BAB III KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Kreatif Sebagaimana dijelaskan dalam bab di atas, untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan tenun lurik dalam bentuk fashion produksi rumah mode “Klambenart”, penulis merancang coffee table book dengan konsep desain minimalis dengan memanfaatkan area putih (white space) dalam menyusun foto pada isi halaman untuk menjaga kesederhanaan buku agar tidak mengganggu hasil fotografi, sehingga foto yang ditampilkan menjadi inti cerita (point of interest). Coffee table book adalah jenis buku bacaan santai yang memuat teks atau narasi dan kumpulan foto, yang funginya sebagai referensi, inspirasi percakapan, hiburan atau mengurangi kebosanan (Fransiskus Xaverius Gatra M. 2009). Hal ini tentunya membuat “Klambenart” akan dikenal masyarakat luas termasuk fashion tenun luriknya. Dalam hal ini dibutuhkan strategi perancangan, hal yang sangat penting dalam pencapaian tujuan pada akhirnya. Jika strategi perancangan tidak tepat dan tidak sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan, maka dapat dikatakan promosi yang kita lakukan tidak berhasil dan tidak sampai pada khalayak sasaran. Sehingga dalam merancang strategi kreatif diperlukan gagasan atau referensi perancangan untuk direalisasikan menjadi media informasi yang komunikatif dan efektif.
13
14
Dalam perancangan buku coffee table book ini, penulis mengambil referensi karya dari coffee table book “Batik Tulis Tradisional Kauman” yaitu dari aspek layout dan komposisi gambar.
Gambar 6. Cover selimut Coffee Table Book Batik Tulis Tradisional Kauman Sumber: Dokumentasi Hendras Adi Pratama (S1 DKV UNS)
Gambar 7. Halaman isi Coffee Table Book Batik Tulis Tradisional Kauman Sumber: Dokumentasi Hendras Adi Pratama (S1 DKV UNS)
Penulis memilih Coffee table book “Batik Tulis Kauman” sebagai referensi perancangan, karena gaya layout pada coffee table tersebut menampilkan kesederhanaan dalam penataan letak gambar maupun body copy. Area putih kertas (white space) dimanfaatkan untuk menambah kesan
15
sederhana, pada sampul belakang buku berupa body copy yang menjelasakan tentang isi halaman buku dengan motif batik sebagai latar belakang. Ada beberapa pola pendukung utama dalam merancang desain secara menyeluruh. Unsur pendukung tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu strategi visual dan strategi verbal. 1. Strategi Visual Untuk memaksimalkan hasil karya yang baik, perlu didukung dengan unsurunsur pokok visual, meliputi: a. Tata Letak (Layout Book) Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan ke dalam sebuah bidang gambar sehingga membentuk susunan artistik (Dameria, Anne. 2003. Graphic Design Basic 4. Jakarta : Link & Match Graphic).
Gaya
layout
menggunakan
desain
sederhana
yang
memanfaatkan area putih kertas (white space) dan warna natural sebagai pendukung untuk menjaga kesederhanaan buku dan tidak mengganggu hasil karya. Desain pada isi buku menggunakan teknik antara lain:
16
(1) Jumbled Layout Jumble Layout yaitu komposisi beberapa gambar dan teksnya atau narasi disusun secara beraturan.
Gambar 8. Jumbled Layout
(2) Mondrian Layout Mondrian Layout adalah penyajian layout yang mengacu pada bentuk-bentuk square/landscape/potrait, dimana masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajian dan membuat gambar yang saling berpadu sehingga membentuk suatu komposisi yang konseptual.
Gambar 9. Mondrian Layout
17
Kedua komponen tersebut
dipilih karena
dapat
memberikan
keseimbangan foto, desain dan teks. Disamping gaya layout tersebut, terdapat elemen-elemen pendukung tata letak (layout), meliputi tipografi, ilustrasi dan warna. 1) Tipografi Tipografi adalah ilmu dalam memilih, mengatur jenis, dan menentukan ukuran huruf untuk keperluan penyampaian pesan dalam sebuah visualisasi desain (Sihombing, Danton. 2001. Tipografi Dalam Desain. Jakarta : Gramedia). Pemilihan tipografi yang baik mengacu pada beberapa aspek seperti tingkat keterbacaan huruf yang digunakan, daya tarik dan sesuai dengan khalayak sasaran yang dituju agar tidak terjadi hambatan dalam menyampaikan pesan yang disampaikan melalui tipografi tersebut. Tipografi dapat menciptakan sebuah karakter yang kuat serta dapat menciptakan citra (image) yang diinginkan. Dalam perancangan coffee table book ini, penulis menggunakan jenis huruf yang memakai kait atau serif, huruf terkesan klasik, namun elegan dan tegas, memiliki tingkat keterbacaan yang baik untuk semua kalangan, seperti jenis huruf berikut ini : a) Alasan
dari penggunaan huruf ini adalah karena huruf ini
memiliki sifat yang klasik namun elegan untuk mengikuti jaman sekarang ini. Selain itu Trajan Pro memiliki karakter yang
18
fleksibel untuk semua tingkatan umur. Huruf ini memiliki tingkat keterbacaan yang jelas.
Gambar 10: Font Trajan Pro
b) Avantgarde Md Bt Huruf ini termasuk dalam kategori sans serif dimana huruf ini tidak memiliki kait. Alasan dari penggunaan huruf ini karena Avantgarde Md Bt terasa nyaman saat terbaca, sifat yang kurang formal
tetapi
lebih
mengesankan
karakter
hangat
dan
bersahabat.
Gambar 11: Font Avantgarde Md Bt
2) Ilustrasi Ilustrasi mampu membantu pembaca untuk menggambarkan apa yang tertulis dalam suatu artikel maupun cerita (Adi Kusriyanto, 2007:139). Ilustrasi adalah gambar yang difungsikan sebagai penarik pandang, menjelaskan sesuatu pernyataan dan merangsang khalayak untuk membaca keseluruhan isi pesan. Ilustrasi dapat
19
berupa grafik, gambar,
foto,
pictograf. Untuk menunjang
pembuatan coffee table book ini, penulis menggunakan ilustrasi foto antara lain: a) Potret (Portrait) Foto potrait merupakan foto wajah seseorang yang direkam secara dekat (close-up) sebagai fokus utama yang menampilkan ekspresi karakter atau suasana jiwa. Pada buku ini, foto portrait digunakan di bagian sampul depan buku (cover), aplikasi karya poster dan isi halaman. b) Detail Foto detail merupakan foto yang direkam dengan jarak dekat dan digunakan untuk menampilkan sisi menarik suatu obyek agar terlihat jelas. Pada buku ini, foto detail digunakan sebagai tampilan sampul belakang berupa detail motif tenun lurik, selain itu, foto detail digunakan pada isi halaman dan aplikasi desain karya visual merchandise. 3) Warna Warna
merupakan
representasi
bahasa
komunikasi
yang
disampaikan lewat indera penglihatan. Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan, sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood atau semangat (Adi Kusrianto, 2007:46). Dalam perancangan ini warna yang digunakan yaitu warna coklat, putih dan hitam.
20
Gambar 12: Warna perancangan
Secara filosofis, warna coklat melambangkan pribadi yang hangat, terang alami, rendah hati, bersahabat, kebersamaan, tenang dan sentosa sesuai dengan masyarakat Jawa yang mengutamakan rasa dalam segala tindak-tanduknya. Warna putih melambangkan pribadi yang suci, polos, jujur, bersih, luas, spiritual, cinta dan terang yang melambangkan sifat religius masyarakat Jawa. Warna hitam melambangkan pribadi yang tegas, misteri, kukuh, formal dan
memiliki
keahlian
(Beda
Aruna
Pradana,
ardajogja.wordpress.com/2011/04/01). 4) Pengambilan Foto Dalam
pengambilan
foto
pemotret
berusaha
menampilkan
bagaimana fakta yang ada tampil secara nyata, sehingga foto dapat menciptakan emosional pembaca dan lebih mudah dipahami maksud foto. Teknik yang di gunakan dalam pengambilan foto antara lain: a) Gerak Lamban : Yaitu teknik fotografi untuk mendapatkan efek
pengaburan gambar pada objek yang
21
bergerak. Teknik ini menerapkan kecepatan rana yang lebih lambat dari gerak suatu subjek/objek. Dalam istilah fotografi disebut dengan Slow Motion. b) Ruang Tajam
: Yaitu rentang jarak yang dimiliki subjek foto untuk menghasilkan variasi ketajaman/fokus pada gambar yang dihasilkan. Dalam fotografi sering disebut dengan istilah Depth Of Field (DOF).
c) Pembekuan
: Yaitu teknik perekaman gambar dengan mengambil obyek-obyek berkecepatan tinggi, sehingga kesan yang ditampilkan seakan-akan objek tersebut beku terhadap gerakannya. Dalam istilah fotografi disebut dengan teknik Stop Action.
d) Detail
: Yaitu perekaman gambar dengan mengambil posisi secara dekat. Gambar yang dihasilkan nampak besar, sehingga detail dari objek tersebut nampak sekali. Teknik ini bisa dilakukan dengan mendekat pada obyek menggunakan lensa makro, atau bisa juga menggunakan lensa tele. Teknik ini dalam istilah fotografi disebut Close-up.
22
2. Strategi Verbal a. Judul Buku Judul buku yang dipilih untuk bentuk perancangan buku ini adalah “Fashion Tenun Lurik Produksi Rumah Mode Klambenart”. b. Sub Judul Buku Dalam buku ini terdapat dua sub judul buku dimana masing-masing sub judul memiliki pokok bahasan yang berbeda namun saling berhubungan. Sub-sub judul dalam buku ini adalah berurutan dimana proses tersebut menjadi 2 pokok, meliputi: Bagaimana proses awal pembuatan kain tenun Lurik, Bagaimana proses pembuatan rancangan busana oleh “Klambenart”. c. Teks (Body Copy) Bodycopy merupakan penjelas dari headline sehingga perlu dibuat komunikatif dan efektif. Bodycopy berfungsi menerangkan tentang produk sebenarnya yang dapat dipertanggungjawabkan. Pesan yang disampaikan bersifat ringkas, sederhana, mudah dimengerti oleh khalayak konsumen. d. Ukuran Buku Ukuran buku yang digunakan adalah 20 cm x 25 cm dengan jumlah halaman 48 halaman.
23
1) Prediksi Biaya Berikut prediksi biaya pembuatan coffee table book dari “Klambenart” : a) Biaya Cetak Media Utama Ukuran
: 20cm x 25cm
Jumlah Halaman
: 48 halaman
Warna
: Full Colour
Jumlah Cetak
: 250 eksemplar
Teknik
: Cetak offset
Jumlah Eksemplar
Jenis Kertas
Harga per Eksemplar
Total
Rp. 80.000,00
Rp. 20.000.000,00
AP150gram 250 eks AC260gram
Tabel 1. Biaya cetak Finishing
Banyaknya
Harga @
Laminasi DOFF (Cover)
250 eks
Rp. 1000,00
Rp. 250.000,00
Jilid Hardcover
250 eks
Rp. 15.000,00
Rp. 3.750.000,00
Total
Total
Rp. 4.000.000,00
Table 2. Biaya finishing buku
(1) Total biaya yang digunakan untuk pembuatan coffee table book ukuran 20 x 25 cm adalah : Rp. 20.000.000 + Rp. 4.000.000 = Rp.24.000.000 (2) Harga 1 coffee table book : Rp. 24.000.000,00 / 250 eks = Rp.96.000,00
24
(3) Harga jual coffee table book Rp. 125.000,00. Keuntungan yang didapat: Rp. 125.000,00 – Rp. 96.000,00 = Rp. 29.000,00 / eksemplar (4) Total keuntungan jika semua buku terjual : Rp. 29.000,00 x 250 eks = Rp. 7.250.000,00
B. Alur Cerita Proses Produksi Alur cerita merupakan narasi naskah dalam bentuk teks yang menjadi aspek pedoman menuju eksekusi produksi. Berikut alur cerita yang penulis rancang untuk mengisahkan proses produksi desain fashion “Klambenart” : a. Pewarnaan dan Penjemuran Tahap awal ini adalah proses pewarnaan pada benang yang akan dijadikan kain lurik. Selanjutnya diikuti dengan proses penjemuran benang-benang yang sudah diberi warna tersebut. Penjemuran dilakukan dengan memanfaatkan sinar matahari. b. Membagi Benang (Kelos dan malet) Setelah proses penjemuran, dilanjutkan dengan memindahkan benang dari gulungan besar atau streng ke sebatang kayu yang dibentuk khusus bernama kelos menjadi gulungan kecil-kecil dengan menggunakan alat pintal (erek). Tujuannya adalah untuk memudahkan pada saat proses penyekiran.
25
c. Menyusun Motif Benang yang sudah di kelos kemudian ditata pada sebuah alat yang dinamakan sekir. Beberapa warna-warna benang ditata sedemikian rupa, dihitung kelipatannya, disesuaikan dengan motif yang ingin dibuat. d. Transfer Motif Gulungan benang-benang yang sudah ditata sesuai motif kemudian dibawa ke proses nyucuk, yaitu memindahkan desain motif ke alat tenunan atau mesin tenun. e. Penenunan Pada tahap akhir, proses penenunan dapat dilakukan. Dengan menggunakan alat tenun manual atau yang dikenal dengan ATBM ( Alat Tenun Bukan Mesin). f. Sketsa Desain Setelah rangkaian dari proses pembuatan tenun lurik tersebut kemudian menyiapkan rancangan model busana yang akan dibuat berupa sketsa kasar. g. Pola Desain dan Proses Jahit Dari rancangan tersebut kemudian menjadi pedoman dalam proses selanjutnya yaitu pembuatan pola desain pada kain dan proses jahit. Proses ini membutuhkan keahlian dan ketrampilan agar menghasilkan bentuk busana sesuai dengan desain yang telah dibuat. h. Pemotretan Proses terakhir setelah busana fashion lurik diproduksi yaitu melakukan pengambilan gambar atau foto dari busana tersebut dengan menggunakan
26
model agar terlihat kesan 3 dimensinya. Komunikasi antara fotografer dan pemilik (owner) “Klambenart” dilakukan untuk membahas konsep foto, waktu, tempat dan karakter model yang akan ditampilkan. Setelah mencapai kesepakatan bersama, produksi foto dapat dilakukan.
C. Khalayak Sasaran (Target Audience) 1. Segmentasi Geografis Coffee
table
book
ini
dirancang
untuk
memperkenalkan
dan
menyebarluaskan tenun lurik dalam bentuk fashion pada saat peluncuran (launching) produk “Klambenart”. Khalayak sasaran secara khusus ditujukan untuk masyarakat wilayah Kota Surakarta dan sekitarnya, dan secara umum untuk seluruh masyarakat di Indonesia. 2. Segmentasi Demografis a. Jenis Kelamin
: Laki –laki dan Perempuan
b. Usia
: 18 – 40 tahun
c. Pendidikan
: SMA - Pekerja
d. Agama
: Seluruh Kepercayaan di Indonesia
e. Sosial dan Ekonomi
: Menengah dan Atas (middle-up)
3. Segmentasi Psikografis Masyarakat yang gemar membaca buku, fashion, fotografi, kolektor buku dan yang membutuhkan informasi tentang fashion tenun lurik.
27
D. Visualisasi Karya Perancangan
1. Media Utama b. Coffee table book
Gambar 13. Visualisasi cover depan dan belakang
Media
: Art Paper 150 (Hard cover)
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Karya Fotografi, Head line dan body copy
Tipografi
: Trajan Pro dan Avangarde
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
28
Gambar 14. Visualisasi karya halaman pembuka
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Logotype, Headline
Tipografi
: Trajan Pro dan Avangarde
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
29
Gambar 15. Visualisasi karya halaman kolofon dan kata pengantar
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Headline dan Body Copy
Tipografi
: Avantgarde MT BT
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
30
Gambar 16. Visualisasi karya halaman daftar isi dan halaman 1
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Headline. body copy, karya fotografi
Tipografi
: Avantgarde MT BT
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
31
Gambar 17. Visualisasi karya halaman 2 – 3
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Headline, body copy dan karya fotografi
Tipografi
: Avantgarde MT BT
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
32
Gambar 18. Visualisasi karya halaman 4 – 5
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Karya fotografi
Tipografi
: Avantgarde MT BT
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
33
Gambar 19. Visualisasi karya halaman 6 – 7
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Headline, body copy dan karya fotografi
Tipografi
: Avantgarde MT BT
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
34
Gambar 20. Visualisasi karya halaman 8 – 9
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Body copy dan karya fotografi
Tipografi
: Avantgarde MT BT
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
35
Gambar 21. Visualisai karya halaman 10 – 11
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Headline, body bopy dan karya fotografi
Tipografi
: Avantgarde MT BT
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
36
Gambar 22. Visualisasi karya halaman 12 – 13
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Headline, body copy dan karya fotografi
Tipografi
: Avantgarde MT BT
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
37
Gambar 23. Visualisasi karya halaman 14 – 15
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Headline, body copy dan karya fotografi
Tipografi
: Avantgarde MT BT
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
38
Gambar 24. Visualisasi karya halaman 16 – 17
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Body copy dan karya fotografi
Tipografi
: Avantgarde MT BT
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
39
Gambar 25. Visualisasi karya halaman 18 – 19
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Karya fotografi
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
40
Gambar 26. Visualisasi karya halaman 20 – 21
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Headline, body copy dan karya fotografi
Tipografi
: Trajan Pro, Avantgarde MT BT
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
41
Gambar 27. Visualisasi karya halaman 22 – 23
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Body copy dan karya fotografi
Tipografi
: Avantgarde MT BT
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
42
Gambar 28. Visualisasi karya halaman 24 – 25
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Headline, body copy dan karya fotografi
Tipografi
: Trajan Pro, Avantgarde MT BT
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
43
Gambar 29. Visualisasi karya halaman 26 – 27
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Karya fotografi
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
44
Gambar 30. Visualisasi karya halaman 28 – 29
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Headline, Karya fotografi
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
45
Gambar 31. Visualisasi karya halaman 30 – 31
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Body copy dan karya fotografi
Tipografi
: Avantgarde MT BT
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
46
Gambar 32. Visualisasi karya halaman 32 – 33
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Karya fotografi
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
47
Gambar 33. Visualisasi karya halaman 34 – 35
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Headline, Karya fotografi
Tipografi
: Trajan Pro
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
48
Gambar 34. Visualisasi karya halaman 36 – 37
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Karya fotografi
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
49
Gambar 35. Visualisasi karya halaman 38 – 39
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Karya fotografi
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
50
Gambar 36. Visualisasi karya halaman 40 – 41
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Karya fotografi
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
51
Gambar 37. Visualisasi karya halaman 42 – 43
Media
: Art Paper 150gram
Ukuran
: 20 x 25 cm
Layout
: Karya fotografi
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Offset
52
2. Media Promosi Pendukung i. Poster Menurut Sudjana dan Rivai (2007:51), poster adalah alat untuk mengiklankan sesuatu, alat propaganda, protes, dan maksud-maksud lain untuk
menyampaikan
berbagai
pesan.
Keunggulan
poster
adalah
kemampuannya untuk menampilkan ilustrasi visual dan warna yang menarik. Desain Media Mempresentasikan
fashion
tenun
lurik
produksi
rumah
mode
“Klambenart” dengan elemen fotografi dan keterangan teks untuk memperjelas pesan gambar. Penempatan Media Ditempel di area sekitar kampus dan ditempat-tempat umum seperti cafe, restoran, toko buku, mall terutama untuk wilayah Surakarta.
53
Gambar 38. Visualisasi karya poster
Media
: Art Carton 210 gram
Ukuran
: A3 (29,7 x 42 cm)
Layout
: Logotype, Fotografi, Tagline
Tipografi
: Trajan Pro
Software
: Adobe Photoshop CS 6
Cetak
: Ofsett
54
b. Sticker Sticker memiliki daya jangkau yang cukup luas, fleksibel dan dapat dipasang dimana saja. Proses penyebaran dan distribusinya cukup mudah.
Gambar 39. Visualisasi karya Sticker Merchandise
Media
: Sticker Vinyl
Warna
: Hitam, Putih
Ukuran
: 100mm x 35mm
Layout
: Logo
Tipografi
: Edwardian Script ITC, Futura dan Trajan Pro
Software
: CorelDRAW X5
Cetak
: Digital Printing
55
c. Pembatas Buku (Bookmark) Pembatas buku merupakan media promosi yang dapat disebarkan oleh khalayak sasaran. Fungsinya adalah untuk memberikan batasan pada halaman yang sudah dibaca dan yang akan dibaca kembali.
Gambar 40. Visualisasi karya Bookmark merchandise
Media
: Art Carton 230 gram
Warna
: Hitam, Putih, Abu-abu, Coklat
Ukuran
: 150mm x 40mm
Layout
: Vector motif tenun lurik, logo, media sosial
Tipografi
: AvantGarde Bk Bt dan Trajan Pro
Software
: CorelDRAW X5
Cetak
: Digital Printing
56
d. Kalender Meja Media promosi yang efektif dan dilihat berhari-hari. Dengan desain kalender yang menarik akan membantu mencapai keberhasilan dalam pemasaran. Penyebarannya sebagai doorprize saat launching.
57
Gambar 41. Visualisasi karya merchandise Kalender Meja
Media
: Art Carton 260gram
Warna
: Putih
Ukuran
: 180mm x 130mm
Layout
: Karya fotografi
Tipografi
: Kemahsyuran Jawa dan Bodoni MT
Software
: CorelDRAW X5
Cetak
: Digital Printing
58
e. Totebag Seperti halnya sticker, totebag memiliki daya jangkau yang cukup luas dan pendistribusiannya cukup mudah. Digunakan sebagai doorprize pembelian produk yang terbatas.
Gambar 42. Visualisasi karya totebag merchandise
Media
: Twill dan Kain Lurik
Warna
: Hitam
Ukuran
: 29 x 37 Cm
Software
: Adobe Photoshop CS 6 dan CorelDRAW X5
Cetak
: Sablon (Screen Printing)
59
f. Art Case Art case merupakan tempat untuk menaruh peralatan tulis seperti pensil, pulpen, penghapus, spidol dan lain sebagainya. Totetbag dan art case ini menerapkan kombinasi desain dan bahan yang sama dalam pembuatannya, yaitu memadukan kain tenun lurik dengan kain blacu.
Gambar 43. Visualisasi karya Artcase Merchandise
Media
: Blacu dan Kain Lurik
Warna
: Putih, Hitam dan Putih
Ukuran
: 28 x 19 cm
Software
: Adobe Photoshop CS 6 dan CorelDRAW X5
Cetak
: Sablon (Screen Printing)