BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Definisi Konsep dan Operasional 3.1.1. Definisi Konsep Konsep adalah abstraksis mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu (Singarimbun, 1995 : 34). Konsep digunakan untuk lebih menjelaskan masalah yang ada. Konsep dalam penelitian ini adalah : 1. Inovasi Produk adalah merupakan perpaduan dari usaha penjabaran sebuah ide atau penemuan (invention) dan usaha untuk mengubah ide atau penemuan tersebut ke dalam aktivitas-aktivitas bisnis atau aplikasi yang berguna lainnya. (Roberts dalam Eny Rahmani, 2004) 2. Periklanan adalah sarana untuk membantu pemasaran yang efektif untuk menjalin komunikasi antara perusahaan dengan konsumen dalam usahanya menghadapi pesaing (Rita dan A.R Saliman, 2001) 3. Kepuasan konsumen adalah evaluasi purna beli ketika alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan. (Engel, et al dalam Fandy Tjiptono, 1998). 3.1.2. Definisi Operasional Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana mengukur variabel dengan kata lain adalah semacam petunjuk
31
32
pelaksana bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Singarimbun, 1995:46). Adapun operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Indikator inovasi produk antara lain : a. Membangun merek Setiap mendengar merek tertentu, pasti konsumen teringat dengan produk tersebut b. Pengelolaan merek Nokia dalam merencanakan dan menciptakan produk baru selalu berkualitas, sehingga dapat memberikan manfaat bagi konsumen lewat produknya. c. Differiansiasi Produk Suatu produk memiliki karakteristik (ciri khas) tersendiri yang membedakan dengan produk handphone merek lain. 2. Indikator dari periklanan antara lain : a. Informative Informasi yang disampaikan dalam iklan dapat memberikan informasi yang jelas temtang suatu produk. b. Persuading Suatu produk yang menarik dapat memberikan pengaruh serta memberikan ketertarikan kepada konsumen untuk membelinya. c. Reminding Suatu
produk
selalu
ditampilkan
berulang-ulang,
mengingatkan konsumen akan produk tersebut
sehingga
33
3. Indikator dari kepuasan konsumen antara lain : a. Kualitas yang dipersepsikan b. Keistimewaan tambahan c. Estetika
3.2.Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi Populasi menurut Indrianto dan Supomo (1999 :115) adalah sekelompok orang, kejadian, atau gejala sesuatu yang mempunyai karakteristik khusus. Populasi menurut Nazir (1999:325), adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Menurut Hasan (1999:83), populasi adalah totalitas dari semua obyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Dapat disimpulkan bahwa populasi adalah suatu kelompok yang memiliki karakteristik khusus yamg memiliki peran penting dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksudkan, yaitu seluruh pengguna handphone merek Nokia di kota Semarang dengan jumlah yang tidak diketahui secara pasti (infinite).
34
3.2.2. Sampel Menurut Hasan (Riza, 2006), sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap dapat mewakili populasi. Dari penjelasan tersebut dapat ditarik suatu pendapat bahwa sampel adalah suatu hal yang mewakili populasi yang akan digunakan sebagai alat penelitian. Dalam penelitian ini, sampel yang akan diambil adalah pengguna handphone merek Nokia yang ada di kota Semarang. Jumlah dari sampel yang akan peneliti gunakan adalah 100 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan perhitungan sampel untuk populasi yang tak terhingga (infinite population) seperti yang dirumuskan oleh Emory dan Cooper dalam buku Survey Metodologi Penelitian (Singarimbun, 1995:36) yaitu :
pq n −1
σp = n=
n=
pq
σp
2
+1
(0,5)(0,5) + 1 = 97 (dibulatkan menjadi 100) (0,051)2
Keterangan : n
= Ukuran sampel
pq
= Pengukur penyebaran sampel (disini digunakan untuk memperkirakan penyebarab populasi)
1.96 σ p
= tingkat kepercayaan sebesar 95% untuk memperkirakan interval yang diharapkan dari proporsi populasi
35
± 0,10
= range interval yang diharapkan dari proporsi populasi
σ p = 0,051
= proporsi standard of error (0,10/1,96)
Dari perhitungan sampel diatas diperoleh ukuran sampel sebesar 97, maka oleh peneliti ukuran sampel tersebut akan digenapkan menjadi 100, sehingga sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100.
3.3.Jenis dan Sumber Data Berdasarkan sumber datanya, maka data dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Data Primer Data primer menurut Arsyad (Riza, 2006) adalah data yang dikumpulkan dan
diolah
sendiri
oleh
organisasi
yang
menerbitkan
atau
menggunakannya. Data yang dikumpulkan, diolah dan digunakan sendiri oleh peneliti juga disebut data primer. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari metode kuesioner. Kuesioner (Nazir dalam Riza, 2006) adalah pernyataan yang terperinci dan lengkap mengenai keteranganketerangan yang diperlukan dalam penelitian yang diisi oleh responden. Dalam penelitian ini data primer yang digunakan adalah data (identitas atau responden) yang pernah atau yang sedang menggunakan handphone merek Nokia, seperti : nama, jenis kelamin, usia, pekerjaan. Serta apa yang paling utama adalah data persepsi responden terhadap inovasi dan periklanan yang dapat mempengaruhi kepuasannya.
36
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang dihasilkan melalui studi dari pihak lain untuk sasarannya sendiri (Donal R Cooper& C Willian, 1997) dalam Setyadi (2004). Menurut Santoso an Tjiptono (2001), data sekunder yaitu data yang di peroleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi. Dalam penelitian ini , data sekunder yang digunakan adalah data tentang Handphone merek Nokia, seperti : sejarah singkat perkembangan perusahaan, tujuan, visi dan misi perusahaan, serta produk-produk yang ditawarkan kepada konsumen.
3.4.Metode Perolehan Data Metode Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1.
Wawancara Yaitu dengan cara mengadakan tanya jawab langsung, baik kepada pihak manajemen dan para staff maupun dengan responden sebagai obyeknya.
2.
Kuesioner / Angket Adalah pertanyaan yang dibuat berhubungan dengan masalah dalam penelitian yang dibahas. Kuesioner ini digunakan untuk mendokumentasikan informasi yang berkaitan dengan tanggapantanggapan konsumen.
37
3.
Observasi Observasi adalah dengan melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian yaitu konsumen yang membeli handphone Nokia..
4.
Studi Pustaka Yaitu metode dalam pengumpulan data dengan cara mengambil dari
literatur-literatur
atau
mempelajari
buku-buku
yang
berhubungan dengan penelitian.
3.5.Metode Analisis Data 1. Analisa Kualitatif Merupakan interprestasi data data yang didapatkan dalam penelitian serta hasil pengolahan yang sudah dilaksanakan yang didukung oleh teori-teori yang berkaitan (Husein Umar, 2002) 2. Analisa Kuantitatif Analisa ini dilakukan dengan menggunakan metode statistk yanhg berbentuk rumus matematik. Analisa kuantitatif ini melalui 4 tahapan yaitu (Husein Umar, 2002). a. Editing Kegiatan meneliti kembali jawaban responden dari hasil wawancara dengan daftar pertanyaan agar benar-benar valid. b. Coding Yaitu proses pemberian kode tertentu terhadap macam jawaban dari kuesioner untuk dikelompokkan ke dalam ketegori yang sama.
38
c. Scoring Yaitu kegiatan memberi nilai berupa angka pada jawaban untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan dalam pengujian hipotesis. Skor : 1. Untuk jawaban Sangat Setuju mendapat skor 5 2. Untuk jawaban Setuju mendapat skor 4 3. Untuk jawaban Cukup Setuju mendapat skor 3 4. Untuk jawaban Tidak Setuju mendapat skor 2 5. Untuk jawaban Sangat Tidak Setuju mendapat skor1 d. Tabulasi Yaitu mengelompokkan atas jawaban dengan teliti dan terarah kemudian dihitung sampai terwujud ke dalam banyak tabel yang berguna. Analisa kuantitatif ditentukan oleh : a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevaliditasan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau solit mempunyai validitas yang tinggi sebaliknya suatu instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 1998). Rumus Validitas : n Σxy – (Σx)( Σy) rxy =
√ {nΣx2 – (Σx)2 }{nΣy2 – (Σy)2}
39
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara skor tiap item dengan skor total item. Σx = Jumlah skor tiap item Σy = Jumlah skor total item Σxy = Jumlah perkalian item dengan total item n
= Jumlah sampel
Taraf signifikan : 5% atau 0,05, dengan kriteria : -
Bila r hitung > r tabel maka data valid
-
Bila r hitung < r tabel maka data tidak valid
b. Uji Reliabilitas Suatu alat ukur instrument disebut reliable/handal, jika alat tersebut dalam mengukur segala sesuatu pada waktu berlainan, menunjukkan hasil yang relatif sama. Pengukuran relialitas dapat dilakukan dengan koefisien Alpha : (Imam Ghozali, 2005). K
1ΣSj2
K-1
Sx2
rxy = α =
Keterangan : α = Koefisien alpha/realibilitas instrumen K = Banyaknya butir pertanyaan Sj2 = Varian butir Sx2 = Varians skor
40
Taraf signifikan sebesar 0,6 (standar reliabel), dengan kriteria : -
Bila r hitung > r tabel (tabel r standar reliabel) maka data reliabel.
-
Bila r hitung < r tabel (tabel r standar reliabel) maka data tidak reliabel.
Bila nilai alpha > 0,6 maka instrument yang digunakan adalah reliabel. (Saifuddin Azwar, 1997). c. Asumsi Klasik 1) Uji Multikolonieritas Bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel – variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortoganal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara sesama variabel bebas sama dengan nol. Menganalisis matriks korelasi variabel – variabel bebas. Langkah menganalisis asumsi multikolinieritas yaitu : -
Jika nilai VIF lebih kecil dari angka 5 maka tidak terjadi problem multikolinieritas.
-
Jika nilai VIF lebih dari angka 5 maka terjadi problem multikolinieritas. (Singgih Santoso, 2002)
2) Uji Autokorelasi Bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
41
kesalahan pada periode t – 1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem Autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series karena “gangguan” pada seseorang individual atau kelompok cenderung
mempengaruhi
“gangguan”
pada
individu
atau
kelompok yang sama pada periode berikutnya. Cara menganalisis asumsi autokorelasi yaitu jika angka Dw test antara du dan (4 – du) maka tidak terjadi problem autokorelasi. (Imam Ghozali, 2005) 3) Uji Heteroskedastisitas Bertujuan
menguji
apakah
dalam
model
regresi
terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas atau yang terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross section mengandung situasi Heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Cara menganalisis asumsi heteroskedastisitas dengan melihat grafik scatter plot dimana :
42
-
Jika penyebaran data pada scatterplot teratur dan membentuk pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu) maka dapat disimpulkan terjadi problem heterosdastisitas.
-
Jika penyebaran data pada scatterplot tidak teratur dan tidak membentuk pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu)
maka
dapat
disimpulkan
tidak
terjadi
problem
heterosdastisitas. (Imam Ghozali, 2005) 4) Uji Normalitas Bertujuan menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Caranya adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data adalah normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal. Adapun cara analisis yang dilakukan adalah dengan menggunakan grafik normal plot, dimana : -
Jika penyebaran data mengikuti garis normal, maka data berdistribusi normal.
-
Jika penyebaran data tidak mengikuti garis normal, maka data distribusi tidak normal. (Imam Ghozali, 2005)
43
d. Analisis Regresi Berganda Analisa
ini
digunakan
untuk
mengetahui
besarnya
variabel
independent terhadap variabel dependen dengan asumsi variabel yang lain konstan. Rumus yang digunakan adalah (Sudjana, 1993) : Y = a + b1x1 + b2x2 Keterangan : a
= konstanta regresi
b1 , b2
= koefisien regresi
x1
= inovasi produk
x2
= periklanan
Y
= kepuasan nasabah
e. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan oleh inovasi produk (X1), dan periklanan (X2) terhadap kepuasan konsumen (Y). Rumus yang digunakan adalah (Anton Dajan, 1993) : D = r2 x 100% Keterangan : r2 = koefisien korelasi f. Uji t test dan uji F Digunakan untuk menguji pengaruh antara inovasi produk (X1), dan periklanan (X2) terhadap kepuasan konsumen (Y). Rumus yang digunakan untuk uji t adalah (Sudjana, 1993) : r√n-2 t = √ 1 – r2
44
Keterangan : r2 = koefisieni korelasi n = jumlah sampel Dengan kriteria pengujian : - Distribusi t dengan df = n – k - α = 5% - Uji pihak kanan (satu sisi) Hipotesis yang diajukan : Ho : β = 0,
berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dan positif antara inovasi produk (X1), dan periklanan (X2) secara parsial (individu) terhadap terhadap kepuasan konsumen (Y)
Ha : β > 0,
berarti ada pengaruh yang signifikan dan positif antara inovasi produk (X1), dan periklanan (X2) secara parsial (individu) terhadap terhadap kepuasan konsumen (Y)
Rumus yang digunakan untuk uji F adalah : r2n – ( k + 1) F= (1 – r2) k Keterangan : r = koefisien determinasi k = jumlah variabel bebas n = banyaknya sample
45
Hipotesis yang diajukan : Ho : β= 0,
Tidak ada pengaruh yang signifikan dan positif antara inovasi produk (X1), dan periklanan (X2) secara bersama-sama terhadap kepuasan konsumen (Y).
Ha : β > 0,
ada pengaruh yang signifikan dan positif antara inovasi produk (X1), dan periklanan (X2) secara bersama-sama terhadap kepuasan konsumen (Y).