43
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan PT. Astra Agro Lestari, Tbk.
Data yang digunakan dalam penelitian ini dapat diakses melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan website remsi perusahaan (www.astraagro.co.id). Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang terindetifikasi, pengumpulan dasar teori yang memeperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga penentuan teknik pengujian statistik yang dipergunakan. Waktu penelitian dilakukan sejak Oktober 2016 sampai dengan 03 Juni 2017.
B.
Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian ilmiah, peneliti harus mengikuti aturan-aturan
metode ilmiah yang ada. Untuk menerapkan metode ilmiah dalam penelitian maka diperlukan suatu desain penelitian. Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kausal. Desain penelitian kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
43 http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Desain kausal menguji hubungan βsebab-akibatβ. Menurut Sugiyono metode kausal (2012) adalah melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab akibat, sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti variabel independen yaitu Corporate Social Responsibility dilihat dari Indikator Ekonomi, Lingkungan dan Sosial terhadap variabel dependen yaitu Return On Asset (ROA) dan Return On Equity di PT. Astra Agro Lestari, Tbk.
C.
Definisi dan Operasinalisasi Variabel Berdasarkan judul skripsi yang diambil penulis yang berjudul βPengaruh
Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Diukur dengan Return On Asset dan Return On Equity (Studi Kasus Pada PT. Astra Agro Lestari, Tbk Periode 2011-2015)β. Maka penulis mendefinisikan masing-masing variabel bebas dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.
Definisi Variabel Menurut Sugiyono (2013) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat,
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
a.
Variabel Independen Penelitian ini menggunakan variabel pengungkapan CSR sebagai variabel
independen. Global Reporting Initiative adalah sebuah kerangka pelaporan untuk membuat Sustainability Reports yang terdiri atas prinsip-prinsip pelaporan, panduan
pelaporan
dan
standard
pengungkapan.
Elemen-elemen
ini
dipertimbangkan dengan memiliki kepentingan dan bobot yang sama untuk penilaiannya (GRI Report 2006). Kategori Pengungkapan CSR menggunakan standar dari GRI (Global Reporting Initiative). GRI terdiri dari 3 fokus pengungkapan, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial sebagai dasar sustainability reporting (Dahlia dan Siregar 2008). Indikator-indikator CSR akan dinilai dengan menggunakan variabel Dummy. Cara pemberian kode dummy umumnya menggunakan kategori penilaian yang dinyatakan dengan angka 1 atau 0. Kelompok yang diberi nilai dummy 0 (nol) disebut excluded group, sedangkan kelompok yang diberi nilai dummy 1 disebut included group (Ghozali 2006). Corporate Social Responsibility dihitung berdasarkan jumlah pendapatan bersih perusahaan dan dibagi dengan 91 indikator berdasarkan GRI-G4. GRI-G4 menyediakan rerangka kerja yang relevan secara global untuk mendukung pendekatan yang terstandardisasi dalam pelaporan, yang mendorong tingkat transparansi dan konsistensi yang diperlukan untuk membuat informasi yang disampaikan menjadi berguna dan dapat dipercaya oleh pasar dan masyarakat. Fitur yang ada di GRI-G4 menjadikan pedoman ini lebih mudah digunakan, baik bagi pelapor yang berpengalaman dan bagi mereka yang baru dalam pelaporan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
keberlanjutan dari sektor apapun dan didukung oleh bahan-bahan dan layanan GRI lainnya. (Sumber : www.globalreporting.org). GRI-G4 juga menyediakan panduan mengenai bagaimana menyajikan pengungkapan keberlanjutan dalam format yang berbeda: baik itu laporan keberlanjutan mandiri, laporan terpadu, laporan tahunan, laporan yang membahas norma-norma internasional tertentu, atau pelaporan online. Jenis pendekatan pengukuran GRI-G4 melalui isi laporan tahunan dengan aspek-aspek penilaian tanggung jawab sosial yang dikeluarkan oleh GRI (Global Reporting Initiative) yang diperoleh dari website www.globalreporting.org. Standar GRI dipilih karena lebih memfokuskan pada standar pengungkapan berbagai kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, dan pemanfaatan sustainability reporting. Dalam standar GRI-G4 (2013) indikator kinerja dibagi menjadi 3 komponen utama, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial mencakup praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja, hak asasi manusia, masyarakat, tanggung jawab atas produk dengan total kinerja indikator mencapai 91 indikator. (Sumber : www.globalreporting.org). GRI-G4 dirancang agar dapat diterapkan secara universal untuk semua organisasi, besar dan kecil, di seluruh dunia. Pengukuran dilakukan berdasarkan indeks pengungkapan masing-masing perusahaan yang dihitung melalui pembagian antara jumlah pendapatan bersih perusahaan dengan jumlah item yang diharapkan diungkapkan perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
Penghitungan
CSRDI
dilakukan
dengan
menggunakan
pendekatan
dikotomi, yaitu setiap item CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan Haniffa dkk (2005), dalam Sayekti dan Wondabio (2007:129). Menurut Haniffa dkk (2005) dalam Sayekti dan Wondabio (2007:134), Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Rumus perhitungan CSDI adalah sebagai berikut:
CSRDIj =
X Ij ππ
Γ 100% (Rumus...................................................................3)
Keterangan: CSRDIj
: Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan
nj
: Jumlah item untuk perusahaan j, nj = 91
Xij
: 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak diungkapkan.
Dengan demikian, 0 < CSDIt < 1.
Indikator-indikator kinerja berkelanjutan dalam penelitian ini berdasarkan standar GRI β 4 (Global Reporting Initiative) yaitu:
1)
CSR-Ekonomi Ekonomi dalam sebuah organisasi mencerminkan kondisi dan performa
finansial organisasi tersebut. Indikator ekonomi adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kondisi perekonomian para pemangku kepentingan (stakeholder) di sistem ekonomi lokal, nasional, dan global yang ditimbulkan oleh kinerja suatu perusahaan. Indikator kinerja ekonomi menunjukkan aliran dana diantara para
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
pemangku kepentingan (stakeholder) dan dampak ekonomi utama organisasi terhadap masyarakat. Berikut adalah rumus perhitungan indeks pengungkapan CSR kategori ekonomi:
CSRDIj =
X Ij ππ
Γ 100% (Rumus...................................................................3)
Keterangan: CSRDIj
: Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan
nj
: Jumlah item untuk perusahaan j, nj: indikator ekonomi = 9
Xij
: 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak diungkapkan.
2)
CSR-Lingkungan Lingkungan adalah kombinasi sumber daya alam yang ada. Indikator
lingkungan merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kegiatan organisasi berdampak pada kehidupan di dalam sistem alam, termasuk ekosistem, tanah, udara, dan air. Indikator kinerja lingkungan terkait dengan input (bahan, energi, air) dan output (emisi/gas, limbah sungai, limbah kering/sampah). Selain itu, kinerja mereka mencakup kinerja yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati, kepatuhan lingkungan, dan informasi yang berkaitan lainnya seperti efluen dan limbah lingkungan, dampak dari produk dan jasa, kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan lingkungan, dan lain-lain (Pedoman Laporan Keberlanjutan, versi 4). Berikut adalah rumus perhitungan indeks pengungkapan CSR kategori lingkungan:
CSRDIj =
X Ij ππ
Γ 100% (Rumus...................................................................3)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
Keterangan: CSRDIj
: Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan
nj
: Jumlah item untuk perusahaan j, nj: indikator lingkungan = 34
Xij
: 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak diungkapkan.
3)
CSR-Sosial Sosial memiliki arti berkenaan dengan masyarakat. Indikator sosial GRI
adalah indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur dimensi sosial dari tanggung jawab keberlanjutan organisasi dimana organisasi beroperasi. Indikator kinerja sosial GRI menentukan aspek kinerja penting yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, hak asasi manusia, masyarakat dan tanggung jawab produk. Praktik tenaga kerja dan pekerjaan yang layak merupakan tanggung jawab sosial dari usaha bisnis kepada para tenaga kerjanya. Indikator hak asasi manusia menentukan bahwa organisasi harus melaporkan sejauh mana hak asasi manusia diperhitungkan dalam investasi dan praktek pemilihan kontraktor atau supplier. Indikator kinerja masyarakat memperhatikan dampak organisasi terhadap masyarakat di mana mereka beroperasi, dan menjelaskan risiko dari interaksi dengan institusi sosial lain yang dikelola oleh perusahaan. Indikator kinerja tanggung jawab produk membahas aspek produk dari organisasi pelapor dan serta jasa yang diberikan yang memengaruhi pelanggan, terutama, kesehatan dan keselamatan, informasi dan pelabelan, pemasaran, dan privasi. Berikut adalah rumus perhitungan indeks pengungkapan CSR kategori sosial:
CSRDIj =
X Ij ππ
Γ 100% (Rumus...................................................................3)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Keterangan: CSRDIj
: Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan
nj
: Jumlah item untuk perusahaan j, nj: indikator sosial = 48
Xij
: 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak diungkapkan.
b.
Variabel Dependen Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kinerja
keuangan. Dalam penelitian ini, pengukuran kinerja keuangan penulis menggunakan alat ukur ROA dan ROE. Kasmir (2014:201) mengungkapkan bahwa Return On Assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Brigham dan Houston (2010:148) mengatakan bahwa ROA adalah rasio laba bersih terhadap total aset mengukur pengembalian atas total asset. Menurut Brigham & Houston (2010:148) Perhitungan ROA dapat dirumuskan sebagai berikut : ROA =
Laba Bersih Setelah Pajak Total Asset
x 100
Menurut Hanafi dan Halim (2012:82) Return on Equity (ROE), rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabiitas dari sudut pandang pemegang saham. ROE merupakan statistik yang mencerminkan keuntungan pemilik usaha. ROE juga mengukur pengembalian modal dari pemilik perusahaan. Perhitungan ROE dapat dirumuskan sebagai berikut : ROE =
Laba Bersih Setelah Pajak Equitas Pemegang Saham
http://digilib.mercubuana.ac.id/
x 100
51
D.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris yang menggunakan data
sekunder diambil dari Bursa Efek Indonesia dan website perusahaan berupa laporan keuangan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015.
E.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan teknik dokumentasi
dan studi pustaka. Pertama, studi pustaka dilakukan dengan mempelajari artikel, jurnal, dan penelitian terdahulu mengenai literatur pembahasan yang sesuai dengan penelitian ini. Kedua, teknik dokumentasi dengan mengumpulkan dan memanfaatkan
data
laporan
tahunan,
laporan
keuangan,
serta
laporan
keberlanjutan perusahaan yang telah dikeluarkan perusahaan periode 2011-2015 sebagai informasi. Data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut, menurut Umar (2011: 42). Data-data tersebut diperoleh melalui website yang dimiliki oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id dan website perusahaan. Studi pustaka atau literatur melalui buku teks, jurnal ilmiah, artikel dan sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan juga dijadikan sumber pengumpulan data.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Selanjutnya melakukan penelusuran laporan keuangan dan atau laporan tahunan perusahaan sampel dengan langkah - langkah sebagai berikut: 1
Menghitung variabel profitabilitas ROA dan ROE dari perusahaan pada periode penelitian yang diambil (2011-2015). ROA dan ROE yang digunakan sebagai input data yang diolah oleh alat analisis dalam satuan persen.
2
Menelusuri item-item atribut CSR pada laporan tahunan perusahaan sampel dengan diambil tiga item atribut CSR sebagai variabel penelitian sesuai dengan yang telah ditentukan di atas, yaitu : a.
Aspek Ekonomi
b.
Aspek Lingkungan
c.
Aspek Sosial.
F.
Populasi dan Sampel Penelitian
1.
Populasi Penelitian Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, menurut Sugiyono (2011:90). Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Astra Agro Lestari, Tbk periode 2011-2015.
2.
Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2014:133). Purposive sampling adalah teknik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yang dikembangkan Ferdinand (2014:179). Adapun kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu laporan keuangan, laporan tahunan dan laporan keberlanjutan PT. Astra Agro Lestari, Tbk periode 2011-2015.
G.
Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data dokumenter kinerja
keuangan perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan, laporan tahunan dan laporan keberlanjutan PT. Astra Agro Lestari, Tbk periode 2011-2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder menurut Kuncoro (2009:148) dapat didefinisikan sebagai data yang dikumpulkan oleh pihak lain. Oleh karena itu, data sekunder dalam penelitian ini merupakan data yang sudah tersedia sehingga penulis dapat mencari dan mengumpulkan data tersebut. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series dari tahun 2011-2015. Data sekunder yang didapat dari beberapa sumber merupakan Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) yang diperoleh dari laporan keuangan PT. Astra Agro Lestari, Tbk.
H.
Metode Analisis Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda dengan
persamaan kuadrat terkecil (Ordinary Least Square-OLS). Ordinary Least Square (OLS) adalah metode untuk menaksir parameter regresi linear. Dengan asumsi-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
asumsi tertentu, metode OLS mempunyai beberapa sifat statistik yang sangat menarik yang membuatnya menjadi suatu metode analisi regresi yang dianggap paling baik dan populer (Effendi & Setiawan, 2014:13).
1.
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan alat statistik yang berfungsi mendeskripsikan
atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum dari data tersebut. Statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsi suatu data yang dilihat dari mean, median, deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum. Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.
2.
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik terhadap model yang telah diformulasikan diperlukan
untuk menguji ada atau tidaknya masalah normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Karena data yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk menentukan ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa Asumsi klasik yang harus dipenuhi meliputi: uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heterokendastisitas yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
a.
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mendeteksi apakah variabel-variabel yang
ada pada penelitian tersebut memiliki distribusi normal atau tidak. Suatu model regresi yang baik dan layak digunakan dalam penelitian apabila model tersebut berdistribusi normal (Widarjono, 2015:89). Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data yang dipakai berdistribusi normal atau tidak, karena modal regresi yang baik terdistribusi secara normal (Winarto, 2015:5.41). Uji normalitas dilakukan untuk menguji bahwa dalam model regresi, nilai residual memiliki distribusi normal. Dalam uji normalitas ada dua cara untuk memastikan residual berdistribusi normal, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Alat uji yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan analisis grafik normal probability plot dan uji statistik Dasar pengambilan keputusan dengan analisis grafik normal probability plot adalah: 1.
Jika titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2.
Jika titik menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b.
Uji Multikolinearitas Ghozali (2011:152) menjelaskan uji multikolinieritas ini bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinieritas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
dengan menganalisis metrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF), dengan kriteria sebagai berikut: 1) Nilai Tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinieritas di antara variabel bebas. 2) Nilai Tolerance < 0,01 dan nilai VIF > 10 maka terjadi gejala multikolinieritas di antara variabel bebas.
c.
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan penganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya Ghozali (2011:110). Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini digunakan uji Durbin-Watson (DW Test), karena jumlah pengamatan dalam penelitian ini berjumlah dibawah 100 yaitu hanya 95 pengamatan (Ghozali, 2011- 113). Uji autokorelasi dilakukan dengan membuat hipotesis: Ho : Tidak ada autokorelasi Ha : Ada autokorelasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
Menurut Ghozali (2011:111) batasan-batasan pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi dapat dijelaskan melalui Tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Pengambilan Keputusan Autokorelasi Uji Durbin Watson HO
Keputusan
Jika
Tidak Ada autokorelasi positif
Ditolak
0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada keputusan
dl ο£ d ο£ du
Tidak Ada autokorelasi Negatif
Ditolak
Tidak ada autokorelasi Negatif
Tidak ada keputusan
Tidak ada autokorelasi, positif atau negative
Tidak Ditolak
4 β dl < d < 4 4 β du ο£ d ο£ 4-dl du < d < 4-du
Sumber : Imam Ghozali (2011:111)
d.
Uji Heteroskedastisitas Ghozali (2011:139) menjelaskan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model regresi. Jika pengamatan dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian ada tidaknya heteroskedastisitas dapat diuji dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan nilai residualnya (ZRESID). Dasar pengambilan keputusan dengan melihat titik pada scatterplot
tidak
membentuk
pola
tertentu
maka
heteroskedastisitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
data
terbebas
dari
58
3.
Uji Analisis Linier Berganda Analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel
independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksikan nilai variabel independen dengan suatu persamaan. Koefisien regresi dengan dua tujuan sekaligus, pertama meminimumkan penyimpangan antara nilai aktual dan nilai estimasi variabel independen berdasarkan data yang ada. Adapun persamaan regresi dalam penelitian ini sebagai berikut: YI = a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + e (Rumus...............................................................3) Dimana: YI
= ROA dan ROE
a
= Konstanta
b
= Koefisien regresi
x1
= Ekonomi
x2
= Sosial
x3
= Lingkungan
e
= Error term model (variabel residual)
4.
Uji Hipotesis Pengujian ini digunakan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sample
dalam menaksir nilai actual, secara statistik hal ini dapat diukur dari koefisien determinasi, dan uji statistik t. Perhitungan statistik disebut uji signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.
a.
Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t) Ghozali (2011:162) menjelaskan bahwa uji parsial atau individual
digunakan untuk mengetahui apakah suatu variabel bebas berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel tidak bebasnya. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel penjelasan (independen) secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Membandingkan antara p value dengan tingkat signifikansi 0.05, maka dapat ditentukan apakah Ho ditolak atau diterima (Ho diterima apabila p value > 0.05, Ho ditolak apabila p value < 0.05). Pengambilan keputusan juga dilakukan dengan membandingkan t tabel dengan t hitung dengan ketentuan level of significant (a) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0.05) atau taraf keyakinan 95% atau 0.95 dapat digunakan rumus : df = n β k Dimana : n : jumlah observasi/sampel pembentuk regresi. k : jumlah variabel (bebas) Dasar pengambilan keputusan : 1) Apabila t hitung β€ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2) Apabila t hitung β₯ t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
b.
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Kelemahan dasar penggunaan koefisien determinasi ini adalah bisa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap penambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu dianjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Dengan metode ini kesalaham pengganggu diusahakan minimal sehingga R2 mendekati 1, sehingga perkiraan regresi akan lebih mendekati keadaan yang sebenarnya. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model regresi, oleh sebab itu data yang akan diolah terlebih dahulu harus bebas dari asumsi klasik (normalitas, multikoleniaritas, autokolerasi, dan heterokedastisitas).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi atau seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen), dikemukakan oleh Sugiyono (2012:142) sebagai berikut: Tabel43.2 Koefisien Korelasi dan Taksirannya Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00-0,199
Sangat Rendah
0,20-0,399
Rendah
0,40-0,599
Sedang
0,60-0,799
Kuat
0,80-1,000
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/