BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penlitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu pengetahuan, pendidikan, sarana, dukungan keluarga, dan variabel terikat yaitu perilaku buang air besar (Nursalam, 2008). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, dimana pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Artinya tiap subyek penelitian hanya di observasi sekali saja dan pada waktu yang sama, pengukuran dilakukan terhadap status karakter, atau subjek variabel pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010). B. Populasi dan sampel 1. Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti ( Alimul, 2003 ). Populasi penlitian ini adalah masyarakat desa Bleboh berada di kecamatan Jiken kabupaten Blora. Populasi tersebut 154 anggota keluarga yang berada dirumah, yang masih buang air besar di sungai 2. Sampel Merupakan sebagian dari obyek yang diteliti yang di anggap mewakili populasi. Teknik sampling yang digunakan dala penelitian ini adalah 1
43
2
proportional
random
sampling.
Besar
sampel
ditentukan
dengan
menggunakan rumus ( Nursalam.2003 ). Sebagai berikut :
Dimana :
=
n 1 + n (d )
n : jumlah sampel N : jumlah populasi D : jumlah signifisi (F) =
154 1 + 154 (0,1)
N: 60,63 dibulatkan menjadi 61 responden Jadi sampel yang diambil sebesar 60,63 atau dibulatkan menjadi 61 responden yang didalam hal ini adalah anggota keluarga yang masih di rumah,yang perilaku buang air besar sembarangan Sampel dalam penelitian ini adalah : a. Kriteria inklusi Adalah karakteristik umum setiap penelitian dari sesuatu populasi, suatu target dan terjangkau untuk diteliti ( Nursalam, 2003 ). Adapun kriteria inklusi sampel yang akan diteliti adalah : 1. Anggota keluarga desa Bleboh yang saat dilakukan penelitian yang masih berada di rumah / terbiasa di rumah di desa bleboh 2. Keluarga yang tinggal di desa Bleboh.
3
3. Bisa membaca dan menulis. 4. Anggota keluarga yang masih praktek buang air besar di sungai / kebun yang berada di runah / terbiasa di rumah. 5. Bersedia menjadi responden penelitian. b. Kriteria eksklusi Adalah keadaan yang menyebabkan subyek memenuhi kriteria inklusi namun tidak dapat di ikut sertakan dalam penelitian yang meliputi : 1. Responden yang tidak bersedia menjadi responden 2. Responden yang tidak tinggal di desa Bleboh kecamatan Jiken kabupaten Blora C. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Table 3.1 Definisi operasional
No
Variabel Penelitian
Definisi Operasional
Parameter
Hasil Ukur
Skala
1.
Tingkat Pendidikan
Jenjang pendidikan formal yang pernah di tempuh atau di alami keluarga berdasarkan ijazah terakhir.
Variabel ini di ukur dengan alat ukur kuesioner A dengan memberikan tanda silang pada jawaban yang tersedia.
1. Dasar ( SD, SMP ) 2. Menengah (SMA) 3. Tinggi (D3, S1)
Ordinal
2.
Tingkat Segala sesuatu yang pengetahuan diketahui keluarga tentang praktek
Diukur dengan kuesioner B yang terdiri
Jumlah skor dari 13 item pertanyaan dengan skor
interval
4
buang air besar tidak di jamban.
dari 13 pertanyaan jawaban Ya 2 jawaban Tidak 1
tertinggi: 26 Skor terendah : 13 Dengan kriteria tingkat pengetahuan : a. Baik : > 13 b. Buruk : <13 Hasil ukur dari total Interval 18 pertanyaan dengan skor tertinggi 76 dan terendah 18 skor, dikategorikan sebagai berikut: a. Mendukung : > 18 b. Tidak mendukung : < 18
3.
Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga merupakan dukungan yang di berikan keluarga kepada anggota keluarga yang masih praktek buang air besar.
Diukur dengan kuesioner C yang terdiri dari 18 pertanyaan dengan criteria skor : Sangat setuju: 4 Setuju: 3 Tidak setuju: 2 Sangat tidak seuju : 1
4.
Sarana
Jenis peralatan dan fasilitas yang digunaka untuk mendukung keluarga dalam praktek buang air besar
Diukur dengan kuesioner D yang terdiri dari 9 pertanyaan jawaban Ya 2 jawaban Tidak 1
Jumlah skor dari 10 item pertanyaan dengan skor tertinggi: 18 Skor terendah : 9 Dengan kriteria sarana : a. Baik : > 9 b. Buruk : < 9
interval
5.
Praktek Buang air Besar
perilaku seseorang yang berkaitan dengan kegiatan pembuangan tinja meliputi, tempat pembuangan tinja dan pengelolaan tinja yang memenuhi syarat kesehatan
Diukur dengan kuesioner E yang terdiri dari 10 pertanyaan jawaban Ya 2 jawaban Tidak 1
Jumlah skor dari 10 item pertanyaan dengan skor tertinggi: 20 Skor terendah : 10 Dengan kriteria sarana : c. Baik : > 10 d. Buruk : < 10
interval
5
D. Tempat penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan didesa Bleboh kecamatan Jiken kabupaten. Blora E. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada periode September 2011 F. Alat pengumpulan data 1. Instrument penelitian Dalam hal ini instrument yang digunakan untuk mengetahui praktek buang air besar pada keluarga adalah kuesioner. Menurut Nursalam ( 2003 ). Kuesioner merupakan alat pengumpulan data kepada subyek untuk menjawab pertanyaan secara teliti. Adapun informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner a. Kuesioner A Kuesioner ini untuk mengetahui karakteristik responden yang terdiri dari,jenis kelamin, umur, pendidikan. b. Kuesioner B Kuesioner ini digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan keluarga dengan menggunakan 15 pertanyaan. c. Kuesioner C Kuesioner digunakan untuk mengukur dukungan keluarga dengan menggunakan 20 pertanyaaan.
6
d. Kuesioner D Kuesioner digunakan untuk mengukur sarana keluarga dengan menggunakan 10 pertanyaan. e. Kuesioner E Kuesioner digunakan untuk mengukur praktek buang air besar keluarga dengan menggunakan 10 pertanyaan. 2. Uji validitas reliabilitas instrument a. Uji validitas Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid (Sugiyono, 2007). Untuk mengetahui apakah kuesioner yang telah disusun mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka perlu di uji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner tersebut. Bila semua pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna (construct validity). Apabila kuesioner tersebut telah memiliki validitas konstruk, berarti semua item (pertanyaan) yang ada di dalam kuesioner itu mengukur konsep yang di ukur. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diberikan kepada sekelompok responden sebagai sasaran uji coba (Notoatmodjo, 2010). Uji validitas dilakukan di desa Beji kecamatan Kedewan kabupaten Bojonegoro, karena mempunyai karakteristik praktek buang air besar
7
di sungai yang hampir sama dengan tempat penelitian. Setelah data di tabulasikan, maka pengujian validitas konstruk dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen (Sugiyono, 2007). Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi “product moment” yang rumusnya sebagai berikut :
b.
rxy =
N∑XY −(∑X)(∑Y) {N∑X −(∑X) }{(N∑Y −(∑Y) }
Keterangan : r
= Koefisiensi korelasi
x dan y
= Skor masing-masing variable
N
= Banyaknya sampel Dalam penggunaan rumus ini setelah dihitung semua korelasi
antara masing-masing pertanyaan dengan skor total. Kemudian untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu signifikan, maka perlu dilihat pada tabel nilai product moment (Notoatmodjo, 2010). Uji validitas dapat dilihat dengan menggunakan koefisisen korelasi product moment. Item pertanyaan dalam kuesioner dinyatakn tidak valid apabila didapatkan nilai r hitung > dari r table dengan tingkat signifikansi 5% (Arikunto, 2006).
8
Hasil uji validitas menunjukan bahwa pada variabel pengetahuan yang terdiri dari 15 1tem pertanyaan terdapat 2 item pertanyaan yang tidak valid (<0,44) yakni item pertanyaan nomor 7 dan 11, sedangkan untuk variabel dukungan keluarga yang terdiri 20 item pertanyaan terdapat 2 item yang tidak valid nomor 2 dan 13, sedangkan untuk variabel sarana yang terdiri dari 10 item pertanyaan terdapat 1 item pertanyaaan yang tidak valid yakni nomor 2. b. Uji reliabilitas Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Pada awalnya tinggi rendahnya reliabilitas kuesioner tercermin oleh nilai cronbach alpha, dimana apabila nilai cronbach alpha diatas 0,60 maka variabel dalam penelitian dapat dikatakan reliabel atau handal, sehingga apabila kuesioner terhadap pertanyaan yang diajukan dilakukan secara berulang – ulang maka jawaban responden akan sama (Ghozali, 2002). =
kr 1 + ( k −s )r
Dimana : = koefisien cronbach alpha k = jumlah item valid r = Rerata korelasi antara item
9
1 = konstanta Hasil uji reliabilitas pada variabel pengetahuan didapatkan koefisien cronbach alpha sebesar 0,9493 yang lebih besar dari 0,6 sehingga dinyatakan reliabel, variabel dukungan keluarga didapatkan nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,9692 yang lebih besar dari 0,6 sehingga dinyatakan reliabel, variabel sarana didapatkan nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,9151 yang lebih besar dari 0,6 sehingga dinyatakan reliabel, variabel praktek buang air besar didapatkan nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,8920 yang lebih besar dari 0,6 sehingga dinyatakan reliabel. G. Prosedur pengumpulan data Pada penelitian ini data akan diolah melalui tahap sebagai berikut : 1. Editing Mengecek kembali kuesioner yang telah diberikan kepada responden yang diberikan responden telah terisi tiap pertanyaan sehingga tidak ada kuesioner yang perlu dibuang karena tidak lengkap dalam menjawab dan kuesioner yang telah dibagikan kembali semua 2. Coding Dilakukan dengan member tanda pada masing – masing jawaban dengan kode berupa angka, sehingga memudahkan proses pemasukan data di computer. Kuesioner dalam penelitian ini terbagi atas : Untuk kuesioner B (tingkat pengetahuan keluarga terhadap praktek buang air besar tidak di
10
jamban) berjumlah 15 soal dan diukur dengan skor sebagai berikut: jawaban ya kode 2, jawaban tidak kode 1. Untuk kuesioner D (tingkat sarana yang di gunakan keluarga terhadap praktek buang air besar tidak di jamban) berjumlah 10 soal dan diukur dengan skor sebagai berikut: jawaban ya kode 2, jawaban tidak kode 1. Untuk kuesioner C (dukungan keluarga terhadap keluarga yang praktek buang air besar) berjumlah 20 soal dan diukur dengan skor sebagai berikut: jawaban sangat setuju kode 4, jawaban setuju kode 3, jawaban tidak setuju kode 2, jawaban sangat tidak setuju kode 1. Untuk kuesioner E (praktek buang air besar pada keluarga) berjumlah 10 soal dan diukur dengan skor sebagai berikut: jawaban ya kode 2, jawaban tidak kode 1. 3. Entry Memasukkan data yang diperoleh menggunakan fasilitas komputer dengan menggunakan program komputer. 4. Tabulasi Sebelum data klasifikasi, data dikelompokkan terlebih dahulu untuk kepentingan penelitian ini. Selanjutnya data ditabulasikan sehingga diperoleh frekuensi dari masing-masing kelompok pertanyaan dan setiap alternatife jawaban yang tersedia.
11
5. Cleansing Pembersihan data merupakan kegitaan pengecekan kembali data yang sudah di entry ke komputer
H. Analisis Data 1. Univariat Analisis deskriptif (univariat) digunakan untuk mendiskripsikan variabel – variabel yang akan diteliti. Dalam hal ini distribusi frekuensi (median, mean,
minimum,
maximum,
standar
deviasi)
digunakan
untuk
mendiskripsikan variable pengetahuan, pendidikan, sarana, dukungan keluarga terhadap praktek buang air besar pada keluarga. 2. Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk mendapatkan gambaran antara variabel bebas dan variabel terikat. Analisa bivariat yaitu analisa yang dilakukan untuk mengetahui hubungan 2 variabel yang meliputi variabel bebas dan variabel terikat (Hastono, 2001). Untuk mencari adanya hubungan dan hipotesis antara 2 variabel maka di uji dahulu kenormalannya dengan uji Kolmogrov Smirnov. Jika data berdistribusi normal maka menggunakan uji korelasi product moment pearson, apabila di dapatkan nilai p value ≥∝0,05. Rumus dasar product moment pearson
12
=
NΣ XY −(ΣX)(ΣY) {NΣX −(ΣX) }{NΣY −(ΣY) }
Keterangan :
= Koefisiensi korelasi X dan y = Skor masing – masing variable N = Banyaknya sampel Jika data berdistribusi tidak normal, apabila di dapatkan nilai p – value < ∝0,05 maka menggunakan uji korelasi Rank Spearman, taraf kesalahan ditetapkan 5% atau taraf kepercayaan 95% (Sugiyono, 2005) Rumus dasar Spearman Rank.
=1−
6Σ ( −)
Keterangan : P = koefisien korelasi spearman Rank.
13
I. Etika Penelitan Setelah mendapat persetujuan, kemudian dilakukan penelitian dengan menekankan masalah etika: 1.
Informed consent ( Lembar persetujuan responden ) Lembar persetujuan diberikan kepada subyek yang diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika klien bersedia untuk diteliti, kemudian mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika klien menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak memaksa dan menghormati hak-haknya.
2.
Anonymity ( kerahasiaan identitas ) Untuk menjaga kerahasiaan responden, penehti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup memberi nomor kode pada masing-masing lembar tersebut.
3.
Confidentially ( kerahasiaan informasi ) Kerahasiaan informasi-informasi dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang disajikan/ dilaporkan sebagai hasil riset sesuai dengan tujuan peneliti.