BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu penelitian ini direncanakan berlangsung dalam rentang waktu 6 bulan yaitu dari bulan Februari 2015 sampai bulan Juli 2015. Yang secara terperinci dalam tabel dibawah ini. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No
Uraian I
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Feb-15 II III IV
I
Mar-15 II III IV
I
Bulan Apr-15 Mai-15 II III IV I II III IV
I
II
Jun-15 III IV
I
Penyusunan proposal Pengajuan proposal Persetujuan proposal Bimbingan Penelitian lapangan Persetujuan skripsi Ujian Skripsi Perbaikan Skripsi Pengesahan Skripsi
Sumber : Penelitian 2015
3.1.2 Tempat Penelitian Lokasi tempat penelitian yaitu di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug Tangerang. Yang beralamat di Jl. Raya PLP Curug Ds. Rancagong. Kec. Legong Tangerang. 15820. Tlp. (021) 5982204.
36
II
Jul-15 III IV
37
3.2 Desain Penelitian Pendekatan (metode) yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat. Arikunto (2006: 12) yang mengemukakan penelitian kuantitatif adalah. “Pendekatan penelitian yang banyak dituntut mengunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya.” Menurut Sugiyono (2009:13) metode kuantitatif dapat diartikan sebagai. Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Setiap kegiatan ilmiah lazimnya menggunakan pendekatan dan metode penelitian, yang metodenya di dasarkan pada tujuan dan sasaran dalam penelitian. Sugiyono (2009:1) menjelaskan bahwa. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid.
38
3.3 Definisi Dan Operasionalisasi Variabel 3.3.1 Definisi Variabel Sugiyono (2009:38) menyatakan bahwa. Variable penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel independent adalah variable bebas yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat) selain itu variabel dependent dapat dikatakan sebagai variabel output. Sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono (2009:39). Dalam penelitian ini variabel independent (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah Faktorfaktor diantaranya dokumen pengadaan, kompetensi sumber daya manusia dan uang persediaan (X1, X2, X3) sedangkan variabel dependennya (variabel terikat) adalah kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran (Y). 3.3.2 Variable Independent 3.3.2.1 Dokumen Pengadaan Dokumen pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh unit layanan pengadaan/pejabat pengadaan yang terdiri dari dokumen kualifikasi,dokumen pemilihan dan dokumen lainya yang ditetapkan oleh pejabat pembuat komitmen, yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses pengadaan barang/jasa (Perpres nomor 70 tahun 2012). Dokumen pengadaan berisi pengumuman mengenai lingkup pekerjaan, persyaratan peserta, waktu dan
tempat
39
pengambilan dan pemasukan dokumen, serta penanggung jawab kegiatan pengadaan. Selain itu berisi undangan kepada penyedia barang/jasa, instruksi kepada peserta pengadaan, bentuk penawaran dan perjanjian, syarat-syarat kontrak, data kontrak, spesifikasi teknis dan daftar kuantitas dan harga. Dalam mekanisme pembayarannya dokumen pengadaan barang dan jasa memiliki peran penting dimana pembayaran tagihan kepada penyedia barang/jasa dilaksanakan berdasarkan bukti-bukti yang sah yang meliputi dokumen pencairan (PMK nomor 190 tahun 2012). Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dokumen pengadaan memiliki pengaruh terhadap kinerja atas pelaksanaan rencan kerja dan anggaran, sehingga dokumen pengadaan menjadi salah satu variabel independen pada penelitian ini. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Likert lima poin dengan butir pertanyaan sebanyak tiga pertanyaan dalam sebuah kuisioner.
3.3.2.2 Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia dalam organisasi pengadaan barang / jasa diatur dalam peraturan presiden nomor 70 tahun 2012 dimana kepala Unit Layanan
Pengadaan/anggota
kelompok
kerja
Unit
Layanan
Pengadaan/pejabat memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Memiliki
integritas,disiplin
dan
tanggung
melaksanakan tugas b. Memahami perkerjaan yang akan diadakan
jawab
dalam
40
c. Memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas unit layanan pengadaan d. Memahami isi dokumen, metode dan prosedur pengadaan e. Memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang dan jasa f. Menandatangani pakta integritas. Pada kinerja atas rencana kerja dan anggaran sumber daya manusia memiliki hubungan yang erat mengingat
dalam ruang lingkup suatu
organisasi Sumber Daya Manusia (SDM) sangat diperlukan sebagai pelaksana pengadaan barang dan jasa yang sebaiknya memiliki sertifikat dan berkompetensi karena jika SDM dalam suatu organisasi sebagai pelaksana pengadaan barang dan jasa kurang berkompeten dan tidak memiliki sertifikat maka dapat menyebabkan pelaksanaan atas pengadaan barang dan jasa tidak sesuai dengan apa yang telah ditentukan. SDM memiliki pengaruh terhadap penyerapan anggaran. Sehingga faktor SDM menjadi salah satu variabel independen pada penelitian ini. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Likert lima poin dengan butir pertanyaan sebanyak dua pertanyaan dalam sebuah kuisioner.
3.3.2.3 Uang Persediaan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat UP adalah uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada bendahara pengeluaran untuk membiayai kegiatan bendahara operasional sehari-hari satuan kerja untuk membiayai pengeluaran yang menurut sifat dan tujuanya tidak mungkin
dilakukan
melalui
mekanisme
pembayaran
langsung
41
(PMK.NO.190/05.2012).
Penggunaan
atas
kegiatan
inilah
yang
menyebabkan penggunaan atas uang persediaan yang menjadi tanggung jawab bendahara pengeluaran untuk nantinya harus dibayar dengan ganti uang persediaan melalui Surat Perintah Membayar (SPM). SPM-UP merupakan surat perintah membayar yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran /Kuasa Pengguna Anggaran dengan membebani DIPA, yang dananya nanti akan dipergunakan untuk menggantikan uang persediaan yang telah dipakai. sehingga adanya pengajuan uang persediaan ini mempengaruhi penggunaan anggaran. Uang Persediaan memiliki pengaruh terhadap penyerapan anggaran. Sehingga faktor Uang Persediaan menjadi salah satu variabel independen pada penelitian ini. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Likert lima poin dengan butir pertanyaan sebanyak tiga pertanyaan dalam sebuah kuisioner.
3.3.3 Variable Dependent 3.3.3.1 Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kinerja adalah prestasi kerja berupa keluaran dari suatu kegiatan atau hasil dari suatu program dengan kuantitas dan kualitas terukur. Sedangkan rencana kerja dan anggaran kementerian/Lembaga yang selanjutnya disingkat RKA-K/L adalah dokumen rencana keuangan tahunan kementerian/lembaga yang disusun menurut bagian anggaran kementerian. Pengukuran dan evaluasi kinerja atas pelaksanaan RKA K/L yang selanjutnya disebut evaluasi kinerja adalah proses untuk
42
menghasilkan informasi capain kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen RKA K/L(PMK.NO.249/02/2011) Evaluasi kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran dalam rangka pelaksaanaan fungsi akuntabilitas dan fungsi peningkatan kualitas, fungsi akuntabilitas bertujuan untuk membuktikan dan mempertanggung jawabkan secara profesional kepada masyarakat atas penggunaan anggaran yang dikelola kementerian/lembaga sedangkan fungsi kualitas bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang menjadi pendukung dan kendala atas pelaksanaan RKA K/L serta upaya peningkatan kinerja di tahun berikutnya. Aspek evaluasi kinerja terdiri dari tiga aspek yaitu aspek implementasi, manfaat, konteks, aspek implementasi menghasilkan informasi kinerja mengenai pelaksanaan kegiatan dan pencapaian keluaran dimana indikator yang diukur dalam aspek implementasi yaitu penyerapan anggaran. Rendahya penyerapan anggaran hinga tidak proposionalnya penyerapan anggaran menjadi salah satu indikator kegagalan birokrasi. Untuk mengatasi penyerapan anggaran agar tidak rendah dan sesuai dengan target yang direncanakan pemerintah maka harus diukur kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran, sehingga persoalan tersebut dapat dicari jalan keluarnya. Variabel kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran diukur dengan menggunakan skala likert antara satu sampai lima. dengan butir pertanyaan sebanyak delapan pertanyaan dalam sebuah kuisioner.
43
3.3.3.2 Operasionalisasi Variabel Untuk menghindari adanya kesalahan dalam penafsiran terhadap konsep-konsep dalam penelitian ini serta mengarahkan dalam menyusun alat ukur data yang diperlukan sesuai dengan hipotesis yang diajukan. a. Dokumen Pengadaan Dokumen pengadaan berdasarkan kajian pustaka pada peraturan presiden nomor 70 tahun 2012 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah dan peraturan menteri keuangan nomor 190 tahun 2012 tentang tata cara pembayaran memiliki indikator, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Indikator Dokumen Pengadaan Dokumen Pengadaan
Variabel
Dimensi
Indikator
Dokumen Kualifikasi
Dokumen Pemilihan
Dokumen Pencairan
Tata cara Evaluasi Kualifikasi
Spesifikasi Teknis
Bukti Perjanjian/Kontrak
Data Kualifikasi
Surat Penawaran
Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan
Syarat Umum/Khusus
Berita Serah Terima Pekerjaan/Barang
Sumber : PP No. 70 Tahun 2012 (Tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah)
44
b. Kompetensi Sumber Daya Manusia Kompetensi Sumber daya manusia berdasarkan kajian pustaka menurut Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 memiliki indikator, dapat dilihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.2. Indikator Sumber Daya Manusia
Variabel
Sumber Daya Manusia
Dimensi
Persyaratan
Memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang dan Jasa
Indikator Memahami Isi Dokumen,Metode dan Prosedur Pengadaan
Sumber : PP No. 70 Tahun 2012 ( Tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah)
c. Uang Persediaan Uang persediaan berdasarkan kajian pustaka pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190 /PMK.05/2012 memiliki indikator, dapat dilihat pada Gambar 3.3.
45
Gambar 3.3. Indikator Uang Persediaan
Variabel
Dimensi
Uang Persediaan
Dokumen Pencairan
Indikator Kuitansi/Bukti Pembelian
Faktur Pajak
Surat Setoran Pajak
Sumber : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190 /PMK.05/2012
d. Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kinerja atas Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran berdasarkan kajian pustaka pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor :249/PMK.02/2011 tentang pengukuran evaluasi kinerja atas pelaksanaan rencana kerja anggaran pemerintah memiliki indikator, dapat dilihat pada Gambar 3.4.
46
Gambar. 3.4. Indikator Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran
Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran
Variabel
Dimensi
Manfaat
Implementasi
Konteks
Penyerapan Anggaran
Riviu Dokumen Target
Survei
Indikator
Realisasi
Konsistensi antara Perencanaan dan Implementasi
Pencapaiaan Keluaran
Efisiensi
Sumber : Peraturan Menteri Keuangan Nomor :249/PMK.02/2011
Untuk mengukur indikator masing – masing dimensi peneliti menyusun kuisioner, dapat dilihat pada Tabel 3.2.
47
Tabel 3.2. Indikator Kuesioner Faktor-Faktor Dimensi
Dokumen Pengadaan
Komptensi Sumber Daya Manusia
Uang Persediaan
Indikator
Q1= Berita acara penyelesaian perkerjaan sudah tepat waku. Q2 = Bukti perjanjan/Kontrak sudah dilengkapi saat proses pencairan Q3 = Berita acara serah terima barang/jasa sudah dilengkapi saat proses pencairan
Q4 = Unit Layanan pengadaan sudah memiliki sertifikat keahlian Q5 = Pegawai di unit keuangan sudah memahami isi dokumen dan prosedur pengadaan barang/jasa
Q6 = Kuitansi / bukti pembelian sudah dilengkapi saat proses pencairan Q7 = Faktur pajak sudah dilengakapi saat proses pencairan Q8 = Surat setoran pajak sudah dikonfirmasi oleh negara saat proses pencairan
Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaraan
Q1 = Pagu anggaran berpengaruh pada penyerapan anggaran Q2 = Pelaksanaan rencana kerja konsistensi dengan implementasi Q3 = Realisasi dan target sejalan Q4 = Jenis belanja anggaran berpengaruh pada efisiensi anggaran Q5 = Dokumen Rencana Kerja Anggaran selalu direvisi ulang Q6 = Pimpinan sudah meninjau langsung hasil pekerjaan Q7 = Target perencanaan sudah sesuai dengan kebutuhan satuan kerja Q8 = Realisasi anggaran sudah mencukupi kebutuhan yang dianggarkan
Sumber : Hasil Analisis Peneliti
3.4 Pengukuran Variabel Pengukuran variabel dilaksanakan setelah variabel didefinisikan dengan menggunakan definisi operasional, tipe data penelitian berbentuk data ordinal, dimana data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi, tetapi diantara data tersebut terdapat hubungan. Untuk penilaiannya mengunakan skala likert dengan 5 (lima) alternatif jawaban, yaitu : o Sangat setuju / sangat baik, diberi skor 5; o Setuju / baik, diberi skor 4;
48
o Kurang setuju / kurang baik, diberi skor 3; o Tidak setuju / tidak baik, diberi skor 2; o Sangat tidak setuju / sangat tidak baik, diberi skor 1. Sugiyono (2009:134) menyatakan bahwa. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. 3.5 Populasi Dan Sampel 3.5.1 Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2009:90). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah
pegawai STPI unit
keuangan sebanyak 19 Orang dimana sebagai pengelola anggaran dan menduduki jabatan PP SPM (Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar) dan Bendahara Pengeluaran. 3.5.2 Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. Tujuan penemuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati sebagian saja dari populasi. Menurut Sugiyono (2009:91) mengatakan bahwa. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam menentukan ukuran sampel peneliti menggunakan teknik sampel jenuh
49
atau sensus. Sehingga jumlah populasi keseluruhan digunakan menjadi sampel yaitu sebanyak 19-1 orang peneliti = 18 orang. Menurut Sugiyono (2009:122) menjelaskan bahwa. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang dipergunakan, antara lain : a. Survey Metode pengumpulan data menggunakan metode survey. Menurut Sugiyono (2009:13) Bahwa metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam
pengumpulan data, misalnya
dengan
mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen). Penggunaan metode survey akan memudahkan peneliti untuk memperoleh data untuk diolah dengan tujuan memecahkan masalah yang menjadi tujuan akhir suatu penelitian. Adapun langkah – langkah yang bisa dilakukan dalam pelaksanaan survey menurut Singarimbun (2011:12-13) adalah :
50
1) Merumuskan masalah penelitian dan menentukan tujuan survei; 2) Menentukan konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan; 3) Pengambilan sampel; 4) Pembuatan kuesioner; 5) Pekerjaan lapangan; 6) Pengolahan data; 7) Analisa dan pelaporan.
b. Kuesioner Kuesioner merupakan salah satu jenis pengumpulan data yang disampaikan kepada responden melalui bentuk pernyataan. Menurut Sugiyono (2009:162). Menjelaskan bahwa. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner yang diajukan kepada responden mengenai penyerapan anggaran yang terdiri dari dokumen pengadaan, sumber daya manusia dan uang persediaan. dari beberapa pernyataan tersebut disusun sedemikian rupa secara terperinci dan lengkap yang harus dijawab responden dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang disediakan. Kuesioner yang digunakan didesain berdasarkan model skala likert. Seperti dikemukakan Sugiyono (2009:107) menyatakan bahwa. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.
51
3.7 Metode Analisis Teknik analisis data merupakan sebuah cara atau langkah untuk menganalisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi sebuah informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Dalam proses analisis data penelitian ini merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data dalam penelitian. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan analisis regresi linear
berganda dengan software PAWS. 21 (Predictive Analytics SoftWare.
Beberapa teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: a. Uji Validitas Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam mengukur apa yang ingin diukur, dengan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikan 0,05 yang artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total, sebagaimana diungkapkan oleh Priyanto (2008: 16). Uji validitas yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan korelasi Product Momen dengan rumus sebagai berikut ini;
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
52
Dimana : rxy
=
Koefesien korelasi item total
x
=
Skor item (variable bebas)
y
=
Skor total (variable terikat)
n
=
Banyaknya subjek (jumlah responden)
Item pernyataan dinyatakan valid jika nilai r-hitung lebih dari nilai rtabel. b. Uji Reliabilitas Menurut Priyanto (2008:25). “Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang”. Peneliti menguji reliabilitas instrument dengan menggunakan teknik belah dua dengan persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut. Jika nilai r-ij > r-table, maka reliabel, Rumus Spearman Brown (Split half) yang digunakan yaitu: 2 1 Dimana : ri = reliabilitas internal seluruh instrument rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha menurut Triton (2006: 248).
53
Table 3.3. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha 0,00 s.d 0,20
Kurang Reliable
> 0,20 s.d 0,40
Agak Reliabel
> 0,40 s.d 0,60
Cukup Reliabel
> 0,60 s.d 0,80
Reliabel
> 0,80 s.d 1,00
Sangat Reliabel
Sumber : Triton (2006: 248)
c. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Ghozali (2011) menyatakan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas residual dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov test dengan taraf signifikan 5%. Dasar pengambilan keputusan nilai Sig 0,05 maka dikatakan berdistribusi normal. Jika nilai Sig < 0,05 maka dikatakan berdistribusi tidak normal. 2) Uji Multikolonieritas Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan indepenen.
adanya
korelasi
Pengujian dilakukan
antar untuk
variabel melihat
bebas ada
atau
tidaknya
hubungan linear antara variabel bebas (indeks), dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance value (Ghozali,2011). Batas dari tolerance value adalah > 0,10 atau nilai VIF < 10.
54
3) Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2011), uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain (nilai
errornya). Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas bukan Heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas, penelitian
ini
menggunakan
uji Glejser.
Pengujian
ini
membandingkan signifikansi dari uji tersebut terhadap sebesar 5%.
d. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini peneliti menggunakan Model Anova, data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan alat analisis statistik yakni analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh dokumen
pengadaan
(X1), sumber daya manusia
(X2), uang
persediaan (X3), terhadap kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran (Y). Rumus regresi yang digunakan adalah : Y= b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dalam hal ini adalah : b0 = Konstanta X1 = dokumen pengadaan X2 = sumber daya manusia X3 = uang persediaan Y = kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran
55
b1, b2, b3 = Koefisien regresi untuk X1, X2, X3 e = error term Rancangan Uji Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Hipotesis Pertama Ha: β1 = β2 = β3 ≠ 0;Terdapat pengaruh antara dokumen pengadaan, sumber daya manusia dan uang persediaan secara bersama-sama terhadap kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran. Jika F hitung > F table, maka H0 ditolak dan Ha diterima. H0: β1 = β2 = β3 = 0;Tidak terdapat pengaruh antara dokumen pengadaan, sumber daya manusia dan uang persediaan secara bersamasama terhadap kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran. Jika F hitung < F table, maka H0 diterima dan Ha diterima. 2) Hipotesis Kedua Ha: β1 ≠ 0:Terdapat pengaruh antara dokumen pengadaan terhadap kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran. Jika t hitung > t table, maka H0 ditolak dan Ha diterima. H0: β1=0;Tidak terdapat pengaruh antara dokumen pengadaan terhadap kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran. Jika t hitung < t table, maka H0 diterima dan Ha ditolak. 3) Hipotesis Ketiga Ha : β2 ≠ 0;Terdapat pengaruh antara kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran.
56
Jika t hitung > t table, maka H0 ditolak dan Ha diterima. H0 : β2= 0;Tidak terdapat pengaruh antara kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran. Jika t hitung < t table, maka H0 diterima dan Ha ditolak. 4) Hipotesis Keempat Ha : β3 ≠ 0;Terdapat pengaruh antara uang persediaan terhadap kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran. Jika t hitung > t table, maka H0 ditolak dan H1 diterima. H0 : β3 = 0;Tidak terdapat pengaruh antara uang persediaan kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran. Jika t hitung < t table, maka H0 diterima dan Ha ditolak. e. Uji koefisien determinasi / AdjustedR2 Nilai AdjustedR2 ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (AdjustedR2 = 0), artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila AdjustedR2 = 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dengan kata lain bila AdjustedR2 = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis regresi.
f. Uji F Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. kriteria
57
pengujian berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 (α), maka variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. jika lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. g. Uji Statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh atau variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Kriteria pengujian dilakukan berdasarkan probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 (α), maka variabel independen secara individu berpengaruh terhadap terhadap variabel dependen. Namun jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 (α), maka variabel independen secara individu tidak berpengaruh terhadap terhadap variabel dependen.