3
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif analitik yang bertujuan menerangkan masalah penelitian yang terjadi pada anak balita dengan perkembangan motorik kasar anak yang berdasarkan berat badan dan tinggi badan di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. Rancangan atau desain ini menggunakan pendekatan metode penelitian Cross Sectional yang bermaksud melakukan pengamatan atau observasi dan pemantauan terhadap objek yang diteliti tetapi objek hanya diteliti satu kali (Notoatmodjo, 2003).
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah yang diteliti (Nursalam, 2003), sedangkan menurut Arikunto (2002) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 1 sampai 5 tahun sebanyak 62 anak di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati pada bulan Januari 2008. 2. Sampel Sampel
adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel pada penelitian ini dengan kriteria adalah anak yang berusia antara 1 sampai 6 tahun karena sesuai dengan
4
syarat uji skrining perkembangan dengan metode Denver II yaitu anak usia 1 sampai 5 tahun yang ditetapkan secara sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebangai sampel (Sugiyono, 2006). Pada penelitian ini populasi yang ada sebanyak 62 anak, maka semuanya diambil sebagai responden dengan kriteria sebagai berikut: a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau akan diteliti (Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini, kriteria inklusi dari responden, yaitu: 1) Anak dengan umur 1 sampai 5 tahun 2) Ibu bersedia menjadi responden 3) Ibu bisa membaca dan menulis 4) Ibu sehat jasmani dan rohani 5) Ibu mengijinkan anaknya menjadi responden b. Kriteria Eksklusi Kriteria Eksklusi adalah kriteria dalam subyek penelitian tidak dapat dijadikan sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian, karena sebagai sebab (Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini, kriteria eksklusi dari responden, yaitu: 1) Anak yang menderita penyakit kronis saat penelitian 2) Anak tidak mau dites 3) Anak rewel
5
4) Anak cacat mental 5) Anak cacat fisik 6) Anak mengalami kebutaan
C. Definisi Operasional Variabel Independen (Pengaruh)
: Berat badan dan Tinggi badan
Variabel Dependen
: Perkembangan Motorik Kasar
Variabel Berat badan
Tinggi badan
Perkembangan Motorik Kasar
(Terpengaruh)
Definisi Operasional Berat badan adalah suatu indeks pengukuran yang menggunakan antropometri yang digunakan untuk mengetahui keadaan gizi anak balita. Agar memperoleh hasil yang tepat diperlukan suatu patokan sebagai pedoman. Tinggi badan adalah suatu indeks pengukuran yang menggunakan antropometri yang digunakan untuk mengetahui keadaan gizi anak balita. Agar memperoleh hasil yang tepat diperlukan suatu patokan sebagai pedoman. Suatu tugas perkembangan dalam hal kemampuan yang menggunakan otototot besar dengan masyarakat dan perhatian terhadap kebutuhan yang harus dicapai anak
Cara Ukur
Parameter
Hasil Ukur
Skala
Diukur dengan antropometri yang menggunakan timbangan.
Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar normal berat badan.
Hasil pengukuran antropometri sesuai hasil pengukuran berat badan (kg), diperoleh nilai: Tertinggi : 21 Terendah : 8
Interval
Diukur dengan antropometri yang menggunakan meteran.
Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar normal tinggi badan.
Hasil pengukuran antropometri sesuai hasil pengukuran tinggi badan (cm), diperoleh nilai: Tertinggi : 104 Terendah : 64
Interval
Diukur dengan: - Observasi - Kuesioner A
Lembar observasi dari Denver II dengan penilaian: Normal: bila >1keberhasilan dalam melakukan instruksi dari
Dari total 19 pertanyaan dengan skor tertinggi 38 dan terendah 19 skor, untuk menjelaskan deskriptif maka data dikategorikan sebagai berikut:
Interval
6
sesuai umur anak berdasarkan hasil uji skrining perkembangan dengan metode Denver II.
peneliti. Abnormal: bila <1 keberhasilan dalam melakukan instruksi dari peneliti
Normal: 20 – 38 Abnormal: 3 - 19
D. Pengumpulan Data 1. Alat Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Kuesioner A Kuesioner A berisi antara lain data pribadi yang terdiri atas: kode balita, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, umur anak balita, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, status gizi dengan pedoman pengukuran antropometri. b. Kuesioner B Kuesioner B untuk mengukur perkembangan motorik kasar anak balita yang terdiri dari 19 item pertanyaan dengan jawaban sesuai diberi dengan kode (2), tidak sesuai diberi dengan kode (1).
2. Metode Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan lembar observasi sebagai alat peneliti selesai disusun yang berisi pertanyaan data responden dan lembar observasi yang merupakan tes Denver II.
7
3. Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner ini berisi sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan data mengenai tentang perkembangan motorik kasar anak balita. Adapun langkah - langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut: a. Peneliti mendatangi rumah keluarga yang mempunyai anak usia 1 sampai 5 tahun sesuai dengan catatan alamat yang ada di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. b. Peneliti memberikan penjelasan singkat tentang tujuan penelitian. Bila responden setuju berpatisipasi dalam kegiatan penelitian selanjutnya diberikan lembar persetujuan penelitian (informed consent) untuk ditanda tangani. c. Peneliti membagikan kuesioner kepada ibu yang ada di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. d. Peneliti memberikan penjelasan cara pengisian kuesioner. e. Kuesioner yang telah diisi secara lengkap selanjutnya diserahkan kepada peneliti. f. Lembar Denver II yang digunakan untuk melakukan penilaian perkembangan anak balita yang dilakukan oleh peneliti.
8
E. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Cara Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: a. Editing Editing dilakukan untuk peneliti setiap daftar pertanyaan yang sudah diisi oleh responden, peneliti melakukan pengecekan terhadap kelengkapan data-data yang ada. b. Coding Coding yaitu pengklasifikasian dan pemberian kode pada data. Hasil jawaban dari setiap pertanyaan sesuai petunjuk coding yaitu pada lembar kuesioner A berupa tentang data responden, lembar kuesioner B berupa lembar pertanyaan tentang perkembangan motorik kasar anak balita, bila sesuai diberi dengan kode (2) apabila bisa melakukan tugas perkembangan dengan kegagalan satu kali, tidak sesuai diberi dengan kode (1) apabila bisa melakukan tugas perkembangan dengan kegagalan lebih dari satu kali dengan pedoman observasi dan wawancara kepada responden. c. Entry Entry adalah memasukkan data yang diperoleh menggunakan fasilitas komputer dengan menggunakan sistem atau progam SPSS for windows versi 13.0.
9
d. Tabulating Tabulating merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis. e. Cleaning (Pembersihan Data) Cleaning adalah membuang data yang sudah tidak terpakai lagi (Sugiyono, 2006).
2. Analisis Data a. Analisis Univariat Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel penelitian untuk memberikan gambaran umum terhadap data hasil penelitian. Penggambaran dilakukan dengan menggunakan distribusi frekuensi masing - masing variabel yaitu karakteristik anak balita, berat badan, tinggi badan, dan perkembangan motorik kasar, dimana data berupa numerik maka digunakan nilai maksimum dan minimum. b. Analisa Bivariat Analisa bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan independen. Untuk menguji kepastian sebaran data yang diperoleh dari semua variabel yang meliputi berat badan, tinggi badan dengan perkembangan motorik kasar anak balita, maka peneliti mengunakan uji kenormalan data dengan mengunakan uji Kolmogorov Smirnov, jika data berdistribusi normal (p value < α)
10
mengunakan korelasi Pearson dan jika data berdistribusi tidak normal (p value > α) mengunakan uji korelasi Spearman Rho. Pengujian menggunakan tingkat kepercayaan 95% dengan menggunakan program komputer SPSS
Versi
13,0. Dari uji statistik tersebut
didapatkan hasil nilai p value = 0,000 < α (0,01), sehingga Ho ditolak, maka dinyatakan ada hubungan berat badan dengan perkembangan motorik kasar ana balita, serta didapatkan hasil nilai p value = 0,000 < α (0,01), sehingga Ho ditolak, maka dinyatakan ada hubungan tinggi badan dengan perkembangan motorik kasar anak balita. Hal ini menunjukkan semua data memiliki distribusi normal sehingga data tersebut dianalisa dengan menggunakan uji pearson atau product momet.
F. Etika Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghargai responden, dimana setiap manusia mempunyai kegiatan penelitian apapun. Penelitian ini dilakukan dengan langkah pemberian penjelasan yang diikuti dengan memberikan inform consent sebelum melakukan penelitian, anonimity (tanpa nama) pada saat melakukan penelitian atau pengumpulan data, dan confidentiality (kerahasiaan). Menurut Alimul (2003) dalam melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan masalah etika penelitian yang meliputi sebagai berikut:
11
1. Lembar persetujuan menjadi responden (informed consent) Sebelum lembar persetujuan diberikan pada responden, terlebih dahulu, peneliti memberikan penjelasan maksud dan tujuan panelitian yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data, jika responden diteliti maka diberikan lembar persetujuan menjadi responden yang harus ditanda tangani, tetapi jika pasien menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap akan menghormati hak-haknya. 2. Tanpa nama (Anonimity) Untuk menjaga kerahasiaan informasi dan responden peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpul data, tetapi dengan memberikan kode pada masing-masing lembar yang dilakukan pada peneliti. 3. Kerahasiaan (Confidentiality) Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti, bahwa informasi tersebut hanya akan oleh peneliti dan pembimbing atas persetujuan responden (Nursalam& Pariani, 2001).
G. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian terlampir
12
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil. 1. Karakteristik Responden a. Pendidikan Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, 2008. Pendidikan SD SMP SMU D3 Jumlah
Jumlah
Persentase (%)
3 38 17 4 62
4,8 61,3 27,4 6,5 100,0
Berdasarkan tabel 4.1 tingkat pendidikan, sebagian besar responden berlatar belakang pendidikan SMP sebesar 61,3 %, (38 orang) sedangkan 27,4 % (17 orang) berpendidikan SMU, 6,5 % (4 orang) berpendidikan DIII, dan 4,8 % (3 orang) adalah SD. b. Pekerjaan Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, 2008. Pekerjaan Ibu Ibu Rumah Tangga Pedagang Wiraswasta PNS Jumlah
Jumlah
Persentase (%)
44 3 6 9 62
71,0 4,8 9,7 14,5 100,0
Dari segi pekerjaan 71 % (44 orang) sebagai ibu rumah tangga, 14,5 % (9 orang) PNS, 9,7 % (6 orang) sebagai wiraswasta, dan 4,8 % (3 orang) merupakan pedagang, tampak pada tabel 4.2.
13
c. Jenis Kelamin Anak Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, 2008. Jenis Kelamin Perempuan Laki - Laki Jumlah
Jumlah
Persentase (%)
26 36 62
41,9 58,1 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 memperlihatkan tentang distribusi responden berdasarkan jenis kelamin. Dari 62 responden, 58, 1 % (36 anak) berjenis kelamin laki-laki sedangkan sisanya 41, 9 % (26 anak) adalah perempuan. d. Umur Anak Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, 2008. Umur Anak Batita Balita Jumlah
Jumlah
Persentase (%)
34 28 62
54,8 45,2 100,0
Berdasarkan tabel 4.4 memperlihatkan tentang distribusi responden berdasarkan umur anak. Dari 62 responden, 54, 8 % (34 anak) adalah Batita sedangkan sisanya 45, 2 % (28 anak) adalah Balita 2. Analisis Univariat a. Berat Badan Anak Balita Tabel 4.5 Distribusi Berat Badan Anak Balita di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, 2008.
14
Berat Badan Anak Balita Baik Kurang Jumlah
Jumlah
Persentase (%)
60 2 62
96,8 3,2 100,0
Dari tabel 4.5 diketahui bahwa berat badan anak balita sebagian besar masuk dalam kategori baik yaitu sebesar 96,8 % (60 anak), dan kategori kurang sebesar 3,2 % (2 anak).
b. Tinggi Badan Anak Balita Tabel 4.6 Distribusi Tinggi Badan Anak Balita di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, 2008. Tinggi Badan Baik Kurang Jumlah
Jumlah
Persentase (%)
49 13 62
79,0 21,0 100,0
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa sebagian besar tinggi badan anak balita adalah baik sebesar 79 % (49 anak), dan sisanya kurang sebanyak 21 % balita (13 anak). c. Perkembangan Motorik Kasar Tabel 4.7 Distribusi Perkembangan Motorik Kasar Anak Balita di Desa Sidomukti Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, 2008. Perkembangan Motorik Kasar Normal Abnormal Jumlah
Berdasarkan
tabel
4.7
terlihat
Jumlah
Persentase (%)
61 1 62
98,4 1,6 100,0
bahwa
sebagian
besar
perkembangan motorik kasar anak balita adalah normal yaitu sebesar 98,4 % (61 anak) dan sisanya perkembangan motorik kasar abnormal sebesar 1,6 % (2 anak).
15
3. Analisis Bivariat a. Hubungan Berat Badan Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Balita. Gambar 4.8 Scatter Plot Hubungan Berat Badan Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Balita
Perkembangan Motorik Kasar Anak
20
10
0 8
10
12
14
16
18
20
22
Berat Badan Anak (Kg) p value = 0.000 r hitung = 0.665
Berdasarkan hasil uji statistik dengan korelasi Product Moment (Person) tentang hubungan berat badan dengan perkembangan motorik kasar anak balita didapatkan hasil nilai p value = 0,000 < α dan r = 0,665, maka dapat disimpulkan ada hubungan secara signifikan (bermakna) antara hubungan berat badan dengan perkembangan motorik kasar anak balita.
16
b. Hubungan Tinggi Badan Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Balita. Gambar 4.8 Scatter Plot Hubungan Perkembangan Motorik Kasar Anak Balita
Tinggi
Badan
Dengan
Perkembangan Motorik Kasar Anak
20
10
0 50
60
70
80
90
100
110
Tinggi Badan Anak (Cm) p value = 0.000 r hitung = 0.739
Berdasarkan hasil uji statistik dengan korelasi Product Moment (Person) tentang hubungan tinggi badan dengan perkembangan motorik kasar anak balita didapatkan hasil nilai p value = 0,000 < α dan r = 0,739, maka dapat disimpulkan ada hubungan secara signifikan (bermakna) antara hubungan tinggi badan dengan perkembangan motorik kasar anak balita.