BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan penyusunan skripsi penelitian ini, maka penelitian ini dilakukan di Baskin Robbins Puri Mall lantai 2 Jl. Kembangan raya Jakarta barat 3.1.2 Sejarah Baskin Robbins Ice Cream Baskin-Robbins adalah rantai global perusahaan es krim yang didirikan oleh Burt Baskin dan Irvine Robbins pada tahun 1953, dari penggabungan perusahaan masing-masing es krim di Glendale, California. Klaim untuk menjadi terbesar di dunia es krim waralaba dengan lebih dari 5.800 lokasi, 2.800 di antaranya berada di Amerika Serikat. Baskin-Robbins menjual es krim di lebih dari 30 negara, termasuk Nepal, Kanada, Jepang, Meksiko, Republik Dominika, Kolombia, Bahrain, Inggris, Rusia, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Australia, Filipina, Thailand,Indonesia, Malaysia, Cina, Bangladesh, Korea Selatan, India, Sri Lanka, Ekuador, Pakistan, Panama, dan Republik Cina (Taiwan) Perusahaan ini berkantor pusat di Canton, Massachusetts.
49
50
Perusahaan es krim Baskin
Robbins dimulai
sebagai usaha yang
terpisah dari Burt Baskin dan Irvine Robbins, memiliki Es Krim. Burt Shop dan Cream Snow
bird
Es
masing-masing. Ice
Cream
Snow
bird
menampilkan 21 rasa, sebuah konsep baru untuk waktu itu. Ketika perusahaan yang terpisah bergabung pada tahun 1953, konsep ini berkembang
menjadi 31 rasa.
Baskin-Robbins dikenal dengan
slogan
mereka "31 rasa" (yang ditampilkan dalam logo dalam warna pink). Ide untuk memiliki begitu banyak datang dari biro iklan Carson Roberts (yang kemudian menjadi Ogilvy & Mather) pada tahun 1953, bersama dengan slogan “Hitung Flavors Dimana jumlah rasa" Hal ini juga lebih dari 28 rasa kemudian terkenal yang ditawarkan direstoran Howard Johnson. Selain itu, nomor 31 terpilih sehingga pelanggan bisa memiliki rasa yang berbeda setiap hari setiap bulan. Burt dan Irv juga percaya bahwa orang harus dapat rasa sampel sampai mereka menemukan satu mereka ingin membeli maka sendok merah muda ikon kecil. 3.2
Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable (independent variable) terhadap variabel tertentu (independent variable). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran
51
pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Baskin Robbins Ice Cream. 3.3
Hipotesis Penelitian Menurut Sugiono (2007:70) hipotesis adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dikatakan sebagai jawaban teoristis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Dalam penelitian ini penulis menghipotesiskan bahwa “Diduga bahwa produk, harga, distribusi dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Baskin Robbins Ice cream.
Pengujian Hipotesis : H₁ =
diduga terdapat pengaruh produk terhadap keputusan pembelian.
H₂ =
diduga terdapat pengaruh harga terhadap keputusan pembelian
H₃ =
diduga terdapat pengaruh saluran distribusi terhadap keputusan pembelian
H4 =
diduga terdapat pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian
52
H5 =
diduga produk, harga, distribusi, dan promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian
3.4. Variable Penelitian dan skala pengukuran 3.4.1. variable penelitian Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007). Adapun korelasi variabel yang digunakan bersifat asimetris. Korelasi Asimatris ialah korelasi antara dua variabel dimana variabel yang satu bersifat mempengaruhi variabel yang lain ( Variabel Bebas dan Variabel Terikat ).
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: A. Variabel bebas (X) terdiri dari: 1. Produk (X1) 2. Harga (X2) 3. Distribusi (X3) 4. Promosi (X4) B. Variabel terikat (Y) terdiri dari: 1. Keputusan pembelian(Y)
53
3.4.2 Operasional Variabel Definisi operasional adalah mendefinisikan variable secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati yang memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan Parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran adalah Cara dimana variable dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya. Sehingga dalam Definisi Operasional mencakup penjelasan tentang : a. Nama variable b. Definisi variable berdasarkan konsep/maksud penelitian. c. Hasil Ukur / Kategori/ indikator d. Skala Pengukuran. Operasional variabel merupakan suatu konsep yang berupa karangan menjadi sebuah kata-kata yang mnggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati, dan akan di uji kebenarannya oleh orang lain. Definisi operasional ini bermaksud untuk memberikan batasan-batasan dan penjelasan mengenai variabel-variabel yang akan di gunakan dalam penelitian ini. Untuk memberikan pemahaman yang sama, maka peneliti memberikan batasan defenisi terhadap variabel-variabel yang diteliti :
54
1. Variabel X1 adalah produk yaitu segala sesuatu yang ditawarkan di Baskin Robbins Ice Cream berupa keragaman produk, kualitas produk, ciri produk, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan 2. Variabel X2 adalah harga yaitu sejumlah nilai yang diberikan Baskin Robbins sebagai suatu besaran harga yang dibayarkan oleh konsumen berupa daftar harga, diskon, potongan harga khusus 3. Variabel X3 adalah distribusi yaitu salah satu alat yang digunakan oleh Baskin Robbins untuk mencapai tujuan penjualan dimana produk yang telah siap untuk dijual memerlukan suatu cara yang tepat untuk menjual produk, hal ini mencakup saluran pemasaran, cakupan pasar, lokasi, transportasi 4. Variabel X4 adalah promosi yaitu suatu usaha atau cara yang dilakukan oleh Baskin Robbins untuk mempengaruhi seseorang atau organisasi agar dapat terjadi pembelian. Hal ini mencangkup Penjualan Pribadi, Periklanan, Promosi Penjualan 5. Variabel Y adalah keputusan pembelian konsumen. Hal ini yang menyangkut tentang keputusan konsumen dalam membeli produk Baskin Robbins Ice Cream, seperti pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian 3.4.3 Skala Pengukuran Untuk mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-veriabel penelitian maka digunakan data interval dari Sangat Setuju (SS) s/d Sangat
55
Tidak Setuju (STS). Jenis kuisioner yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kuisioner pernyataan dengan sistem skala Likert satu sampai lima yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk mengetahui pengukuran dan interpretasi data, maka data interval dibagi menjadi 5 (lima) skor interval sebagai berikut : Sangat Tidak Setuju = skor 1 Tidak Setuju
= skor 2
Netral
= skor 3
Setuju
= skor 4
Sangat Setuju
= skor 5
56
Tabel 3.1 Operasional Variabel bauran pemasaran Variabel
Produk
Dimensi
Indikator
Scala pengukuran
Nomor kusioner
a) keragaman produk
a) banyaknya pilihan rasa ice cream
1
b) kualitas produk
b) cita rasa yang khas dan tingkat kebersihan yang terjaga
2
c) ciri produk
c) ice cream tidak mudah mencair dengan tektur ice cream yang padat
d) nama merek
d) terlihat jelas di kemasan maupun di store baskin robbins
e) kemasan
e) aman, tutup tidak mudah lepas, mudah dibawa
5
f) ukuran
f) tersedia berbagai ukuran dari scoop hingga literan
6
g) pelayanan
g) Ramah, cepat, sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen
7
a) daftar harga
a) harga sesuai dengan mutu dan harga bersaing dengan kompetitor sejenis
3 item pernyataan
b) adanya program diskon setiap tengah dan akhir bulan
dengan skala 1 (STS) – 5 (SS)
Harga
b) diskon
7 item pernyataan dengan skala 1 (STS) – 5 (SS)
3
4
8
9
57
Distribusi
Promosi
c) potongan harga khusus
c) adanya potongan harga khusus bagi pembelian menggunakan bank MEGA
a) saluran pemasaran
a) outlet menarik dan mudah di kenali
b) cakupan pasar
b) outlet ada di mall-mall besar
c) lokasi
c) strategis, mudah dijangkau
d) transportasi
d) outlet mudah dijangkau oleh konsumen baik menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum
a) Penjualan Pribadi
a) Adanya sales staff
b) Periklanan b) Melalui media cetak seperti koran c) Promosi Penjualan
c) Program-program promosi yang di luncurkan baskin robbins
Sumber: Kotler & Keller (2009:18)
10
11 4 item pernyataan dengan skala 1 (STS) – 5 (SS)
12 13 14
15 3 item pernyataan dengan skala 1 (STS) – 5 (SS)
16
17
58
Tabel 3.2 Operasional Variabel keputusan pembelian Variabel
Dimensi
Indikator
Scala pengukuran
Pengenalan masalah
Konsumen menyadari bahwa
2 item pernyataan dengan skala 1 (STS) – 5 (SS)
ice cream baskin robbins merupakan ice cream dengan
Nomor kusioner 18-19
kualitas terbaik dan harga yang mahal Pencarian informasi
Konsumen mencari informasi tentang ice cream baskin robbins
Keputusan Evaluasi alternative pembelian
Apakah ada pengumpulan alternative sebelum memilih baskin robbins
Keputusan pembelian Apakah anda membeli produk baskin robbins sebagai keputusan yang utama Perilaku pasca
Apakah konsumen akan
pembelian
merasa puas terhadap baskin robbins ice cream dan merekomendasikannya kepada orang lain
Sumber: Kotler dan Keller (2009:184-190)
1 item pernyataan dengan skala 1 (STS) – 5 (SS)
20
1 item pernyataan dengan skala 1 (STS) – 5 (SS)
21
1 item pernyataan dengan skala 1 (STS) – 5 (SS)
22
2 item pernyataan dengan skala 1 (STS) – 5 (SS)
23-24
59
3.5 Metode pengumpulan data 3.5.1 Metode kuesioner Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode angket atau questionair dengan memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis. Kuesioner yang diberikan berbentuk pernyataan terstruktur dan pertanyaan terbuka dimana didalam kuesioner tersebut menyajikan pernyataan yang harus ditanggapi oleh responden secara terstruktur disertai pertanyaan mengenai tanggapan yang telah diberikan
dengan bentuk pertanyaan terbuka yang
diungkapkan dengan tulisan. 3.5.2 Studi kepustakaan Studi Kepustakaan adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui pihak lain, atau laporan historis yang telah di susun dalam arsip yang dipublikasikan atau tidak dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa jurnal, buku-buku ilmiah, majalah-majalah perekonomian, dan informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui sistem on-line (internet).
60
3.6 Jenis dan Sumber Data Untuk menunjang pembahasan dalam penelitian ini, maka data yang digunakan adalah sebagai berikut 1. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan angket. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara menyebarkan angket kepada konsumen yang melakukan pembelian ice cream baskin robbins. 2. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti. Data ini diperoleh dari jurnal, buku-buku ilmiah, majalahmajalah perekonomian, dan informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui sistem on-line (internet). 3.7 Populasi dan Sampel 3.7.1 Populasi Menurut Arikunto (2006:130) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Populasi
61
dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang berminat membeli Baskin Robbins Ice Cream Puri Mall 3.7.2 Sampel Menurut sugiono (2007) dalam bukunya “statistic nomparametris untuk penelitian” bahwa ukuran sampel yang layak digunakan dalam penelitian adalah antara 30 responden sampai 300 responden, dalam penelitian ini jumlah sampel yang di tentukan oleh peneliti adalah 100 responden dengan pertimbangan keterbatasan waktu, tenaga dan biaya. Adapun
teknik
pengambilan
sampel
menggunakan
purposive
(purposive sampling) adalah penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu, yaitu didasarkan pada kepentingan atau tujuan penelitian. Dalam hal ini adalah konsumen yang pernah membeli ice cream baskin robbins. 3.8 Metode analisa data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda ( Multiple Regression Analysis ). Menurut Sugiyanto (2007) analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi berganda adalah:
62
=
Dimana :
+
+
+
+
+
: Keputusan Pembelian
: Konstanta
: Koefisien regresi
X1
: Produk
X2
: Harga
X3
: Distribusi
X4
: Promosi
e
: error (tingkat kesalahan)
3.8.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor, sehingga didapat nilai Pearson Correlation. Apabila Koefisien Pearson yang diperoleh memiliki sifnifikansi dibawah level
63
0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Ghozali, 2005). Kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu data : Jika r0> r
tabel,
maka data dinyatakan valid, Jika r 0< r
tabel
, maka data
dinyatakan tidak valid.
3.8.2 Uji Reabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuesioner dalam mengukur suatukontrak yang sama atau stabilitas kuesioner. Dalam penelitian ini, pengukuran reliabilitas hanya dilakukan sekali saja (one shot) dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pernyataan. Reabilitas instrument penelitian dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan koefisien cronbach’s Alpha. Jika nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,6 maka disimpulkan bahwa instrument penelitan tersebut handal atau reliable (Nunnaly dalam Ghozali, 2005) seperti yang dikutip Kharismatuti (2012).
64
3.8.3 Analisis Deskriptif Analisa data yang berdasarkan angka, persentase dan frekuensi guna mengetahui dan menguji pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen pada Ice Cream Baskin Robbins.
3.8.4 Uji t (uji parsial) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas (produk, harga, distribusi dan promosi) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian) secara terpisah. Untuk menguji variabel yang berpengaruh antara X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y secara terpisah, maka digunakan uji t. Adapun kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut: Hipotesis yang diujikan adalah H0 : 1 = 2 = 3 = 4 = 0 H1 : 1 ≠ 2 ≠ 3 ≠ 4 ≠ 0 a. Jika signifikansi < 0,05 maka H1(untuk ke empat variable X dan variable Y) diterima berarti ada pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
65
b. Jika signifikansi > 0,05 maka H1(untuk ke empat variable X dan variable Y) ditolak berarti tidak ada pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
3.8.5 Uji F (uji Simultan) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis satu (H1) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini menunjukkan apakah variabel independen yang terdiri dari variable produk, harga, distribusi dan promosi layak untuk menjelaskan variabel dependennya, yaitu keputusan pembelian. Adapun kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut: Hipotesis yang diujikan adalah H0:
=0
H1:
≠0
a. Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel Apabila F tabel > F hitung, maka H1 ditolak. Apabila F tabel < F hitung, maka H1 diterima.
66
b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka H1 ditolak
3.8.6 Uji asumsi klasik Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu pengujian asumsi klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar datanya dapat bermakna dan bermanfaat. Adapun uji asumsi klasik yang dipakai yaitu uji Normalitas, uji Multikolinearitas, uji Heteroskedastisitas, sedangkan uji Autokorelasi tidak digunakan karena data penelitian merupakan data primer dalam bentuk kuesioner dan tidak berhubungan dengan model data yang memakai rentang waktu. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011 : 160). Model regresi yang baik adalah yang emiliki distribusi data normal atau mendekati normal.Teknik pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Sample Kolmogorov Sminorv test. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui metode grafik dan statistik. Metode grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat normal probability plot. Normal probability plot adalah membandingkan distribusi kumulatif data yang sungguhnya dengan distribusi kumulatif data
67
yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan melalui analisis ini, jika data menyebar disekitar garis diagonal sebagain representasi pada distribusi normal, berarti model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolonearitas Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mendeteksi gejala korelasi antaravariabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain. Pada model regeresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antara variabel independen. Uji Multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF(Variance Inflation Factors) dan nilai tolerance. Jika VIF > 10 dan nilai tolerance< 0,10 maka terjadi gejala Multikolinieritas (Ghozali, 2006) seperti yang dikutip oleh Ayuningtyas (2012). c. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal tersebut dapat dilihat pada plot yang terpencar dan tidak membentuk pola tertentu (Ghozali, 2006).
68
3.8.7 Uji Determinasi Koefisien determinasi bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan 1. Nilai R2 yang kecil dapat diartikan bahwa kemampuan menjelaskan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas. Sedangkan nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Kelemahan penggunaan koefisien determinasi R2 adalah bias terhadap variabel terikat yang ada dalam model. Oleh karena itu banyak peneliti