BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan peneliti yaitu berupa laporan keuangan dan
mengakses website
Bursa Efek Indonesia melalui internet (www.idx.co.id). Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2015 B. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal di mana penelitian bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh corporate governance seperti: Kepemilikan Institusional dan dewan komisaris independen, serta Ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap effective tax rate (ETR) pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu 2013-2015.
33 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
34
C. Definisi dan Operasional Variabe Seperti yang dikemukakan pada bab sebelumnya, penelitian ini akan membahas berbagai faktor penentu tingkat effective tax rate (ETR) perusahaan di Indonesia yang terdaftaf di bursa efek pada perusahaan pertambangan. Dengan demikian, variabel dependen (variabel yang coba untuk dijelaskan) dalam penelitian ini ialah effective tax rate (ETR) dan variabel independen (variabel penjelas) adalah kepemilikan institutional, dewan komisaris independen, ukuran perusahaan, dan profitabilitas. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel (dependen) dan variabel bebas (independen). Dalam penelitian ini ada dua macam variabel yang diamati yaitu: 1. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi ataupun yang menjadi dampak karena adanya variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah effective tax rate (ETR). Semakin rendah nilai dari effective tax rate maka semakin baik pula effective taxe rate tersebut. Menurut Rodriguez dan Arias (2012) effective tax rate dapat dihitung dari beban pajak kini dibagi dengan laba sebelum pajak. Digunakan beban pajak kini karena dengan beban pajak kini dimungkinkan untuk melakukan pemilihan kebijakan-kebiajakan yang terkait dengan perpajakan akuntansi sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
35
Tarif pajak efektif =
2. Variabel Independen Variabel Independen ialah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Di dalam penelitian ini variabel independen adalah Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Ukuran dewan komisaris, Ukuran komisaris independen, serta Profitabilitas a. Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional merupakan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga (perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain). Kepemilikan institusional diproksikan dengan menggunakan porsi jumlah saham yang dimiliki institusi, seperti pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian, serta institusi lainnya pada akhir tahun (Sari dan Riduwan, 2013). Variabel kepemilikan institusional ini, dapat diukur dengan persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh institusional. Pengukurannya sebagai berikut:
Kepemilikan institutional =
Lembar saham yang milik institusi x 100 Jumlah saham yang diterbitkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
36
b. Dewan komisaris independen Komisaris independen melakukan mengarahkan dan mengawasi agar tidak terjadi asimetri informasi yang sering terjadi antara pemilik perusahaan (prinsipal) dan manajemen perusahaan (agen). Variabel ini diukur dengan membagi
jumlah
komisaris independen dengan jumlah jumlah dewan
komisaris:
Jumlah komisaris independen =
Komisaris independen 100% Jumlah dewan komisaris
c. Ukuran perusahaan Size perusahaan yang diukur dengan total Asset yang akan diproksikan dalam logaritma natural. Terkait dengan teori agensi, dimana semakin besar perusahaan maka semakin besar pula informasi yang akan diungkapkan dalam annual report. Maka untuk menghitung size adalah sebagai berikut: Size = log natural (total aset)
d. Profitabilitas Profitabilitas adalah suatu ukuran dalam persentase yang dimana presentase tersebut digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba pada tingkat yang dapat di terima. profitabilitas adalah ukuran untuk menilai efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
37
dengan membandingkan antara modal yang digunakan dengan laba operasi yang dicapai. Penelitian ini menggunakan proxy rasio return on aset (ROA) untuk mengukur profitabilitas perusahaan. Profitabilitas perusahaan dapat dihitung dengan cara:
ROA =
Laba bersih sesudah pajak Total aset
Tabel 3.1 Operasional Variabel
No 1
2
3
4
5
Varibel
Indikator
Beban laba pajak Y: Effective Tarif pajak efektif = tax rate Laba sebelum pajak (ETR) X1: Kepemilikan institutional = Lembar saham yang milik institusi Kepemilikan x 100% institutional jumlah saham yang diterbitkan X2 : Dewan Komisaris jumlah Komisaris Independen = Komisaris Independen Independen X 100% Jumlah dewan komisaris X3 : Size Size = log natural (total aset) X4: Profitabilitas
ROA =
Laba bersih setelah pajak Total aset
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Skala pengukuran Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
38
D. Populasi dan Sample Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan pertambangan yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2013-2015. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan di sektor pertambangan yang dipilih dengan menggunakan metode teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu teknik sampling yang anggota sampelnya dipilih secara khusus berdasarkan kriteria tertentu untuk tujuan penelitian. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebahai berikut: 1. Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2013-2015 melalui situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co..id). 2. Perusahan Pertambangan yang tidak mempublikasikan annual report selama tahun 2013-2015. 3. Perusahaan Pertambangan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menalami kerugian periode tahun 2013-2015.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
39
Tabel 3.2 Daftar sampel peneliti No 1
Kriteria Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2013-2015
2
Total
44
Perusahan Pertambangan yang tidak mempublikasikan annual report selama tahun
(10)
2013-2015 3
Perusahaan Pertambangan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mengalami kerugian
(19)
periode tahun 2013-2015 Jumlah akhir sampel penelitian
15
Sumber: Data Sekunder yang di olah dari www.idx.com E. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik. Sumber data penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan tahunan atau annual report yang berasal dari seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan adalah laporan tahunan perusahaan pertambangan tahun 2013-2015. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu penggunaan data yang berasal dari dokumen-dokumen yang sudah ada. Pengumpulan data dilakukan dengan dengan melihat data-data yang diperlukan, mencatat, dan menganalisis annual report perusahaan tahun 2013-2015.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
40
F. Metode Analisis 1. Statistik Deskriptif Penyajian statistik deskriptif bertujuan agar dapat dilihat profil dari data penelitian tersebut. Menurut Ghozali (2013), Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum .Dalam penelitian ini Variable yang digunakan adalah kepemilikan institutional, kepemilikan manajerial, komisaris independen, dan profitabilitas. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013). Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau mendekati normal.Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi, memiliki distribusi data yang normal atau tidak. Ada dua cara untuk mendeteksi untuk membuktikan residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual yaitu dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrof-Smirnov (KS). Dimana, jika pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) menunjukan nilai lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal dan jika nilai lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi tidak normal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
41
b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk dapat menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Uji multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerancce dan lawanya dan Variance Inflation Factor (VIF). Maka, jika 1) Jika nilai VIF > 10 atau jika nilai tolerance < 0,1 maka ada multikolinearitas dalam model regresi; 2) Jika nilai VIF < 10 atau jika nilai tolerance > 0,1 maka tidak ada multikolinearitas dalam model regresi (Ghozali, 2013) c.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah uji yang dilakukan agar dapat mengertahui apakah di dalam model regresi linear ada korelasi antara periode t atau pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi terjadi pada data yang merupakan data time series karena gangguan pada data tersebut akan dipengaruhi pada data di periode sebelum atau berikutnya. Ada beberap a cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi autokorelasi yaitu dengan cara Uji Durbin Watson (DW test), Uji Langrage Multiplier (LM test), Uji Statistik Q, dan Run Test (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam model regresi berganda, menggunakan Uji Durbin-Watson (DW test). Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi yaitu sebagai berikut: 1. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
42
2. Bila DW lebih rendah daripada batas bawah (di), maka koefisien autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif 3. Bila nilai DW lebih besar dari (4-di), maka koefisien autokorelasi < 0, berarti terjadi autokorelasi negatif. 4. Bila nilai DW terletak diantara (du) dan (di) atau DW terletak diantara (4-du) dan (4-di), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. Tabel 3.3 Pengambilan Keputusan Autokorelasi Hipotesis nol keputusan
Jika
Tdk ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d < dl
Tdk ada autokorelasi positif
No desicison
dl < d < du
Tdk ada korelasi negative
Tolak
4 – dl < d < 4
Tdk ada korelasi negative
No desicison
4- du < d < 4 - dl
Tdk ada autokorelasi, Positif Tdk ditolak
du < d < 4 - du
atau negative
d. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali, (2013) Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas yaitu
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
43
dengan melihat grafik plot antara lain prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Kelayakan Model a.
Uji Koefisien Determinasi ( Adj usted R2) Nilai R2 digunakan untuk meng ukur sejauh mana kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Penelitian ini menggunakan adjusted R2 dengan nilai antara 0 dan 1 dimana jika nilai adjusted R2 yang kecil kemampuan variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen terbatas. Sebaliknya jika nilai mendekati 1 maka semakin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen. b.
Uji Pengaruh Simulan (F test) Uji statistik F dapat menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas yang terdapat dalam sebuah regresi mempunyai pengaruh secara bersama terhadap variabel dependen. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka kriteria pengujian untuk pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka berarti bahwa secara simultan variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
44
2) Jika nilai ≤ 0,05, maka koefisien regresi bersifat signifikan dan secara simultan variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
4.
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti, maka akan dilakukan
dengan analisis regresi berganda dan uji parsial (t-test). a.
Analisis Regresi Berganda Menurut Gujarati, (2003) dalam Ghozali, (2013) Analisis regresi pada
dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan menguji hipotesis pengaruh kepemilikan institutional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, dan profitabilitas terhadap Effective tax rate . Model regresi dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + €
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
45
Keterangan: Y
= Effective tax rate
Α
= Konstanta
β
= Koefisien Regresi
X1
= Kepemilikan
X2
=
X3
= Ukuran
X4
=
e
= Eror
Institutional
Dewan Komisaris Independen Perusahaan
Profitabilitas
b. Uji Parsial (t-test) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independensecara parsial terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan nilai statistik t dengan kritis menurut tabel. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: 1) Bila nilai signifikasi t < 0,05 maka H0 ditolak, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen 2) Bila nilai signifikasi t > 0,05 maka H0 diterima, berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen dengan variabel dependen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z