BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Sejarah Freight Forwarder Freight forwarder adalah badan usaha jasa pengurusan transportasi dimana peran utamanya adalah sebagai perantara muatan antara shipper (pengirim barang) dan consignee (penerima barang) disatu pihak dan carrier (pengangkut) dipihak lain. Belum ada definisi yang tepat mengenai istilah freight forwarder. Di beberapa negara dipakai istilah istilah seperti “custom house agent, shipping and forwarding agent”. Sejarah perjalanan freight forwarder telah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pada masa mudanya di abad ke-5 kira – kira tahun 595 Masehi, telah bertindak sebagai forwarder, yaitu mengangkut dan mengirimkan barang milik para saudagar Arab, dari Mekah ke negeri Syam dan Syria. Kemudian Marcopolo mengangkut barang dagangan milik para saudagar di Eropa dan mengirimkan ke Negara timur seperti China. Mereka adalah pelopor forwarder di masa lalu (Ronosentono, 1997). Usaha freight forwarder berawal dari Eropa, khususnya Jerman pada pertengahan abad XIX secara bertahap dan berkembang ke Negara lain sampai ke luar benua Eropa antara lain Amerika dan Australia. Pada tanggal 17 September 1925 berdirilah Assosiasi International Freight Forwarder yang dihadiri oleh 15 organisasi dari 12 negara Eropa dengan nama FIATA (Federation Internationale des Associations de Transitaires et Assimiles) yang sekarang sudah mempunyai anggota lebih dari 35.000 organisasi freight forwarder dari 130 negara. Kegiatan internasional freight forwarder menjadi sangat dominan dalam rangkaian perdagangan internasional dan di Indonesia secara tidak resmi mulai ditangani beberapa perusahaan sejak tahun 1977. Baru pada tanggal 16 Juli 1980 dengan mendapat bimbingan dan pengarahan dari Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri – Departemen Perdagangan (Dirjen, Deplu, Deperdag) maka diberikan ijin operasi kepada 15 perusahaan Indonesia. Sejak itulah maka freight forwarder berkembang pesat di Indonesia dengan berdirinya Indonesian Freight Forwarder Association disingkat INFFA yang resmi diakui oleh Pemerintah RI yang beranggotakan 60 perusahaan Indonesia dan pada tahun 1981 diakui sah sebagai anggota FIATA Dalam perkembangannya terjadilah fusi antara beberapa asosiasi yang bergerak dalam bidang pengurusan pengiriman barang ekspor – impor. Fusi tersebut terdiri dari INFFA (Indonesian Freight Forwarder Association) – GAVEKSI (Gabungan Veem dan Ekspedisi Seluruh Indonesia = EMKL) – EMPU (Ekspedisi Muatan Pesawat Udara=EMKU), yang
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
menjadi INFA (Indonesian Forwarder Association) atau GAFEKSI (Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Seluruh Indonesia) yang diresmikan oleh Menteri Perhubungan pada tanggal 25 Juli 1989 dengan jumlah anggota pada saat itu 288 anggota dan saat ini telah mencapai 1642 perusahaan yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia dengan pembinaan dari Departemen Perhubungan RI.
3.2 Pengumpulan Data Dengan Kuesioner Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada responden melalui e-mail dan wawancara melalui telepon. Proses penyusunan dan pengolahan hasil kuesioner dilakukan dalam beberapa tahap sebagaimana dijelaskan berikut ini. 3.2.1. Identifikasi Atribut dan Penyusunan Kuesioner Penyusunan kuesioner berdasarkan oleh rancangan model loyalitas pada penelitian sebelumnya (Surjandari dan Susetiyana, 2009) yaitu loyalitas pelanggan dalam industri freight forwarder dipengaruhi oleh perceived value, perceived quality, trust, customer complaint dan image baik secara langsung maupun tidak langsung.
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
Berikut ini adalah model dalam penelitian sebelumnya yang dijadikan dasar dalam penelitian ini: Gambar
1 error28
PQ1
3.1
1 error27
PQ2
error33
error34
CC1
CC2
CC3
1
1
1 error26
error32
1
Model
PQ3
1 error25
loyalitas
1 PQ4
1 error24
error23
error29
error30
error31
1
1
1
PQ6
1 error22
pelangg
custom er complaint
PQ5
1 perceived quality
PQ7
1
CS2
CS1
an dalam
CS3
1
1
PQ8
error21
1
1
customer satisfaction
PQ9
error20
1
CL2
CL3
CL4
PQ13
1
1
error5
1 IM2
1 PV2
1 error13
IM1
PV1
error14
forward error4
er
PQ12
1 error15
freight
error3
1 error16
error2
1
PQ11
1 error17
industri
1
1 error18
error1
1
custom er loyalty
1
PQ10
error19
CL1
1
trust
perceived value
1
error6
1
image IM3
error7
1
PV3
TR4
1
error12
1
TR3
error11
1
TR2
error10
1
TR1
IM4
error8
error9
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
Definisi tentang masing – masing faktor dapat dilihat pada table berikut ini . Tabel 3.1 Definisi Faktor Penelitian Faktor
Definisi
Perceived Quality
•
Merupakan gap antara ekspektasi pelanggan dan persepsi mereka atas kinerja servis yang mereka dapatkan
•
Perceived
quality
adalah
tergantung
pada
perbandingan antara ekspektasi dan service yang dirasakan
Perceived Value
•
Adalah penilaian menyeluruh konsumen terhadap kegunaan dari suatu poduk berdasarkan persepsi mereka dalam hubungannya dengan apa yang diterima dan apa yang diberikan
Customer Complaint
• Suatu indikasi bahwa produk atau servis tidak memenuhi ekspektasi pelanggan
Image
•
Merupakan rangkaian kepercayaan, ide dan impresi yang dimiliki individu tentang sebuah objek
•
Citra adalah keseluruhan persepsi mengenai suatu obyek yang terbentuk dari pengolahan informasi dari berbagai sumber setiap waktu.
•
Citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu sendiri muncul karena adanya informasi.
Trust
•
Kepercayaan didefinisikan sebagai kesediaan untuk menyandarkan diri pada mitra pertukaran dimana seseorang merasa yakin dan aman. Kepercayaan terbentuk apabila terdapat keyakinan dan perasaan aman (confidence) pada salah satu pihak atas integritas dan kehandalan mitra pertukarannya
Sedangkan indikator yang digunakan untuk mengukur faktor tersebut dijelaskan dalam tabel berikut ini Tabel 3.2 Faktor dan indikator loyalitas pelanggan
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
Faktor
Indikator
Perceived
1.Employee’s Knowledge atau pengetahuan yang dimiliki
Quality
oleh pegawai forwarder
2.Employee’s Response atau respons yang diberikan oleh pegawai forwarder
3.Employee’s Manner atau kesopanan dan keramahan
4.Employee’s
Availability
atau
ketersediaan
pegawai
forwarder untuk pelanggan
5.Fast Schedule Information kecepatan informasi jadwal
6.Complete Communication Infrastructure atau kelengkapan sarana komunikasi yang dimiliki oleh forwarder
7.Ease of Documentation atau kemudahan dokumen
8.On Time Invoice atau Invoice yang tepat waktu
9.Invoice’s Conformity with Quotation atau kesesuaian tagihan dengan kontrak kerja
10.Shipment’s Conformity with Schedule atau kesesuaian shipment dengan jadwal yang diberikan
11.Shipment’s On Time Arrival atau kedatangan tepat waktu
12.Available Service atau ketersedian layanan
13.Overall Quality atau keseluruhan kualitas
Perceived Value
14.Good Value For Money atau Nilai yang sepadan untuk uang yang dikeluarkan
15.Acceptable Price atau harga yang dapat diterima
16.Considered to be a Good Buy atau dipertimbangkan sebagai pembelian yang baik
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
Tabel 3.2 Faktor dan indikator loyalitas pelanggan (lanjutan) Faktor
Indikator
Customer
17.Employee’s Treat When Complaint atau perlakuan
Complaint Handling
pegawai terhadap komplain yang datang
18.Compensation
Offered
atau
Kompensasi
yang
ditawarkan
19.Complain
Handling
Satisfaction
atau
kepuasan
pelanggan terhadap penanganan komplain
20.Reputation atau Image yang mengenai reputasi
Image
perusahaan
21.General Price atau image mengenai harga secara keseluruhan
22.Reliability
atau
image
mengenai
kehandalan
perusahaan
23.Professionalism atau image mengenai profesionalisme perusahaan
24.Best Price atau harga yang terbaik
Trust
25.Safety atau keamanan barang yang dikapalkan
26.Being Reliable atau kepercayaan akan kehandalan perusahaan
27.Care atau Kepercayaan pelanggan bahwa perusahaan sangat peduli akan kebutuhan pelanggan
Sebagian indikator-indikator tersebut merupakan indikator yang telah dipakai dan diuji pada penelitian sebelumnya.Tiga item dalam indikator Perceived Quality diadaptasi dari Stafford dan sisanya merupakan hasil pengembangan. Indikator untuk mengukur perceived value diadaptasi dari Cronin, et al . (3 item), indikator dalam customer complaint diadaptasi dari Johnson et al (2 item), indikator dalam image diadaptasi dari Yavas dan Shemwell dan Flavian et al. (3 item), indikator yang digunakan untuk mengukur trust diadaptasi dari Ball et al (2 item).
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
3.2.2 Penarikan dan Penentuan Ukuran Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non probability sampling yaitu dalam bentuk convenience sampling yaitu suatu teknik penentuan sampel dimana anggota populasi yang ditemui peneliti bersedia menjadi responden dan dijadikan sampel. Menurut Aaker et al., non probability sampling diharapkan mampu menghilangkan persoalan biaya dan pengembangan suatu kerangka sampling. Keterbatasan metode ini adalah adanya bias tersembunyi dan ketidakpastian pada hasil penelitian. Meskipun begitu, metode ini sering digunakan secara legitimate dan efektif 3.3. Hasil Pengumpulan Data Penyebaran kuesioner dilakukan melalui e-mail, kunjungan langsung dan telepon. Sejauh ini berhasil dikumpulkan sebanyak 50 kuesioner yang dapat diolah. 3.3.1 Profil Responden Penelitian Bagian ini akan membahas mengenai gambaran karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir, jenis industri, jabatan saat ini dan masa bekerja. 3.3.1.1 Jenis Kelamin Gambar 3.2 menunjukkan penyebaran responden menurut jenis kelamin. Dari gambar tersebut diketahui bahwa jumlah responden Perempuan adalah 42% dari total responden sedangkan Laki-laki berjumlah 58%.
Jenis Kelamin P 42%
L 58%
Gambar 3.2 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
3.3.1.2 Pendidikan Gambar 3.3 menunjukkan penyebaran responden menurut tingkat pendidikan terakhir. Dari gambar tersebut diketahui bahwa jumlah reponden yang memiliki tingkat pendidikan Diploma adalah 48%, S1 adalah 46% sedangkan S2 adalah 6%.
Pendidikan S1 46%
D3 48%
Pasca Sarjana 6%
Gambar 3.3 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan
3.3.1.3 Jenis Industri Gambar 3.4 menunjukkan penyebaran responden menurut jenis industi tempat responden bekerja. Dari gambar tersebut diketahui bahwa jumlah responden yang terbanyak berasal dari jenis industri Garment sebesar 42%, diikuti Footwear 22%, Consumer Goods sebanyak 14%, Furnitur 12%, dan Elektronik serta Farmasi sebanyak masing – masing 6% dan 4%.
Jenis Industri Garment 42%
Furnitur 12%
Consumer Goods 14%
Elektronik 6% Farmasi 4% Footwear 22%
Gambar 3.4 Distribusi Responden Menurut Jenis Industri
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
3.3.1.4 Jabatan Gambar 3.5 menunjukkan penyebaran responden menurut jabatan mereka saat ini. Dari gambar tersebut diketahui bahwa 50% responden adalah Staff, 30% adalah supervisor, 12% adalah Assistant Manager, serta 8% adalah Manager . Assistant Manager 8% Manager 12%
Jabatan
Staff 50% Supervisor 30%
Gambar 3.5 Distribusi Responden Menurut Jabatan
3.3.1.5 Masa Bekerja Gambar 3.6 menunjukkan penyebaran responden menurut masa bekerja mereka pada perusahaan mereka saat ini. Dari gambar tersebut diketahui bahwa responden yang telah memiliki masa kerja selama 1-5 tahun adalah sebanyak 50%, responden yang telah memiliki masa keja lebih dari 5 tahun adalah sebanyak 36% dan sebanyak 14% responden memiliki masa kerja selama kurang dari 1tahun.
Masa Kerja <1thn 14% >5thn 36%
1-5thn 50%
Gambar 3.6 Distribusi Responden Menurut Masa Kerja
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
3.4 Pengolahan Data Tahap pengolahan data dimulai dengan melakukan uji validasi dan reliabilitas. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan menggunakan Importance Performance Analysis (IPA) 3.4.1 Uji Validasi dan Reliabilitas Pada tahap awal dilakukan pre-test terhadap kuesioner yang digunakan yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada 33 orang responden. Selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap 33 sampel tersebut untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan sudah valid dan reliabel. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang diukur. Artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrument dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten Validitas dan Reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan SPSS 17.0. Berikut ini adalah hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS 17.0 seperti terlihat pada tabel 3.3. Untuk mengetahui validitas dari kuesioner, dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item. Korelasi skor item 1 terhadap skor total adalah 0.557, dan seterusnya. Selanjutnya untuk mengetahui valid tidaknya butir pertanyaan item pertanyaan tersebut harus dibandingkan dengan r table. Dalam pengujian validitas, koefisien korelasi momen-produk pearson (p atau r) digunakan sebagai batas valid atau tidaknya sebuah item. Karena skala kuesioner terdiri dari 27 item, maka sebuah item dianggap valid jika koefisien hubungan item tersebut dengan total keseluruhan item yang dinotasikan dengan R haruslah lebih besar atau sama dengan r dalam tabel . Pada taraf nyata 5% batas validitas adalah 0.381. Dapat dilihat pada tabel bahwa tiap item pertanyaan memiliki nilai R lebih besar dari r tabel, sehingga dapat dikatakan bahwa butir/item pertanyaan sudah valid Tabel 3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Importance Factors Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Total Correlation
if Item Deleted
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
VAR00001
77.0200
165.163
.557
.962
VAR00002
76.9800
166.836
.607
.960
VAR00003
77.8600
153.551
.870
.958
VAR00004
76.9800
164.061
.721
.959
VAR00005
76.8400
170.994
.494
.961
VAR00006
76.9800
160.020
.802
.959
VAR00007
76.9800
173.449
.398
.962
VAR00008
76.7400
175.298
.409
.961
VAR00009
77.0600
162.425
.880
.958
VAR00010
76.7000
171.439
.489
.961
VAR00011
76.5600
170.170
.780
.959
VAR00012
76.7200
167.920
.755
.959
VAR00013
76.8200
167.824
.730
.959
VAR00014
77.0600
164.098
.763
.959
VAR00015
76.6800
171.242
.749
.960
VAR00016
76.8600
166.817
.755
.959
VAR00017
76.5600
170.537
.641
.960
VAR00018
76.7400
167.992
.768
.959
VAR00019
76.7200
169.838
.718
.960
VAR00020
76.7000
173.969
.720
.960
VAR00021
77.2600
162.319
.899
.958
VAR00022
76.9600
169.141
.647
.960
VAR00023
76.5200
170.214
.691
.960
VAR00024
76.8600
163.633
.751
.959
VAR00025
76.5600
169.435
.772
.959
VAR00026
76.6600
168.678
.744
.959
VAR00027
76.9400
164.221
.707
.959
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
Tabel 3.3 uji validitas dan Reliabilitas untuk Importance Factors (Lanjutan) Item Statistics
Mean
Cronbach’s Alpha .961
Std. Deviation
N
VAR00001
2.8000
.98974
50
VAR00002
2.8400
.81716
50
VAR00003
1.9600
.17734
50
VAR00004
2.8400
.84177
50
VAR00005
2.9800
.68482
50
VAR00006
2.8400
.95533
50
VAR00007
2.8400
.61809
50
VAR00008
3.0800
.44447
50
VAR00009
2.7600
.77090
50
VAR00010
3.1200
.65900
50
VAR00011
3.2600
.48697
50
VAR00012
3.1000
.61445
50
VAR00013
3.0000
.63888
50
VAR00014
2.7600
.79693
50
VAR00015
3.1400
.45221
50
VAR00016
2.9600
.66884
50
VAR00017
3.2600
.56460
50
VAR00018
3.0800
.60068
50
VAR00019
3.1000
.54398
50
VAR00020
3.1200
.32826
50
VAR00021
2.5600
.76024
50
VAR00022
2.8600
.63920
50
VAR00023
3.3000
.54398
50
VAR00024
2.9600
.83201
50
VAR00025
3.2600
.52722
50
VAR00026
3.1600
.58414
50
VAR00027
2.8800
.84853
50
N of items 27
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
Tabel 3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Performance Factors Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Total Correlation
if Item Deleted
VAR00001
70.0600
126.302
.612
.951
VAR00002
70.0400
129.590
.475
.952
VAR00003
71.2800
121.757
.853
.949
VAR00004
70.2600
128.156
.468
.953
VAR00005
71.2800
121.757
.853
.949
VAR00006
69.5600
125.762
.779
.950
VAR00007
69.7600
128.268
.686
.951
VAR00008
69.7400
131.992
.576
.952
VAR00009
70.1600
128.096
.667
.951
VAR00010
71.2800
121.757
.853
.949
VAR00011
69.5600
125.762
.779
.950
VAR00012
69.8800
127.210
.666
.951
VAR00013
69.8800
130.434
.481
.952
VAR00014
70.1200
126.924
.607
.951
VAR00015
69.8800
125.659
.666
.951
VAR00016
69.9800
131.530
.383
.954
VAR00017
69.5600
125.762
.779
.950
VAR00018
69.9000
125.031
.588
.952
VAR00019
69.7400
131.992
.576
.952
VAR00020
70.0600
119.894
.751
.950
VAR00021
70.3800
129.057
.478
.952
VAR00022
70.0600
119.894
.751
.950
VAR00023
70.1600
128.096
.667
.951
VAR00024
70.1200
126.516
.576
.952
VAR00025
69.9600
129.672
.519
.952
VAR00026
69.9000
125.031
.588
.952
VAR00027
71.2800
121.757
.853
.949
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
Tabel 3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Performance Factors Item Statistics
Mean
Std. Deviation
N
VAR00001
2.7800
.67883
50
VAR00002
2.8000
.57143
50
VAR00003
1.5600
.73290
50
VAR00004
2.5800
.70247
50
VAR00005
1.5600
.73290
50
VAR00006
3.2800
.57286
50
VAR00007
3.0800
.48823
50
VAR00008
3.1000
.30305
50
VAR00009
2.6800
.51270
50
VAR00010
1.5600
.73290
50
VAR00011
3.2800
.57286
50
VAR00012
2.9600
.57000
50
VAR00013
2.9600
.49322
50
VAR00014
2.7200
.64015
50
VAR00015
2.9600
.66884
50
VAR00016
2.8600
.57179
50
VAR00017
3.2800
.57286
50
VAR00018
2.9400
.79308
50
VAR00019
3.1000
.30305
50
VAR00020
2.7800
.93219
50
VAR00021
2.4600
.61312
50
VAR00022
2.7800
.93219
50
VAR00023
2.6800
.51270
50
VAR00024
2.7200
.70102
50
VAR00025
2.8800
.52060
50
VAR00026
2.9400
.79308
50
VAR00027
1.5600
.73290
50
Cronbach’s Alpha
N of items
.953
27
Setelah semua butir pertanyaan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji apakah kuesioner tersebut reliabel. Untuk menentukan kuesioner ini reliabel atau tidak, dapat dilihat dari R Alpha (Alpha Cronbach). Jika R Alpha positif dan lebih besar dari r tabel, maka
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
kuesioner dapat dikatakan sudah reliabel. Nilai R Alpha dapat dilihat pada akhir analisis, yaitu didapatkan R Alpha sebesar 0.961 dan 0.953 dimana nilai ini sangat jauh melebihi nilai r tabel sehingga dapat dikatakan bahwa kuesioner juga sudah memenuhi syarat reliabilitas.
3.4.2. Hasil Importance Performance Analysis Tabel berikut menunjukkan hasil perhitungan rata-rata tingkat Importance dan Performance untuk setiap faktor. Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Rata-Rata Performance Importance Perceived Quality 2.629 2.907 Perceived Value 2.847 2.960 Customer Complaint 3.107 3.147 Image 2.675 2.960 Trust 2.525 3.065 Mean 2.757 3.008 Stdev 0.228 0.097 Min 2.525 2.907 Max 3.107 3.147 Hasil perhitungan pada Tabel 3.5 selanjutnya ditampilkan dalam grafik IPA. Grafik yang
menggunakan nilai rata-rata pada skala pengukuran tingkat Importance dan Performance sebagai garis pemisah antar kuadran seperti terlihat pada Gambar 3.7.
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
Importance
4.000
3.000
Perceived Quality
Perceived Value 1.000
2.000
3.000 2.000
Performance
4.000
Customer Complaint
Image
Trust
1.000
Gambar 3.7 IPA Berdasarkan Nilai Rata-Rata Pada Skala Pengukuran Pada Gambar 3.7 terlihat secara umum responden menyatakan bahwa 5 faktor berkaitan dengan loyalitas pelanggan pada industri freight forwarder berada pada Kuadran 1 (Pertahankan Kinerja) atau secara umum dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan pada saat ini sudah sesuai dengan keinginan konsumen. Namun jika ingin dilakukan kajian lebih mendetail mengenai pengelompokan faktorfaktor apa saja yang sesungguhnya masih perlu ditingkatkan atau tidak perlu terlalu mendapatkan perhatian, maka dipergunakan grafik IPA yang mempergunakan nilai rata-rata hasil pengukuran tingkat kepuasan dan prioritas penanganan (Tabel 3.5) sebagai garis pemisah antar kuadran seperti terlihat pada Gambar 3.11.
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
Importance
3.500
Perceived Quality
3.008 2.500
3.250
2.757
Performance
Perceived Value Customer Complaint
Image Trust
2.500
Gambar 3.8 IPA Berdasarkan Nilai Rata-rata Hasil Pengukuran Berdasarkan Gambar 3.8 maka dapat terlihat bahwa faktor Customer Complaint berada pada kuadran 1 (pertahankan kinerja), faktor Perceived Value berada pada kuadran 2 (cenderung berlebihan), faktor Image dan Perceived Quality berada pada kuadran 3(prioritas rendah), sedangkan faktor Trust berada pada kuadran 4 (tingkatkan kinerja). Importance Performance Analysis yang dilakukan dirasa kurang karena tidak memperhitungkan rata-rata dan variance secara simultan dari responden yang mempunyai persepsi yang berbeda. Untuk itu dilakukan modifikasi pada Importance Performance Analysis dengan memperkenalkan Signal to Noise ratio pada Importance Performance Analysis. Tabel 3.6 berikut menunjukkan hasil yang didapat dari modifikasi Importance Performance Analysis.
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Rata-Rata yang dimodifikasi
Perceived Quality Perceived Value Customer Complaint Image Trust
Mean Stdev Min Max
Performance Importance -2.664 -3.078 -1.505 -1.995
-0.172 -2.119 -2.614
-0.656 -1.495 -1.442
-1.996 1.106 -3.078 -0.172
-1.552 0.717 -2.664 -0.656
Dari tabel 3.6 modifikasi Importance Performance Analysis dengan Taguchi Signal to
0.000
Importance
Noise ratio, diperoleh sebaran baru seperti terlihat pada gambar 3.9
Perceived Quality
-1.552
Perceived Value Performance -1.996
-4.000
Customer Complaint 0.000
Image Trust
-3.000
Gambar 3.9 Modifikasi IPA Berdasarkan Nilai Rata-rata Hasil Pengukuran Adanya perhitungan Signal to Noise ratio pada Kuadran Importance Performance Analysis mengakibatkan pergeseran pada beberapa faktor, yaitu Image dan Perceived Value yang sekarang ada di Kuadran 4 (tingkatkan kinerja) bersama dengan faktor Trust. Untuk mengetahui lebih dalam indikator pembentuk faktor yang perlu ditingkatkan kinerjanya, dilakukan Importance Performance Analysis pada faktor Trust, Image, dan Perceived Value. Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Rata-Rata faktor Trust
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
24 25 26 27 Mean Stdev Min Max
Performance Importance 2.720 2.960 2.880 3.260 2.940 3.160 1.560 2.880 2.525 0.650 1.560 2.940
3.065 0.175 2.880 3.260
3.500
24 25 1.500
2.000
3.000 2.500
3.000
26
27
2.500
Gambar 3.10 IPA Berdasarkan Nilai Rata-rata Hasil Pengukuran Faktor Trust Indikator pembentuk faktor Trust no 25 (Safety) dan 26 (Being Reliable) berada pad kuadran 1, Indikator 24 (Best Price) ada di kuadran 2, sedangkan indikator no 27 (Care) ada di kuadran 3. Indikator pembentuk faktor Trust tidak ada yang berada pada kuadran 4 (Tingkatkan Kinerja).
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Rata-Rata faktor Image 20 21 22 23
Performance Importance 2.780 3.120 2.460 2.560 2.780 2.860 2.680 3.300
Mean Stdev Min Max
2.675 0.151 2.460 2.780
2.960 0.322 2.560 3.300
3.500
20 21 3.000
22 2.400
2.900
23
2.500
Gambar 3.11 IPA Berdasarkan Nilai Rata-rata Hasil Pengukuran Faktor Image Indikator pembentuk faktor Image nomer 23 (Professionalism) dan 20 (Reputation) berada pada kuadran 1, Indikator nomer 22 (Reliability) ada di kuadran 2, sedangkan indikator no 21 (General Price) ada di kuadran 3. Indikator pembentuk faktor Image tidak ada yang berada pada kuadran 4 (Tingkatkan Kinerja).
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Rata-Rata faktor Perceived Value 14 15 16
Performance Importance 2.720 2.760 2.960 3.140 2.860 2.960
Mean Stdev Min Max
2.847 0.121 2.720 2.960
2.953 0.190 2.760 3.140
3.200
14 15 2.700
16
2.700
Gambar 3.12. IPA Berdasarkan Nilai Rata-rata Hasil Pengukuran Faktor Perceived Value Indikator pembentuk faktor Perceived Value nomer 15 (Acceptable Price) dan 16 (Considered to be a Good Buy) berada pada kuadran 1, sedangkan indikator no 14 (Good Value For Money) ada di kuadran 3. Indikator pembentuk faktor Perceived Value tidak ada yang berada pada kuadran 4 (Tingkatkan Kinerja).
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Rata-Rata faktor Trust yang Dimodifikasi 24 25 26 27 Mean Stdev Min Max
Performance Importance -3.263 -1.655 -1.818 0.762 -2.405 -0.170 -6.116 -0.223 -3.401 1.905 -6.116 -1.818
-0.322 0.997 -1.655 0.762
1.000
0.000
24 25
-7.000
-6.000
-5.000
-4.000
-3.000
-2.000
-1.000
-1.000
26 27
-2.000
Gambar 3.13 IPA Berdasarkan Nilai Rata-rata Hasil Pengukuran Faktor Trust yang telah dimodifikasi Integrasi IPA dengan metode Taguchi telah menimbulkan pergeseran kuadran, sehingga tampak bahwa indikator nomer 27 (Care atau Kepercayaan pelanggan bahwa perusahaan sangat peduli akan kebutuhan pelanggan) berada pada kuadran 4, sehingga perlu ditingkatkan kinerjanya.
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Rata-Rata faktor Image yang Dimodifikasi 20 21 22 23
Performance Importance -3.692 0.555 -4.378 -4.216 -3.692 -2.304 -3.010 1.079
Mean Stdev Min Max
-3.693 0.558 -4.378 -3.010
-1.222 2.489 -4.216 1.079
2.000
0.000
20 -5.000
-4.000 -2.000
-3.000
-2.000
21 22
23 -4.000
-6.000
Gambar 3.14 IPA Berdasarkan Nilai Rata-rata Hasil Pengukuran Faktor Image yang telah dimodifikasi Dengan melakukan modifikasi pada IPA dengan integrasi dengan metode Taguchi, Indikator nomer 20 (Reputation atau Image yang mengenai reputasi perusahaan) bergeser, sehingga berada pada kuadran 4 atau merupakan indikator faktor Image yang perlu ditingkatkan kinerjanya.
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.
Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Rata-Rata faktor Perceived Value yang Dimodifikasi 14 15 16
Performance Importance -3.096 -3.345 -1.818 0.269 -2.395 -1.618
Mean Stdev Min Max
-2.437 0.640 -3.096 -1.818
-1.565 1.807 -3.345 0.269
0.500
14
15
-1.500 -3.400
-2.900
-2.400
-1.900
16
-3.500
Gambar 3.15 IPA Berdasarkan Nilai Rata-rata Hasil Pengukuran Faktor Perceived Value yang telah dimodifikasi Indikator nomer 16 yaitu Considered to be a Good Buy (dapat dipertimbangkan sebagai pembelian yang baik) berada pada kuadran yang perlu ditingkatkan kinerjanya, karena performance dirasa masih kurang, sedangkan hal ini merupaka yang yang perting bagi pelanggan.
Peningkatan kualitas..., Priyambodo Nur Ardi Nugroho, FT UI, 2010.