BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ rancangan penelitian Penelitian
ini
merupakan
penelitian
diskriptif
korelasional
untuk
menganalisis hubungan antara variabel bebas yakni peran keluarga dalam PMO dengan variabel terikat yaitu kepatuhan penderita TB Paru dalam minum obat TBC (OAT). Pengukuran kedua variabel penelitian dilakukan secara bersamaan, karenanya rancangan penelitian yang digunakan adalah belah lintang (cross sectional). B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi penelitian ini adalah semua penderita tuberkulosis yang sedang berobat di Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang, sejak Januari – Juni 2005 yaitu sebanyak 78 orang. 2. Sampel Sampel penelitian ini adalah penderita TB Paru yang memiliki kriteria inklusi: berusia lebih dari 15 tahun, dan yang sudah selesai menjalani pengobatan TB Paru termasuk yang pernah mengalami drop out tetapi kembali berobat. Populasi yang memenuhi kriteria inklusi seluruhnya dijadikan sampel penelitian (total sampel). Berdasarkan kriteria tersebut, maka dapat didapatkan sampel sebanyak 30 orang yang seluruhnya digunakan sebagai sampel penelitian. Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah non random sampling dengan sistem purposive
sampling yaitu penarikan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil subyek didasarkan pada tujuan tertentu. C. Metode Pengumpulan Data Metode menggunakan
yang
digunakan
kuesioner.
dalam
Kuesioner
ini
pengumpulan berisi
data
sejumlah
adalah
pertanyaan
dengan untuk
mendapatkan data mengenai peran keluarga sebagai PMO dan tingkat kepatuhan minum obat penderita TB paru. Adapun langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Peneliti mendatangi keluarga atau penderita satu persatu sesuai dengan catatan alamat penderita yang ada di Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang. 2. Penelitian memberikan penjelasan singkat tentang tujuan penelitian dan dampak penelitian kepada responden penelitian. Bila responden setuju untuk berpartisipasi dalam kegitan penelitian, selanjutnya diberikan lembar persetujuan penelitian (Consent form) untuk ditanda tangani. Dari sejumlah 30 sampel penelitian seluruhnya menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian dan menandatangani lembar persetujuan penelitian (Informed Consent) 3. Peneliti membagikan kuesioner kepada penderita TB paru yang berdomisili di wilayah Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang. 4. Memberi penjelasan cara pengisian kuesioner. 5. Kuesioner yang telah diisi secara lengkap, untuk selanjutnya diserahkan kepada peneliti. D. Instrumen Penelitian
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berbentuk kuesioner. Koesioner penelitian terdiri atas 3 bagian. Bagian pertama digunakan untuk menggali data demografi yang berisi identitas responden yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan; Bagian kedua digunakan untuk mengkaji peranan keluarga sebagai PMO (Pengawas Minum Obat) yang terdiri dari atas 16 pertanyaan; dan Bagian ketiga untuk mengkaji tingkat kepatuhan penderita TB paru dalam minum obat, yang diisi oleh petugas meliputi nama responden, nama, alamat, riwayat pengobatan, tipe penderita, tanggal perjanjian mengambilan obat. Karena koesioner ini dibuat sendiri oleh peneliti, maka sebelum dilaksanakan penelitian ini perlu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas instrumen, melalui kegiatan pilot studi. E. Uji Validitas dan Reliabilitas Setelah instrumen selesai dibuat, belum berarti instrumen tersebut langsung digunakan untuk mengumpulkan data, sehingga perlu dilakukan ujicoba untuk mengetahui sejauh mana instrumen yang telah disusun memiliki validitas dan reliabilitas (Arikunto, 1998). Uji coba instrumen penelitian dilakukan melalui kegiatan pilot studi yang dilakuka terhadap 6 penderita TB paru BTA positif yang bertempat tinggal di Desa Menoreh Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Pengambilan daerah tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa daerah yang bersangkutan memiliki faktor geografis dan demografis yang sama dengan daerah penelitian.
Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan korelasi product moment yaitu: Σxy
rxy
=
√ (Σx²)(Σy²)
Hasil dari korelasi product moment yang dikorelasi dengan persamaan part whole tersebut, kemudian dibandingkan dengan r tabel. Suatu item dikatakan valid apabila didapatkan harga korelasi product moment yang dikoreksi dengan persamaan part whole lebih besar atau sama dengan harga r tabel. Berdasarkan hasil uji validitas dari 17 item pertanyaan dalam penelitian 16 pertanyaan dinyatakan valid. Sedangkan 1 pertanyaan dinyatakan tidak valid, yaitu pertanyaan nomor 14. Pertanyaan yang tidak valid dikeluarkan dari penelitian, sehingga jumlah pertanyaan seluruhnya menjadi 16 butir pertanyaan. Setelah hasil uji validitas didapat, dilakukan uji reliabilitas, sehingga instrumen cukup dapat di percaya dan dapat di andalkan. instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu :
ri k
ri
=
k k-1
1-
ΣSi²
: reliabilitas instrumen.
ΣSt²
: banyaknya butir pertanyaan.
ΣSb² : jumlah varians butir.
Uji reliabilitas
ΣSt² : varians total. Suatu instrumen dikatakan reliabel atau andal apabila diperoleh reliabilitas yang lebih besar dari r tabel α. (Arikunto, 1998). Berdasarkan uji reliabilitas diperoleh nilai Alpha Cronbach sebesar 0,985 yang lebih besar dari r tabel (0,6) yang berarti bahwa instrumen adalah reliabel. F. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data a. Pengolahan Data Pengolahan data pada penelitian dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Editing Yaitu meneliti kembali apakah isian dalam lembar kuesioner sudah lengkap, jelas, dan konsisten. Editing dilakukan di tempat pengumpulan data, sehinga jika ada kekurangan data dapat segera dilengkapi. 2. Coding Yaitu usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban yang ada menurut macamnya
dengan
menggunakan
kode-kode
tertentu
berupa
angka.
Selanjutnya dimasukkan ke dalam lembaran tabel kerja untuk memudahkan pengolahan. Untuk pertanyaan peran keluarga sebagai PMO diberi skor S (Sering) skor 4, C (cukup) skor 3, J (jarang) skor 2 dan TP (tidak pernah) sekor 1. Untuk kepatuhan minum obat, jika patuh dinilai 1 dan tidak patuh nilai 0. 3. Processing
Dilakukan untuk memproses data dengan bantuan komputer untuk kemudian dilakukan analisis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS release 10. 4. Cleaning Melakukan pengecekan ulang pada data-data yang telah diolah untuk menghindari kesalahan. b. Analisa Data Analisa data penelitian dilakukan secara deskriptif dan analitik. 1.
Analisa diskriptif Analisa diskriptif dilakukan untuk menggambar karakteristik variabelvariabel penelitian dengan menggunakan distribusi frekuensi dan prosentase.
2.
Analisa analitik Analisa data dilakukan dengan pengujian statistic untuk melihat adanya hubungan antara variable bebas dan variable terikat dalam penelitian. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square (χ²) karena kedua variabel penelitian berbentuk data kategori. Adapun rumus perhitungan chi-square adalah sebagai berikut :
X² = Σ (fo-fh)² fh
Keterangan : fo
= frekuensi yang diperoleh berdasarkan data.
fh
= frekuensi yang diharapkan.
X²
= hasil hitung .
0,05
= taraf signifikansi.
Setelah hasil χ² ditemukan, kemudian dihitung Koefisien Kontingensi untuk melihat kekuatan hubungan antar variabel bebas dan terikat dengan rumus: KK = √
X² X² + N
KK
: Koefisien Kontingensi.
X²
: Chi-square.
N
: Jumlah responden. Tingkat kuat dan lemahnya korelasi menurut Sugiyono (1999) dapat
dilihat berdasarkan rentang nilai Koefisien Kontingensi sebagai berikut : 1. Korelasi sangat lemah
: 0,000 – 0,199.
2. Korelasi lemah
: 0,2 – 0,0399.
3. korelasi sedang
: 0,4 – 0,599.
4. Korelasi kuat
: 0,6 – 0,799.
5. Korelasi sangat kuat
: 0,8 – 0,999.
Hipotesa penelitian (Ho) diterima bila nilai χ² hitung < χ² tabel, dengan nilai p > α (0,05), sedangkan hipotesis ditolak apabila nilai χ² hitung > χ² tabel, dengan nilai
p < α (0,05).
A. Etika penelitian Dalam penelitian ini harus mendapatkan rekomendasi dari Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan UNIMUS dan permintaan ijin Kepala Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang, yang tembusannya akan disampaikan ke Puskesmas Salaman I di ruangan tempat penelitian setelah mendapat persetujuan dari institusi
tempat penelitian barulah melakukan penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Persetujuan penelitian (informed consent) Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan penelitian (consent form) sebelum penelitian dilakukan. Tujuan informed consent adalah agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Subjek yang bersedia menjadi responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi responden dan subjek yang menolak tidak dipaksa untuk berpartisipasi dalam penelitian ini tanpa mempengaruhi perawatannya dan peneliti tetap menghormati haknya. Dari 30 sampel yang berpartisipasi dalam penelitian seluruhnya menandatangani lembar persetujuan penelitian. 2. Tanpa nama (Anonimity) Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner yang diisi oleh peneliti. Lembar tersebut hanya diberi kode berupa urutan angka.
3. Kerahasiaan (Confidentiality) Informasi yang telah diberikan responden di dalam kuesioner, hanya diketahui oleh responden dan peneliti, sehingga kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti.