BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Pada sub bab ini dijelaskan mengenai latar belakang divisi SEMM Danamon, Struktur organisasi divisi SEMM, tugas, wewenang, dan tanggung jawab, proses bisnis yang berjalan, activity diagram, usecase, analisis masalah, serta usulan solusi masalah.
3.1.1
Sejarah Perusahaan PT Bank Danamon merupakan salah satu bank swasta nasional terbesar kedua
dan termasuk lima besar bank komersial di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 5 persen dari jumlah pinjaman dan deposito bank-bank di Indonesia. PT Bank Danamon dimulai pertama kali pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra. Pada tahun 1976 berganti nama menjadi PT Bank Danamon yang sebelumnya sudah berganti nama pada tahun 1960. Pada tahun 1988 Bank Danamon menjadi bank devisa swasta pertama di Indonesia, dan setahun kemudian menjadi perusahaan terbuka yang terdaftar di bursa efek Jakarta. Salah satu divisi PT Bank Danamon adalah SEMM (Self Employed Mass Market) atau yang sering disebut dengan Danamon Simpan pinjam yang ditujukan untuk segmen mass market. Divisi ini dibentuk pada tahun 2004 yang bergerak dalam bidang simpan pinjam dana kepada nasabah. Divisi ini merupakan divisi yang cukup besar yang mempunyai cabang lebih kurang 1300 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.
3.1.2
Visi dan Misi Perusahaan Bank Danamon mempunyai visi “We Care and Enable Million to Prorper”,
dengan kata lain Bank Danamon melalui unit-unit bisnis yang dimilikinya mempunyai kepedulian terhadap seluruh stakeholder, dengan memfasilitasi dan berusaha memberikan apa yang dibutuhkan oleh keseluruhan nasabah, karyawan, rekanan, dan pemegang saham dimanapun Bank Danamon berada demi mencapai kesejahteraan finansial, dan sosial yang lebih baik. Misi-misi dari Bank Danamon adalah menjadi “Lembaga Keuangan Terkemuka di Indonesia” yang keberadaannya diperhitungkan si pasar, berupaya menjadi organisasi yang terpusat kepada nasabah, yang melayani semua segmen dengan menawarkan nilai yang unik untuk masing-masing segmen, berdasarkan keunggulan penjualan dan
14
15 pelayanan, dan dengan didukung oleh teknologi kelas dunia. Bank Danamon juga beraspirasi untuk menjai perusahaan pilihan karyawan untuk berkarya.
3.1.3
Struktur Organisasi SEMM Danamon Struktur organisasi SEMM Danamon ditujukkan pada gambar berikut.
Gambar 1 Struktur Organisasi SEMM Danamon
Pemegang peranan tertinggi dalam struktur organisasi PT Bank Danamon adalah CEO yang merupakan pemilik dari perusahaan ini. Kemudian terdapat susunan direksi yang dimulai dengan direktur keuangan sampai kepada direktur SEMM. Direktur SEMM merupakan jabatan tertinggi dalam Danamon Simpan Pinjam (DSP). Setelah direktur SEMM terdapat dua Head yang bertanggung jawab untuk projek seperti pembangunan aplikasi baru dan bertanggung jawab dalam operasional simpan pinjam Danamon. Di bawah Head ada National District Head yang bertanggung jawab untuk proses kelancaran simpan pinjam di tingkat nasional. Kemudian diikuti dengan Regional SEMM yang bertanggung jawab dalam kelancaran proses simpan pinjam di sebuat regional tertentu. Cluster SEMM bertanggung jawab dalam pencapaian Danamon dalam bidang simpan pinjam di cluster tertentu. Satu cluster terdiri dari beberapa unit dan setiap unit akan dipimpin oleh seorang unit manager. Struktur terkecil dari divisi SEMM adalah unit.
3.2
Analisis Sistem Berjalan Tahapan proses bisnis di unit yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut:
16 1. Saat menemukan problem pada aplikasi atau memerlukan perbaikan dan penambahan fasilitas untuk kegiatan opersional, unit akan melaporkan ke IT terdekat atau langsung ke SEMM KP melalui email atau telepon. 2. Jika IT di wilayah terdekat dapat mengatasi problem tersebut maka tidak perlu dilanjutkan ke SEMM KP. Jika problem tersebut tidak bisa diselesaikan maka akan dilanjutkan ke SEMM KP melalui email atau telepon. 3. SEMM KP akan mencatat problem atau request itu ke aplikasi Helpdesk SEMM, kemudian akan melakukan eskalasi ke tim yang berwenang menyelesaikannya. 4. Tim berwenang akan menjawab problem atau request tersebut langsung kepada unit melalui email atau telepon, kemudian menginput kembali solusinya ke aplikasi SEMM Helpdesk sebagai dokumentasi. Adapun gambaran umum proses yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2 Gambaran Umum Proses Bisnis Sistem Berjalan
3.2.1
Use Case Sistem Berjalan Use Case diagram dari sistem yang sedang berjalan saat ini pada divisi Danamon
dijelaskan pada gambar berikut:
17
Gambar 3 Use Case Diagram Sistem Berjalan
3.2.2
Activity Diagram Sistem Berjalan Activity diagram dari sistem yang sedang berjalan saat ini pada divisi Danamon
dijelaskan pada gambar berikut:
18
Gambar 4 Activity diagram Sistem Berjalan
3.2.3
Analisis Masalah Jika melihat proses bisnis manajemen pelaporan problem dan request yang terjadi
di unit, masalah yang sering muncul adalah: 1. Waktu pelaporan problem/ request dari unit sampai proses selesai membutuhkan waktu yang lebih lama karena tidak langsung ditujukan ke tim yang bersangkutan. 2. Staff Helpdesk SEMM harus mencatat ulang problem/ request dari email maupun telepon ke apliakasi Helpdesk Unit. Selain menyita waktu staff helpdesk juga akan membuat pencatatan problem/request di unit tidak akurat karena bisa saja ada problem/request yang terlewatkan. 3. Unit akan tetap melakukan pelaporan ke staff Helpdesk SEMM jika terjadi problem yang sama dikemudian hari karena tidak ada penyimpanan solusi masalah yang sudah pernah terjadi di sisi unit.
19
3.2.4
Usulan Solusi Masalah Solusi yang ditentukan untuk mencapai tujuan yang disebutkan di atas adalah
sebagai berikut: 1. Membangun aplikasi Helpdesk unit berbasis web dengan menggunakan bahasa pemograman C#. 2. Aplikasi Helpdesk Unit yang akan dibangun akan diintegrasikan dengan aplikasi helpdesk saat ini sehingga tidak harus mengganggu sistem yang berjalan. Unit akan langsung melakukan pelaporan melalui Helpdesk Unit yang dapat ditujukan langsung ke tim yang berwenang. Deskripsi umum sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 5 Alur Proses Sistem Helpdesk Unit
Pada gambar di atas dijelaskan bahwa : 1. Unit akan menginput problem/request yang ada di unit dengan membuat tiket melalui aplikasi Helpdesk Unit yang akan dibangun. 2. Data yang diinput akan disimpat pada database di server Helpdesk. 3. Kemudian group yang dituju akan membuka tiket yang dikirim oleh Unit melalui aplikasi Helpdesk SEMM dan memberikan solusi melalui aplikasi tersebut. 4. Solusi yang diinput oleh group tujuan akan di-update pada database di server Helpdesk. 5. Unit akan membuat solusi tersebut dan melakukannya serta mengubah status tiket menjadi “closed” jika problem dan request sudah selesai.
20 Untuk mengatasi masalah pelaporan problem/request yang ada di unit bisa saja menggunakan aplikasi helpdesk yang sudah siap pakai tanpa harus membangun aplikasi baru. Namun Danamon tetap menggunakan aplikasi yang dibangun sendiri dengan alasan: 1. Danamon mempunyai standar security sendiri untuk aplikasi-aplikasi yang digunakan. Dimana aplikasi yang akan dipakai akan diperiksa oleh satu divisi untuk memastikan kelayakan aplikasi tersebut. Hal itu menyebabnya aplikasi yang diambil dari sumber yang tidak jelas tidak bisa dipastikan keamanannya. Contoh hal-hal yang menjadi concern adalah vulnerability, SSL, proses dalam peng-upload-an file, click jacking dan lain sebagainya. 2. Helpdesk akan dipakai oleh seluruh unit dengan jumlah yang besar dan dengan kebutuhan yang lebih spesifik sehingga harus didesain sendiri agar sesuai kebutuhan 3. Aplikasi Helpdesk dikerjakan sendiri sehingga akan lebih besar biaya yang dikeluarkan jika dikerjakan oleh vendor atau membeli aplikasi yang sudah jadi serta biaya penyesuaiannya
3.3
Perancangan Aplikasi Helpdesk Unit Pada Sub bab ini akan dijelaskan mengenai proses bisnis Helpdesk Unit yang
akan dibangun, Event Table, Use Case Diagram, Use Case Description, Activity Diagram, Class Diagram, Sistem Sequence Diagram, First Cut Class Diagram, Update Class Diagram, dan User Interface.
3.3.1
Proses Bisnis Helpdesk Unit Dengan adanya Helpdesk Unit, maka proses bisnis pelaporan problem dan
request unit adalah sebagai berikut: 1. Saat menemukan masalah pada aplikasi atau memerlukan perbaikan dan penambahan fasilitas untuk kegiatan operasional, unit akan menginput langsung ke aplikasi Helpdesk Unit dengan memilih langsung group tujuan yaitu tim yang berwenang menyelesaikan masalah tersebut. 2. Tim yang di assigned akan melihat problem yang diinput oleh unit dari aplikasi SEMM Helpdesk, karena SEMM Helpdesk dan Helpdesk Unit sudah integrasi. 3. Tim yang bersangkutan akan memberi solusi melalui aplikasi SEMM Helpdesk dan solusi tersebut akan masuk ke inbox aplikasi Helpdesk Unit pada unit yang bersangkutan.
21 4. Unit akan membuka menu inbox pada aplikasi Helpdesk Unit dan melakukan arahan tim berwenang pada bagian solusi. 5. Jika problem selesai, unit akan mengubah status tiket menjadi ‘closed‘ dan jika belum tiket akan tetap berstatus “open” dan mengirim kembali informasi ke tim berwenang agar dapat diberi solusi lain.
3.3.2
Event Table Event table dari Aplikasi Helpdesk Unit dijelaskan pada table berikut. Tabel 1 Event Table
Event 1. Unit membuat tiket untuk pelaporan problem/request 2. Unit mengecek tiket yang sudah dibuat
Trigger Adanya problem/req uest baru di unit Adanya pembuatan tiket baru oleh unit Adanya pembuatan tiket baru oleh unit Adanya pembuatan tiket baru oleh unit
Source Unit
Use Case Membuat tiket/probl em baru
Response Form Pembuatan Tiket Baru
Destination Group tujuan (Staff KP)
Unit
Cek List Open Tiket
Unit
Group Tujuan
Cek List Tiket Masuk
List tiket yang berstatus “Open” List tiket dari unit
Group Tujuan
Buka Detail Tiket
Detail Tiket
Group Tujuan
Adanya pembuatan tiket baru oleh unit
- Group Tujuan - Group yang dieskal asi
Edit Tiket
Form Edit Tiket
Unit
6. Group Tujuan mengeskalasi tiket ke tim yang lebih berwenang
Adanya pembuatan tiket baru oleh unit
Group Tujuan
Eskalasi Tiket ke Tim Lain
Form Eskalasi Tiket
Group yang dieskalasi
7.
Adanya solusi dari Group Tujuan ataupun Group yang dieskalasi
Cek Inbox untuk Solusi Tiket
Daftar Tiket pada List Inbox
Unit
3. Group tujuan mengecek list tiket yang masuk 4. Group Tujuan memilih salah satu tiket dan membuat detail isi tiket tersebut 5. Group Tujuan mengedit tiket
Unit mengecek Inbox untuk melihat solusi yang diberikan oleh Group Tujuan ataupun Group yang dieskalasi
- Group Tujuan - Group yang dieskal asi
Group Tujuan
22 8. Unit mengedit Tiket setelah melakukan solusi yang diberikan oleh Group Tujuan ataupun Group yang dieskalasi 9. Unit mengecek Daftar Solusi setelah Tiket diclose
3.3.3
Adanya solusi dari Group Tujuan ataupun Group yang dieskalasi
Unit
Edit Tiket (Closed/R eopen Tiket)
Form Edit Tiket
- Group Tujuan - Group yang dieskalasi
Edit status Tiket menjadi “Closed”
Unit
Cek Daftar Solusi
List Daftar Solusi
Unit
Use Case Diagram Use case diagram dari Aplikasi Helpdesk Unit dapat dilihat pada Gambar di
bawah ini. Aplikasi Helpdesk Unit Membuat tiket/problem baru
<
>
Cek List Open Tiket
Group yang dituju Cek List Tiket Masuk
Buka detail Tiket Unit
<> Edit Tiket
Group yang dies <<extend>>
<<extend>>
Eskalasi Tiket ke Tim lain
Cek Inbox untuk Solusi Tiket
Edit Tiket (Close/Reopen Tiket) <>
Cek Daftar Solusi
Gambar 6 Use Case Diagram Helpdesk Unit
23
3.3.4
Use Case Description Berikut ini dijelaskan Use Case Description dari masing-masing use case pada
Aplikasi Helpdesk Unit. Tabel 2 Use case Description Membuat Tiket Baru
Use Case Name:
Membuat Tiket Baru
Scenario :
Membuat tiket untuk pelaporan problem dan request yang terjadi unit
Triggering Event :
Adanya penambahan data transaksi pelaporan problem dan request dari unit
Brief Description :
Unit login aplikasi dan memilih menu “Membuat Tiket Baru” dan mengisi semua form dengan jelas yang ditujukan ke tim yang berwenang.
Actors :
Unit
Related Use Case :
-
Stakeholders :
Unit
Pre-conditions:
Data tiket (problem dan request) unit
Post conditions:
Tiket terkirim ke group tujuan
Flow of Activities :
Actors
System
1. Unit input data tiket (problem dan request) 2. RegId atau Id tiket akan terbentuk setelah data di simpan Exception Conditions :
1.1 Menyimpan data tiket 2.1. Generate data RegId
-
Tabel 3 Use Case Description List Tiket Open
Use Case Name :
List Tiket Open
Scenario :
Menampilkan list tiket yang berstatus open atau belum mendapat
24 solusi Triggering Event:
List tiket akan muncul jika tiket sudah dibuat pada menu ‘Membuat Tiket Baru’
Brief Description:
Unit membuat tiket kemudian setelah pembuatan tiket berhasil unit membuka menu “List Tiket Open” yang berisi tiket yang berstatus open
Actors :
Unit
Related Use Case :
Membuat tiket Baru
Stakeholders :
Unit
Pre-conditions :
Data tiket (problem dan request) unit
Post conditions :
Menampilkan tiket berstatus open
Flow of Activities :
Actors
System
1. Klik menu “List Tiket Open”
Exception Conditions :
1.1 Menampikan Tiket yang masih open
-
Tabel 4 Use Case Description List Tiket Open
Use Case Name :
Cek List Tiket Masuk (Register)
Scenario :
Menampilkan list tiket yang di-create oleh unit
Triggering Event:
List tiket akan muncul pada helpdesk SEMM jika tiket sudah dibuat pada menu “Membuat Tiket Baru”
Brief Description:
Group tujuan login aplikasi dan membuka list tiket yang masuk dari menu ‘Register’
Actors :
Group tujuan (SEMM KP)
Related Use Case :
Membuat tiket Baru
Stakeholders :
Group tujuan (SEMM KP)
Pre-conditions :
Data tiket (problem dan request) dari unit
25
Post conditions :
Menampilkan tiket yang di-create oleh unit
Flow of Activities :
Actors
System
1. Klik menu ‘Register’
Exception Conditions :
1.1 Menampikan Tiket yang di-create oleh unit
-
Tabel 5 Use Case Description Buka Detail Tiket
Use Case Name :
Buka Detail Tiket
Scenario :
Menampilkan detail tiket yang di-create oleh unit
Triggering Event:
List tiket akan muncul pada helpdesk SEMM jika tiket sudah dibuat pada menu “Membuat Tiket Baru”
Brief Description:
Group tujuan login aplikasi dan membuka list tiket yang masuk dari menu “Register” kemudian klik salah satu tiket pada grid table dan klik tombol “View Detail”
Actors :
Group tujuan (SEMM KP)
Related Use Case :
List Tiket Masuk
Stakeholders :
Group tujuan (SEMM KP)
Pre-conditions :
Data tiket yang di-create oleh unit
Post conditions :
Menampilkan detail tiket yang di-create unit
Flow of Activities :
Actors
System
1. Klik menu ‘Register’ 2. Klik salah satu tiket pada grid table 3. Klik tombol ‘View Detail’ Exception Conditions :
-
3.1 Menam detail tiket yang di-create oleh unit
26 Tabel 6 Use Case Description Edit Tiket
Use Case Name :
Edit Tiket
Scenario :
Memberikan solusi problem/request unit atau mengeskalasi ke tim lain
Triggering Event:
Edit tiket dapat dilakukan setelah tiket salah satu tiket dipilih
Brief Description:
Group tujuan login aplikasi dan membuka list tiket yang masuk dari menu “Register” kemudian klik salah satu tiket pada grid table dan klik tombol “Edit”
Actors :
Group tujuan (SEMM KP)
Related Use Case :
List Tiket Masuk
Stakeholders :
Group tujuan (SEMM KP)
Pre-conditions :
Data tiket yang di-create oleh unit
Post conditions :
Mengedit tiket dan memberikan solusi atas problem dan request unit
Flow of Activities :
Actors
System
1. Klik menu ‘Register’ 2. Klik salah satu tiket pada grid table 3. Klik tombol ‘Edit’
4. Isi Solusi dan klik ‘Save’ Exception Conditions :
3.1 Menam detail tiket yang dicreate oleh unit 4.1 Tiket yang telah diedit tersimpan
-
Tabel 7 Use Case Description Eskalasi Tiket
Use Case Name:
Eskalasi Tiket ke Tim lain
Scenario :
Mengeskalasi tiket ke tim lain yang lebih berwenang untuk problem tersebut
27
Triggering Even:
Eskalasi tiket dapat dilakukan setelah tiket salah satu tiket dipilih
Brief Description:
Group tujuan login aplikasi dan membuka list tiket yang masuk dari menu “Register” kemudian klik salah satu tiket pada grid table dan klik tombol “Edit”
Actors :
Group tujuan (SEMM KP)
Related Use Case :
List Tiket Masuk
Stakeholders :
Group tujuan (SEMM KP)
Pre-conditions :
Data tiket yang di-create oleh unit
Post conditions :
Mengedit tiket dan memberikan solusi atas problem dan request unit
Flow of Activities :
Actors
System
1. Klik menu ‘Register’ 2. Klik salah satu tiket pada grid table
Exception Conditions :
3. Klik tombol ‘Edit’
3.2 Menampilkan detail tiket yang di-create oleh unit
4. Isi Solusi dan klik ‘Save’
4.1 Tiket yang telah diedit tersimpan
-
Tabel 8 Use Case Description Cek Inbox
Use Case Name :
Cek Inbox untuk Solusi Tiket
Scenario :
Membuka inbox untuk menampilkan solusi yang dikirimkan oleh tim terkait
Triggering Event:
Mengedit tiket dan memberikan solusi atas problem dan request unit
Brief Description:
Unit login aplikasi kemudian membuka menu “Inbox” dan membuka detail tiket pada pada list inbox dan melakan solusi yang ada pada field solusi
Actors :
Unit
28
Related Use Case :
Edit Tiket
Stakeholders :
Unit
Pre-conditions :
Solusi problem yang diberikan oleh tim terkait
Post conditions :
Melakukan sesuai solusi yang diberikan oleh tim terkait
Flow of Activities :
Actors
System
1. Klik menu Inbox
Exception Conditions :
1.1 Menam detail tiket dalam bentuk tabel (grid)
-
Tabel 9 Use Case Description Edit Tiket
Use Case Name:
Edit Tiket (Close/Reopen Tiket)
Scenario :
Menguabah status tiket
Triggering Event :
Cek Inbox untuk Solusi yang dikirimkan Tim Terkait
Brief Description :
Unit login aplikasi kemudian membuka menu “Inbox” dan membuka detail tiket pada pada list inbox dan melakan solusi yang ada pada field solusi kemudian mengubah status tiket menjadi ”Closed” jika sudah berhasil dan “Open” jika solusi belum berhasil
Actors :
Unit
Related Use Case :
Cek Inbox untuk Solusi yang dikirimkan Tim Terkait
Stakeholders :
Unit
Pre-conditions :
Solusi problem yang diberikan oleh tim terkait
Post conditions:
Mengedit status tiket
29
Flow of Activities :
Actors
System
1. Klik menu Inbox
1.1 Menampilkan detail tiket dalam bentuk tabel (grid)
2. Klik link “Edit”
2.1 Menampilkan detail tiket dalam dalam bentuk form
3. Ubah status 4. Klik tombol “Kirim”
Exception Conditions :
4.1 Menyimpan data tiket
-
Tabel 10 Use Case Description Cek Daftar Solusi
Use Case Name :
Cek Daftar Solusi
Scenario :
Menampilkan Tiket yang berstatus “Closed” sehingga unit dapat mengetahiu solusi untuk problem-problem yang terjadi sebelumnya
Triggering Event :
Edit status tiket menjadi “Closed”
Brief Description :
Unit login aplikasi kemudian membuka menu “Daftar Solusi (Library)”
Actors :
Unit
Related Use Case :
Edit Tiket (Close/Reopen Tiket)
Stakeholders :
Unit
Pre-conditions
Mengedit status tiket
30
Post conditions :
Tiket berstatus “Closed” dan muncul dalam Daftar Solusi
Flow of Activities :
Actors
System
1. Klik menu Daftar Solusi (Library)”
Exception Conditions :
1.1 Menampilkan detail tiket dalam bentuk tabel (grid)
-
3.3.5
Domain Class Diagram Domain Class Digaram pada Aplikasi Helpdesk Unit dijelaskan pada Gambar
berikut.
Gambar 7 Class Diagram Helpdesk Unit
31
3.3.6
Update Class Diagram Update class diagram berdasarkan domain class diagram pada aplikasi Helpdesk
Unit ditujukkan pada gambar berikut.
Gambar 8 Update Class Digaram Aplikasi Helpdesk Unit
3.3.7
Sistem Sequence Diagram (SSD)
Sequence diagram dari aplikasi Helpdesk Unit ditunjukan pada gambar-gambar berikut. 1. Membuat Tiket Baru
32
Gambar 9 Sistem Sequence Diagram Membuat Tiket Baru
2. Cek List Tiket Open
Gambar 10 Sistem Sequence Diagram Cek List Tiket Open
33 3. Cek List Tiket Masuk
Gambar 11 Sistem Sequence Diagram Cek List Tiket Masuk
4. Buka Detail Tiket
Gambar 12 Sistem Sequence Diagram Detail Tiket
34 5. Edit Tiket
Gambar 13 Sistem Sequence Diagram Edit Tiket
6. Eskalasi Tiket ke Tim Lain
Gambar 14 Sistem Sequence Diagram Eskalasi Tiket ke Tim lain
35 7. Cek Inbox untuk Solusi Tiket
Gambar 15 Sistem Sequence Diagram Cek Inbox untuk Solusi Tiket
8. Edit Tiket (Close/Reopen)
System
Unit
klik edit
Send reguest to system()
Show detail tiket
Edit staus tiket
Save()
Give notification Success
Gambar 16 Sistem Sequence Diagram Edit Tiket (Closed/Reopen)
36 9. Cek Daftar Solusi
Gambar 17 Sistem Sequence Diagram Cek Solusi Tiket
3.3.8
Data Access Layer Sequence Diagram
Data Access Layer Sequence Diagram dari aplikasi Helpdesk Unit ditunjukan pada gambar-gambar berikut. 1. Membuat Tiket Baru
Gambar 18 Data Access Layer Sequence Diagram Membuat Tiket Baru
37 2. Cek List Tiket Open
Gambar 19 Data Access Layer Sequence Diagram Cek List Tiket Open
3. Cek List Tiket Masuk
Gambar 20 Data Access Layer Sequence Diagram Cek List Tiket Masuk
38 4. Buka Detail Tiket
Gambar 21 Data Access Layer Sequence Diagram Detail Tiket
5. Edit Tiket
Gambar 22 Data Access Layer Sequence Diagram Edit Tiket
39 6. Eskalasi Tiket ke Tim Lain
Gambar 23 Data Access Layer Sequence Diagram Eskalasi Tiket ke Tim lain
7. Cek Inbox untuk Solusi Tiket
Gambar 24 Data Access Layer Sequence Diagram Cek Inbox untuk Solusi Tiket
40 8. Edit Tiket (Close/Reopen)
Gambar 25 Data Access Layer Sequence Diagram Edit Tiket (Closed/Reopen)
9. Cek Daftar Solusi (Library)
Gambar 26 Data Access Layer Sequence Diagram Cek Solusi Tiket
41
3.3.9
Activity Diagram Dalam analisa proses Aplikasi Helpdesk Unit dijelaskan aktivitas yang dilakukan
pada sistem melalui activity diagram berikut.
Gambar 27 Activity Diagram Helpdesk Unit
3.3.10 Desain User Interface Pada sub bab ini akan dijeskan mengenai desain interface atau tatap muka user pada Aplikasi Helpdesk Unit yang akan dibangun. 1. Login Aplikasi Helpdesk Unit
42
Gambar 28 Login Aplikasi
2. Menu Utama dan List Menu Aplikasi
Gambar 29 Menu Utama dan List Menu Aplikasi
43 3. Menu Membuat Tiket Baru
Gambar 30 Menu Membuat Tiket Baru
4. Menu Daftar Tiket Open
Gambar 31 Menu Daftar Tiket Open
44 5. Menu Inbox
Gambar 32 Menu Inbox
6. Menu Mengubah Tiket
Gambar 33 Menu Mengubah Tiket
45 7. Menu Daftar Solusi
Gambar 34 Menu Daftar Solusi