BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 07 yang terletak di Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Propinsi Jawa Tengah. Sekolah ini memiliki ruangan yang cukup lengkap serta halaman yang cukup. Adapun guruguru yang mengampu yaitu Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 1 guru agama Islam, 1 guru agama Katolik, 1 guru Olahraga, 1 guru Bahasa Inggris, 1 guru Mapel dan 1 pustakawan. Pengajar di SDN Mangunsari 07 berjumah 13 guru dengan pendidikan terakhir strata satu berjumlah 8 guru, sedangkan 2 lainnya masih diploma tiga dan sekarang masih melanjutkan study strata satunya. Ada 3 guru yang masih wiyata bakti. Kegiatan penelitian rencananya akan dilakukan selama 7 bulan yaitu bulan Januari s/d Agustus 2016. Tabel 4 Rencana Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7
Kegiatan
Januari Februari
Waktu Pelaksanaan Mei Maret April
Penulisan Proposal Perencanaaan Instrumen Pelaksanaan Siklus I Analisis & Refleksi Siklus I Pelaksanaan Siklus II Analisis & Refleksi Siklus II Penulisan Laporan
35
Juni
Juli
Agustus
36
3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 4 dengan siswa berjumlah 24 anak yang terdiri dari 12 siswi perempuan dan 12 siswa laki-laki dengan latar belakang berbeda-beda. Siswa beragama Islam, Kristen dan Katholik. Ada 1 siswa yang berasal dari Papua, tetapi menetap di Salatiga. Siswa di sisni rata-rata berumur 10 tahun - 11 tahun. Sebagian besar siswa bertempat tinggal di Salatiga.
3.2. Variabel Yang Diselidiki Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
3.2.1 Variable Bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas merupakan variabel tindakan yang sengaja dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperati tipe STAD. STAD secara umum dikenal sebagai sebagai kelompok belajar siswa. Teknik ini didasarkan pada gagasan tentang siswa-siswa yang belajar dalam kelompok belajar kooperatif dalam memahami pelajaran. Gagasan tentang model kelompok belajar siswa berbagi tempat dengan model pembelajaran kooperatif yang lain adalah bahwa siswa bekerja bersama-sama untuk mempelajari dan bertanggung jawab atas pelajarannya sendiri dan juga pembelajaran teman lain. Langkahlangkah model kooperatif tipe STAD meliputi : a. presentasi kelas; b. kelompok, kuis; c. penilaian perseorangan; d. penghargaan kelompok.
37
3.2.2 Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Variabel terikat merupakan akibat yang ditimbulkan oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat belajar dan hasil belajar IPA siswa. Minat belajar adalah suatu penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Seseorang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tertentu (Djamarah, 2008). Adapun Indikator minat belajar adalah sebagai berikut : a.
Perasaan senang
b.
Ketertarikan siswa
c.
Perhatian siswa
d.
Keterlibatab siswa Hasil belajar IPA adalah kemampuan belajar yang dimiliki siswa karena
telah memiliki pengalaman belajar pada mata pelajaran IPA dimana perubahannya hanya dilihat dari ranah kognitif.
3.3. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan ini menggunakan model spiral menurut Kemmis dan Taggart (Zainal Aqib, 2006: 22) yang meliputi “perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi, dimana tahap pelaksanaan dan observasi dilakukan secara bersama-sama.” Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan direncanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi. Berikut adalah prosedur penelitian tindakan ini:
38
Gambar 2 Prosedur Penelitian Menurut Kemmis Dan Taggart 3.3.1
Siklus I
3.3.1.1 Perencanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan rencana tindakan sebagai berikut: a.
Materi-materi Model pembelajaran kooperatif tipe STAD bisa digunakan dengan materi kurikulum bersama materi-materi yang dibuat oleh guru. Yang diperlukan hanyalah lembar kerja, lembar jawaban, dan kuis untuk tiaptiap satuan yang akan diajarkan. Tiap-tiap satuan harus bisa dijalankan untuk tiga sampai lima kali pertemuan.
b.
Memasukkan siswa ke dalam kelompok Siswa oleh guru dimasukkan ke dalam kelompok-kelompok. Langkah-langkahnya
adalah
membuat
salinan
lembar
rekapitulasi
kelompok, merangking siswa, menentukan jumlah anggota kelompok, menugaskan siswa ke dalam kelompok, menyebarkan lembar rekapitulasi siswa dan menentukan nilai dasar. Struktur pembagian kelompok dapat dilihat pada tabel 5 berikut :
39
Tabel 5 Pembagian Kelompok Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berdasarkan Peringkat Kelas KELOMPOK KELOMPOK I
ANGGOTA Peringkat 1 Peringkat 7 Peringkat 13
KELOMPOK II
Peringkat 19 Peringkat 2 Peringkat 8 Peringkat 14
KELOMPOK III
Peringkat 20 Peringkat 3 Peringkat 9 Peringkat 15
KELOMPOK IV
Peringkat 22 Peringkat 4 Peringkat 10 Peringkat 16
KELOMPOK V
Peringkat 21 Peringkat 5 Peringkat 11 Peringkat 17
KELOMPOK VI
Peringkat 23 Peringkat 6 Peringkat 12 Peringkat 18 Peringkat 24
c.
Penghargaan kelompok Setelah memberikan penghargaan pada kelompok, guru memberi nilai perseorangan dan kelompok dengan menghargai pencapaian kelompok, lalu menghitung kembali nilai dasar yang diambil dari nilai rata-rata kuis siswa selanjutnya memberi penilaian.
40
Pelaksanaan siklus 1 terdiri dari 3 kali pertemuan. Dalam setiap siklus terdapat tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan observasi kemudian refleksi. Rincianya adalah sebagai berikut : 3.3.1.2 Perencanaan Perencanaan dimulai dengan meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan observasi dikelas 4 SD Negeri Mangunsari 07. Setelah mendapat izin dari kepala sekolah, peneliti melakukan wawancara dan observasi dikelas 4 khususnya pada saat mata pelajaran IPA berlangsung. Peneliti melakukan observasi dikelas 4 SD Negeri Mangunsari 07, dengan bertanya kendala apa saja yang dialami guru pada saat mengajar IPA dan meminta data hasil akhir semester 1. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus 1 adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan materi dan sumber belajar yang digunakan 2. Menyusun RPP 3. Membuat dan menyiapkan Lembar Kerja Siswa 4. Menyiapkan lembar observasi guru 5. Menyusun soal evaluasi untuk akhir siklus 1 6. Mengkomunikasikan rencana pembelajaran kepada guru kelas 4 SD NegeriMangunsari 07. Materi yang akan diajarkan pada pembelajaran ini adalah satu KD yakni 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). yang terdiri dari 3 indikator.
3.3.1.3 Pelaksanaan dan Observasi Setiap siklus dilaksanakan selama 1 kali pertemuan.Tindakan dilakukan oleh guru kelas 4 SD Negeri Mangunsari 07 sementara peneliti bertugas sebagai observer. Tahap obsevasi dilakukan bersamaan dengan tindakan. Dimana setiap tindakan yang dilakukan oleh guru daiamati oleh observer dengan menggunakan lembar observasi guru dan peneliti mengamati jalannya pembelajaran yang dilaksanakan guru.
41
3.3.1.4 Refleksi Pada tahap ini guru dan peneliti melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan pembelajaran yang sudah teraksana pada siklus 1 dan diadakan analisis data untuk mengetahui sejauh mana pelaksaan siklus 1.
3.3.2 Siklus II Siklus 2 dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Dalam setiap siklus terdapat tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan observasi kemudian refleksi. Rincianya adalah sebagai berikut:
3.3.2.1 Perencanaan Pada siklus 2 pelaksanaan memperhatikan kekurangan-kekurangan pada siklus 1 dengan cara memperbaikinya agar tidak terjadi lagi kendala-kendala yang dapat menggangu proses belajar mengajar peneliti melakukan persiapan untuk pembelajaran siklus 2 dengan KD 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut).
3.3.2.2 Pelaksanaan dan Observasi Tindakan dilakukan oleh guru kelas 4 SD Negeri Mangunsari 07 sementara peneliti bertugas sebagai observer. Tahap obsevasi dilakukan bersamaan dengan tindakan. Dimana setiap tindakan yang dilakukan oleh guru diamati oleh observer dengan menggunakan lembar observasi guru dan peneliti mengamati jalannya pembelajaran yang dilaksanakan guru.
3.3.2.3 Refleksi Tujuan refleksi pada siklus 2 ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal IPA. Apabila pada siklus 2 sudah terjadi peningkatan atau memenuhi indikator keberhasilan maka siklus 2 dapat dihentikan.
42
3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1. Teknik Pengumpulan Data 3.4.1.1. Observasi Pengumpulan data variabel model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan teknik non tes observasi. Menurut Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2010: 203) “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis.” Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan gejala yang tampak pada saat penelitian berlangsung. Observasi ini digunakan untuk mengamati tindakan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan respon siswa saat menerima pembelajaran. Sebagai pengamat dalam kegiatan observasi ini adalah peneliti. Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan pelaksanaan tindakan itu berlangsung.
3.4.1.2. Angket / Kuesioner Angket digunakan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran tipe STAD dalam kompetensi dasar menguasai hukum fluida statis pada siswa guna memperkuat data yang diperoleh dari hasil observasi. Angket akan diberikan kepada siswa untuk dijawab, sehingga diharapkan dari jawaban siswa tersebut peneliti dapat mengetahui minat belajar siswa selama mengikuti proses belajar.
3.4.1.3. Tes Untuk mengumpulkan data variabel hasil belajar siswa, digunakan teknik tes. Menurut Purwanto (2013: 63) “tes merupakan instrumen alat ukur untuk pengumpulan data dimana dalam memberikan respons atau pertanyaan harus mengeluarkan kemampuan yang dimiliki peserta tes.” Tes yang digunakan adalah tes hasil belajar. Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Tes tersebut hanya digunakan untuk mengukur aspek kognitif. Sedangkan untuk aspek afektif dan psikomotor hasil belajar, menggunakan penilaian proses yang dilakukan oleh guru yang mengajar. Penilaian proses tersebut dilakukan selama pembelajaran berlangsung.
43
3.4.1.4. Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Untuk memberikan gambaran secara nyata mengenai kegiatan siswa digunakan dokumen berupa foto-foto siswa selama proses pembelajaran.
3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data 3.4.2.1. Lembar Observasi Untuk mengamati proses pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, digunakan teknik observasi. Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan lembar observasi sebagai instrumen. Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Lembar observasi kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD digunakan untuk mengetahui kegiatan belajar siswa dan kinerja guru dalam mengikuti pembelajaran. Dokumen Selain kisi-kisi soal dan lembar observasi, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tindakan guru dan kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran
adalah
dokumentasi.
Studi
dokumentasi
dilakukan
untuk
memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Untuk memberikan gambaran secara nyata mengenai kegiatan siswa digunakan dokumen berupa foto-foto siswa selama proses pembelajaran. Dokumen digunakan untuk melengkapi analisis data. Untuk mengamati proses pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, digunakan teknik observasi. Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan lembar observasi sebagai instrumen. Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Lembar observasi kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD digunakan untuk mengetahui kegiatan belajar siswa dan kinerja guru dalam mengikuti pembelajaran.
44
Tabel 6 Kisi-kisi Lembar Observasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Pembelajaran IPA Berdasarkan Standar Proses
Kegiatan awal
Langkah STAD Pendahuluan
Kegiatan inti Eksplorasi
Presentasi kelas
b. Menyajikan materi.
Elaborasi
Kelompok
d. Membentuk f. kelompok @ 4-5 siswa yang mewakili kemampuan, jenis kelamin dan ras siswa di kelas itu. e. Memberi tugas g. kepada kelompok f. Meminta siswa untuk saling membantu dan h. bekerjasama dalam menjawab tugas
Konfirmasi
Kuis
g. Memberi pertanyaan kuis perseorangan kepada siswa h. Membahas jawaban kuis
Standar Proses
Perilaku Guru
Perilaku Siswa
a. Memberi salam dan a. Membalas salam mengajak berdoa dan berdoa. b. Menyampaikan b. Menyimak tujuan tujuan pembelajaran. pembelajaran c. Melakukan c. Menyampaikan apersepsi. pengetahuan awal.
d. Memahami materi yang disajikan. c. Memunculkan e. Menjawab keingintahu-an siswa pertanyaan yang dengan memberi-kan diberikan oleh pertanyaanguru. pertanyaan.
i.
j.
Berkelompok sesuai dengan pembagian kelompok yang sudah dibuat oleh guru. Berdiskusi mengerja-kan tugas secara berkelompok Bekerjasama dan saling membantu dalam mngerjakan tugas Menjawab pertanyaan/ kuis perseorangan yang diberikan. Menyimak
45
jawaban kuis yang benar
Skor kemajuan perseorangan
i. Memberi nilai berdasarkan kemajuan siswa.
k. Mengecek nilai yang diperoleh secara individu
Penghargaan kelompok
l. Merangkum skor nilai kelompok m. Memberikan penghargaan kepada kelompok
j.
b. Membuat kesimpulan. c. Melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa. d. Menutup dengan berdoa.
n. Membuat kesimpulan. o. Melakukan refleksi diri p. Berdoa mengakhiri pembelajaran.
Kegiatan akhir Penutup
Mengecek nilai yang diperoleh secara kelompok k. Memperoleh penghargaan dari guru l. Mereview ulang n. Mereview ulang materi dan kuis yang materi dan kuis dibahas yang dibahas m. Menanyakan kepada o. Bertanya tentang siswa tentang materi materi yang belum yang belum dipahami. dipahami
3.4.2.2. Tes Tes diujikan setelah akhir siklus I dan siklus II untuk mengukur hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Mangunsari 07 terhadap pembelajaran IPA. Instrumen yang digunakan adalah lembar soal, kunci jawaban dan pedoman penilaian serta rubrik penilaian. Kisi-kisi tes hasil belajar IPA siswa dapat dilihat pada tabel 7 dan tabel 8 :
46
Tabel 7 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus I Standar Kompetensi Dasar Indikator Kompetensi 10. Memahami 10.1Mendeskripsika 1. Menjelaskan perubahan n berbagai terjadinya hujan, lingkungan penyebab angin dan fisik dan perubahan gelombang air pengaruhnya lingkungan fisik laut. terhadap (angin, hujan, 2. Menjelaskan daratan. cahaya matahari dampak positif dan gelombang dan negatif yang air laut). ditimbulkan oleh hujan, angin, cahaya matahari dan gelombang air laut. 3. Menyebutkan nama-nama angin.
No. Soal
Jumlah Item
4, 10, 11, 23.
1, 2, 5, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25.
25
3, 6, 7, 8, 9, 12, 13.
Tabel 8 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus II Standar Kompetensi 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
Kompetensi Dasar
Indikator
10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir dan longsor).
1. Menjelaskan pengertian erosi, abrasi, korasi, banjir dan tanah longsor.
2. Menjelaskan pengaruh erosi, abrasi, korasi, banjir dan tanah longsor terhadap daratan
No. Soal
Jumlah Item
1, 2, 3, 4, 9, 11, 12, 14, 15, 18, 19, 21, 23. 25 5, 6, 7, 8, 10, 13, 16, 17, 20, 22, 24, 25.
47
3.4.2.3. Angket Angket yang digunakan disini untuk mengetahui minat siswa guna memperkuat data yang diperoleh dari hasil observasi. Angket akan diberikan kepada siswa untuk dijawab, sehingga diharapkan dari jawaban siswa tersebut peneliti dapat mengetahui minat belajar siswa selama mengikuti proses belajar. (Sumber : Sanapiah Faisal , 1997 : 176)
Tabel 9 Kisi-kisi Angket Minat Aspek Perasaan senang
Ketertarikan siswa
Perhatian siswa Keterlibatan siswa
Indikator Memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu mata pelajaran Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang tersebut Mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada kegiatan yang dilakukan Mendorong untuk memperhatikan pembelajarang yang disukai Dengan sendirinya akan memperhatikan objek Terangsang untuk konsentrasi dengan sendirinya dalam belajar Bekerja sama dan menghasilkan hasil dari kerja kelompok Terlibat untuk melakukan kegiatan
No. item 1,3 2 4,6 5 8,9 7 11,12 10
Dalam penelitian ini angket minat yang digunakan berjumlah 12 soal. Skor maksimal dari minat berdasarkan angket adalah 51 dan skor terendah adalah 12. Hasil pengukuran yang diperoleh dari penyebaran angket minat siswa dalam mengikuti pembelajaran diperlukan suatu kriteria. Kriteria yang digunakan pada penelitian ini menggunakan skala likert dengan 4 pilihan yaitu sangat berminat, berminat, kurang berminat, dan tidak berminat. Instrument yang telah diisi dicari skor keseluruhannya, sehingga setiap siswa memiliki skor yang diperoleh.
48
Kategorisasi hasil pengukuran menggunakan distribusi normal, dan untuk skla likert dengan ketentuan seperti tabel 10 dibawah ini : Tabel 10 Kategori Penilaian Minat Siswa No 1 2 3 4
Skor 12-21 22-31 32-41 42-51
Kategori Tidak berminat Kurang berminat Berminat Sangat berminat
3.4.2.4. Dokumentasi Selain kisi-kisi soal dan lembar observasi, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tindakan guru dan kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran
adalah
dokumentasi.
Studi
dokumentasi
dilakukan
untuk
memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Untuk memberikan gambaran secara nyata mengenai kegiatan siswa digunakan dokumen berupa foto-foto siswa selama proses pembelajaran. Dokumen digunakan untuk melengkapi analisis data kualitatif. Dokumentasi juga digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari tes hasil belajar. Dokumen yang dipakai adalah lembar soal siswa dan daftar nilai siswa.
3.4.3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji validitas data tergantung pada jenis data yang diperoleh. Data yang berbentuk angka (kuantitatif) menggunakan uji validitas dalam program SPSS 22.0 for Windows. Dalam penelitian ini yaitu data tentang hasil belajar. Sedangkan data yang berbentuk kualitatif divaliditas melalui triangulasi metode atau triangulasi sumber. Dalam penelitian ini yaitu data tentang
49
tindakan guru dan respon siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3.4.3.1. Validitas Data Variabel Bebas (X) Uji coba model pembelajaran kooperatif tipe STAD bertujuan untuk melatih guru dalam melaksanakan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sesuai prosedur yang telah ditentukan. Selain itu, agar guru semakin terampil menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD saat penelitian berlangsung. Uji coba ini juga bertujuan untuk membantu observer dalam mengobservasi/mengamati kegiatan pembelajaran. Selain untuk mematangkan persiapan bagi guru pengajar, uji coba ini juga dimaksudkan
untuk
memvaliditas
lembar
observasi.
Uji
validitas
ini
menggunakan triangulasi metode dan sumber. Sebelum digunakan untuk mengobservasi tindakan pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3.4.3.2. Validitas Butir Soal Tes Sebelum dibagikan pada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas menunjukan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen adalah mengetahui kelayakan butir soal yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian. Pengujian validitas untuk instrumen soal evaluasi ini dibantu menggunakan program SPSS22.0 for Windows.Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri. Menurut Sugiyono (2010: 455) batasan yang digunakan untuk menentukan validitas instrumen dengan jumlah siswa (n) = 14 dalam penelitian ini adalah 0,532.
50
Selain uji validitas instrumen juga dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus alphaCronbach. Batasan instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif jika dikenakan pada suatu objek. Berikut adalah batasan untuk menentukan tingkat reliabilitas. Tabel 11 Batasan Tingkat Reliabilitas Koefisien Reliabilitas α ≤ 0,7 0,7 < α < 0,8 0,8 < α ≤ 0,9 α > 0,9
No. 1. 2. 3. 4.
Kategori Reabilitas rendah Reabilitas sedang Reabilitas bagus Reabilitas memuaskan
Sumber : Prof. Dr. Sugiyono (2009 : 8) Uji coba instrumen butir soal untuk siklus I dan siklus II terdiri dari 50 butir soal berbentuk pilihan ganda yang hasilnya disajikan melalui tabel berikut:
Tabel 12 Uji validitas Instrumen soal siklus I No. Butir Soal
Corrected ItemTotal Correlation
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12
,591 ,676 ,357 ,591 ,716 ,757 ,716 ,757 ,676 ,673 ,559 ,559
Validitas Valid valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid valid Valid Valid Valid Valid
51
x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20 x21 x22 x23 x24 x25
,559 ,442 ,716 ,716 ,611 ,611 ,591 ,648 ,716 ,676 ,357 ,648 ,757
Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid
Dari hasil uji validitas butir soal siklus I, dari 25 butir soal diketahui bahwa ada 22 soal yang dinyatakan valid dan 3 butir soal yang dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid dan digunakan untuk melakukan evaluasi adalah soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24 dan 25. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor 3, 14, dan 23 dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian. Sedangkan hasil uji instrumen butir soal untuk siklus II dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 13 Uji validitas instrument soal siklus II No. Butir Soal
Corrected ItemTotal Correlation
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11
,647 ,828 ,647 ,647 ,828 ,606 ,389 ,196 ,606 ,606 ,828
Validitas Valid valid valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid
52
x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20 x21 x22 x23 x24 x25
,507 ,507 ,828 ,606 -,333 ,602 -,167 ,828 ,124 ,828 -,143 ,606 -,187 ,828
Valid Valid Valid Valid
Tidak valid Tidak valid
Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid
Dari hasil uji validitas butir soal siklus II, dari 25 butir soal diketahui bahwa ada 16 soal yang dinyatakan valid dan 9 butir soal yang dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid dan digunakan peneliti untuk melakukan evaluasi adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 14, 15, 17, 19, 21, 22 dan 25. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor 7, 8, 12, 13, 16, 18, 20, 22 dan 24 dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian. Tabel 14 Distribusi Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal Siklus I dan Siklus II
Siklus
Jumlah Butir Soal
Siklus I Siklus II
22 16
Cronbach's Alpha ,950 ,950
Dan dari hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus I dan II diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,950hal tersebut menunjukkan bahwa angka reliabilitas berada pada tingkat yang memuaskan.
53
3.5. Indikator Kinerja Penggunaan model pembelajaran STAD pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN Mangunsari 07 dikatakan telah tercapai jika minat belajar siswa yang diperoleh minimal 75% siswa mencapai minat pada kategori berminat ( Skor 3241). Hasil belajar yang diperoleh tuntas yaitu pencapaian nilai KKM ≥ 67. Hasil belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai ≥ 67 maka dikatakan tuntas dan keberhasilan hasil yang diharapkan secara klasikal nantinya sebesar ≥ 75% dari 24 siswa.
3.6. Teknik Analisis Data Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas. Dikategorikan sebagai bentuk penelitian tindakan kelas karena penelitian ini berupa suatu tindakan untuk mengatasi masalah terkait kegiatan belajar mengajar disuatu kelas dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan deskriptif komparatif. Deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil kondisi awal, setelah siklus 1, dan setelah siklus 2 untuk mengetahui peningkatan hasil hasil belajar kognitif siswa. Sedangkan deskriptif kualitatif yaitu hasil penelitian dilakukan secara deskriptif dan bersifat kualitatif artinya penelitian menggunakan kualitas tanpa mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilanya. Deskriptif kualitatif diperoleh dari lembar observasi pelaksanaan pembelajaran.