BAB III DESAIN RISET
Desain penelitian merupakan kerangka atau rancangan penelitian yang meliputi segala kemungkinan dan perlengkapan yang diperlukan dalam memecahkan atau menjawab rumusan permasalahan penelitian (Moleong, 2002). Studi ini dilakukan untuk meneliti dampak sosial ekonomi masyarakat akibat dari pengembangan lahan skala besar Bumi Serpong Damai (BSD) melalui komponen migrasi, struktur mata pencaharian, struktur pendapatan dan pengeluaran rumah tangga. Dalam hal ini penelitian lebih bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan juga kuantitatif. Berikut adalah beberapa uraian mengenai kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini: III.1. Pengumpulan data Berdasarkan atas sumbernya, perolehan data untuk studi terdiri atas: 1. Data primer, merupakan data atau informasi yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumbernya dan peneliti bertindak sebagai pengumpul data. 2. Data sekunder, yaitu data atau informasi yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dan peneliti bertindak sebagai pemakai data. Untuk pengumpulan data, ada beberapa teknik yang digunakan, yaitu : a. Teknik pengumpulan data primer (survei primer) Dalam pengumpulan data primer ini ada beberapa cara yang dilakukan yaitu : -
Kuesioner, merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi dari responden mengenai topik studi. Kuesioner dalam studi ini disusun selain untuk memperoleh informasi secara langsung dari masyarakat, juga untuk membantu dalam memenuhi berbagai kebutuhan data yang mendukung identifikasi transformasi sosial ekonomi masyarakat sekitar pengembangan lahan skala besar BSD. Kuesioner ditujukan bagi rumah tangga, sehingga informasi yang disampaikan masyarakat wilayah studi melalui kuesioner ini merupakan data rumah tangga (household). Sesuai dengan tema yang diangkat, informasi dalam kuesioner merupakan hal-hal yang berkaitan dengan
39
migrasi, struktur mata pencaharian, pendapatan dan pengeluaran rumah tangga. Kuesioner yang digunakan untuk studi ini dapat dilihat pada Lampiran B. -
Wawancara, merupakan cara memperoleh data dan informasi dari sumber data melalui kegiatan tanya jawab sambil bertatap muka secara langsung. Menurut Singarimbun (1989), wawancara adalah mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden, yang merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Wawancara untuk studi ini salah satunya dilakukan dengan pihak pemerintah, yakni Pemerintah Kecamatan Serpong dan beberapa aparat kelurahan yang masuk dalam wilayah studi. Wawancara juga dilakukan pada pengembang BSD serta sebagian tokoh masyarakat. Daftar pertanyaan yang digunakan untuk wawancara dengan pemerintah kecamatan, kelurahan serta PT. BSD yang sifat terstruktur, dapat dilihat pada Lampiran B.
-
Observasi, yaitu pengamatan langsung secara visual di lapangan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar BSD, untuk memperoleh datadata yang tidak diperoleh dari survei sekunder serta untuk menyelaraskan informasi dari data sekunder dengan kondisi nyata di lapangan.
b. Teknik pengumpulan data sekunder Teknik pengumpulan data sekunder merupakan teknik pengumpulan data-data yang dilakukan melalui survei pada beberapa instansi yang terkait, baik instansi pemerintah maupun instansi non-pemerintah. Waktu pengumpulan data sekunder dilakukan sejak bulan September sampai dengan Oktober 2006. Dalam hal ini survei instasional dilakukan pada hari kerja. Sedangkan pengumpulan data primer dengan menggunakan kuesioner dilakukan sejak bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2006. Penyebaran kuisioner ini dilakukan setiap hari, baik pada pagi, siang, atau sore hari tergantung kesediaan responden. Mengenai kebutuhan data, sumber data dan sebagainya dapat dilihat pada Tabel III.2.
40
III.2. Lokasi Penelitian Hal yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah melihat serta menjelaskan perubahan masyarakat di sekitar pengembangan lahan skala besar BSD melalui komponen migrasi, struktur mata pencaharian, struktur pendapatan dan pengeluaran rumah tangga. Dalam menentukan lokasi penelitian, perlu dijelaskan terlebih dahulu mengenai definisi ’sekitar’ dalam penelitian ini, yaitu : - Wilayah yang berbatasan langsung dengan BSD, baik yang di dalamnya terdapat pengembangan lahan BSD maupun tidak. - Wilayah dengan waktu tempuh dari pusat BSD ke pusat Kelurahan berkisar atara 5-15 menit dengan kecepatan rata-rata 30 km/jam. Titik yang dijadikan sebagai pusat BSD di sini adalah BSD Junction. Kawasan ini ramai dengan berbagai aktivitas perdagangan dan jasa, serta perkantoran. Sedangkan yang dimaksud dengan pusat kelurahan adalah lokasi Kantor Kelurahan. Berdasarkan batasan tersebut di atas serta dengan berbagai alasan lain, maka ditetapkan empat kelurahan yang dianggap mampu mewakili obyek dalam penelitian ini. Pemilihan beberapa kelurahan ini dilakukan untuk memfokuskan tujuan studi sekaligus juga adanya pertimbangan waktu, biaya dan tenaga untuk pelaksanaan penelitian. Keempat kelurahan tersebut adalah : x x x x
Kelurahan Rawa Mekar Jaya Kelurahan Rawabuntu Kelurahan Jelupang Kelurahan Cilenggang.
Keempat kelurahan ini secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Serpong Kabupaten Tangerang. Adapun pemilihan Kecamatan Serpong sendiri dilatar belakangi oleh faktor pengembangan lahan BSD yang telah terbangun, sebagian besar merupakan wilayah Kecamatan Serpong. Dari sembilan kelurahan yang menjadi kawasan terbangun BSD, delapan di antaranya termasuk dalam wilayah Kecamatan Serpong.
41
Wilayah Studi
Sumber: Kantor Kecamatan Serpong, 2006 ; Holtrof, 2005
Gambar III.1. Wilayah Studi
Adapun alasan lain yang turut mempengaruhi terpilihnya keempat kelurahan tersebut, antara lain : - Kelurahan-kelurahan tersebut berbatasan dengan BSD. Kelurahan yang di dalamnya terdapat pengembangan lahan BSD adalah Kelurahan Rawabuntu, Rawa Mekar Jaya dan Jelupang. Sementara untuk Kelurahan Cilenggang sampai dengan pengumpulan data dilakukan, wilayah pengembangan BSD di dalamnya masih dalam tahap pembangunan. Untuk Kelurahan Jelupang, berdasarkan hasil wawancara dengan pihak kelurahan, terdapat pengembangan hunian BSD berupa Perumnas dengan prosentase sekitar 6% dari total luas wilayah kelurahan. Sedangkan pada Kelurahan Rawabuntu, berdasarkan hasil wawancara dengan pihak kelurahan, terdapat sekitar 70% dari total luas wilayah kelurahannya yang merupakan kawasan BSD. Untuk pengembangan BSD di Kelurahan Rawa Mekar Jaya, berdasarkan hasil wawancara dengan pihak kelurahan, terdapat sekitar 40-50% dari total luas wilayah kelurahan. Sementara itu, di Kelurahan Cilenggang rencananya akan terdapat sekitar 48%
42
dari total luas wilayah kelurahan yang merupakan pengembangan BSD (The Green). - Wilayah-wilayah ini secara visual nampak masih memiliki karakteristik rural, dan diperkirakan mengalami proses peri-urbanisasi. - Dibandingkan dengan kelurahan-kelurahan lainnya, keempat kelurahan ini lebih baik dalam hal kelengkapan datanya. - Pemilihan kelurahan juga didukung dengan adanya arahan dari pihak aparat di Kantor Kecamatan Serpong. III.3. Penentuan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2000 dalam Riduwan, 2004). Sampel merupakan bagian-bagian dari keseluruhan atau populasi, yang menjadi obyek sesungguhnya dari suatu penelitian (Koentjaraningrat, 1997). Sedangkan metodologi untuk menyeleksi individu-individu masuk ke dalam sampel yang representatif disebut sebagai sampling. Adapun untuk memperoleh sampel yang representatif tersebut, dalam penelitian ini dipilih metode sampling yang berdasarkan probabilitas (probability sampling), yaitu pengambilan sampel secara acak proporsiolal (proporsionate random sampling). Dalam hal ini sampel diambil secara acak, namun jumlah sampel pada masing-masing kelurahan disesuaikan dengan porsi populasi (KK di masingmasing kelurahan). Pengambilan secara acak memberikan kesempatan yang sama pada semua satuan dalam populasi atau univers untuk dipilih, dan kalau terpilih maka pilihan itu berdasarkan hukum kebetulan. Hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam sampling ini adalah bahwa satuansatuan yang akan dikenakan pilihan harus konsisten sama (Koentjaraningrat, 1997). Dalam penelitian ini satuan yang digunakan adalah rumah tangga (household), diwakili oleh kepala keluarga (KK). Sesuai dengan namanya, pada metode ini sampel dipilih secara acak atau’pemilihan secara buta’, baik melalui undian maupun penggunaan angka acak. Penelitian ini menggunakan nama kepala keluarga (by name) yang diperoleh dari
43
Kantor Kelurahan di wilayah studi. Untuk memudahkan pengambilan acaknya, nama-nama kepala keluarga tersebut diberi nomur urut dan kemudian nomor diundi hingga keluar sebanyak 201 angka untuk mewakili nama-nama kepala keluarga yang selanjutnya menjadi sampel dalam penelitian ini. Adapun jumlah tersebut sesuai dengan perhitungan jumlah sampel yang dibutuhkan (lihat penentuan jumlah sampel pada penjelasan selanjutnya). Berikutnya, survei rumah tangga (primer) atau pembagian kuesioner dilakukan dengan mendatangi rumahrumah sesuai dengan nama kepala keluarga hasil undian tadi. Jika pada pelaksanaanya terdapat sampel yang tidak berhasil ditemui, maka pengundian dilakukan kembali pada nomor-nomor sisa pengundian sebelumnya, dan hal ini terus berlanjut hingga jumlah sampel ataupun kuesioner yang diperlukan dapat terpenuhi. Sedangkan dalam hal menghitung besarnya sampel yang diperlukan, dalam studi kali ini digunakan rumus Slovin (dalam Umar, 2000: 78), yakni sebagai berikut:
n
N 1 Ne 2
Keterangan : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sample populasi)
Berdasarkan perumusan tersebut, dengan menggunakan total KK pada empat kelurahan sebagai populasi, serta dengan nilai kritis sebesar 7 % maka diperoleh total jumlah sampel sebesar 201. Jumlah tersebut didistribusikan pada empat kelurahan yang menjadi wilayah studi, yaitu : Tabel III.1. Jumlah Sampel Kelurahan Rawa Mekar Jaya Rawabuntu Jelupang Cilenngang Total
Jumlah Responden 52 61 56 32 201
Sumber : Hasil Perhitungan, 2006
Lebih jelasnya mengenai proses penentuan sampel ini dapat dilihat pada bagian Lampiran A.
44
III.4. Metode Analisis Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa dalam penelitian ini digunakan perpaduan antara pendekatan kualitatif dan juga pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif dipilih mengingat untuk mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi masyarakat sekitar pengembangan lahan skala besar ini dibutuhkan pemahaman yang mendalam dan menyeluruh mengenai berbagai perubahan yang terjadi dalam sosial ekonomi masyarakat sekitar BSD. Sementara itu pendekatan kuantitatif digunakan untuk memberikan deskripsi yang jelas – melalui angka maupun prosentase - mengenai karakteristik sosial ekonomi masyarakat (yang diwakili oleh komponen migrasi, struktur mata pencaharian, struktur pendapatan dan pengeluaran rumah tangga). Secara keseluruhan, metode analisis yang dominan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Metode ini digunakan untuk menganalisis berbagai karakteristik masyarakat sekitar BSD beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Analisis dilakukan dengan menjabarkan dan menjelaskan fakta, informasi dan keadaan obyek studi melalui uraian-uraian tertentu serta mengembangkan lebih lanjut melalui pernyataan-pernyataan yang sistematis. Analisis deskriptif di sini juga didukung oleh statistik deskriptif, yakni proses penggambaran unsur statistik data yang dapat berupa nilai rata-rata, maksimum, minimum, standart deviasi dan mode data (modus), baik dalam bentuk tabel maupun grafik. Statistik deskriptif membantu dalam menggambarkan secara jelas mengenai karaktersitik maupun perubahan yang ada pada komponen migrasi, struktur mata pencaharian, struktur pendapatan dan pengeluaran rumah tangga masyarakat di sekitar BSD. Analisis statistik deskriptif ini dibantu dengan menggunakan program aplikasi komputer yaitu SPSS. Selain itu untuk melihat sebaran atau distribusi data, analisis studi juga dibantu dengan analisis tabulasi silang (crosstab) dengan menggunakan program aplikasi komputer SPSS. Hal ini dilakukan guna mengidentifikasi dan melihat lebih jauh mengenai karakteristik serta transformasi sosial ekonomi masyarakat sekitar pengembangan lahan skala besar BSD.
45
Analisis mulai dilakukan setelah berbagai data dikumpulkan, diolah dan dikelompokkan. Berbagai informasi, data, jawaban responden dan sebagainya dinyatakan dalam bentuk angka serta prosentase (distribusi), yang kemudian ditampilkan dalam bentuk tabulasi dan juga gambar. Distribusi yang diperoleh tersebut kemudian dianalisis perubahannya dari waktu ke waktu, antara tahun 1991 sampai dengan tahun 2006. Selain itu berbagai perubahan tersebut kemudian juga dikaitkan dengan keberadaan Bumi Serpong Damai (BSD) sebagai obyek pengembangan lahan skala besarnya. Dengan berbagai analisis tersebut, diharapkan mampu dilihat dan dibuktikan adanya perubahan yang signifikan dalam sosial ekonomi masyarakat sekitar pengembangan lahan skala besar. III.5. Tahapan Penelitian Dalam penyusunan studi ada beberapa tahapan pelaksanaan yang dilakukan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut : 1) Tahap persiapan Dalam tahap ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain : a) Penentuan tema dan lokasi penelitian. b) Penyusunan latar belakang, rumusan masalah, tujuan serta sasaran yang hendak dicapai. c) Penyusunan dan penelusuran literatur yang mendukung studi, di antaranya adalah yang berkaitan dengan peri-urbanisasi, pengembangan lahan dan sosial ekonomi masyarakat. d) Penyusunan metodologi penelitian yang meliputi penentuan variabel penelitian, kebutuhan data, teknik perolehan data dan teknik analisis data. 2) Tahap survei Kegiatan survei dilakukan untuk memperoleh data penelitian melalui berbagai teknik survei (pengumpulan data) seperti survei primer (observasi, kuisioner dan wawancara) dan survei sekunder. Hal yang perlu juga diperhatikan dalam tahap survei adalah pengurusan perijinan untuk kepentingan pencarian data baik berupa data primer maupun sekunder.
46
3) Tahap kompilasi data Setelah memperoleh data yang diperlukan maka tahap selanjutnya adalah melakukan kompilasi data. Kompilasi data dilakukan secara sistematis dan teratur berdasarkan lingkup analisis yang digunakan. 4) Tahap analisis Kegiatan analisis merupakan tahap tindak lanjut dari hasil pengumpulan data yang sebelumnya telah dikompilasikan untuk memperoleh hasil keluaran studi yang diharapkan. Dalam tahap analisis diterapkan beberapa teknik analisis yang telah ditetapkan dalam tahap proses persiapan studi. 5) Tahap penutup Tahap penutup merupakan bagian akhir dari studi yang dilakukan. Pada tahap penutup dijelaskan secara singkat berbagai hasil pembahasan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah sehingga tujuan dilakukannya studi pun tercapai. Di samping itu dalam bagian ini juga diberikan beberapa masukan mengenai hal-hal yang perlu dilakukan terhadap dampak transformasi sosial ekonomi masyarakat sekitar, khususnya dampak negatif, yang muncul akibat pengembangan lahan skala besar.
47
Pendapatan Pengeluaran
Mata pencaharian utama Mata pencaharian tambahan
Perpindahan penduduk (migrasi)
Variabel
Catatan : * Tidak ditemukan di wilayah studi
Mengidentifikasi berbagai perubahan yang terjadi dalam strukur mata pencaharian rumah tangga masyarakat sekitar BSD dalam 15 tahun terakhir. Mengidentifikasi perubahan pendapatan dan pengeluaran rumah tangga masyarakat sekitar BSD dalam 15 tahun terakhir
2)
3)
Mengidentifikasi migrasi yang terjadi di sekitar BSD
1)
Sasaran
Input
48
Pendapatan per kapita Kecamatan/Kelurahan (1991 – 2006) * Total pendapatan rumah tangga per bulan (1991-2006) Total pengeluaran rumah tangga per bulan (1991-2006) Jumlah masyarakat miskin (1991-2006) *
Jumlah penduduk berdasarkan struktur mata pencaharian (1991-2006) * Mata pencaharian utama rumah tangga (1991 – 2006) Mata pencaharian tambahan rumah tangga (1991 – 2006) Lokasi tempat bekerja (1991-2006)
Jumlah penduduk masuk dan keluar (19912006) * Perbandingan penduduk asli dan penduduk pendatang Tahun pertama kali tinggal di wilayah studi Jumlah perpindahan yang pernah dilakukan Tempat tinggal asal Tempat tujuan perpindahan (sebelum ke wilayah studi) Tahun dilakukannya perpindahan Alasan pindah Pihak yang mengajak pindah Daerah asal penduduk (untuk pendatang) dan jaraknya dengan Bumi Serpong Damai (BSD)
Kebutuhan data/informasi
Podes Kuesioner Hasil wawancara Profil Desa/ Kelurahan
Podes Kuesioner Hasil wawancara Profil Desa/ Kelurahan
Podes Hasil wawancara Kuesioner Profil Desa/ Kelurahan
Sumber data
Survei sekunder Survei primer (rumah tangga)
Survei sekunder Survei primer (rumah tangga)
Survei sekunder Survei primer (rumah tangga)
Cara memperoleh data
Tabel III.2. Kegiatan Pengumpulan Data dan Analisis Data
Analisis deskriptif yang menjelaskan perubahan pendapatan maupun pengeluaran rumah tangga masyarakat sekitar BSD selama 15 tahun terakhir (19912006)
Analisis deskriptif yang menjelaskan perubahan struktur mata pencaharian rumah tangga masyarakat sekitar BSD selama 15 tahun terakhir (19912006)
Analisis deskriptif yang menjelaskan perpindahan (migrasi) yang dilakukan masyarakat sekitar BSD sebelum tinggal di wilayah studi
Metode Analisis
Transformasi struktur pendapatan dan pengeluaran rumah tangga masyarakat sekitar pengembangan lahan skala besar BSD.
Transformasi struktur mata pencaharian rumah tangga masyarakat sekitar pengembangan lahan skala besar BSD
Karakteristik migrasi sekitar pengembangan lahan skala besar BSD
Output
Gambar III.2. Diagram Alir Penelitian
49