BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-20012 melalui indonesiastock exchange (www.idx.co.id). peneliti memilih BEI menjadi lokasi penelitian karena peneliti bisa lebih mudah memperoleh data yang akurat, dan informasi yang diberikan dilokasi penelitian lengkap mengenai objek yang diteliti. 3.1.2 Waktu Penelitian Dalam penelitian ini memerlukan waktu kurang lebih 2 bulan yang berlangsung dari bulan November sampai dengan desember 2013.
3.2 Desain Penelitian Desain penelitian ini pada dasarnya menggambarkan prosedurprosedur yang memungkinkan penulis dapat menguji hipotesisnya, untuk dapat mencapai kesimpulan-kesimpulan yang sevalid mungkin mengenai pengaruh atau hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian tersebut.
Melalui penelitian ini maka dapat dilihat masalah yang diteliti pada masing-masing variabel, baik variabel X maupun variable Y dengan desain sebagai berikut :
X1
Y
X2
Gambar: 3.2 Desain Penelitian
Keterangan :
X 1= Penjualan kredit X2 = Perputaran Piutang Y= Laba
3.3
Devinisi operasional Variabel Untuk dapat menganalisis hubungan antara variabel independen
dan dependen yang berjudul pengaruh penjualan kredit dan perputaran piutang terhadap peningkatan Laba pada Perusahan Dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia maka indikator-indikator dari masingmasing variabel tersebut adalah sebagai berikut: a. Variabel independen (X1) Penjualan Kredit dan (X2) Perputaran Piutang. Variabel independen menurut Sugiyono (2008:39) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini
variabel independentnya adalah penjualan kredit dan perputaran piutang. b. Variabel dependen (Y) (Laba ) Variabel dependen menurut Sugiyono (2008:39) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen yaitu peningkatan Laba sebagai Y. Variabel-variabel tersebut diungkapkan lebih lanjut dalam tabel operasional variabel berikut ini. Tabel II Operasionalisasi Variabel Variabel
Konsep variable
Penjualan
Penjualan kredit adalah
Kredit (X1)
metode penjualan yang mana pembayarannya dilakukan pada akhir atau melalui tagihan dari bank jika pihak konsumen akan menggunakan kartu kredit, atau penjualan yang biasa maka pihak konsumen akan menagih kerumah konsumen.
Indikator Total Penjualan Kredit
Skala Rasio
Perputaran
Perputaran piutang
piutang
adalah rasio yang mengukur berapa kali secara rata-rata piutang
Perputaran piutang=
Rasio
Penjualan kredit/ pendapatan
berhasil ditagih dalam
Piutang rata-rata
satu periode (kasmir,
(sutrisno, 2009)
2008:189) Laba
Laba merupakan jumlah
Total Laba Bersih
Rasio
residual yang tertinggal setelah semua beban (termasuk penyesuaian pemeliharaan modal, kalau ada) dikurangkan pada penghasilan. Kalau beban melebihi penghasilan, maka jumlah residualnya merupakan kerugian bersih. (Ikatan Akuntan Indonesia : 2007)
3.4
Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2010:115) popalasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan barang dagang yang terdaftar d Bursa Efek Indonesia selang tahun 2009-2012.
3.4.2 Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua
yang
ada
pada
populasi,
misalnya
karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (sugiyono,2010:116). Penentuan sampel dalam penelitian ini dengan metode sampling purposive. Menurut (Sugiyono,2010:122) Sampling Purposiveadalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Jadi sampel yang di ambil bukan berdasarkan random ,melainkan dengan tujuan tertentu. Adapun yang menjadi kriteria sampel yang digunakan, antara lain: 1. perusahaan dagang yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan auditan per 31 Desember secara konsisten dan lengkap dari tahun 2009-2012. 2. Perusahaan dagang harus memperoleh laba selama periode pengamatan 2008-2012. Perusahaan harus memperoleh laba karena
laba
merupakan
dari
dasar
pengenaan
besarnya
penghasilan kena pajak yang dikenakan oleh perusahaan. 3. Memiliki kelengkapan informasi yang dibutuhkan terkait dengan indikator-indikator penelitian ini.
perhitungan
yang
dijadikan
variabel
pada
4. Laporan
keuangan
dinyatakan
dalam
mata
uang
rupiah.
Dikarenakan penelitian dilakukan di indonesia maka laporan keuangan yang digunakan adalah yang dinyatakan dalam Rupiah. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel tersebut, diperoleh 9perusahaan dagang sebagai sampel pada penelitian ini. Daftar sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel.IIISampel Perusahaan No.
Kode
Nama Perusahaan
1
ACES
Ace Hardware Indonesia Tbk
2
KOIN
Kokoh Inti Arebama Tbk
3
MAPI
Mitra Adiperkasa Tbk
4
SONA
Sona Topas Tourism Industry Tbk
5
AMRT
Sumber Alfaria Trijaya Tbk
6
CSAP
Catur Sentosa Adiprana Tbk
7
MPPA
Matahari Putra Prima Tbk
8
RALS
Ramayana Lestari Sentosa Tbk
9
UNIT
Nusantara Inti Corpora Tbk
3.5
Tehnik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui tehnik pengumpulan data,
maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (sugiono,2009:308) dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakkan tehnik-tehnik berikut ini: 3.5.1 Sumber Data Adapun untuk jenis
dan sumber data
yang digunakan
dalam
penyusunan ini adalah sebagai berikut: Data sekuder, data yang diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan
serta
informasi-informasi
tertulis
yang
berasal
dari
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang ada kaitannya dengan penelitian ini. 3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Perumusan Model Analisis statistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi Berganda Data PanelKarena data yang dianalisis berupa data pooled (gabungan antara data crosssection/perusahaan dengan data time series/tahun). analisis mengenai beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen. Dalam analisis regresi selain mengukur seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen sehingga dapat membedakan variabel independen dengan variabel dependen tersebut (Ghozali,2006 dalam indraningrum,2011). Model persamaan regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara penjualan kredit,
perputaran piutang baik secara parsial maupun simultan terhadap peningkatan laba adalah sebagai berikut.
Gambar 3 Y= a + b1Penjualan Kredit + b2Perputaran Piutang
Dimana: Y
= Peningkatan Laba
A
= Konstanta
b1,b2 = Koefisien Estimasi
3.6.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Untuk melihat normalitas digunakan pendekatan Kolmogorov-smirnov. Akbar (2005) dalam Kadji dan sujianto 2009:94) menyatakan KolmogorovSmirnov adalah uji statistik yang dilakukan untuk mengetahui distribusi suatu data untuk data yang minimal bertipe oridinal. 2. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas artinya antar variabel independen yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Nugroho (2005) dalam kadji dan sujianto (2009:95) menyatakan jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 maka model terbebas dari multikolinearitas. Variance
Inflation
Factor
adalah
suatu
estimasi
berapa
besar
multikolinearitas meningkatkan varian pada suatu koefisien estimasi sebuah variabel penjelas.
3. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas artinya varians variabel dalam model tidak sama (konstan). Untuk mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut. Kadji
dan
Sujianto
(2009:96)
menyatakan
tidak
terdapat
Heteroskedastisitas jika: 1. penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola 2. titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka nol. 3. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. 4. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi adalah suatu korelasi antara nilai variabel dengan nilai variabel yang sama pada lag satu lebih sebelumnya (suharjo,2008:93).
3.7 Hipotesis Statistika Untuk kepentingan pengujian hipotesis secara statistik,maka hipotesis penelitian ini ditransfer ke dalam hipotesis stasistik sebagai berikut: H0 : β1 = 0 : jumlah penjualan kredit tidak berpengaruh terhadap laba yangdiperpeh perusahaan sektor perdagangan yang diamati β 2 = 0 : tingkat perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan sektor perdagangan diamati
α
: 5%
H1 : β1 ≠ 0 : jumlah penjualan kredit berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan sektor perdagangan yang diamati β2 ≠ 0 :
Tingkat perputaran piutang berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan sektor perdagangan yang diamati.
α:5%
3.8 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.Hipotesis penilitian ini di uji dengan menggunakan analisis regresi berganda. 1. Uji Simultan (Uji F) Uji simultan, yaitu uji statistik bagi koefisien regresi yang serentak atau bersama-sama mempengaruhi Y. Uji ini menggunakan uji F yaitu:
Keterangan: n : Jumlah subyek k : Jumlah variabel bebas R2: koefisien determinasi Secara simultan keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut: H0: X1, X2 = 0, artinya artinya suatu variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen H1:
X1, X2 ≠ 0, artinya suatu variabel independen secara simultan
berpengaruh terhadap variabel dependen Uji F ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel-variabel independen (bebas) terhadap variabel
dependen
(terikat).
Pembuktian
dilakukan
dengan
cara
membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel pada tingkat kepercayaan 5% dan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n-k-1) dimana n adalah
jumlah responden dan k adalah jumlah variabel. Criteria pengujian yang digunakan adalah: Jika Fhitung >Ftabel (n-k-1) maka H0 ditolak dan H1 diterima, arti secara statistic data yang digunakan membuktikan bahwa semua variabel independen (X1 dan X2) berpengaruh terhadap nilai variabel (Y). Selain itu uji F pula dapat dilihat dari besarnya probabilitas value (p value) dibandingkan dengan 0,05 (taraf signifikan α = 5%). Adapun kriteria pengujian yang digunakan adalah:
Jika p value< 0,05 maka H0 ditolak Jika p value> 0,05 maka H1 diterima Selanjutnya
untuk
mengetahui
seberapa
besar
presentase
sumbangan dari variabel independen X1, X2 secara bersama-sama terhadap Variabel Y sebagai variabel dependen dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi (R2).Dimana R2 menjelaskan seberapa besar
variabel
independen
yang
digunakan
dalam
penilitian
ini
menjelaskan variabel dependen.
2. Uji Parsial (Uji t) Uji parsial (uji t), bertujuan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Secara
parsial hipotesis penilitian yang akan di uji dirumuskan menjadi hipotesis sebagai berikut: H1:
X1, X2 ≠ 0, artinya suatu variabel independen secara parsial
berpengaruh terhadap variabel dependen. H0: X1, X2 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t. uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.Uji t dilakukan dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel. Untuk menentukan nilai ttabel ditentukan dengan tingkat signifikan 5% dengan derajat kebebasan df = (n-k-1) dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumalah variabel. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut: Jika thitung> ttabel (n-k-1) maka H0 ditolak Jika thitung< ttabel (n-k-1) maka H0 diterima Selain uji t, dapat pula dilihat dari segi besarnya probabilitas value (p value) dibandingkan dengan 0,05 (taraf signifikan α = 5%). Adapun kriteria pengujian yang digunakan adalah: Jika p value< 0,05 maka H0 ditolak Jika p value> 0,05 maka H0 diterima
3. Koefisien Determinasi R2
Untuk mengukur besarnya proporsi atau presentasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen maka dilakukan pengujian koefisien determinan. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R2 ≤ 1). Hal ini berarti R2 = 0 menunjukan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R2 semakin besar mendekati 1, menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.