BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1
Tempat dan Waktu Tempat pelaksanaan Kajian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM teratai) Kelurahan Padebuolo, Kec. Kota Timur Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu pelaksanaan kajian ini, sejalan dengan pelaksanaan magang / PKL dari fakultas pertanian Universitas Negeri Gorontalo selama 2 Bulan yaitu dari tanggal 19 oktober sampai tanggal 19 desember 2012
3.2
Alat dan Bahan Pengolahan Kue Kaktus 3.2.1 Alat Alat yang digunakan pada pengolahan kue kaktus ini yaitu Corong kue
Timbangan
Gunting
Sutir
Kompor
Siller
Tirisan
Wajan
3.2.2 Bahan Bahan yang harus disediakan dalam pembuatan kue kaktus adalah: Tepung beras ketan
Margarin
. Air
Gula pasir
Minyak tanah
Telur
Plastik polietilen
Minyak goreng
Wijen
Tepung tapioka
11
3.3
Prosedur Kerja Tepung beras ketan,gula pasir, telur, wijen, tepung tapioca, margarin, air
dijadikan
Bahan-bahan
Ditimbang
Campuran 1
Tepung tapioka, wijen, tepung beras ketan Air
dilakuka
ditambahkan
dilakuka
Campuran 2
Pencampuran 1 dan 2
Dicetak
Dipotong-potong
Digoreng
Ditiriskan
Didinginkan
Dikemas dan dilabeli
Produk kue kaktus Gambar 1. Diagram alir pembuatan kue kaktus
12
Gula pasir, telur dan margarin.
Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengolahan kue kaktus. Semua bahan yang disediakan ditimbang.Tepung beras ketan 1000 gr, gula 500 gr, telur 40 gr, wijen 160 gr, tepung tapioka 250 gr, margarin 40 gr, air 600 gr, minyak goreng 2000 gr Bahan bakar yang digunakan adalah minyak tanah seberat 2000 gr Pencampuran tahap 1 yaitu menghaluskan gula, telur dan margarin. Pencampuran tahap 2 yaitu dengan mencampur tepung beras ketan, tepung tapioka dan wijen. Pencampuran tahap 3 yaitu pencampuran yang dilakukan untuk mencampurkan bahan tercampur pada tahap 1 dengan bahan tercampur pada tahap 2. Pencampuran tersebut, akan menghasilkan satu adonan Adonan yang sudah terbentuk, dicetak dengan menggunakan corong kue. Pencetakan dilakukan dengan menuangkan langsung hasil cetakan kedalam wajan yang berisi minyak goreng yang sudah dipanaskan. Memotong hasil cetakan dengan ukuran 8 cm. Pemotongan dilakukan sebelum hasil adonan mulai mengeras agar mudah dalam proses pemotongan. Setelah proses pemotongan, dilanjutkan dengan proses penggorengan. Penggorengan dilakukan selama 8 menit dan akan berwarna kuning kecoklatan. Perubahan warna menandakan bahwa gorengan sudah matang Penirisan dilakukan apabila gorengan dipastikan sudah matang
13
Pengemasan dan pelabelan dilakukan apabila gorengan sudah didinginkan. 3.4
Metode Pengamatan Metode yang digunakan yaitu metode observasi partisipatif terhadap objek yang diamati. Pengamatan hanya menggunakan data primer. Pengamatan data primer yang dimaksudkan adalah untuk mendapatkan informasi data dengan cara terlibat langsung
dalam
pengolahan tersebut. Wawancara dengan pembimbing lapangan serta karyawan yang bekerja dilokasi pengamatan juga merupakan cara untuk mendaptkan informasi . 3.4.1 Observasi Pengamatan Observasi dilakukan dengan cara melihat dan mengamati secara langsung proses serta kegiatan yang dilakukan di Usaha Kecil Menengah (UKM) Teratai sehingga mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang aspek-aspek yang akan diamati. 3.4.2 Eksperimen Eksperimen yaitu ikut serta dalam melakukan pembuatan pengolahan kue kaktus dan pengemasannya di Usaha Kecil Menengah (UKM) Teratai 3.4.3 Wawancara Wawancara dilakukan kepada sumber yang memilki kapasitas
untuk
memberikan
jawaban
mengenai
proses
pengolahaan kue yang berbahan baku tepung beras ketan putih
14
(Kue Kaktus) yang dilakukan di Usaha Kecil Menengah ( UKM ) Teratai dengan tujuan menggali informasi secara tepat dan akurat.
3.5
Obyek Pengamatan Objek yang diamati adalah 1. Proses pengolahan kue kaktus 2. Data produksi kue kaktus 3. Pengemasan dan pelabelan kue kaktus
15