BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses
penelitian
ini
diawali
dengan
kegiatan
mengidentifikasi
permasalahan ditempat yang akan dilakukan untuk penelitian, waktu penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017. 2. Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bintang Jaya Proteina Feedmill berlokasi di Rukan Grand Aries Niaga Blok G.1 No.1 R-U, Jl Kembangan, Jakarta Barat - 11620. Adapun penelitian dilokasi tersebut karena penulis berkepentingan dengan masalah ini dalam rangka penyusunan metedologi penelitian untuk melanjutkan skrispi untuk gelar S1 pada Universitas Mercubuana Jakarta, dan lokasi ini berdekatan dengan lokasi penulisan sehingga memudahkan bagi penulis. B. Desain Penelitian Desain
penelitian
yang
digunakan
penulis
dalam
penelitian
ini
menggunakan penelitian kausal. Kausal adalah melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat, sehingga dalam penelitiannya ada Variabel Independen dan Variabel Dependen (Sugiono, 2013). Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui dua variable dependen (endogen) yaitu kinerja karyawan. Dalam hal ini penelitian bertujuan
31 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
32
untuk mengetahui pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi, Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan adalah karyawan pada PT. Bintang Jaya Proteina Feedmill. C. Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel merupakan unsur penting dalam penelitian karena dengan variabel inilah penelitian bisa dikembangkan dan bisa diolah sehingga diketahui pemecahan masalahnya. Untuk melaksakan pengolahan data, diperlukan unsur lain yang berhubungan dengan variabel, indikator, ukuran dan skala. Berdasarkan judul proposal skripsi yang diambil penulis yaitu “Pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bintang Jaya Proteina Feedmill”. Maka penulis mendefinisikan pengertian masing-masing variabel dan membuat operasional variabel penelitian. 1. Definisi Variabel Seorang peneliti akan selalu berhubungan dengan variabel penelitian karna variabel inilah yang mengungkapkan penelitian tersebut. Menurut Kasmadi dan Sunariah (2013,p82) Definisi operasional variabel adalah pengertian secara operasional bentuk ungkapan yang akan diukur atau penerapan dari yg di definisikan. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan yaitu variabel independen dan variabel dependen berikut penjelasannya: a. Variabel Independen Variabel
independen
adalah
variabel
yang
menjelaskan
atau
mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independen di sebut pula
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
33
variabel yang di duga sebagai sebab (presumed cause variable). Variabel independen juga dapat disebut sebagai variabel yang mandahului (antecedent variable). 1) Persepsi Dukungan Organisasi Menurut Rhoades dan Eisenberger (2002) persepsi terhadap dukungan organisasi mengacu pada persepsi karyawan mengenai sejauh mana organisasi menilai kontribusi mereka dan peduli pada kesejahteraan hidup mereka. 2) Kepuasan Kerja Menurut Luthans (2006,p243) kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memebrikan hal yang dinilai penting. b. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang di jelaskan atau di pengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen di sebut juga variabel yang di duga sebagai akibat (presumed effect variable). Variabel dependen juga dapat di sebut sebagai variabel konsekuensi (consequent variable). 1) Kinerja Karyawan Menurut Bangun (2012, p.230), Kinerja adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan. Menurut Gomes (2008:45) kinerja merupakan catatan terhadap hasil produksi dari sebuah pekerjaan tertentu atau aktivitas tertentu dalam periode waktu tertentu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
34
2. Operasionalisasi Variabel Penelitian Operasionalisasi variabel merupakan penjelasan secara rinci mengenai variabel yang diteliti oleh penulis mengenai variabel, konsep variabel, indikator variabel, dan skala pengukuran dengan tujuan untuk memperoleh nilai variabel penelitian. Dalam penelitian ini, variabel yang dianalisis ada 3 variabel yaitu Persepsi Dukungan Organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan. Untuk lebih rinci mengenai operasional variabel tersebut bisa dilihat dari tabel berikut: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Persepsi Dukungan Organisasi. Rhoades dan Eseinberger (2002)
Kepuasan Kerja. Luthans (2006,p243)
Kinerja Karyawan. Bangun (2012,p.233)
Indikator Keadilan
Dukungan Atasan Penghargaan dan Kondisi Kerja
Pekerjan itu Sendiri Atasan Teman Sekerja Promosi
Penjelasan * Adil dalam menjalankan prosedur perusahaan * Memperlakukan karyawan dengan bermatabat & terhormat * Atasan bertindak sebagai pemegang tanggung jawab atas bawahannya * Promosi Jabatan * Tunjangan * Bonus * Pengakuan Status karyawan * Keamanan dalam bekerja * Menyukai tantangan dalam setiap pekerjaan * Atasan belaku adil
* Level Jabatan * Gaji yang sesuai dengan jabatan
Jumlah Pekerjaan Kualitas Pekerjaan Ketepatan Waktu
* Jumlah karyawan sebagai penentu standar pekerjaan
Kemampuan Kerja Sama
Interval
* Bergotong royong dalam bekerja
Gaji/Upah
Kehadiran
Skala Interval
* Hasil pekerjaan sesuai kualitas karyawan * Pekerjaan di selesaikan tepat waktu * Kinerja ditentukan oleh tingkat kehadiran * Mampu bekerja sama dengan rekan lainnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Interval
35
D. Skala Pengukuran Pada penelitian ini, metode pengukuran variabel menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013). Dalam penyusunan instrumen untuk variabel tertentu, sebaiknya butir – butir pertanyaan dibuat dalam bentuk kalimat positif, netral atau negatif, sehingga responden dapat menjawab dengan serius dan konsisten. Dengan model ini juga, responden akan selalu membaca pertanyaan setiap item instrumen dan juga jawabannya. Pada bentuk checklist, sering jawaban tidak dibaca, karena letak jawaban sudah menentu. Tetapi, dengan bentuk checklist, maka akan dibuat keuntungan dalam hal ini singkat dalam pembuatannya, hemat kertas, mudah mentabulasikan data, dan secara visual lebih menarik. Data yang diperoleh dari skala tersebut adalah berupa data interval. Tabel di bawah ini, adalah tabel penilaian skala Likert untuk masing – masing jawaban. Tabel 3.2 Pengukuran Skala Likert Pernyataan
Kode
Skor
Sangat Setuju
(SS)
5
Setuju
(S)
4
Netral
(N)
3
Tidak Setuju
(TS)
2
Sangat Tidak Setuju
(STS)
1
Sumber : Sugiyono (2013) skala interval
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
36
E. Populasi dan Sampel Penelitian yang saya lakukan memerlukan objek dan subjek yang harus diteliti sehingga permasalahan yang terjadi dapat dipecahkan. Populasi merupakan objek dalam penelitian ini dan dengan menentukan populasi maka penelitian akan mampu melakukan pengolahan data. Untuk mempermudah penelitian maka bagian dari populasi yang digunakan dalam penelitian dan proses tersebut dinamakan sampel. 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan obyek yang diamati dalam penelitian. Menurut Priyanto (2008), populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau obyek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian. Menurut Malo (2005), populasi adalah sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian adalah keseluruhan karyawan pada PT. Bintang Jaya Proteina Feedmill tahun 2016-2017 tercatat sebanyak 32 orang. 2. Sampel Menurut Sugiono (2012:81) menyatakan bahwa pengertian sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut. Teknik sampel yang digunakan adalah sensus atau sampel jenuh, dengan menjadikan
semua
anggota
populasi
menjadi sampel
penelititian.
Berdasarkan teknik tersebut, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 32 responden. Menurut Supranto (2008). Sensus, ialah
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
37
cara pengumpulan data kalau seluruh elemen diselidiki (diteliti/diperiksa) satu persatu.
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua cara yaitu, studi kepustakaan (Library Research) dan studi lapangan (Field Research), pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer ini dilakukan melalui teknik-teknik sebagai berikut dengan cara : a. Studi kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan untuk pengambilan data yang bersifat teori yang kemudian digunakan sebagai literatur penunjang guna mendukung penelitian yang dilakukan. Data ini diperoleh dari buku-buku sumber yang dapat dijadikan acuan yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. b. Studi Lapangan (Field Research) Dalam penulisan laporan ini, penulis mengambil data secara langsung pada objek penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
38
1) Wawancara, yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan langsung melalui tanya jawab antara penulis dengan petugas yang berwenang yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. 2) Observasi, yaitu cara pengambilan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap masalah yang sedang diteliti, dengan maksud untuk membandingkan keterangan-keteangan yang diperoleh dengan kenyataan. 2. Sumber Data a. Data Primer Menurut Sugiyono (20011:136) mendefinisikan data primer adalah sebagai berikut : “Sumber primer adalah sumber dua yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data”. Data primer dalam penelitian ini yaitu berupa kuisioner yang akan dibagikan kepada karyawan PT. Bintang Jaya Proteina Feedmill. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini yaitu untuk variable pengaruh persespi dukungan organisasi (X1), variabel kepuasan kerja (X2) dan variabel kinerja karyawan (Y). b. Data Sekunder Menurut Sugiono (2011:136) mendefinisikan data sekunder adalah data yang di peroleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku – buku serta dokumentasi perusahaan. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu struktur organisasi, sejarah perusahaan serta dokumentasi dari PT.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
39
Bintang Jaya Proteina Feedmill. Sumber data yang dilakukan adalah sumber data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti atau pihak pertama. Dalam hal ini, penulis memperoleh data primer langsung dari karyawan di PT. Bintang Jaya Proteina Feedmill.
G. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dipergunakan untuk mengetahui kecendrungan variabelvariabel yang diteliti secara terpisah atau tanpa menghubungkan dengan variabel lainnya. Peralatan yang digunakan meliputi persentasi dan tabel distribusi frekuensi. Menurut Umi Narimawati, et al. (2010:41) langkahlangkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklarifikasikan dalam lima alternatif jawaban yang menggunakan peringkat jawaban. b. Dihitung total skor setiap variable & subvariabel = jumlah skor dari seluruh indikator variable untuk semua responden. c. Dihitung total skor setiap variable/subvariable = rata-rata dari total skor. d. Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel ataupun grafik. e. Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian ini, digunakan tentang kriteria penelitian sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
40
Skor Total =
Skor Aktual Skor Ideal
x 100%
Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuisioner yang telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi. Penjelasan bobot nilai skor aktual dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.3 Kriteria Persentasi Tanggapan Responden No % Jumlah Skor Kriteria 1 20.00% - 36.00% Tidak Baik 2 36.01% - 52.00% Kurang Baik 3 52.01% - 68.00% Cukup 4 68.01% - 84.00% Baik 5 84.01% - 100% Sangat Baik Sumber : Umi Narimawati, dkk. (2007:85) 1) Deskripsi Responden Pada penelitian ini, penulis mendeskripsikan repsonden dengan kategori sebagai berikut: Jenis Kelamin Usia Lama Bekerja Pendidikan Terakhir Penghasilan Perbulan 2) Deskripsi jawaban kuisioner Mendeskripsikan jawaban kuesioner responden dengan melihat rata – rata jawaban responden dan berapa banyak responden yang menjawab 5 (SS), 4 (S), 3 (N), 2 (TS), dan 1 (STS).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
41
2. Analisis Partial Least S-quare (PLS) Penelitian ini dengan menggunakan alat uji statistik yaitu dengan uji persamaaan struktural berbasis variance atau lebih dikenal dengan nama Partial Least Square (PLS) menggunakan software SmartPLS 3.0. Menurut Imam Ghozali (2006:1) metode Partial Least Square (PLS) dijelaskan bahwa metode persamaan struktur berbasis variance (PLS) mampu menggambarkan variabel laten (tak terukur langsung) dan di ukur menggunakan indikator – indikator (variable manifest). Penulis menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan alasan bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel laten (tidak terukur langsung) yang dapat diukur berdasarkan pada indikatorindikatornya (variabel manifest), serta secara bersama-sama melibatkan tingkat kekeliruan pengukuran (error). Sehingga penulis dapat menganalisis secara lebih terperinci indikator-indikator dari variabel laten yang merefleksikan paling kuat dan paling lemah variabel laten yang mengikuti tingkat kekeliruan. Menurut Imam Ghozali (2006: 18) Partial Least Square (PLS) didefinisikan sebagai berikut : “Partial Least Square (PLS) merupakan metode analisis yang powerfull oleh karena itu tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran skala tertentu, jumlah sampe kecil. Tujuan Partial Least Square (PLS) adalah membatu penelitian untuk mendapatkan nilai variabel laten untuk tujuan prediksi”. Tujuan dari PLS adalah mencari hubungan linear prediktif optimal yang ada pada data. Walaupun PLS dapat juga digunakan untuk mengkonfirmasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
42
teori, tetapi dapat juga digunakan untuk wold dlam Ghozali (2014) partial least Square (PLS) merupakan metode analisi yang powerfull oleh karena tidak didasakan banyak asumsi, data tidak harus terdistribusi normal multivariate, dan sampel tidak harus besar. Langkah-langkah pengujian yang akan dilakukan sebagai berikut: a. Evaluasi Measurement (outer) Model Outer Model sering disebut juga ( Outer Relation atau Measurement Model ) mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya. Block dengan indikator refleksif dapat ditulis persamaannya sebagai berikut : χ = Λx ξ + εx y = Λу η + εу Dimana x dan y adalah indikator atau manifest variabel laten eksogen dan endogen ξ dan η, sedangkan Λx dan Λу merupakan matrik lopading yang menggambarkan koefisien regresi sederhana yang menghubungkan variabel laten dengan indikatornya. Residual yang diukur dengan εx dan εу dapat diinterpresentasikan sebagai kesalahan pengukuran Ghozali (2014). 1) Convergent Validity Uji validitas yang di maksud adalah pengujian terhadap indikator dalam variabel laten untuk memastikan bahwa indikator yang digunakan dalam penelitian ini benar – benar mampu dipahami dengan baik oleh responden sehingga responden tidak mengalami
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
43
kesalah pahaman terhadap indikator yang uji. Pengujian Convergent validity dari masing-masing indikator konstruk. Menurut Chin dalam Ghozali (2014), suatu indikator dikatakan mempunyai valid yang baik jika nilainya lebih besar dari 0,70, sedangkan loading factor 0,50 sampai 0,60 dapat dianggap cukup. Berdasarkan kriteria ini bila ada loading factor dibawah 0,60 maka akan didrop model. 2) Discriminant Validity Pengujian discriminant validity, indikator reflektif dapat dilihat pada cross-loading antara indikator dengan konstruknya. Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor tertinggi kepada konstruk yang dituju dibandingkan loading factor kepada konstruk yang lain. Dengan demikian, kontrak laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator di blok yang lain. Metode lain untuk membandingkan nilai Square root of Average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk korelasi dengan konstruk lainnya dalam model, jika AVE konstruk lebih besar dari korelasi dengan seluruh konstruk lainnya maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik. Berikut ini rumus menghitung AVE.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
44
3) Composite Reability Composite reability adalah indeks menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya untuk diandalkan. Bila suatu alat dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten maka alat tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukan suatu konsistensi alat pengukut dalam gejala yang sama. Untuk menguji reabilitas instrumen dalam suatu model penelitian. Seluruh nilai variabel laten yang baik memiliki nilai composite reability maupun cronbach alpa adalah ≥ 0,7, hal ini berarti bahwa konstruk memiliki reabilitas yang baik atau kuisioner yang digunakan sebagai alat dalam penelitian ini telah handal atau konsisten.
b. Pengujian Model Struktural/Uji Hipotesis (Inner Model) Model struktural (inner model) dievaluasi dengan melihat persentasi varian yang dijelaskan yaitu dengan R2 untuk kontruk laten dependen dengan menggunakan ukuran Stone-Geisser Q Square test dan juga melihat besarnya koesfisien jalur strukturalnya. Goodness of fit model diukur menggunakan R-square variabel laten dependen dengan interpretasi yang sama dengan regresi. Q-square predictive relevan untuk model struktural, mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi prameternya. Nilai Q-square > 0 menunjukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
45
model memiliki predictive relevan, sebaliknya jika nilai Q-square < 0 menunjukan model kurang memiliki predictive relevan. 1) Nilai R-square Melihat R-square yang merupakan uji goodness-fit model. Uji yang kedua dapat dilihat dari hasil R- square untuk variabel laten endogen sebesar 0.67, 0.33 dan 0.19 dalam model structural mengidentifikasi bahwa model tersebut “baik”, “moderat”, “lemah”. 2) Goodness of Fit Model Pengujian Goodness of Fit Model struktural pada inner model menggunakan nilai predictive-relavance ( Q2 ). Nilai Q-square lebih besar 0 (nol) menunjukkan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance. Dilakukan dengan rumus : Q2 = 1 – ( 1 – R12) ( 1 – R22) ... ( 1- RP2) 3) Hasil Pengujian Hipotesis (Estimasi Koefisien Jalur) Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model structural harus signifikan. Nilai signifikan ini dapat diperoleh dengan prosedur boostrapping. Melihat signifikansi pada hipotesis dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi T-statistic pada algorithm boostrapping report nilai signifikansi T-statistic harus lebih 2.04
http://digilib.mercubuana.ac.id/z