabel: 3.3 Interpretasi koefisien korelasi (r) Besarnya r
Interpretasi
0,800
Tinggi
0,600
Cukup
0,400
Agak Rendah
0,200
Rendah
0,000
Sangat Rendah
Sumber: Arikunto, (2007: 54) Apabila
diperoleh
angka
negatif,
berarti
kelasnya
negatif,
ini
menunjukkan kebalikan urutan indeks korelasi tidak pernah lebih dari 1 (satu). c. Melakukan pengujian reliabelitas instrument. Uji ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya dan sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan ukur.
Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
60
2. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas 1) Validitas X Validitas konstruk (construct validity) instrumen variabel X (model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual) aspek pengetahuan dapat dilihat secara terperinci dalam setiap komponen keterampilan mengajar berikut ini: a) Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran Sub Variabel
Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
1
0,849
0,444
Valid
2
0,857
0,444
Valid
3
0,758
0,444
Valid
4
0,919
0,444
Valid
5
0,900
0,444
Valid
6
0,800
0,444
Valid
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan pada tabel di atas tampak 6 pernyataan pengukur keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, semua item memiliki r hitung > r tabel. Dengan demikian ini menunjukkan semua item pernyataan sub variabel dinyatakan valid. b) Keterampilan mengelola kelas Sub Variabel Keterampilan Mengelola Kelas
Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
7
0,684
0,444
Valid
8
0,815
0,444
Valid
9
0,740
0,444
Valid
10
0,771
0,444
Valid
11
0,839
0,444
Valid
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan pada tabel di atas tampak 5 pernyataan pengukur keterampilan mengelola kelas, semua item memiliki r hitung > r tabel. Dengan demikian ini Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
61
menunjukkan semua item pernyataan sub variabel dinyatakan valid. c) Keterampilan menjelaskan Sub Variabel Keterampian Menjelaskan
Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
12
0,834
0,444
Valid
13
0,934
0,444
Valid
14
0,801
0,444
Valid
15
0,911
0,444
Valid
16
0,718
0,444
Valid
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan pada tabel di atas tampak 5 pernyataan pengukur keterampilan menjelaskan, semua item memiliki r hitung > r tabel. Dengan demikian ini menunjukkan semua item pernyataan sub variabel dinyatakan valid. d) Keterampilan mengadakan variasi Sub Variabel Keterampilan Mengadakan Variasi
Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
17
0,883
0,444
Valid
18
0,694
0,444
Valid
19
0,714
0,444
Valid
20
0,694
0,444
Valid
21
0,728
0,444
Valid
22
0,728
0,444
Valid
23
0,840
0,444
Valid
24
0,816
0,444
Valid
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan pada tabel di atas tampak 8 pernyataan pengukur keterampilan mengadakan variasi, semua item memiliki r hitung > r tabel. Dengan demikian ini menunjukkan semua item pernyataan sub variabel dinyatakan valid.
Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
62
e) Keterampilan memberikan penguatan Sub Variabel Keterampilan Memberikan Penguatan
Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
25
0,852
0,444
Valid
26
0,946
0,444
Valid
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan pada tabel di atas tampak 2 pernyataan pengukur keterampilan mengadakan variasi, semua item memiliki r hitung > r tabel. Dengan demikian ini menunjukkan semua item pernyataan sub variabel dinyatakan valid. f) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil Sub Variabel Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
27
0,832
0,444
Valid
28
0,882
0,444
Valid
29
0,821
0,444
Valid
30
0,902
0,444
Valid
31
0,545
0,444
Valid
32
0,669
0,444
Valid
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan pada tabel di atas tampak 6 pernyataan pengukur keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, semua item memiliki r hitung > r tabel. Dengan demikian ini menunjukkan semua item pernyataan sub variabel dinyatakan valid. g) Keterampilan bertanya dasar dan lanjut Sub Variabel Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjutan
Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
33
0,827
0,444
Valid
34
0,739
0,444
Valid
35
0,767
0,444
Valid
36
0,734
0,444
Valid
37
0,889
0,444
Valid
38
0,925
0,444
Valid
39
0,754
0,444
Valid
Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
63
40
0,876
0,444
Valid
41
0,691
0,444
Valid
42
0,760
0,444
Valid
43
0,524
0,444
Valid
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan pada tabel di atas tampak 6 pernyataan pengukur keterampilan bertanya dasar dan lanjut, semua item memiliki r hitung > r tabel. Dengan demikian ini menunjukkan semua item pernyataan sub variabel dinyatakan valid. h) Pembelajaran kontekstual PKn Sub Variabel Pembelajaran Kontekstual PKn
Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
44
0,647
0,444
Valid
45
0,633
0,444
Valid
46
0,691
0,444
Valid
47
0,715
0,444
Valid
48
0,792
0,444
Valid
49
0,637
0,444
Valid
50
0,836
0,444
Valid
51
0,704
0,444
Valid
52
0,604
0,444
Valid
53
0,657
0,444
Valid
54
0,893
0,444
Valid
55
0,635
0,444
Valid
56
0,596
0,444
Valid
57
0,662
0,444
Valid
58
0,775
0,444
Valid
59
0,835
0,444
Valid
60
0,598
0,444
Valid
61
0,656
0,444
Valid
62
0,775
0,444
Valid
63
0,760
0,444
Valid
64
0,778
0,444
Valid
65
0,541
0,444
Valid
66
0,678
0,444
Valid
67
0,837
0,444
Valid
Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
64
68
0,603
0,444
Valid
69
0,741
0,444
Valid
70
0,690
0,444
Valid
71
0,666
0,444
Valid
72
0,589
0,444
Valid
73
0,807
0,444
Valid
74
0,580
0,444
Valid
75
0,481
0,444
Valid
76
0,861
0,444
Valid
77
0,691
0,444
Valid
78
0,787
0,444
Valid
79
0,901
0,444
Valid
80
0,884
0,444
Valid
81
0,811
0,444
Valid
82
0,828
0,444
Valid
83
0,846
0,444
Valid
84
0,859
0,444
Valid
85
0,803
0,444
Valid
86
0,845
0,444
Valid
87
0,827
0,444
Valid
88
0,745
0,444
Valid
89
0,814
0,444
Valid
90
0,675
0,444
Valid
91
0,797
0,444
Valid
92
0,688
0,444
Valid
93
0,775
0,444
Valid
94
0,822
0,444
Valid
95
0,712
0,444
Valid
96
0,746
0,444
Valid
97
0,828
0,444
Valid
98
0,562
0,444
Valid
99
0,631
0,444
Valid
100
0,605
0,444
Valid
101
0,465
0,444
Valid
102
0,538
0,444
Valid
103
0,667
0,444
Valid
Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
65
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disajikan pada tabel di atas tampak 60 pernyataan pengukur keterampilan pembelajaran kontekstual PKn, semua item memiliki r hitung > r tabel. Dengan demikian ini menunjukkan semua item pernyataan sub variabel dinyatakan valid. 2) Validitas Y Validitas konstruk (construct validity) instrumen variabel Y (kompetensi mengajar (pedagogis) mahasiswa) aspek keterampilan (skiil) yang menggunakan lembar observasi, dikonstruksi berlandaskan teori yang relevan dan merujuk pada APKG 1 dan 2, selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli yang dimaksud adalah: 1) Prof. Dr. Ace Suryadi, M.Sc; 2) Dr. Hj. Kokom Komalasari, M.Pd; dan 3) Prof. Dr. H. Wahyu, MS. Berdasarkan pendapat dari ahli (judgment experts) memberi keputusan: instrumen dapat digunakan dengan penyesuaian. b. Uji Reliabilitas Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items .978
103
Reliabilitas instrumen penelitian ini berdasarkan pengujian pada seluruh item pernyataan yang sudah dianggap valid, menghasilkan koefisien korelasi (ρ value) 0.978 yang artinya lebih besar dari 0.7. Dengan demikian, instrumen dinyatakan reliabel dan dapat digunakan.
Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
66
G. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1. Tahap persiapan Persiapan yang dilakukan dalam pembelajaran meliputi: a. Melakukan studi pendahuluan yang meliputi kajian teori tentang konsep microteaching berbasis pembelajaran kontekstual. b. Memperkenalkan pembelajaran dengan model microteaching berbasis pembelajaran kontekstual pada mahasiswa Tahap awal dari pelaksanaan mikro dimulai dengan perkuliahan teori. Pelaksanaan perkuliahan teori ini paling tidak membutuhkan waktu sebanyak 2 kali pertemuan, dengan lama waktu pertemuan 100 menit.perkuliahan teori ini diberikan dalam bentuk kuliah tatap muka, diskusi kasus, dan pemutaran video model-model pembelajaran untuk setiap keterampilan dasar mengajar. Diskusi kasus dan pemutaran video model-model pembelajaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran konkrit tentang aktivitas mengajar guru kepada mahasiswa, serta mengembangkan daya antisipasi mahasiswa terhadap tugas latihan mengajar yang akan mereka jalani. Untuk lebih memberikan motivasi mahasiswa terhadap penguasaan teori, maka perkuliahan teori ini diakhiri dengan ujian teori tentang pembelajaran mikro. Perkuliahan teori ini dimaksudkan untuk menanamkan konsepkonsep dasar pembelajaran mikro berbasis pembelajaran kontekstual dan prosedur pelaksanaannya. Di samping itu dalam perkuliahan teori ini juga dikenalkan berbagai model pembelajaran untuk setiap jenis keterampilan mengajar yang akan dilatihkan. Materi perkuliahan teori tersebut paling tidak mencakup materi pokok yang berkaitan dengan keterampilan dasar mengajar dan berbagai model dalam pembelajaran kontekstual. Secara rinci materi tersebut adalah sebagai berikut: Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
67
1) Materi tenutang konsep dasar pembelajaran microteaching 2) Materi
tenutang
prosedur
pelaksanaan
pembelajaran
dasar
pembelajaran
microteaching 3) Materi
tentang
keterampilan
dalam
microteaching 4) Materi tentang model-model dalam pembelajaran kontekstual Untuk
meningkatkan
keefektifan
perkuliahan
teori
yang
dilaksanakan, perkuliahan perlu ditunjang dengan handout materi perkuliahan dan video latihan keterampilan mengajar media pembelajaran yang disiapkan oleh peneliti dan dosen matakuliah PPL. Bahan-bahan ini dipersiapkan karena perkuliahan teori dilakukan dengan metode diskusi atau Tanya jawab untuk menghindari kejenuhan, maka dengan kesiapan materi yang demikian itu, mahasiswa telah memahami apa yang dibicarakan (diskusi dan Tanya jawab yang dilaksanakan). Dengan demikian perkuliahan akan menjadi hidup dan efektif. c. Menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. d. Melakukan validasi instrumen. e. Melakukan uji coba dan analisis angket pada kelompok eksperimen dan kontrol untuk mengetahui pemahaman konsep awal mahasiswa tentang kemampuan/ kompetensi mengajar di kelas. 2. Pelaksanaan a. Menerapkan
pembelajaran
dengan
model
microteaching
berbasis
pembelajaran kontekstual pada kelas eksperimen dan pembelajaran microteaching secara konvensional pada kelas kontrol. 1) Mahasiswa harus menyusun Satuan Pembelajaran (SP) atau Rencana Pembelajaran (RP) atau Skenario, lama penyajian antara 10-15 menit, ditulis rapi dan diserahkann kepada dosen pembimbing sebelum tampil untuk mencocokkan apa yang ditulis sesuai dengan yang dipraktikkan. Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
68
2) Bagi mahasiswa yang tidak tampil bertugas sebagai supervisor, observer, sekaligus sebagai peserta didik di kelas. 3) Dilakukan pembagian kelompok microteaching 4) Dilakukan pembagian tugas untuk praktek komponen keterampilan 5) Kegiatan dalam pembelajaran microteaching berbasis pembelajaran kontekstual a) Microteaching dilakukan di dalam sebuah ruangan yang dilengkapi dengan berbagai alat/barang yang diperlukan. b) Prinsip pelaksanaan microteaching dapat dijelaskan sebagai berikut: guru/ calon guru mengajar di area mengajar. c) Selama proses itu segala aktivitas guru/calon guru direkam oleh kamera video. Setiap pelaksanaan mengajar direkam supaya dapat dilihat kembali dan dievaluasi cara mengajarnya. Pastikan bahwa gambar dan guru dapat terekam dengan jelas. d) Pihak pengamat (Dosen matakuliah PPL 1) e) Sekali-sekali pengamat dapat bertanya, berdiskusi dengan guru/ calon guru supaya proses mengajar lebih hidup. f) Speaker dapat ditambahkan sepanjang memang dibutuhkan agar suara guru terdengar lebih keras. g) Setelah selesai, hasil rekaman dapat di diputar kembali (playback) dengan memanfaatkan tv monitor. Pada sesi ini calon guru/calon guru dapat melihat kembali penampilannya selama mengajar. Sedangkan
pengamat
memberi
penilaian,
menyampaikan
kelebihan dan kekurangannya. Di sinilah menjadi titik penting untuk
melihat,
kelebihan
dan
mengevaluasi, kekurangan
memberi guru/calon.
pendapat
terhadap
Dengan
demikian
microteaching dapat dijadikan sebuah pendekatan baru yang
Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
69
inovatif dan aplikatif untuk mempersiapkan performance guru agar lebih kapabel. h) Prasyarat utama yang dibutuhkan agar microteaching dapat berjalan adalah, tersedianya sebuah ruangan khusus yang dilengkapi dengan kamera video, recorder, mic, penerangan yang cukup. Ukuran ruangan tidak ada standar yang baku. Ukuran ruangan bisa antara 8 m x 6 m, atau 8 m x 7 m. Selanjutnya tersedianya sejumlah sarana lainnya layaknya sebuah ruang kelas. Ada white board, meja dan kursi, OHP kalau memang diperlukan. b. Memberikan angket pertama dan kedua pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3. Pengolahan dan analisis data Menghitung gain ternormalisasi kemampuan/ kompetensi model untuk kelas kontrol dan eksperimen, melakukan uji normalitas data gain ternormalisasi, melakukan uji homogenitas varians, melakukan uji kesamaan dua rata-rata, serta melakukan analisis data angket dan observasi. H. Teknik Analisis Data Setelah penelitian diperoleh data. Data tersebut merupakan data mentah yang harus diolah agar dapat memberikan gambaran nyata mengenai permasalahan penelitian dan memberikan arah untuk mengkaji lebih lanjut. Hasil penghitungannya dilakukan dengan menggunakan skor gain yang dinormalisasi. Gain yang dinormalisasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus score ternormalisasi dengan rumusan Meltzer. Selanjutnya, pengolahan dan analisis data menggunakan uji statistik inferensial parametrik sebagai berikut: 1. Menyeleksi data Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa jawaban responden sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
70
2. Menentukan bobot nilai Penentuan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan, kemudian menentukan skornya. 3. Pemberian koding Untuk setiap jawaban pada angket selanjutnya skor tersebut dijumlahkan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden secara umum terhadap setiap variabel penelitian. 4. Melakukan analisis secara deskriptif,untuk mengatahui kecenderungan data. Dari analisis ini dapat diketahui rata-rata, median, standar deviasi, dan varians data dari masing-masing variabel. 5. Pemeriksaan distribusi populasi data sampel Pengujian distribusi populasi dari data sampel bertujuan untuk mengetahui sebaran dari populasi data sampel yang diperoleh, apakah data sampel berasal populasi yang berdistribusi normal atau distribusi teoritis lainnya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pemilihan uji statistik yang dipergunakan apakah parametrik atau nonparametrik. Dalam penelitian ini, data sampel yang diperoleh diasumsikan berawal dari populasi yang berdistribusi normal. Oleh karena itu, pengujian atas asumsi tersebut dilakukan dengan uji kecocokan atau lebih dikenal sebagai uji kolmogorov-smirnov. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan sofware statistik SPSS. Selanjutnya, untuk melihat pengaruh variabel lainnya berupa pengetahuan awal mahasiswa yang dilihat dari indikator perbedaan asal kelas mahasiswa (regular dan mandiri) dengan IPK dan IP semester berjalan terhadap kompetensi pedagogis mahasiswa maka dilakukan melalui analisis uji regresi.
Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
71
6. Menghitung skor gain ternormalisasi Untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang perbedaan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains antara sebelum dan sesudah pembelajaran, dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil penghitungan skor gain yang dinormalisasi. 7. Uji kesamaan dua rata-rata (bebas) Uji kesamaan dua rata-rata (bebas) jika sebaran data berdistribusi normal dan homogen, dilakukan dengan menggunakan uji parametrik, yaitu uji-t (t-test) satu pihak (pihak kanan). Tujuan dari uji hipotesis adalah untuk mencari gain yang lebih besar antara peningkatan (gain) kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Muhammad Elmy , 2013 Penerapan Microteaching Berbasis Pembelajaran Pkn Kontekstual Dalam Membangun Kompetensi Mengajar (Pedagogik) Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu