34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website www.idx.co.id. Data diperoleh dari Pojok Bursa Universitas Mercu Buana lantai 2 Jalan Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat dan mengunduh data laporan keuangan melalui website Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.co.id. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2013. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang diambil adalah penelitian dalam bentuk penelitian kausal yang merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (Independent Variable) terhadap variabel terikat (Dependent Variable). C. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan yang diteliti dan perlu diuji kebenarannya secara empiris atau keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati.
34
35
Dengan demikian, berdasarkan kerangka pemikiran di atas hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H1: Leverage berpengaruh terhadap Audit Delay Leverage adalah daya ungkit yang memungkinkan seorang trader atau investor untuk menggunakan sejumlah dana yang jauh lebih besar dari dana yang dimilikinya. InstaForex memiliki beberapa Leverage, yaitu 1:1, 1:100, 1:200, 1:500 s/d 1:1000, dengan leverage 1:1000 artinya kita seolah-olah memiliki kekuatan 1000 kali dari nilai deposit yang telah disetorkan atau ibaratnya broker memberikan pinjaman sebanyak 1000 kali dari nilai deposit yang telah disetorkan oleh trader atau investor. Jadi dengan Leverage ini, kita (trader) memiliki pengungkit yang memungkinkan untuk menaikkan sejumlah dana untuk trading jauh lebih besar dari dana yang kita depositkan. Menurut Syamsuddin (2006:30) Debt to Total Assets Ratio (DAR) digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai dengan total hutang. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk investasi pada aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. H2: Profitabilitas berpengaruh terhadap Audit Delay Profitabilitas adalah ukuran mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Berdasarkan penelitian Carslaw and Kaplan perusahaan yang melaporkan kerugian mungkin akan meminta auditor untuk mengatur waktu auditnya lebih lama dibandingkan biasanya. Sebaliknya jika perusahaan melaporkan laba yang tinggi maka
36
perusahaan berharap laporan keuangan auditan dapat diselesaikan secepatnya, sehingga good news tersebut segera dapat disampaikan kepada para investor dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Salah satu cara untuk mencari rasio ini adalah dengan menggunakan Return On Assets (ROA). Return On Assets (ROA) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan asset (Kasmir, 2003). H3: Kualitas Audit berpengaruh terhadap Audit Delay Berdasarkan Aturan Etika Kompartemen Akuntan, pengertian Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berusaha dibidang pemberian jasa profesional dalam praktik akuntansi publik. Pemberian jasa profesional kepada klien oleh KAP dapat berupa jasa audit, jasa atestasi dan review, perpajakkan, perencanaan keuangan perorangan, jasa pendukung dan jasa lainnya yang diatur dalam SPAP. Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan reputasi baik biasanya ditunjukkan dengan KAP Nasional yang berafiliasi dengan KAP besar yang berlaku Universal dan disebut The Big Four. Menurut Yuliana dan Aloysia (2004:115) Kantor Akuntan Publik di Indonesia dibagi menjadi KAP The Big Four dan Kantor Akuntan Publik Non The Big Four.
37
H4: Leverage, Profitabilitas dan Kualitas Audit secara serentak berpengaruh terhadap Audit Delay Leverage adalah daya ungkit yang memungkinkan seorang trader atau investor untuk menggunakan sejumlah dana yang jauh lebih besar dari dana yang dimilikinya. InstaForex memiliki beberapa Leverage, yaitu 1:1, 1:100, 1:200, 1:500 s/d 1:1000, dengan leverage 1:1000, dengan Leverage 1:1000 artinya kita seolah-olah memiliki kekuatan 1000 kali dari nilai deposit yang telah disetorkan atau ibaratnya broker memberikan pinjaman sebanyak 1000 kali dari nilai deposit yang telah disetorkan oleh trader atau investor. Jadi dengan Leverage ini, kita (trader) memiliki pengungkit yang memungkinkan untuk menaikkan sejumlah dana untuk trading jauh lebih besar dari dana yang kita depositkan. Menurut Syamsuddin (2006:30) Debt to Total Assets Ratio (DAR) digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai dengan total hutang. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk investasi pada aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Profitabilitas adalah ukuran mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Berdasarkan penelitian Carslaw and Kaplan perusahaan yang melaporkan kerugian mungkin akan meminta auditor untuk mengatur waktu auditnya lebih lama dibandingkan biasanya. Sebaliknya jika perusahaan melaporkan laba yang tinggi maka perusahaan berharap laporan keuangan auditan dapat diselesaikan secepatnya,
38
sehingga good news tersebut segera dapat disampaikan kepada para investor dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Salah satu cara untuk mencari rasio ini adalah dengan menggunakan Return On Assets (ROA). Return On Assets (ROA) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan asset (Kasmir, 2003). Berdasarkan Aturan Etika Kompartemen Akuntan, pengertian Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berusaha dibidang pemberian jasa profesional dalam praktik akuntansi publik. Pemberian jasa profesional kepada klien oleh KAP dapat berupa jasa audit, jasa atestasi dan review, perpajakkan, perencanaan keuangan perorangan, jasa pendukung dan jasa lainnya yang diatur dalam SPAP. Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan reputasi baik biasanya ditunjukkan dengan KAP Nasional yang berafiliasi dengan KAP besar yang berlaku Universal dan disebut The Big Four. Menurut Yuliana dan Aloysia (2004:115) Kantor Akuntan Publik di Indonesia dibagi menjadi KAP The Big Four dan Kantor Akuntan Publik Non The Big Four. D. Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependent atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain (variabel independen), sedangkan variabel
39
independent atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain (variabel dependen). Variabel independen terdiri atas Leverage, Profitabilitas dan Kualitas Audit. Tabel 3.1 Variabel dan Skala Pengukuran Variabel
Rumus Indikator
Skala Pengukuran
Dependen:
Jangka waktu dari tanggal laporan keuangan
Rasio
sampai tanggal laporan audit. Audit Delay Independen: 1. Leverage Rasio 2. Profitabilitas
Rasio
3. Kualitas
Nominal
Audit (Sumber: Data diolah penulis)
E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui penelusuran data sekuder dengan kepustakaan dan manual. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Dokumentai merupakan proses perolehan dokumen dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen dan data-data yang diperlukan. Dokumen yang dimaksud penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan. Data-data dalam
40
penelitian ini bersumber dari Pojok Bursa Universitas Mercubuana dan akses internet melalui www.idx.co.id yang merupakan website resmi Bursa Efek Indonesia. F. Jenis Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam
arsip
(data
dokumenter)
baik
yang
dipublikasikan
dan
tidak
dipublikasikan. Penelitian ini membutuhkan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Laporan keuangan tersebut disyaratkan telah diaudit dengan tahun 2009-2011. G. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaanperusahaan yang terdaftar di BEI dengan tahun penelitian 2009, 2010, 2011 yang berjumlah 402 perusahaan. Metode pengambilan sampel (sampling) yang digunakan adalah metode purposive sampling. Jumlah sample dalam penelitian ini adalah 120 perusahaan untuk masing-masing periode.
41
Berikut ini proses pemilihan sampel: 1) Perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar di BEI tahun 2009-2011. 2) Perusahaan-perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan secara lengkap dan tidak dipublish selama tahun 2009-2011. 3) Perusahaan-perusahaan yang laporan keuangannya menggunakan mata uang asing (bukan rupiah) selama tahun 2009-2011. 4) Perusahaan-perusahaan yang sahamnya tidak aktif diperdagangkan (<100 hari). 5) Perusahaan yang tidak mengalami laba berturut-turut selama tahun 2009-2011. Tabel 3.2 Proses pemilihan sampel Populasi (Total perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI)
402
No.
Kriteria:
1.
Perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar di BEI tahun 2009-2011
(50)
2.
Perusahaan-perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan
(122)
secara lengkap dan tidak dipublish selama tahun 2009-2011 3.
Perusahaan-perusahaan yang laporan keuangannya menggunakan
(8)
mata uang asing (bukan rupiah) selama tahun 2009-2011 4.
Perusahaan-perusahaan yang sahamnya tidak aktif diperdagangkan
(74)
(<100 hari) 5.
Perusahaan yang tidak mengalami laba berturut-turut selama tahun
(28)
2009-2011 Jumlah sample (Sumber: Data diolah penulis)
120
42
H. Metode Analisis Data Pada penelitian ini, pengujian dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, yaitu suatu metode statistik yang umum digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Regresi adalah hubungan fungsional yang terjadi antara satu atau lebih variabel dependen dengan variabel independen, agar dapat diketahui nilai duga rata-rata variabel dependen atas pengaruh variabel independen tersebut. Dalam penelitian ini digunakan model regresi linier berganda. Adapun analisis statistik yang digunakan sebagai berikut: 1. Statistik Deskriptif Data dalam penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel penelitian, nilai maksimum, minimum, rata-rata dan standar deviasi. 2. Uji Asumsi Klasik Analisis regresi linear sederhana yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis. Sebelum digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, terlebih dahulu model regresi yang diperoleh dilakukan Uji Normalitas Data dan Uji Asumsi Klasik yang terdiri atas Uji Normalitas, Uji Autokorelasi, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Multikolinearitas.
43
a.
Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel penggangu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011:6). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada penelitian ini Uji Normalitas menggunakan KolmogorovSmirnov (K-S). Dasar pengambilan keputusan dalam Uji K-S adalah sebagai berikut: 1. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 atau 5 persen maka data terdistribusi secara normal. 2. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 atau 5 persen maka data tidak terdistribusi normal.
b.
Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2011:139). Uji ini menggunakan Uji Glejser dengan tujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan mengandung variansi residual yang bersifat heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan Uji Glejser adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai probabilitas signifikansinya diatas atau > 0,05 maka tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
44
2. Jika nilai probabilitas signifikansinya dibawah atau < 0,05 maka data mengandung heteroskedastisitas. c.
Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya (Ghozali, 2011:110). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Uji Autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin Watson (D-W). Autokorelasi muncul karena ada observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya, masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series). Kriteria atau batasan tidak terjadinya autokorelasi sebagai berikut: Table 3.3 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi Hipotesis Nol
Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0
Tidak ada autokorelasi positif
No decision
dl
Tidak ada korelasi negatif
Tolak
4-dl
Tidak ada korelasi negatif
No decision
4-du
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ditolak
du
atau negatif (Sumber: Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Imam Ghozali, 2006)
45
Menurut Santoso (2000), deteksi adanya autokorelasi menggunakan besaran Durbin Watson (D-W) dengan kriteria: 1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif. 2. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. 3. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif. 3. Uji Hipotesis Uji Koefisien Determinasi (R2)
a.
Ketepatan Perkiraan Model (Goodness of Fit) atau acapkali disebut Koefisien. Determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Bila terdapat nilai Adjusted R2 bernilai negatif, maka nilai Adjusted R2 dianggap bernilai nol. b.
Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) bertujuan untuk mengukur apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006).
46
Pengujian secara simultan ini dilakukan dengan cara membandingkan antara tingkat signifikansi F dari hasil pengujian dengan nilai signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jika profitabilitas > 0,05 maka Ho diterima, 2. Jika profitabilitas < 0,05 maka Ha diterima Adapun Hipotesisnya: 1. Ho:
Tidak
independent
ada
pengaruh
signifikan
dari
variabel
secara simultan terhadap variabel dependen,
2. Ha: Ada pengaruh dari variabel independent secara simultan terhadap variabel dependen. c.
Uji t ( Uji Parsial) Uji t bertujuan untuk mengetahui satu variabel independen secara parsial atau individual berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:101). Keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis yang ada sebagai berikut: 1. Jika tingkat signifikansi t < 0,05 maka variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen sehingga hipotesis alternatif diterima. 2. Jika tingkat signifikansi t > 0,05 maka variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen sehingga hipotesis alternatif ditolak.
47
4. Analisis Regresi Linier Berganda Metode Analisis Regresi Linier Berganda, yaitu suatu metode statistik yang umum digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Adapun model regresi yang digunakan sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε Keterangan: Y
= Audit Delay
α
= konstanta
β
= koefisien regresi
X1
= Leverage
X2
= Profitabilitas
X3
= Kualitas Audit
ε
= standar error