BAB III METODE PENELITIAN
1.1 Metode Penelitian Penelitian
ini
termasuk
jenis
penelitian
deskriptif
kuantitatif.
Mengumpulkan data kemudian mendeskripsikan keanekaragaman makrofauna tanah yang terdapat di perkebunan apel semi organik dan anorganik di Desa Poncokusumo Kabupaten Malang. Parameter yang diamati dalam penelitian adalah Indeks Keanekaragaman Shannon Weaver (H), Indeks Dominansi Simpson (C), Indeks Kesamaan Dua Lahan Sorensen (Cs).
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni sampai dengan Juli 2012 di lahan perkebunan milik kelompok tani KUSUMA I Desa Poncokusumo Kecamatan
Poncokusumo
Kabupaten
Malang.
Penelitian
dilanjutkan
di
Laboratorium Ekologi Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang untuk mengidentifikasi makrofauna tanah dan Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang untuk analisis tanah.
3.3 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat pengamatan (traping) yang terdiri dari Pitfall Traps, Berlese Funnel, tali rafia, cetok, pisau, penggaris,
43
44
pinset,
gunting,
kaca
pembesar,
mikroskop
komputer,
termometer,
termohigrometer, luxmeter, camera foto, kapas, alat tulis menulis dan buku identifikasi Borror dkk. (1996). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alkohol 70%, deterjen.
3.4 Prosedur Penelitian Pengamatan terhadap makrofauna tanah dilakukan pada tanaman apel yang menerapkan sistem pertanian semi organik maupun yang anorganik. Sampel diambil dengan menggunakan 2 metode, yaitu metode mutlak (absolute) dan metode nisbi (relatif) (Untung, 2006), dengan tahapan sebagai berikut : 1. Menentukan metode pengambilan sampel di lapang. a. Pada Metode Mutlak: Pengambilan sampel dilapang, yaitu dengan metode mutlak (dengan pengamatan secara langsung). a) Permukaan tanah yang akan diamati ditentukan secara sistematis, dengan menggunakan pembatas berupa tali rafia pada pada masing-masing lahan dengan ukuran 1x1 m sebanyak 25 petak. b) Sampel makrofauna tanah diambil, dimasukkan ke dalam kantong plastik dan selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Jumlah makrofauna tanah yang sesuai dengan sampel dicatat. c) Data dimasukkan dalam tabel pengamatan.
45
b. Metode Nisbi: Pengambilan sampel dengan metode nisbi dilakukan menggunakan alat yang berupa Pitt Fall Trap dan Berlese Funnel. 1. Metode Pit Fall Trap: a) Dibuat larutan deterjen dan air dimasukkan gelas air mineral secukupnya. b) Gelas air mineral diletakkan di dalam tanah sampai ujung permukaan atas gelas sejajar dengan permukaan tanah. Peletakan Pitt Fall Trap sebanyak 16 titik secara sistematis. c) Makrofauna tanah yang terjebak diambil sampelnya untuk diidentifikasi dan makrofauna tanah yang sesuai dengan sampel dicatat jumlahnya. d) Dimasukkan ke dalam tabel pengamatan. 2. Metode Berlese Funnel: a) Diambil sampel tanah dari kebun apel semi organik dan anorganik masingmasing 5 sampel. b) Sampel tanah diletakkan di corong Berlese, ditutup dan selanjutnya diekstraksi untuk memisahkan makrofauna tanah dari tanah selama 3X24 jam di bawah paparan lampu. c) Makrofauna tanah yang terjebak diambil sampelnya untuk diidentifikasi dan makrofauna tanah yang sesuai dengan sampel dicatat jumlahnya. d) Dimasukkan ke dalam tabel pengamatan.
46
c. Analisis Tanah: a) Sifat Fisik Tanah: analisis sifat fisik tanah meliputi : jenis tanah, suhu tanah dan kelembaban tanah pengukurannya dilakukan langsung di permukaan tanah lapangan. b) Sifat Kimia Tanah: 1. Sampel tanah diambil pada kebun apel semi organik dan anorganik masing-masing 3 sampel, setiap sampel sebanyak 300 gram. 2. Sampel dimasukkan kedalam plastik. 3. Sampel dibawa ke laboratorium untuk dianalisis pH tanah, kandungan bahan organik (C-Organik) dan kandungan N, P dan K.
47
kebun apel
Kebun apel
U
kebun apel
kebun apel
Kebun apel
Kebun Tomat KEBUN APEL
j a l a n
Kebun apel semi organik
KEBUN APEL SEMI ORGANIK
kebun apel
Kebun apel
Kebun tebu
ANORGANIK
Gambar 1. letak lahan apel semi organik dan anorganik Keterangan: 1. Jarak antara lahan apel semi organik dan anorganik 200 meter. 2. Luas lahan apel semi organik dan anorganik masing-masing adalah 50x50 meter. 3. Jumlah tanaman pada lahan apel semi organik dan anorganik masingmasing 289 tanaman.
48
3 meter
Gambar 2. Denah pengambilan sampel Keterangan : = pohon apel = pengamatan langsung = analisis tanah = pengambilan tanah Berlese Funnel = lokasi titik peletakan Pit Fall Trap.
49
Gelas Plastik
Deterjen+air
Gambar 3. Pit Fall Trap
Gambar 4. Berlese Funnel
50
3.5 Analisis Data Untuk menganalisis komunitas serangga pada penelitian kali ini maka digunakan : 1. Indeks Keanekaragaman (H’) dari Shannon-Weaver (Leksono, 2007) H’ = - Σpi ln pi Keterangan: pi : proporsi spesies ke i di dalam sampel total H' : indeks keragaman Shannon-Weaver. 2. Indeks Dominasi (C) dari Simpson (Southwood, 1980) C =Ʃ (
)2
Keterangan: C : Dominansi ni : Jumlah total individu dari suatu jenis N : total individu dari seluruh jenis. 3. Indeks Kesamaan 2 Lahan (Cs) dari Sorensen (Southwood, 1980) Cs =
Keterangan: a : jumlah individu dalam habitat a b : jumlah individu dalam habitat b j : jumlah terkecil individu yang sama dari kedua habitat.