BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Universitas Indonesia. Penelitian sengaja dilakukan di Universitas Indonesia didasarkan pada hal berikut: 1. Universitas entrepreneurial menjadi fokus arah pengembangan Universitas Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Renstra Universitas 2. Pernyataan Rektor Universitas Indonesia : “Universitas Indonesia adalah lembaga inovatif, sebagaimana kami terstruktur dan terorganisir, sekaligus sebagaimana adaptasi kami dengan perubahan global”. 3. Berstatus sebagai universitas negeri yang, selama ini seperti universitasuniversitas negeri yang lain, menikmati kucuran dana yang besar dari pemerintah sebelum pemberlakuan Badan Hukum Milik Negara (BHMN). 4. Salah satu perguruan tinggi yang menyandang status Badan Hukum Milik Negara (BHMN) UI berdiri pada tahun 1849 dan merupakan representasi institusi pendidikan dengan sejarah paling tua di Asia. Secara geografis, posisi kampus UI berada di dua area berjauhan, kampus Salemba dan kampus Depok. Mayoritas fakultas berada di Depok dengan luas lahan mencapai 320 hektar dengan atmosfer green campus karena hanya 25% lahan digunakan sebagai sarana akademik, riset dan kemahasiswaan. 75% wilayah UI bisa dikatakan adalah area hijau berwujud hutan kota dimana di dalamnya terdapat 8 danau alam. Sebuah area yang menjanjikan nuansa akademik bertradisi yang tenang dan asri. Sekarang ini Universitas Indonesia mempunyai 15 Fakultas yaitu : Kedokteran, Kedokteran Gigi, Kesehatan Masyarakat, Ilmu Keperawatan, Farmasi, Tehnik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Komputer, Psikologi, Ekonomi, Ilmu Pengetahuan Budaya, Hukum, Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Pascasarjana, Vokasi. Sedangkan jumlah program studi yang ada mencapai 290 lebih dengan jumlah mahasiswa mencapai 40 ribu lebih dan staf Zahruddin, 2013 Pengembangan Kelembagaan Menuju Universitas Entrepreneurial (Studi Kasus Di Universitas Indonesia) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pengajar
mencapai
3000
lebih.
Sementara
program
pendidikan
yang
diselenggarakan mencakup diploma tiga, vokasi, sarjana reguler, sarjana kelas khusus international, sarjana ekstensi, sarjana kelas paralel, magister, magister kelas khusus international, doktor, profesi, dan spesialis. Prestasi-prestasi yang pernah dicapai oleh Universitas Indonesia diantaranya: 1. Universitas Indonesia tampil di rangking pertama untuk kategori universitas asal Indonesia versi THES tahun 2009, 2. Masuk dalam 500 universitas kelas dunia 3. Universitas Indonesia adalah universitas terbaik versi Globe Asia Magazine tahun 2008 4. Masuk dalam 5 terbaik Asia 5. Universitas Indonesia adalah universitas terbaik pada ICT Award Indonesia tahun 2008 kategori Best IT and infrastructure by the category best content and application 6. Nominasi univeristas terbaik di Indonesia oleh Majalah Tempo 2008
B. Sampel Penelitian Selain lokasi penelitian sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, maka mengingat penelitian ini adalah penelitian kualitatif, pembicaraan tentang lokasi penelitian sangat erat kaitannya dengan subyek penelitian maupun aktivitas yang dilakukan oleh subyek penelitian yang terangkum dalam konteks “situasi sosial penelitian”. Situasi sosial terbagi dalam tiga elemen yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity). Ketiga elemen ini saling berinteraksi secara sinergis. Adapun yang menjadi situasi sosial dalam konteks penelitian ini adalah aktivitas-aktivitas (activity) yang dilakukan oleh sivitas akademika (actors) yang ada di Universitas Indonesia (place). Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas atas penentuan lokasi, situasi sosial dan informan yang digunakan peneliti, dapat dilihat pada tabel berikut:
Zahruddin, 2013 Pengembangan Kelembagaan Menuju Universitas Entrepreneurial (Studi Kasus Di Universitas Indonesia) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.1 Situasi Sosial dalam Penelitian Kaulitatif No.
Parameter subyek penelitian
Pilihan yang diambil
1
Tempat (place)
Universitas Indonesia
2
Aktivitas (activity)
Seluruh aktivitas yang berkaitan dengan usaha-usaha atau praktekpraktek
entrepreneurship
dikembangkan
di
yang
Universitas
Indonesia 3
Pelaku (Actors)
Rektor, Direktur, Wakil direktur, Kepala subdirektorat, Staf direktorat, Sekretaris
Universitas,
Ketua
ventura
Berdasarkan tabel tersebut, maka sampel penelitian ini adalah pihak-pihak yang memiliki informasi terkait dengan praktek-praktek entrepreneurship. Artinya penentuan subyek penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sampling purposive. Sampling purposive menurut McMillan & Schumacher (2006: 319) “selecting information-rich cases for study in-depth”. Yaitu peneliti memang memilih pihak-pihak tertentu yang dipertimbangkan bisa memberikan informasi yang diperoleh dari sampel sebelumnya. Mengingat sampel dipilih hanya bagi mereka yang memiliki informasi terkait dengan usaha-usaha entrepreneurship di Universitas Indonesia, maka sampel penelitian ini juga disebut dengan sampel purposive. Dalam hal ini peneliti memilih sampel dengan cara: 1. Menentukan sampel sementara yang diambilkan dari komponen kegiatan entrepreneurship di Universitas Indonesia terpilih adalah sumber-sumber Zahruddin, 2013 Pengembangan Kelembagaan Menuju Universitas Entrepreneurial (Studi Kasus Di Universitas Indonesia) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang berhubungan dengan praktek entrepreneurship seperti Ketua ventura, Direktur dll 2. Memilih sampel baru yang dipertimbangkan dapat memberikan informasi lebih lengkap. Sampel baru diambil atas informasi dari informan sebelumnya seperti Rektor, Sekretaris Universitas dll 3. Sampel disesuaikan dengan kebutuhan 4. Penentuan unit sampel dihentikan jika informasi yang diberikan sudah jenuh
C. Metode Pengumpulan Data Guna memperoleh data yang holistik dan intergratif, serta memperhatikan relevansi dan tujuan, maka pengumpulan data digunakan tiga teknik utama, yaitu: 1. wawancara mendalam (indepth interview), 2. observasi partisipan (partcipant observation) dan 3. studi dokumentasi (study of documentation). Ketiga teknik tersebut merupakan teknik dasar dalam penelitian kualitatif yang disepakati oleh sebagian besar peneliti dan penulis. 1.
Wawancara mendalam Wawancara merupakan teknik komunikasi langsung dengan informan. Oleh
karena itu, aspek penting dalam penelitian kualitatif yang berkaitan dengan teknik wawancara adalah peneliti berusaha mengetahui bagaimana informan memandang dunia atau peristiwa yang terkait dengan tema yang diteliti dari segi perspektifnya, menurut pikiran dan perasaannya. Dengan begitu, peneliti mendapatkan data yang ada dibalik yang tampak. Wawancara yang demikian disebut sebagai wawancara mendalam (in-depth interview), karena memiliki ketajaman untuk mengorek keterangan lebih lanjut. Menurut McMillan & Schumacher (2006:350), wawancara mendalam (in-depth interview) adalah “open-response questions to obtain data of participant meanings-how individuals conceive of their world and how they explain or make sense of the important events in their lives”.
Zahruddin, 2013 Pengembangan Kelembagaan Menuju Universitas Entrepreneurial (Studi Kasus Di Universitas Indonesia) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam melakukan wawancara mendalam, peneliti menggunakan wawancara tidak terstandar (unstandardized interview) yagmana tidak menyusun suatu daftar pertanyaan yang ketat. Dengan cara ini peneliti dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya karena dilakukan secara lebih personal. Disamping itu juga, dengan cara ini dapat dicatat respon afektif yang tampak selama wawancara berlangsung dan dipilah-pilahkan pengaruh pribadi peneliti yang mungkin mempengaruhi hasil wawancara, serta memungkinkan pewawancara belajar dari informan tentang budaya, bahasa dan cara hidup mereka. Tabel 3.2 Komponen Data dan Sumbernya No. 1
Data Penguatan pengendalian
2
Diversifkasi pendanaan
3
Pengembangan batas luar
Informan
4
Stimuli lingkungan akademis
5
2.
Integrasi budaya entrepreneurial
Rektor Sekretaris Universitas Kepala Renbang Direktur Pengembangan Akademik Sekretaris universitas Kepala Renbang Direktur Hubungan Alumni Kepala Subdirektorat Pengembangan Aset & Ventura Wakil Direktur Kemitraan & Inkubator Bisnis Wakil Direktur Riset & Pengabdian Masyarakat Kepala Subdirektorat Pengembangan & Pengelolaan HKI Rektor Semua informan yang disebutkan di atas
Observasi Observasi merupakan salah satu teknik yang digunakan peneliti untuk
memperoleh informasi dalam kaitannya dengan konteks (hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas dan lingkungan sekitarnya) sehingga peneliti memperoleh makna dari informasi yang dikumpulkan.
Zahruddin, 2013 Pengembangan Kelembagaan Menuju Universitas Entrepreneurial (Studi Kasus Di Universitas Indonesia) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Teknik obervasi ini digunakan untuk melengkapi dan menguji hasil wawancara yang diberikan oleh informan yang mungkin belum menyeluruh atau belum mampu menggambarkan segala macam situasi atau bahkan melenceng. Observasi merupakan karakteristik interaksi sosial antara peneliti dengan subjeksubjek dalam lingkungannya. Dengan kata lain, proses bagi peneliti memasuki latar dengan tujuan untuk melakukan pengamatan tentang bagaimana peristiwaperistiwa (events) dalam latar saling berhubungan. Menurut McMillan & Schumacher (2006:358) obervasi adalah “direct, eyewitness accounts of everyday social actions and settings that take the form of field notes”. Terkait dengan penelitian ini, maka hal-hal yang diamati oleh peneliti adalah gedung pusat administrasi universitas sebagai pusat pengendalian dimana Kantor Rektor, Wakil Rektor, Para Direktur, Sekretaris Universitas berada; showroom untuk produk-produk hasil riset yang sudah dihasilkan dan mendapat hak paten; plamfet, brosur yang ditempel di tempat-tempat yang strategis yang berisi himbuan untuk melindungi hak kekayaan intelektual, keikutsertaan seminarseminar yang diadakan dalam rangka mempromosikan penemuan atau invensi yang sudah dihasilkan oleh periset-periset universitas seperti seminar “Teknologi untuk orang miskin” dan acara “Gelar Ilmu” yang memamerkan hasil-hasil riset berupa paten dan lain-lain yang diadakan lima tahun sekali. 3.
Studi Dokumentasi Selain kedua teknik yang sudah disebutkan sebelumnya yang umumnya
bersumber dari manusia, dalam penelitian naturalistik, terdapat juga teknik pengumpulan data melalui studi dokumnetasi. Studi dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber non-manusia. Adapun dokumen yang dijadikan sumber dalam penelitian ini: 1.
Rencana Strategis Universitas Indonesia 2007-2012 yang disahkan oleh Majelis Wali Amanah
2.
Kumpulan Peraturan Universitas Indonesia BHMN yang berisi: 1) PP No. 152 tahun 2000, 2) Peraturan Kebijakan Umum tentang Arah
Zahruddin, 2013 Pengembangan Kelembagaan Menuju Universitas Entrepreneurial (Studi Kasus Di Universitas Indonesia) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pengembangan Universitas Indonesia 2007-2012, 3) Anggaran Rumah Tangga Universitas Indonesia, 4) Rencana Strategis 2007-2012 3.
UI Update: kumpulan berita-berita yang terbit empat kali dalam setahun dan berisi tentang berbagai macam kegiatan yang terjadi di Universitas Indonesia
4.
DRPM gazette: jurnal yang diterbitkan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian
Masyarakat
berisi
tentang
aktivitas
riset
yang
diselenggarakan oleh Universitas Indonesia 5.
Kebijakan Kegiatan Unit Usaha di Lingkungan Universitas Indonesia: berisi norma unit usaha dan pedoman pelaksanaan kegiatan unit usaha
6.
Laporan Auditor Independen: berisi laporan keuangan konsolidasian Universitas Indonesia dan perusahaan anak
7.
Informasi umum: berisi informasi tentang Universitas Indonesia untuk masyarakat umum
8.
Website Universitas Indonesia
9.
Majalah “Kontak Alumni FKUI”
10. Laporan kegiatan kewirasahaan mahasiswa yang dikeluarkan oleh Direktorat Kemitraan dan Inkubator Bisnis Penggunaan studi dokumnetasi ini didasarkan pada lima alasan yaitu: 1) sumber-sumber ini tersedia dan murah (terutama dari segi waktu), 2) dokumen dan rekaman merupakan sumber yang stabil, akurat dan dapat dianalisis kembali, 3) dokumen dan rekaman merupakan sumber informasi yang kaya, secara kontekstual relevan dan mendasar dalam konteksnya, 4) sumber ini merupakan pernyataan legal yang dapat memenuhi akuntabilitas, dan 5) sumber ini bersifat nonreaktif, sehingga tidak sukar ditemukan dengan teknik kajian isi. D. Analisis Data Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka analisis data terletak terdapat pada keseluruhan tahapan penelitian. Adapun tahapan penelitian ini
Zahruddin, 2013 Pengembangan Kelembagaan Menuju Universitas Entrepreneurial (Studi Kasus Di Universitas Indonesia) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
secara garis besar dibagi ke dalam empat tahapan yaitu: pra lapangan, kegiatan lapangan, analisis data dan penulisan laporan. Tahap pra lapangan dilakukan untuk survei awal untuk menentukan universitas mana yang akan dipilih oleh peneliti sebagai lokasi penelitian yang disesuaikan dengan judul penelitian yang diangkat melalui kunjungan langsung, informasi yang dimiliki oleh institusi yang bersangkutan dan lain-lain Tahap kegiatan lapangan adalah tahapan pengumpulan data baik dengan menggunakan wawancara, observasi maupun dokumentasi. Pada tahapan ini peneliti langsung terjun ke lokasi dimana penelitian dilakukan yaitu Universitas Indonesia, menggali informasi dari sumber informasi baik sumber insani maupun non insani yang mengetahui betul tentang permasalahan yang peneliti angkat. Tahap analisis data adalah analisis data yang dilakukan oleh peneliti dan itu dimulai sejak terjun ke lapangan. Namun analisis data yang sempurna dilakukan setelah selesai dari lapangan dengan metode induktif yaitu mengorganisasi datadata ke dalam kategori-kategori dan mengidentifikasi pola-pola (relation) diantara kategori-kategori tersebut. Tahap penulisan laporan adalah tahapan yang terakhir yang merupakan hasil penelitian yang dimaksudkan untuk menyusun disertasi. Dari
keempat
tahapan
tersebut,
peneliti
kemudian
secara
spesifik
mengerucutkan masing-masing tahapan tersebut sehingga menjadi seperti di bawah ini: 1. Pendataan responden yang akan dijadikan subjek sasaran penelitian 2. Membuat pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi yang diperlukan untuk mengungkap data penelitian tentang usaha-usaha dan praktek-praktek entreprenurship 3. Melakukan studi literatur tentang entrepreneurship di universitas 4. Melakukan wawancara kepada beberapa responden yang ditentukan secara purposive untuk mengeksplorasi tentang usaha-usaha dan praktek-praktek
Zahruddin, 2013 Pengembangan Kelembagaan Menuju Universitas Entrepreneurial (Studi Kasus Di Universitas Indonesia) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
entrepreneurship yang sudah dilakukan selama ini, untuk kemudian ditriangulasi dengan metode dokumentasi dan observasi 5. Mengelola dan menganalisis data penelitian untuk memperoleh profil entrepreneurship di universitas yang sudah berjalan 6. Menyusun draft model pengembangan entrepreneurship baru dalam rangka pengembangan univeritas entrepreneurial 7. Penulisan laporan Melalui keseluruhan proses/tahapan penelitian ini, peneliti melakukan analisis data. Adapun teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah teknik analisis model interaktif dari Miles dan Huberman (Sugiono, 2011:247) yang terdiri atas pengumpulan data mentah, display data, reduksi data dan verifikasi/kesimpulan sebagaimana gambar berikut:
Data display
Data collection
Data reducation Conclusions: drawing & verifying
Gambar 3.1 Teknik Analisis Data Model Interaktif dari Miles dan Huberman Zahruddin, 2013 Pengembangan Kelembagaan Menuju Universitas Entrepreneurial (Studi Kasus Di Universitas Indonesia) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(Sumber, Sugiono: 2011:247)
Zahruddin, 2013 Pengembangan Kelembagaan Menuju Universitas Entrepreneurial (Studi Kasus Di Universitas Indonesia) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu