25
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
3.1 Analisa Kebutuhan Sistem 3.1.1.
Deskripsi Masalah Museum adalah tempat bersejarah atau pameran benda bersejarah yang dikumpulkan dari sumbangan ataupun penemuan yang mempunyai nilai atau cerita dari benda itu sendiri. Saat ini museum sudah jarang di kunjungi karena mungkin kurang nya sosialisasi dari pihak museum untuk mengajak warga datang mengunjungi museum. Dan untuk yang tidak dapat mengunjungi museum karena jauh dari tempat tinggal nya namun ingin melihat barang dari museum tersebut dapat teratasi dengan aplikasi Virtual Reality dari museum ini.
3.1.2.
Pemecahan Masalah Berdasarkan analisa masalah diatas, maka solusi untuk yang tidak dapat mengunjungi museum adalah dengan dibuat nya museum virtual dengan menggunakan aplikasi virtual reality menggunakan android.
3.1.3.
Kebutuhan Sistem Aplikasi berbentuk
yang
Virtual
dibutuhkan
Reality
adalah
(Realitas
aplikasi
Maya).
Android
Penggunaan
Handphone android untuk menjalankan aplikasi dan memakai Cardboard atau kacamata Virtual Reality untuk merasakan Dunia Virtual tentang museum yang akan dibuat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
3.1.4.
Konsep Aplikasi Dalam menentukan konsep aplikasi untuk museum virtual ini menggunakan blender 3D untuk membuat objek museum dan menggunakan Unity3D untuk membuat aplikasi virtual reality. Maka dilakukan study literatur dengan mengunjungi museum yang ingin dijadikan objek yang nantinya benda museum tersebut akan di jadikan objek 3D.
Tabel 3.1 Deskripsi Konsep Aplikasi Judul
Aplikasi Virtual Reality Museum Fatahillah Berbasis Android Menggunakan Unity 3D
Pengguna
Masyarakat Umum
Objek
Benda museum dibuat 3D untuk menjadi objek di virtual Museum.
Fitur
Berinteraksi dengan objek di virtual museum dan menampilkan informasi mengenai benda tersebut.
Suara
Narasi dan backsound dengan format .mp3
interaktifitas Tombol pada VR Headset
3.2
Algoritma Collision Detection Algoritma Collision Detection atau pendeteksian tumbukan adalah proses pengecekan apakah beberapa buah objek spasial saling bertumpuk atau tidak. Jika ternyata ada paling sedikit dua buah objek yang saling berutmpuk, maka kedua objek tersebut dikatakan saling bertumpukan. Objek yang bertumpuk berarti objek spasialnya beririsan. Teknik pendeteksian tumbukan bisa dikelompokkan menjadi dua macam yaitu priori detection dan post detection. Priori detection adalah pengecekan tumbukan sebelum tumbukan tersebut terjadi, sedangkan post detection
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
adalah pengecekan tumbukan setelah tumbukan tersebut terjadi (Nugraha, 2011). Pada aplikasi multimedia ini penulis menggunakan teknik Priori detection karena function akan dijalankan sebelum tumbukan terjadi. Algoritma ini akan diterapkan untuk mengontrol karakter, melihat barang barang di sekitar dan berinteraksi dengan barang tersebut.
3.3
Perancangan Aplikasi Perancangan adalah dasar pembuatan suatu sistem atau aplikasi, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari sisi pengguna tentang gambaran yang jelas mengenai rancang bangun sebuah sistem yang akan di bangun. Dalam pembuatan aplikasi ini, perancangan yang dilakukan meliputi pembuatan struktur navigasi, flowchart, dan storyboard.
3.4
Perancangan Struktur Navigasi Struktur navigasi adalah alur proses sebuah aplikasi yang dapat membantu dalam pembuatan suatu sistem. Dalam pembuatan aplikasi ini, struktur navigasi yang digunakan adalah struktur navigasi hirarki, yaitu struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu. Berikut adalah struktur navigasi untuk perancangan aplikasi virtual reality museum.
Gambar 3.1 Diagram Struktur Navigasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
3.5
Flowchart Flowchart atau bagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir (flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Gambar 3.2 menujukan alur kerja sistem animasi multimedia mengenai virtual museum secara keseluruhan, dimana susunan menu yang menjadi tema pembahasan dijabarkan dengan detail, serta alur pengambilan keputusan user pada animasi multimedia ini kemudian akan di jalankan oleh sistem.
Gambar 3.2 Flowchart virtual museum
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
3.6
Perancangan Storyboard Storyboard adalah visualisasi ide dari aplikasi yang akan dibangun sehingga dapat memberi gambaran dari aplikasi yang akan dihasilkan. Storyboard dapat dikatakan juga visual script, ditampilkan shot by shot yang biasa di sebut dengan istilah scene. Berikut ini adalah perancangan storyboard untuk aplikasi virtual museum menggunakan Unity 3D. Storyboard Aplikasi Virtual Reality (VR) Museum Fatahillah Berbasis Android Menggunakan Unity 3D terbagi menjadi 2 yaitu: 1. Storyboard menu Utama. 2. Storyboard menu simulasi 3.6.1
Storyboard Menu Utama Pada halaman ini pengguna dapat memilih menu untuk memulai tour keliling museum atau keluar aplikasi dengan memilih tombol yang ada pada layar.
Gambar 3.3 Storyboard Halaman Menu Utama.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
3.6.2
Storyboard Mulai Simulasi
Pada halaman ini user akan langsung bertemu dengan ruangan simulasi. User dapat berjalan menyusuri ruangan museum dengan menggunakan tombol dari trigger yang ada di headset VR.
Ruangan Untuk Meriam Sijagur
Meja Museum
Ruangan Untuk Prasasti Batutulis
Posisi awal user ketika di Scene Tour/ Mulai Simulasi
Gambar 3.4 Denah Ruangan Menu Simulasi
Gambar 3.5 Mulai Simulasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
3.7 Pengumpulan Material 3.7.1 Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
a) Perangkat Keras Adapun perangkat keras yang di gunakan untuk membuat aplikasi ini antara lain: 1. Processor
:
Inter(R)
Core(TM)
i5-2450M
CPU
@2.50GHz 2. Memory RAM
: 4GB
3. Hardisk
: 500GB
4. Graphics
: AMD Radeon HD 7500M series 2GB
Handphone Perangkat android yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1.
Processor
:Qualcomm MSM8916 Snapdragon 410
2.
RAM
: 2GB
3.
Resolusi Layar
: 1080 x 270 (4.7”)
4.
System Android : OS, v4.4.4 (KitKat)
b) Perangkat Lunak Untuk perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah : 1. Operating System
: Windows 10 Home 64-bit
2. Scripting Editor
: MonoDevelop Editor
3. 3D Design
: Blender v2.77a
4. Animation
: Unity 3D v5.5.0f3
5. Android SDK untuk kompilasi game ke android package. 6. CardBoard SDK untuk kompilasi ke Unity 3D.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
3.7.2
Pengumpulan Asset Pada pembuatan aplikasi ini digunakan beberapa material untuk menunjang proses pembuatan aplikasi multimedia ini. Beberapa material utama yang digunakan adalah gambar dan suara, untuk suara dan objek pendukung lainnya didapat melalui internet atau pun dibuat secara mandiri. Untuk format objek 3d nya tetap menggunakan blend karena Unity 3d dapat menyesuaikan dengan berbagai format termasuk blend. Untuk data suara atau audio menggunakan format SFX atau MP3. Data suara digunakan untuk memberikan narasi dan sound effect, serta backsound. Berikut ini detail informasi dari hasil kegiatan pengumpulan material yang digunakan:
Tabel 3.2 Assets Penggunaan
Format
File
File
Sound effect
SFX
Sumber
http://opengameart.org/sites/default/files/UI_SFX_ Set.zip
Background
OOG
music Wooden Table
http://opengameart.org/sites/default/files/little%20t own%20-%20orchestral.ogg
Blend
https://clara.io/view/b340821e-5fbe-49c4-a14dfbd80d2f399c
Door
Blend
http://www.blendswap.com/blends/view/73944
Sign Board
FBX
http://u3d.as/qa6
Windows
Blend
http://www.blendswap.com/blends/view/73944
http://digilib.mercubuana.ac.id/