BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang metode yang digunakan dalam penulisan penelitian ini. Metode penelitian sangat penting bagi pelaksanaan penelitian, karena akan memberikan pedoman serta cara-cara untuk memperoleh jawaban atas persoalan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Sebagai langkah menyusun suatu metode penelitian yang baik, penulis perlu mengetahui secara jelas tentang jenis penelitian, metode penelitian, instrumen, satuan pengamatan dan satuan analisis, pengumpulan data, teknik analisis, serta teknik validasi dan reliabilitas data. Oleh karena itu dalam bab ini akan membahas hal-hal tersebut. 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini akan mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang mendeskripsikan manajemen sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang. Penelitian deskriptif menurut Saifudin (1997: 7) merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan semata – mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi. Penelitian ini menggunakan sumber data primer. Sumber data primer diperoleh dari wawancara kepada narasumber yaitu Kepala Sekolah,
31
beberapa Guru, staff, serta Kepala Tata Usaha. Data- data tersebut digunakan untuk mengetahui manajemen sarana prasarana di SMP Negeri 2 Tuntang. 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (1975: 5) dalam Moleong (2010: 4) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati. Sejalan dengan definisi tersebut menurut Karlk dan Miller (1986: 9) dalam Moleong (2010:4) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:1) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisa data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis data studi kasus. Studi kasus adalah salah satu strategi dan metode analisa data kualitatf yang menekankan pada kasus-kasus khusus yang terjadi pada objek analisis (Burhan, 2007:231). Penjelasan lebih lanjut oleh Creswell (1998) dalam Haris (2010: 97) menyatakan bahwa dalam model ini, pertanyaan penelitian yang diajukan lebih sering diawali dengan kata how dan why karena dalam studi kasus, seorang peneliti hendak
32
mencari keunikan kasus yang diangkat, sehingga menfokuskan bidang pertanyaan kepada proses (how) dan alasan (why). Berdasarkan urain tersebut, dalam penelitian ini peneliti menerapkan pertnayaan bagaiman dan kenapa untuk menjawab kasus yang telah ditemukan dalam studi pendahuluan yang telah dilakukan pada awal penelitian. 3.3 Tempat Penelitian Obyek dalam penelitian ini Adalah SMP Negeri 2 Tuntang. SMP Negeri 2 Tuntang yang terletak di Jl.Mertokusumo – Ds.Candirejo – Kec.Tuntang. Penelitian berlangsung bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juni 2014. 3.4 Instrumen Penelitian Didalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Menurut Nasution (1988) dalam Sugiyono (2010:60) menyatakan dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu yang masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya. Penulis juga akan menggunakan beberapa alat bantu dalam pengumpulan data, salah satunya adalah pedoman wawancara. Pedoman wawancara digunakan
33
sebagai acuan untuk mengarahkan pewawancara dalam memperoleh data yang dibutuhkan melalui wawancara semi terstruktur. 3.5 Satuan Pengamatan dan Satuan Analisis Satuan analisis adalah objek yang menjadi pusat perhatian, yang dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui. Sedangkan Satuan pengamatan adalah tempat informasi yang diperoleh tentang satuan analisis menurut Gulo (2005:76). Berdasarkan pengertian tersebut yang menjadi satuan pengamatan adalah SMP Negeri 2 Tuntang dan satuan analisis adalah kepala sekolah, guru, staff yang merupakan sumber data untuk mencari informasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah snowball sampling. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama–lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian jumlah sampel sumber data akan semakim besar, seperti bola salju yang menggelinding, lama – lama menjadi besar (Sugiyono. 2010:54). 3.6 Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapat data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2010: 62). Dalam
34
penelitian ini penulis akan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Wawancara Semi terstruktur Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, di mana dalan pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara semi terstruktur adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide – idenya. Dalam wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan (Sugiyono:2010:74). Adapun informasi melalui wawancara akan diperoleh dari adalah kepala sekolah, guru dan staff tata usaha di SMPN 2 Tuntang. 2. Dokumentasi Dalam buku Sugiyono (2011: 329) menyatakan bahwa studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Di dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data-data dengan mengkopi dokumen-dokumen seperti laporan inventaris kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, catatan dalam pengurusan sarana prasarana sekolah, serta beberapa dokumen lainnya yang digunakan sebagai pelengkap dalam penelitian ini.
35
3. Triangulasi Data Sebagai langkah untuk memperoleh keabsahan terhadap datadata yang didapat dari lokasi penelitian, peneliti menguji validitas dan kreliabilitas
terhadap
seluruh
data
berdasarkan
kredibilitas
(kepercayaan). Moleong (2005: 332) menyatakan bahwa trianggulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dai berbagai pandangan. Cara yang digunakan peneliti dalam menguji kredibilitas dengan trianggulasi sumber. Teknik pengumpulan data trianggulasi diartikan
sebagai
teknik
pengumpulan
data
yang
bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik prngumpulan data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan trianggulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. (Sugiyono. 2010: 83) Dalam penelitian ini trianggulasi dilakukan dengan cara membandingkan data hasil wawancara secara mendalam dari beberapa sumber data. Kegiatan yang dlakukan peneliti adalah dengan melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah, kemudian dilanjutkan wawancara degan pertanyaan yang sama kepada pihak manajemen
36
sarana prasarana. Kegiatan wawancara dilanjutkan kepada kepala tata usaha dan pihak pembantu sarpras dengan pertanyaan yang lebih menekankan
tentang pengurusan
dan
pencatatan.
Berdasarkan
wawancara kepada pembantu sarpras, disertai dengan pengecekan buku administrasi (dokumentasi). Terakhir wawancara kepada guru yang menjabat sebagai berndahara, dengan tujuan untuk menambahkan bahan atau informasi tentang dana pengadaan. 3.7 Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Menurut Nasution (1988) dalam Sugiyono (2010: 89) menyatakan “ analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin , teori yang grounded”. Teknik analisis data yang digunakan pada saat pengumpulan data dan setelah selesai pengumpulan data mengunakan model interaktif dari Miles and Huberman dan Spradlry. Berikut gambar yang menunjukkan teknik analisis data : Gambar 2. Analisis Data Sumber : Sugiyono (2010: 92)
Data Collection
Data Display
Data Reduction
Conclution
37
Analisis data dalam model tersebut dimulai dengan tahap pengumpulan data yang berkaitan dengan manajemen sarana parasarana di SMPN 2 Tuntang Tahun Ajaran 2013/2014, sekumpulan data yang didapat peneliti disebut dengan data collection yang berikutnya peneliti akan mereduksi data, dimana hasil reduksi disebut data reduction yang dapat mempermudah peneliti untuk melakukan analisis berikutnya. Mereduksi dilakukan agar data yang dianalisis tidak terlalu luas untuk dicari maknanya, sehingga akan memudahkan peneliti nantinya. Data yang telah direduksi, akan disajikan dalam bentuk bagan sesuai dengan hasil yang diperoleh tentang manajamen sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang tahun ajaran 2013/2014. Data yang disajikan, disebut dengan data display. Data display akan lebih memudahkan peneliti maupun pihak lain dalam memahami data yang didapat dalam penelitian sarana prasarana ini. Tahap terakhir dalam model ini adalah conclution, dimana data yang disajikan sebelumnya diambil kesimpulannya. Kesimpulan yang diambil dapat menjawab masalah penelitian atau tidak, karena masalah penelitian dalam penelitian kualitatif sendiri dapat berkembang dan tidak bersifat kaku.
38