BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
A.
Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia dan Perusahaan Pertambangan
A.1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan Ekonomi Nasional. Bursa Efek Indonesia juga berperan dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar untuk menciptakan Pasar Modal Indonesia yang stabil. PT Bursa Efek Indonesia didirikan berdasarkan akta notaris Ny. Titik Poerbaningsih Adiwarsito, SH No. 27 tanggal 4 Desember 1991. Kedudukannya sebagai badan hukum telah disahkan dengan surat keputusan Menteri Kehakiman No. C.2-8146 HT.01.01 tanggal 26 Desember 1991 dan dimuat dalam lembaran Berita Negara No. 25 tanggal 27 Maret 1992. Pada tanggal 18 Maret 1992, PT Bursa Efek Indonesia secara resmi memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan melalui SK No. 323/KMK.01.01/1992. Penyerahan pengelolaan bursa dari Badan Pengawas pasar Modal (BAPEPAM) kepada perseroan dilakukan oleh Menteri Keuangan pada tanggal 13 Juli 1992 di Jakarta. PT Bursa Efek Indonesia berdiri dengan syarat modal yang disetornya minimal Rp 7,5 milyar, yang terbagi sekurang-kurangnya dalam 200 saham dan sekurangkurangnya 25 saham diantaranya telah diambil dan disetor penuh oleh pemegang saham, kecuali ditentukan lain oleh Menteri Keuangan.
49 http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Menurut pasal 7 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, tujuan pendirian bursa efek adalah untuk menyelenggarakan perdagangan efek yant teratur, wajar dan efisien. Atas dasar itu, bursa efek wajib menyediakan sarana pendukung dan mengawasi kegiatan anggota bursa efek. Untuk menciptakan perdagangan efek yang tertib, perlu peraturan yang menunjang dan konsistensi dalam penegakan peraturan serta pengawasan perilaku pelaku bursa yang terorganisir dengan baik. Selain itu, bursa efek juga menciptakan perdagangan efek wajar, yang sesuai dengan mekanisme pasar, memberikan informasi transparan dan mengenal betul nasabahnya. Untuk mewujudkan perdagangan efek yang efisien, penyelesaian transaksi dilakukan dengan mudah, murah, dan cepat. A.2. Perusahaan Pertambangan Pertambangan adalah kegiatan yang dimulai dari mencari, menemukan, menambang, mengolah, hingga memasarkan bahan galian (mineral, batubara, dan migas) yang bernilai ekonomis. Industri pertambangan dikenal luas sebagai industri yang memiliki resiko yang tinggi sebagai usaha yang berkenaan dengan sumberdaya
alam
yang
tidak
terbaharukan
dan
sebagai
usaha
yang
keekonomiannya lebih banyak ditentukan oleh pasar yang sifatnya sangat musiman. Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi mineral dan bahan tambang yang tinggi karena terletak di wilayah fenomena geologi “ring of fire”, yang menjadi indikator bagi terdapatnya endapan-endapan mineral, khususnya endapan-endapan hidrotermal. Potensi mineral Indonesia yang dinilai amat menjanjikan, dilihat dari panjangnya bentangan sistem busur magmatik negara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
indonesia, yang dua kali lebih panjang dibandingkan dengan bentangan yang dimiliki oleh benua Amerika Selatan sebagai salah satu wilayah penghasil bahanbahan tambang terbesar di dunia saat ini (15,000 km dibanding 6,250 km). Dengan kondisi seperti itu indonesia telah menjadi produsen timah kedua terbesar di dunia, eksportir batubara thermal ketiga terbesar di dunia, penghasil tembaga ketiga terbesar di dunia dan berada pada urutan kelima dan ketujuh untuk masing masing produksi nikel dan emas. Indonesia menjadi tuan rumah bagi pertambangan kelas dunia, termasuk tambang tembaga dan emas Grasberg di Irian Jaya, tambang tembaga Batu Hijau di Sumbawa, tambang Nikel di Inco Soroako, Kaltim Prima Coal di KalTim dan penambangan Timah dari PT Timah di Bangka. Sejak diundangkannya UU Pertambangan no. 11 tahun 1967 serta UU PMA no. 1 tahun 1967 selama kurun waktu lebih kurang tiga dasawarsa, sektor pertambangan kita telah mengalami transformasi yang mengesankan. Industri pertambangan Indonesia telah mengalami lompatan kemajuan yang meyakinkan. Status negara Indonesia telah berubah dari suatu negara yang tidak berarti menjadi salah satu negara penghasil barang tambang yang penting di dunia. Produk yang dihasilkan dari industri pertambangan sangatlah beragam. Produk tersebut dapat berupa: minyak bumi, gas bumi, batubara, timah, nikel, bauksit, pasir besi, emas, perak, tembaga, batu granit, bahan galian golongan C (seperti: kaolin, mangan, aspal, yodium, belerang, fosfat, asbes, pasir kwarsa, marmer, batu gamping, feldspar, bentonit). Perusahaan pertambangan merupakan salah satu sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan industri pertambangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
begitu pesat saat ini dan akan semakin besar di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan oleh potensi geologi indonesia yang sangat kaya akan bahan tambang. Diawal tahun 1938, industri pertambangan mulai bermunculan dan mulai tahun 80-an, industry pertambangan sudah mulai terdaftar di BEI. Adapun jumlah perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2008 berjumlah 21 perusahaan. Mengingat perusahaan yang bergerak pada sektor pertambang tersebut
adalah
perusahaan
yang
sangat
peka
terhadap
pasang
surut
perekonomian, maka seiring perkembangannya sektor pertambangan dianggap menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan dari kondisi ekonomi secara makro di Indonesia. Terbukti dengan semakin banyaknya sektor pertambangan yang melakukan IPO, dan tahun 2010 sektor pertambangan yang terdaftar di BEI 29 perusahaan, tahun 2013 sektor pertambangan yang terdaftar di BEI 39 perusahaan, dan hingga tahun 2014 sektor pertambangan yang terdaftar di BEI bertambah menjadi 41 perusahaan. Perusahaan pertambangan merupakan salah satu sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan industri pertambangan begitu pesat saat ini dan akan semakin besar di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan oleh potensi geologi indonesia yang sangat kaya akan bahan tambang. Diawal tahun 1938, industri pertambangan mulai bermunculan dan mulai tahun 1980-an, industry pertambangan sudah mulai terdaftar di BEI. Adapun jumlah perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2008 berjumlah 21 perusahaan. Mengingat perusahaan yang bergerak pada sektor pertambang tersebut
adalah
perusahaan
yang
sangat
peka
http://digilib.mercubuana.ac.id/
terhadap
pasang
surut
53
perekonomian, maka seiring perkembangannya sektor pertambangan dianggap menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan dari kondisi ekonomi secara makro di Indonesia. Terbukti dengan semakin banyaknya sektor pertambangan yang melakukan IPO, tahun 2013 sektor pertambangan yang terdaftar di BEI sebanyak 39 perusahaan dan hingga tahun 2014 sektor pertambangan yang terdaftar di BEI bertambah menjadi 41 perusahaan. Berikut adalah sejarah singkat sampel penelitian perusahaan tambang : 1).
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) PT Adaro Energy Tbk (ADRO) didirikan dengan nama PT Padang Karunia
tanggal 28 Juli 2004 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juli 2005. Kantor pusat ADRO berlokasi di Gedung Menara Karya, Lantai 23, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta Selatan. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ADRO bergerak dalam bidang usaha perdagangan, jasa, industri, pengangkutan batubara, perbengkelan, pertambangan, dan konstruksi. Entitas anak bergerak dalam bidang usaha pertambangan batubara, perdagangan batubara, jasa kontraktor penambangan, infrastruktur, logistik batubara, dan pembangkitan listrik. 2).
Bumi Resources Tbk (BUMI) Bumi Resources Tbk (BUMI) didirikan 26 Juni 1973 dengan nama PT
Bumi Modern dan mulai beroperasi secara komersial pada 17 Desember 1979. Kantor pusat BUMI beralamat di Lantai 12, Gedung Bakrie Tower, Rasuna Epicentrum, Jalan H. R. Rasuna Said, Jakarta Selatan 12940. BUMI tergabung dalam kelompok usaha Bakrie (PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan Long
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
Haul Holdings Ltd.). Pada saat didirikan BUMI bergerak industri perhotelan dan pariwisata. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir, ruang lingkup kegiatan BUMI meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi minyak. Saat ini, BUMI merupakan induk usaha dari anak usaha yang bergerak di bidang pertambangan. BUMI memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia, yakni PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS). 3).
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) didirikan dengan nama PT
Panorama Timur Abadi tanggal 06 Agustus 2003. PT Panorama Timur Abadi dengan kegiatan usaha utama di bidang perdagangan dan penyedia pelumas bagi industri pertambangan. PT Panorama Timur Abadi kemudian diambil alih oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada pertengahan tahun 2009 dan kemudian merubah nama menjadi PT Bumi Resources Minerals. Kantor pusat BRMS terletak di Gedung Bakrie Tower lantai 10, Komplek Rasuna Epicentrum, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta 12940. Induk dari kelompok usaha BRMS adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI), suatu perusahaan yang didirikan di Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BRMS adalah bergerak dalam bidang eksplorasi dan pengembangan pertambangan atas sumber daya mineral. BRMS saat ini memiliki cadangan-cadangan mineral termasuk tembaga, emas, timah hitam, zinc, bijih besi, phosphate dan berlian yang tersebar di beberapa lokasi di Indonesia dan Afrika Barat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
4).
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) didirikan tanggal 02 September
1987 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1988. Kantor pusat ITMG berlokasi di Pondok Indah Office Tower III, Lantai 3, Jln. Sultan Iskandar Muda, Pondok Indah Kav. V-TA,Jakarta Selatan 12310. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ITMG adalah bidang pertambangan dengan melakukan investasi pada anak usaha dan jasa pemasaran untuk pihak-pihak berelasi. Anak usaha yang dimilikinya bergerak dalam industri pertambangan batubara. Induk pengendali utama ITMG adalah Banpu Public Company Limited, sebuah perusahaan yang didirikan di Kerajaan Thailand. 5).
PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) PT Resource Alam Indonesia Tbk (dahulu PT Kurnia Kapuas Utama Tbk)
(KKGI) didirikan tanggal 08 Juli 1981 dengan nama PT Kurnia Kapuas Utama Glue Industries dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1983. Kantor pusat KKGI berdomisili di Gedung Bumi Raya Utama, Jl. Pembangunan I No. 3, Jakarta. KKGI berdomisili di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat dengan lokasi pabrik di Pontianak, Kalimantan Barat dan Palembang, Sumatra Selatan. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KKGI adalah menjalankan usaha dibidang pertambangan batubara dan industri High Pressure Laminate. 6).
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. (PTBA) PT Tambang Bukit Asam Tbk. (PTBA) adalah perusahaan milik negara
yang bertujuan mengembangkan usaha pertambangan nasional khususnya batubara. PTBA yang berdiri pada tanggal 15 Desember 1980. Pada tanggal 23 Desember 2002, PTBA menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya yang kini sudah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia. 7).
PT Petrosea Tbk (PTRO) PT Petrosea Tbk (PTRO) didirikan tanggal 21 Februari 1972 dalam rangka
Penanaman Modal Asing “PMA” dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1972. Kantor pusat PTRO terletak di Jl. Taman Kemang No. 32B, Jakarta dan memiliki kantor pendukung di Tanjung Batu dan Gedung Graha Bintang, Jl. Jend. Sudirman No. 423, Balikpapan, Kalimantan Timur. PTRO tergabung dalam kelompok usaha INDY / PT Indika Energy Tbk. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PTRO terutama meliputi bidang rekayasa, konstruksi, pertambangan dan jasa lainnya. 8).
Elnusa Tbk (ELSA) Elnusa Tbk (ELSA) didirikan tanggal 25 Januari 1969 dengan nama PT
Electronika Nusantara dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1969. Kantor pusat ELSA berdomisili di Graha Elnusa Lt. 16, Jl. T.B. Simatupang Kav. 1B, Jakarta Selatan. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ELSA adalah bergerak dalam bidang jasa, perdagangan, pertambangan, pembangunan dan perindustrian. Saat ini, ELSA dan anak usahanya beroperasi di bidang jasa hulu migas dan penyertaan saham pada entitas anak serta entitas ventura bersama yang bergerak dalam berbagai bidang usaha, yaitu jasa dan perdagangan penunjang hulu migas, jasa dan perdagangan hilir migas, jasa pengolahan dan penyimpanan data migas, pengelolaan aset lapangan migas dan jasa telekomunikasi. ELSA juga beroperasi di bidang penyediaan barang dan jasa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
termasuk penyediaan dan pengelolaan ruang perkantoran kepada anak usaha, pihak berelasi dan pihak ketiga. 9).
PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) didirikan 22 Agustus 1984 dan
mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1984. Kantor pusat RUIS berlokasi di Jalan Kapten Tendean No. 24, Mampang Prapatan, Jakarta. RUIS tergabung dalam kelompok usaha Grup Radiant Utama. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan RUIS terutama bergerak di bidang pertambangan minyak dan penyedia jasa penunjang untuk industri migas (minyak dan gas) dari hulu sampai hilir seperti: jasa konstruksi, operasional dan pemeliharaan; jasa lepas pantai; jasa pengujian tak rusak; jasa inspeksi dan sertifikasi; dan jasa penunjang lainnya 10). PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) PT Aneka Tambang Tbk didirikan dengan nama "Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang" tanggal 05 Juli 1968. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Juli 1968. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang pertambangan berbagai jenis bahan galian, serta menjalankan usaha di bidang industri, perdagangan, pengangkutan dan jasa lainnya yang berkaitan dengan galian tersebut. 11). PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) didirikan dengan nama PT Cipta Panelutama 27 Juni 1992 dan memulai kegiatan operasi komersialnya sejak Juli
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
1992. Kantor pusat CITA di Gedung Ratu Plaza Lantai 22, Jalan Jenderal Sudirman No. 9, Jakarta Pusat. Induk usaha CITA adalah Richburg Enterprise Pte. Ltd, sedangkan induk usaha terakhir CITA adalah Mineral Distribution Pte. Ltd Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan CITA terutama adalah pertambangan. Saat ini kegiatan utama CITA adalah dibidang investasi pertambangan dan kegiatan pertambangan yang dilakukan melalui Anak Perusahaan yakni PT Harita Prima Abadi Mineral (HPAM) dan PT Karya Utama Tambangjaya (KUTJ) yang merupakan perusahaan pertambangan bauksit di Indonesia. Sejak didirikan sampai pertengahan 2007, CITA bergerak di bidang perdagangan, perindustrian, pertambangan, pertanian, jasa pengangkutan darat, perbengkelan dan pembangunan. 12). PT Timah Tbk (TINS) PT Timah (Persero) Tbk. (TINS) didirikan pada tahun 1976. Perusahaan berdomisili di Pangkalpinang, Bangka Belitung. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang pertambangan, perindustrian, perdagangan, pengangkutan, dan jasa. Kegiatan utama Perusahaan adalah sebagai perusahaan induk yang melakukan kegiatan operasi penambangan timah dan melakukan jasa pemasaran kepada kelompok usaha. 13). PT Mitra Investindo Tbk (MITI)
PT Mitra Investindo Tbk (MITI) didirikan 16 September 1993 dengan nama PT Minsuco International Finance dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1994. Kantor pusat MITI berlokasi di Gedung Menara Karya Lt. 7 Unit A. Jl. HR. Rasuna Said Blok. X5 Kav. 1 dan 2, Jakarta. Berdasarkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MITI adalah di bidang pertambangan,
perindustrian,
pertanian,
pembangunan
(pemborongan),
perdagangan dan jasa.
B.
Struktur Organisasi Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI
Struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang menggambarkan hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawab setiap tingkatan yang ada dalam suatu organisasi. Untuk melaksanakan kegiatan yaang terarah dan dapat mencapai tujuan dari organisasi yang telah ditetapkan, sehingga tercapainya kerja sama dan koordinasi usaha diantara setiap unit organisasi dalam mengambil tindakan dan mencapai tujuan struktur organisasi yang baik dan merupakan suatu yang penting bagi perusahaan, karena dengan struktur organisasi yang baik dan tepat dapat membantu kelancaran jalannya usaha yang baik dan teratur. Struktur organisasi perusahaan pertambangan terdiri dari dewan komisaris dan direksi. Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara keseluruhan organisasi untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi serta memastikan bahwa Perusahaan melaksanakan dengan baik dan konsisten. Dewan komisaris tidak diperbolehkan untuk turut campur dalam pengambilan keputusan operasional perusahaan. Dalam mendukung fungsi pengawasan dan penasihatannya, dewan komisaris dibantu oleh Sekretaris dewan komisaris dan penunjang dewan komisaris seperti komite Audit; Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
Komite Manajemen Risiko; Komite Good Corporate Governance (GCG); Komite Corporate Social Responsibility, Lingkungan dan Pascatambang.
Direksi sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggung-jawab secara menyeluruh dalam mengelola perusahaan akan mempertanggungjawabkannya di rapat umum pemegang saham (RUPS).
C.
Aktivitas Perusahaan Pertambangan
Aktivitas perusahaan pertambangan terdiri dari : 1)
Prospeksi (Penyelidikan Umum) Merupakan langkah pertama dalam usaha pertambangan. pada tahapan ini
kegiatan ditujukan untuk mencari dan menemukan endapan bahan galian dan mempelajari keadaan geologi secara umum untuk daerah yang bersangkutan berdasarkan data permukaan. Cara yang digunakan dalam penyelidikan umum ini adalah mengikuti data atau petunjuk tentang adanya suatu endapan bahan galian di suatu daerah, antara lain dengan cara tracing float, geofisika, geokimia, bor tangan dan lain-lain. 2)
Eksplorasi Merupakan kegiatan lanjutan dari penyelidikan umum yang bertujuan
untuk mendapatkan kepastian tentang endapan bahan galian tersebut, yaitu mengenai : a.
Bentuk, ukuran serta letak atau kedudukan bahan galian.
b.
Penentuan besar dan mutu (kadar) bahan galian.
c.
Sifat fisik dan kimia bahan galian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
d.
Sifat fisik dan kimia batuan sekelilingnya, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam eksplorasi ini meliputi :
a.
Penyelidikan geologi secara lebih teliti baik ke arah horizontal amupun vertikal.
b.
Melakukan pengambilan contoh secara sistematis dan lebih terinci (detail), dengan cara melakukan pemboran inti (core drilling), membuat terowongan buntu (adit) dan sumur uji (test pit).
c.
Studi kelayakan, merupakan puncak dari serentetan penyelidikan awal sebelum usaha pertambangan dimulai. studi kelayakan merupakan evauasi dan perhitungan-perhitungan untuk menentukan dapat tidaknya suatu endapan bahan galian ditambang dengan menguntungkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teknis dan ekonomis dengan mengingat keselamatan kerja serta kelestarian lingkungan hidup. Untuk tujuan tersebut perlu dilkukan pengamatan serta proyeksi-proyeksi harga dan pemasaran untuk dapat memperkirakan harga pokok dan hasil penjualan dikemudian hari. laporan yang telah dihasilkan harus dapat memberika gambaran yang jelas tentang prospek endapan bahan galian tersebut bila ditambang, untuk dapat mengambil keputusan serta mengambil langkah-langkah selanjutnya.
3)
Persiapan penambangan (Development) Sebelum kegiatan penambagan dimulai harus dilakukan persiapan-
persiapan seperti membuat jalan, membangun kantor, gudang, bengkel, menyiapkan peralatan penambangan, pembersihan lahan (land clearing), sampai pengupasan tanah penutup (over burden), tetapi harus diusahakan agar tanah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
pucuk (top soil) dapat diselamatkan agar dapat dipakai pada saat reklamasi lahan bekas tambang dikemudian hari. 4)
Penambangan (Exploitasi) adalah kegiatan yang ditujukan untuk membebaskan dan mengambil bahan
galian dari dalam kulit bumi, kemudian membawanya kepermukaan bumi untuk dapat dimanfaatkan. Penentuan cara penambangan sangat tergamntung pada banyak faktor atau pertimbangan, yaitu : a.
keadaan endapan bahan galian (ukuran, bentuk, kemiringan, kedalaman, penyebaran kadar endapan dan lain-lain.
b.
sifat fisik dan kimia endapan bahan galian.
c.
keadaan dan sifat fisik batuan sekeliling endapan (country rock).
d.
keadaan topografi dan morfologinya.
e.
keadaan geologi daerah.
f.
kemungkinan proses pengolahannya.
g.
kemungkinan perluasan dan mekanisasi.
h.
cara reklamasi daerah bekas penambangan. Dalam prakteknya pelaksanaan sistem penambangan dibatasi oleh faktor-
faktor kendala, antara lain: a.
faktor teknis-ekonomis yang diwujudkan dalam usaha mendapatkan perolehan (recovery) tambang semaksimal mungkin dengan biaya yang sekecil mungkin.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
b.
faktor keamanan dan keselamatan kerja, yang diwujudkan dalam usaha memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam melaksanakan kegiatan penambangan.
c.
faktor kelestarian lingkungan hidup yang diwujudkan dalam usaha mencegah terjadinya pengrusakan lahan dan tanah, serta pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan penambangan.
5)
Pengolahan Bahan Galian adalah kegiatan yang bertujuan untuk menaikkan kadar atau mempertinggi
mutu bahan galian yang dihasilkan dari tambang sampai memenuhi persyaratan untu diperdagangkan atau dipakai sebagai bahan baku untuk industri lain. Bahan galian yang dihasilkan dari tambang biasanya selain mengandung mineral berharga yang diinginkan juga mengandung mineral pengotor (gangue minerals) sehingga hasil tambang tidak bisa lansung dimanfaatkanatau diperdagangakan. Untuk menghilangkan mineral pengotor tersebut sehingga hasil tambang bisa dimanfaatkan atau diperdagangkan , maka dilakukan pengolahan bahan galian (ore / mineral dressing). Proses pemisahan antara mineral berharga dengan mineral-mineral pengotor didasarkan pada perbedaan baik sifat fisik maupun sifat kimia antara mineral berharga dengan mineral pengotornya. Keuntungan lain dari pengolahan bahan galian selain meningkatkan kadar atau mutunya, ialah juga untuk mengurangi jumlah volume dan beratnya sehingga dapat mengurangi ongkos pengangkutannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
6)
Pengangkutan Adalah segala usaha untuk memindahkan bahan galian hasil tambang atau
pengolahan dan pemurnian, dari daerah segala usaha untuk memindahkan bahan galian hasil tambang atau pengolahan dan pemurnian, dari daerah penambangan atau tempat pengolahan dan pemurnian ke tempat pemasaran atau pemanfaatan selanjutnya dari bahan galian tersebut. 7)
Pemasaran
Adalah kegiatan untuk memperdagangkan atau menjual hasil-hasil penambangan dan pengolahan bahan galian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/