BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Objek Penelitian
Sektor pertambangan yang terdaftar dari Bursa Efek Indonesia terdiri dari beberapa sub sektor pertambangan, diantaranya sub sektor pertambangan batubara, minyak dan gas bumi, logam & mineral lainnya, dan batu-batuan.
Menurut Asyari (2014), Tambang adalah suatu proses untuk mendapatkan material yang terkandung di dalam Bumi. Pertambangan itu sendiri mempunyai karakteristik yaitu tidak dapat diperbaharui (non renewable)
karena
mempunyai
risiko
yang
relatif
tinggi
dan
pengusahaannnya mempunyai dampak lingkungan baik fisik dan sosial dibandingkan pengusahaan komoditi lainnya. Pertambangan meliputi upaya pencarian, penggalian, pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian yang terdiri dari mineral, batu bara, panas bumi, dan migas.
Sejarah perrtambangan di dunia, berawal dari awal peradaban manusia. Orang-orang telah menggunakan batu, keramik dan logam yang ditemukan di dekat permukaan bumi. Material – material ini kemudian digunakan sebagai bahan untuk membuat peralatan – peralatan senjata. Pertambangan di Negara Mesir bermula pada awal dinasti, salah satu yang
30
31
terbesar dan terluas adalah tambang emas Nubia. Pertambangan di benua Eropa salah satunya adalah tambang perak di Laurium. Tambang ini terletak di kota Athena pada zaman romawi. Pada abad pertengahan, industri pertambangan mengalami perubahan drastis. Hal ini dikarenakan, pada zaman tersebut pertambangan difokuskan pada ekstrasi tembaga dan logam yang digunakan untuk peralatan senjata, baju besi, sanggurdi, dan sepatu kuda.
Sedangkan cikal bakal pertambangan di Negara Indonesia dimulai di daerah Sumatera Barat pada zaman Kerajaan Minangkabau. Gunung Ophir atau Gunung Talamau merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatera mengandung berlimpah logam emas. Pada masa perjuangan kemerdekaan awal tahun 1951, di daerah Sumatera Utara daerah perminyakan Langkat dan Langsa, serta Kilang Pangkalan Brandan berdiri Perusahaan Tambang Minyak Negara Republik Indonesia (PTMNRI) dan Perusahaan Tambang Minyak Nasional (PTMN) yang menguasai tambang minyak di Ledok, Nglobo, dan Semanggi di Jawa Timur yang mengadakan pertemuan bersama di Jakarta. Sebagai hasil pertemuan tersebut, kemudian dibentuk satu badan pengelolaan bersama yang diberi nama Perusahaan Tambang Minyak Republik Indonesia (PTMRI). Semenjak saat itu, Negara Indonesia mulai mengenal dunia pertambangan.
Dunia pertambangan dikenal ada dua jenis tambang, yaitu tambang terbuka dan tambang bawah tanah. Dimana tambang terbuka adalah suatu kegiatan penambangan dengan cara membuka dan menggali lahan yang
32
sangat luas hingga membentuk suatu lubang terbuka yang sangat lebar. Sedangkan, tambang bawah tanah adalah suatu kegiatan penambangan dengan cara membuat lubang/terowongan bawah tanah dengan tanpa membuka lahan diatasnya secara luas.
Berdasarkan
Undang-Undang
Dasar
1945
pasal
33
ayat
3
menyebutkan Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dikuasai oleh negara memaknai Hak Penguasaan Negara atas aset kekayaan alam.
Negara Indonesia berdaulat mutlak atas kekayaan Sumber Daya Alam dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang dimaknai oleh hak kepemilikan yang sah atas kekayaan alam yaitu rakyat Indonesia. Hak penguasaan negara merupakan instrumen, sedangkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat adalah tujuan akhir pengelolaan kekayaan alam. Makna ini merupakan sebuah kesatuan dalam pengelolaan di dunia tambang.
Dalam perkembangan migas, banyaknya perusahaan yang saling mendukung atau memenuhi kebutuhan pasar jasa migas, dalam hal ini penulis melakukan penelitian pada perusahaan sektor pertambangan dengan sampel deskripsi objek penelitian yaitu perusahaan jasa migas yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) dengan data Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan pada tahun 2011 sampai dengan 2013. Emiten yang dimaksud adalah PT Elnusa Tbk.
33
B. Lingkup Bidang Usaha Perusahaan Jasa Migas umumnya merupakan Perusahaan penyedia jasa hulu minyak dan gas bumi, yang melayani perusahaan migas nasional maupun internasional dengan kompetensi inti meliputi jasa hulu migas, jasa hilir migas dan jasa penunjang hulu migas.
C. Aktivitas Bisnis Obyek Perusahaan Jasa Migas diantaranya memiliki kegiatan usaha pokok atau pun jasa utama dalam menunjang perusahaan industri migas, diantaranya yaitu : 1. Jasa Hulu Migas Perusahaan jasa hulu migas memiliki kegiatan operasionalnya seperti: a) Jasa pengukuran data geofisika dan seismik migas 1) Seismic survey 2) Marine survei services 3) Seismic processing & reservoir characterization 4) Non-seismic geophysical services b) Jasa pengeboran dan pemeliharaan lapangan migas 1) Drilling services 2) Reservoir evaluation services 3) Well testing services 4) Drilling fluid services
34
5) Drilling evaluation services 6) Cementing & pumping services 7) Hydraulic workover services 8) Slickline services 9) Coiled tubbing services 10) Barges 11) Operation & maintenance services
2. Jasa Penunjang Hulu Migas Perusahaan
jasa
penunjang
hulu
migas
memiliki
kegiatan
operasionalnya seperti: a) Jasa penguliran, perdagangan pipa-pipa migas, dan fabrikasi infrastruktur migas. 1) Pengolahan bahan mentah dan bahan baku. 2) Pembuatan serta perbaikan alat-alat perminyakan. 3) Perdagangan umum, termasuk eksport, import, regional dan local. 4) Penyediaan jasa untuk bidang minyak dan gas bumi, yaitu OCTG dan penguliran pipa. 5) Berperan sebagai agen dan perusahaan dari dalam maupun luar negeri.
35
b) Jasa perolehan, pengelolaan, pengolahan dan penyimpanan data eksplorasi produksi migas. 1) Lisensi data paket pembukaan wilayah kerja konvensional, non konvensional, dan KSO Pertamina. 2) Re-lisensi data 3) Akses untuk menggunakan data lisensi, data olahan ulang (reprocessing) 4) Analisis produk baru (Non seismic) 5) Bisnis pengolahan data non migas c) Jasa pengelolaan & penyimpanan data migas, pembangunan system, teknologi informasi terpadu serta jasa telekomunikasi. 1) Penyimpanan dan pengelolaan berbagai jenis dokumen kertas, peta, pita magnetic dan peralatan kantor. 2) Penyimpanan dan pemeliharaan contoh batuan geologi. 3) Pembuatan duplikat data master dalam berbagai media dan mengubah format data. 4) Proses perlindungan data untuk kepentingan backup dan data elektronik. d) Jasa penyewaan kapal, usaha jasa untuk mengurus kepentingan kapal perseroan dan agen perkapalan perusahaan pelayaran. 1) Jasa penyewaan kapal untuk keperluan operasional lapangan minyak, seperti penyewaan kapal tug boat, crew boat, accommodation work barges, multi purpose barges.
36
2) Jasa penyewaan kapal untuk keperluan operasional bisnis lain selain migas (mining dan umum).
3. Jasa Hilir Migas Perusahaan jasa hilir migas memiliki kegiatan opersionalnya seperti, jasa penyimpanan, pendistribusian, perdagangan, pemasaran produk minyak dan gas di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam operasionalnya yaitu : a) Manajemen depot BBM milik swasta, mulai dari kegiatan administrasi pembelian, pengangkutan storage, dan penyaluran BBM dilokasi pelanggan. b) Manajemen transportasi BBM, mulai dari depot BBM Pertamina ke SPBU dan Agen Premium Minyak Solar (APMS). c) Manajemen ritel bahan bakar, SPBU, dan SPBE milik swasta maupun milik perusahaan sendiri. d) Chemical trading e) Perdagangan BBM industri