BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu danTempat Penelitian Waktu penelitian yang digunakan oleh peneliti selama bulan September 2015 hingga bulan Desember 2015. Penelitian dilakukan terhadap harga saham pada perusahaan telekomunikasi yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. B. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kausal.Penelitian kausal adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas
(independent
variable)
terhadap
variabel
tertentu
(dependent
Variabel).Dalam penelitian ini yang diteliti adalah pengaruh EPS, PER dan ROA(independent variable) terhadap harga saham (dependent variable). C. Definisi dan Oprasional Variabel Menurut Sugiyono (2014:60), mendefinisikan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini variabel yang diamati terdapat dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependent.
44
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
45
1. Menurut Sugiyono (2014:61), pengertian variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat)”. Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. 2. Menurut Sugiyono (2014:61), pengertian variabel dependent adalah sebagai berikut: “Variabel dependent (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah Current Ratio(CR), Earning Per Share (EPS), dan Price Earning Ratio ( PER ) sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah Harga Saham. Definisi Operasional Variabel : 1) Current Ratio (X1) Menurut S. Munawir (2007:72), menerangkan bahwa “Rasio lancar (Current ratio) yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar, rasio ini menunjukan bahwa nilai kekayaan lancar (yang segera dapat dijadikan uang) ada sekian kali hutang jangka pendek”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
46
2) Earning Per Share(X2) Menurut Sugiyanto (2008 : 73) Price Earning Ratio (PER) adalah rasio ini diperoleh dari harga pasar saham biasa dibagi dengan laba persaham. Maka semakin tinggi rasio ini akan mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan juga semakin membaik. 3) Price Earning Ratio(X3) Menurut Sugiyanto (2008 : 73) Price Earning Ratio (PER) adalah rasio ini diperoleh dari harga pasar saham biasa dibagi dengan laba persaham. Maka semakin tinggi rasio ini akan mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan juga semakin membaik. 4) Harga Saham (Y) Martono (2007:13) didefinisikan sebagai berikut : Harga saham merupakan refleksi dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan (termasuk kebijakan dividen) dan pengelolaan aset.” Widioatmodjo (2005:102) mendefinisikan harga saham sebagai berikut : “Harga pasar saham adalah harga jual dari investor yang satu kepada investor yang lain setelah saham tersebut di cantumkan di bursa, baik bursa utama maupun OTC (Over the counter market)”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
47
Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional
Variabel
Definisi
CR
Curren
(X1)
perbandingan antara jumlah
Ratio
Skala
adalah =
AktivaLancar UtangLancar
aktiva lancar dengan hutang
Rasio
lancar EPS
Earning Per Share adalah
(X2)
pendapatan yang diperoleh setiap lembar saham. Salah satu
alasan
membeli
saham
untuk deviden,
investor adalah
mendapatkan jika
nilai
laba
perusahaan kecil maka kecil pula
kemungkinan
perusahaan
membagikan
deviden.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Rasio =
Laba Bersih jml. saham beredar
48
PER (X3)
menentukan saham
nilai
dilakukan
suatu dengan
menghitung berapa rupiah uang yang diinvestasikan
Rasio PER =
kedalam suatu saham untuk memperoleh
satu
Harga Saham EPS
rupiah
pendapatan ( earning ) dari suatu saham.
Harga
Harga
saham
merupakan
Saham
refleksi
dari
keputusan-
(Y)
keputusan investasi
Harga saham Closing Price pada Rasio bulan Desember
D. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2014:118), pengertian sampel bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Sugiyono (2014:117) dalam bukunya mengemukakan mengenai populasi adalah: “Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan populasi berupa
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
49
perusahaan jasa bidang utilitas dan infrastruktur sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. Dengan jumlah populasi sebanyak 12 Perusahaan. Dari populasi yang ada dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel dengan teknik motode purposive sampling. (Sugiyono, 2012:68). Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini paling cocok digunakan untuk penelitian kualitatif yang tidak melakukan generalisasi (Sugiyono, 2011:68). Dalam penelitian ini sampel harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Perusahaan adalah perusahaan yang bergerak dibidang Telekomunikasi 2. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI setidaknya tahun 2010-2014 atau selama periode pengamatan. 3. Perusahaan tersebut secara periodik mengeluarkan laporan keuangan tiap tahunnya dan memiliki kelengkapan data selama periode pengamatan. Dari populasi yang berjumlah 12 Perusahaan, sebanyak 8 perusahaan yang memenuhi persyaratan menjadi sampel dalam penelitian ini. Berikut ini Tabel 8 Perusahaan yang menjadi sampel Penelitian :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
50
Tabel 3.2 Tabel Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian NO. SAHAM NAMA EMITEN 1. BTEL Bakrie Telecom Tbk. 2. EXCL XL Axiata Tbk. 3. FREN Smartfren Telecom Tbk. 4. ISAT Indosat Tbk. 5. TBIG Tower Bersama Infrastructure 6. TLKM Telekomunikasi Indonesia 7. TOWR Sarana Menara Nusantara 8. TRIO Trikomsel Oke Tbk. Sumber : www.sahamok.com E. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data laporan keuangan perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi yang tercatat pada tahun 2010-2014.Data sekunder menurut Sugiyono (2012:137) adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan atau sumber data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data. Adapun sumber data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Laporan keuangan perusahaan keuangan sub sektor Telekomunikasi yang terdaftar di BEI. Laporan keuangan diambil dari tahun 2009-2014 melalui situs www.idx.co.id 2. Harga saham tahunan perusahaan dari tahun 2009 hingga tahun 2014.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
51
F. Metode Analisis Data Menurut Sugiyono (2012:206) yang dimaksud dengan analisis data adalah: “kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.” Pengujian data dengan tahapan sebagai berikut : 1. Analisis Statistik Deskriptif. Menurut Sugiyono (2012: 206) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini mencakup karakteristik perusahaan telekomunikasi yang menjadi sampel penelitian ini. Selain itu juga dilakukan penggambaran variabel mencakup rata-rata, maksimum, minimum dan deviasi standar dari masing-masing variabel yang digunakan dalam analisis. 2. Analisis Kelayakan Data Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data panel (Pooled data) , karena kelebihan dari penggunaan data panel,salah satunya adalah dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
52
memberikan data yang lebih informative,dan lebih baik dalam mendeteksi dan mengukur efek yang tidak dapat diamati dalam data cross section time series ( Agus , 2005 : 254) Keunggulan Regresi data panel menurut Wibisono ( 2005) Antara lain: a) Panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara eksplisit dengan mengijinkan variabel spesifik individu. b) Kemampuan mengontrol heterogenitas ini selanjutnya menjadikan data panel dapat digunakan untuk menguji dan membangun model prilaku lebih kompleks. c) Data panel mendasarkan diri pada Observasi Cross sekcion yang berulangulang (Tenseries), sehingga metode data panel cocok digunakan sebagai study of dynamic adjustman. d) Tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data yang lebih informative, lebih variatif, dan kolinieritas ( multiko ) antara data semakin berkurang, dan derajat kebebasan (Degree of freedom/ DF ) Lebih tinggi sehingga dapat diperoleh hasil estimasi yang lenih evisien. e) Data panel dapat digunakan untuk mempelajari model –model perilaku yang kompleks. f) Data panel dapat digunakan untuk meminimalkan bias yang mungkin ditimbulkan oleh Algregasi data individu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
53
1) Uji Stasioner Data Uji stasioner Data dilakukan untuk melihat apakah datastasioner atau tidak. Data yang tidak stasioner bila di regresikan akan mudah menyebabkan referensi lancing. Data dikatakan stasioner bila memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Rata-rata dan variannya konstan sepanjang waktu 2. Kovarian antara dua data runtut waktu tergantung pada kelambanan antara dua periode tersebut oleh karenanya data yang tidak stasioner harus dijadikan stasioner terlebih dahulu. Untuk menjadikan data tidak stasioner menjadi data stasioner biasanya data cukup di difrensi saja.Pada tingkat difrensi pertama, biasanya data sudah menjadi stasioner, kalau ternyata belum, kemungkinan besar pada difrensi kedua sudah stasioner.Permodelan dengan menggunakan tekhnik Regresi data panel dapat dilakukan dengan 3 Pendekatan alternative metode pengolahanya yaitu : 3. Analisis Regresi Data Panel 1) Metode Common Effect ( Pooled least square) Model ini merupakan model paling sederhana dibandingkan dengan kedua model lainnya. Model ini tidak dapat membedakan varians antara silang tempat dan titik waktu karena memiliki intercept yang tetap, dan bukan bervariasi secara random (Kuncoro, 2012).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
54
Persamaan untuk common effect ditulis dengan persamaan sebagai berikut : Y it = α+βXit + εit untuk i = 1,2,......,N dan t = 1,2,....,T Dimana N adalah jumlah unit cross section (individu) dan T adalah jumlah periode waktunya. Dengan mengasumsi komponen eror dalam pengolahan kuadrat terkecil biasa dapat melakukan proses estimasi secara terpisah untuk setiap unit cross section.
2) Metode Fixed Effect ( FE ) Pengertian model fixed effect adalah model dengan intercept berbedabeda untuk setiap subjek (cross section), tetapi slope setiap subjek tidak berubah seiring waktu (Gujarati, 2012). Model ini mengasumsikan bahwa intercept adalah berbeda setiap subjek sedangkan slope tetap sama antar subjek. Dalam membedakan satu subjek dengan subjek lainnya digunakan variabel dummy (Kuncoro, 2012). Model ini sering disebut dengan model Least Square Dummy Variables (LSDV).Secara matematis model panel data yang menggunakan fixed effect adalah sebagai berikut : Yit = α+βXit +γ2W2t + γ3W3t +....+ γnWnt + σ2Zit+ σ3Zi3....+ σtZit+ εit Dimana : Yit = variabel terikat untuk individe ke-i dan waktu ke-t Xit = variabel bebas untuk individe ke-i dan waktu ke-t
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
55
Wit = merupakan variabel boneka (dummy) dimana Wit = 1 untuk individu i, i = 1,2,...N dan bernilai 0 untuk lainnya. Zit = merupakan variabel boneka (dummy) dimana Z it = 1 untuk periode t, t = 1,2,...T dan bernilai 0 untuk lainnya. Pada Fixed Effects Approach terdapat beberapa kemungkinan persamaan regresi yang tergantung pada asumsi yang digunakan : a) Intercept dan slope dari koefisien tetap atau konstan sepanjang waktu dan error term menangkap perbedaan – perbedaan sepanjang waktu dan individu. b) Slope dari koefisien konstan tetapi intersep individual bervariasi c) Slope dari koefisien konstan tetapi intersep bervariasi berdasarkan individu maupun pada waktu. d) Seluruh koefisien bervariasi pada individual e) Intersep dan juga slope dari koefisien berbeda pada individu maupun waktu. Model fixed effect memiliki beberapa kelemahan yaitu : 1. Terlalu banyak variabel boneka (dummy) 2. Terlalu banyak variabel didalam model sehingga ada kemungkinan terjadi multikoliniaritas. 3. Tidak mampu mengidentifikasi dampak variabel – variabel time invariant seperti jenis kelamin, warna dan etnik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
56
4. Harus berhati-hati dalam memikirkan error term Uit 3) Metode Random Effect ( RE ) Random effect disebabkan variasi dalam nilai dan arah hubungan antar subjek diasumsikan random yang dispesifikasikan dalam bentuk residual (Kuncoro, 2012). Model ini mengestimasi data panel yang variabel residual diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar subjek. Menurut Widarjono (2009) model random effect digunakan untuk mengatasi kelemahan model fixed effect yang menggunakan variabel dummy. Metode analisis data panel dengan model random effect harus memenuhi persyaratan yaitu jumlah cross section harus lebih besar daripada jumlah variabel penelitian.Berikut ini persamaan random effect : Yit = α+βXit + εit ; εit = ut + vt + wit Dimana : ut = komponen cross section error vt = komponen time series error wit = komponen error kombinasi Untuk menguji permodelan Regresi data panel ketiga estimasi model Regresi dengan melakukan uji Chow dan uji Hausman yang ditujukan untuk menentukan apakah model data panel dapat diregresi dengan metode
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
57
Common Effect , Metode Fixed Effect atau Metode Random Effect. ( Widarjono, 2006 ) 4. Pemilihan Model Regresi Data Panel Pertama yang harus dilakukan adalah melakukan uji F untuk memilih model mana yang terbaik diantara ketiga model tersebut dilakukan uji chow dan uji hausman. 1. Uji Chow Uji Chow merupakan uji untuk membandingkan model common effect dengan fixed effect (Widarjono, 2009). Chow test dalam penelitian ini menggunakan program Eviews 7. Hipotesis yang dibentuk dalam Chow test adalah sebagai berikut : H0 : Model Common Effect H1 : Model Fixed Effect Uji Chow digunakan untuk menentukan apakah model data panel diregresi dengan metode Common Effect atau dengan Metode Fixed Effect apabila dari hasil uji tersebut ditentukan bahwa metode Common Effect yang digunakan, maka tidak perlu diuji kembali dengan uji Housman, Namun apabila dari hasil uji Chow tersebut ditentukan bahwa metode Fixed Effect yang digunakan, maka harus ada uji lanjutan dengan uji Housman untuk memilih antara metode Fixed Effect atau metode Random Effect yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
58
digunakan untuk mengestimasi regresi data panel.Pertimbangan pemilihan pendekatan yang digunakan ini didekati dengan menggunakan statistik F yang berusaha memperbandingkan antara nilai jumlah kuadrat dari error dari proses pendugaan dengan metode kuadrat terkecil dan efek tetep yang ni adalah :
F
( RRSS URSS ) / N 1 URSS /( NT N K )
Dimana : RRSS = restricted residual sum square URSS = unrestricted residual sumSquare N
= jumlah data cross section
T
= jumlah data time series
K = jumlah variabel penjelas Hipotesis : Ho = Model menggunakan pendekatan common effect Ha = Model menggunakan pendekatan Fixed Effect Pengujian yang dilakukan menggunakan Chow-test atau likelihood Ratio test dengan asumsi :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
59
H0 ditolak jika ρ-value lebih kecil dari nilai α. Sebaliknya, H0 diterima jika ρ -value lebih besar dari nilai α. Nilai α yang digunakan sebesar 5%. 2. Uji Hausmann Pengujian ini membandingkan model fixed effect dengan random effect dalam menentukan model yang terbaik untuk digunakan sebagai model regresi data panel (Gujarati, 2012). Hausman test menggunakan program yang serupa dengan Chow test yaitu program Eviews. . Hipotesis yang dibentuk dalam Hausman test adalah sebagai berikut : H0 : Model Random Effect H1 : Model Fixed Effect Model Uji Hausman yang digunakan adalah sebagai berikut : W = X2 [k-1] = [b - β] [b - β] Sementara itu hipotesa yang digunakan dalam pengujian ini adalah : Ho = W memiliki distribusi chi-square yang terbatas dengan derajat kebebasan (K1) H1 = W memiliki distribusi chi – square yang tidak terbatas dengan kebebasan (K1)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
60
Uji menggunakan distribusi chi square dimana jika probabilitas dari hausman lebih kecil dari α (hasil hausman test signifikan) maka Ho ditolak dan model fixed effect digunakan.
1. H0 diterima dan Ha ditolak apabila ρ Value > 0,05 atau bila signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini tidak layak atau (fit) untuk digunakan dalam penelitian. 2. H0 ditolak dan Ha diterima pabila ρ Value < 0,05 atau bila signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini layak (fit) untuk digunakan dalam penelitian. 5. Pengujian Model Regresi Data Panel a. Uji Model Regresi Data Panel ( Uji F ) Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel, jika F hitung > dari F tabel, (Ho di tolak Ha diterima) maka model signifikan atau bisa dilihat dalam kolom signifikansi pada Anova (Olahan dengan SPSS, Gunakan Uji Regresi dengan Metode Enter/Full Model). Model signifikan selama kolom signifikansi<αdan sebaliknya jika F hitung < F tabel, maka model tidak signifikan, hal ini juga ditandai nilai kolom signifikansi akan lebih besar dari alpha. Rumus yang dapat digunakan untuk dapat melakukan pengujian ini adalah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
61
Dimana: R = koefisien korelasi berganda k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut : H0diterima atau Ha ditolak jika probabilitas tingkat signifikansiFhitung lebih besardaripada α =0,05. H0 ditolak atau Haditerima jika probabilitas tingkat signifikansiFhitung lebih kecil sama denganα =0.05. Apabila Ho diterima, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independentidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen dansebaliknya Apabila Ho ditolak, maka hal ini menunjukkan bahwa variabelindependen mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen. b. Pengujian Koefisien Regresi Data Panel ( Uji T ) Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
62
dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis Uji T : Ho : diterima jika Sig > α Ha : di terima jika sig < α dalam menguji hipotesis (Uji t) penelitian ini adalah:
Di mana : t = nilai uji t r = koefisien korelasi r2 = Koefisien Determinasi n = Banyak Sampel yang Diobservasi Apabila Ho diterima, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independentidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen dan sebaliknya Apabila Ho ditolak, maka hal ini menunjukkan bahwa variabelindependen mempunyai hubunhan yang signifikan dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
63
variabel dependen.Dalam memudahkan dan mempercepat proses pengolahan data, penulismengunakan komputerisasi dengan menggunakan program Eviews.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z