BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Kerangka Pemikiran Kegiatan pasar uang terorganisir oleh Bank Indonesia pada tahun 1974/1975 dan berkembang serta dimanfaatkan juga oleh lembaga-lembaga keuangan bukan bank. Bentuk pasar uang yang telah cukup berkembang adalah pasar uang antar bank, ini merupakan transaksi dana pinjaman jangka pendek biasanya paling lama 7 hari dengan tingkat suku bunga tertentu antara bank-bank kliring yang mengalami rekening negatif atau kekurangan dana. Pasar uang juga meliputi transaksi yang sama antara bank-bank dengan lembaga-lembaga keuangan bukan bank dan antar lembaga-lembaga keuangan bukan bank itu sendiri. Kegiatan pasar uang yang telah berkembang secara luas meliputi pihak atau mereka yang membutuhkan dana, mereka yang meminjamkan dana dan mereka yang menciptakan maupun mengelola pasar, disamping itu diperlukan pula prasarana komunikasi yang baik dan lancar, informasi keuangan yang terpercaya dan memadai serta instrumen-instrumen lainnya yang mendukung kerja pasar uang itu sendiri. Selain diperlukan sarana dan prasarana pasar uang yang memadai, pasar uang antar bank juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti dana bukan bank, pinjaman bank Indonesia, suku bunga pasar uang antar bank, kurs valuta asing dan sebagainya. Selain itu untuk mempercepat terciptanya
27
pasar uang yang terorganisir, bank Indonesia telah memberikan bantuan keuangan berupa fasilitas diskonto ulang kepada lembaga keuangan bukan bank dan BPD. Fasilitas tersebut diberikan hanya dalam kesulitan yang timbul dalam kegiatan jual beli surat berharga di pasar uang. Oleh karena itu maka pasar uang antar bank yang merupakan sarana bagi bank-bank untuk mendapatkan dana apabila bank tersebut mengalami kekurangan dana perlu ditingkatkan dan dikembangkan fungsi dan kinerjanya sehingga dapat membantu menciptakan kondisi perbankan yang lebih baik. Dimana dana pihak ketiga yang tersimpan dan merupakan dana menganggur (idle money) pada perbankan akan mengakibatkan cost of fund menjadi tinggi, sehingga bank melakukan penempatan idle money mereka pada bank lain yang tidak menggangu liquiditas dari bank itu sendiri sehingga ini merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi tingkat penempatan pada bank lain. Selain itu penempatan dana juga merupakan salah satu sumber pendapatan bank yang tergolong aman dan liquid, dimana dalam penempatan ini suku bunga penempatan sangat mempengaruhi dan merupakan faktor pendukung penempatan dimana bank akan berusaha menempatkan idle money yang mereka miliki pada bank yang dapat memberikan bunga yang tinggi. Dengan melihat latar belakang tersebut maka dapat dibuat suatu diagram kerangka pemikiran terhadap masalah tersebut.
28
Gambar 3.1 : Diagram alur kerangka pemikiran
H1 DANA PIHAK KETIGA Meliputi : Tabunga, Deposito & Giro
H3 PENEMPATAN DANA Oleh Bank Sumsel Cabang Prabumulih
TINGKAT SUKU BUNGA PENEMPATAN DANA ANTAR BANK
H2
Dari gambar diatas dapat di jelaskan bahwa.dana pihak ketiga yang terhimpun pada bank memiliki pengaruh langsung terhadap penempatan dana antar bank ( H1 ), demikian juga dengan tingkat suku bunga antar bank memiliki pengaruh langsung terhadap penempatan dana antar bank ( H2 ). Selain itu dana pihak ketiga dan tingkat suku bunga antar bank memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap penempatan dana pada bank lain. Dari uraian tersebut maka peneliti akan menggunakan langkah pemikiran tersebut guna menusun hipotesis.
B. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut :
29
H1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Dana Pihak Ketiga terhadap Penempatan Dana Bank. H2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Suku Bunga Penempatan terhadap Penempatan Dana Bank. H3. Terdapat pengaruh yang signifikan anatara seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap Penempatan Dana Bank.
C. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu sejenis penelitian diskriftif yang ingin mencari jawaban yang mendasar tentang pengaruh, dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Dimana dengan metode ini dapat di ketahui variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi variabel dependen secara signifikan dan dapat diketahui sebab-sebab mengapa fanomena-fenomena tersebut dapat terjadi.
D. Definisi Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel. Tiap-tiap variabel penelitian akan didefinisi operasionalisasi dan diukur skalanya. Pengukuran yang digunakan adalah dengan menggunakan Skala Likert yang akan diterapkan dalam model ini. Variabel-variabel tersebut akan disusun dengan indikator-indikator sebagai berikut :
30
Tabel 3.1 : Operasional Variabel Transaksi Pasar Uang antar Bank Variabel Dimensi Penempatan Dana a. Jumlah Transaksi Bank ( Y )
b. Nominal Transaksi
Indikator a. Banyaknya jumlah transaksi yang dilakukan b. Adanya peningkatan nominal transaksi
Skala Rasio
Rasio
Sumber : Masyhud Ali ; 2002
Tabel 3.2 : Operasional Variabel Dana Bukan Bank Variabel Dana Pihak Ketiga ( X1 )
Dimensi
Indikator
a. Jumlah Penghimpunan Masyarakat
a. Peningkatan penghimpinan dana pihak ketiga b. Jumlah penyaluran b. Peningkatan dana pada pihak penyaluran dana ketiga bank Sumber : Kasmir ; 2002
Skala Rasio
Rasio
Tabel 3.3 : Operasional Variabel Suku Bunga Pasar Uang Antar Bank Variabel
Dimensi
Suku Bunga a. Suku bunga Penempatan ( X2 ) b. Penempatan Bank
Sumber : Indra Darmawan ; 1999
Dana
Indikator
Skala
a. Tinggi rendahnya suku bunga b. Meningkatnya volume transaksi
Rasio
Rasio
31
E. Jenis, Sumber dan Pengumpulan Data Metode yang digunakan adalah metode komparatif yaitu sejenis penelitian diskriftif yang ingin mencari jawaban yang mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. 1.
Macam dan sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka yang berkaitan dengan masalah dalam penulisan ini. Sumber data utama dalam penelitian ini antara lain Laporan Neraca dan Laba/Rugi Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan yang diolah kembali.
2.
Menurut waktu pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data berkala (time Series), data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu yaitu dari April 2001 hingga Desember 2005 untuk memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu.
Dari penetapan jenis, sumber pengumpulan data diatas maka dapat dilihat pada tabel berikut :
32
Tabel 3.4 : Jenis dan Sumber Pengumpulan Data Variabel
Sumber Data
1. Penempatan Dana Bank 2. Dana Pihak Ketiga 3. Suku Bunga Pasr Uang Antar Bank
Jenis Data
Instrumen Pengumpulan Data sekunder
Data di dapat dan diambil Data Laporan dari Laporan Neraca dan berkala Neraca dan Laba/Rugi Bank Sumsel (time series) Rugi Laba Cabang Prabumulih Bulanan
F. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis Dari uraian pada bab sebelumnya tampak bahwa Penempatan Dana Bank (PDB) dipengaruhi oleh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Suku Bunga Penempatan (rPDB). 1. Uji Ekonometri Kriteria ekonometri akan terpenuhi apabila model yang diestimasi telah memenuhi asumsi klasik dari OLS. Diantar asumsi-asumsi yang disebutkan dimuka, asumsi yang dapat diuji adalah homoskedastisitas, non autokorelasi. Adapun model yang digunakan adalah :
Y = αa0 + αa1 X 1 + αa2 X 2 + e
Keterangan : Y
= Penempatan Dana antar Bank
X1 = Dana Pihak ketiga X2 = Tingkat Suku Bunga antar Bank
33
Homoskedastisitas Homoskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varian variabel kesalahan pengganggu selalu sama untuk semua observasi tiap periode, keadaan yang sebaliknya disebut heteroskedastisitas. Konsekuensi adanya heteroskedastisitas adalah penaksiran OLS tidak bias dan konsisten tetapi penaksiran tersebut tidak lagi efisien baik dalam sempel kecil maupun besar. Untuk dapat menentukan ada tidaknya heteroskedastisitas maka dilakukan pengujian-pengujian untuk mendeteksinya antara lain adalah uji Park, uji Glesjer, uji rank Spearman serta uji Goldfeld dan Quandt. Dalam penelitian ini uji yang digunakan adalah uji Glesjer.
Non Autokorelasi Non autokorelasi adalah suatu keadaan dimana antara variabel kesalahan pengganggu (ui dan uj) tidak berkorelasi berurutan, keadaan sebaliknya disebut autokorelasi . Autokorelasi dapat terjadi antara lain disebabkan oleh adanya variabel yang tidak dimasukkan, bentuk fungsional yang tidak benar, faktor keterlambatan dan adanya manipulasi data. Penaksiran OLS tidak bias yaitu dalam penyempelan berulang nilai rata-ratanya sama dengan nilai populasi sebenarnya, sedangkan penaksiran OLS konsisten yaitu dengan meningkatnya sempel secara tidak terbatas semakin mendekati nilai populasi sebenarnya. Agar dapat mendeteksi adanya autokorelasi maka dilakukan pengujianpengujian antara lain melalui gambar pola dari residual, rasio von Neuman, uji Durbin-Watson, uji alternatif untuk autokorelasi dan uji Durbin h. Pengujian yang
34
dilakukan pada model ini adalah uji Durbin-Watson. Mekanisme test DurbinWatson ini adalah apabila Ho adalah tidak ada autokorelasi baik positif maupun negatif, yaitu jika :
du < d < 4 − du
berarti Ho diterima atau tidak terdapat autokorelasi.
2. Uji Statistik Kriteria ini ditentukan uji t (uji secara individual) dan uji F (uji secara parsial). Uji t Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel tidak bebas dengan menganggap variabel bebas lain konstan. Hipotesis yang digunakan adalah : Ho : bi = 0, berarti tidak ada pengaruh xi (variabel bebas) terhadap variabel tidak bebas Ha : bi > 0, berarti ada pengaruh xi (variabel bebas) terhadap variabel tidak bebas dimana bi merupakan koefisien variabel bebas ke-i dan konstan.
Ho akan diterima (Ha ditolak) pada tingkat kepercayaan tertentu jika t hitung lebih kecil dari t tabel, dengan demikian variabel bebas yang diuji tidak mempengaruhi variabel tidak bebas (tidak signifikan). Sebaliknya Ho akan ditolak (Ha diterima) pada tingkat kepercayaan tertentu jika t hitung lebih besar dari t
35
tabel sehingga variabel bebas yang diuji mempengaruhi variabel tidak bebas (signifikan). Nilai t hitung adalah sebagai berikut :
t=
bi S (bi )
Dimana : Bi B
= Parameter yang diestimasi
S(bi) = Standart error yang diuji.
UJI F Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas. Hipotesa yang digunakan adalah : Ho : b1 = b2 = .... = 0, tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Ha : b1 ≠ b2 ≠ .... ≠ 0, terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.
Ho akan diterima (Ha ditolak) pada tingkat kepercayaan tertentu jika F hitung lebih kecil dari F tabel. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yang diuji tidak mempengaruhi variabel tidak bebas (tidak signifikan). Ho ditolak (Ha diterima) pada tingkat kepercayaan tertentu jika F hitung lebih besar dari F tabel (signifikan).
36
Nilai F hitung : F=
R 2 (k − 1) 1 − R 2 (n − k )
(
)
Dimana : k = banyaknya koefisien (termasuk intersep bi) n = banyaknya observasi pada sempel.
3. Kriteria Ekonomi Kriteria ekonomi ditentukan oleh prinsip-prinsip teori ekonomi yaitu membandingkan hasil estimasi dengan hipotesis yang telah dilakukan sebelumnya. Uji ekonomi ini dilakukan dengan membandingkan kesesuaian tanda antara parameter-parameter hasil estimasi dengan teori-teori ekonomi yang menjelaskannya.