BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
3.1
Analisa Sistem Analisis sistem digunakan untuk menguraikan sistem yang diidentifikasi
dan dievaluasi permasalahannya dalam lingkup virtualisasi. Sistem ini dianalisis untuk membuat rancangan spesifikasi sistem agar dapat berjalan sesuai dengan kapasitasnya. Tahap analisis ini merupakan tahapan yang penting untuk yang dirancang, karena jika terjadi kesalahan dalam tahap ini akan menyebakan terjadinya kesalahan pada tahap selanjutnya. Karena itu, dibutuhkan suatu metode sebagai pedoman sistem untuk mengembangkan sistem yang akan dibangun. 3.1.1
Analisa Disaster Recovery Plan ( DRP ) Untuk melakukan proses DRP terdapat beberapa jenis pengujian yang
dapat dilakukan pada umumnya. Susunan di bawah ini adalah berdasarkan prioritas, dari yang paling sederhana hingga jenis/tipe pengujian yang paling lengkap. Setiap pengujian terlibat secara lebih progresif dan lebih akurat melukiskan tanggung jawab aktual suatu perusahaan atau organisasi. Beberapa tipe-tipe pengujian, contohnya dua yang terakhir memerlukan investasi besar baik waktu, sumber daya dan koordinasi saat implementasi. [6]
Berikut ini adalah jenis/tipe pengujian tersebut : •
Checklist Test. Duplikasi dari rencana tersebut didistribusikan ke masingmasing business units management. Rencana tersebut kemudian di-review untuk menjamin rencana tersebut terhubungkan kesemua prosedur-prosedur dan area-area organisasi yang critical. Kenyataannya, ini dianggap sesuatu langkah pendahuluan pengujian yang nyata dan bukan pengujian yang memuaskan.
•
Simulation Test. Selama pengujian simulasi, seluruh personil operasional dan support diharapkan menjalankan actual emergency meet pada sesi latihan. Tujuannya di sini adalah untuk menguji kemampuan personil dalam merespons simulasi bencana. Simulasi tersebut mengarah pada point relokasi untuk alternatif backup site atau menentukan prosedur pemulihan, tetapi tidak dilaksanakan proses pemulihan aktual atau proses alternatif.
•
Paralel Test. Paralel adalah pengujian penuh dari rencana recovery, dengan menggunakan seluruh personil. Perbedaan antara paralel test dengan full interruption test selanjutnya adalah proses produksi utama pada bisnis tidak berhenti. Tujuan dari pengujian jenis ini adalah untuk memastikan bahwa critical system akan berjalan aktual pada alternatif proses backup site. Sistemsistem tersebut direlokasikan ke site alternatif , proses paralel mulai dijalankan dan hasil transaksitransaksi dan elemen-elemen lainnya yang dibandingkan. Tipe ini yang paling umum dari pengujian disaster recovery plan.
•
Full – Interruption Test. Selama full interruption test, sesuatu bencana direplikasikan langsung ke sesuatu saat pelaksanaan produksi normal yang
terhenti. Rencana tersebut secara keseluruhan di implementasikan seperti sebuah bencana yang nyata, langsung melibatkan emergency sevices (meskipun untuk tes yang lebih besar, local authorities mungkin diinformasikan dan membantu cordinate). Pengujian tersebut merupakan bentuk pengujian yang sangat menakutkan, dari mana ini dapat menyebabkan sesuatu bencana pada pengujian tersebut. Ini juga merupakan jalan yang terbaik yang paling pasti untuk menguji disaster recovery plan. 3.1.2
Analisa Resiko Sistem Proses ini adalah daftar dari semua faktor yang akan mengancam
keberadaan sistem yang dapat membuat sistem tidak berjalan sebagaimana mestinya. Berikut ini resiko atau ancaman bagi sistem yang sedang berjalan : 1. Faktor lingkungan dari luar komputer bisa berupa bencana alam seperti gempa, banjir ataupun pencurian, kebakaran dan lain-lain. 2. Kerusakan perangkat keras, komputer yang menjalankan sistem virtual mengalami kerusakan. 3. Kerusakan perangkat lunak, kerusakan sistem yang berasal dari perangkat lunak yang disebabkan oleh virus, serangan hacker dan lainnya.
3.1.3
Analisa Penjadwalan DRP
Untuk mengatur penjadwalan pada sistem virtual harus melihat berdasarkan beberapa faktor yang mempengaruhi proses penjadwalan. 1. Besarnya berkas transfer, semakin sering transaksi terjadi pada sistem
virtual ini maka akan berakibat semakin besarnya file backup yang ada. 2. Fasilitas jaringan, dengan semakin lambatnya jaringan diperlukan interval
waktu semakin lama untuk mencopy berkas backup ke server cadangan. Fasilitas jaringan >< interval waktu mencopy berkas backup. 3. Kemampuan proses server cadangan, dengan semakin lama kemampuan
proses server cadangan untuk melakukan proses maka diperlukan waktu yang lama untuk melakukan backup. Server cadangan >< interval waktu backup. Proses backup, copy dan restore merupakan proses yang berdiri sendiri sehingga proses satu dengan yang lain tidak saling mempengaruhi. 3.1.4
Analisa Sistem Virtual Dalam sistem virtual yang akan dibangun menggunakan perangkat lunak
VirtualBox pada host OS perlu diperhatikan beberapa hal mengenai performa dari host OS itu sendiri agar terhindar dari kerugian akibat beratnya sistem yang dijalankan di dalam VirtualBox. Oleh karena itu dibutuhkan suatu analisa tentang spesifikasi komputer, terutama RAM ( Random Access Memory ) serta kapasitas Harddisk agar Guest OS yang berjalan pada perangkat lunak VirtualBox dapat bekerja secara maksimal
dan lancar. Selain itu pula perlu dipelajari bagaimana membuat disk virtual, mount CD atau Flashdisk, berbagi folder antara host OS dan guest OS, dan lain sebagainya untuk mempermudah dalam pengimplementasian sistem yang dibuat pada tugas akhir ini. 3.2
Perancangan Sistem Pada sistem yang akan dibuat dalam tugas akhir ini diperlukan rancangan
sistem dalam bentuk visual, sehingga pemahaman akan tugas akhir ini dapat ditangkap secara jelas oleh para pembaca. 3.2.1
Perancangan Sistem Virtualisasi Berikut ini akan dijelaskan tentang rancangan sistem virtualisasi yang
dapat dilihat pada gambar 3.1 & 3.2
Gambar 3.1 Rancangan Sebelum & Sesudah menggunakan Virtualisasi Sumber : http://vavai.com/wp-content/uploads/2010/03/virtualization.png
Gambar 3.2 Tampilan Sistem Virtualisasi di VirtualBox 3.2.2
Perancangan Replikasi Data menggunakan SyncBack SyncBack adalah perangkat lunak gratis untuk melakukan backup baik itu
manual ataupun otomatis. SyncBack digunakan agar proses backup otomatis dapat dilakukan ke server cadangan untuk memelihara sistem virtual di server utama dapat tetap terjaga apabila terdapat kerusakan sistem pada server utama. Proses sinkronisasi dapat dilakukan antara beberapa drive, folder dan komputer maupun flashdisk sehingga data tetap diperbarui. Dengan adanya data cadangan, rasa kuatir akan kehilangan dokumen yang telah dibuat dalam waktu yang lama dapat teratasi. Untuk menjalankan SyncBack ini dengan mengatur secara otomatis melalui tampilan dari SyncBack itu sendiri ataupun dengan menggunakan script untuk mengcopy berkas sistem virtual dari server cadangan ke server utama.
Berikut gambar perancangan disaster recovery menggunakan SyncBack :
Share file
Server Utama
Copy file with SyncBack Backup
Restore
Server Cadangan
Gambar 3.3 Proses DRP dengan SyncBack Pada server utama dilakukan share berkas sistem virtual agar dapat diakses oleh server cadangan kemudian server cadangan mengcopy berkas sistem virtual dari server utama dan melakukan restore. Server utama merupakan komputer dengan 2 sistem mesin virtual yang terdapat aplikasi basis data MySQL dan aplikasi Zimbra Mail Server pada masing-masing sistemnya (lihat tabel 3.2). Server cadangan merupakan komputer dengan 2 sistem mesin virtual yang di backup dari server utama. Untuk melakukan Pengimplementasian backup seperti gambar 3.3 di atas dibutuhkan komputer dengan kapasitas seperti tabel 3.1. Pada tabel 3.2 juga akan dijelaskan perbandingan mengapa dalam perancangan ini menggunakan SyncBack sebagai perangkat lunak yang digunakan untuk proses DRP, dalam perbandingan ini SyncBack akan dibandingkan dengan Hinxsoft yang juga merupakan perangkat lunak sejenis.
Tabel 3.1 Spesifikasi Server Spesifikasi
Server Utama
Server Cadangan
Kompter
Intel Pentium 4
Intel Pentium 4
Memori
1.5 GB
2 GB
Harddisk
Minimal 30 GB
Minimal 30 GB
Kartu Jaringan
Realtek RTL8101E
Realtek RTL8101E
Sistem Operasi
Windows 7
Windows 7
Tabel 3.2 Perbandingan SyncBack dengan HinxSoft Fitur - Fitur
SyncBack [11]
HinxSoft [12]
Schedule Backup
Ya
Ya
FTP Backup
Ya
Ya (Beta)
SSH Backup
Ya
Ya (Beta)
Synchronize
Ya
Tidak
Tabel 3.3 Mesin Virtual pada Komputer Host Spesifikasi Mesin Virtual dalam VirtualBox No Sistem Operasi Aplikasi Harddisk 1 Windows Server 2003 MySQL Server 6 Gb 2 Linux OpenSuse Zimbra Mail Server 20 Gb
Memori 256 Mb 512 Mb
Dari tabel 3.2 dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan SyncBack terdapat beberapa kelebihan khususnya pada fitur Synchronize yang artinya setiap terdapat
perubahan dalam file asli maka perubahan akan disalin pada file backup sehingga data pada kedua file selalu memiliki keidentikan yang sama persis.