BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif yang bersifat studi korelasi, yaitu penelitian deskriptif untuk mencari hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau kelompok subyek. Dengan memperhatikan jenis penelitian ini maka penulis mempergunakan jenis penelitian studi korelatif deskriptif untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (Nursalam, 2002) B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2002). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah korban kekerasan keluarga terutama pada remaja di daerah
Boyolali
tahun 2006 sebanyak 350 orang dari data
Lembaga Kajian Untuk Transformasi Sosial (LKTS) Boyolali. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002). Pada penelitian ini teknik pengambilan adalah dengan random sampling yaitu sampel yang diambil secara acak. Peneliti menganalisa sampel sebanyak 46 orang. Peneliti mengembangkan kriteria tertentu yang dianggap representatif bagi populasi target dan dengan sengaja memilih unit sampling yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam penelitian keperawatan kriteria sampel dapat meliputi inklusi dan kriteria eklusi. (Nursalam, 2002)
Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subyek penelitian dapat mewakili dalam sampel penelitian. adapun kriteria dalam penelitian ini adalah: a. Pasien yang baru mengalami kekerasan didalam keluarga b. Jenis kekerasan baik secara fisik, psikis, seksual dan penatalaksanaan rumah tangga c. Pasien yang mengalami tekanan kejiwaan yang berkaitan dengan tindak kekerasan d. Pasien yang sadar dapat diajak komunikasi dengan baik e. Pasien yang bersedia menjadi responden peneliti Berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti maka populasi yang didapatkan untuk diambil sampel dari data LKTS adalah 46 sampel penelitian.
C. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kebonbimo Kecamatan Boyolali pada bulan Agustus-September 2006. D. Cara Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner, yang berisi pertanyaan untuk mendapatkan data mengenai tindak kekerasan keluarga dengan penyimpangan perilaku remaja. Adapun langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Peneliti memberi penjelasan kepada responden dan tentang tujuan dan manfaat penelitian.
2. Mengisi lembar persetujuan dan pemohonan sebagai responden (informed concent). 3. Kuesioner diberikan kepada remaja yang dipilih sebagai sampel dan berdomisili di Kelurahan Kebonbimo Boyolali. 4. Memberikan penjelasan cara pemberian kuesioner dan mendapingi selama pengisian kuesioner. 5. Memeriksa kelengkapan jawaban bila ada jawaban yang belum terlengkapi. E. Instrumen Pengumpulan Data 1. Alat pengumpulan data Alat penelitian ini menggunakan kuesioner yang merupakan alat ukur dengan cara subyek diberikan angket yang berisi beberapa pertanyaan. a. Kuesioner Kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan untuk mengetahui kekerasan didalam keluarga. Kuesioner tersebut sebelum diberikan pada responden harus diujikan terlebih dahulu pada kelompok yang dijadikan responden, dan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan nara sumber yang memiliki kompetensi tentang pengetahuan tentang jiwa. Kuesioner ini di buat sendiri oleh peneliti b. Kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan untuk mengetahui perilaku remaja yang dibuat sendiri oleh peneliti sehingga pembuatan kuesioner ini mengacu pada parameter yang dibuat penelitian oleh karena itu kuesioner tersebut perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas 2. Uji validitas dan reliabilitas
a. Analisa validitas Analisa validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar item masing-masing variabel dengan skor totalnya . suatu variabel secara signifikan dengan skor totalnya. Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi product moment yang rumusnya sebagai berikut:(Notoatmodjo, 2003) R=
N ( ∑ XY) - ( ∑ X ∑ Y) ( N ∑ X 2 − (∑ X 2 )( N ∑ Y 2 − ( ∑ Y) 2
Bila r hitung lebih dari r tabel maka artinya variabel valid Bila r hitung lebih kecil dari r tabel maka artinya variabel tidak valid Hasil pengujian validitas dilakukan secara langsung terhadap 46 orang atau dengan menggunakan metode tryout terpakai. Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kekerasan dalam keluarga maupun variabel penyimpangan perilaku remaja mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari rtable untuk n = 46 yaitu = 0,291. Dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa semua indikator sebagai pengukur dari masing-masing konstruk variabel tersebut adalah valid dapat diikutsertakan dalam analisis selanjutnya. b. Analisa Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Analisis reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen tersebut cukup konsisten untuk menggukur gejala yang sama pada pengukuran yang berulang. Hasil uji dikatakan reliabel apabila p value < 0,05 (Sugiono, 1997). Uji reliabilitas menggunakan rumus yaitu :
⎡ k ⎤⎡ Σω b2 ⎤ − 1 ri = ⎢ ⎥ ⎥⎢ σ2 ⎦ ⎣ k − 1⎦ ⎣ keterangan r
: Reliabilitas instrumen
k
: Banyaknya butir pertanyaan
Σω b2
: Jumlah variabel butir
ω b2 : Varian total Hasil uji reliabilitas adalah rentang antara 0-1, semakin mendekati 1 semakin reliable, semakin mendekati 0 semakin tidak variabel. Pengolahan Data Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa variabel kekerasan dalam keluarga memiliki koefisien Alpha sebesar 0,748 sedangkan untuk variabel penyimpangan perilaku remaja memiliki koefisien Alpha sebesar 0,633. Dengan demikian pengujian reliabilitas variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari 0,05. Dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa semua pengukur dari masing-masing konstruk variabel tersebut adalah reliabel.
F. Pengolahan Data 1. Editing Editing meliputi kebenaran pengisian kuisioner, kelengkapan jawaban dan konsistensi serta relefansi terhadap kuisioner dengan melakukan koreksi data.Editing dilakukan segera setelah peneliti menerima kuesioner yang telah diisi oleh responden, sehingga bila terjadi kesalahan dapat diperbaki. 2. Coding Coding dipergunakan untuk mempermudah dalam pengelompokan data. Coding dilakukan dengan memberi kode atau tanda pada masing-masing jawaban dengan angka sesuai dengan skoring jawaban dan setelah itu mengkategorikan jawabanjawaban tersebut kemudian dimasukan dalam tabel kerja untuk memudahkan pembacaan. 3. Tabulating Tabulating adalah kegiatan memasukan data-data hasil penelitian ke dalam tabeltabel sesuai kriteria
G. Analisa Data 1. Analisa univariat adalah untuk menggambarkan hubungan keluarga dengan menggunakan tabel frekuensi sehingga akan tergambar hubungan antar variabel yaitu variabel bebas, tindakan dan variabel terikat, penyimpangan perilaku remaja.
2. Analisa bivariat adalah untuk mengetahui hubungan kekurangan keluarga dengan perilaku remaja yaitu mencari adanya hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel berskala nominal dengan uji statistik chi-square atau x2.
Rumus =
Σ(Fo - Fh) 2 Fh
Keterangan : X2
: Chi-square
Fo
: Frekuensi yang diperoleh dari sampel
Fh
: Frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai pencerminan dari Frekuensi yang diharapkan dalam populasi (Arikunto, 2002).
Analisa data yang dilakuakn dengan bantuan komputer melalui program SPSS. H. Etika penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapat perlu adanya rekomendasi dari institusinya atas pihak lain dengan mengajukan permohonan izin kepada institusi/lembaga tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan barulah melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi: 1. Informed consent(lembar persetjuan) Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian, calon responden di beri penjelasan mengenai tujuan dan manfaat penelitian yang akan di lakukan. Calon responden jika bersedia untuk di teliti maka calon responden harus menandatangani lembar persetujuan tersebut, dan jika calon repoden menolak untuk di teliti maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormatinya. 2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberikan kode. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti hanya kelompok data tertentu yang di laporkan sebagai hasil penelitian.