perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta merupakan salah satu rumah sakit swasta (yayasan) yang berdiri pada tanggal 27 Januari 1933 dengan nama Poliklinik Kesehatan Tsi Sheng Yuan yang beralamat di Jl. Mesen 106, Solo. Poliklinik Tsi Sheng Yuan bernaung pada Hua Chiao Tsing Nien Hui
(HCTNH)
yaitu
Penghimpunan
Pemuda
Tionghoa
yang
mendonasikan dana di bidang layanan kesehatan. Pada saat itu, Poliklinik Tsi Sheng Yuan memberikan pelayanan kesehatan yang terbatas pada pengobatan umum dan pemeriksaan kandungan. Bantuan obat-obatan diperoleh dari Dr. P. Wedel, Direktur Rumah Sakit Ziekenzorg, yang saat ini bernama RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Pada awal tahun 1942, pada masa pendudukan Jepang Poliklinik Kesehatan Tsi Sheng Yuan, berfungsi sebagai rumah sakit darurat untuk menampung para pejuang yang terluka maupun pengungsi korban pertempuran. Tahun 1949, Poliklinik Kesehatan Tsi Sheng Yuan pindah ke Jl. Warung Pelem no. 72, dengan penambahan layanan klinik bersalin. Sejak tahun 1951 Tsi Sheng Yuan dilepaskan dari HCTNH, sehingga subsidi keuangannya sudah tidak disediakan. Dengan lepasnya dari HCTNH, Dr. Oen Boeng Ing yang telah mengabdi sejak tahun 1935 memprakarsai Tsi Sheng Yuan menjadi yayasan untuk menampung 22
perpustakaan.uns.ac.id
23 digilib.uns.ac.id
kegiatan poliklinik pada tanggal 31 Agustus 1952, dengan nama Yayasan Kesehatan Tsi Sheng Yuan. Pada tahun 1954, Yayasan Kesehatan Tsi Sheng Yuan pindah ke daerah Kandang Sapi/Mojosongo (sampai sekarang) dan menjadi rumah sakit lengkap dengan memulai pembangunan pertama kantor dan ruang bedah. Pada 3 Maret 1963 mulai dibangun kembali gedung baru bernama Triganda. Nama tersebut sengaja diciptakan sebagai tanda terima kasih atas jasa yang diberikan Dr. Oen Boen Ing dalam mengumpulkan dana untuk membiayai pembangunan gedung tersebut. Tri berarti tiga dan angka tiga ini berkaitan erat dengan tanggal lahir Dr. Oen Boen Ing, yaitu tanggal 3 Maret 1903. Pada tanggal 28 Desember 1965 nama Yayasan Kesehatan Tsi Sheng Yuan diubah menjadi Yayasan Panti Kosala. Sebuah nama dari Bahasa Sansekerta yang berarti tempat sejahtera, teduh untuk sembuh. Arti kata ini dipakai sebagai motto rumah sakit, yaitu
. Pada
tahun 1965 1983 Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta selalu melakukan perubahan dalam peningkatan sarana dan prasarana untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi masyarakat Surakarta. Pada tanggal 30 Oktober 1982 Dr. Oen Boen Ing meninggal dunia. Untuk mengenang jasa dan pengabdian beliau, maka mulai 3 Maret 1983 (sesuai dengan tanggal kelahiran beliau 3 Maret 1903) lembaga kesehatan ini dinamakan Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta, dan sejak saat itu tanggal 3 Maret diperingati sebagai HUT Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta.
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Banyak beberapa penghargaan yang diperoleh menunjukkan bahwa Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta semakin berusaha meningkatkan mutu pelayanan kesehatannya. Penghargaan yang terakhir diperoleh adalah pada tanggal 15 Juli 2011 Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta mendapatkan penghargaan Solo Best Brand Index (SBBI) dalam survei kepuasan pelanggan. Sampai sekarang Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta senantiasa berusaha meningkatkan sarana dan prasarana serta mutu pelayanan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan baik di bidang kesehatan maupun bidang lain yang berkaitan.
2. Data Dasar Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta a. Nama Rumah Sakit
: Rumah Sakit Dr. Oen
b. Jenis Rumah Sakit
: Rumah Sakit Swasta
c. Kelas Rumah Sakit
: Kelas B
d. Nama Direktur
: Dr. William Tanoyo, M.Kes
e. Alamat
: Jl. Brigjen Katamso 55 Surakarta, Jawa Tengah
f. Penyelenggara
: Yayasan Kesehatan Panti Kosala
g. Luas Lahan dan Bangunan
:
1) Luas Lahan Keseluruhan
: 1.990 hektar
2) Bangunan
: 52.886,27 m
perpustakaan.uns.ac.id
25 digilib.uns.ac.id
3. Fasilitas, Sarana dan Prasarana a. Rawat Jalan yang Terdapat Pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta: 1) Poliklinik a) Klinik Tumbuh Kembang b) Klinik Ibu dan Anak (KB, Periksa Hamil) c) Klinik Asma dan Alergi d) Klinik Bayi Sehat (Imunisasi Anak, Pijat Bayi) e) Klinik Kosmetik Medik f) Klinik Edukasi Diabetes Melitus g) Klinik Gigi h) Klinik Gizi i) Klinik Imunisasi Keluarga j) Klinik Menopause k) Klinik Provitabilitas l) Klinik Psikologi m) Klinik Tusuk Jarum n) Klinik Umum 2) Orders history 3) Tes Kesehatan Pra Kerja 4) General Check Up 5) Home Care 6) Poliklinik Spesialis a) Anak
perpustakaan.uns.ac.id
b) Andrologi c) Bedah Anak d) Bedah Digestif (Saluran Cerna) e) Bedah Mulut f) Bedah Onkologi (Tumor) g) Bedah Plastik h) Bedah Saraf i) Bedah Thorax (Paru-Paru) j) Bedah Tulang k) Bedah Umum l) Bedah Urologi (Saluran Kencing) m) Jantung n) Jantung Anak o) Jiwa p) Kebidanan dan Penyakit Kandungan q) Kulit dan Kelamin r) Mata s) Orthodontia (Kawat Gigi) t) Penyakit Dalam u) Penyakit Kandungan dan Tumor v) Paru-Paru (1) Club Asma (Senam Asma) (2) Club Diabetes Militus (Senam DM)
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(3) Club Donor Darah (4) Senam Hamil (5) Venus Club (Senam Osteoporosis) w) Rehabilitas Medik x) Syaraf y) THT 7) One Day Care/Surgery 8) UGD a) Ruang Tindakan dan Bedah Minor b) Ruang Observasi c) Ruang Resusitase d) Ruang Triase e) Dokter Jaga on site 24 jam
27 digilib.uns.ac.id
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Rawat Inap yang Terdapat Pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta: Tabel III.1 Kamar Rawat Inap TIPE NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
RUANG PERAWATAN
TOTAL VVIP VIP
I
II
III
Intermediate ICCU ICU ICU Anak Isolasi Bayi CV Bayi Bayi Bayi Rawat Gabung Mawar Melati Dahlia Anggrek Triganda Probo Seruni Cempaka Soka Teratai
3 4 8 3 8 1 4
1 2 3
2 2 4
3
4
14 5
8 6
c. Penunjang Medis 1) BMD (Rontgen Keropos Tulang)
4) Hemodialisa (Cuci Darah)
30 9
4 1
Sumber Data: Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta
3) Endoscopy
3 3 18
4
JUMLAH
2) Cephalometri
2 2 8
4
16
8 26 10
8 10 37 18 8 7 4 22 11 30 21 26 31 259
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5) MRI (Magnetic Resonance Imaging) 6) Rehabilitasi Medik 7) Ranoramic 8) Treadmill 9) Uroflowmetri 10) USG 11) Whole Body CT Scanning
4. Falsafah, Visi, Misi, dan Motto a. Falsafah 1) Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 2) Melanjutkan cita-cita pengabdian Almarhum Dr. Oen Boen Ing di bidang kesehatan, sebagai wujud pengabdian berbangsa dan bernegara. b. Visi Menjadi institusi pelayanan kesehatan swasta pilihan yang mandiri dan terjangkau oleh segala lapisan masyarakat. c. Misi 1) Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara paripurna dan bermutu. 2) Melaksanakan upaya pelayanan
kesehatan yang terjangkau
masyarakat luas, tanpa membedakan suku, bangsa, agama, aliran politik dan kedudukan sosial ekonomi.
perpustakaan.uns.ac.id
30 digilib.uns.ac.id
3) Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan yang bersifat non profit dikelola secara sosio ekonomi. 4) Mengembangkan sumber daya manusia. 5) Menjunjung tinggi kode etik. d. Motto Teduh untuk sembuh
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan a. Struktur Organisasi Struktur organisasi Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta adalah sebagai berikut:
DIREKTUR UTAMA
SPI
KOMITE MEDIK
MARKETING
KOMITE KEPERAWATAN
PATIENT ADVOCATE
SEKRETARIAT
DIREKTUR MEDIS & PERAWATAN
DIREKTUR KEUANGAN
KA BID KEUANGAN
KA BID PERAWATAN
KA BID JANGDIK
KA.YANMED IGD
KA BID YAN.MEDIK
KA.YANMED ICU
DIREKTUR ADM.UMUM
KA BID REKAM MEDIS
KA BID PERSONALIA
KA.YANMED POLIKLINIK
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta Sumber Data: Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta
KA BID JANGUM
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Deskripsi Jabatan 1) Direktur Utama Direktur utama memiliki jabatan tertinggi dan bertugas untuk memimpin dan mengkoordinasi seluruh pelaksanaan kegiatan pelayanan medis rumah sakit. 2) Satuan Pengendalian Intern (SPI) Satuan pengendalian intern bertugas untuk mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan pendidikan, pelatihan dan perawatan rumah sakit agar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara efektif sesuai dengan mutu yang ditentukan. 3) Marketing Marketing bertugas untuk memperkenalkan keunggulankeunggulan rumah sakit dengan melakukan promosi dan survei pada kepuasan pelanggan. Serta menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan pihak asuransi, dokter yang memberikan pelayanan kesehatan, dan para anggota pelayanan kesehatan rumah sakit lainnya. 4) Patient Advocate Patient advocate adalah pihak yang ditunjuk sebagai wakil pasien rumah sakit. Tugasnya adalah memberikan asistensi kepada pasien yang memerlukan solusi terhadap masalah pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan rumah sakit.
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5) Sekretariat Sekretaiat bertugas untuk melakukan penataan dan penyusunan program ketatausahaan yang meliputi pengelolaan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, dokumentasi, dan administrasi lainnya. 6) Komite Keperawatan Komite keperawatan bertugas menyusun rencana kegiatan pelayanan keperawatan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memutuskan standar pelayanan keperawatan yang meliputi standar peralatan dan standar tenaga keperawatan yang sesuai dengan kode etik profesi. 7) Komite Medik Komite medik bertugas untuk melaksanakan penelitian pada kegiatan pelayanan medik yang berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan yang dilakukan rumah sakit, serta melakukan koordinasi dalam pelaksanaan penelitian dan dalam pembuatan seluruh laporan rumah sakit. 8) Direktur Keuangan Direktur keuangan bertugas untuk melakukan pengelolaan keuangan rumah sakit yang meliputi penyusunan dan pengawasan program administrasi pasien, anggaran pendapatan dan belanja rumah sakit. Direktur keuangan memiliki seseorang yang diberi tanggung jawab untuk membantu tugasnya, yaitu kepala bagian
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
keuangan yang bertugas untuk menyusun kebijakan dan prosedur melalui otorisasi manajemen dari bagian akuntansi, anggaran, perpajakan, perencanaan, dan peramalan laporan keuangan serta pengukuran
kinerja.
Direktur
keuangan
bertanggungjawab
melakukan verifikasi kegiatan keuangan rumah sakit. 9) Direktur Medis dan Perawatan Direktur medis dan perawatan bertugas untuk melaksanakan pengelolaan pelayanan medis dan keperawatan yang diberikan kepada pasien, serta melakukan pengawasan terhadap mutu pelayanan kesehatan rumah sakit. Direktur medis dan perawatan memiliki seseorang yang diberi tanggung jawab untuk membantu tugasnya, yaitu: a) Kepala Bidang Perawatan Kepala
bidang
perawatan
bertanggungjawab
untuk
melaksanakan pengelolaan kegiatan pelayanan keperawatan pada rawat jalan, rawat inap, dan rawat darurat. Kepala bidang perawatan bertugas melaksanakan koordinasi dan evaluasi dalam bidang pelayanan keperawatan sesuai dengan kebijakan dan mutu di bidang keperawatan yang berlaku di rumah sakit. b) Kepala Bidang Penunjang Medik Kepala bidang penunjang medik bertugas untuk menyusun rancangan dan menyiapkan kebutuhan fasilitas sarana dan prasarana, serta bimbingan di bidang penunjang medik yang
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
meliputi pelayanan radiologi, laboratorium, fisioterapi, instalasi gizi, dan apotek. c) Kepala Bidang Pelayanan Medik Kepala bidang pelayanan medik bertugas untuk menyusun rancangan pelayanan medik dengan melakukan koordinasi dan evaluasi terhadap dokter-dokter yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Kepala bidang pelayanan medik memiliki seseorang yang diberi tanggung jawab untuk membantu tugasnya, yaitu: (i) Kepala Pelayanan Medik IGD Kepala
pelayanan
medik
IGD
bertugas
untuk
mengelola kegiatan pelayanan medik dengan melakukan perencanaan,
pelaksanaan,
pengawasan
dan
penilaian
terhadap kebutuhan fasilitas sarana dan prasarana perawatan medis serta pendidikan dan pelatihan pegawai di bidang keperawatan gawat darurat. (ii) Kepala Pelayanan Medik ICU Kepala pelayanan medik ICU bertugas untuk mengelola kegiatan pelayanan medik dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian terhadap kebutuhan fasilitas sarana dan prasarana perawatan medis serta pendidikan dan pelatihan pegawai di bidang keperawatan
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pasien gawat karena penyakit, trauma atau komplikasikomplikasi. (iii) Kepala Pelayanan Medik Poliklinik Kepala pelayanan medik poliklinik bertugas untuk mengelola kegiatan pelayanan medik dengan melakukan perencanaan,
pelaksanaan,
pengawasan,
dan
penilaian
terhadap kebutuhan fasilitas sarana dan prasarana perawatan medis serta pendidikan dan pelatihan pegawai di bidang keperawatan pasien. d) Kepala Bidang Rekam Medis Kepala
bidang
rekam
medis
bertugas
untuk
mengkoordinasi, mengawasi, dan bertanggung jawab terhadap pencatatan,
pengumpulan,
pengolahan,
pelaporan
serta
penyimpanan seluruh data kegiatan medis rumah sakit sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. 10) Direktur Administrasi Umum Direktur
administrasi
umum
bertugas
melaksanakan
pengelolaan layanan umum serta pengawasan dan evaluasi kegiatan pelayanan rumah sakit. Direktur administrasi umum memiliki orang kepercayaan yang diberi tanggung jawab untuk membantu tugasnya, yaitu:
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a) Kepala Bidang Personalia Kepala bidang personalia bertugas untuk melakukan pengawasan
dan
bertanggungjawab
atas
data karyawan,
perhitungan gaji dan pajak karyawan, absensi karyawan, serta perkembangan dan kesejahteraan karyawan. b) Kepala Bidang Penunjang Umum Kepala
bidang
penunjang
umum
bertugas
untuk
melakukan pengawasan dan bertanggungjawab pada seluruh kegiatan pelayanan rumah sakit yang secara umum atau nonmedik.
6. Karyawan Pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta Karyawan Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta dibutuhkan untuk membantu dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta terdapat 2 golongan karyawan, yaitu golongan tenaga kesehatan dan golongan tenaga non-kesehatan. Saat ini jumlah karyawan Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta sebanyak 771 karyawan. Data karyawan tersebut disajikan dalam tabel berikut:
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel III.2 Jumlah Karyawan Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta Karyawan Jumlah Tenaga Kesehatan : 1 Dokter Umum 19 2 Dokter Spesialis 16 3 Dokter Gigi 2 4 Apoteker 3 5 USG 8 6 Fisioterapi 12 7 Gizi 4 8 Laboratorium 1 9 Perawat 256 10 Bidan 4 Tenaga Non-Kesehatan 446 Jumlah Pegawai 771 Sumber Data: Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta
B. Metode Penelitian Penulis menggunakan metode observasi dan wawancara dalam melakukan penelitian tentang evaluasi sistem akuntansi penagihan piutang pasien rawat inap dengan jaminan asuransi swasta pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta. Metode observasi dilakukan penulis dengan cara magang kerja, sedangkan metode wawancara dilakukan penulis pada karyawan rumah sakit yang bertanggung jawab di bagian penagihan piutang asuransi.
perpustakaan.uns.ac.id
39 digilib.uns.ac.id
C. Analisis dan Pembahasan Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi yang digunakan oleh pasien untuk jaminan kesehatan, antara lain: 1.
PT. Asuransi Bosowa Periskop
2.
ABDA Insurance
3.
PT. Asuransi Central Asia (ACA)
4.
AIA Financial
5.
PT. Asuransi Allianz Life Indonesia
6.
PT. Asuransi Astra Buana
7.
PT. Asuransi Aviva Indonesia
8.
Avrist Assurance
9.
AXA General Indonesia
10. BNI Life Insurance 11. PT. Bumiputera 12. Cahaya Medika Healthcare 13. PT. Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR) 14. PT. Commonwealth Life 15. PT. Asuransi Jiwa Generali Indonesia 16. Gesa Assistance 17. PT. Global Asistensi Manajemen Indonesia 18. PT. Great Eastern 19. PT. Bisnis Halodokter
perpustakaan.uns.ac.id
40 digilib.uns.ac.id
20. PT. Mitra Keluarga Piranti Sehat (HMO) 21. Jasindo Health Care 22. PT. Asuransi Jaya Proteksi 23. PT. Asuransi Jiwa Sinarmas 24. PT. Lippo General Insurance TBK 25. PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia 26. Media Healthcare 27. PT. Asuransi Umum Mega 28. PT. Asuransi Mitra Maparya 29. PT. MNC Life Assurance 30. PT. PAN Pacific Insurance 31. PT. Sarana Usaha Sejahtera Insanpalapa (RASAPALA) 32. PT. Asuransi Jiwa Recapital 33. PT. Asuransi Reliance Indonesia 34. PT. Asuransi Sinarmas (SIMAS) 35. PT. Tritunggal Mandiri Solusindo (TMS) 36. PT. Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. Dalam melakukan kerjasama dengan perusahaan asuransi, Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta mempunyai kebijakan-kebijakan dalam proses penagihan piutang pada perusahaan asuransi. Berikut ini kebijakan penagihan piutang asuransi swasta pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta: 1.
Batas maksimal penagihan yang ditetapkan oleh pihak Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta adalah selama 30 hari setelah pasien pulang dengan
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengirimkan
formulir klaim asuransi beserta dokumen-dokumen
pendukungnya. 2.
Pembayaran yang dilakukan dalam jangka waktu kurang dari 30 hari, maka pihak rumah sakit akan memberikan diskon sebesar 5% dari biaya yang ditagihkan.
3.
Apabila setelah batas maksimal penagihan belum dilakukan pembayaran, maka pihak rumah sakit akan melakukan konfirmasi melalui telepon kepada pihak asuransi dan memberikan tambahan jangka waktu selama 1 minggu. Dalam tambahan jangka waktu yang telah diberikan pihak asuransi belum juga melakukan pembayaran, maka pihak rumah sakit akan melakukan penolakan pada pasien yang menggunakan jaminan asuransi tersebut. Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta
akan selalu berkaitan dengan sistem akuntansi yang mendukung dalam proses penerimaan pasien rawat inap sampai proses penagihan piutang asuransi swasta yang digunakan oleh pasien rawat inap. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diketahui dalam proses penagihan piutang asuransi swasta pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta: 1. Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam sistem penagihan piutang pasien rawat inap dengan jaminan asuransi perusahaan rumah sakit Dr. Oen Surakarta adalah:
perpustakaan.uns.ac.id
42 digilib.uns.ac.id
a. Fungsi Pendaftaran Pasien Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan pasien masuk yang melakukan rawat inap dengan menggunakan jaminan asuransi, baik pasien lama maupun pasien baru. Fungsi pendaftaran pasien bertugas untuk melakukan penyimpanan data pasien asuransi. b. Fungsi Rekam Medik Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan resume medis pasien dan mengarsip semua data pasien rumah sakit. c. Fungsi Administrasi Keperawatan Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengecek keakuratan identitas pasien rawat inap, ruangan yang ditempati pasien dan penanggung jawab pasien rawat inap. Fungsi ini dilakukan oleh bagian perawat rumah sakit. d. Fungsi Pelayanan Medis Fungsi ini bertanggung jawab atas pemeriksaan pasien rawat inap yang meliputi pemberian obat-obatan yang dibutuhkan pasien, penggunaan rekam medik dan fasilitas penunjang pasien. e. Fungsi Penunjang Medis Fungsi ini bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan penunjang medis yang dibutuhkan oleh pasien rawat inap yang meliputi laboratorium, radiologi, fisioterapi, instalasi gizi, dan apotek.
perpustakaan.uns.ac.id
43 digilib.uns.ac.id
f. Fungsi Kasir Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan uang tunai pasien rawat inap dan membuat kuitansi pasien untuk diserahkan pada pihak asuransi. g. Fungsi Keuangan Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan transaksi keuangan yang terjadi secara langsung. Fungsi ini dilakukan oleh bagian debitur, bagian pengecekan rawat inap, serta bagian asuransi dan perusahaaan. h. Fungsi Akuntansi Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan transaksi piutang asuransi yang dilakukan oleh pasien rawat inap, serta membuat laporan keuangan secara periodik. 2. Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem penagihan piutang pasien rawat inap dengan jaminan asuransi perusahaan rumah sakit Dr. Oen Surakarta adalah: a. Surat Pengantar Rawat Inap Merupakan dokumen yang berisi perintah dari poliklinik, IGD atau rujukan dokter kepada pasien untuk menjalani rawat inap. b. Kartu Periksa Merupakan kartu yang diberikan oleh bagian pendaftaran kepada pasien baru sebagai bukti berobat. Bagi pasien lama tidak perlu
perpustakaan.uns.ac.id
44 digilib.uns.ac.id
membuat kartu periksa dan hanya menunjukkan kartu periksa lama sebagai bukti pasien pernah berobat. c. Kartu Anggota Asuransi Merupakan kartu menunjukkan bahwa pasien telah menggunakan jaminan asuransi kesehatan. Kartu tersebut wajib dibawa pada saat pasien melakukan pengobatan di rumah sakit. d. Kartu Tanda Penduduk Merupakan kartu yang digunakan sebagai kartu identitas pasien yang akan melakukan rawat inap di Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta. e. Surat Jaminan Asuransi Merupakan surat yang dibuat oleh pihak asuransi yang menyatakan bahwa pasien tersebut telah menjadi tanggungan pihak asuransi. f. Bukti Mondok Merupakan dokumen yang harus diisi oleh pasien sebelum melakukan rawat inap. Formulir ini berisi identitas pasien, identitas keluarga pasien yang dapat dihubungi, jaminan pembayaran yang akan digunakan, permintaan kelas/bangsal, surat pernyataan persetujuan rawat inap, dan surat pemberian kuasa. g. Formulir Laporan Medis Awal Merupakan formulir yang digunakan sebagai syarat pengajuan klaim asuransi untuk pasien rawat inap. Formulir ini harus diserahkan kepada pihak asuransi 1x24 jam setelah pasien dirawat inap. Apabila
perpustakaan.uns.ac.id
45 digilib.uns.ac.id
pendaftarannya dilakukan pada hari libur, dapat dikirimkan pada hari kerja. h. Resume Medis Merupakan formulir yang digunakan sebagai syarat pengajuan klaim asuransi pasien rawat inap. Formulir ini berisi tentang diagnosa penyakit pasien sehingga pasien tersebut harus dirawat inap dan diisi oleh dokter yang memeriksanya. i. Laporan Tindakan Harian Merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat hasil tindakan pasien rawat inap setiap harinya. Dokumen ini untuk membantu bagian keuangan melakukan perhitungan rincian biaya pasien rawat inap. j. Nota Pemeriksaan Dokter Merupakan nota biaya periksa dokter yang dilakukan pasien untuk mengetahui diagnosa penyakit sebelum
dipastikan akan
menjalani rawat inap atau tidak. k. Nota obat Merupakan nota yang berisi jenis obat-obatan, jumlah dan harga obat untuk pasien rawat inap. l. Resep Obat Merupakan dokumen yang diberikan oleh dokter kepada pasien mengenai obat yang dibutuhkan sesuai diagnosa penyakitnya. Dokumen ini diberikan kepada bagian apotek untuk pengambilan obatnya.
perpustakaan.uns.ac.id
46 digilib.uns.ac.id
m. Kuitansi Rawat Inap Merupakan dokumen yang digunakan sebagai bukti pembayaran pasien yang melakukan rawat inap dan sebagai syarat pengajuan klaim asuransi. n. Perincian Biaya Pelayanan Pasien Rawat Inap Merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat rincian biaya pelayanan pasien yang melakukan rawat inap. Dokumen ini sebagai syarat pengajuan klaim asuransi. o. Hasil Pemeriksaan Penunjang Medik Merupakan dokumen yang berisi data hasil pemeriksaan penunjang medik pasien untuk mengetahui penyakit yang diderita pasien. Hasil pemeriksaan penunjang medik digunakan sebagai pedoman dokter untuk melakukan tindakan medis selanjutnya. p. Nota Pemeriksaan Penunjang Medik Merupakan nota yang berisi rincian biaya pasien yang melakukan pemeriksaan penunjang medik yang meliputi laboratorium, radiologi, fisioterapi, dan instalasi gizi. q. Surat Instruksi Dokter Merupakan surat yang dikeluarkan bagian perawat sebagai tanda pasien diizinkan pulang dan telah dinyatakan sembuh. r. Surat Mohon Perhitungan Merupakan surat yang dibuat oleh perawat dan harus diserahkan ke bagian kasir untuk menyelesaikan administrasi pasien rawat inap.
perpustakaan.uns.ac.id
47 digilib.uns.ac.id
s. Surat Keterangan Merupakan surat yang dibuat bagian kasir dan harus diserahkan ke bagian bangsal sebagai syarat pasien pulang. t. Formulir Klaim Asuransi Merupakan formulir yang digunakan untuk penagihan piutang asuransi pasien yang melakukan rawat inap. Formulir ini harus dilengkapi dengan surat jaminan, kuitansi atau bukti pembayaran, rincian biaya pelayanan pasien rawat inap, resep obat, dan hasil pemeriksaan penunjang medik. 3. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penagihan piutang pasien rawat inap dengan jaminan asuransi perusahaan rumah sakit Dr. Oen Surakarta adalah: a. Buku Registrasi Pasien Rawat Inap Merupakan catatan akuntansi yang dibuat oleh perawat untuk mencatat data pasien serta mencatat penyakit yang diderita oleh pasien rawat inap. b. Buku Besar Piutang Merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat tagihan piutang pasien asuransi. c. Buku Pembantu Piutang Merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat jumlah rincian piutang pasien asuransi.
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Jurnal Merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi secara komputerisasi. 4. Prosedur Penagihan Piutang Asuransi Rawat Inap Prosedur yang digunakan dalam sistem penagihan piutang pasien rawat inap dengan jaminan asuransi perusahaan rumah sakit Dr. Oen Surakarta adalah: a. Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat Inap 1) Pasien yang akan menjalani perawatan di rumah sakit harus melakukan
pendaftaran.
Pihak
keluarga
pasien
melakukan
pendaftaran ke loket pendaftaran rawat inap dengan menyerahkan kartu periksa, surat pengantar rawat inap (IGD, poliklinik atau dokter sesuai dengan tempat periksanya), fotocopy KTP, serta fotocopy kartu asuransi dengan menunjukkan kartu asuransi yang asli. 2) Bagian pendaftaran akan melakukan pengecekan dokumen pasien yang telah diserahkan dan memasukkan data pasien ke dalam komputer sesuai dengan nama asuransi yang menanggung biaya pasien. 3) Bagian pendaftaran akan membuatkan bukti mondok untuk diisi pasien sebelum melakukan rawat inap. 4) Bagian pendaftaran akan mengkonfirmasi ke pihak asuransi melalui telepon kepada pasien yang menggunakan jaminan asuransi.
perpustakaan.uns.ac.id
49 digilib.uns.ac.id
5) Pasien rawat inap akan diantar petugas ke ruang perawatan sesuai dengan permintaan pasien. b. Prosedur Bagian Rekam Medik 1) Bagian pendaftaran akan menyerahkan dokumen-dokumen pasien ke bagian rekam medik untuk data pengisian formulir yang akan diserahkan kepada pihak asuransi dan untuk dijadikan arsip. 2) Bagian rekam medik akan mengisi formulir laporan medis awal dan dikirimkan ke pihak asuransi melalui fax untuk mendapatkan surat jaminan rawat inap. 3) Surat jaminan dari pihak asuransi dapat dikeluarkan berdasarkan diagnosa penyakit pasien. Penyakit yang tidak dijamin oleh pihak asuransi adalah HIV, kejiwaan, pembunuhan, dan lain-lain. 4) Setelah pihak asuransi menerima formulir laporan medis dan menyetujuinya, maka pihak asuransi akan mengirimkan surat jaminan rawat inap kepada pihak rumah sakit melalui fax. c. Prosedur Perhitungan Perincian Biaya Pasien Rawat Inap 1) Setelah pasien mendapatkan surat instruksi dokter yang menandakan bahwa pasien telah diizinkan pulang dan dinyatakan sembuh oleh dokter, maka petugas bangsal mengirimkan laporan tindakan harian pasien rawat inap dan lembar biaya pemeriksaan penunjang medik ke bagian debitur. 2) Bagian debitur membuat rincian biaya sesuai dengan tarif yang ditentukan.
perpustakaan.uns.ac.id
50 digilib.uns.ac.id
3) Rincian biaya rawat inap dicetak sebanyak 3 rangkap. Lembar 1 diserahkan kepada pihak asuransi sebagai bukti pengajuan klaim, lembar 2 diserahkan kepada pasien, dan lembar 3 sebagai arsip. 4) Setelah perhitungan rincian biaya rawat inap selesai, bagian debitur akan menghubungi bagian perawat untuk mengeluarkan surat mohon perhitungan kepada pasien dan diserahkan ke bagian kasir. 5) Bagian kasir akan mengeluarkan surat keterangan yang menandakan bahwa pasien tersebut telah menyelesaikan administrasinya dan rincian biaya rawat inap lembar 2 untuk diserahkan kepada pasien. 6) Surat keterangan dibuat sebanyak 2 lembar. Lembar 1 diserahkan kepada bagian bangsal untuk syarat pasien pulang dan lembar 2 diserahkan ke bagian pendaftaran untuk dijadikan arsip. 7) Bagian kasir akan membuatkan kuitansi sebanyak 2 lembar. Lembar 1 akan diserahkan kepada pihak asuransi sebagai bukti pengajuan klaim dan lembar 2 untuk dijadikan arsip. d. Prosedur Penagihan Piutang Asuransi Swasta 1) Petugas bagian asuransi dan perusahaan menerima dokumen pasien rawat inap yang meliputi kuitansi lembar 1, hasil penunjang medik, rincian biaya rawat inap lembar 1, dan resume medis akhir yang dibuat oleh bagian rekam medik. 2) Dokumen hasil penunjang medik yang meliputi pelayanan radiologi, laboratorium, fisioterapi, dan instalasi gizi.
perpustakaan.uns.ac.id
51 digilib.uns.ac.id
3) Kemudian petugas bagian asuransi dan perusahaan memasukkan semua tagihan pasien rawat inap ke dalam komputer. 4) Petugas akan melakukan konfirmasi kepada pihak asuransi untuk mendapatkan surat jaminan pembayaran pasien dan mengirimkan rincian biaya rawat inap sementara kepada pihak asuransi melalui fax. 5) Pihak asuransi akan mengirimkan surat jaminan pembayaran kepada pihak rumah dan diterima oleh bagian asuransi dan perusahaan. 6) Apabila jumlah biaya perawatan pasien rawat inap melebihi plafon yang disediakan pihak asuransi, maka pasien wajib membayar kekurangan biaya perawatan ke bagian kasir. 7) Setelah semua dokumen pendukung syarat pengajuan klaim asuransi lengkap yaitu kuitansi lembar 1,, hasil penunjang medik, rincian biaya rawat inap lembar 1, dan resume medis akhir, maka petugas akan mengirimkan klaim asuransi melalui fax kepada pihak asuransi. 8) Pihak asuransi akan menghubungi rumah sakit apabila dokumen yang dikirimkan sudah diterima dan sudah dilakukan pengecekan. 9) Pihak asuransi akan melakukan pembayaran biaya pasien secara transfer melalui rekening dan mengirimkan bukti pembayaran melalui fax.
perpustakaan.uns.ac.id
52 digilib.uns.ac.id
e. Prosedur Bagian Akuntansi 1) Dokumen pasien rawat inap yang telah diteliti kebenaran perincian oleh bagian pengecekan rawat inap, maka dokumen tersebut akan diserahkan ke bagian akuntansi. 2) Setelah bagian akuntansi menerima semua dokumen pasien rawat inap yang meliputi kuitansi lembar 2 dan perincian biaya rawat inap lembar 3, maka bagian akuntansi akan mencatat piutang dalam jurnal dan memposting dalam buku besar piutang dan buku pembantu piutang.
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Bagan Alir/Flowchart Prosedur Pendaftaran Rawat Inap Mulai
1
Fc.KA Menerima dokumen pasien
Fc.KTP SP KP Bukti Mondok
Fc.KA Fc.KTP SP
Melakukan konfirmasi ke pihak asuransi
KP
Mengecek dokumen pasien
Tidak Ya
Memasukkan data pasien
Fc.KA Fc.KTP Patients Files
Komputerisasi
ditandatangani oleh pasien/kel.pasien
Fc.KTP SP
SP
KP
KP Mengisi bukti modok
Fc.KA
Bukti Mondok
Bukti Mondok Lap.Mds Awal
2
Fc.KA Fc.KTP
1
SP KP Bukti Mondok
1
Keterangan : Fc.KA : Fotocopy kartu asuransi SP : Surat Pengantar KP : Kartu Periksa
Gambar 3.2 Flowchart Sistem Penagihan Piutang Asuransi Swasta (Pendaftaran Rawat Inap)
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Prosedur Bagian Rekam Medik 1
2 Fc.KA
Fc.KA
Fc.KTP
Fc.KTP
SP KP
SP KP
Bukti Mondok
Bukti Mondok
Lap.Medis Awal
Membuat resume medis akhir
Mengisi lap.medis awal dan resume medis akhir
Fc.KA Fc.KTP SP
Fc.KA Fc.KTP
KP
SP
Bukti Mondok
KP
Resume medis akhir
Bukti Mondok Lap.Medis Awal Resume medis akhir
T
Mengirim melalui fax Menyerahkan lap.medis awal ke asuransi dan menerima surat jaminan
Pasien Selesai
Resume medis akhir
Fc.KA Fc.KTP Keterangan : Fc.KA : Fotocopy kartu asuransi SP : Surat Pengantar KP : Kartu Periksa
SP KP Bukti Mondok
Asuransi
Surat jaminan T
Gambar 3.3 Flowchart Sistem Penagihan Piutang Asuransi Swasta (Bagian Rekam Medik)
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Prosedur Perhitungan Perincian Biaya Pasien Rawat Inap Bagian Debitur
Bagian Kasir
Mulai
1
Menerima dok.pasien dari bag.bangsal
Rincian 2 B.Ranap Surat mhn perhtngn
Dari Bag.Bangsal
RP Ranap CTP Ranap
Membuat kuitansi dan surat keterangan
BPPM
Rincian 2 B.Ranap Surat mhn perhtngn 2 Kuitansi 1
Membuat rincian biaya ranap
Menghubungi bagian bangsal
Surat keterangan
2
RP Ranap CTP Ranap
Pasien
BPPM 3 Rincian 1 B.Ranap
Bangsal
2
Pendaftaran
T
Asuransi Selesai
Pasien Asuransi
1
T
Keterangan : RP Ranap : Rincian Pelayanan Ranap CTP Ranap : Catatan Tindakan Pelayanan Ranap BPPM : Biaya Pemeriksaan Penunjang Medik
Gambar 3.4 Flowchart Sistem Penagihan Piutang Asuransi Swasta (Perhitungan Perincian Biaya Pasien Rawat Inap)
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Prosedur Penagihan Piutang Asuransi Swasta Bagian Asuransi dan Perusahaan Mulai
Menerima dokumen pasien
Asuransi Dari Bagian Penunjang Medik
Hasil penj.medik Rincian 1 B.Ranap
Dari Bagian Debitur
Resume medis akhir Kuitansi
Surat Jaminan
Dari Bagian Rekam Medik
1 Dari bag,kasir
Memasukkan data rincian biaya Patients Files
Komputerisasi
Melakukan konfirmasi ke pihak asuransi dan mengirim rinc.biaya
Seluruh biaya dijamin pihak asuransi dan mengirim klaim serta dokumen pendukung
Rincian 1 B.Ranap Resume medis akhir
Mengirim melalui fax
Hasil penj.medik Kuitansi Surat klaim
Rincian 1 B.Ranap Resume medis akhir Hasil penj.medik Kuitansi
1
Asuransi
1
Selesai T
Gambar 3.5 Flowchart Sistem Penagihan Piutang Asuransi Swasta (Penagihan Piutang Asuransi)
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Bagian Kasir Apabila menerima info biaya pasien melebihi plafon, membuatkan kuitansi dan menerima pembayaran
2 Kuitansi
1
Pasien Akuntansi
Gambar 3.6 Flowchart Sistem Penagihan Piutang Asuransi Swasta (Penagihan Piutang Asuransi)
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Prosedur Bagian Akuntansi
Mulai
Kuitansi Dari bagian debitur
Dari bag. kasir
2
Rincian 3 B.Ranap
Memasukkan data pasien
Komputerisasi
Patiens Files
Jurnal buku pembantu dan buku besar
T
Selesai
. Gambar 3.7 Flowchart Sistem Penagihan Piutang Asuransi Swasta (Bagian Akuntansi)
perpustakaan.uns.ac.id
59 digilib.uns.ac.id
D. Temuan Dari komponen sistem akuntansi penagihan piutang asuransi swasta yang terdapat pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta, penulis akan mengevaluasi sistem akuntansi tersebut, antara lain: 1. Evaluasi Terhadap Fungsi yang Terkait Dalam pelaksanaan sistem penagihan piutang asuransi swasta pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta, sudah terdapat pemisahan fungsi yang cukup baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian diantaranya adalah fungsi operasi yang dilaksanakan oleh bagian pendaftaran pasien, bagian rekam medik, bagian administrasi keperawatan, bagian pelayanan medis, dan bagian penunjang medis. Fungsi pencatatan yang dilakukan oleh bagian akuntansi. Fungsi penagihan dan penyimpanan yang dilakukan oleh bagian keuangan dan bagian kasir. Fungsi yang terdapat dalam sistem penagihan piutang asuransi yang diterapkan pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta sudah sesuai dengan fungsi sistem penagihan piutang yang dikemukakan oleh Mulyadi (2010: 488) yaitu fungsi sekretariat, fungsi penagihan, dan fungsi pemeriksaan intern. Pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta fungsi sekretariat, fungsi penagihan, dan fungsi pemeriksaan intern masuk dalam bagian fungsi keuangan. Deskripsi pekerjaan yang terdapat pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta sudah jelas, sehingga tidak ada fungsi ganda yang dilakukan oleh satu orang.
perpustakaan.uns.ac.id
60 digilib.uns.ac.id
2. Evaluasi Terhadap Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem penagihan piutang pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta antara lain: surat pengantar rawat inap, kartu periksa, kartu anggota asuransi, kartu tanda penduduk, surat jaminan asuransi, bukti mondok, formulir laporan medis awal, resume medis, laporan tindakan harian, nota pemeriksaan dokter, nota obat, resep obat, kuitansi rawat inap, perincian biaya pelayanan pasien rawat inap, hasil pemeriksaan penunjang medik, nota rawat inap penunjang medik, surat instruksi dokter, surat mohon perhitungan, dan formulir klaim asuransi. Dokumen-dokumen tersebut sesuai dengan dokumen sistem penagihan piutang yang dikemukakan oleh Mulyadi (2010: 488) yaitu dokumen surat pemberitahuan, daftar surat pemberitahuan, bukti setor bank, dan kuitansi. Pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta yang termasuk dalam dokumen surat pemberitahuan antara lain kartu anggota asuransi, surat jaminan asuransi, formulir laporan medis awal dan formulir klaim asuransi. Dokumen daftar surat pemberitahuan, bukti setor bank dan kuitansi pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta dalam praktiknya sudah ada, tetapi belum dimasukkan dalam dokumen kelengkapan sistem penagihan piutang asuransi yang tedapat pada SOP rumah sakit. Dokumen yang digunakan dan diterapkan pada Rumah Sakit Dr.Oen Surakarta sudah baik. Dokumen yang digunakan telah dibuat rangkap dan bernomor urut tercetak yang telah diotorisasi oleh pihak yang berwenang
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sehingga dapat memudahkan untuk melakukan cek data pasien. Menurut Mulyadi (2010: 167) penggunaan dokumen bernomor urut tercetak harus dipertanggungjawabkan
oleh
pihak
yang
berwenang
agar
dapat
menetapkan pertanggungjawaban terlaksananya transaksi. Dokumen yang digunakan disertai dengan label yang berisikan nama, nomor registrasi, tanggal perawatan dan alamat pasien, sehingga mempermudah pencatatan identitas pasien. 3. Evaluasi Terhadap Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi dalam sistem penagihan piutang yang dilakukan oleh Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta antara lain: buku registrasi pasien rawat inap, buku besar piutang, buku pembantu piutang, jurnal, dan laporan rincian tagihan. Catatan akuntansi tersebut sesuai dengan catatan akuntansi dalam penagihan piutang yang dikemukakan oleh Mulyadi (2010: 488) yaitu kartu piutang, hanya istilahnya saja yang sedikit berbeda. Pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta terdapat catatan buku registrasi pasien rawat inap dalam pencatatan akuntansi yang digunakan, karena Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan maka rumah sakit membutuhkan catatan yang berkaitan dengan identitas dan rekam medis pasien rawat inap. Dalam melakukan sistem penagihan piutang, catatan akuntansi yang digunakan pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta telah menyediakan catatan akuntansi dengan lengkap dan dilakukan secara harian oleh
perpustakaan.uns.ac.id
62 digilib.uns.ac.id
karyawan yang diberi wewenang. Pencatatan yang dilaksanakan oleh bagian akuntansi secara manual dan komputerisasi dengan program yang dibuat sendiri oleh pihak rumah sakit. Dengan adanya sistem pencatatan secara komputerisasi dapat mempercepat dalam proses pencatatan karena tidak perlu dilakukan pendataan ulang pada setiap transaksi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa catatan akuntansi pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta sudah cukup baik, namun masih terdapat kendala yang disebabkan karena adanya kesalahan yang timbul dari karyawan dalam melakukan pencatatan secara manual. Kesalahan pencatatan secara manual dapat terjadi karena bagian akuntansi kurang teliti dalam melakukan pemasukan data, menyebabkan terjadinya selisih angka pada saat pencatatan pada buku pembantu piutang dan harus melakukan pengecekan dari awal. 4. Evaluasi Terhadap Prosedur yang Membentuk Sistem Jaringan prosedur yang membentuk sistem penagihan piutang asuransi swasta pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta sudah terorganisir dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan prosedur yang dilaksanakan tidak hanya melibatkan satu bagian dalam satu jaringan prosedur. Terdapat pemisahan fungsi yang jelas terhadap masing-masing bagian dan struktur organisasi yang memiliki tanggung jawab yang jelas dalam menyusun dan melaksanakan sistem akuntansi penagihan piutang asuransi swasta. Prosedur pemberian diskon juga diterapkan pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta saat melakukan penagihan piutang asuransi. Apabila pihak
perpustakaan.uns.ac.id
63 digilib.uns.ac.id
asuransi melakukan pembayaran dalam jangka waktu kurang dari 30 hari, maka pihak rumah sakit akan memberikan diskon sebesar 5% dari biaya yang ditagihkan. Pada rumah sakit Dr. Oen Surakarta terdapat rangkaian prosedur penagihan piutang yang dimulai dari prosedur pendaftaran, prosedur rekam medik, prosedur perhitungan perincian biaya, prosedur penagihan piutang, serta prosedur pencatatan. Prosedur yang dilakukan Pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta sesuai dengan prosedur penagihan piutang melalui penagih perusahaan yang dikemukakan oleh Mulyadi (2010: 493), namun masih terdapat kendala pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta dari sisi sumber daya manusianya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kesalahan yang timbul dari karyawan dalam melakukan perhitungan perincian biaya rawat inap. Kesalahan tersebut dapat diketahui pada saat pengecekan kebenaran perincian yang dilakukan oleh bagian pengecekan rawat inap. Kesalahan perhitungan dapat terjadi karena bagian debitur kurang teliti dalam melakukan perhitungan, sehingga dapat memperlambat proses pendapatan yang seharusnya diterima pihak rumah sakit. Selain itu, jika kesalahan tersebut tidak material, maka bagian debitur harus bertanggung jawab atas kekurangan perhitungan yang telah dilakukan. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan oleh penulis terhadap sistem akuntansi penagihan piutang pasien rawat inap dengan jaminan asuransi swasta pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta, maka dapat ditemukan beberapa kelebihan dan kelemahan antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id
64 digilib.uns.ac.id
1. Kelebihan Berikut ini kelebihan yang penulis temukan pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta, antara lain: a. Pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta sudah terdapat pemisahan fungsi yang cukup baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masingmasing bagian diantaranya fungsi operasi, fungsi pencatatan, serta fungsi penagihan dan penyimpanan, sehingga kegiatan penagihan piutang dapat terkontrol dengan baik. b. Dokumen-dokumen yang terdapat pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta sudah lengkap. Selain itu, dokumen yang digunakan telah dibuat rangkap dan bernomor urut tercetak yang telah diotorisasi oleh pihak yang berwenang sehingga dapat memudahkan untuk melakukan cross check data pasien. c. Catatan akuntansi yang digunakan pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta telah menyediakan catatan akuntansi dengan lengkap dan dilakukan secara harian oleh karyawan yang diberi wewenang. Pencatatan yang dilaksanakan oleh bagian akuntansi secara manual dan komputerisasi dengan program yang dibuat sendiri oleh pihak rumah sakit. d. Prosedur yang membentuk sistem penagihan piutang asuransi swasta pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta sudah terorganisir dengan baik. Prosedur yang dilaksanakan tidak hanya melibatkan satu bagian dalam satu jaringan prosedur. Terdapat pemisahan fungsi yang jelas terhadap masing-masing bagian dan struktur organisasi yang memiliki tanggung
perpustakaan.uns.ac.id
65 digilib.uns.ac.id
jawab yang jelas dalam menyusun dan melaksanakan sistem akuntansi penagihan piutang asuransi swasta. e. Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta mengutamakan keselamatan pasien dengan memberikan jaminan kesejahteraan karyawan secara profesional dan mutu yang tinggi. 2. Kelemahan a. Pada Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta tidak memasukkan dokumen daftar surat pemberitahuan, bukti setor bank dan kuitansi sebagai dokumen kelengkapan yang terdapat pada SOP rumah sakit dalam sistem penagihan piutang asuransi. b. Adanya kesalahan pencatatan secara manual yang dilakukan oleh bagian akuntansi karena kurang teliti dalam melakukan pemasukan data, sehingga menyebabkan terjadinya selisih angka saat pencatatan pada buku pembantu piutang yang membuat jurnal tidak balance dan harus melakukan pengecekan dari awal. c. Adanya kesalahan dalam perhitungan perincian biaya yang dilakukan oleh bagian debitur. Hal ini menyebabkan kekurangan dalam perincian biaya. Terjadinya kesalahan tersebut dapat memperlambat proses pendapatan yang seharusnya diterima pihak rumah sakit. Selain itu, jika kesalahan tersebut tidak material, maka bagian debitur yang harus bertanggung jawab atas kekurangan perhitungan yang telah dilakukan.