BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Galery Investasi Universitas Mercu Buana yang berlokasi di Gedung A Fakultas Ekonomi dan Bisnis ruang A-204 lantai 2 Jl. Meruya Selatan, Jakarta Barat 11650. Selain itu, data diambil dari situs Bursa
Efek
Indonesia
(www.idx.co.id),
www.sahamok.com,
www.finance.yahoo.com serta website emiten yang menjadi objek penelitian. Objek penelitian ini adalah emiten go public yang terdaftar di BEI selama periode 2010 hingga 2013. Penelitian dilakukan selama bulan September 2014 hingga Februari 2015. B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang termasuk ke dalam kategori event study atau studi peristiwa. Menurut Jogiyanto (2008:529) studi peristiwa adalah studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content) maka pasar diharapkan akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Dari pengertian tersebut sebenarnya event study dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa tertentu. Peristiwa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peristiwa pemecahan saham (stock split) yang dilakukan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam event study dikenal istilah event window (jendela peristiwa) / event 36
37
date (tanggal peristiwa) dan estimation period (periode estimasi ). Periode peristiwa disebut juga dengan periode pengamatan / jendela peristiwa mempunyai panjang yang bervariasi, lama dari jendela yang umumnya digunakan berkisar 3 hari-121 hari untuk data harian dan 3 bulan- 121 bulan untuk data bulanan. Sedangkan lama periode estimasi yang umum digunakan adalah berkisar dari 100 hari – 300 hari untuk data harian dan berkisar 24-60 bulan untuk data bulanan (Jogiyanto, 2008). Event period yang dipilih dalam penelitian ini adalah selama 20 hari, yaitu terdiri dari 10 hari sebelum peristiwa (pre event), dan 10 hari setelah peristiwa (post event). Sedangkan event window yang digunakan adalah 10 hari sebelum stock split dan 10 hari sesudah stock split (h-10 hingga h+10). Penentuan event window tersebut untuk menghindari pengaruh informasi lain yang dapat mepengaruhi perubahan likuiditas saham emiten yang bersangkutan, jika periode peristiwa diambil terlalu lama, dikhawatirkan adanya peristiwa lain yang cukup signifikan mempengaruhi hasilnya (Jogiyanto, 2008).
C. Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran Variabel adalah apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai dapat berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda (Uma Sekaran,2006 :115).
38
1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel a. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain.Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah Likuiditas Saham. Likuiditas saham dapat diukur dengan Trading Volume Activity (TVA). Trading Volume Activity (TVA) merupakan suatu instrument yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar terhadap suatu informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan di pasar modal (Iguh, 2012) dengan menggunakan rumus berikut:
Jumlah saham X yang diperdagangkan pada periode tertentu TVA = Jumlah saham X yang beredar pada periode tertentu
Setelah diketahui TVA setiap saham maka rata-rata TVA atau ATVA akan diketahui dengan cara menghitung dengan rumus :
n
∑ TVA i I=1 x TVA = n Keterangan : x
= Rata- rata volume perdagangan saham
n
= Sampel
TVAi = Trading Volume Activity
39
b. Variabel Bebas (Independent Variable) 1) Stock split Stock split merupakan variable bebas dalam penelitian ini. Stock split (pemecahan saham) adalah pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar saham yang lebih banyak dengan menggunakan nilai nominal yang lebih rendah per lembarnya secara proporsional. Tujuan dilakukannya pemecahan saham adalah untuk menjaga harga pasar saham agar tidak terlalu tinggi sehingga sahamnya lebih memasyarat dan lebih banyak diperdagangkan (Abdul Halim,2005:97). Tanggal pengumuman stock split (event date) merupakan tanggal dimana pemecahan saham diumumkan oleh perusahaan kepada publik melalui Bursa Efek Indonesia. Penetapan tanggal pengumuman pemecahan saham digunakan t = 0 yaitu tanggal diumumkannya pemecahan saham. Periode pengamatan (event window) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 hari bursa yang dibagi menjadi 2 yaitu t = - 10 (10 hari sebelum stock split) dan t = + 10 (10 hari sesudah stock split). Pemilihan periode pengamatan tersebut tergantung dari jenis penelitiannya, jika peristiwa yang nilai ekonomisnya dapat ditentukan dengan mudah oleh investor (misalnya pengumuman laba dan dividen), periode jendela dapat pendek, disebabkan oleh investor yang dapat bereaksi cepat.
40
Sebaliknya untuk peristiwa yang nilai ekonomisnya sulit ditentukan oleh investor, maka periode jendelanya dapat panjang misalnya untuk peristiwa merger (Jogiyanto, 2010:436). Penentuan event window tersebut untuk menghindari pengaruh informasi lain yang dapat mepengaruhi perubahan likuiditas saham emiten yang bersangkutan,
jika
periode
peristiwa
diambil
terlalu
lama,
dikhawatirkan adanya peristiwa lain yang cukup signifikan mempengaruhi hasilnya (Jogiyanto, 2008). 2. Skala Pengukuran Ringkasan
variabel
dan
skala pengukuran
variabel
dari
penelitian ini secara lebih jelas dapat dilihat pada table 3.1 berikut ini : Table 3.1 Ringkasan Variabel dan Skala Pengukuran No. Variabel
Pengukuran
Skala Pengukuran
Jumlah saham X yang diperdagangkan pada Likuiditas
periode tertentu
1.
Rasio Saham
Jumlah saham X yang beredar pada periode tertentu
2.
Stock Split Event Study
Rasio
41
D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai kesamaan karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah emiten go public yang terdaftar di BEI periode 2010 hingga 2013. Dalam penelitian ini, sampel diambil dari emiten go public yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013 yang melakukan kebijakan stock split. Pemilihan sampel menggunakan metode
purposive sampling
yaitu
memilih sampel dengan kriteria tertentu dimana sampel dipilih tidak secara acak, sehingga pemilihan sampel tersebut dapat mewakili populasinya yang memenuhi kriteria penelitian. Adapun kriteria sampel perusahaan antara lain: a.
Perusahaan go public yang konsisten terdaftar di BEI dan tidak di delisting periode 2010- 2013.
b.
Perusahaan yang hanya melakukan stock split periode antara tahun 2010 – 2013 (tidak termasuk reverse split).
c.
Tidak melakukan kebijakan lain seperti
stock deviden (deviden
saham), right issue, bonus share (saham bonus) atau pengumuman perusahaan yang bersifat strategis yang secara langsung dapat mempengaruhi likuiditas saham pada waktu pengumuman
stock
split atau pada periode sekitar pengumuman stock split. d. Sampel saham yang dipilih aktif diperdagangkan minimal 10 hari seputar pemecahan saham.
42
e. Diketahui jumlah saham yang beredar periode 2010-2013. f. Diketahui tanggal pengumuman stock split pada periode 2010-2013.
Tabel 3.2 Perhitungan Sampel Penelitian Jumlah No. Kriteria Sampel Penelitian Perusahaan 1.
Emiten go public yang melakukan kebijakan stock split 41 periode 2010-2013
2.
Emiten yang melakukan reverse split periode 2009- (6) 2013
3.
Emiten yang di delisting dari BEI periode 2010-2013
4.
Emiten yang melakukan kebijakan lain selain stock split (4)
(1)
dan reverse split periode seputar pengamatan 5.
Tidak diketahui jumlah saham beredar periode 2009- 0 2013
6.
Tidak diketahui tanggal pengumuman stock split
0
Jumlah sampel yang dipakai
30
43
Table 3.3 Sample Penelitian Tanggal Stock Split No.
Kode
Nama Perusahaan
1. CPIN Charoen Pokphan Indonesia Tbk 2. TURI Tunas Ridean Tbk 3. CTRA Ciputra Development Tbk 4. MTSM Metro Realty Tbk 5. JTPE Jasuindo Tiga Perkasa Tbk 6. SSIA Surya Semesta Internusa Tbk 7. AUTO Astra Otopart Tbk 8. MAIN Malindo Feedmill Tbk 9. PBRX Pan Brothers Tbk 10. BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 11. INTA Intraco Penta Tbk 12. LSIP London Sumatera Plantation Tbk 13. BBRI Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk 14. ACES Ace Hardware Indonesia Tbk 15. KLBF Kalbe Farma Tbk 16. KREN Kresna Graha Sekurindo Tbk 17. DKFT Central Omega Resources Tbk 18. INDS Indospring Tbk 19. IMAS Indomobil Sukses International Tbk 20. ASII Astra International Tbk 21. PWON Pakuwon Jati Tbk 22. PTRO Petrosea Tbk 23. JPFA Japfa Comfeed Tbk 24. SMRA Summarecon Agung Tbk 25. ARNA Arwana Citra Mulia Tbk 26. TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk 27. AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk 28. JRPT Jaya Real Property Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk 29. TLKM Sepatu Bata Tbk 30. BATA Sumber : Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), data diolah
8 Dessember 2010 17 Juni 2010 15 Juni 2010 18 Oktober 2011 26 Juli 2011 7 Juli 2011 24 Juni 2011 15 Juni 2011 15 Juni 2011 28 Maret 2011 6 Juni 2011 25 Februari 2011 11 Januari 2011 20 November 2012 8 Oktober 2012 7 Agustus 2012 3 Agustus 2012 19 Juni 2012 7 Juni 2012 5 Juni 2012 30 Maret 2012 6 Maret 2012 19 April 2013 27 Juni 2013 8 Juli 2013 22 Juli 2013 29 Juli 2013 1 Agustus 2013 28 Agustus 2013 29 September 2013
44
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Kepustakaan (library research) dan dokumentasi yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder berupa kegiatan perusahaan dan data-data perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi literature yaitu mempelajari, meneliti dan mengkaji serta menelaah literature yang terkait dengan penelitian baik melalui website perusahaan yang diteliti, referensi jurnal, buku yang menunjang di perpustakaan Universitas Mercu Buana, situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), serta situs lain yang menunjang. Data tersebut dipublikasikan dalam ICMD dan historis lainnya di BEI. Data tentang volume atau jumlah saham yang diperdagangkan pada periode 20102013 diperoleh dari www.finance.yahoo.com, sedangkan data tentang perusahaan yang melakukan kebijakan stock split diperoleh dari ICMD dan www.sahamok.com. F. Metode Analisis Data Analisis data adalah cara-cara mengolah data yang telah terkumpul untuk kemudian dapat memberikan interprestasi. Hasil pengolahan data kemudian digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Penelitian ini merupakan suatu event study. Menurut Jogiyanto (2008:529) event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content), maka pasar
45
diharapkan akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. 1.
Analisis Statistik Deskriptif Statistik
deskriptif
adalah
statistik
yang
berfungsi
untuk
mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan berlaku umum. Statistik deskriptif berfungsi sebagai penganalisis data yang telah dikumpulkan tanpa penggeneralisasian. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai minimum, nilai maximum, mean, dan standar deviasi. Dalam penggunaan statistik deskriptif ini, penulis memberikan gambaran tentang data yang digunakan. 2. Uji Normalitas Sebelum melakukan uji statistik dilakukan uji normalitas sebagai langkah awal sebelum data diolah. Salah satu asumsi penggunaan statistik parametrik adalah asumsi multivariate normality. Multivariate normality merupakan asumsi bahwa setiap variabel dan semua kombinasi linear dari variabel berdistribusi normal. Jika asumsi ini dipenuhi, maka nilai residual dari analisis juga berdistribusi normal dan independen (Ghazali, 2006 : 29). Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji ini, dapat dilakukan dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov dimana kriterianya adalah apabila nilai nilai Asymp Sig ≥ 0,05 data berdistribusi normal dan apabila nilai Asymp Sig
46
≤0,05 data berdistribusi tidak normal. Uji normalitas dapat juga dilakukan dengan grafik. Normal tidaknya suatu data dapat dideteksi melalui plot grafik histogram (Ghazali, 2006 : 34)
3. Uji beda Paired Sample t-Test Untuk menguji hipotesis dalam penelitian event study ini menggunakan analisis uji beda dua rata-rata (t-test). Uji Beda dua rata- rata (paired sample t-test) digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan ratarata dua sample yang berhubungan (Ghozali, 2006 : 66). Dalam penelitian ini uji beda dua rata- rata digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya perbedaan antara rata- rata trading volume activity sebelum dan sesudah pemecahan saham (stock split). Prosedur untuk menguji hipotesis “ada perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah peristiwa stock split” adalah sebagai berikut : a. Mengidentifikasikan tanggal publikasi stock split . Tanggal publikasi pemecahan saham (event date) yang dimaksud adalah tanggal pencatatan di BEI ketika saham sudah dapat diperdagangkan. Untuk mempermudah tanggal pencatatan maka diidentifikasi sebagai hari ke 0. b. Menentukan event period, yaitu periode waktu disekitar event time ( waktu terjadinya peristiwa stock split). Event period yang dipilih dalam penelitian ini adalah selama 20 hari, yaitu terdiri dari 10 hari
47
sebelum peristiwa (pre event), dan 10 hari setelah peristiwa post event). c. Menentukan jendela peristiwa (event window) atau periode dimana reaksi likuiditas perusahaan akibat pengumuman stock split. Event window yang digunakan adalah 10 hari sebelum stock split dan 10 hari sesudah stock split (h-10 hingga h+10). Penentuan event window tersebut untuk menghindari pengaruh informasi lain yang dapat mepengaruhi perubahan likuiditas saham emiten yang bersangkutan, jika periode peristiwa diambil terlalu lama, dikhawatirkan adanya peristiwa lain yang cukup signifikan mempengaruhi hasilnya (Jogiyanto, 2008). d. Membuat perbandingan secara statistik rata-rata likuiditas saham dengan menggunakan ukuran Trading Volume Activity (TVA) dengan hari ke 0 atyau event date untuk melihat apakah terdapat perbedaan signifikan diantara kedua periode tersebut dibandingkan dengan hari ke 0. Prosedur pengujian adalah sebagai berikut :
Jumlah saham X yang diperdagangkan pada periode tertentu TVA =
Jumlah saham X yang beredar pada periode tertentu
48
Setelah diketahui TVA sebelum dan sesudah stock split, selanjutnya adalah menghitung rata- rata TVA ssebelum dan sesudah stock split sebagai beikut : n
x TVA =
∑ TVA i I=1 n
Keterangan : x
= Rata- rata volume perdagangan saham
n
= Sampel
TVAi = Trading Volume Activity e. Kriteria pengujian : 1. Jika nilai signifikan yang didapat lebih kecil dari 5% maka hipotesis diterima, menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan likuiditas saham sebelum dan sesudah stock split. 2. Jika nilai signifikan yang didapat lebih besar dari 5% maka hipotesis ditolak, menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan likuiditas saham sebelum dan sesudah stock solit.